Pendidikan Konsumen
Dosen pengampu:
Disusun oleh:
2020
i
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah
ini dengan baik.
Kami tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
kami mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya
makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian
apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini kami mohon maaf yang
sebesar-besarnya.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii
BAB I................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
A. Latar Belakang.....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah................................................................................................2
C. Tujuan...................................................................................................................3
D. Metode Pembahasan............................................................................................3
BAB II...............................................................................................................................4
KAJIAN TEORI..............................................................................................................4
A. Lembaga Yayasan Konsumen Indonesia............................................................4
B. UU Pelindungan Konsumen................................................................................5
C. Hak Dan Kewajiban Konsumen Dan Pelaku Usaha..........................................6
D. Bentuk Perlindungan Konsumen........................................................................9
E. Proses Pembelian..................................................................................................9
F. Pengembalian Barang (Return)........................................................................11
BAB III...........................................................................................................................13
PEMBAHASAN.............................................................................................................13
A. 5 Artikel Mengenai Pembelian Barang Elekronik melalui E-Commerce......13
a) ARTIKEL 1....................................................................................................13
b) Analisis Artikel 1............................................................................................13
a) ARTIKEL 2....................................................................................................15
b) Analisis Artikel Ke 2......................................................................................16
a) ARTIKEL 3...................................................................................................18
b) Analisis Artikel Ke 3......................................................................................19
a) ARTIKEL 4....................................................................................................20
b) Analisis Artikel Ke 4......................................................................................21
a) ARTIKEL 5....................................................................................................21
b) Analisis Artikel Ke 5......................................................................................22
BAB IV............................................................................................................................23
ii
PENUTUP.......................................................................................................................23
A. Kesimpulan.........................................................................................................23
B. Saran...................................................................................................................24
DAFTRA PUSTAKA.....................................................................................................25
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hak konsumen yang diabaikan oleh pelaku usaha perlu dicermati secara
seksama. Pada era globalisasi dan perdagangan bebas saat ini, banyak
bermunculan berbagai macam produk barang/pelayanan jasa yang
dipasarkankepada konsumen di tanah air, baik melalui promosi, iklan, maupun
penawaran barang secara langsung.
1
sendiri tentang pentingnya perlindungan konsumen. Pengusaha menyadari bahwa
mereka harus menghargai hak-hak konsumen, memproduksi barang dan jasa yang
berkualitas, aman untuk digunakan atau dikonsumsi, mengikuti standar yang
berlaku, dengan harga yang sesuai. Pemerintah menyadari bahwa diperlukan
undang-undang serta peraturan-peraturan disegala sektor yang berkaitan dengan
berpindahnya barang dan jasa dari pengusaha ke konsumen. Pemerintah juga
bertugas untuk mengawasi berjalannya peraturan serta undang-undang tersebut
dengan baik.
B. Rumusan Masalah
2
6. Apa Yang Dimaksud Dengan Return?
C. Tujuan
D. Metode Pembahasan
3
BAB II
KAJIAN TEORI
4
2. Memberikan nasihat kepada konsumen yang memerlukannya;
3. Bekerja sama dengan instansi terkait dalam upaya mewujudkan
perlindungan konsumen;
4. Membantu konsumen dalam memperjuangkan haknya, termasuk
menerima keluhan atau pengaduan konsumen;
5. Melakukan pengawasan bersama pemerintah dan masyarakat terhadap
pelaksanaan perlindungan konsumen.
B. UU Pelindungan Konsumen
5
C. Hak Dan Kewajiban Konsumen Dan Pelaku Usaha
Sesuai dengan yang diatur oleh Undang-Undang No. 8 Tahun 1999 Pasal 1
ayat 2 tentang perlindungan konsumen. Konsumen adalah semua pihak yang
menggunakan atau memakai barang atau jasa yang ada di masyarakat, baik itu
untuk kepentingan pribadi, orang lain maupun lainnya dan tidak untuk dijual
kembali. Kata konsumen sendiri awalnya muncul dari consumer yang artinya
setiap orang yang menggunakan atau mengkonsumsi suatu produk baik itu barang
maupun jasa.
Pelaku usaha adalah setiap orang perseorangan atau badan usaha, baik
yang berbentuk badan hukum maupun bukan badan hukum yang didirikan dan
berkedudukan atau melakukan kegiatan dalam wilayah hukum negara Republik
Indonesia, baik sendiri maupun bersama-sama melalui perjanjian
menyelenggarakan kegiatan usaha dalam berbagai bidang ekonomi
Barang adalah setiap benda baik berwujud maupun tidak berwujud, baik
bergerak maupun tidak bergerak, dapat dihabiskan maupun tidak dapat
dihabiskan, yang dapat untuk diperdagangkan, dipakai, dipergunakan atau
dimanfaatkan oleh konsumen.
1. Hak Konsumen
6
d) Konsumen memiliki hak untuk didengar pendapat serta keluhan terkait
barang atau jasa yang digunakan
e) Konsumen memiliki hak untuk mendapatkan advokasi, perlindungan atau
upaya penyelesaian masalah atau sengketa perlindungan konsumen secara
patut
f) Konsumen memiliki hak untuk mendapatkan pembinaan serta pendidikan
g) Konsumen memiliki hak untuk mendapatkan perlakuan serta pelayanan
yang baik dan jujur juga tidak diskriminatif
h) Konsumen memiliki hak untuk mendapatkan kompensasi, ganti rugi serta
penggantian apabila barang atau jasa yang diterima tidak sesuai
2. Kewajiban Konsumen
Hak dan kewajiban pelaku usaha / pengusaha diatur dalam pasal 6 dan 7
UU No. 8 / 1999.
7
a) Hak untuk menerima pembayaran yang sesuai dengan kesepakatan
mengenai kondisi dan nilai tukar barang dan/atau jasa yang
diperdagangkan;
b) Hak untuk mendapat perlindungan hukum dari tindakan konsumen yang
beritikad tidak baik;
c) Hak untuk melakukan pembelaan diri sepatutnya di dalam penyelesaian
hukum sengketa konsumen;
d) Hak untuk rehabilitasi nama baik apabila terbukti secara hukum bahwa
kerugian konsumen tidak diakibatkan oleh barang dan/atau jasa yang
diperdagangkan;
e) Hak-hak yang diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan
lainnya.
8
g) Memberi kompensasi, ganti rugi dan/atau penggantian apabila barang
dan/atau jasa yang dterima atau dimanfaatkan tidak sesuai dengan
perjanjian.
Pada jenis yang satu ini adalah konsumen yang membeli atau menggunakan suatu
produk baik itu barang maupun jasanya untuk keperluan diri sendiri. Personal
consumer ini juga sering disebut sebagai end user.
E. Proses Pembelian
9
dan membeli suatu produk dengan merek tertentu. Proses keputusan pembelian
terdiri dari lima tahapan yaitu pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi
alternatif, keputusan pembelian, dan evaluasi pasca pembelian.
a. Pengenalan Masalah
b. Pencarian Informasi
c. Evaluasi Alternatif
Evaluasi alternatif adalah proses mengevaluasi pilihan produk dan merek dan
memilihnya sesuai dengan yang diinginkan konsumen. Menurut Setiadi (2003)
pada saat proses evaluasi alternatif, konsumen membandingkan berbagai pilihan
yang dapat memecahkan masalah yang dihadapinya. Setelah konsumen
menentukan kriteria atau atribut dari produk atau merek yang dievaluasi, maka
langkah berikutnya konsumen menentukan alternatif pilihan. Setelah menentukan
alternatif yang akan dipilih, selanjutnya konsumen akan menentukan produk atau
merek yang akan dipilihnya.
10
d. Keputusan Membeli
1 Retur Pembelian
11
adanya retur pembelian, utang pihak pembeli kepada pihak penjual akan menjadi
berkurang.
Akun retur pembelian dicatat pada bagian kredit dalam jurnal keuangan,
sedangkan utang dagang dicatat pada bagian debit.
Retur pembelian yang dilakukan pihak pembeli dibagi menjadi 2 jenis, yaitu:
Pengembalian barang dagang yang telah dibeli oleh pihak pembeli secara tunai
kepada pihak penjual dan dicatat di arus kas dengan catatan bahwa barang bisa
diretur atau dikembalikan jika rusak.
2 Retur Penjualan
Dalam transaksi jual beli, retur penjualan dan retur pembelian merupakan
hal yang biasa terjadi. Berdasarkan UU No.8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan
12
Konsumen, jika ternyata sejak awal ada kesengajaan pengiriman dari penjual
untuk mengirimkan barang yang rusak atau barang yang salah maka penjual
dapat terkena sanksi hukum.
13
BAB III
PEMBAHASAN
a) ARTIKEL 1
Saya penjual HP di Shopee yang ditipu oleh pembeli, dengan modus si pembeli
mengajukan pengembalian barang karena alasan barang tidak sesuai. Sementara
saya jual HP yang sesuai. Karena pembeli mengajukan pengembalian barang,
otomatis Shopee akan mengembalikan dana tersebut ke pembeli.
Saya membuat laporan ke Shopee, Shopee menyuruh saya untuk chat si pembeli.
Sementara saya sudah diblokir sama si pembeli, seolah Shopee lempar tangan
tidak peduli, gak mau tanggung jawab. Seolah lempar batu, acuh tak acuh tidak
mau tahu, saya kecewa. Saya sebagai penjual merasa dirugikan, karena barang
saya berupa HP belum dikembalikan oleh pembeli, saya ditipu.
Apa yang harus saya lakukan? Lapor polisi? SAYA HANYA INGIN HP SAYA
KEMBALI.
b) Analisis Artikel 1
Dalam artikel kedua dijelaskan bahwa seorang penjual HP yang mejual alat
elektroniknya di e-commerrece SHOPPE mendapat keluhan dri pembeli yang
14
sudah menerima barangnya bahwa barang yang dia terima tidak sesuai dengan
keinginan, tetapi di satu sisi penjual yang bernama Noval ini merasa bahwa
barang yang dia kirim sudah sesuai dengan pesanan. Setelah itu pembeli ingin
melakukan retur barang karena tidak sesuai. Maka Noval sebagi penjual yang
bertaggung jawab melakukan proses retur barang melalui aplikasi Shopee yang
secara otomatis melakukan pengembalian dana pada si pembeli. Akan tetapi
sampai hari ini Noval si penjual belum menerima barang retur tersebut. Noval
melaporkan hal ini pada pihak Shopee akan tetapi Shopee yang sudah
mengembalikan uang pada pembeli justru menyarankan Noval menghubungi si
pembeli, tapi naas ternyata kontak Noval sudah di blokir oleh si pembeli. Hingga
saat ini Noval bingung ingin melaporkan hal ini pada pihak kepolisiian atau
menunggu kebijakan dari Shopee yang seperti angkat tangan pada kasus ini.
Dari artikel tersebut adanya hak pelaku usaha untuk mendapatkan keadilan sesuai
UU No 8 Tahun 1999 pasal 6 yaitu :
Hak pelaku usaha sesuai dengan pasal diatas bahwa pelaku usaha berhak
menerima pembayaran yang sesuai dengan kesepakatan mengenai kondisi dan
nilai tkar barang dan jasa yang diperdagangkan kerana Nopal sebagai pelaku
usaha dalam kasus ini sudah memberikan barang yang sesuai dengan pesanan
yang dicantumkan di E-commerece Shopee akan tetapi si konsumen justru
15
melakukan kompalain dan meminta dana dikembalikan dan barang akan diretur
tatapi ketika Nopal sudah mengembalikan dana tersebut justru si pembeli yang
tidak mengembalikan barang yang sudah dibelinya.
Selain itu pelaku usaha juga memiliki hak untuk mendapatkan perlindungan
hokum karena si pembeli yang memiliki itikad tidak baik yaitu menipu si pelaku
usaha
a) ARTIKEL 2
Beli Laptop Dikirim yang Beda Tipe, Akulaku “Slow Respon”, Seller “No
Respon”, Apa Saya Harus “No Problem?”
Barang saya terima pada 4 September 2020 dan langsung saya lakukan unboxing.
Dan ternyata barang yang saya terima berbeda tipe dengan barang yang saya
pesan. Hari itu juga saya komplain kepada seller karena sebelum pembelian
barang saya sempat bertanya perihal barang ready atau tidak.
Jawaban seller membuat terkejut, seller bilang bahwa produk yang saya terima
(Laptop Hp 14s dk0073au) sama dengan yang saya pesan (Laptop Hp 14S
DK1003au). Padahal saya tahu ada perbedaan dari segi prosesornya dan harganya
berbeda sekitar 1,3 juta. Hari itu juga saya komplain kepada seller supaya bisa
16
diretur, saya meminta alamat seller. Dan seller pun no respon ketika saya meminta
untuk retur barang, sampai saat ini seller pun tidak bisa dihubungi.
Saya melaporkan hal ini kepada Akulaku. Saya disuruh menunggu 14 hari sambil
tetap menghubungi seller. Setelah 14 hari saya telpon kembali call center Akulaku
dan disuruh menunggu 5 hari. Setelah 5 hari saya telpon kembali call center dan
disuruh mengirimkan screenshot bukti pembelian, bukti chat dengan seller, dan
dokumentasi barang yang datang. Setelah saya mengirimkan semua bukti
transaksi dan chat seller melalui email Akulaku, tidak ada tanggapan lagi dari
Akulaku.
Tanggal 29 September 2020 saya mendapat telpon perihal tagihan yang sudah
jatuh tempo. Saya sampaikan terus terang bahwa saya minta diretur dan jawaban
pihak Akulaku akan diproses “lagi”. 2 Oktober 2020 saya inisiatif menelpon call
center Akulaku. Jawabannya mengagetkan, tanpa pemberitahuan yang jelas
laporan pengaduan saya ditutup oleh pihak Akulaku dengan alasan saya telah
membuka produk tersebut (secara logika jika tidak dibuka mana bisa tahu produk
bener apa tidak). Inilah yang saya sebut slow respon.
Saya mencoba mencari jalan tengah dengan mengubah total tagihan saya menjadi
tagihan baru sesuai dengan harga produk yang salah kirim. Kalau memang tidak
bisa retur ya harusnya total tagihan saya diubah sesuai dengan harga laptop HP
14s dk0073au yaitu 4,4 juta. Dan pihak Akulaku bilang itu tidak bisa. Saya
disuruh terus menghubungi seller, dikasihlah kontak seller. mengejutkan karena
kontak seller tersebut tidak bisa ditelepon.
Sekarang saya harus bagaimana? Apakah tetap saya bayar tagihan 3 bulan
kedepan sehingga total tagihan saya mengikuti harga laptop yang diterima. Atau
menunggu telpon dari Akulaku yang tidak tahu kapan akan ditelpon. Sedangkan
tagihan akan terus berjalan, dan bunga akan terus berkembang. Semoga mendapat
respon dari Akulaku dan ada jalan keluarnya. Mengingat ini juga bukan salah
saya, harusnya seller respon, harusnya pihak Akulaku bisa mem-follow up kepada
seller ketika pertama saya mengajukan laporan pengaduan.
17
b) Analisis Artikel Ke 2
Hak konsumen dalam kasus tersebut yaitu Konsumen memiliki hak atas
pilihannya terhadap barang atau jasa sesuai dengan nilai tukar uang dan kondisi
serta jaminan yang dijanjikan, Konsumen memiliki hak untuk didengar pendapat
serta keluhan terkait barang atau jasa yang digunakan, Konsumen memiliki hak
untuk mendapatkan kompensasi, ganti rugi serta penggantian apabila barang atau
jasa yang diterima tidak sesuai
Dalam kasus tersebut konsumen telah melakukan evaluasi pasca pembelian karena
konsumen tidak puas, pihak pelaku usaha mengurangi ketidakcocokannya dengan
mencari informasi yang mungkin mengkonfirmasikan produk tersebut. Serta dari
pihak e-commerce yang tidak memberikan jalan tengah terhadap pemasalah yang
di alami konsumen.
18
a) ARTIKEL 3
Dari catatannya, Sri menjelaskan jumlah aduan terbanyak berasal dari produk
elektronik, telematika, dan kendaraan bermotor dengan jumlah 782 aduan.
"Jadi Elektronik paling banyak dari 420 di 2016, kemudian meningkat 782
pengaduan. Terdiri dari produk-produk elektronik, telematika, dan kendaraan
bermotor," ujarnya dalam seminar perlindungan konsumen di Pangkalpinang,
Bangka Belitung, Senin (23/4/2018).
Selanjutnya produk lain-lain sebanyak 665 aduan, diikuti produk obat-obatan dan
makanan sebanyak 214 aduan, kemudian jasa keuangan sebanyak 101 aduan, serta
produk e-commerce atau produk pembelian secara online sebanyak 43 aduan
selama 2017 lalu.
"Artinya indikasi ada dua hal, pertama memang konsumen yang melakukan
pembelian melalui online tidak mengerti kemana harus mengadu, atau memang
pelaku usaha dari marketplace sudah memenuhi komplain itu," jelasnya.
19
Kemendag masih lebih rendah. Selama 2017, YLKI menerima aduan dari produk
tersebut sebanyak 103.
b) Analisis Artikel Ke 3
Kasus dalam artikel mengenai masalah pada produk elektronik, telematik dan
transportasi dari pihak pelaku usaha e-commerce yang tidak menggikuti prosedur
perlindungan konsumen berdasarkan UU Nomor 8 Tahun 1999. Banyak laporan
pengaduan konsumen mengenai pembelian melalui online.
20
a) ARTIKEL 4
Awalnya saya komplain melalui telepon dan saya diminta untuk kirimkan
screenshoot melalui whatsapp keterangan 90 hari di aplikasi Tokepedia. Sudah
saya kirimkan dan setelah itu saya dihubungi oleh pihak Pasarpolis dan di infokan
pengajuan ditolak karena proteksi hanya 30 hari. Saya tidak terima pernyataan
tersebut dan mereka info akan ditindak lanjuti lebih dulu.Seminggu kemudian
saya baru follow up kembali melalui whatsapp dan dari pihak Pasarpolis
menginfokan klaim ditolak bukan karena 30 hari tersebut melainkan kronologi
yang saya cantumkan di klaim tidak menerangkan barang rusak akibat
kecelakaan.Sedangkan jika di cek di aplikasi, ketentuannya rusak total akibat
pemakaian bukan rusak akibat kecelakaan.
Karena kesal saya hubungi kembali Pasarpolis melalui telepon dan mereka tetap
pada pendiriannya ditolak karena kerusakan bukan akibat kecelakaan dan mereka
menyalahkan Tokopedia yang belum meng-update ketentuan baru dari pihak
Pasarpolis. Kalau tertulis jelas bisa klaim akibat kecelakaan mungkin barangnya
akan saya banting dulu baru saya ajukan klaim.
21
Mungkin biaya yang dikeluarkan untuk tambahan proteksi tersebut tidak seberapa,
tetapi bayangkan berapa ribu orang yang mungkin tertipu dengan hal ini. Saya
harap Tokopedia bisa lebih memilih rekanan untuk bekerjasama dan semoga tidak
ada lagi yang tertipu dengan layanan ini.
b) Analisis Artikel Ke 4
Alasan : Dari kasus diatas dapat terlihat bahwa Tokopedia sebagai perusahaan jasa e-
commerce perantara produsen dan konsumen memberikan hak perlindungan kepada
konsumen berupa pengajuan tambahan biaya proteksi barang rusak yang tertulis di
aplikasi Tokopedia dan dapat diajukan sebelum 90 hari setelah menerima pesanan
Sedangkan di Pasarpolis hanya 30 hari. Namun, perusahaan asuransi Pasarpolis sebagai
penyedia layanan garansi barang exhaust fan tersebut menolak karena menurut mereka
di klaim tidak menerangkan barang rusak akibat kecelakaan.Sedangkan jika di cek di
aplikasi, ketentuannya rusak total akibat pemakaian bukan rusak akibat kecelakaan.
Setelah itu Pasarpolis menyalahkan Tokopedia karena belum memperbarui ketentuan
Pasarpolis. Pasarpolis angkat tangan dan tidak mau memberikan garansi untuk produk
tersebut.
a) ARTIKEL 5
Redmi Note 8 Pro dari JD.ID Baru Pakai 15 Menit Tiba-tiba Mati, Retur
Malah Diminta Klaim Garansi!
Saya mencoba ganti toko online ke JD.ID karena salah satu value-nya di website
adalah “Perlindungan Konsumen-Kami akan mengembalikan uang Anda secara
penuh, jika barang tidak sesuai dengan deskripsi atau berkualitas buruk”. Saya
membeli Xiaomi Redmi Note 8 Pro di JD.ID dengan nomor pesanan 1015575540.
Seperti biasa, di hari pertama saya nyalakan, dan mulai proses install apps yang
dibutuhkan. Namun sekitar 15 menit pemakaian, tiba-tiba HP mati, dan tidak bisa
dihidupkan kembali. Sudah dicoba charge, tetap tidak bisa. Kemudian langsung
22
malam itu juga saya mengajukan retur untuk penggantian produk, dan disetujui
oleh audit JD ID dengan nomor layanan 20136153, dan
dikirimkan guidance bagaimana proses pengembalian produk.
b) Analisis Artikel Ke 5
23
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
24
B. Saran
25
DAFTRA PUSTAKA
Abdul.A. & Rani.A. 2019. Buku Ajar Hukum Perlindungan Konsumen. Sleman:
DeepPublis
Agus Hardiyanto. 2020. Redmi Note 8 Pro dari JD.ID Baru Pakai 15 Menit Tiba-
tiba Mati, Retur Malah Diminta Klaim Garansi. (ONLINE) Diakses Pada
16 Oktober 2020 Dari Media Konsumen:
https://mediakonsumen.com/2020/02/11/surat-pembaca/redmi-note-8-pro-
dari-jd-id-baru-pakai-15-menit-tiba-tiba-mati-retur-malah-diminta-klaim-
garansi
Alfa. 2013. Hak dan kewajiban konsumen. (ONLINE). Dikutip Pada Tanggal 16
Oktober 2020 Dari Sangkoeno: http://www.sangkoeno.com/2013/09/hak-
dan-kewajiban-konsumen-serta-pelaku.html
Hanafi, Imam. 2020. Beli laptop slow respon pihak akulaku dan seller.
(ONLINE)
Diakses pada 16 Oktober 2020 dari Media Komunikasi:
https://mediakonsumen.com/2020/10/04/surat-pembaca/beli-laptop-
dikirim-yang-beda-tipe-akulaku-slow-respon-seller-no-respon-apa-saya-
harus-no-problem/amp
26
Rafinska, Kezia. 2018. Retur Penjualan dan Pembelian.(ONLINE) Diakses pada
16 Oktober 2020. https://www.online-pajak.com/tentang-ppn-
efaktur/retur-penjualan-dan-retur-pembelian-dalam-transaksi-jual-beli#:~:
3986007/1866-aduan-produk-bermasalah-masuk-kemendag-terbanyak-
elektronik
Rafi, Wildan. 2020. Menolak Klaim Proteksi Barang Rusak Dengan Menyalahkan
Tokopedia. (ONLINE) Diakses Pada 16 Oktober 2020 Dari Media
Konsumen:https://mediakonsumen.com/2020/05/17/surat-
pembaca/pasarpolis-com-menolak-klaim-proteksi-barang-rusak-dengan-
menyalahkan-tokopedia
27