Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

“TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN


DAN PERLINDUNGAN KONSUMEN”
Dosen Pengampu : Ainul Mardiyah, SP., M. Si.

DISUSUN OLEH :

MERICHY TELAUMBANUA 7223343004

RISKI AULIA RAHMADANI 7221143009

SENDARI FELIDA NABABAN 7223343015

PROGRAM STUDY S1 PENDIDIKAN BISNIS

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

Selasa, 17 Oktober 2023.

1
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang masih memberikan
limpahan nikmat dan kasih sayang. Salah satunya nikmat kesehatan dan keluangan waktu
sehingga kami dapat menyelesaikan salah satu tugas mata kuliah Aspek Hukum dan Etika Bisnis
dengan baik serta tepat pada waktunya.

Kami mengakui tugas ini selesai dengan bantuan banyak pihak. Oleh sebab itu, kami
ucapkan terimakasih banyak untuk semua pihak yang terkait, juga tak lupa penulis ucapkan
terimakasih kepada ibu Ainul Mardiyah SP., M. Si selaku dosen pengampu yang telah
membimbing kami dalam penyelesaian tugas makalah ini. Kami juga menyadari bahwa makalah
ini masih jauh dari kata sempurna. Maka dari itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang
membangun untuk memperbaiki tugas-tugas baru dikemudian harinya. Dan terahir, semoga tugas
ini dapat menambah wawasan kami dan juga para pembaca.

Medan, 17 Oktober 2023

Kelompok 8,

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ....................................................................................................... 2

DAFTAR ISI...................................................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 4

1.1 Latar Belakang ................................................................................................ 4

1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................... 4

1.3 Tujuan ............................................................................................................. 4

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................... 5

2.1 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan ............................................................... 5

2.2 Perlindungan konsumen.................................................................................. 6

BAB III PENUTUP ........................................................................................................... 9

3.1 Kesimpulan ..................................................................................................... 9

3.2 Saran ............................................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Tanggung jawab sosial perusahaan adalah konsep luas yang dapat memiliki banyak
bentuk tergantung pada perusahaan dan industrinya. Yang dapat memberikan manfaat bagi
masyarakat sekaligus meningkatkan merek mereka. Agar suatu perusahaan dapat bertanggung
jawab secara sosial, pertama-tama perusahaan harus bertanggung jawab kepada dirinya sendiri
dan pemegang sahamnya. Perusahaan yang mengadopsi program CSR sering kali
mengembangkan bisnisnya hingga dapat berkontribusi kembali kepada masyarakat. Jadi, CSR
biasanya merupakan strategi yang diterapkan oleh perusahaan besar. Lagi pula, semakin terlihat
dan sukses suatu perusahaan, semakin besar pula tanggung jawab yang dimilikinya untuk
menetapkan standar perilaku etis bagi rekan-rekannya, pesaingnya, dan industrinya. Selain itu
tanggung jawab sosial yang dilaksanakan oleh perusahaan tidak melulu soal bantuan karitatif
maupun upaya pemberdayaan masyarakat. Perlindungan konsumen juga menjadi bagian dari
CSR karena konsumen merupakan pihak yang terlibat dalam rantai produksi dan menjadi salah
satu pemangku kepentingan (stakeholder). Upaya perlindungan konsumen dapat dilakukan oleh
perusahaan melalui komitmen terhadap mutu, mengontrol kualitas produk, pelayanan pelanggan,
layanan pengaduan, dan survey kepuasan pelanggan.

1.2 RUMUSAN MASALAH

1.Apa yang itu tanggung jawab sosial perusahaan?

2. Apa yang dimaksud dengan perlindungan konsumen?

1.3 TUJUAN

1. Untuk mengetahui apa itu Tanggung Jawab Sosial Perusahaan.

2. Untuk mengetahui Perlindungan Konsumen.

4
BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan.

Tanggung jawab sosial yang dilaksanakan oleh perusahaan tidak melulu soal bantuan
karitatif maupun upaya pemberdayaan masyarakat. Perlindungan konsumen juga menjadi bagian
dari CSR karena konsumen merupakan pihak yang terlibat dalam rantai produksi dan menjadi
salah satu pemangku kepentingan (stakeholder). Upaya perlindungan konsumen dapat dilakukan
oleh perusahaan melalui komitmen terhadap mutu, mengontrol kualitas produk, pelayanan
pelanggan, layanan pengaduan, dan survey kepuasan pelanggan. Dalam konsep yang
diperkenalkan oleh Archie B. Caroll (1991), The Pyramid of Corporate Social Responsibility,
perlindungan konsumen juga menjadi isu tanggung jawab sosial oleh perusahaan. Di Indonesia,
perlindungan konsumen oleh perusahaan telah diatur dalam Undang-undang Nomor 8 Tahun
1999, khususnya pada pasal 7. Terdapat 7 poin penting kewajiban perusahaan dalam pasal ini,
yaitu :

a) Beritikad baik dalam melakukan kegiatan usaha.


b) Memberikan informasi yang benar, jelas, dan jujur tentang kondisi dan jaminan barang
atau jasa serta memberi penjelasan penggunaan, perbaikan, dan pemeliharaan.
c) Memperlakukan konsumen secara benar, jujur, dan tidak diskriminatif.
d) Menjamin mutu barang atau jasa yang diproduksi dan diperdagangkan berdasarkan
standar mutu yang berlaku.
e) Memberi kesempatan kepada konsumen untuk menguji barang dan jasa tertentu serta
memberi jaminan atau garansi.
f) Memberi kompensasi ganti rugi atas kerugian akibat penggunaan, pemakaian dan
pemanfaatan barang atau jasa.
g) Memberi kompensasi atau ganti rugi apabila barang atau jasa yang diterima tidak sesuai
dengan perjanjian.

Akan tetapi, perlindungan konsumen juga dapat menjadi bentuk tanggung jawab etis
perusahaan jika dilaksanakan dengan mengombinasikan regulasi yang berlaku dan ekspektasi
dan harapan masyarakat sesuai norma yang berlaku. Hal ini dikarenakan seringkali cepatnya
perubahan ekspektasi masyarakat dan belum tercantum dalam regulasi yang berlaku.

Ada beberapa faktor yang dapat menghambat dilakukannya perlindungan konsumen, termasuk:

1. Ketidak pahaman Konsumen: Banyak konsumen mungkin tidak sepenuhnya memahami


hak dan tanggung jawab mereka, membuatnya sulit bagi mereka untuk melindungi diri
sendiri.

5
2. Kurangnya Kesadaran: Kurangnya kesadaran akan praktik bisnis yang tidak etis atau
produk yang berbahaya dapat menghambat konsumen untuk mengambil tindakan
perlindungan.
3. Lemahnya Sistem Hukum: Sistem hukum yang lemah atau kurangnya penegakan hukum
dapat membuat pelaku bisnis merasa dapat bertindak tanpa takut sanksi, sehingga
menghambat perlindungan konsumen.
4. Kekuatan Ekonomi: Perusahaan besar dengan kekuatan ekonomi yang besar dapat
memiliki pengaruh politik dan keuangan yang membatasi upaya perlindungan konsumen.
5. Perubahan Kebijakan Pemerintah: Perubahan kebijakan pemerintah atau deregulasi dapat
mengurangi perlindungan konsumen yang telah ada sebelumnya.
6. Ketidakmampuan untuk Melakukan Pemantauan Secara Efektif: Pemerintah mungkin
memiliki keterbatasan dalam pemantauan pasar untuk menemukan praktik bisnis yang
merugikan konsumen.
7. Kompleksitas Produk dan Layanan: Produk dan layanan yang kompleks dapat membuat
sulit bagi konsumen untuk memahami risiko yang terlibat, sehingga sulit bagi mereka
untuk melindungi diri.
8. Ketidaksetaraan Akses Informasi: Tidak semua konsumen memiliki akses yang sama
terhadap informasi, sehingga sulit bagi beberapa kelompok untuk membuat keputusan
yang informasional dan bijaksana.

Upaya perlindungan konsumen seringkali melibatkan kerjasama antara pemerintah,


organisasi konsumen, dan sektor bisnis untuk mengatasi hambatan-hambatan ini.

2.2 Perlindungan konsumen

Tanggung jawab sosial perusahaan adalah konsep luas yang dapat memiliki banyak
bentuk tergantung pada perusahaan dan industrinya. Melalui program CSR, filantropi, dan upaya
sukarela, dunia usaha dapat memberikan manfaat bagi masyarakat sekaligus meningkatkan
merek mereka. Agar suatu perusahaan dapat bertanggung jawab secara sosial, pertama-tama
perusahaan harus bertanggung jawab kepada dirinya sendiri dan pemegang sahamnya.
Perusahaan yang mengadopsi program CSR sering kali mengembangkan bisnisnya hingga dapat
berkontribusi kembali kepada masyarakat. Jadi, CSR biasanya merupakan strategi yang
diterapkan oleh perusahaan besar. Lagi pula, semakin terlihat dan sukses suatu perusahaan,
semakin besar pula tanggung jawab yang dimilikinya untuk menetapkan standar perilaku etis
bagi rekan-rekannya, pesaingnya, dan industrinya.

Jenis Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Secara umum, ada empat jenis utama tanggung jawab sosial perusahaan. Perusahaan dapat
memilih untuk melakukan hal-hal tersebut secara terpisah, dan kurangnya keterlibatan dalam
satu bidang tidak serta merta mengecualikan perusahaan dari tanggung jawab sosial.

6
a) Tanggung Jawab Lingkungan
Tanggung jawab lingkungan merupakan pilar tanggung jawab sosial perusahaan yang
berakar pada pelestarian alam. Melalui operasional yang optimal dan dukungan terhadap
hal-hal terkait, suatu perusahaan dapat memastikan bahwa mereka mewariskan sumber
daya alam dengan lebih baik dibandingkan sebelum beroperasi. Sebuah perusahaan dapat
mengupayakan pengelolaan lingkungan melalui: Mengurangi polusi, limbah, konsumsi
sumber daya alam, dan emisi melalui proses produksinya. Mendaur ulang barang dan
bahan di seluruh prosesnya, termasuk mempromosikan praktik penggunaan kembali
kepada pelanggannya. Mengimbangi dampak negatif dengan memulihkan sumber daya
alam atau kegiatan pendukung yang dapat membantu menetralisir dampak perusahaan.
Misalnya, produsen yang melakukan penebangan hutan mungkin berkomitmen untuk
menanam pohon dalam jumlah yang sama atau lebih. Mendistribusikan barang secara
sadar dengan memilih metode yang memiliki dampak paling kecil terhadap emisi dan
polusi. Menciptakan lini produk yang meningkatkan nilai-nilai ini. Misalnya, perusahaan
yang menawarkan mesin pemotong rumput berbahan bakar gas mungkin merancang
mesin pemotong rumput listrik.
b) Tanggung Jawab Etis
Tanggung jawab etis adalah pilar tanggung jawab sosial perusahaan yang berakar
pada tindakan yang adil dan etis. Perusahaan sering kali menetapkan standarnya sendiri,
meskipun kekuatan eksternal atau tuntutan klien dapat menentukan tujuan etis. Contoh
tanggung jawab etis meliputi: Perlakuan adil terhadap semua jenis pelanggan tanpa
memandang usia, ras, budaya, atau orientasi seksual. Perlakuan positif terhadap seluruh
karyawan termasuk gaji dan tunjangan yang menguntungkan melebihi jumlah minimum
yang diwajibkan. Hal ini mencakup pertimbangan ketenagakerjaan yang adil bagi semua
individu tanpa memandang perbedaan pribadi. Perluasan penggunaan vendor untuk
memanfaatkan pemasok berbeda dari ras, jenis kelamin, status veteran, atau status
ekonomi berbeda. Pengungkapan yang jujur mengenai permasalahan operasional kepada
investor secara tepat waktu dan penuh hormat. Meskipun tidak selalu diwajibkan,
perusahaan dapat memilih untuk mengelola hubungannya dengan pemangku kepentingan
eksternal melebihi apa yang diwajibkan secara hukum.
c) Tanggung Jawab Filantropis
Tanggung jawab filantropis adalah pilar tanggung jawab sosial perusahaan yang
menantang cara perusahaan bertindak dan berkontribusi kepada masyarakat. Dalam
bentuknya yang paling sederhana, tanggung jawab filantropis merujuk pada bagaimana
sebuah perusahaan menggunakan sumber dayanya untuk membuat dunia menjadi tempat
yang lebih baik. Ini termasuk: Apakah perusahaan mendonasikan keuntungannya untuk
amal atau tujuan yang dipercayainya. Apakah perusahaan melakukan transaksi hanya
dengan pemasok atau vendor yang sejalan dengan perusahaan secara filantropis. Apakah
perusahaan mendukung upaya filantropi karyawan melalui waktu istirahat atau kontribusi

7
yang sesuai. Apakah perusahaan mensponsori acara penggalangan dana atau hadir di
komunitas.
d) Tanggung Jawab Keuangan
Tanggung jawab keuangan merupakan pilar tanggung jawab sosial perusahaan
yang menyatukan ketiga bidang di atas. Sebuah perusahaan mungkin membuat rencana
untuk lebih fokus pada lingkungan, etika, dan filantropis; namun, mereka harus
mendukung rencana ini melalui investasi finansial dalam program, donasi, atau riset
produk. Ini termasuk pengeluaran untuk: Penelitian dan pengembangan produk baru yang
mendorong keberlanjutan. Merekrut berbagai jenis talenta untuk memastikan tenaga kerja
yang beragam. Inisiatif yang melatih karyawan tentang DEI, kesadaran sosial, atau
masalah lingkungan. Proses yang mungkin lebih mahal namun memberikan hasil CSR
yang lebih besar. Memastikan pelaporan keuangan yang transparan dan tepat waktu
termasuk audit eksternal.

Dalam pengimplementasian CSR beberapa penghambat, yaitu:

a) Faktor Internal seperti manajemen perusahaan yang masih terdapat sederhana, belum ada
bagaian khusus yang menangani CSR, CSR masih fokus pada wilayah sekir.
b) Faktor Eksternal seperti karena alam (hujan lebat, banjir).

8
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Kesimpulan yang dapat kami ambil tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social
Responsibility) adalah sebuah model bisnis dimana perusahaan melakukan upaya bersama untuk
beroperasi dengan cara yang meningkatkan dan bukannya membantu masyarakat dan
lingkungan. CSR dapat membantu meningkatkan berbagai aspek masyarakat serta meningkatkan
citra merek yang positif bagi perusahaan. Program tanggung jawab perusahaan juga dapat
meningkatkan semangat kerja di tempat kerja. Perlindungan konsumen juga menjadi bagian dari
CSR karena konsumen merupakan pihak yang terlibat dalam rantai produksi dan menjadi salah
satu pemangku kepentingan (stakeholder). Upaya perlindungan konsumen dapat dilakukan oleh
perusahaan melalui komitmen terhadap mutu, mengontrol kualitas produk, pelayanan pelanggan,
layanan pengaduan, dan survey kepuasan pelanggan.

3.2 Saran

Saran yang dapat kami berikan ialah perusahaan yang bertanggung jawab secara sosial
juga berupaya untuk mematuhi undang: undang perlindungan konsumen yang berlaku dan
berkomitmen untuk tidak terlibat dalam praktik bisnis yang merugikan konsumen. Mereka harus
memberikan informasi yang jelas dan akurat kepada konsumen tentang produk atau layanan yang
mereka tawarkan. Selain itu, mereka diharapkan mendengarkan umpan balik konsumen dan
meresponsnya dengan tindakan yang sesuai. Penting bagi perusahaan untuk memahami bahwa
mematuhi standar perlindungan konsumen bukan hanya kewajiban hukum, tetapi juga
merupakan strategi bisnis yang baik. Pelanggan yang puas dan merasa dilindungi cenderung setia
dan merekomendasikan produk atau layanan perusahaan kepada orang lain.

Anda mungkin juga menyukai