Anda di halaman 1dari 26

Critical book report

Pengantar ekonomi makro


Dosen pengampu : Dr. THAMRIN M.si

D
I
S
U
S
U
N
OLEH:
KELOMPOK 5 : DARIZ RADYANANDA BARUS (7221143011)
ANNISA MUTY NUR AMI (7223343012)
YESSI LAIA (7223343002)
ELMINA KITA GINTING (7223343014)
SENDARI FELIDA NABABAN (7223343015)

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN BISNIS


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2023

i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa atas berkat sdan rahmatnya,
sehinnga kelompok kami dapat menyelesaikan tugan critical book report ini dengan baik dan tepat
waktu. Makalah ini dibuat untuk memenuhi mata kuliah pengantar ekonomi makro yang
dibingbing oleh Bapak DR.THAMRIN M.si
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna,karena masih banyak
kekurangan dalam penyusunan makalah ini.namun demikian, kami telah berusaha semaksimal
mungkin untuk menyelesaikan makalah ini dengan sempurna untuk itu,kritik dan saran yang
sifatnya membangun sangat diharapkan dari pembaca guna kesempurnaan penulisan makalah
dikemudian hari.
Akhir kata, kami ucapkan terimakasih dan semoga makalah hasil critical book report ini
bermanfaat dan dapat memberikan tambahan ilmu dan pengetahuan bagi kita semua.

Medan, Mei 2023

Kelompok 5

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................................................... i


DAFTAR ISI .................................................................................................................................. iii
BAB I ................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN ............................................................................................................................4
1.1 Rasionalisasi Pentingnya CBR ...............................................................................................4
1.2 Tujuan Penulisan CBR ............................................................................................................4
1.3 Manfaat CBR ..........................................................................................................................4
1.4 Identitas Buku .........................................................................................................................4
BAB II ..............................................................................................................................................5
Ringkasan Buku ............................................................................................................................5
2.1 BUKU UTAMA......................................................................................................................5
2.2 BUKU PEMBANDING........................................................................................................17
BAB III .............................................................................................................................................1
PEMBAHASAN ............................................................................. Error! Bookmark not defined.
3.1 Kelebihan Dan Kelemahan Buku Utama Dan Buku Pembanding ..........................................2
BAB IV .............................................................................................................................................3
PENUTUP ...................................................................................... Error! Bookmark not defined.
4.1 Kesimpulan .............................................................................................................................4
4.2 Saran .......................................................................................................................................4

iii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Rasionalisasi Pentingnya CBR
Sering kali kita bingung memilih buku referensi untuk kita baca dan pahami. Terkadang kita
memilih satu buku, namun kurang memuaskan hati kita.Misalnya dari segi analisis bahasa,
pembahasan tentang pengantar teori ekonomi makro. Olehkarena itu, penulis membuat Critical
Book Report ini untuk mempermudah pembaca dalam memilih buku referensi, terkhusus pada
pokok Bahasa tentang pengantar teori ekonomi makro.

1.2 Tujuan Penulisan CBR


1. Mengkritis atau membandingkan satu topik materi kuliah kepemimpinan dalam dua buku
yang berbeda
2. Memenuhi tugas mata kuliah pengantar ekonomi makro.

1.3 Manfaat CBR


1. Menambah wawasan pembaca tentang Pengantar Ekonomi Makro
2. Menambah pengetahuan penyususn dan pembaca tentang laporan buku kritis

1.4 Identitas Buku


Buku Utama
• Judul : Teori Ekonomi Makro suatu pengantar
• Edisi :5
• Pengarang : Dr.Prathama Rahardja dan Mandala Manurung, S.E, ME
• Penerbit : Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia
• Kota Terbit : Jakarta
• Tahun Terbit : 2014
• ISBN : 978-979-24-5423-9

Buku Pembanding
• Judul : Ilmu Makro ekonomi
• Pengarang : Paul A. Samuelson dan William D. Nordhaus
• Penerbit : PT. Media Global Edukasi
• Kota Terbit : Jakarta
• Tahun Terbit : 2004
• ISBN : 979-97855-8-8

Buku Utama Buku Pembanding


4
BAB II
RINGKASAN BUKU
2.1 BUKU UTAMA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.Perkembangan Teori Ekonomi Mikro-Makro


a. Teori Mikroekonomi Sebagai Teori Ekonomi Klasik
Di dalam buku yang pertama (Teori Ekonomi Mikro: Suatu Pengantar telah dijelaskan bahwa
titik awal perkembangan ilmu ekonomi modern dianggap dimulai pada saat Adam Smith (1723-
1790) menerbitkan bukunya yang berjudul An Inquiri into the Nature and Causes of the Wealth
5
of Nations. yang kemudian dikenal sebagai Wealth of Nations (1776). Sebab, di dalam buku
tersebutlah Smith merintis pemikiran baru tentang analisis ilmu ekonom dengan melepaskannya
dari belenggu teori moral dan teologia Dalam am untuk memecahkan masalahmasalah ekonomi
diperlukan dasar-dasar ilmiah sebagaimana halnya para ahli ilmu pengetahuan alam mencoba
memahami gejala-gejala alam. Gejala-gejala ekonomi seperti kenaikan harga barang, dan
pengangguran menunjukkan adanya gangguan keseimbangan sistem ek som Karenanya, masalah
ekonomi akan teratasi jika ekonomi dikembalikan kepada kondisi keseimbangan.
b. Revolusi Keynes: Lahirnya Teori Makroekonomi
Sebelum terjadinya kelesuan perekonomian dunia tahun 1929-1933 yang dikenal sebagai Depresi
Besar (Great Depression), ilmu ekonomi tidak mengenal dikotomi Mikro-Makro. Fokus
pembahasan ilmu ekonomi pada masa sebelum Depresi Besar adalah perilaku individu dalam
rangka mencapai keseimbangan. Untuk analisis keseimbangan umum (general equilibrium),
digunakan model Walras (Walrasian economics). Dengan model- model tersebut, para ekonom
berkeyakinan bahwa masa depan perekonomian akan gemilang. Dalam jangka panjang setiap
pelaku ekonomi yang terlibat dalam proses pertukaran lewat mekanisme pasar akan memperoleh
keuntungan. Posisi keseimbangan masing-masing individu makin membaik yang mengakibatkan
masyarakat dalam perekonomian makin makmur dan adil. Kemakmuran muncul karena makin
tingginya produktivitas manusia. Sedangkan produktivitas yang membaik adalah buah dari
persaingan yang memaksa manusia melakukan spesialisasi. 2. Fokus Pembahasan Ilmu
Ekonomi Makro
a. Masalah Inflasi
Inflasi adalah kenaikan harga yang bersifat umum dan terus-menerus. Kenaikan harga baru
dikatakan inflasi jika terjadi secara umum dan bersifat terus-menerus. Naiknya harga beras tidak
akan memicu inflasi jika harga komoditas-komoditas lain tidak naik, dan atau jika kenaikan harga
beras tidak terjadi terus-menerus. Dari sisi teori ekonomi, gejala inflasi menunjukkan terjadinya
kelebihan permintaan (excess demand) di tingkat makro. Dalam arti, dari gejala inflasi dapat
disimpulkan bahwa seluruh atau hampir seluruh industri dalam perekonomian mengalami
kelebihan permintaan.
b. Masalah Pertumbuhan Ekonomi
Ekonomi yang bertumbuh adalah ekonomi yang titik keseimbangan antara permintaan agregat
(jumlah permintaan total terhadap barang dan jasa dalam suatu perekonomian selama periode
tertentu) dan penawaran agregatnya (jumlah produksi total barang dan jasa dalam suatu
perekonomian selama periode tertentu) makin baik dibanding periode sebelumnya. c. Maslah
Pengangguran
Yang dimaksud dengan penganggur adalah angkatan kerja (orang yang mencari kerja) tetapi tidak
mendapat pekerjaan (seperti yang diinginkan). Tingkat pengangguran selama satu periode tertentu
biasanya dinyatakan dalam nilai persen dari angkatan kerja. Angka pengangguran 10% per tahun
bermakna bahwa dalam setahun 10% angkatan kerja tidak memperoleh pekerjaan. Secara teoretis
angka pengangguran yang masih dapat ditolerir adalah sekitar 4-5% per tahun.
D. Intyeraksi Dengan Perekonomian Dunia
6
Dewasa ini tidak ada satu negara pun yang dapat berdiri sendiri dalam upaya lebih
menyejahterakan rakyatnya. Karena itulah kerja sama ekonomi internasional, terutama
perdagangan antarnegara, harus dilakukan. e. Siklus Ekonomi
Dalam kenyataannya, output agregat tidak tumbuh mengikuti pola garis lurus, melainkan
mengalami naik turun secara teratur. Gerakan naik turun output agregat ini disebut siklus
perekonomian atau siklus bisnis (business cycle). Pola naik turun yang teratur ini mempunyai
berbagai tingkat tenggang waktu; Ada yang berjangka pendek (3-11 tahun), jangka panjang (3070
tahun), bahkan jangka sangat panjang (200 tahun).
3. Peranan Pemerintah
Berbeda dengan mikroekonomi, dalam makroekonomi pembahasan peranan pemerintah dalam
perekonomian mempunyai porsi yang relatif besar. Kajian terhadap seberapa besar peranan
pemerintah dimanifestasikan dalam pembahasan kebijakan moneter dan kebijakan fiskal.
Kebijakan moneter adalah kebijakan mengarahkan perekonomian makro ke kondisi yang lebih
baik (diinginkan) dengan cara mengubah-ubah jumlah uang beredar. 4. Aliran-aliran Pemikiran
Dalam Teori Makroekonomi
a. Aliran Klasik
1) Pandangan Aliran Klasik tentang Pasar
Menurut aliran klasi, keseimbangan perekonomian berpondasikan pada keseimbangan individu
(konsumen-produsen).
2) Pandangan Aliran KLasik tentang Uang
Implikasi dari pandangan klasik tentang uang adalah tidak dilakukannya peranan pemerintah
dalam pengelolaan perekonomian, sebab fleksibilitas harga akan mendorong terjadinya alokasi
sumber daya yang efisien.
b. Aliran Keynesian
1) Pandangan Keynesian tentang Pasar
Menurut kaum Keynesian, pasar, dalam kenyataannya, tidaklah seperti yang dibayangkan kaum
Klasik, di mana struktur pasar cenderung monopolistik, informasi tidak sempurna dan asimetris.
Sementara input dan output yang dipertukarkan juga heterogen.
2) Pandangan Keynesian tentang Uang
Keynes mewariskan pandangan yang revolusioner tentang uang. Menurutnya uang bukan hanya
sekadar alat transaksi (medium of exchange), tetapi juga sebagai penyimpan nilai (store of value).
Fungsi penyimpan nilai inilah yang memungkinkan uang digunakan sebagai alat memperoleh
keuntungan melalui tindakan spekulasi.

7
BAB 2 Perhitungan Pendapatan Nasional 1.Siklus Aliran Pendapatan (Ciercular Flow)
dan Interaksi Antar Pasar
a. Siklus Aliran Pendapatan (Cirlular Flow)
Siklus aliran pendapatan (circular flow) adalah sebuah model yang menggambarkan bagaimana
interaksi antarpara pelaku ekonomi menghasilkan pendapatan yang digunakan sebagai
pengeluaran dalam upaya memaksimalkan nilai kegunaan (utility) masing-masing pelaku
ekonomi.
b. Tiga Pasar Utama (Three Basic Markets)
Uraian di atas berdasarkan asumsi bahwa tingkat harga ditentukan lewat mekanisme pasar. Untuk
analisis makroekonomi, pasar-pasar yang begitu banyak dikelompokkan menjadi tiga pasar utama
(three basic markets):
1) Pasar Barang dan Jasa (Goods and Services Market)
2) Pasar Tenaga Kerja (Labour Market)
3) Pasar Uang dan Modal (Money and Capital Market)

2. Metode-metode Perhitungan Pendapatan Nasional


a. Metode Output (Output Approach) atau Metode Produksi
Menurut metode ini, PDB adalah total output (produksi) yang dihasilkan oleh suatu
perekonomian. Cara penghitungan dalam praktik adalah dengan membagi-bagi perekonomian
menjadi beberapa sektor produksi (industrial origin). Jumlah output masing-masing sektor
merupakan jumlah output seluruh perekonomian.
b. Metode Pendapatan (Income Approach)
Metode pendapatan memandang nilai output perekonomian sebagai nilai total balas jasa atas
faktor produksi yang digunakan dalam proses produksi.
c. Metode Pengeluaran (Expenditure Approach)
Menurut metode pengeluaran, nilai PDB merupakan nilai total pengeluaran dalam perekonomian
selama periode tertentu. Menurut metode ini ada beberapa jenis pengeluaran agregat dalam suatu
perekonomian:
1) Konsumsi Rumah Tangga (Household Consumption)
2) Konsumsi Pemerintah (Government Consumption)
3) Pengeluaran Investasi (Investment Expenditure)
4) Ekspor Neto (Net Export)

8
3. Beberapa Pengertian Dasar Tentang Perhitungan Agregatif
c. Metode Pengeluaran (Expenditure Approach)
Tujuan perhitungan output maupun pengeluaran dan ukuran- ukuran agregat lainnya adalah untuk
menganalisis dan menentukan kebijakan ekonomi guna memperbaiki/meningkatkan
kemakmuran/ kesejahteraan rakyat. Beberapa pengertian yang harus dipelajari berkaitan dengan
hal tersebut adalah:
a. Produk Domestik Bruto (Gross Domestic Product)
b. Produk Nasional Bruto (Gross National Product) C.Produk Nasional Neto
(Net National Product)
d. Pendapatan Nasional (National Income)
e. Pendapatan Personal (Personal Income)
f. Pendapatan Personal Disposabel (Disposable Personal Income)

4. PDB Harga Berlaku dan Harga Konstan


Nilai PDB suatu periode tertentu sebenarnya merupakan hasil perkalian antara harga barang yang
diproduksi dengan jumlah barang yang dihasilkan. PDB 2014 adalah hasil perkalian antara harga
barang tahun 2014 dengan jumlah barang yang diproduksi tahun 2014.

BAB 3 Teori Konsumsi


1. Teori Keynes (Keynesian Consumption Model)
Setidak-tidaknya ada empat teori konsumsi yang perlu dipelajari agar dapat mengikuti
perkembangan teori-teori mutakhir. Salah satu di antaranya adalah teori yang diajukan oleh John
Maynard Keynes. Untuk selanjutnya teori konsumsi tersebut kita sebut saja Teori Keynes tentang
konsumsi.
a.Hubungan pendapatan disposable dan konsumsi
b.kecenderungan mengonsumsi marginal (Marginal Propensity to Consume)
c.Kecenderungan mengonsumsi rata-rata (Average Propensity to Consume)
d.Hubungan lonsumsi dan tabungan

9
2. Model Konsumsi Siklus Hidup (Life Cycle Hypothesis of Consumption)
Model konsumsi siklus hidup (Life Cycle Hypothesis, disingkat LCH) dikembangkan oleh Franco
Modigliani, Albert Ando, dan Richard Brumberg. Model ini berpendapat bahwa kegiatan
konsumsi adalah kegiatan seumur hidup. Sama halnya dengan model Keynes, model ini mengakui
bahwa faktor yang dominan pengaruhnya terhadap tingkat konsumsi adalah pendapatan
disposabel. Hanya saja, model siklus hidup ini mencoba menggali lebih dalam untuk mengetahui
faktor-faktor apa saja yang memengaruhi besarnya pendapatan disposabel. Ternyata, tingkat
pendapatan disposabel berkaitan erat dengan usia seseorang selama siklus hidupnya.
3. Teori Pendapatan Permanen (Permanent Income Hypothesis)
Alternatif lain untuk menjelaskan pola/perilaku konsumsi adalah Teori Pendapatan Permanen
(Permanent Income Hypothesis, disingkat PIH), yang diajukan oleh Milton Friedman. Sama
seperti teori-teori lain, PIH juga meyakini bahwa pendapatanlah faktor dominan yang
memengaruhi tingkat konsumsi. Perbedaannya terletak pada pendapat PIH yang menyatakan
bahwa tingkat konsumsi mempunyai hubungan proporsional dengan pendapatan permanen
(permanent income).
BAB 4 Teori Investasi
1. Investasi Dalam Konteks Makroekonomi
Untuk memudahkan dan memperdalam pemahaman, dalam teori makroekonomi yang dibahas
adalah investasi fisik, misalnya dalam bentuk barang modal (pabrik dan peralatan), bangunan, dan
persediaan barang (inventory). Dengan pembatasan tersebut, maka definisi investasi dapat lebih
dipertajam sebagai pengeluaran-pengeluaran yang meningkatkan stok barang modal (capital
stock). Yang dimaksud dengan stok barang modal (barang modal tersedia) adalah jumlah barang
modal dalam suatu perekonomian, pada satu saat tertentu. Untuk mempermudah penghitungan,
umumnya stok barang modal dinilai dengan uang, yaitu jumlah barang modal dikalikan harga
perolehan per unit barang modal. Dengan demikian barang modal merupakan konsep stok (stock
concept), karena besarnya dihitung pada satu periode tertentu.
2. Nilai Waktu dari Uang
Investasi yang dilakukan saat ini tidak serta-merta menghasilkan peningkatan pendapatan hari ini
juga. Dibutuhkan tenggang waktu. Makin tinggi jumlah dan kualitas investasi, biasanya tenggang
waktunya makin panjang. Sebuah restoran yang ingin memperbesar usahanya dengan membeli
gedung baru, meja makan dan peralatan peralatan yang baru, membutuhkan tempo kurang dari
satu tahun untuk menghasilkan. Tetapi investasi dalam bentuk pendirian pabrik mobil, mungkin
membutuhkan tenggang waktu sekitar lima tahun. Karena itu, pertimbangan pokok dari keputusan
investasi adalah berapa nilai sekarang (present value) dari uang yang akan kita peroleh di masa
mendatang atau berapa nilai uang masa mendatang (future value) dari jumlah yang kita
investasikan saat ini.
3. Kriteria Investasi
Dari penjelasan di Sub Bab 3 di atas disimpulkan bahwa keputusan investasi merupakan
keputusan rasional, karena keputusan berdasarkan pertimbangan rasional. Dalam praktik,
10
digunakan beberapa alat bantu atau kriteria-kriteria tertentu untuk memutuskan diterima atau
ditolaknya rencana investasi. Kriteria-kriteria tersebut disebut kriteria investasi (investment
criteria). Minimal ada empat kriteria investasi yang digunakan dalam praktik, yaitu: a.Payback
Period
b.Benefit / Cost Ratio
c.Net Present Value
d.Internal Rate of Return

BAB 5 Interaksi Dengan Dunia Internasional


1. Pentingnya Kerjasama Ekonomi Internasional
Cakupan kerja sama ekonomi internasional luas sekali. Ada yang langsung memberikan manfaat
dan ada yang baru memberikan manfaat dalam jangka panjang. Kerja sama ekonomi yang dapat
langsung memberikan manfaat terutama adalah perdagangan internasional. Sebab negaranegara
yang melakukannya akan segera mengalami peningkatan penggunaan barang jasa ataupun faktor-
faktor produksi. Misalnya dengan mengimpor mobil dari Korea Selatan, masyarakat Indonesia
dapat menikmati mobil dengan jumlah yang lebih banyak dan mungkin juga harga yang lebih
murah.
2. Teori-teori Perdagangan Internasional
Teori-teori perdagangan internasional adalah teori-teori yang mencoba memahami mengapa
sebuah negara (perekonomian) mau melakukan kerja sama perdagangan dengan negaranegara
lain. Hubungan internasional bukanlah sesuatu yang baru, namun sebuah paparan teoretis yang
sistematis baru dikembangkan sekitar abad ke-17. Teori tersebut makin disempurnakan oleh
Adam Smith, David Ricardo, Heckscher-Ohlin dan lain-lain.
3. Neraca Pembayaran (Balance of Payments)
Neraca Pembayaran (Balance of Payment, disingkat BOP) adalah catatan statistik (ringkas)
tentang transaksi ekonomi internasional yang dilakukan oleh penduduk suatu negara
(perekonomian) dengan penduduk negara (perekonomian) lainnya. Neraca Pembayaran (BOP)
adalah laporan rugi laba (income statement) yang merupakan ringkasan arus keluar-masuk barang,
jasa dan aset-aset dalam suatu perekonomian selama kurun waktu (periode) tertentu. Umumnya
periode laporan BOP adalah satu tahun, walaupun laporan-laporan statistik ekonomi dewasa ini
umumnya memberikan data BOP periode triwulanan.

BAB 6 Uang dan Lembaga Keuangan 1.Uang


a. Definisi dan Pengertian

11
Dari sudut pandang ekonom, uang (money) merupakan stok aset-aset yang digunakan untuk
transaksi. Uang adalah sesuatu yang diterima/ dipercaya masyarakat sebagai alat pembayaran atau
transaksi. Karena itu uang dapat berbentuk apa saja, tetapi tidak berarti segala sesuatu itu adalah
uang. Misalnya kita mengenal dan menggunakan uang kertas yang digunakan sebagai alat
transaksi; Tetapi tidak semua kertas adalah uang, bukan karena harga kertasnya yang sangat
murah, melainkan karena tidak diterima /dipercaya oleh masyarakat umum sebagai alat
pembayaran. Kita pernah mendengar pada zaman dahulu ada uang logam yang terbuat dari emas.
Uang dinar (emas) di Timur Tengah pada masa lampau merupakan uang yang tinggi nilainya. Di
zaman modern ini, walaupun harga emas tetap masih tinggi, uang logam emas tidak lagi
digunakan sebagai alat transaksi, karena kedudukannya telah digantikan oleh bentuk-bentuk uang
yang lain. b. Fungsi Uang
Uang memiliki empat fungsi penting yaitu sebagai satuan hitung (unit of account), alat
transaksi/pembayaran (medium of exchange), penyimpan nilai (store of value), dan standar
pembayaran di masa mendatang (standard of deferred payment). c. Permintaan Uang
Teori yang menjelaskan mengenai permintaan uang dapat dibedakan menjadi Teori Klasik
dan Teori Keynesian.
1) Teori Permintaan Uang Klasik
Menurut pandangan ekonom Klasik, fungsi uang hanyalah sebagai alat tukar. Karenanya jumlah
uang yang diminta berbanding proporsional dengan tingkat output atau pendapatan. Bila tingkat
output meningkat, maka permintaan uang meningkat, begitu juga sebaliknya.
2) Teori Permintaan Uang Keynesian
Menurut teori Keynes ada tiga motivasi orang memegang uang, yaitu untuk transaksi
(transaction motive), berjaga-jaga (precautionary motive), dan memperoleh keuntungan
(speculation motive).
2. Lembaga Keuangan
Lembaga keuangan adalah lembaga yang kegiatan utamanya menghimpun dan menyalurkan
dana, dengan motif mendapatkan keuntungan. Porsi terbesar asetnya merupakan aset finansial.
Fungsi utama lembaga keuangan adalah sebagai perantara pihak-pihak yang membutuh- kan uang
modal (pemakai dana) dengan pihak-pihak yang memilikinya (pemilik dana).
a. Lembaga Keuangan Perbankan (Banking Financial Institution)
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 7/1992 (sebagaimana diubah dengan UU No.
10/1998) tentang Perbankan, bank didefinisikan sebagai badan usaha yang menghimpun dana dari
masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit
atau bentuk-bentuk lainnya. Selanjutnya undang-undang tersebut mengklasifikasikan bank
menjadi dua kelompok, yaitu Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR). b. Bank Sentral
(Central Bank)
Bertambah besarnya fungsi-fungsi bank sentral memang sulit dihindari, karena dunia nyata
tidaklah seideal yang dibayangkan. Aspek politis dan historis sangat mewarnai dan memengaruhi
12
perkembangan perbankan di setiap negara. Bahkan di negara-negara kapitalis yang mengandalkan
mekanisme pasar, perluasan fungsi bank sentral tak terhindari.
c. Bank Indonesia
Bank Indonesia (BI) adalah bank sentral negara Republik Indonesia. Didirikan pada tahun 1953
dengan mengubah status De Javasche Bank N.V. (yang dinasionalisasi di tahun 1951) menjadi
bank sentral Indonesia. Dasar hukum pendirian BI adalah Undang-Undang Nomor 11/1953.Sama
halnya dengan bank sentral di negara-negara lainnya, BI mengalami perubahan kedudukan dan
fungsi pokoknya, yang merupakan konsekuensi dari perkembangan sejarah, politik dan ekonomi
di Indonesia.
3. Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
Mulai 31 Desember 2012 pengaturan dan pengawasan pasar modal dan Industri Keuangan Non-
Bank (IKNB) yang mulanya menjadi tugas Bapepam-LK beralih ke Otoritas Jasa Keuangan
(OJK). Demikian pula pengaturan dan pengawasan perbankan sejak 31 Desember 2013 diali! kan
dari Bank Indonesia (BI) ke OJK.OJK, berdasarkan UU No. 21 Tahun 2011, merupakan lembaga
yang bersifat independen dan bebas dari campur tangan pihak lain, yang mempunyai fungsi, tugas,
dan wewenang pengaturan, pengawasan, pemeriksaan, dan penyidikan.
4. Lembaga Keuangan Informal
Lembaga keuangan informal adalah lembaga yang menjalankan fungsi lembaga keuangan namun
tidak berlandaskan kekuatan hukum. Di Indonesia lembaga-lembaga ini terutama beroperasi di
pedesaan atau masyarakat kelompok bawah. Umumnya prosedur dan perjanjian peminjaman amat
cepat, sederhana, dan berdasarkan perjanjian lisan atau tertulis yang sederhana.

BAB 7 Pertumbuhan Ekonomi


1. Pertumbuhan Ekonomi: Konsep dan Pengukuran
Suatu perekonomian dikatakan mengalami pertumbuhan ekonomi jika jumlah produksi barang
dan jasanya meningkat. Dalam dunia nyata, amat sulit untuk mencatat jumlah unit barang dan jasa
yang dihasilkan selama periode tertentu. Kesulitan itu muncul bukan saja karena jenis barang dan
jasa yang dihasilkan sangat beragam, tetapi satuan ukurannya pun berbeda. Misalnya, produksi
singkong diukur dengan satuan berat (kilogram atau ton), semen tara produk air bersih/air minum
diukur dalam satuan volume, minyak bumi dengan satuan barel.
2. Pentingnya Pertumbuhan Ekonomi
a. Pertumbuhan Ekonomi dan Peningkatan Kesejahteraan
Rakyat dikatakan makin sejahtera jika setidak-tidaknya output per kapita meningkat. Dalam
literatur ekonomi makro, tingkat kesejahteraan tersebut diukur dengan PDB per kapita. Makin
tinggi PDB per kapita, makin sejahtera masyarakat. Agar PDB per kapita terus meningkat, maka
perekonomian harus terus bertumbuh dan harus lebih tinggi daripada tingkat pertambahan

13
penduduk. Jika pertambahan penduduk suatu negara adalah 2% per tahun, maka pertumbuhan
PDB harus lebih besar dari 2% per tahun.
b. Pertumbuhan Ekonomi dan Kesempatan Kerja
Mengingat manusia adalah salah satu faktor terpenting dalam proses produksi, maka dapat
dikatakan kesempatan kerja akan meningkat bila output meningkat. Hubungan antara kesempatan
kerja dan output dapat dilihat berdasarkan rasio kesempatan kerja output dan angka elastisitas
kesempatan kerja.
3. Faktor-faktor Penentu Pertumbuhan Ekonomi
Para ekonom aliran Klasik telah lama dan terus-menerus mempelajari gejala
pertumbuhan ekonomi. Karenanya, sangat baik untuk melihat pandangan mereka tentang faktor-
faktor apa saja yang memengaruhi pertumbuhan ekonomi.Faktor-faktor penentu pertumbuhan
ekonomi yaitu :
a.Barang Modal
b.Tenaga Kerja c.Teknologi
d.Uang
e.Manajemen
f.Kewirausahaan (Entrepreneurship) g.Informasi
4. Teori-teori Pertumbuhan Ekonomi
Teori-teori pertumbuhan ekonomi melihat hubungan antara pertumbuhan ekonomi dengan faktor-
faktor penentu pertumbuhan ekonomi yang telah dibahas di atas. Perbedaan antara teori yang satu
dengan yang lain terletak pada perbedaan fokus pembahasan dan atau asumsi- asumsi yang
digunakan.
a. Teori Jumlah Penduduk Optimal (Optimal Population Theory) Teori ini telah sangat lama
dikembangkan oleh kaum Klasik. Menurut teori ini, berlakunya TLDR menyebabkan
tidak semua penduduk dapat dilibatkan dalam proses produksi.
b. Teori Pertumbuhan Neo Klasik (Neo Classic Growth Theory)
Teori ini dikembangkan oleh Solow (1956) dan merupakan penyempurnaan teori-teori Klasik
sebelumnya. Fokus pembahasan teori pertumbuhan Neo Klasik adalah akumulasi stok barang
modal dan keterkaitannya dengan keputusan masyarakat untuk menabung atau melakukan
investasi.
c. Teori Pertumbuhan Endojenus (Endogenous Growth Theory)
Teori yang dikembangkan oleh Romer (1986) ini merupakan pengembangan mutakhir teori
pertumbuhan Klasik-Neo Klasik. Kelemahan model Klasik maupun Neo Klasik terletak pada
asumsi bahwa teknologi bersifat eksogenus. Konsekuensi asumsi ini adalah terjadinya The Law
of Diminishing Return, karena teknologi dianggap sebagai faktor produksi tetap (fixed input).
d.Teori Schumpeter
Menurut Schumpeter, kemajuan perekonomian kapitalis disebabkan diberinya
keleluasaan untuk para entrepreneur (innovator). Sayangnya, keleluasaan tersebut cenderung
memunculkan monopoli kekuatan pasar. Monopoli inilah yang memunculkan masalah-masalah
14
nonekonomi, terutama sosial politik, yang pada akhirnya dapat menghancurkan sistem kapitalis
itu sendiri.
e.Teori Harrod-Domar
Teori Harrod-Domar dikembangkan secara terpisah (sendiri-sendiri) dalam periode yang
bersamaan oleh E. S. Domar (1947, 1948) dan R. F. Harrod (1939, 1948). Keduanya melihat
pentingnya investasi terhadap pertumbuhan ekonomi, sebab investasi akan meningkatkan stok
barang modal, yang memungkinkan peningkatan output. Sumber dana domestik untuk keperluan
investasi berasal dari bagian produksi (pendapatan nasional) yang ditabung.

BAB 8 Siklus Ekonomi


1. Anatomi Siklus Ekonomi
Siklus ekonomi dapat digambarkan sebagai gelombang naik-turun aktivitas ekonomi, yang terdiri
atas empat elemen:
a.Gerakan Menalk (Upturn)
Pemulihan ekonomi (recovery) perekonomian yang menaik (upturn). Kadang-kadang
gerakan menaikin ditandai dengan gerakan disebut juga ekspansi (expansion) bila gerakan
menaik ini terjadi selama minimal dua triwulan berturut-turut.

b. Titik Kulminasi (Peak)


Ekspansi ekonomi tidak akan terjadi selamanya; Suatu ketika gerakan menaik ini
mencapai titik tertinggi. Titik ini disebut titik puncak atau kulminasi (peak). Setelah mencapai
titik kulminasi, perekonomian akan mengalami penurunan kembali.
c. Gerak Menurun (Downturn)
Yang dimaksud dengan gerak menurun adalah menurunnya output yang dilihat dari
menurunnya tingkat pertumbuhan ekonomi. Kadang- kadang gerakan penurunan ini disebut
resesi (recession), bila terjadi selama berturut-turut.
d. Titik Nadir (Trough)
Gerakan menurun akan berlanjut hingga mencapai titik yang paling rendah, yang disebut
titik nadir (trough). Setelah mencapai titik nadir, perekonomian akan pulih kembali dilihat dari
adanya gerakan menaik.

2. Durasi Siklus dan Faktor-faktor yang Memengaruhinya


Waktu yang dibutuhkan dalam pergerakan satu siklus telah lama menjadi pengamatan para
ahli ekonomi. Mereka menemukan beberapa variasi siklus.
a. Siklus Jangka Pendek (Kitchin Cycle)

15
Faktor-faktor yang diduga memengaruhi siklus jangka pendek adalah pengaruh alamiah
(nature) dan adat-istiadat atau kebiasaan (custom).Yang termasuk pengaruh alamiah antara lain
siklus iklim, pengaruh sinar matahari, curah hujan, kekuatan angin, dan gelombang laut.
Kekuatan alamiah ini memengaruhi aktivitas perekonomian.
b. Siklus Jangka Menengah (Juglar Cycle)
Siklus bintik matahari (sunspot) yang berdaur ulang 11 tahun sekali. Aktivitas bintik
matahari tersebut menurut Jevon, akan memengaruhi siklus iklim/cuaca. Selanjutnya siklus
iklim/cuaca akan memengaruhi output perekonomian, yang muaranya memengaruhi output
perekonomian nasional.
c. Siklus Jangka Panjang (Kondratief Cycle)
Pola siklus jangka panjang pertama kali ditemukan oleh Nikolai D. Kondratief (1925).
Durasi siklusnya berkisar antara 48-60 tahun. Salah satu faktor yang diduga berada di belakang
siklus jangka panjang adalah ditemukan dan diterapkannya teknologi baru (invention and
innovation). Schumpeter menunjukkan bahwa siklus jangka panjang yang terjadi di Amerika
Serikat antara lain adalah periode 1787-1842 dan 1843-1897 Siklus 1787-1842 dipengaruhi oleh
penemuan mesin uap dan aplikasinya di dunia industri yang melahirkan revolusi industri.

BAB 9 Inflasi dan Pengangguran


1. Inflasi (Inflation)
a. Definisi dan Pengertian Inflasi
Inflasi adalah kenaikan harga barang-barang yang bersifat umum dan terus-menerus. Dari
definisi ini, ada tiga komponen yang harus dipenuhi agar dapat dikatakan telah terjadi inflasi:
Kenaikan Harga
Bersifat Umum
Berlangsung Terus-Menerus
b. Inflasi: Analisis Permintaan Agregat dan Penawaran Agregat
Dalam Pengantar Ekonomi Mikro sudah dipelajari bahwa harga jual suatu komoditas ditentukan
oleh kekuatan pasar, yakni interaksi antara kekuatan permintaan dan penawaran. Kenaikan harga
barang adalah proses penyesuaian dari gejala terjadinya peningkatan permintaan. Begitu juga
sebaliknya, dengan penurunan harga barang. Analogi ini dapat dipakai dalam analisis inflasi.
Karena merupakan permintaan dan penawaran agregat, maka dapat dianggap merupakan
permintaan. dan penawaran perekonomian. Sehingga jumlah produksi barang dan jasa yang
dihasilkan pada kondisi keseimbangan merupakan output keseimbangan atau PDB, umumnya
dinotasikan Y. Karena inflasi adalah gejala di tingkat makro, maka permintaan dan penawaran
yang dianalisis adalah bersifat agregat (menyeluruh).

16
2.2 BUKU PEMBANDING
BAB 1 : DASAR-DASAR ILMU EKONOMI
Pendekatan teoritis memungkinkan ahli ekonomi membuat generalisasi secara luas,
misalnya tentang keuntungan dari perdagangan internasional dan spesialisasi, atau kerugian dan
pengenaan tarif dan kuota.
Tiga masalah dalam organisasi ekonomi, yaitu :
1). Apa, yaitu apa jenis yang akan diproduksi?
2). Bagaimana, yaitu bagaimana sumber daya digunakan untuk menghasilkan barang-
barang ini?
3). Untuk siapa, yaitu untuk siapa barang-barang ini dihasilkan?

17
• BAB 2 : PASAR DAN PEMERINTAH DALAM PEREKONOMIAN
MODERN
Pasar adalah sebuah mekanisme yang melaluinya para pembeli dan para penjual
berinteraksi untuk menetukan harga dan melakukan pertukaran barang dan jasa. Dalam pasar
pula ditentukan oleh tinggi rendahnya harga. Disini termasuk pula hukum permintaan dan
penawaran.

• BAB 3 : UNSUR-UNSUR DASAR PENAWARAN DAN PERMINTAAN


Permintaan berasal dari konsumen yang tengah menyebarkan kemampuan pembelian
mereka diantara barang-barang dan jasa-jasa yang tersedia sementara pelaku bisnis menawarkan
barang-barang dan jasa-jasa dengan tujuan untuk memaksimumkan keuntungannya. Harga
ekuiliberium adalah harga dimana kuantitas yang diminta persis sama dengan kuantitas yang
ditawarkan.

• BAB 4 : TINJAUAN MENGENAI ILMU MAKROEKONOMI


1. Kebijakan fiskal, pembelanjaan dan perpajakan pemerintah membantu
menentukan alokasi sumber daya antara barang pribadi dan kolektif,
mempengaruhi pendapatan dan konsumsi orang-orang, dan memberikan
rangsangan untuk investasi dan keputusan-keputusan ekonomi yang lain.
2. Kebijakan moneter, kebijakan ini mengarah kepada khususnya peraturan
bank sentral mengenai penawaran uang untuk mempengaruhi suku bunga
dalam kondidi kredit, yaitu mempengaruhi sector-sektor di dalam
perekonomian yang sensitive terhadap bunga. Sector yang paling
terpengaruh adalah perumahan, investasi bisnis, dan ekspor neto.

• BAB 5 : MENGUKUR AKTIVITAS EKONOMI


GDP merupakan pengukuran yang paling luas dari total output barang dan jasa duatu
Negara. Ini merupakan jumlah nilai dollar konsumsi ©, Investasi bruto (I), pembelanjaan
pemerintah atas barang dan jasa (G), dan ekspor neto (X) yang dihasilkan di dalam suatu Negara
selama satu tahun tertentu. GDP digunakan untuk banyak tujuan, tetapi yang paling penting
adalah untuk mengukur keseluruhan performa dari suatu perekonomian.

• BAB 6 : KONSUMSI DAN INVESTASI

18
Konsumsi adalah pengeluaran oleh rumah tangga atas barang jadi dan jasa. Sedangkan
tabungan adalah bagian dari pendapatan pribadi setelah pajak yang tidakdikonsumsi. Fungsi
konsumsi yaitu menunjukkan hubungan antara tingkat pengeluaran konsumsi dengan tingkat
pendapatan pribadi yang siap dibelanjakan. Fungsi tabungan yaitu menunjukkan hubungan
antara tingkat tabungan dan pendapatan.

• BAB 7 : FLUKTUASI BISNIS DAN TEORI PERMINTAAN AGREGAT


Siklus bisnis adalah fluktuasi ekonomi pada total output nasional, dam ketenagakerjaan,
biasanya berlangsung selama periode 2 hingga 10 tahun, yang ditandai oleh kontraksi atau
ekspansi yang tersebar luas pada kebanyakan sektor ekonomi. Biasanya ahli ekonomi membagi
siklus bisnis menjadi dua fase utama yaitu resesi dan ekspansi.
Permintaan agregat mewakili kuantitas total output yang dibeli sukarela pada tingkat harga
tertentu, hal-hal lain dianggap konstan. Faktor-faktor yang mengubah permintaan agregat adalah
: (1) Kebijakan ekonomi makro seperti kebijakan moneter dan fiscal (2) Variabel-varibal
eksogenus seperti aktivitas ekonomi asing, kemajuan teknologi dan pergeseran dalam pasar
asset.

• BAB 8 : MODEL MULTIPLIER


Multiplier adalah angka dimana dengannya perubahan pada investasi harus dikalikan
untuk menentukan perubahan hasil dalam output total. Model multiplier menjelaskan bagaimana
goncangan pada investasi, perdagangan asing, kebijakan pajak dan anggaran pemerintah bisa
mempengaruhi output dan pekerjaan dalam perekonomian. Analisa kebijakan fiskal
menguraikan model multiplier Keynesian. Skedul C+I+G bergeser ke atas perpotongan
ekuiliberium yang lebih tinggi dengan garis 45.

• BAB 9 : UANG, PERBANKAN, DAN PASAR FINANSIAL


Uang adalah salah segala sesuatu yang berfungsi sebagai alat tukar yang diterima umum
atau alat pembayaran. Suku bunga adalah harga yang dibayar untuk meminjam uang. Orang
bersedia membayar bunga karena dana yang dipinjamkan memungkinkan mereka untuk
membeli barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan konsumsi atau melakukan investasi
menguntungkan.

19
Bank adalah usaha komersil yang berupaya memperoleh laba bagi pemiliknya. Satu
fungsi utama dari bank adalah menyediakan rekening cek baginasabah. Bank modern berevolusi
bertahap dari pandai emas yang menyimpan yuang dan barang berharga.
Tingkat laba adalah total dollar yang didapat dari sekuritas. Resiko mengacu pada
keberagaman laba investasi. Karena orang adalah penghindar resiko, mereka mensyaratkan laba
lebih tinggi untuk mendorong mereka membeli asset beresiko. Rumah tangga memiliki beragam
asset finansial. Yang paling penting adalah uang, rekening tabungan, sekuritas pemerintah,
ekuitas, dan dana pensiun.

• BAB 10 : BANK SENTRAL DAN KEBIJAKAN MONETER


Sistem Federal Reserve adalah bank sentral, yaitu bank untuk para bankir. Tujuannya
adalah mempertahankan pertumbuhan ekonomi, memelihara tingkat peluang kerja yang tinggi,
memastikan peraturan pasar keuangan, dan yang terpenting mempertahankan stabilitas harga
yang masuk akal. Fed memiliki tiga instrumen pokok kebijakan :
a. Operasi pasar terbuka,
b. Tingkat diskonto untuk peminjaman bank,
c. Syarat aturan cadangan dalam lembaga penyimpanan.
Kebijakan moneter pada dasarnya merupakan suatu kebijakan yang bertujuan untuk
mencapai keseimbangan internal (pertumbuhan ekonomi yang tinggi, stabilitas harga,
pemerataan pembangunan) dan keseimbangan eksternal (keseimbangan neraca pembayaran)
serta tercapainya tujuan ekonomi makro.

• BAB 11 : PROSES PERTUMBUHAN EKONOMI


Ekonomi bergulir dengan empat roda pertumbuhan ekonomi :
a. Kuantitas dan kualitas angka kerja,
b. Keberlimpahan lahan daan sumber daya alam lainnya,
c. Persediaan modal terakumulasi, dan mungkin yang paling penting,
d. Perubahan teknologi dan inovasi.

• BAB 12 : TANTANGAN BAGI PEMBANGUNAN EKONOMI

20
Kunci menuju pembangunan terletak pada empat faktor fundamental, yaitu sumber daya
manusia, sumber daya alam, pembentukan modal, dan teknologi. Menghadapi pertumbuhan
ekonomi yang semkin melambat dan keinginan untuk melakukan reformasi ekonomi, Rusia dan
negara-negara bekas komunis lainnya menjalani proses transisi yang sulit menuju ekonomi
pasar.

• BAB 13 : NILAI TUKAR DAN SISTEM KEUANGAN


INTERNASIONAL
Neraca pembayaran internasional adalah sekumpulan akun yang mengukur transaksi
ekonomi antarnegara. Termasuk di dalamnya eksopr dan impor barang, jasa, dan instrumen
keuangan. Perdagangan internasioanl melibatkan unsur baru, yaitumata uang yang berbeda,
yang dihubungkan oleh harga relatif yang disebut kursvaluta asing.

• BAB 14 : MAKROEKONI PEREKONOMIAN TERBUKA


Perekonomian terbuka adalah perekonomian yang terkait dengan pertukaran barang, jasa,
dan investasi secara internasioanl. Perekonomian terbuka yang menggunakan nilai tukar
feksibel dapat menggunakan kebijakan moneter untuk stabilisasi mekroekonomi yang bekerja
secara independen dari negara lain.

• BAB 15 : PENGANGGURAN DAN DASAR-DASAR PENAWARAN


AGREGAT
Penawaran agregat menjelaskan hubungan antara output yang hendak diproduksi oleh
pengusaha dan keseluruhan tingkat harga, hal lainnya konstan. Faktor-faktor yang mendasari
penawaran agregar adalah : a. Output potensial, ditentukan oleh inut tenaga kerja, modal dan
sumber daya alam yang tersedia bagi perekonomian, sejalan dengan teknologi, b. Biaya input,
seperti upah, harga tenaga, c.Perubahan pada faktor-faktor pokok in akan menggeser kurva AS.

• BAB 16 : MENJAGA STABILITAS HARGA


Inflasi mempengaruhi perekonomian melalui redistribusi pendapatan dan kekayaan dan
melalui ketidakefesenan. Inflasi yang tidak teranisipasi seringmenguntungkan debitur, pencari
keuntungan, dan spekulan yang siap menerima

21
resiko. Inflasi menimbulkan penyimpangan pada harga relatif, tarif pajak, dan tingkatbungan
nyata.

• BAB 17 : PERTENTANGAN ALIRAN-ALIRAN MAKROEKONOMI


Dalam sistem klasik kebijakan makroekonomi tidak memiliki peran dalam menstabilkan
ekonomi nyata, namun ia tetap menentukan jalan harga. Dalam sudut pandang keynes modern,
kebijakan moneter dan fiskal bisa mengganti harga dan upah fleksibel, merangsang ekonomi
dalam resesi, dan melibatkan AD selama ledakan untuk menghabat kecenderungan inflasi.

• BAB 18 : KEBIJAKAN PERTUMBUHAN DAN STABILITAS


Anggaran belanja adalah sistem yang digunakan oleh pemerintah dan organisasi untuk
merencanakan dan mengontrol pengeluaran dan pemerintah. Hutang pemerintah mewakili
pinjaman terakumulasi publik. Ia adalah jumlah dari defisit masa lalu.

1
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Kelebihan Dan Kelemahan Buku Utama Dan Buku Pembanding

Kelebihan
Buku Utama :
1) Cover pada buku ini menarik sehingga menarik minat orang-orang yang ingin
membaca.

2) Buku ini dihadirkan dengan sistematis dan penyajian materinya yang sederhana
memudahkan pembaca untuk mengerti materi bahan dalam buku ini.

3) Materi bahasan dalam buku ini terangkum dari banyaak sumber seperti ahli
ekonomi.
4) Didalam buku ini juga terdapat gambar-gambar seperti kurva, sehingga membuat
pembaca lebih memahaminya.
5) Buku utama ini sangat detail dalam membahas semua materi yang ada

Buku Pembanding :
1) Pada buku ini terdapat contoh-contoh soal sehingga dapat memudahkan
pembaca untuk lebih memahami buku ini.
2) Cover buku ini juga menarik sehingga menarik minat orang-orang yang ingin
membaca.
3) Di dalam buku ini juga terdapat latihan-latihan soal sehingga pembaca dapat
menguji pemahaman mereka mengenai materi-materi yang ada di dalam buku
tersebut.

4) Pada buku ini terdapat daftar pustaka di setiap babnya, hal ini berarti sumber
yang di dapat dalam buku ini jelas dan juga akurat.

2
2.2 Kelemahan Buku
Utama :
Didalam buku ini tidak terdapat latihan-latihan soal
sehingga pembaca tidak dapat menguji sudah sampai mana
kemampuan mereka mengenai materi-materi tersebut.

Buku Pembanding :
Meskipun di dalam buku ini terdapat gambar-gambar, tetapi gambar-gambar
tersebut tidak memiliki warna¸ sehingga tampilan isi buku ini kurang menarik bagi pembaca.

3
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Ilmu ekonomi sebagai suatu bidang studi mulai berkembang semenjak bagian kedua abad
18, yaitu setelah Adam Smith seorang pemikir dari Inggris menulis buku yang berjudul An
Inquiry into the Nnature and Causes of the Wealth of Nations. Adam smith dapat dipandang
sebagai “bapak ilmu ekonomi”

Ekonomi timbul karena adanya ketidakseimbangan Antara kebutuhan dan sumber daya,
kebutuhan manusia akan barang dan jasa tidak terbatas sedangkan di sisi lain sumber daya yang
dimiliki untuk menghasilkan barang atau jasa tersebut sangat terbatas, akibat dari
ketidakseimbangan tersebut akan mengakibatkan masalah kelangkaan dan kekurangan.

4.2 Saran
Sebaiknya buku ini menggunakan bahasa yang lebih mudah lagi untuk dipahami atau di
mengerti. Agar nantinya para pembaca tidak mengalami kesulitan dalam memahami isi dari
buku tadi.

Saran penulis yaitu untuk menggunakan kedua buku ini sebagai bahan ajar agar memperoleh
informasi yang lebih spesifik guna memahami setiap kajian yang disampaikan dosen.Sebagai
sumber belajar saya menyarankan buku ini dimiliki oleh mahasiswa calon pendidik.

4
DAFTAR PUSTAKA
Dr.Prathama Rahardja dan Mandala Manurung, S.E, ME 2014 ,
Teori Ekonomi Makro suatu pengantar , Jakarta
Samuelson, Paul A., Nordhaus, William D. 2004. Ilmu Makroekonomi. Jakarta: PT.
MediaGlobal Edukasi.

Anda mungkin juga menyukai