Anda di halaman 1dari 47

CRITICAL BOOK REVIEW

KEWIRAUSAHAAN SOSIAL
DOSEN PENGAMPU : SULAIMAN LUBIS, SE., M.Si

DISUSUN OLEH
KELOMPOK 1 :

NAMA : Alexander Stevanus Sinulingga NIM : (7213260036)


Andhika Cristopher Siringgoringgo : (7213560015)
Aprilia Putri Liany : (7211260004)
Arta Yesaro Sinaga : (7213260022)
Boy Luisfigo Sinaga : (7213260043)
Berta Lipaini Manullang : (7213560028)

PRODI KEWIRAUSAHAAN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat dan Rahmat-nya
saya dapat menyelesaikan tugas Critical Book Review, mata kuliah Kewirausahaan Sosial. saya
juga berterimakasih kepada Bapak Dosen selaku dosen pengampu mata kuliah Kewirausahaan
Sosial.
Critical Book Review ini masih terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu saya meminta
maaf jika terdapat kesalahan dalam penulisan. Dengan segala kerendahan hati, saya mengharap
kritik dan saran yang membangun agar penyusunan tugas selanjutnya menjadi lebih baik lagi.
Akhir kata saya ucapkan terima kasih, semoga tugas Critical Book Review ini dapat
bermanfaat bagi pembaca.

Medan, 8 April 2022

Kelompok 1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................... 1
1.1. Rasionalisasi Pentingnya CBR ..................................................................................... 1
1.2. Tujuan Penulisan CBR ................................................................................................. 1
1.3. Manfaat CBR ................................................................................................................ 1
1.4. Identitas Buku ............................................................................................................... 2
BAB II RINGKASAN ISI BUKU ............................................................................................ 3
2.1. Ringkasan Buku Utama ................................................................................................ 3
2.2. Ringkasan Buku Pembanding ..................................................................................... 21
BAB III PEMBAHASAN ....................................................................................................... 32
3.1. Kelebihan dan Kelemahan Buku Utama..................................................................... 32
3.2. Kelebihan dan Kelemahan Buku Pembanding ........................................................... 32
BAB IV PENUTUP ................................................................................................................. 33
4.1. Kesimpulan ................................................................................................................. 33
4.2. Saran .......................................................................................................................... 33
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 34
LAMPIRAN............................................................................................................................. 35
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Rasionalisasi Pentingnya CBR


Mengkritik buku adalah kegiatan mengulas suatu buku agar dapat mengetahui dan
memahami apa yang disajikan dalam suatu buku. Pada dasarnya, Critical Book Review
menitik beratkan pada evaluasi (penjelasan, interpretasi, dan analisis) mengenai kelebihan
dan kelemahan buku, apa isi buku, dan bagaimana cara berpikir serta menjadi pertimbangan
apakah dari pengetahuan yang didapat mampu menambah pemahaman tentang suatu bidang
kajian tertentu. Sehingga menjadi manuskan berharga bagi proses kreatif kepenulisan lainnya.
Latar belakang dalam pemilihan buku pertama yang berjudul “Pengantar Ekonomi
Makro” dan buku kedua “Pengantar Ekonomi Makro”. Jika dilihat dari judul yang
ditampilkan, kedua buku tersebut memiliki inti yang sama karena mereka sama – sama
membahas tentang ekonomi makro. Maka, kedua buku tersebut sangatlah cocok untuk
dipadukan, sehingga terbentuklah Critical Book Review yang merupakan salah satu dari enam
tugas penilaian KKNI.

1.2 Tujuan Penulisan CBR


 Mengetahui identitas buku pertama ;
 Mengetahui identitas buku kedua ;
 Mengetahui materi yang dibahas dalam buku pertama ;
 Mengetahui materi yang dibahas dalam buku kedua ;
 Mengetahui kelebihan dan kelemahan pada buku pertama dan buku kedua ;

1.3 Manfaat Penulisan CBR


 Dapat menambah wawasan dan mendalami faktor yang mempengaruhi ekonomi pada
masa saat ini.
 Dapat menambah wawasan tentang ekonomi mikro dan pembahasannya.
 Dapat menambah pengetahuan mahasiswa dalam mengasah dan mengkritik suatu buku.
1.4 Identitas Buku
 Buku Utama
Judul Buku : Entrepreneurship Sebuah Ilmu
Nama Pengarang : David S. Kodrat, Wina Christina
Penerbit : Erlangga
Tahun Terbit : 2015
Halaman : 172 Halaman

 Buku Pembanding 1
Judul Buku : KEWIRAUSAHAAN Strategi Membangun Kerajaan Bisnis
Nama Pengarang : Dr. H. Moh. Alifuddin, MM
Dr. H. Mashur Razak, MM
Penerbit :MAGNAScript Publishing Jl. Keuangan Raya CC-4,
Rawamangun, Jakarta Timur 13220
Tahun Terbit : 2015
Halaman : 222 Halaman

 Buku Pembanding 2
Judul Buku : Pemahaman Kewirausahan
Penulis : Arif Yusuf Hamali,S.S.,M.M. dan Dra. Eka Sari Budihastuti,M.M.
Penerbit : Kencana
Tahun Terbit : 2017
Edisi :1
ISBN : 978-602-422-151-5
BAB II
RINGKASAN ISI JURNAL

2.1 Ringkasan Buku Utama

BAB 1 :

PENGEMBANGAN ENTERPRENEURSHIP UNTUK KEMAKMURAN BANGSA

Banyak ekonom yang membahas persoalan tersebut dengan menempatkan beberapa


faktor sebagai penjelasan mengapasebuah negara dapat memperoleh kemakmuran ekonomi,
tentara negara lain hanya tetap dalam kondisi dibawah tingkat kesejahteraan rata-rata; Di luar
pendapatan klasik, neoklasik dan ketergantungan. Yeager (1999) dan William J. Baumol, Robert
E. Litan dan Carl J. Schramm (2010) mencatat 5 hipotesis yang diperkirakan banyak ahli menjadi
sumber kemajuan ekonomi suatu negara yang sekaligus disanggah nya melalui fakta-fakta
penunjangan, yaitu:

1) budaya,

2) model sumber daya, manusia (human capital),

3) sumber daya alam (natural resources) atau geografi,

4) tingkat kepadatan penduduk yang rendah (low population density),

5) teknologi.

Seringkali, seseorang dengan mudah mengatakan bahwa perbedaan pertumbuhan


ekonomi tersebut disebabkan oleh faktor budaya dan geografi. Faktor budaya mungkin memiliki
argumen yang patut dipertimbangkan untuk dapat menjelaskan pertumbuhan ekonomi suatu
negara. hasil penelitian memang telah menunjukkan bahwa perekonomian negara yang memiliki
budaya kerja keras dan semangat usaha tinggi (Amerika Serikat, sebagian negara di Eropa Jepang,
dan sebagian negara Asia) tumbuh dengan pesat, sedangkan perekonomian negara lain yang tidak
memiliki budaya ini (Afrika dan Amerika Latin) tumbuh dengan kecepatan yang jauh lebih
lambat atau bahkan tidak tumbuh sama sekali (Landes, 1999).

Sebagai contoh di Indonesia, budaya minang menganut sistem matrilineal.dengan sistem


ini, penguasaan harta pusaka dipegang oleh kaum perempuan sedangkan penguasaan kaum pria
relatif kecil.

Judulnya bukan satu-satunya faktor yang menjelaskan kesuksesan ekonomi. Sebagai


contoh sebagian orang India, Rusia dan orang dari negara-negara lain yang sangat berhasil
berbisnis di luar negara asalnya, tetapi sebagian dari mereka tetap tinggal di negara asalnya dan
berjuang mati-matian untuk sekedar menghidupi diri dan keluarganya.ini terjadi bukan hanya
karena faktor seleksi diri di mana mereka sebagai pekerja asing lebih giat bekerja. Namun lebih
disebabkan oleh pemerintah negara asal mereka yang justru menjadi penghambat kemajuan
ekonomi.
Ada pula yang menunjukkan bahwa faktor geografi yang menyebabkan perbedaan
pertumbuhan ekonomi antarnegara. Argumentasinya adalah sumber daya alam dapat
mempermudah sebuah negara menumbuhkan perekonomian nya dengan biaya input yang lebih
rendah. Sebagai contoh, negara-negara di khatulistiwa memiliki temperatur udara yang panas
sehingga menyebabkan masyarakat tidak dapat bekerja keras dan membuat mereka rentan
terhadap penyakit; atau negara yang tidak memiliki lautan maupun negara yang terkurung oleh
wilayah daratan negara lain harus menanggung biaya transportasi yang sangat besar dan tidak
dapat dengan mudah melakukan perdagangan luar negeri (Sachs, 2005).

 Pentingnya Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi diperlukan agar kehidupan manusia menjadi lebih baik titik
kemajuan di bidang kesehatan dan gizi meningkat sehingga menyebabkan usia harapan hidup
manusia semakin panjang dan mampu melakukan investasi yang terkait dengan perbaikan
lingkungan. Seluruh dunia semakin tua dan dampak dari hal ini lebih terlihat pada negara
berkembang dibandingkan dengan negara kaya. Saat ini hampir 60% dari penduduk tua (65 tahun
keatas) berada di negara berkembang dan bangsa tersebut diproyeksikan akan meningkat menjadi
80% pada tahun 2050 (IMF, 2004 dan PBB, 2004).

Terdapat perbedaan pemahaman antara "kesenjangan pendapatan antar penduduk di suatu


negara" dengan "ketimpangan pendapatan antara penduduk antar negara". contohnya adalah
Tiongkok dan India yang menyumbangkan 40% pendapatan penduduk dunia; ketimpangan
pendapatan antar penduduk semakin lama semakin kecil karena pertumbuhan pendapatan yang
sangat cepat dibandingkan padat dari ke-2 negara tersebut.

Untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi secara pesat, tidak cukup hanya dengan
memproduksi saja titik mereka perlu melakukan riset dan pengembangan (merupakan nilai
tertinggi dari suatu proses yang disebut rantai nilai tambah).

 Tingkat Pertumbuhan Dan Ketimpangan

Sebaliknya kemah pemerataan dan pertimbangan tidak mendapat penekanan yang


berlebihan. tingkat pemerataan yang sangat ekstrem tidak akan memberikan insentif untuk
tumbuh. Sebaliknya, masyarakat yang pendapatannya sangat timpang akan rentan terhadap
ketidakstabilan politik dan berbagai aksi kekerasan yang berdampak negatif terhadap
pertumbuhan ekonomi. pertumbuhan ekonomi yang lembab terutama ketika disertai dengan
ketimpangan yang semakin melebar dapat menciptakan lingkungan yang penuh dengan rasa
saling tidak percaya. dan seringkali, kebencian tidak ada yang tahu di mana letak titik tengah
yang terbaik.

 Pertumbuhan Ekonomi

Ricardo menjelaskan bahwa keunggulan komparatif timbul dari perbedaan produktivitas


tenaga kerja, tetapi tidak menjelaskan secara memuaskan mengapa produktivitas tentang kerja,
tetapi tidak menjelaskan secara memuaskan mengapa produktivitas tenaga kerja antar negara
berbeda.

Dari fakta empiris tersebut, lahirlah ilmu makro ekonomi titik pandangan ini
merekomendasikan suatu paket kebijakan ekonomi yang sederhana. Jika permintaan sektor
swasta terlalu kecil, pemerintah perlu melakukan langkah-langkah penyelamatan, baik melalui
pemotongan pajak atau peningkatan belanja atau keduanya. Dengan kata lain, saat perekonomian
lemah, pemerintah dapat membantu membangkitkan pertumbuhan ekonomi melalui kebijakan
defisit fiskal yang mempengaruhi sisi permintaan. sebaliknya, bila pertumbuhan permintaan
sektor swasta terlalu kuat hingga melampaui kapasitas perekonomian dalam memproduksi barang
dan jasa sehingga menyebabkan harga dan upah naik maka pemerintah perlu menetapkan
kebijakan fisikal yang lebih ketat melalui pajak yang lebih tinggi dan pemotongan anggaran
belanja pemerintah. Jika pemerintah ingin membantu usaha domestik berikan insentif kepada
aktivitas dan bukan kepada sektor.

 Model Pertumbuhan Ekonomi

1. Model pertumbuhan linier

2. Model yang diajukan Adam Smith

3. Model yang diajukan oleh walt whitman rostow

4. Model yang diajukan oleh Alvin toffler

5. Model pertumbuhan sirkuler

6. Model rancangan karl Marx

7. Model rancangan Michael porter

Terdapat 4 pengelompokan perekonomian negara-negara penganut paham kapitalisme


yaitu sebagai berikut:

1) Kapitalisme Arahan Negara, dimana pemerintah berusaha untuk mengarahkan pasar dan
seringkali dilakukan dengan mendukung industri industri tertentu yang diharapkan akan menjadi
"pemenang".

2) Kapitalisme Oligarki, dimana sebagian besar kekuasaan dan kekayaan dipegang oleh
sekelompok kecil orang dan keluarga. Pada masalah ini, pertumbuhan ekonomi bukan tujuan
utama pemerintah.

3) Kapitalisme Perusahaan Besar, di mana aktivitas ekonomi yang paling penting dijalankan
oleh perusahaan-perusahaan besar yang sudah mapan. perusahaan ini terbentuk ketika pendiri
awal perusahaan sudah tidak ada atau sudah tidak memegang kendali secara efektif dan
kepemilikannya tersebar di banyak pemegang saham.
4) Kapitalisme Enterpreneurship, di mana perusahaan-perusahaan kecil inovatif memainkan
peran penting di dalam perekonomiannya. Berbagai macam industri yang ditumbuhkan oleh
inovasi inovasi radikal ini mampu meningkatkan produktivitas dan berkontribusi terhadap
pertumbuhan ekonomi.

Ciri khusus dari kapitalisme enterpreneurship adalah urutan perusahaan dalam


perekonomian bersifat dinamis.

 Hubungan Pertumbuhan Ekonomi Dengan Enterpreneurship

Enterpreuner replikatif memproduksi atau menjual barang atau jasa yang sudah tersedia
dari sumber sumber lain seperti pedagang grosir wall dan jagung, tukang roti, tukang daging, dan
pedagang yang membeli produk pedesaan untuk diolah dan dijual kembali sesuai kebutuhan
penduduk.

Interpreneur yang benar-benar inovatif hanya dapat ditemukan pada perekonomianhanya


dapat ditemukan pada perekonomian kapitalis di mana risiko melakukan sesuatu yang baru
dengan mengorbankan waktu dan uang dapat diimbangi dengan perolehan imbalan yang
memuaskan dan imbalan tersebut dapat disimpan dengan aman titik kedua hal tersebut
merupakan syarat dari kapitalisme enterpreneurship.

 Manfaat Intervensi Bagi Negara-Negara Miskin

Mengikuti paradigma employmentism, kemiskinan yang semakin berat dapat di pahami


dari kondisi tingginya tingkat pengangguran. Rendahnya kelayakan mencakup kegagalan
pemerintah dan pasar. Kegagalan pemerintah merupakan gambaran secara umum yang masih
terjadi seperti resiko mikro, hak cipta, korupsi, dan pajak. Risiko makro mencakup keuangan,
moneter dan stabilitas fisikal. Kegagalan pasar meliputi masalah eksternalitas informasi dan
koordinasi eksternal.

BAB 2

ENTREPRENEURSHIP SEBAGAI SEBUAH ILMU

 Perkembangan Sejarah Enterpreneurship

Menurut Baudeau, interview Noor adalah orang yang terlibat dalam pertukaran untuk
memperoleh laba dan yang melakukan keputusan bisnis pada kondisi yang tidak pasti. Dengan
mengemukakan bahwa entrepreneur adalah seorang inovator. Pendapat ini dikemukakan dalam
konteks petani di mana petani yang juga intervener adalah petani yang mampu menerapkan
teknik-teknik baru untuk menghasilkan lebih banyak tanaman dan mengurangi biaya tanam
sehingga mampu menghasilkan profit yang jauh lebih besar dari petani-petani biasa. Untuk
menjadi entrepreneur yang inovatif dibutuhkan kemampuan (ability) dan kecerdasan
(intelligence).

 Pendekatan Dalam Enterpreneurship

Istilah enterpreneurship (kewirausahaan) telah digunakan dalam konteks bisnis selama


lebih dari 200 tahun tetapi hingga saat ini masih banyak pertentangan arti istilah ini.

Para ahli ekonomi mendefinisikan interview nasib dengan menekankan pada asumsi
resiko ketersediaan modal, pengambilan keputusan (arbitrage), dan pengelolaan faktor-faktor
produksi. seorang entrepreneur yang telah terlibat secara langsung dalam pembukaan bisnis
berhak atas profit sebagai timbal balik dari ketidakpastian dan pengelolaan sumber daya.

Dalam sejarah, ilmu ekonomi telah gagal menemukan perbedaan antara manajemen dan
interview Persib atau perbedaan antara usaha kecil dengan usaha besar. Pada akhirnya komentar
Pioneer dipandang sebagai seseorang yang secara sosial psikologis, dan keuangan hanya memulai
usaha kecil (small business start-up).

 Entrepreneurship Sebagai Sebuah Ilmu

1.) Pengetahuan ilmu pengetahuan dan pengetahuan awam.

Dalam ilmu, pengetahuan dapat diperoleh melalui hal-hal berikut:

• Kekuatan pendapat (tenacity)

• Otoritas

• Intuisi

• Rasionalisme

• Empirisme

2.) Metode ilmiah dalam ilmu pengetahuan

Orientasi ini ditandai oleh tiga hal berikut:

• toleransi terhadap ambiguitas karena adanya pengakuan yang menunjukkan tidak adanya
aturan tertentu yang dapat mengarahkan kita untuk mencapai suatu temuan.

• kesediaan dan kemauan untuk mempertanyakan sesuatu yang tampaknya sudah tidak perlu
dipertanyakan lagi.

• keinginan untuk melakukan pengujian terhadap berbagai kemungkinan jawaban yang


saling bertentangan satu sama lain.

3.) Pandangan mengenai ilmu pengetahuan


Ada dua sudut pandang mengenai ilmu, yaitu pandangan statis atau substansi dan pandangan
dinamis atau proses.

• pandangan statis menyatakan bahwa ilmu adalah aktivitas untuk menambahkan informasi
sistematis terhadap dunia karena ilmu merupakan sekumpulan pengetahuan yang terintegrasi.

• pandangan dinamis melihat ilmu sebagai keseluruhan aktivitas yang dilakukan ilmuwan.
aktivitas ini meliputi menemukan variabel-variabel yang berperan penting dalam kehidupan dan
menemukan hukum yang dapat menjelaskan hubungan tersebut.

4.) Tujuan ilmu pengetahuan

tujuan utama dari ilmu pengetahuan adalah untuk memahami dunia dimana kita tinggal.
tujuan ini berlaku umum bagi semua bidang ilmu pengetahuan. ilmu pengetahuan tidak hanya
memahami gejala secara superficial, tetapi menuntut adanya pengujian mendalam mengenai
gejala, serta membentuk gambaran dan penjelasan akurat mengenai suatu gejala sehingga
ilmuwan dapat memprediksikan dan beberapa kasus mengontrol gejala di masa mendatang.

5.) Karakteristik suatu ilmu dan perkembangan penelitian enterpreneurship

Pengetahuan disebut ilmu bila memenuhi dua karakteristik yaitu ada objek (objek
material) dan ada metode (objek formal). Setiap ilmu dapat didefinisikan jika mempunyai objek
kajian dimana ilmu dapat dipahami dan diungkapkan.

 Kematangan Ilmu Pengetahuan (Maturity Of Science)

Sebuah ilmu pengetahuan dikatakan telah matang apabila telah menggunakan konsep-
konsep yang sudah dikenal, mempunyai landasan berpikir, kriteria dan standar penelitian yang
jelas. Sebuah ilmu pengetahuan yang telah matang menerima pertimbangan seorang ahli yang
objektif dan menggunakan data kuantitatif. dimana data ini dapat diperiksa oleh orang lain artinya
bahwa ilmu pengetahuan yang telah mata mempunyai metodologi penelitian yang kuat.

BAB 3

STRATEGI MENCIPTAKAN ENTREPRENEUR SEBAGAI SALAH SATU


KOMPETENSI UNGGULAN PERGURUAN TINGGI

• Isu-isu kontemporer tentang enterpreneurship

konteks historis dan kultural membawa isu "apakah enterpreneur dilahirkan atau
dibentuk". Perkembangan terakhir membuktikan bahwa isu keberadaan entrepreneur dapat
dijawab dengan konsep 3L, yaitu Lahir, Latih dan Lingkungan. artinya, jika seseorang dilahirkan
dari keluarga entrepreneur maka kemungkinan besar mereka akan menjadi enterpreneur pula.
Sebaliknya jika ada orang yang tidak dilahirkan dari keluarga entrepreneur, mereka pun dapat
menjadi seorang entrepreneur melalui pelatihan dan ditempatkan pada lingkungan yang
mendukung lahirnya enterpreneur baru. sebuah hasil penelitian menunjukkan bahwa walaupun
setiap interpreneur memiliki sifat lahir ia seperti kekuatan dan kecerdasan, tetapi itu saja tidak
cukup untuk membuatnya menjadi seorang enterpreneur. Bukti menunjukkan bahwa enterpreneur
dilahirkan dan dibentuk dari beberapa sikap dan perilaku dapat diperoleh melalui latihan mental
bahkan dipertajam melalui kombinasi antara latihan dengan belajar.

• Beberapa fakta tentang enterpreneurship

~ hukum ambang batas

~ hukum pertumbuhan

~ hukum partnership

• mengembangkan bakat enterpreneurship

~ inovasi sebagai kekuatan integrasi

~ kunci keberhasilan pendidikan enterpreneurship

• teknologi pendidikan dan pendidikan enterpreneurship

teknologi yang berkembang pesat telah mengubah metode dan sarana pendidikan titik salah
satu teknologi yang dapat dimanfaatkan untuk proses pembelajaran adalah internet. caranya yaitu
dengan menyajikan silabus di situs web; perangkat lunak (software) manajemen untuk mata
kuliah, Diskusi melalui email, klip video, konferensi dengan web dan video, blog, serta diskusi
seperti melalui aplikasi messenger atau mailing list tertentu.

• Pendidikan yang terpintar sip di berbagai negara

1. Enterpreneurship di Amerika serikat

2. Enterpreneurship di Eropa

3. Enterpreneurship di Amerika latin

4. Enterpreneurship di Asia

• Strategi menciptakan interpreneur andal melalui pendidikan

1. membangkitkan inspirasi mahasiswa untuk menanamkan pola pikir seperti seorang


entrepreneur

2. Melatih kemampuan melihat peluang, kreativitas, dan mengalkulasikan risiko


3. Melatih dan meningkatkan keterampilan memimpin

4. Mengembangkan jejaring bisnis yang dimiliki mahasiswa

• teori 4P untuk mengembangkan kreativitas dalam pendidikan entrepreneurship

Teori 4P terdiri dari:

~ pembentukan kepribadian kreatif

~ motivasi pendorong kreativitas

~ proses kreatif dan

~ produk kreatif

BAB 4

MENCARI DAN MENANGKAP PELUANG USAHA

Peluang usaha dan konsep bisnis memiliki makna yang berbeda titik peluang usaha adalah
fakta, sedangkan konsep bisnis tidak jelas. Peluang usaha menunjukkan potensi dari konsumen,
pendapatan, penggunaan, dan penghematan biaya. Sebaliknya, konsep bisnis menunjukkan
potensi dari produk jasa atau proses.

Peluang usaha adalah pertemuan antara kebutuhan dan keinginan konsumen dengan
penawaran produk atau jasa. Keinginan dan kebutuhan konsumen Tidak selalu terlihat jelas.
Penawaran barang yang dibutuhkan Konsumen juga tidak selalu ada.

# Opportunity Recognition

menunjukkan jika kebutuhan dan keinginan konsumen sudah ada dan sudah jelas begitu
juga dengan penawaran atau pemasukan nya. Ini disebut dengan peluang usaha yang sudah
diketahui atau opportunity recognition. jika kita ingin memanfaatkan peluang usaha jenis ini, kita
hanya perlu mengamatinya apakah pelaku usaha yang telah masuk dalam bisnis ini cukup banyak
atau masih relatif sedikit.

# Opportunity Discovery

proses discovering atau menemukan suatu solusi dengan sengaja adalah proses opportunity
discovery.

# Opportunity Seeking

dalam situasi ini komentar Pioneer belum tahu siapa yang akan membutuhkan produk ini,
berapa harga yang dapat diterima, bagaimana berkomunikasi secara efektif dengan prospek
penggunaan produk, dan berapa besar peluangnya.
# Opportunity Creating

menangkap peluang bisnis sangatlah sulit karena kebutuhan konsumen atas suatu produk
belum ada, begitu pula dengan produsennya titik penciptaan peluang usaha biasanya dikenal
dengan konsep blue ocean. meskipun demikian komentar Pioneer sejati selalu melakukan
terobosan dan inovasi secara terus-menerus. Bahkan menciptakan permintaan sehingga
konsumen seakan-akan menjadi sadar akan keadaan kebutuhan tersebut. artinya, seorang
entrepreneur mampu menciptakan kebutuhan bagi konsumen, create its own demand.

• hubungan antara peluang usaha dan tingkat kebutuhan konsumen

menunjukkan bahwa opportunity recognition biasanya terkait dengan kebutuhan dasar


konsumen. Untuk menjawab kebutuhan konsumen yang semakin tidak jelas maka dibutuhkan
opportunity creating untuk menciptakan kebutuhan Konsumen tidak semakin tinggi tingkat
kebutuhan konsumen, maka suatu peluang usaha semakin perlu diedukasi kan sehingga
konsumen sadar bahwa peluang usaha yang kita ciptakan dapat menjawab kebutuhannya.

• Teknik menangkap peluang usaha

1. Market Insight

2. Kompetitor Insight

3. Cunsumer Insight

• proses menangkap peluang usaha sebagai proses enterpreneurship

Adapun kriteria untuk menilai peluang usaha adalah:

1. Mengidentifikasikan peluang usaha

2. Mengembangkan konsep

3. Menentukan persyaratan

4. Mendapatkan sumber daya yang dibutuhkan

5. Menerapkan dan mengelola sumber daya

6. Menghasilkan profit.

BAB 5

KREASI DAN INOVASI


Inovasi berkaitan dengan seberapa banyak konsep enterpreneurship diterapkan. berbekal
produk dan informasi-informasi yang dimiliki, kemudian diperluas menjadi lebih banyak atau
lebih sedikit menjadi sesuatu yang baru unik ataupun kreatif. keunikan ini berdasarkan pada
kebutuhan konsumen terhadap tingkat kebaruan dan inovasi pada konsep yang baru. pada
umumnya, kegagalan inovasi disebabkan produk jasa ataupun prosesnya bersifat me too;
konsumen merasa manfaatnya sangat sedikit sehingga mereka menolak beralih dari sesuatu yang
sudah mereka rasakan sangat familiar. hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar pelaku bisnis
belum melakukan inovasi dalam arti yang sebenarnya.

Schumpeter (1934) mendefinisikan inovasi sebagai proses pembuatan produk komersial


dari suatu hasil ciptaan (invention). didefinisikan sebagai proses penciptaan atau pengembangan
produk atau proses baru. Jadi, inovasi dapat melibatkan penciptaan teknologi baru maupun
pengaplikasian teknologi yang sudah ada.

• Konsep kreativitas

Kreativitas dapat dijelaskan sebagai alat untuk mengembangkan inovasi. Plato dalam
bukunya berjudul Ion menjelaskan bahwa kreativitas timbul dari inspirasi yang hebat (bersifat
ketuhanan). Proses kreasi adalah kondisi dimana kesadaran seseorang menyerah pada kegilaan.
Hal ini menunjukkan bahwa proses kreasi diperoleh dari sumber eksternal.

dari berbagai pandangan di atas dapat disimpulkan bahwa proses kreasi dapat
dikelompokkan menjadi:

1. Teori yang mendasarkan pada inspirasi dan aspek ketidaksadaran (unconscious). Artinya
comang kreativitas berkorelasi dengan inspirasi atau Ilham.

2. Teori yang mendasarkan pada kehendak atau kemauan sadar (conscious) yang kuat.
Artinya, kreativitas dianggap berdasarkan pada pola perilaku yang disadari, dapat dilatih, di
rekayasa, dan ditumbuhkan.

• Hubungan Kreativitas, Inovasi, dan Enterpreneurship.

universitas Ciputra entrepreneurship center mendefinisikan inovasi sebagai Hasil


kreativitas dalam ragam aspek bisnis yang disambut pasar atau publik (target pasar) sedemikian
rupa hingga pasar atau publik tidak sanggup mengatakan tidak. Jadi, inovasi harus dapat muncul
di seluruh fungsi bisnis (produksi, keuangan, sumber daya manusia, logistik, aliansi strategi,
legal, riset dan inovasi, dan pemasaran) dan satu sama lain menciptakan interaksi strategis
sehingga secara keseluruhan menciptakan nilai tambah multiplikatif.

• proses pengembangan produk baru

Terdapat 7 tahap yang harus dilalui untuk merealisasikan ide bisnis menjadi produk baru.
1) menggali ide bisnis adalah tahap paling awal dari langkah seorang entrepreneur.

2) menyaring ide-ide bisnis berdasarkan kapabilitas pribadi dirinya di satu sisi dan potensi
pasar di sisi lain.

3) mengembangkan konsep bisnis dan menguji konsep tersebut.

4) menyusun strategi pemasaran

5) melakukan analisis bisnis

6) merencanakan pengembangan produk

7) melakukan uji pasar/tahap komersialisasi.

• Inovasi Teknologi (Proses), Inovasi Nilai (Produk), dan Inovasi Bisnis.

# inovasi teknologi ( proses) adalah segala inovasi untuk meningkatkan nilai suatu proses
pengelolaan input menjadi output yang dapat dinikmati pelanggan.

# inovasi nilai (produk) adalah inovasi yang melibatkan penciptaan produk baru atau
pengembangan produk secara substansial dari suatu produk yang sudah ada sebelumnya.

# renovasi model bisnis, merupakan inovasi yang melibatkan perubahan cara bisnis dalam
meningkatkan nilai usaha yang bersangkutan.

1. Hidden Value

2. Menggali Hidden Value

3. Metode etnografi untuk menemukan Hidden Value.

• Inovasi produk dan jasa pada masa krisis ekonomi.

inovasi inovasi yang dilakukan beberapa perusahaan untuk bertahan pada masa krisis ekonomi
yaitu:

A. Hotline Advertising

B. Blue bird

C. Samsung electronics

• Manfaat inovasi dalam pembaruan ekonomi

pertama, investasi dari luar sangat penting karena dapat menambah kapasitas dan menjadi
sumber tenaga baru bagi perekonomian untuk tumbuh.
kedua dalam banyak industri, investasi keluar juga sangat penting terutama jika pasar
dalam negeri relatif kecil atau tujuan pasar luar negeri relatif lebih menjanjikan.

saat Indonesia bersungguh-sungguh mendorong perkembangan perusahaan atau industri


baru yang inovatif. Berdasarkan referensi inovation report, departement of trade and industry,
Inggris, terdapat 7 faktor kunci agar sukses meningkatkan kinerja inovasi yaitu:

1) sumber terhadap pengetahuan mengenai teknologi baru

2) kemampuan untuk menyerap dan mengembangkan pengetahuan baru

3) akses pendanaan

4) persaingan dan enterpreneurship

5) pelanggan dan pemasokan

6) kebijaksanaan pemerintah

7) jejaring dan mitra usaha.

BAB 6

PEMIKIRAN DESAIN DAN PEMIKIRAN BISNIS SEBAGAI METODE


PENGAMBILAN KEPUTUSAN INOVATIF

Pengambilan keputusan merupakan disiplin ilmu yang fokus pada proses evaluasi
sekumpulan atau natif untuk kemudian dilanjutkan dengan proses pemilihan alternatif terbaik.
Tim Brown, CEO dan Presiden IDEO (sebuah desain consulting firm) menyatakan bahwa desain
adalah alat untuk memecahkan masalah-masalah tidak terduga.

• Pengalaman IDEO

IDEO adalah sebuah perusahaan desain dan inovasi produk ternama. IDEO telah
memenangkan penghargaan penghargaan bergengsi atas desain desain produk nya. David Kelley,
pendiri IDEO, menggunakan lima langkah dalam merancang sebuah pengalaman konsumen yang
lebih baik
Proses lima langkah tersebut adalah:

1) tinjauan (observation)

2) brainstorming

3) rapid prototypin

4) penghilangan

5) pelaksanaan

• Sosok enterprise designer

Mengidentifikasi 6 karakteristik yang dimiliki oleh seorang pemikir besar yaitu:

1) empati

2) berpikir integratif

3) optimis

4) experimentalisme

5) kolaborasi

6) subjektif.

BAB 7

ENTERPREUNERSHIP BERBASIS TEKNOLOGI

• Pengertian teknologi

teknologi adalah aplikasi dari alat, bahan, proses, dan teknik untuk memudahkan aktivitas
manusia tetapi dengan kata lain teknologi adalah proses yang dilakukan manusia dalam
memodifikasi alam untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan mereka.

• Model bisnis berbasis teknologi

Google adalah salah satu contoh perusahaan berbasis teknologi yang didirikan pada tahun
1966. melalui pemikiran 2 mahasiswa stanford university bernama Sergey Brin dan Larry page,
Google muncul dari sebuah masalah yang sangat sederhana yaitu kebutuhan untuk menemukan
informasi dengan cepat dan akurat.

kelebihan dari perusahaan ini adalah tidak terbebani sejarah masa lalu yang seringkali
menghambat kerusakan orang besar untuk melakukan inovasi. Proses inovasi lahir dari kondisi
lingkungan yang kondusif dan pengalaman pribadi yang membuat para inovator mempunyai
komitmen yang sangat kuat pada dirinya untuk meneruskan inovasinya menjadi suatu bentuk
bisnis yang menguntungkan.
• Revolusi teknologi

sebuah revolusi teknologi, baik mesin uap, kereta api, listrik, mobil, ataupun produksi
massal, mengikuti siklus jangka panjang dan pada akhirnya akan termakan usia.

• Proses inovasi memunculkan teknologi baru

proses demokrasi pada bisnis teknologi tidak harus melakukan penelitian intensif di
laboratorium. Proses makasih tersebut bisa saja memanfaatkan teknologi yang telah lama ada,
yaitu dengan melakukan perubahan kecil pada teknologi tersebut. proses inovasi ini meliputi teori
Darwin tentang pembentukan spesies baru.

• Manajemen pasar teknologi baru

tantangan bagi perusahaan yang bergerak dalam bisnis teknologi adalah mengembangkan
pasar yang belum muncul untuk produk yang belum sepenuhnya berkembang titik di dalam pasar
yang masih kosong ini hanya melakukan pengkajian pasar dengan metode pemasaran
konvensional tidaklah cukup. untuk itu perlu dikembangkan berbagai pendekatan untuk
menyiasati pasar yang belum muncul ini.

• Landscape bisnis di tengah teknologi interaktif yang berubah emosional

Perubahan yang paling mendasar di dunia yang interaktif ini adalah ketika masyarakat
menjadi lebih emosional dan bukan lagi rasional. Ketika data informasi, dan bahkan pengetahuan
sudah mudah diakses karena adanya internet berkecepatan tinggi di seluruh dunia, masyarakat
menggunakan teknologi ini untuk peran mereka sebagai makhluk hidup daripada sebagai
makhluk ekonomi. Masyarakat sebagai konsumen tidak hanya sebagai pengambil keputusan yang
rasional tetapi juga emosional.

di dalam perubahan pasar yang semakin emosional setiap perusahaan sebaiknya


mengembangkan teknologi dan produk yang dapat mengakomodasi kebutuhan emosional
pelanggan. oleh karena itu, teknologi informasi dapat dimanfaatkan untuk menumbuhkan
hubungan emosional dan kedekatan emosional dengan perusahaan dan merek yang dimilikinya.

BAB 8

PENGUATAN LEMBAGA ENTREPRENEURSHIP

Perusahaan modal ventura yang berbeda memiliki atribut dan keahlian yang berbeda
untuk berbagai jenis investasi modal ventura. oleh karena itu, ada tahapan yang berbeda untuk
masuk di kapitalis Ventura berbeda. Mereka mengidentifikasikan dan membedakan antara jenis
investasi modal ventura sesuai dengan tahapan tertentu dari perusahaan asosiasi. Tahapan ini
dibedakan menjadi dua, yaitu keuangan tahap awal dan keuangan tahap lanjut.
1. Keuangan tahap awal mencakup:

~ modal benih

~ modal start-up

~ modal tahap pertama

~ model tahap kedua

2. Keuangan tahap lanjut mencakup:

~ modal tahap pengembangan/ekspansi

~ pendanaan untuk penggantian (replacement Finance)

~ pendanaan buy-out dan buy-in

~ pendanaan turnaround

~ mezzanine/bridge finance

• Modal ventura di Indonesia

Modal ventura merupakan suatu investasi dalam bentuk pembiayaan berupa penyertaan
modal ke dalam suatu perusahaan swasta sebagai pasangan usaha (investee company) untuk
jangka waktu tertentu. pembiayaan melakukan modal ventura umumnya bergerak pada usaha
beresiko tinggi dan memberikan laba tinggi. Hal ini dikarenakan pembiayaan diberikan kepada
pengusaha baru ataupun perusahaan yang memiliki ide-ide kreatif dengan potensi yang sangat
besar.

BAB 9

PENELITIAN EKSPERIMEN: SUATU PENDEKATAN UNTUK PENELITIAN


ENTREPRENEURSHIP

penelitian eksperimen merupakan metode ilmiah yang banyak dilakukan dan memiliki sejarah
panjang dalam pengembangan ilmu pengetahuan. Bapak penelitian eksperimen adalah Sir
Humphrey Gilbert (1539-1583) yang merupakan seorang navigator Inggris, sedangkan Galileo
galilei (1564-1642) carilah seorang dokter dan ahli perbintangan dari Italia.

• Pengertian penelitian eksperimen

penelitian eksperimen merupakan penelitian yang dilakukan dengan melakukan manipulasi


minimal pada satu variabel yang bertujuan untuk mengetahui akibat manipulasi terhadap perilaku
individu yang diamati titik manipulasi yang dilakukan dapat berupa situasi atau tindakan tertentu
yang diberikan kepada individu atau kelompok. Tujuannya adalah untuk mempelajari hubungan
sebab akibat atau pengaruh nya.

Dengan demikian, terdapat tiga ciri esensial penelitian eksperimen.

1. Manipulasi yang dilakukan secara sengaja oleh peneliti.

2. Memonitoring akibat (efek) yang ditimbulkan dari suatu manipulasi.

3. Pengendalian pengaruh variabel yang tidak kehendaki.

Secara umum, tujuan penelitian eksperimen adalah:

1) menyelidiki ada tidaknya hubungan sebab akibat antara perlakuan dengan efeknya,

2) memprediksi efek suatu perlakuan pada variabel yang diamati,

3) mempelajari seberapa besar hubungan sebab akibat tersebut.

• Hipotesis penelitian

hipotesis merupakan pernyataan mengenai hubungan antara dua atau lebih variabel:
karakteristik hipotesis yang baik sama seperti karakteristik masalah, yaitu menyatakan hubungan
antar variabel dan harus dapat diuji sehingga memungkinkan dilakukan pengukuran hubungan
variabel.

Secara umum terdapat dua jenis hipotesis, yaitu hipotesis ilmiah dan hipotesis statistik.

variabel dan eksperimental merupakan salah satu keadaan sumber invaliditas penelitian juga
turut bekerja dan mempengaruhi variabel yang diamati oleh karena itu kita perlu mengetahui
berbagai sumber variabel noneksperimental ini.

adapun sumber variabel non eksperimental adalah:

1. Variabel subjek

2. Variabel lingkungan

3. Variabel pengukuran

4. Variabel penelitian

Blocking adalah menyetarakan kelompok penelitian yang terlibat dengan menyamakan


jumlah subjek yang memiliki kategori variabel sekunder yang sama pada setiap kelompok.
Blocking tidak membutuhkan skor atau nilai variabel sekunder dari setiap subjek, melainkan
hanya kategorisasi dari variabel sekunder.
• Prinsip dasar desain eksperimen

A. Replika

Replika adalah pengulangan perlakuan dalam suatu eksperimen. Replika di dalam


eksperimen digunakan dalam dua pengertian. pertama replika merupakan pengulangan perlakuan
yang diberikan kepada unit-unit eksperimen yang berbeda dengan unit eksperimen yang
dilakukan sebelumnya.

kedua merupakan pengulangan perlakuan yang diberikan kepada unit atau kelompok
eksperimen yang sama atau unit kelompok yang berbeda dalam satu rangkaian eksperimen.

B. Randomisasi

tujuan randomisasi adalah mengurangi bias yang disebabkan oleh kesalahan sistematis yang
dilakukan secara sengaja oleh peneliti di dalam menentukan subjek subjek yang akan diteliti atau
mengubah kesalahan sistematis menjadi kesalahan acak.

C. Kontrol internal

Kontrol internal adalah upaya mengendalikan kondisi lapangan dari yang heterogen dan
homogen. Caranya adalah dengan memberi unit eksperimen ke dalam kelompok-kelompok
sehingga antar kelompok memiliki homogenitas dan pertimbangan, kecuali perlakuan yang harus
dibuat secara berbeda titik kontrol internal berguna untuk membuat prosedur uji lebih kuat lebih
efisien dan lebih sensitif karena pengendalian kesalahan dapat dilakukan dalam pengelompokan
yang homogen dan berimbang.

• Desain Eksperimen

Desain eksperimen merupakan sebuah proses yang diperlakukan dalam merencanakan


dan melaksanakan suatu eksperimen. desain eksperimen sering ditafsirkan secara sempit sebagai
suatu proses merencanakan eksperimen sehingga hasil yang diperoleh dapat memecahkan
masalah secara maksimum.

Jelaskan desain eksperimen

secara umum, desain eksperimen dapat dikelompokkan menjadi tiga macam, yaitu desain pra-
eksperimen, eksperimen kuasi, eksperimen murni, desain eksperimen ulang non-random, desain
eksperimen Seri, desain eksperimen seri ganda, desain bergilir, desain eksperimen sampel Seri,
desain eksperimen sederhana, desain eksperimen ulang, desain eksperimen Solomon.

• Pemilihan Desain Eksperimen


Setelah kita memahami bahwa desain eksperimen sangat beragam, selanjutnya yang menjadi
persoalan adalah desain manakah yang sebaiknya digunakan untuk melakukan eksperimen.
Pemilihan penggunaan desain tergantung pada:

1. Jumlah anggota sampel yang tersedia

2. Tingkat validitas yang kita kehendaki

3. Waktu dan alat yang tersedia.

2.2 Ringkasan Buku Pembanding 1

BAB 1

PENDAHULUAN

Untuk mengurangi angka kemiskinan dan pengangguran, diperlukan terobosan mendasar.


Cara-cara konvensional semacam penyediaan lahan pertanian atau pembangunan proyek
infrastruktur tidak lagi memadai. Jawabannya terletak pada wirausaha.Bangsa Indonesia
memerlukan wirausaha yang memulai bisnisnya dari usia muda. Hal itu sekaligus untuk
mengubah pola pikir mayoritas masyarakat, dari mental pekerja menjadi mental pengusaha.
Mengubah mindset bisa dilakukan, salah satunya melalui pendidikan kewirausahaan sejak
sekolah menengah atas.Potensi wirausaha di Indonesia sangat besar. Hal ini ditopang oleh
tingginya pertumbuhan ekonomi serta semakin banyaknya kelas menengah, yang membutuhkan
tidak saja barang, tetapi juga jasa.

BAB 2

KONSEP WIRAUSAHA

Wirausaha didefinisikan sebagai pergeseran sumber daya ekonomi dari daerah rendah ke
wilayah dengan produktivitas dan keuntungan yang lebih tinggi.Kewirausahaan merupakan
perilaku individu yang memiliki semangat, kemampuan untuk memberikan tanggapan yang
positif terhadap peluang memperoleh keuntungan untuk diri sendiri dan/atau pelayanan yang
lebih baik pada pelanggan/masyarakat; dengan selalu berusaha mencari dan melayan langganan
lebih banyak dan lebih baik, serta menciptakan dan menyediakan produk yang lebih bermanfaat,
melalui keberanian mengambil risiko, kreatif, inovatif, dan kemampuan manajemen.
Kewirausahaan menuntut semangat pantang menyerah, berani mengambil risiko untuk
memenangkan persaingan usaha.Hal yang menjadi penyaring alami seorang wirausahawan
adalah karakteristiknya. Tanpa karakteristik yang khas, hanya akan membuat wirausaha sebagai
ajang coba-coba. Banyak yang ingin menjalankannya, naman karena tidak memiliki karakter,
akhirnya harus berhenti di tengah jalan.Jika bisnis yang kita jalankan ingin terus berkembang,
membutuhkan perencanaan yang matang. Dalam wirausaha, perencanaan adalah kata kunci.
Tanpa perencanaan, wirausaha akan berjalan datar, tidak memberi hasil optimal.Seorang
wirausahan harus cerdik dalam mencari dan mengatasi masalah permodalan. Dari sisi asal
(sumber), terdapat dua jenis permodalan, yaitu modal: sendiri dan modal pinjaman. Modal sendiri
diperoleh dari pemilik perusahaan dengan cara mengeluarkan saham. Kerugian menggunakan
modal sendiri adalah jumlahnya sangat terbatas dan sulit untuk memperolehnya. Sumber modal
bisa diekplorasi dari mana saja. Bahkan, bisa memanfaatkan relasi, kalau memang kenal dengan
baik dan mau memberi penjaman.

BAB 3

KEPEMIMPINAN DALAM KEWIRAUSAHAAN.

Dalam institusi bisnis, kepemimpinan sangat penting. Pemimpinlah yang membuat arah
dan kebijakan tentang bisnis, untuk kemudian diimplementasikan oleh anak buah. Sebagian besar
institusi bisnis yang menjadi besar dan terus berkembang ditopang oleh gaya kepemimpinan yang
andal dan profesional.Kepemimpinan memerlukan serangkaian sifat-sifat, ciri, atau perangai
tertentu yang menjamin keberhasilan pada setiap situasi. Pemimpin akan berhasil bila memiliki
sifat, ciri, dan perangai tersebut.Sifat kepemimpinan harus dikembangkan sendiri karena sifat
tersebut berbeda-beda setiap orang. Kesadaran bahwa kita sendiri yang menentukan kadar
kemampuan kepemimpinan kita untuk melakukan perbaikan. Tidak ada cara terbaik agar menjadi
pemimpin. Wirausahawan adalah individu yang telah mengembangkan gaya kepemimpinan
mereka sendiri.Perilaku spesifik membedakan pemimpin dengan yang bukan pemimpin. Perilaku
pemimpin menyangkut

dua bidang utama:

1. Berorientasi pada tugas yang menetapkan sasaran, merencanakan, dan mencapai sasaran.

2. Berorientasi pada orang, yang memotivasi dan membina hubungan manusiawi.

Fungsi pemimpin adalah mengarahkan, membina, mengatur, dan menunjukkan orang-


orang yang dipimpin supaya mereka senang, sehaluan, terbina, serta menurut kehendak dan
tujuan pemimpin. Kegagalan pemimpin dalam menjalankan tugasnya menunjukkan kegagalan
pemimpin sendiri. Begitu juga sebaliknya, keberhasilan seorang pemimpin menunjukkan
kesuksesan pemimpin itu sendiri.
BAB 4

MOTIVASI BERWIRAUSAHA

Motivasi ibarat bahan bakar. Dialah yang memberi semangat, supaya wirausaha
menemukan tujuannya. Tanpa motivasi, wirausaha tidak akan melaju kencang, bahkan bisa
berhenti di tengah jalan. Motivasi didefinisikan sebagai keadaan di mana usaha dan kemauan
keras seseorang diarahkan kepada pencapaian hasil-hasil atau tujuan tertentu. Hasil yang
dimaksud bisa berupa produktivitas, kehadiran, atau perilaku kerja kreatif lainnya.Motivasi
merefleksikan kekuatan atau dorongan kuat untuk memenuhi kebutuhan atau tujuan tertentu.

Dorongan untuk menyelesaikan pekerjaan

dengan cepat adalah aspirasi individual namun hal itu ditujukan untuk kepentingan organisasi.

Para ahli telah banyak meneliti tentang motivasi, sehingga ditemukan banyak teori motivasi.
Setidaknya ada lima teori motivasi yang telah dikenal luas, yakni:

1. Teori Motivasi Maslow

2. Teori Pengharapan.

3. Teori Keadilan

4. Teori Penentuan Tujuan

5. Teori Dua Faktor

Di dunia wirausaha, menanamkan motivasi dalam sebuah tim sangat penting dalam
menciptakan tingkat produktivitas yang tinggi bagi karyawan. Motivasi selalu ada dalam diri
seseorang dan menjadi sumber energi untuk mencapai sukses. Orang yang mempunyai motivasi
tinggi dalam suatu perusahaan akan menularkannya kepada orang lain. Hal inilah yang membuat
faktor motivasi begitu penting dalam menciptakan kinerja seseorang dan tim.Setidaknya terdapat
empat karakter motivasi yang harus dimiliki oleh seorang wirausahawan, yaitu:

1. Pekerja keras

2. Tidak pernah menyerah

3. Memiliki semangat

4. Memiliki komitmen yang tinggi


BAB 5

INOVASI DALAM WIRAUSAHA

Inovasi dalam wirausaha membuka peluang diversifikasi produk dan pangsa pasar.
Lingkungan bisnis yang kompetitif dan dinamis menuntut wirausaha untuk selalu adaptif dan
mencari terobosan terbaru. Karakter cepat puas diri akan membawa bisnis menuju kemunduran.
Maka, inovasi adalah jawaban untuk wirausaha yang sukses. Inovasi sebagai kreativitas yang
diterjemahkan menjadi sesuatu yang dapat diimplementasikan dan memberikan nilai tambah atas
sumber daya yang kita miliki. Jadi, untuk senantiasa dapat berinovasi, kita memerlukan
kecerdasan kreatif.Bagi wirausahawan, inovasi bersifat untuk memanfaatkan perubahan daripada
menciptakannya. Mencari inovasi dilakukan dengan memanfaatkan perubahan pada penemuan
yang menyebabkan perubahan. Ide inovatif dapat bersumber pada kreativitas eksternal dan
internal.Menghadapi persaingan yang semakin kompleks dan ekonomi global, kreativitas tidak
hanya penting untuk menciptakan keunggulan kompetetif, tapi juga penting bagi kesinambungan
perusahaan. Artinya, dalam menyiasati tantangan global, diperlukan sumber daya manusia kreatif
dan inovatif sekaligus berjiwa kewirausahaan. Wirausahalah yang dapat menciptakan nilai
tambah dan keunggulan. Nilai tambah itu dihasilkan melalui kreativitas dan inovasi. Kreativitas
adalah proses. Kreativitas adalah sikap. Maka, naluri kreativitas harus diasah terus dalam
kehidupan sehari-hari, misalnya saat melihat peluang bisnis, dan dalam menghadapi iklim
kompetisi. Hal-hal sekecil apapun, bagi wirausahawan, layak diperlakukan secara kreatif.
Kreativitas bagi seorang wirausahawan adalah harga mati. Para wirausahawan akan berhasil jika
mengembangkan proses berpikir kreatif serta melaksanakan hal baru atau lama dengan cara baru
(inovasi).

BAB 6

URGENSI ADVERSITAS DALAM WIRAUSAHA

Dalam berwirausaha, kepercayaan adalah modal sosial. Modal kepercayaan tersebut


memiliki pengaruh yang besar terhadap perkembangan kewirausahaan, seperti meningkatnya
kepercayaan masyarakat (konsumen), serta memudahkan untuk kerjasama dengan pihak ketiga.
Sebagai sebuah konsep, kepercayaan merupakan keadaan psikologis yang terdiri atas keinginan
untuk menerima suatu keadaan yang tidak menyenangkan yang didasarkan pada pengharapan
positif akan keinginan atau perilaku pihak lain. Kepercayaan juga berarti suatu keinginan dari
suatu pihak untuk menerima tindakan yang tidak menyenangkan dari pihak lain berdasar pada
suatu pengharapan bahwa pihak lain akan melakukan tindakan tertentu yang sangat penting bagi
si pemberi kepercayaan, terlepas dari kemampuan untuk mengawasi atau mengontrol pihak lain
tersebut.Dalam perspektif sumber daya manusia (SDM), kepercayaan dimaknai secara agak
berbeda, sebagaimana dikatakan Stone bahwa kepercayaan adalah suatu ukuran tentang seberapa
besar keinginan karyawan untuk berbagi informasi, bekerja sama satu sama lain, dan tidak saling
mengambil keuntungan. Kepercayaan merupakan modal jangka panjang yang sering kita sebut
dengan jaringan atau relasi. Seorang wirausahawan tidak dapat hidup sendiri dalam menjalankan
usahanya, namun ada keterkaitan dengan pihak luar sebagai pemasok, pelanggan, maupun
perantara.

BAB 7

MEMBANGUN KEPERCAYAAN

Dalam berwirausaha, kepercayaan adalah modal sosial. Modal kepercayaan tersebut


memiliki pengaruh yang besar terhadap perkembangan kewirausahaan, seperti meningkatnya
kepercayaan masyarakat (konsumen), serta memudahkan untuk kerjasama dengan pihak ketiga.
Sebagai sebuah konsep, kepercayaan merupakan keadaan psikologis yang terdiri atas keinginan
untuk menerima suatu keadaan yang tidak menyenangkan yang didasarkan pada pengharapan
positif akan keinginan atau perilaku pihak lain. Kepercayaan juga berarti suatu keinginan dari
suatu pihak untuk menerima tindakan yang tidak menyenangkan dari pihak lain berdasar pada
suatu pengharapan bahwa pihak lain akan melakukan tindakan tertentu yang sangat penting bagi
si pemberi kepercayaan, terlepas dari kemampuan untuk mengawasi atau mengontrol pihak lain
tersebut Dalam perspektif sumber daya manusia (SDM), kepercayaan dimaknai secara agak
berbeda, sebagaimana dikatakan Stone bahwa kepercayaan adalah suatu ukuran tentang seberapa
besar keinginan karyawan untuk berbagi informasi, bekerja sama satu sama lain, dan tidak saling
mengambil keuntungan. Kepercayaan merupakan modal jangka panjang yang sering kita sebut
dengan jaringan atau relasi.Seorang wirausahawan tidak dapat hidup sendiri dalam menjalankan
usahanya, namun ada keterkaitan dengan pihak luar sebagai pemasok, pelanggan, maupun
perantara.

BAB 8

MENJADI WIRAUSAHA SUKSES

Wirausahawan yang berhasil adalah mereka yang mampu menggalang kekuatan dan potensi
dalam dirinya. Karakter wirausahawan yang berhasil sangat khas, yakni pantang menyerah, tidak
takut gagal, berani mengambil risiko, dan percaya diri. Mereka telah berhasil mentransformasi
dirinya, dari seorang pekerja di zona nyaman dengan penghasilan bulanan menjadi orang yang
justru memberi pekerjaan.Untuk menjadi wirausahawan sukses diperlukan beberapa langkah
transformasi pola pikir dan paradigma agar bisa menjalankan bisnis. Terdapat empat tahapan
proses transformasi wirausaha, yaitu:

1. Transformasi pola pikir dan paradigma.

2. Transformasi cara berpikir yang lama untuk berubah dari kebiasaan yang selalu menggunakan
logika ke pola pikir kreatif dalam menemukan inspirasi, ide, dan peluang bisnis.

3. Transformasi entrepreneurial dari bersikap sebagai wirausaha (pemilik) menjadi manajer


pengelola bisnis yang profesional (intrapreneur).

4. Transformasi entrepreneurial dari pola pikir owner ke pola pikir sebagai investor.

Untuk mencapai transformasi tersebut, wirausahaan harus menggalang sumber kekuatan,


yang berasal dari karakter, motivasi, kepemimpinan, kreativitas dan inovasi, adversitas, serta
kepercayaan. Keberanian dan ketakutan adalah dua hal yang tidak berbeda; yang berbeda
hanyalah pada cara memandang dan kesiapannya saja. Ketakutan selalu berjalan dengan terus
menghadap ke belakang, sedang keberanian menghadap ke depan. Itulah mengapa ketika kita
melihat kelemahan dan cerita mengenai sajarah lama, sesuksesan lama, kesulitan dan dan
peristiwa sedih, maka kita tidak akan pernah mencapai garis impian. Kita membutuhkan
keberanian untuk meruntuhkan penghalang yang membuat rasa takut dalam wirausaha.

BAB 9

ETIKA DALAM BERWIRAUSAHA

Etika binis merupakan salah satu aspek yang sangat penting dalam berusaha, karena selain
menentukan eksistensi jangka panjang kehidupan sebuah bisnis, juga berhubungan dengan
kepentingan semua stakeholder yang berhubungan dengan bisnis, seperti: pemasok, investor,
perbankan, kelompok pekerja, konsumen, pemerintah dan kelompok usaha mitra. Sebagai
pedoman dalam menjalankan etika dalam berbisnis, ada beberapa prinsip yang dapat
dijadikan pegangan dalam praktek pengelolaan bisnis, antara lain: prinsip otonomi, prinsip
kejujuran, keadilan, saling menguntungkan dan integritas moral. Salah satu bentuk penerapan
etika berwirausaha bagi perusahaan adalah dengan menjalankan tanggung jawab social
kepada masyarakat (corporate social respnsibilty). Walaupun sampai saat ini masih terdapat
ketidaksepakatan mengenai perlunya organisasi yang bertanggung jawab secara social.

2.3 Ringkasan Buku Pembanding 2

BAB I

RUANG LINGKUP KEWIRAUSAHAN

Proses kewirausahan menurut Hanafi terdiri dari beberapa tahap yaitu:


1. Kesempatan Dan Ide
2. Rencana Bisnis Formal
3. Halangan Untuk Masuk
4. Strategi Memasuki Pasar
A. Membangun Perusahan Baru
B. Membeli Perusahan Yang Sudah Ada
C. Waralaba
5. Bentuk Organisasi
A. Usaha Perorangan
B. Firma Atau Partnership
C. Perseroan
6. Faktor Penentu Keberhasilan
7. Memelihara Semangat Kewirausahan
Sepuluh rahasia yang mengarah pada kreativitas yang ada dalam diri seorang
pemimpin yang inovatif adalah;
1. Berpikir
2. Seorang visioner
3. Mendengarkan para pelanggan
4. Memahami cara untuk mengelola ide
5. Berorientasi pada orang
6. Mempertahankan budaya perubahan
7. Memaksimalkan sinergi,keseimbangan dan fokus tim
8. Membuat dirinya dan orang lain bertanggung jawab atas standar
kinerja yang tinggi
9. Menolak jawaban “tidak”
10. Mencintai pekerjaan dan merasa gembira ketika mengerjakannya
Seorang calon wirausahawan perlu mengetahui unsur-unsur berwirausahan seperti
diuraikan berikut ini:
1. Modal
2. lokasi
3. pelanggan
4. rekan atau mitra bisnis

BAB II
WIRASWASTA DAN WIRAUSAHA

Wiraswasta menurut pengertian secara luasnya adalah keberanian, keutamaan, serta


keperkasaan dalam memenuhi kebutuhan serta memecahkan permasalahan hidup dengan
kekuatan yang ada pada diri sendiri. Sedangkan Wirausaha adalah orang yang mendobrak
sistem ekonomi yang ada dengan memperkenalkan barang dan jasa yang baru dengan
menciptakan bentuk organisasi baru atau mengelola bahan baku baru.
Thomas Zimmererr,dk (2008:7-10) selanjutnya meringkaskan profil seorang
wirausahawan yaitu :
 Hasrat akan tanggung jawab
 Lebih menyukai risiko menengah
 Menyakini kemampuan untuk sukses
 Hasrat untuk mendapatkan umpan balik yang sifatnya segera
 Tingkat energi yang tinggi
 Orientasi masa depan
 Ketrampilan mengorganisasi
 Menilai prestasi lebih tinggi daripada uang
 Komitmen yang tinggi
 Toleransi terhadap ambiguitas
 Fleksibilitas
 Keuletan
Menurut Thomas mengemukakan tipe-tipe kewirausahan sebagai berikut:
 Wirausaha muda
 Wirausaha perempuan
 Wirausaha minoritas
 Wirausaha imigran
 Wirausaha paruh waktu
 Bisnis rumahan
 Bisnis keluarga
 Wirasutri
 Korban PHK perusahan
 Karyawan yang mengundurkan diri dari perusahan
 Wirausaha sosial

BAB III SIFAT-SIFAT WIRAUSAHA

Meredith dkk mengemukakan bahwa nilai-nilai hakiki dan penting atau yang
mencerminkan sifat-sifat dari seorang wirausahawan adalah:
 Percaya diri
 Berorientasi tugas dan hasil
 Keberanian mengambil risiko
 Kepemimpinan yang baik
 Berorientasi ke masa depan
 Keorisinilan: kreativitas dan inovasi
Seorang wirausahawan agar sukses dalam menjalankan kegiatan bisnisnya juga harus
mempunyai sikap-sikap sebagai berikut:
 Berani
 Jujur
 Tekun
 Ulet
 Sabar
 Tabah
 Positif
 Rendah hati
 Kemauan
 Tanggung jawab

BAB IV
CIRI-CIRI DAN KEPRIBADIAN WIRAUSAHAWAN

Ciri-ciri wirausahawan yang sukses adalah sebagai berikut:


 Memiliki visi dan tujuan yang jelas
 Inisiatif dan selalu proaktif
 Berorientasi pada prestasi
 Berani mengambil risiko
 Kerja keras
 Bertanggung jawab terhadap segala aktifitas yang dijalankannya baik sekarang
maupun yang akan datang
 Komitmen pada berbagai pihak adalah ciri yang harus dipegang teguh dan harus
ditepati
 Mengembangkan dan memelihara hubungan baik dengan berbagai pihak,baik yang
berhubungan langsung dengan usaha yang dijalankan maupun tidak.
Etos kerja yang dapat dijadikan pedoman oleh siapa pun yang ingin meraih sukses
dalam aktifitas kehidupannya sehari-hari,dirumuskan oleh Jansen Sinamo dengan istilah 8 etos
kerja profesional yang terdiri dari:
1. Kerja adalah rahmat yaitu dengan semboyan sukses “ aku bekerja penuh rasa syukur “
2. Kerja adalah amanah yaitu dengan semboyan sukses “ aku bekerja benar penuh
tanggung jawab”
3. Kerja adalah panggilan yaitu dengan semboyan sukses “ aku bekerja tuntas penuh
integritas “
4. Kerja adalah aktualisasi dengan semboyan sukses “ aku bekerja keras penuh
semangat”
5. Kerja adalah ibadah dengan semboyan sukses “ aku bekerja serius penuh kecintaan “
6. Kerja adalah seni dengan semboyan sukses “ aku bekerja penuh kreativitas “
7. Kerja adalah kehormatan dengan semboyan sukses “ aku bekerja tekun penuh
keunggulan “
8. Kerja adalah pelayanan dengan semboyan sukses “ aku bekerja paripurna penuh
kerendahan hati “
BAB V
PRINSIP-PRINSIP

Basrowi mengelompokkan prinsip-prinsip dalam berwirausaha menjadi tiga belas


yaitu:
1. Jangan takut gagal
2. Penuh semangat
3. Kreatif dan inovatif
4. Bertindak penuh perhitungan dalam mengambil risiko
5. Sabar,ulet dan tekun
6. Harus optimis
7. Ambisius
8. Pantang menyerah
9. Peka terhadap pasar
10. Berbisnis dengan standar etika
11. Mandiri
12. Jujur
13. Peduli lingkungan

BAB VI
KIAT-KIAT SUKSES BERWIRAUSAHA

Kiat-kiat sukses berwirausaha yang difokuskan pada upaya-upaya merangsang


kreativitas seorang wirausahawan dirumuskan oleh Thomas dkk sebgai berikut:
1. Masukkan kreatifitas sebagai nilai inti perusahan
2. Merangkul keragaman
3. Mengharapkan kreatifitas
4. Mengharapkan dan memberi ruang pada kegagalan
5. Mendorong rasa ingin tahu
6. Melakukan perubhaan tata ruangan secara periodik
7. Memandang masalah sebagai tantangan
8. Memberikan pelatihan kreatifitas
9. Memberikan dukungan
10. Mengembangkan prosedur untuk menangkap ide-ide
11. Berbicara dengan pelanggan
12. Mencari tahu kegunaan produk atau jasa perusahan di pasar lainnya
13. Memberikan penghargaan atas kreatifitas
14. Memberi contoh perilaku kreatif

BAB VII
KEPEMPINAN DALAM WIRAUSAHA

White dan Lippit mengadakan penelitian yang menghasilkan ciri-ciri sebagai berikut:
1. Pemimpin otoriter
Dalam kelompok pimpinan otoriter, pegawai bawahan ada yang agresif dan ada pula
yang pasif
2. Pemimpin demokrasi
Suasana dalam kelompok ini lebih akrab dan saling menghormati
3. Pemimpin laissez-faire
Para karyawan bawahan keadaanya frustrasi dan bekerja ogah-ogahan,main-
main,kurang kecintaan terhadap pekerjaannya.
Sifat-sifat pemimpin ini diajarkan dalam dunia pewayangan yang dikenal sebagai ajaran
“ astra brata “ yaitu “ delapan ajaran kepemimpinan “ atau yang disebut juga “ delapan ajaran
utama alamiah “ diantaranya :
1. Watak matahari
2. Watak bulan
3. Watak bintang
4. Watak angin
5. Watak mendung
6. Watak api
7. Watak samudra
8. Watak bumi
Tipe-tipe kepemimpinan para pemimpin dalam organisasi yaitu:
1. Demokratis
 Pemimpin merupakan suatu hak
 Organisasi adalah milik pribadi
 Bahwahan adalah alat semata
 Selalu bergantung pada kekuasaan formal
2. Militeristis
 Senang pada formalitas yang berlebihan
 Tidak mau menerima kritik dari bawahan
 Menggemari upacara-upacara untuk berbagai keadaan

BAB VIII

PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Proses pengambilan keputusan adalah serangkaian tahap yang terdiri dari delapan
langkah yang meliputi:
 Mengidentifikasi masalah
 Mengidentifikasi kriteria keputusan
 Memberi bobot pada kriteria
 Menyusun alternatif
 Menganalisis alternatif
 Memilih sebuah alternatif
 Mengimplementasikan alternatif terpilih
 Mengevaluasi efektivitas keputusan
Pendapat lain menyimpulkan bahwa ada empat langkah yang harus diperhatikan
dalam proses pengambilan keputusan secara sehat yaitu:
 Merumuskan masalah
 Pengumpulan informasi
 Memilih pemecahan keputusan yang paling layak
 Melaksanakan keputusan
BAB IX
PEMILIHAN BIDANG USAHA

Lima sebab atau cara seseorang untuk memulai merintis wirausaha yaitu:
1. Faktor keluarga wirausahawan
2. Sengaja turun menjadi wirausahawan
3. Kerja sampingan
4. Coba-coba
5. Terpaksa
Cara memulai usaha yang lazim dilakukan adalah:
1. Mendirikan usaha baru
2. Membeli perusahan
3. Kerja sama manajemen dengan sistem waralaba
4. Mengembangkan usaha yang sudah ada
Langkah-langkah menentukan bidang usaha yang akan digeluti tergantung dari empat faktor
yaitu :
1. Minat atau bakat
2. Modal
3. Waktu
4. Laba
5. Pengalaman

BAB X
PEMASARAN PRAKTIS

Pasar berdasarkan jumlah penjualannya dapat dibedakan menjadi:


1. Pasar persaingan sempurna
2. Pasar monopoli
3. Pasar duopoli
4. Pasar oligopoly
5. Pasar persaingan monopolistis
Pasar dalam kaitannya dengan manajemen pemasaran dapat dibagi menjadi 4
golongan yaitu:
 Pasar konsumen
 Pasar industri
 Pasar penjual kembali
 Pasar pemerintah
Strategi produk yang dikenal dalam pemasaran terdiri dari:
1. Keputusan merek, kemasan, dan label
2. Strategi daur hidup produk
a) Tahap pengenalan
b) Tahap pertumbuhan
c) Tahap kedewasan
d) Tahap penurunan

BAB XI
NEGOISASI DALAM WIRAUSAHA

Gambaran umum proses negoisasi adalah:


a) Relatif tidak berstruktur dan tidak ada ketua sidang
b) Tidak ada aturan prosedur yang berlaku
c) Tidak ada agenda yang baku dan tiap-tiap pihak memperjuangkan
kepentingannya masing-masing
d) Melibatkan proses pembicaraan, mendengarkan dan mengamati
e) Tujuannya adalah untuk mencapai suatu kesepakatan yang dapat diterima oleh
kedua belah pihak
f) Proses negoisasi adalah milik pihak-pihak yang terkait
g) Negoisasi tidak selalu berakhir dengan kesepakatan
Ada empat hasil negoisasi yaitu:
 Menang-kalah
 Kalah-menang
 Kalah-kalah
 Menang-menang
BAB XII
STUDI KELAYAKAN BISNIS

Kasmir menguraikan ada lima tujuan dari suatu usaha dilakukan studi kelayakan
yaitu:
a) Menghindari risiko kerugian
b) Memudahkan perencanaan
c) Memudahkan pelaksanaan pekerjaan
d) Memudahkan pengawasan
e) Memudahkan pengendalian
Pihak-pihak yang berkepntingan terhadap studi kelayakan tersebut adalah:
1. Pemilik usaha
2. Lembaga keuangan
3. Pemerintah
4. Masyarakat luas
5. Manajemen perusahan
Penyusunan sebuah studi kelayakan bisnis harus meliputi sekurang-kurangnya aspek-
aspek sebagai berikut:
1. Pendahuluan
2. Aspek-aspek dan pemasaran
3. Aspek teknis dan teknologi
4. Aspek organisasi dan manajemen
5. Aspek ekonomi dan keuangan
BAB XIII
PERENCANAAN BISNIS

Menurut Robert penyusunan perencanaan bisnis adalah :


1. Halaman pembuka
2. Ringkasan eksekutif
3. Analisis lingkungan dan industri
4. Deskripsi perusahan
5. Rencana produksi
6. Rencana operasi
7. Rencana pemasaran
8. Rencana organisasional
9. Penilaian risiko
10. Rencana finansial
11. Lampiran

BAB XIV
STRATEGI MENYUSUN PROPOSAL BISNIS

Komponen proposal bisnis menurut zimmerer adalah :


1. Ringkasan eksekutif
2. Pernyataan visi dan misi
3. Sejarah perusahan
4. Profil bisnis dan industri
5. Strategi bisnis
6. Produk dan jasa perusahan
7. Strategi pemsaran
8. Lokasi dan tata letak
9. Analisis pesaing
10. Uraian tim manajemen
11. Renacan operasi
12. Perkiraan keuangan
13. Proposal pinjaman atau investasi.
BAB III

KELEBIHAN DAN KELEMAHAN

3.1 Kelemahan dan Kelebihan Buku Utama


 Kelebihan
 Pembahasan secara mendalam dan menyeluruh sehingga memudahkan pembaca dalam
mencari materi di dalam buku tersebut.
 Terdapat materi dan contoh sehingga pembaca dapat langsung mengaplikasikannya
dalam sebuah soal.
 Terdapat contoh grafik dan penjelasan sehingga memudahkan pembaca dalam
mempelajri dan memahami suatu grafik.
 Terdapat ringkasan dari setiap materi yang dapat melatih kemampuan pembaca secara
pribadi.
 Kelemahan
 Terdapat banyak pengulangan kata pada beberapa materi dan juga terdapat kata ilmiah
yang harus diketahui terlebih dahulu maknanya.
 Terdapat banyak kata dalam Bahasa inggris yang mungkin akan membuat para
pembaca susah mengartikan dalam Bahasa Indonesia.
3.2 Kelebihan dan Kelemahan Buku Pembanding
 Kelebihan dan Kekurangan Buku Pembanding 1

Kelebihan Buku Pembanding Kekurangan Buku Pembanding


1. Pada Buku pembanding ditunjukkan 1. Pada buku pembanding ini penulis
tentang konsep dalam membangun membuat halaman terlalu tebal yang
Jiwa wirausaha pada setiap pembaca. membuat sebagian pembaca akan
2. Buku Pembanding menggukan bahasa cepat merasa bosan.
yang mudah dipahami oleh pembaca
sehingga dapat memahami isi dengan
mudah.
3. Setiap Bab pada buku,dijelaskan
makna yang terkandung secara jelas
dan memuat beberapa kata-kata
motivasi dari tokoh-tokoh terkenal
diDunia.
 Kelebihan dan Kekurangan Buku Pembanding 2
Kelebihan :
1. Pada Buku pembanding ditunjukkan tentang konsep dalam membangun Jiwa
wirausaha pada setiap pembaca.
2. Buku Pembanding menggukan bahasa yang mudah dipahami oleh pembaca sehingga
dapat memahami isi dengan mudah.
3. Setiap Bab pada buku,dijelaskan makna yang terkandung secara jelas dan memuat
beberapa kata-kata motivasi dari tokoh-tokoh terkenal diDunia.

Kelemahan :
1. Pada buku pembanding ini penulis membuat halaman terlalu tebal yang membuat
sebagian pembaca akan cepat merasa bosan.
2. terdapat banyak materi berbahasa asing yang sulit dimengerti oleh para pembaca.
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat kami ambil dari Critical Book Review ini adalah :

1) Pertama dan terpenting, Pertumbuhan ekonomi diperlukan agar kehidupan manusia menjadi
lebih baik titik kemajuan di bidang kesehatan dan gizi meningkat sehingga menyebabkan usia
harapan hidup manusia semakin panjang dan mampu melakukan investasi yang terkait dengan
perbaikan lingkungan. Seluruh dunia semakin tua dan dampak dari hal ini lebih terlihat pada
negara berkembang dibandingkan dengan negara kaya. Saat ini hampir 60% dari penduduk tua (65
tahun keatas) berada di negara berkembang dan bangsa tersebut diproyeksikan akan meningkat
menjadi 80% pada tahun 2050 (IMF, 2004 dan PBB, 2004).

2) Lebih menggenal tentang kewirausahaan sosial, Pengembangan Entrepreneurship untuk


kemakmuran bagsa, strategi menciptakan entrepreuner sebagai salah satu kompetensi unggulan
perguruan tinggi.

3) Teknologi pendidikan dan pendidikan entrepreneurship. teknologi yang berkembang pesat telah
mengubah metode dan sarana pendidikan titik salah satu teknologi yang dapat dimanfaatkan untuk
proses pembelajaran adalah internet. caranya yaitu dengan menyajikan silabus di situs web;
perangkat lunak (software) manajemen untuk mata kuliah, Diskusi melalui email, klip video,
konferensi dengan web dan video, blog, serta diskusi seperti melalui aplikasi messenger atau
mailing list tertentu.

4.) sampai saat ini, banyak orang beranggapan bahwa untuk menjadi seorang Entrepreuner andal,
anda harus memiliki bakat tertentu. Tidak jarang, alasan tersebut menjadi penghalang bagi
seseorang untuk menjadi seorang entrepreuner. Padahal untuk menjadi negara maju, Indonesia
membutuhkan banyak Entrepreuner muda untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.

4.2 Saran
Saran saya semoga buku ini akan terbit edisi revisinya yang mana semoga sistematika
penulisannya, dan contoh soal ditambahi dengan studi kasus dalam sebuah kegiatan
perekonomian atau pasar ekonomi sehingga pembaca dalam menerapkan nya dalam kehidupan
sehari-hari.
DAFTAR PUSTAKA

Andre, Rae. Organizational Behavior: An Introduction to Your Life in Organizations. New


Jersey: Pearson-Prentice Hall, 2008.

Colquitt, Jason A., Jeffery A. LePine dan Michael J. Wesson, Organizational Behavior:
Improving Performance and Commitment in the Workplace, New York: McGraw-Hill, 2009.

Cullen, John, Multinasonal Management : A strategic Approach, 2nd, USA: South-Western,


Thomson Learning, 2005,
LAMPIRAN

Buku Utama : Entrepreneurship Sebuah Ilmu

Buku pembanding 1: KEWIRAUSAHAAN Strategi Membangun Kerajaan Bisnis

Buku Pembanding 2 : Pemahaman Kewirausahan

Anda mungkin juga menyukai