Anda di halaman 1dari 20

CRITICAL BOOK REVIEW

KEWIRAUSAHAAN

DI SUSUN OLEH :

Rani Dwi Putri (0801183308)


AKK A (1) Semester V

DOSEN PENGAMPU :
Putri Hervina Daulay, MM.

JURUSAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
2020/2021

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapakan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan saya rahmat
kesehatan dan kesempatan. Sehingga kami bisa menyusun atau menyelesaikan tugas Critical Book
Review. Penulisan ini disajikan secara ringkas dan sederhana sesuai dengan kemampuan yang saya
miliki, dan tugas ini disusun dalam rangka memenuhi tugas Critical Book Review pada mata kuliah:
Kewirausahaan
Dalam penyusunan tugas ini banyak kesalahan dan kekurangan, oleh karena itu kritik yang
membangun dari semua pihak sangat diharapkan demi kesempurnaan tugas ini. Dan dalam kesepakatan
ini saya mengucapkan terimakasih kepada, pihak-pihak yang telah membantu dan secara khusus saya
berterimakasih kepada Ibu : Putri Hervina daulay, MM. selaku dosen mata kuliah Kewirausahaan karena
telah memberikan bimbingan untuk menyelesaikan tugas ini hingga selesai.

Medan, 02 Januari 2021

i
DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................ii
RINGKASAN............................................................................................1
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................2
A. Rasionalisasi Pentingnya CBR.......................................................2
B. Tujuan............................................................................................2
C. Manfaat..........................................................................................2
D. Argumen Serta Alasan Penulisan CBR..........................................3
E. Identifikasi Buku............................................................................3
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................4
A. Ringkasan Buku Utama.................................................................4
B. Ringkasan Buku Pembanding......................................................11

BAB III PENUTUP.................................................................................15

A. Kesimpulan..................................................................................15
B. Saran.............................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................17

ii
RINGKASAN
Isu hangat saat ini adalah tuntutan lapangan kerja semakin berkompetitif dan tingginya
angka pengangguran. Sementara itu tenaga kerja terdidik yang baru tamat dari perguruan tinggi
atau institusi pendidikan lainnya muncul pula sebagai pencari kerja baru yang lebih
memperparah situasi pengangguran yang sudah ada. Data (BPS, 2004) angkatan kerja 103.97
juta orang yang menganggur 10.25 juta orang mulai tidak sekolah sampai tamat perguruan
tinggi.
Untuk itu para mahasiswa diwajibkan memiliki pengetahuan tentang Entrepreneur kusus
pada bidang keahliannya / kompetensi inti (Core competency). Pengangguran bukan saja menjadi
momok yang menakutkan bagi setiap individu, tetapi juga bagi kepala pemerintahan karena
pengangguran merupakan phenomena yang tidak kunjung selesai. Beberapa waktu lalu Indonesia
mengalami goncangan politik yang sangat hebat, sehingga memporak-porandakan tatanan
pemerintahan dan sendi-sendi ekonomi akibatnya terjadi pemutusan hubungan kerja (PHK)
secara besar-besaran dan sekaligus mempertinggi tingkat pengangguran yang sudah ada. Data
(Seknas BPS, Agustus 2006) bahwa angkatan kerja Indonesia berdasarkan latar belakang
pendidikan totalnya 106,28 juta yang menggangur tamatan perguruan tinggi adalah 5.97 juta atau
5,56%.
Guna menghindari kecaman yang berkepanjangan, maka sudah selayaknya program
pendidikan tinggi secara sungguh-sungguh lebih diarahkan pada penumbuhan kemampuan
mahasiswa untuk membuka lapangan kerja mandiri atau berwiraswasta. Mungkin sebaiknya
perguruan tinggi mempunyai motto: “Masuk Perguruan Tinggi menjadi mahasiswa, keluar
menjadi pengusaha” jadi manejer perusahaan. Mampu menciptakan lapangan kerja baru sesuai
dengan kompetensi inti (core competency). Bidang pendidikan kepelatihan olahraga hendaknya
mampu mengimplementasikan keterampilan keolahragaan dalam kehidupan masyarakat melalui
kewirausahaan, baik jasa maupun bisnis.
Teknologi baru cenderung datang dari usaha baru — startup. Dari para Founding Fathers
dalam politik hingga Royal Society dalam sains hingga "delapan pengkhianat" Fairchild
Semiconductor dalam bisnis, sekelompok kecil orang yang terikat bersama oleh rasa misi telah
mengubah dunia menjadi lebih baik. Penjelasan termudah untuk ini adalah negatif: sulit untuk
mengembangkan hal-hal baru dalam organisasi besar, dan bahkan lebih sulit untuk
melakukannya sendiri. Hierarki birokrasi bergerak lambat, dan kepentingan yang mengakar
menghindar dari risiko. Dalam organisasi yang paling tidak berfungsi, memberi isyarat bahwa
pekerjaan sedang dilakukan menjadi strategi yang lebih baik untuk kemajuan karier daripada
benar-benar melakukan pekerjaan (jika ini menggambarkan perusahaan Anda, Anda harus
berhenti sekarang). Di sisi lain, seorang jenius yang menyendiri mungkin menciptakan karya seni
atau sastra klasik, tetapi dia tidak pernah bisa menciptakan keseluruhan industri.
Didefinisikan secara positif, startup adalah kelompok orang terbesar yang dapat Anda
yakinkan tentang rencana untuk membangun masa depan yang berbeda. Kekuatan terpenting
perusahaan baru adalah pemikiran baru: bahkan lebih penting daripada kegesitan, ukuran kecil
memberi ruang untuk berpikir. Buku ini berisi tentang pertanyaan-pertanyaan yang harus Anda
tanyakan dan jawab agar berhasil dalam bisnis melakukan hal-hal baru: berikut ini bukanlah
manual atau catatan pengetahuan, tetapi latihan dalam berpikir. Karena itulah yang harus
dilakukan startup: mempertanyakan ide yang diterima dan memikirkan kembali bisnis dari awal.

1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Rasionalisasi Pentingnya CBR

Dalam penulian CBR ini sangat banyak mafaat yang dapat mendorong semangat
mahasiswa. dengan adanya CBR mahasiswa dapat membaca lebih banyak buku-buku
dengan topik yang sama sehingga mahasiswa dengan mudah memperoleh pengetahuan
yang bisa membuat mahasiswa dengan keadaan sebenarnya dari perbedaan pendapat
penulis itu yang benar. Dengan banyaknya buku yang direview mahasiswa dapat
memperoleh pengetahuan.
CBR juga merupakan salah satu sarana untuk mahasiswa memngumpulkan
banyak referensi untuk media pemeblajaran dan mahasiswa pun dapat menjadikan sebuah
kesimpulan yang memudahkan pembaca memperoleh pengetahuan dari hasil CBR.

B. Tujuan

1. Mahasiswa mampu mengembangkan budaya membaca dan semakin terlatih untuk


membaca dengan adanya tugas review ini.
2. Mahasiswa mampu berfikir sistematis dan kritis.
3. Mahasiswa mampu menentukan buku mana yang cocok dijadikan sebagai referensi dalam
pembelajaran
4. Mahasiswa mampu berfikir logis.
5. Mahasiswa mampu menganalisis poin-poin penting dalam sebuah buku sehingga dapat
menambahkan ilmu pada dirinya.
6. Mahasiswa mampu menyampaikan, menggunakan dan mengaplikasikan ilmu mereview
untuk menjadi suatu sistem yang terdapat dalam mengembangkan keilmuannya.
7. Pembaca dapat mengetahui perbedaan dari setiap buku buku yang ditulis dan diterbitkan
oleh penerbit yang berbeda.

C. Manfaat

1. Mahasiswa mampu menambah ilmu tentang Kewirausahaan


2. Semoga dengan adanya critical book review ini mahasiswa dapat mengetahui buku mana
yang bagus untuk dijadikan referensi sebagai media pembelajaran.
3. Mahasiswa mampu dapat mengetahui bagaimana cara Berwirausaha
4. Untuk memyelesaikan tugas mata kuliah Kewirausahaan

2
D. Argumen Serta Alasan CBR

Dalam penulisan critical book review ini berguna untuk mengetahui lebih dalam tentang
manfaat Berwirausaha karena setiap buku pasti memiliki perbedaan dan persamaan tentang
satu topik yang dibahas. Setiap buku pastilah menjelaskan bagaimana Kewirausahaan itu
dengan cara yang berbeda. Oleh karena itu, penulis akan menambahkan pemahaman pembaca
dengan membandingkan dua buku yang berbeda sehingga pembaca semakin mengerti dan
paham dengan Kewirausahaan dan jenis jenisnya.

E. Identitas Buku
 Identitas Buku Utama
Judul : Zero To One
Nama Pengarang : Peter A. Thiel
Penerbit : Crown Business
Tahun Terbit : 2014
Kota Terbit : Amerika Serikat
ISSN : 978-0-8041-3930-4
 Identitas Buku Pendamping
Judul : Sport Interpreneurship
Nama Pengarang : Dr. Arnedral, M.Pd.
Penerbit : FIK-UNP Press
Tahun Terbit : 2015
Kota Terbit : Padang
ISSN : 978-602-98603-3-7

3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Ringkasan Buku Utama
1. Tantangan di Masa Depan
Ketika kita memikirkan masa depan, kita mengharapkan kemajuan di masa depan.
Kemajuan itu dapat terjadi dalam satu dari dua bentuk. Kemajuan horizontal atau
ekstensif berarti menyalin hal-hal yang berhasil dari 1 ke n. Kemajuan horizontal
mudah dibayangkan karena kita sudah tahu seperti apa bentuknya. Kemajuan vertikal
atau intensif berarti melakukan hal-hal baru dari 0 ke 1. Kemajuan vertikal lebih sulit
dibayangkan karena memerlukan melakukan sesuatu yang belum pernah dilakukan
orang lain. Jika Anda menggunakan satu mesin ketik dan membuat 100, Anda telah
membuat kemajuan horizontal. Jika Anda memiliki mesin tik dan membuat pengolah
kata, Anda telah membuat kemajuan vertikal.
Pada tingkat makro, satu kata untuk kemajuan horizontal adalah globalisasi
membawa hal-hal yang berhasil di suatu tempat dan membuatnya berfungsi di mana-
mana. Cina adalah contoh paradigmatik globalisasi; rencana 20 tahunnya adalah
menjadi seperti Amerika Serikat saat ini. Orang Cina terus terang meniru segala
sesuatu yang telah berhasil di negara maju: rel kereta api abad ke-19, udara abad ke-
20 pengkondisian, dan bahkan seluruh kota. Mereka mungkin melewatkan beberapa
langkah di sepanjang jalan langsung ke nirkabel tanpa memasang telepon kabel,
misalnya tetapi mereka menyalin semuanya.
Satu kata untuk vertikal, kemajuan 0 hingga 1 adalah teknologi. Kemajuan pesat
teknologi informasi dalam beberapa dekade terakhir telah menjadikan Silicon Valley
sebagai ibu kota “teknologi” secara umum. Tetapi tidak ada alasan mengapa
teknologi harus dibatasi pada komputer. Dipahami dengan benar, cara baru dan lebih
baik dalam melakukan sesuatu adalah teknologi.
Teknologi baru tidak pernah menjadi fitur otomatis dalam sejarah. Nenek moyang
kita hidup dalam masyarakat statis dan zero-sum di mana sukses berarti merebut
sesuatu dari orang lain. Mereka jarang sekali menciptakan sumber kekayaan baru, dan
dalam jangka panjang mereka tidak pernah bisa menciptakan sumber kekayaan yang
cukup untuk menyelamatkan orang kebanyakan dari kehidupan yang sangat sulit.
Kemudian, setelah 10.000 tahun kemajuan yang tidak pasti dari pertanian primitif ke
kincir angin abad pertengahan dan astrolab abad ke-16, dunia modern tiba-tiba
mengalami kemajuan teknologi yang tiada henti dari munculnya mesin uap pada
tahun 1760-an hingga sekitar tahun 1970. Akibatnya, kita telah mewarisi masyarakat
yang lebih kaya daripada yang bisa dibayangkan oleh generasi sebelumnya.
2. Pesta Seperti Tahun 1999
Krisis keuangan Asia Timur melanda pada Juli 1997. Kapitalisme kroni dan
hutang luar negeri yang besar membuat ekonomi Thailand, Indonesia, dan Korea
Selatan bertekuk lutut. Krisis rubel menyusul pada Agustus '98 ketika Rusia, yang
4
dilumpuhkan oleh defisit fiskal kronis, mendevaluasi mata uangnya dan gagal
membayar utangnya. Investor Amerika menjadi gelisah tentang sebuah negara dengan
10.000 nuklir dan tanpa uang; Dow Jones Industrial Average jatuh lebih dari 10%
dalam hitungan hari.
Para wirausahawan yang bertahan di Silicon Valley mempelajari empat pelajaran
besar dari kehancuran dot-com yang masih memandu pemikiran bisnis saat ini:
1. Lakukan kemajuan bertahap
Visi-visi agung menggembungkan gelembung, jadi mereka tidak boleh dimanjakan.
Siapa pun yang mengaku mampu melakukan sesuatu yang hebat dicurigai, dan siapa pun
yang ingin mengubah dunia harus lebih rendah hati. Langkah kecil dan bertahap adalah
satu-satunya jalan yang aman untuk maju.
2. Tetap ramping dan fleksibel
Semua perusahaan harus "ramping", yang merupakan kode untuk "tidak
direncanakan". Anda seharusnya tidak tahu apa yang akan dilakukan bisnis Anda;
perencanaan itu arogan dan tidak fleksibel. Alih-alih, Anda harus mencoba berbagai hal,
"mengulangi," dan memperlakukan kewirausahaan sebagai agnostic percobaan.
3. Meningkatkan persaingan
Jangan mencoba menciptakan pasar baru sebelum waktunya. Satu-satunya cara untuk
mengetahui bahwa Anda memiliki bisnis nyata adalah dengan memulai dengan
pelanggan yang sudah ada, jadi Anda harus membangun perusahaan Anda dengan
meningkatkan produk yang sudah dikenali yang telah ditawarkan oleh pesaing yang
sukses.
4. Fokus pada produk, bukan penjualan
Jika produk Anda membutuhkan periklanan atau tenaga penjualan untuk menjualnya,
itu tidak cukup baik: teknologi terutama tentang pengembangan produk, bukan distribusi.
Iklan era gelembung jelas boros, jadi satu-satunya pertumbuhan yang berkelanjutan adalah
pertumbuhan viral.
Pelajaran ini telah menjadi dogma di dunia startup; mereka yang mengabaikannya
dianggap mengundang malapetaka yang dibenarkan yang menimpa teknologi dalam
kehancuran besar tahun 2000. Namun prinsip yang berlawanan mungkin lebih tepat:
1. Lebih baik mengambil risiko keberanian daripada hal sepele.
2. Rencana yang buruk lebih baik daripada tidak ada rencana.
3. Pasar kompetitif menghancurkan keuntungan.
4. Penjualan sama pentingnya dengan produk.

3. Semua Perusahaan Selamat Berbeda


Kebalikan dari persaingan sempurna adalah monopoli. Sedangkan perusahaan
yang bersaing harus menjual pada harga pasar, monopoli memiliki pasarnya sendiri,

5
sehingga dapat menetapkan harganya sendiri. Karena tidak memiliki persaingan, ia
berproduksi dengan kombinasi kuantitas dan harga yang memaksimalkan
keuntungannya.
Monopoli seperti Google berbeda. Karena tidak perlu khawatir untuk bersaing
dengan siapa pun, ia memiliki kebebasan yang lebih luas untuk peduli dengan
pekerjanya, produknya, dan dampaknya pada dunia yang lebih luas. Motto Google
— “Jangan jahat” — sebagian merupakan taktik pencitraan merek, tetapi ini juga
merupakan karakteristik dari jenis bisnis yang cukup berhasil untuk menganggap
serius etika tanpa membahayakan keberadaannya sendiri. Dalam bisnis, uang adalah
hal yang penting atau segalanya. Para pelaku monopoli mampu memikirkan hal-hal
selain menghasilkan uang; non-monopolis tidak bisa. Dalam persaingan sempurna,
bisnis sangat berfokus pada margin hari ini sehingga tidak mungkin merencanakan
masa depan jangka panjang. Hanya satu hal yang dapat memungkinkan sebuah
bisnis mengatasi perjuangan brutal sehari-hari untuk bertahan hidup: keuntungan
monopoli.
4. Ideologi Persaingan
Persaingan menyebabkan kita terlalu menekankan pada peluang lama dan
dengan kasar meniru apa yang telah berhasil di masa lalu. Pertimbangkan
perkembangan terbaru dari pembaca kartu kredit seluler. Pada bulan Oktober 2010,
sebuah startup bernama Square merilis produk kecil, putih, berbentuk persegi yang
memungkinkan siapa saja yang memiliki iPhone menggesek dan menerima kartu
kredit. Ini adalah solusi pemrosesan pembayaran pertama yang baik untuk handset
seluler. Para peniru segera bertindak. Perusahaan Kanada bernama NetSecure
meluncurkan pembaca kartu sendiri dalam bentuk setengah bulan. Intuit membawa
pembaca silinder ke pertempuran geometris. Pada Maret 2012, unit PayPal eBay
meluncurkan pembaca kartu tiruannya sendiri. Bentuknya seperti segitiga —
tusukan bening di Persegi, karena tiga sisinya lebih sederhana dari empat. Orang
mendapat kesan bahwa saga Shakespeare ini tidak akan berakhir sampai kera
kehabisan bentuk.
5. Keuntungan Penggerak Terakhir
Pentingnya keuntungan masa depan berlawanan dengan intuisi bahkan di Silicon
Valley. Agar perusahaan menjadi berharga, ia harus tumbuh dan bertahan, tetapi
banyak pengusaha hanya fokus pada pertumbuhan jangka pendek. Mereka punya
alasan: pertumbuhan mudah diukur, tetapi daya tahan tidak. Mereka yang menyerah
pada mania pengukuran terobsesi dengan statistik pengguna aktif mingguan, target
pendapatan bulanan, dan laporan pendapatan kuartalan. Namun, Anda dapat

6
mencapai angka tersebut dan masih mengabaikan masalah yang lebih dalam dan lebih
sulit diukur yang mengancam ketahanan bisnis Anda.
Misalnya, pertumbuhan jangka pendek yang cepat di Zynga dan Groupon
mengalihkan perhatian manajer dan investor dari tantangan jangka panjang. Zynga
mencetak kemenangan awal dengan permainan seperti Farmville dan mengklaim
memiliki "mesin psikometri" untuk mengukur daya tarik rilis baru secara ketat.
Tetapi mereka berakhir dengan masalah yang sama seperti setiap studio Hollywood:
bagaimana Anda dapat secara andal menghasilkan aliran hiburan populer yang
konstan untuk penonton yang berubah-ubah? (Tidak ada yang tahu.) Groupon
membukukan pertumbuhan pesat ketika ratusan ribu bisnis lokal mencoba produk
mereka. Tetapi membujuk bisnis tersebut untuk menjadi pelanggan tetap lebih sulit
dari yang mereka kira.
6. Anda Bukan Tiket Lotere
Penemu dan visioner setiap generasi melampaui pendahulunya. Pada tahun 1843,
masyarakat London diundang untuk melakukan penyeberangan pertama di bawah
Sungai Thames melalui terowongan yang baru digali. Pada tahun 1869, Terusan Suez
menyelamatkan lalu lintas pelayaran Eurasia dari keliling Tanjung Harapan. Pada
tahun 1914, Terusan Panama memotong rute dari Atlantik ke Pasifik. Bahkan Depresi
Hebat gagal menghalangi kemajuan tanpa henti di Amerika Serikat, yang selalu
menjadi rumah bagi orang-orang optimis yang paling berpandangan jauh ke depan di
dunia. Empire State Building dimulai pada tahun 1929 dan selesai pada tahun 1931.
Jembatan Golden Gate dimulai pada tahun 1933 dan selesai pada tahun 1937. Proyek
Manhattan dimulai pada tahun 1941 dan telah menghasilkan bom nuklir pertama di
dunia pada tahun 1945. Amerika terus membuat ulang wajah dunia di masa damai
Rencana yang berani tidak hanya diperuntukkan bagi para pemimpin politik
atau ilmuwan pemerintah. Pada akhir 1940-an, seorang California bernama John
Reber berangkat untuk menemukan kembali geografi fisik dari seluruh Wilayah
Teluk San Francisco. Reber adalah seorang guru sekolah, produser teater amatir,
dan insinyur otodidak. Tidak gentar dengan kurangnya kredensial, dia secara
terbuka mengusulkan untuk membangun dua bendungan besar di Teluk,
membangun danau air tawar yang sangat besar untuk air minum dan irigasi, dan
merebut kembali 20.000 hektar tanah untuk pembangunan. Meskipun dia tidak
memiliki otoritas pribadi, orang-orang menganggap serius Reber Plan. Itu didukung
oleh dewan editorial surat kabar di seluruh California. Kongres AS mengadakan
dengar pendapat tentang kelayakannya. Korps Insinyur Angkatan Darat bahkan
membangun model Teluk seluas 1,5 hektar di gudang Sausalito yang luas untuk
mensimulasikannya.

7
7. Ikuti Uang
Bab ini menunjukkan bagaimana kekuatan hukum menjadi terlihat ketika Anda
mengikuti uang: dalam modal ventura, di mana investor mencoba mendapatkan
keuntungan dari pertumbuhan eksponensial di perusahaan tahap awal, beberapa
perusahaan mencapai nilai yang secara eksponensial lebih besar daripada yang lain.
Sebagian besar bisnis tidak perlu berurusan dengan modal ventura, tetapi setiap
orang perlu tahu persis satu hal yang bahkan sulit dipahami oleh pemodal ventura:
kita jangan hidup di dunia normal; kita hidup di bawah hukum kekuasaan.
8. Rahasia
Kebanyakan orang bertindak seolah-olah tidak ada rahasia yang tersisa untuk
ditemukan. Perwakilan ekstrim dari pandangan ini adalah Ted Kaczynski, yang
terkenal sebagai Unabomber. Kaczynski adalah seorang anak ajaib yang terdaftar di
Harvard pada usia 16 tahun. Dia melanjutkan untuk mendapatkan gelar PhD di
bidang matematika dan menjadi profesor di UC Berkeley. Tetapi Anda hanya
pernah mendengar tentang dia karena kampanye teror 17 tahun yang dia lakukan
dengan bom pipa terhadap profesor, ahli teknologi, dan pengusaha. Tujuan manusia
terbagi menjadi tiga kelompok:
1. Tujuan yang bisa dicapai dengan sedikit usaha;
2. Tujuan yang bisa dipenuhi dengan upaya serius; dan
3. Tujuan yang tidak dapat dipenuhi, tidak peduli berapa banyak usaha yang
dilakukan.
Ini adalah trikotomi klasik dari yang mudah, yang sulit, dan yang tidak
mungkin. Kaczynski berpendapat bahwa orang-orang modern mengalami depresi
karena semua masalah berat dunia telah diselesaikan. Apa yang tersisa untuk
dilakukan mudah atau tidak mungkin, dan mengejar tugas-tugas itu sangat tidak
memuaskan. Apa yang dapat Anda lakukan, bahkan seorang anak kecil pun dapat
melakukannya; apa yang tidak dapat Anda lakukan, bahkan Einstein tidak dapat
melakukannya. Jadi, ide Kaczynski adalah menghancurkan institusi yang ada,
menyingkirkan semua teknologi, dan membiarkan orang memulai kembali dan
mengerjakan masalah yang sulit lagi.
9. Yayasan
Ekuitas menjadi alat yang ampuh justru karena keterbatasan ini. Siapapun yang
lebih suka memiliki sebagian dari perusahaan Anda daripada dibayar tunai
menunjukkan preferensi untuk jangka panjang dan komitmen untuk meningkatkan
nilai perusahaan Anda di masa depan. Ekuitas tidak dapat menciptakan insentif

8
yang sempurna, tetapi ini adalah cara terbaik bagi seorang pendiri untuk membuat
semua orang di perusahaan selaras secara luas.
10. Mekanika Mafia
Perekrutan adalah kompetensi inti bagi perusahaan mana pun. Itu tidak boleh
dialihdayakan. Anda membutuhkan orang-orang yang tidak hanya ahli di atas kertas
tetapi juga akan bekerja sama secara kompak setelah mereka dipekerjakan. Empat
atau lima yang pertama mungkin tertarik dengan saham ekuitas yang besar atau
tanggung jawab profil tinggi.
Saat menetapkan tanggung jawab kepada karyawan di sebuah startup, Anda
dapat mulai dengan memperlakukannya sebagai masalah pengoptimalan sederhana
untuk menyesuaikan bakat dengan tugas secara efisien. Tetapi bahkan jika Anda
entah bagaimana bisa melakukannya dengan benar, solusi apa pun yang diberikan
akan cepat rusak. Sebagian karena startup harus bergerak cepat, sehingga peran
individu tidak boleh statis lama. Tapi itu juga karena penugasan kerja bukan hanya
tentang hubungan antara pekerja dan tugas; mereka juga tentang hubungan antar
karyawan.
11. Jika Anda Membangunnya, Apakah Mereka Datang ?
Distribusi mungkin tidak penting di dunia fiksi, tetapi penting di dunia kita.
Kami meremehkan pentingnya distribusi — istilah yang mencakup semua hal yang
diperlukan untuk menjual produk — karena kami memiliki bias yang sama seperti
yang dimiliki oleh orang-orang Kapal A dan Kapal C: staf penjualan dan
"perantara" lainnya seharusnya menghalangi, dan distribusi harus mengalir ajaib
dari penciptaan produk yang bagus. Kesombongan Field of Dreams sangat populer
di Silicon Valley, di mana para insinyur cenderung membuat barang-barang keren
daripada menjualnya. Tetapi pelanggan tidak akan datang hanya karena Anda
membangunnya. Anda harus mewujudkannya, dan itu lebih sulit daripada yang
terlihat.
Penjualan dan distribusi yang unggul dengan sendirinya dapat menciptakan
monopoli, bahkan tanpa diferensiasi produk. Kebalikannya tidak benar. Tidak
peduli seberapa kuat produk Anda — bahkan jika dengan mudah sesuai dengan
kebiasaan yang sudah mapan dan siapa pun yang mencobanya langsung
menyukainya — Anda harus tetap mendukungnya dengan rencana distribusi yang
kuat.

12. Manusia dan Mesin

9
Komplementaritas antara komputer dan manusia bukan hanya fakta skala
makro. Ini juga merupakan jalan untuk membangun bisnis yang hebat. Saya
memahami hal ini dari pengalaman saya di PayPal. Pada pertengahan tahun 2000,
kami berhasil selamat dari kehancuran dot-com dan kami berkembang pesat, tetapi
kami menghadapi satu masalah besar: kami kehilangan lebih dari $ 10 juta karena
penipuan kartu kredit setiap bulan. Karena kami memproses ratusan atau bahkan
ribuan transaksi per menit, kami tidak mungkin meninjau setiap transaksi — tidak
ada tim kontrol kualitas manusia yang dapat bekerja secepat itu.
Perangkat lunak canggih memungkinkan hal ini, tetapi yang lebih penting
adalah analis manusia, jaksa, ilmuwan, dan profesional keuangan yang tanpa
keterlibatan aktifnya, perangkat lunak tersebut tidak akan berguna.
13. Melihat Hijau
Sebagian besar perusahaan cleantech bangkrut karena mereka mengabaikan satu
atau lebih dari tujuh pertanyaan yang harus dijawab oleh setiap bisnis:
1. Pertanyaan Teknik
Bisakah Anda membuat teknologi terobosan alih-alih peningkatan bertahap?
2. Pertanyaan Waktu
Apakah sekarang waktu yang tepat untuk memulai bisnis khusus Anda?
3. Pertanyaan Monopoli
Apakah Anda memulai dengan bagian besar dari pasar kecil?
4. Pertanyaan Orang
Apakah Anda memiliki tim yang tepat?
5. Pertanyaan Distribusi
Apakah Anda memiliki cara untuk tidak hanya membuat tetapi juga mengirimkan
produk Anda?
6. Pertanyaan Ketahanan
Akankah posisi pasar Anda dipertahankan 10 dan 20 tahun ke depan?
7. Pertanyaan Rahasia
Sudahkah Anda mengidentifikasi peluang unik yang tidak dilihat orang lain?
Perusahaan teknologi yang hebat harus memiliki teknologi berpemilik yang
besarnya lebih baik daripada pengganti terdekatnya. Namun perusahaan cleantech
jarang menghasilkan 2x, apalagi 10x perbaikan. Terkadang penawaran mereka
sebenarnya lebih buruk daripada produk yang ingin mereka gantikan.
14. Paradoks Pendiri
Departemen Kehakiman AS tidak membatasi diri pada pertanyaan retoris;
mereka membuka penyelidikan dan menuntut Microsoft atas "perilaku
antikompetitif". Pada bulan Juni 2000 pengadilan memerintahkan agar Microsoft
dibubarkan. Gates telah mengundurkan diri sebagai CEO Microsoft enam bulan

10
sebelumnya, terpaksa menghabiskan sebagian besar waktunya menanggapi
ancaman hukum daripada membangun teknologi baru. Pengadilan banding
kemudian membatalkan perintah pembubaran tersebut, dan Microsoft mencapai
penyelesaian dengan pemerintah pada tahun 2001. Namun pada saat itu musuh
Gates telah mencabut keterlibatan penuh pendirinya dari perusahaannya, dan
Microsoft memasuki era stagnasi relatif. Saat ini Gates lebih dikenal sebagai
seorang dermawan daripada seorang teknolog.
B. Ringkasan Buku Pembanding
1. Public Relation Dalam Kewirausahaan
Public Relation adalah fungsi manajemen yang membantu meraih tujuan
organisasi, merumuskan filosofi dan memperantarai perubahan organisasi. Praktisi
PR berkomunikasi dengan seluruh publik internal dan eksternal yang terkait untuk
membangun hubungan positrif dan untuk menciptakan konsistensi antara tujuan
organisasi dan harapan masyarakat. Praktisi PR mengembangkan, melaksanakan dan
mengevaluasi program organisasi dengan mendorong pertukaran pengaruh dan
pengertian antara bagian-bagian pokok dan publik organisasi.
Dalam bahasa paling sederhana dan singkat, tujuan utama PR di ringkas sebagai;
1. Mengevaluasi sikap dan opini publik.
2. Formulasi dan implementasi prosedur dan policy organisasi atas komunikasi
organisasi/perusahaan dengan publik.
3. Mengkoordinasikan program-program komunikasi.
4. Mengembangkan hubungan dan “good-will” lewat proses komunikasi dua
arah.
5. Pada proses perencanaan penulisan, merumuskan tujuan juga menjadi
pekerjaan penting. Tujuan (objectives) tak lain adalah solusi atau jawaban atas
permasalahan yang dihadapi. Tujuan adalah langkah-langkah kongkrit untuk
mencapai maksud (purpose). Secara operasional, tujuan diartikan sebagai apa
yang harus dicapai pada waktu tertentu. Mengacu pada pengertian itu,
rumusan tujuan haruslah realistis atau masuk akal.
6. Berdasarkan jenisnya, tujuan bisa dibedakan menjadi tiga: informational,
attitudinal dan behavioral objectives. Informational objectives sekadar
memberitahukan atau menginformasikan sesuatu. Sementara attitudinal dan
behavioral objectives bertujuan menciptakan, meningkatkan atau mengubah
sikap dan perilaku public.
7. Mengembangkan hubungan positif antara organisasi dan publik
2. Hakikat Konsep dan Prinsip-Prinsip Kewirausahaan
Banyak para peneliti telah mengkaji secara mendalam untuk mendapatkan
gambaran yang lebih jelas tentang profil seseorang yang bergelar wirausahawan.
Namun hasil penelitian para pakar tersebut belum memisahkan profil yang
dibutuhkan untuk menjadi wirauhawan yang sukses. Menurut Buang dan Murni
(2006), bahwa profil di bawah ini hanya memberikan kecendrungan karakteristik
pribadi wirausahawan yang dapat diringkas sebagai berikut:
1. Bertanggung jawab.

11
Wirausahawan mempunyai pribadi yang bertanggung jawab secara pribadi kepada
segala pekerjaan mereka, suka mengendalikan sumber daya mereka sendiri dan
menggunakan sumberdaya tersebut untuk mencapai citacita atau impian mereka
yang juga telah ditetapkan sendiri.
2. Lebih menyukai resiko sederhana.
Wirausahawan akan memperhitungkan segala resiko yang ditimbulkan dan bukan
pengambil resiko yang konyol. Wirausahawan melihat sebuah bisnis dengan
tingkat pemahaman resiko pribadinya. Dengan cita-cita yang tinggi bahkan
terkesan bagi orang lain mustahil tercapai tapi seorang wirausaha akan melihat
situasi tersebut dengan sudut pandang yang berbeda dan mempunyai keyakinan
yang tinggi untuk tercapai. Wirausaha akan melihat peluang pada daerah yang
sesuai dengan pengetahuan, latar belakang dan pengalamannya yang mendukung
tingkat keberhasilan.
3. Keyakinan dengan kemampuan sendiri untuk sukses.
Seorang wirausaha harus mempunyai keyakinan yang tinggi atas kemampuan
untuk memastikan sukses, optimis terhadap peluang tersebutKeinginan dapat
umpan balik langsung.
Wirausaha bekerja terus-menerus tanpa mengenal lelah untuk mencari
pengukuhan dan mencari umpan balik dari apa yang telah dilakukan.
4. Energik.
Bila dibandingkan dengan orang kebanyakan wirausaha lebih energik berbanding
orang biasa. Jam kerja yang panjang dan kerja keras merupakan hal biasa dan
factor ini akan sangat menentukan dalam mendirikan dan menjalankan
perusahaan.
5. Berorientasi kedepan.
Wirausaha memiliki indra yang kuat dalam mencari peluang, mereka lebih
banyak melihat masa depan dan tidak banyak mempersoalkan apa yang
dikerjakankemarin. Bila manajer tradisional memperhatikan pengelolaan sumber
daya yang ada, wirausaha lebih tertarik mencari dan memanfaatkan peluang.
6. Keterampilan mengelola organisasi.
Membangun perusahaan “dari nol” dapat dibayangkan seperti menghubungkan
potongan-potongan sebuah gambar yang besar. Para wirausaha mengetahui cara
mengumpulkan orang-orang yang tepat untuk menyelesaikan suatu tugas.
Pengabungan orang dan pekerjaan secara efektif memungkinkan para wirausaha
untuk mengubah pandangan kedepan menjadi kenyataan.
8. Menilai Prestasi lebih tinggi daripada uang.
Banyak orang menilai bahwa seorang wirausaha terdorong melakukan
aktivitasnya karena menghasilkan uang. Persepsi ini tidak betul karena seorang
wirausaha lebih mengutamakan prestasi sebagai motivasi. Uang hanya sebagai
simbol prestasi.
9. Terlalu menginginkan peluang.
Wirausaha yang sukses selalu memikirkan pencapaian tujuan. Bagi mereka,tujuan
yang telah ditetapkan datang dari kemampuan melihat dan mengambil peluang
yang terdapat di lingkungan. Peluang bisnis akan terbuka akibat masalah yang
ditimbulkan oleh orang lain, perubahan teknologi, perobahan selera konsumen,

12
perubahan hidup, perubahan sikap, sumber-sumber alam yang belum
dimanfaatkan dan sebagainya.
10.Daya kreativitas dan fleksibelitas.
Kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan perubahan permintaan pelanggan
karma dunia sekarang sentiasa berubah, kemampuan bertindak dengan cara
fleksibel memerlukan satu daya kreativitas yang tinggi. Wirausaha dengan
pemikiran yang kreatif dapat menyelesaikan masalah dengan logika. Kreativitas
dimaksudkan adalah sebagai kemampuan mengembangkan ide baru dan
mempunyai pandangan lain terhadap sesuatu peluang dan masalah. Inovasi adalah
kemampuan mengaplikasikan penyelesaian kreatif terhadap masalah dan peluang
yang dapat memperkuat dan memperkaya kehidupan manusia.

3. Implikasi Entrepreneurship (Kewirausahaan) dari Berbagai Pandangan


Pendekatan kewirausahaan sisi penawaran menekankan kepada sifat-sifat
individual yang dimiliki para pengusaha. Pendekatan ini mengatakan bahwa sifat-
sifat tertentu seperti keinginan untuk berprestasi dan kemampuan untuk mengontrol
serta menanggung risiko dari tindakan yang mereka lakukan sebagai sifat-sifat dari
wirausaha. Stevenson, Presiden Harvard Business School, mengatakan bahwa tak
satu pun dari kedua pendekatan di atas yang cukup menjelaskan teori
kewirausahaan. Menurut Stevenson, kewirausahaan merupakan suatu pola tingkah
laku manajerial yang tepadu. Kewirausahaan adalah upaya pemanfatan peluang-
peluang yang tersedia tanpa mengabaikan sumber daya yang dimilikinya.
Kewirausahaan berbeda dengan suatu fungsi ekonomi. Kewirausahaan juga lebih
dari sekadar kumpulan tingkah laku individu. Selanjutnya, Stevenson mengatakan
bahwa pola tingkah laku manajerial yang terpadu tersebut bisa dilihat dalam enam
dimensi praktek bisnis:
1. Orientasi strategis.
2. Komitmen terhadap peluang yang ada.
3. Komitmen terhadap sumber daya.
4. Pengawasan sumber daya.
5. Konsep manajemen.
6. Kebijakan balas jasa.
C. Kesimpulan Review
 Analisis Buku
Pembahasan materi dari buku pertama sangat dijabarkan dengan detail. Buku
pertama membahas perjalanan orang-orang hebat yang berwirausaha dari 0,
kemudian sangat rinci dari pengertian, tujuan, intervensi hingga edukasi yang
baik. Sedangkan, pada buku kedua pembahasan mengenai kewirausahaan

13
dibahas seringkas mungkin. Hal ini dilihat dari susunan paragraf yang ada
dibuku tersebut.
Kedua buku sama-sama membahas tentang kewirausahaan. Pada buku
pertama dijabarkan Perjalanan dan langkah-langkah kewirausahaan.
 Kelebihan dan Kekurangan Buku
Buku Pertama (Zero To One)
 Buku Utama memiliki materi yang tergolong baik untuk dipelajari
sehingga dapat dijadikan sebagai referensi pembelajaran.
 Buku ini dilengkapi gambar-gambar sehingga membuat pembaca tidak
merasa bosan.
 Bukunya sangat rapi sehingga cocok dijadikan sebagai referensi.
 Bahasa yang digunakan penulis sedikit berat sehingga membuat
pembaca agak sulit memahaminya.

Buku Pembanding (Sport Entrepreneurship)

 Buku pembanding ini ditulis oleh salah satu dosen Universitas Negeri
Padang, sehingga bahasa dan materi yang digunakan dapat diterima oleh
Mahasiswa.
 Bukunya sangat rapih dan materi dipaparkan secara ringkas, tetapi tidak
memiliki halaman yang lengkap dan tidak sesuai dengan daftar isi.
 Buku pembanding ini memiliki materi yang baik untuk dipelajari dan
bisa juga untuk dijadikan referensi bagi mahasiswa.
 Sebagian kalimat di Buku pembanding memnggunakan bahasa inggris
sehingga sedikit membngungkan pembaca.

14
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Entrepreneurship atau kewirausahaan merupakan sebuah proses yang dilakukan
seseorang ketika ingin membangun sebuah wirausaha. Dalam menjalankan proses
tersebut, Anda perlu mengantisipasi berbagai risiko sehingga mampu memperoleh
keuntungan. Oleh karena itu, seorang entrepreneur perlu memiliki pemikiran kreatif
agar dapat menciptakan sesuatu yang baru, unik, serta bermanfaat bagi orang banyak.
Dalam dunia kewirausahaan, Anda akan menemukan empat karakteristik utama, yaitu: 
1. Aktivitas ekonomi
Karakteristik paling utama dari entrepreneurship adalah adanya aktivitas ekonomi.
Proses berwirausaha melibatkan upaya perancangan, peluncuran, serta aktivitas
menjalankan bisnis baru dengan tujuan memperoleh keuntungan. Upaya tersebut
dilakukan dengan memanfaatkan sumber daya yang dimiliki secara optimal. 
2. Kreativitas dan inovasi
Kewirausahaan melibatkan adanya upaya menemukan ide baru dan
mengimplementasikannya dalam bisnis. Anda perlu mempunyai pikiran yang kreatif
untuk melakukan hal ini. Terlebih, pencarian ide baru tersebut perlu dilakukan secara
berkala, disertai upaya evaluasi terhadap model usaha yang tengah digunakan. Tujuan
akhirnya adalah untuk menjalankan bisnis secara lebih efektif dan efisien. 
3. Profit
Sebagai salah satu bagian dari kegiatanekonomi, kewirausahaan dijalankan dengan
menetapkan tujuan meraih keuntungan. Profit yang didapatkan juga menjadi salah
satu reward atas upaya serta risiko yang telah ditanggung oleh wirausahawan. 
4. Menanggung risiko
Memperhitungkan risiko adalah esensi penting yang selalu ada dalam proses
entrepreneurship. Risiko tersebut muncul karena adanya ide atau implementasi metode
baru dalam aktivitas usaha. Penerapannya terkadang berjalan sesuai keinginan. Namun,
tak menutup kemungkinan Anda akan berhadapan dengan kerugian besar.
Dari bab pembahasan sebelumnya dapat disimpulkan bahwa, buku pertama
menjelaskan materi secara rinci. Sedangkan pada buku kedua materi yang dipaparkan
merupakan materi yang dibuat seringkas mungkin. Oleh karena, terdapat beberapa
materi yang kurang dipahami jika tidak membaca literatur lainnya.

15
Kedua buku sangat direkomendasikan sebagai buku pegangan mahasiswa.
Terdapat beberapa hal yang mungkin berbeda tetapi akan saling melengkapi jika
digabungkan.
B. Saran
Sebagai pembaca tentunya saya ingin mencari ilmu dari buku yang dibaca. Buku
dapat dikatakan bermanfaat karena pembaca dapat memahami dan menambah ilmu jika
buku itu cukup jelas untuk dipahami. Dan pembaca juga memperoleh ilmu dar ide-ide,
gagasan, dan pemikiran pemikira yang di sampaikan oleh penulis.
Maka dari kelemahan buku yang di simpulkan oleh penulis critical book ini
diharapkan kepada penulis buku agar memberikan gambar-gambar yang menarik dan
berkaitan dengan materi yang disajikan pada buku tersebut agar pembaca lebih
mengetahui apa yang dijelaskan pada materi tersebut.

16
DAFTAR PUSTAKA

Thiel, Peter A.2014.Zero To One.Amerika Serikat

Alnedral.2015.Sport Entrepreneurship.Padang

17

Anda mungkin juga menyukai