Anda di halaman 1dari 39

PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN REKAYASA AKADEMIK MELAHIRKAN

ENTERPRENEURSHIP
(Rusydi Ananda, M.Pd Dan Dr.Tien Rafida, M.Hum)

DI SUSUN
OLEH

Nama : Vina Dwi Cahyani (0306162149)


NIM : 0306162149
Dosen Pengampu : Amiruddin, M.Pd
Mata Kuliah : Kewirausahaan

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA
MEDAN 2019
Executive Summary

Critical Book Review dibuat untuk memenuhi salah satu tugas Ujian Tengah
Semester (UTS) dalam mata kuliah Kewirausahaan, dalam penyusunan Critical
Book Review ini penulis menggunakan tiga buku yang terdiri atas satu buku utama
yang berjudul Pengantar Kewirausahaan Rekayasa Akademik Melahirkan
Enterpreneurship yang ditulis oleh Rusydi Ananda, M.Pd dan Dr.Tien Rafida,
M.Hum dengan buku kedua yaitu Kewirausahaan Kiat Sukses Menjadi Wirausaha
yang ditulis oleh Drs. H. M. Jamil Latief, MM., M. Pd kemudian buku pembanding
Bahasa Inggris yang ketiga dengan buku yang berjudul Fundamentals for
Becoming a Successful Entrepreneur From Business Idea to Launch and
Management yang ditulis oleh Malin Brännback Alan Carsrud.
Sistematika penyusunan Critical Book Review pun mengikuti sistematika
yang ada dalam kontrak perkuliahan Kewirausahaan dengan Dosen Pengampu
mata kuliah Bapak Amiruddin, M.Pd. Pengumpulan tugas CBR yaitu dalam bentuk
soft copy dikirim via e-learning yang akan dikumpul pada hari Ujian Tengah
Semester dimulai.
Di dalam buku yang saya analisis berjudul Pengantar Kewirausahaan
Rekayasa Akademik Melahirkan Enterpreneurship selalu memberikan kesan yang
menarik. memberikan bekal keilmuan dan kemampuan kepada mahasiswa dalam
rangka mengantisipasi perkembangan global khususnya terkait dengan bidang
entrepreneurship.
Dari lembaga pendidikan harus dapat melakukan beberapa cara untuk
mengatasi keterpurukan pendidikan di maraknya perkembangan zaman yang
serba ilmu pengetahuan dan teknologi. Pada setiap detiknya zaman akan
mengalami beberapa perubahan baik itu berupa konsep, sistem, pandangan, dan
lain-lainnya. Kekhasan dari buku Pengantar Kewirausahaan ini adalah pada bagian
akhir dimuat tentang konsep Islam terkait dengan kewirausahaan yang tidak atau
jarang ditemukan pada buku-buku kewirausahaan umum lainnya.
Dalam Critical Book Review ini sangat menarik dibaca dikalangan
mahasiwa, guru serta pendidik maupun dosen. Karena seperti yang kita ketahui
bahwa pendidikan itu bukan hanya masalah seorang guru atau pendidik semata

ii
melainkan peran Kewirausahaan dalam pendidikan juga sangat penting. Kehadiran
buku ini diharapkan bermanfaat bagi semua pihak yang berminat terhadap
Kewirausahaan. Lebih dari itu, kehadiran buku ini juga diperuntukan bagi peminat
pengusaha muda dan mahasiwa PTAI khususnya Ilmu Pendidikan dan semua
program studi pada Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Negeri, Institut Agama
Islam Negeri, dan Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri.

iii
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam, shalawat dan salam senantiasa
disampaikan kepada Rasulullah Muhammad saw, keluarga, dan para sahabatnya.
Alhamdulillah atas rahmat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik dan
hidayahnya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan Critical Book
Review ini dengan baik untuk memenuhi salah satu syarat dalam penyelesaian
Ujian Tengah Semester mata kuliah Kewirausahaan pada Program Studi
Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Pada Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan.
Shalawat dan salam mari kita ucapkan untuk nabi yang tercinta Muhammad SAW.
Adapun buku yang menjadi perhatian serius penulis dalam mengkritik buku
tersebut yang berjudul Pengantar Kewirausahaan Rekayasa Akademik Melahirkan
Enterpreneurship yang ditulis oleh Rusydi Ananda, M.Pd dan Dr.Tien Rafida,
M.Hum.
Dalam memenuhi tugas Ujian Tengah Semester ini, Penulis menyadari
masih terdapat banyak kekurangan yang mungkin tidak penulis sadari secara
langsung. Maka dari itu, kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca
sangat diharapkan sebagai bentuk perubahan yang lebih baik kepada penlis.
Semoga hasil laporan kritik buku ini bermanfaat bagi pembacanya, dan bagi
penulis khususnya.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Medan, November 2019

Penulis

iv
DAFTAR ISI
EXECUTIVE SUMMARY ............................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ..................................................................................................... iv
DAFTAR ISI ...................................................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1
A. Rasionalisasi pentingnya CBR ............................................................................... 1
B. Tujuan Penulisan CBR............................................................................................... 1
C. Manfaat CBR ................................................................................................................. 1
D. Identitas buku yang diriview ................................................................................. 1

BAB II RINGKASAN ISI BUKU ...................................................................................3


BAB III PEMBAHASAN .............................................................................................. 20
BAB IV PENUTUP........................................................................................................ 28
A. Kesimpulan....................................................................................................................... 28
B. Rekomendasi ................................................................................................................... 29

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 30


LAMPIRAN .................................................................................................................... 31

v
BAB I
PENDAHULUAN

A. Rasionalisasi Pentingnya CBR


Keterampilan membuat CBR pada penulis dapat menguji kemampuan
dalam meringkas dan menganalisis sebuah buku serta membandingkan buku yang
dianalisis dengan buku yang lain, mengenal dan memberi nilai serta mengkritik
sebuah karya tulis yang dianalisis.
Seringkali kita bingung memilih buku referansi untuk kit abaca dan pahami,
terkadang kita baca dan pahami, terkadang kita hanya memilih satu buku untuk
dibaca tetapi hasilnya masih belum memuaskan misalnya dari segi analisis bahasa
dan pembahasan, oleh karena itu penulis membuat CBR Kewirausahaan ini untuk
mempermudah pembaca dalam memilih buku referensi.

B. Tujuan Penulisan CBR

- Mengkritisi atau membandingkan satu topik materi kuliah Kewirausahaan


dalam tiga buku yang berbeda.
- Mencari dan mengetahui informasi yang ada didalam buku.
- Mengulas isi buku

C. Manfaat Critical Book Report


Manfaat yang dapat disimpulkan ialah:

- Untuk menambah wawasan pengetahuan tentang Kewirausahaan


- Untuk mengetahui konsep dasar Kewirausahaan
- Untuk mempermudah pembaca mendapatkan inti dari sebuah buku yang
dilengkapi dengan ringkasan buku, pembahasan isi buku, serta kelebihan
dan kekurangan buku.
- Untuk melatih siswa merumuskan serta mengambil kesimpulan-
kesimpulan atas buku-buku yang dianalisis.

1
D. Identitas Buku Yang Dilaporkan
Buku yang diriview (buku utama)

1. Judul : Pengantar Kewirausahaan Rekayasa Akademik


Melahirkan Enterpreneurship
2. Edisi : ke-1
3. Pengarang/Editor : Rusydi Ananda, M.Pd dan Dr.Tien Rafida, M.Hum.
4. Penerbit : Perdana Publishing
5. Kota Terbit : Medan
6. Tahun Terbit : 2016
7. ISBN : 978-602-6970-91-6

2
BAB II
RINGKASAN ISI BUKU
BAB 1
PENDAHULUAN
Secara etimologis, istilah wirausaha berasal dari kata “wira” dan “usaha”.
Kata “Wira” bermakna: berani, utama, atau perkasa. Sedangkan “usaha” bermakna
kegiatan dengan mengerahkan tenaga pikiran dan fisik untuk mencapai sesuatu
maksud. Secara terminologis, wirausaha adalah kemampuan untuk menciptakan,
mencari, dan memanfaatkan peluang dalam menuju apa yang diinginkan sesuai
dengan yang diidealkan.
Kewirausahaan adalah akronim dari: Kreatif, Enerjik, Wawasan Luas,
Inovatif, Rencana Bisnis, Agresif, Ulet, Supel, Antusias, Hemat, Asa, Antusias,
Negosiatif. Dari akronim tersebut terlihat bahwa kewirausahaan mengajarkan
cara-cara berfikir kreatif, inovatif, positif, dan menggerakkan hati nurani untuk
lebih proaktif, perubahan, mendorong keingintahuan, ulet, gigih, berani mengambil
resiko untuk melakukan hal-hal yang belum pernah dilakukan akan tetapi
membawa nilai tambah serta keuntungan yang lebih besar.
Terkait dengan entrepreneurship atau kewirausahaan terdapat 2 (dua)
pendekatan sebagaimana dijelaskan Barringer dan Ireland (2008) yaitu:
1. Pendekatan Makro.
Pendekatan makro menjabarkan faktor-faktor yang mempengaruhi sukses
gagalnya suatu entrepreneurship. Faktor-faktor ini umumnya merupakan kondisi
eksternal yang berada di luar kontrol seorang entrepreneur. Dalam hal ini terdapat
3 (tiga) aliran dalam pendekatan makro yaitu:
a. Aliran pemikiran lingkungan.
b. Aliran pemikiran finansial/kapital.
c. Aliran pemikiran displacement.
2. Pendekatan Mikro.
Pendekatan mikro mengevaluasi faktor-faktor spesifik pada entrepreneurship.
Entrepreneur potensial memiliki kemampuan atau kontrol untuk mengarahkan
atau menyesuaikan keluaran dari setiap pengaruh dalam pendekatan ini.
Kelebihan-kelebihan yang diperoleh dengan menjadi seorang entrepreneur

3
yaitu:
1. Tidak bergantung orang lain.
2. Mengambil keputusan sendiri.
3. Kreativitas dan ide untuk maju berkembang terus.
4. Loyalitas terhadap pekerjaan.
5. Pendapatan dirancang sendiri (besarnya pendapatan diatur sendiri).
6. Bebas dalam mengatur irama pekerjaan.
Kelemahan menjadi seorang entrepreneur menurut Suryana (2003) adalah:
1. Pengorbanan personal.
Pada awalnya entrepreneur harus bekerja dengan waktu yang lama dan sibuk.
Sedikit sekali waktu untuk kepentingan keluarga, rekreasi. Hampir semua waktu
dihabiskan untuk kegiatan bisnis.
2. Beban tanggung jawab.
Entrepreneur harus mengelola semua fungsi bisnis, baik pada bidang produksi atau
jasa, pemasaran, keuangan, personil maupun pengadaan bahan dan pelatihan
staf/karyawan.
3. Kecilnya marjin keuntungan dan kemungkinan gagal.
Oleh karena usaha menggunakan modal yang kecil dan keuangan milik sendiri,
maka marjin laba/keuntungan yang diperoleh akan relatif kecil dan kemungkinan
gagal juga ada.
Baringger dan Ireland (2008) mendeskripsikan 4 (empat) karakteristik utama
yang harus dimiliki seorang entrepreneur yaitu:
1. Hasrat yang kuat terhadap bisnis.
2. Fokus pada produk dan pelanggan..
3. Keuletan meskipun menghadapi kegagalan.
4. Kepandaian dalam eksekusi.

4
BAB II
ETIKA, FUNGSI DAN PRINSIP WIRAUSAHA

A. Pengertian Etika Usaha


Etika berasal dari bahasa Perancis yaitu ettiquette yang berarti kartu
undangan. Pada saat itu raja-raja Perancis sering mengundang para tamu dengan
menggunakan kartu undangan, di mana dalam kartu undangan tersebut tercantum
persyaratan atau ketentuan untuk menghadiri acara antara lain waktu acara dan
pakaian yang harus dikenakan (Hadi, 2011).
Etika merupakan penelaahan standar moral, proses pemeriksaan standar
moral orang atau masyarakat untuk menentukan apakah standar tersebut masuk
akal atau tidak untuk diterapkan dalam situasi dan permasalahan konkrit. Tujuan
akhir standar moral adalah mengembangkan bangunan standar moral yang
dirasakan masuk akal untuk dianut.
B. Etika Wirausahawan
Dalam hal ini, etika usaha adalah prinsip-prinsip atau pandangan-
pandangan dalam kegiatan bidang usaha dengan segala persoalannya untuk
mencapai suatu tujuan serta melaksanakan nilai-nilai yang bermanfaat untuk
meningkatkan kehidupan usaha sehari-hari. Etika usaha/bisnis merupakan bagian
dari proses menegakkan dan membangun sebuah peradaban.
C. Tujuan dan Manfaat Etika Usaha
Etika yang mengikat pada diri entrepreneur, bertujuan dan bermanfaat sebagai
berikut:
1. Untuk persahabatan dan pergaulan.
Etika dapat meningkatkan keakraban dengan karyawan, pelanggan atau
pihak-pihak lain yang berkepentingan.
2. Menyenangkan orang lain.
Sikap menyenangkan orang lain merupakan sikap yang mulia. Jika ingin
dihormati, maka harus menghormati orang lain.
3. Membujuk pelangan.
Setiap calon pelanggan memiliki karakter tersendiri. Kadang-kadang
seorang calon pelanggan perlu dibujuk agar mau menjadi pelanggan.

5
4. Mempertahankan pelanggan.
Mempertahankan pelanggan jauh lebih sulit daripada mencari pelanggan.
5. Membina dan menjaga hubungan
Hubungan yang sudah berjalan baik harus tetap dan terus dibina.
D. Fungsi Wirausaha
Fungsi pokok entrepreneur sebagaimana dijelaskan Basrowi (2011) sebagai
berikut:
1. Membuat keputusan-keputusan penting dan mengambil resiko tentang
tujuan dan sasaran perusahaan.
2. Memutuskan tujuan dan sasaran perusahaan.
3. Menetapkan bidang usaha yang diinginkannya.
4. Menghitung skala usaha yang diinginkannya.
5. Menentukan permodalan yang diinginkannya (modal sendiri dan modal
dari luar) dengan komposisi yang menguntungkan.
E. Prinsip Berwirausaha
Basrowi (2011) memaparkan 13 (tiga belas) prinsip terkait dengan
aktivitas berwirausaha yaitu:
1. Jangan takut gagal.
2. Penuh semangat.
3. Kreatif dan inovatif.
4. Bertindak dengan penuh perhitungan dalam mengambil resiko.
5. Sabar, ulet dan tekun.
6. Optimis.
7. Ambisius.
8. Pantang menyerah.
9. Peka terhadap pasar dan dapat membaca peluang pasar.
10. Berbisnis dengan standar etika.
11. Mandiri.
12. Jujur.
13. Peduli lingkungan.

6
BAB III
JENIS DAN BIDANG USAHA
1. Usaha Produksi (Manufacturing).Usaha produksi adalah usaha yang terkait
dengan mengubah bahan baku menjadi produk. Oleh karena itu sumber
keunggulan usaha produksi dalam bersaing terkait dengan kualitas,
kontinuitas dan harga bahan baku yang dipasok oleh pemasok, serta
teknologi produksinya.
2. Usaha Perdagangan (Trading).Usaha perdagangan dapat dikelompokkan
menjadi usaha retail dan distributor. Usaha retail adalah suatu kegiatan
menjual barang atau jasa kepada konsumen akhir, usaha retail ini
merupakan mata rantai terakhir dalam penyaluran barang dari produsen
sampai kepada konsumen akhir. Usaha distributor atau perdagangan besar
adalah segala aktivitas pemasaran (marketing) yang menggerakkan barang
dari produsen ke pedagang retail atau ke usaha marketing-marketing
lainnya.
3. Usaha Jasa (Service).Usaha jasa terkait dengan usaha yang mengandalkan
pada sumber daya manusia sebagai keunggulan bersaing.
Berdasarkan dari ketiga jenis usaha yang dikemukakan sebelumnya
yaitu usaha produksi (manufacturing), usaha perdagangan (trading) dan
usaha jasa (service) maka ketiganya memiliki bidang-bidang usaha tersendiri.
1. Bidang Usaha Produksi.Bidang usaha produksi adalah segala sesuatu
yang menghasilkan barang baik dalam bentuk penggalian/pengelolaan
sumber daya alam, produk pertanian, produk perkebunan, peternakan
maupun mengolah bahan mentah menjadi bahan siap pakai.
2. Bidang Usaha Perdagangan. Usaha bidang perdagangan (trading)
dikelompokkan atas dua macam yaitu usaha retail dan distributor.
3. Bidang Usaha Jasa.Bidang usaha jasa, selain faktor sumber daya
teknologi, keuangan dan pemasaran maka sumber daya manusia
sebagai sumber dalam bersaing. Hal ini disebabkan oleh karena sumber
daya manusia merupakan sumber daya organisasi yang berhubungan
langsung dalam aktivitas pemberian jasa kepada pelanggan/ konsumen.

7
BAB IV
RENCANA USAHA

Bygrave (1994) menjelaskan rencana usaha merupakan suatu dokumen


yang menyatakan keyakinan akan kemampuan sebuah usaha untuk menjual
barang atau jasa dengan menghasilkan keuntungan yang memuaskan dan menarik
bagi penyandang atau stakeholder.
Terkait dengan tujuan menyusun rencana usaha dijelaskan Alma (2009)
adalah:
1. Menyatakan bahwa anda sebagai pemilik dan pemegang inisiatif dalam
membuka usaha baru.
2. Mengatur dan membentuk kerjasama dengan pihak-pihak lain atau badan
usaha lain yang sudah ada dan saling menguntungkan
3. Rencana usaha juga dapat mengundang orang-orang tertentu yang
potensial atau mempunyai keahlian untuk bergabung bekerjasama
4. Rencana usaha juga berguna untuk melakukan merger dan akuisisi
5. Rencana usaha bertujuan untuk menjamin adanya fokus tujuan dari
berbagai personil yang ada dalam perusahaan

Secara khusus Frederick, Kuratko dan Hodgetts (2006) menjelaskan


manfaat dari rencana usaha yaitu waktu, usaha, riset dan disiplin yang dibutuhkan
meletakkan rencana usaha sebagai pendorong bagi entrepreneur untuk melihat
usahanya secara kritis dan objektif.
Dalam menyusunan rencana usaha terdapat beberapa tahapan yang harus
dilalui sebagai berikut:

1. Analisis lingkungan
2. Formulasi strategi
3. Implementasi strategi
4. Pengendalian dan evaluasi

Sesungguhnya tidak ada aturan baku berkaitan dengan outline rencana


usaha, hal ini tergantung kepada usaha yang akan didirikan apakah usaha dalam
skala kecil, menengah atau skala besar. Jika mendirikan usaha dalam skala

8
menengah atau besar, maka outline rencana usaha yang dibuat tentunya lebih
komprehensif dan kompleks jika dibandingkan dengan mendirikan usaha dalam
skala kecil atau usaha yang bersifat home industry.
Frederick, Kuratko dan Hodgetts (2006) menjelaskan berdasarkan hasil
risetnya terkait dengan kesalahan-kesalahan yang ditemukan dalam rencana usaha
sebagai berikut:

1. Tujuan yang tidak realistis.


2. Kegagalan mengantisipasi jalan buntu
3. Tidak ada komitmen dan dedikasi
4. Kekurangan pengalaman bisnis dan teknis
5. Tidak terdapat segmen pasar
Contoh rencana usaha yang dipaparkan berikut ini diadopsi dari Fadiati dan
Purwana (2011) Konsep usaha yang dipaparkan terkait dengn usaha home
industry yaitu produksi kue. Paparan rencana produksi kue sebagai berikut:
1. Dasar Pemilihan Usaha
2. Nama Usaha
3. Lokasi Usaha
4. Tujuan Produksi Fruit Cake
5. Daftar Kue yang Akan Diproduksi
6. Kekuatan dan Kelemahan Usaha
7. Analisis Persaingan
8. Aspek Pemasaran
9. Aspek Manajemen
10. Aspek keuangan
11. Aspek hukum dan perpajakan

9
BAB V
ANALISIS KELAYAKAN USAHA

Menurut Kasmir (2006) menjelaskan analisis kelayakan usaha adalah suatu


kegiatan yang mempelajari secara mendalam tentang suatu kegiatan usaha atau
bisnis yang akan dijalankan, dalam rangka menentukan layak atau tidaknya usaha
tersebut dijalankan. Analisis kelayakan usaha dilakukan untuk mengidentifikasi
masalah di masa yang akan datang sehingga dapat meminimalkan kemungkinan
melesetnya hasil yang ingin dicapai dalam suatu investasi. Analisis kelayakan
usaha memperhitungkan hambatan atau peluang dari investasi yang akan
dijalankan. Jadi suatu analisis kelayakan usaha dapat memberikan pedoman atau
arahan pada usaha yang akan dijalankan.
Terdapat lima tujuan dari dilakukannya analisis kelayakan usaha
sebagaimana dijelaskan Kasmir (2006) sebagai berikut:
1. Menghindari resiko kerugian
2. Memudahkan perencanaan
3. Memudahkan pelaksanaan pekerjaan
4. Memudahkan pengawasan
5. Memudahkan pengendalian
Manfaat analisis kelayakan usaha menyangkut tiga aspek, yaitu:
1. Manfaat ekonomis usaha tersebut bagi usaha itu sendiri
2. Manfaat ekonomi usaha tersebut bagi Negara
3. Manfaat sosial usaha tersebut bagi masyarakat sekitar
Pihak-pihak yang berkepentingan terhadap hasil analisis kelayakan usaha
antara lain:
1. Pemilik Usaha
2. Lembaga Keuangan
3. Pemerintah
4. Masyarakat Luas
5. Manajemen
Secara umum aspek-aspek yang dilakukan dalam analisis kelayakan usaha
sebagai berikut:

10
1. Aspek Hukum
2. Aspek Pasar dan Pemasaran
3. Aspek Keuangan.
4. Aspek Teknis/Operasi
5. Aspek Manajemen/organisasi
6. Aspek Ekonomi Sosial
7. Aspek Dampak Lingkungan
Al-Qu’ayyid (2005) menjelaskan faktor-faktor tersebut sebagai berikut:
1. Ketidaktahuan akan kegiatan menyusun analisis kelayakan usaha serta
urgensinya dalam mendirikan usaha.
2. Tidak adanya pengetahuan mengenai mekanisme atau cara menyusun
analisis kelayakan usaha.
3. Kegiatan melakukan analisis kelayakan usaha hanya akan membuangbuang
waktu dan tidak bermanfaaat.
4. Faktor tidak menyusun analisis kelayakan usaha adalah tidak adanya
ambisi atau keinginan untuk memperoleh sesuatu yang lebih baik.
5. Diantara faktor yang menyebabkan tidak mau menyusun analisis kelayakan
usaha adalah optimisme yang berlebih-lebihan.
6. Faktor lain yang menjadi penyebab tidak menyusun analisis kelayakan
usaha adalah melakukan hal-hal yang muncul mendadak.
7. Adanya ketakutan terhadap hal-hal yang belum diketahui dan keinginan
hanya untuk bersandar kepada hal-hal yang diketahui saja

11
BAB VI
MENDIRIKAN USAHA

Agar langkah untuk berwirausaha menjadi mudah dan terang, maka dalam
hal ini Kasmir (2006) menjelaskan jurus-jurus awal yang dilakukan jika mau
berwirausaha yaitu:
1. Berani Memulai,
2. Berani Menanggung Resiko (Tidak Takut Rugi)
3. Penuh Perhitungan
4. Memiliki Rencana yang Jelas
5. Tidak Cepat Puas dan Putus Asa
6. Optimistis dan penuh keyakinan
7. Memiliki Tanggung Jawab
8. Memiliki Etika dan Moral.
Secara umum berbagai hal yang dapat menjadi gagasan dalam menangkap
peluang berwirausaha adalah:
1. Mencermati Produk yang Sudah Ada
2. Melihat Pameran Dagang
3. Mencari Informasi di Lembaga Pemerintah
4. Mencari Informasi di Lembaga Pendidikan
5. Mencari Informasi di Media Informasi
Setelah dokumen-dokumen di atas sepenuhnya telah lengkap maka proses
pendirian usaha yang dilakukan adalah:
1. Mengadakan rapat umum pemegang saham
2. Pembuatan akte notaris
3. Didaftarkan di pengadilan negeri
4. Diberitakan dalam lembaran Negara
Untuk mendirikan usaha haruslah mempertimbangkan beberapa
komponen yang penting untuk diperhatikan dan dicermati. Komponen-komponen
tersebut antara lain:
1. Permodalan
2. Pembiayaan dan pendapatan

12
3. Titik Impas dan Laba-Rugi.
Pelaku usaha dalam menentukan badan usaha perlu kiranya
mempertimbangkan beberapa hal yaitu: Kepemilikan, Organisasi, Modal, Pajak,
Kemampuan menyelesaikan kewajiban, Pengendalian, Kemampuan manajerial,
Tujuan usaha, Rencana suksesi manajemen, dan Biaya pembentukan.
Selanjutnya terdapat tiga strategi pendirian usaha yang dapat dipilih dan
disesuaikan dengan kapasitas yang dimiliki yaitu:
1. Merintis Usaha dari Awal
2. Membeli Perusahaan yang Sudah Ada
3. Kemitraan Waralaba.

13
BAB VII
RESIKO USAHA

Resiko adalah segala sesuatu yang selalu dihubungkan dengan


kemungkinan terjadinya sesuatu yang merugikan yang tidak terduga dan tidak
diharapkan.Resiko juga berkaitan dengan kegagalan atau ketidakberhasilandalam
menangkap peluang usaha.
Beberapa kemungkinan jenis-jenis resiko yang dapat terjadi dalam kegiatan
usaha adalah :

1. Resiko Teknis
2. Resiko pasar
3. Resiko force majeur

Apabila resiko tidak diperhitungkan dengan teliti dan cermat akan


berdampak pada kegagalan dalam usaha. Oleh karena itu sebelum membuat
keputusan untuk mengambil suatu resiko maka sebaiknya dilakukan analisis
resiko usaha yang dilakukan secara mendalam dan seberapa besar manfaat yang
dapat diperoleh apabila resiko berhasil ditanggulangi.

14
BAB VIII
EKSPANSI DAN SUKSESI USAHA

Ekspansi usaha merupakan langkah penting yang perlu dilakukan


entrepreneur pasar yang jelas maka langkah selanjutnya dan hal ini merupakan
setelah usaha yang diluncurkannya berjalan dan memiliki bagian dari impian
seorang entrepreneur adalah melakukan pengembangan usahanya melalui
aktivitas ekspansi usaha. Melalui ekspansi usaha diharapkan dapat meningkatkan
keuntungan atau profit yang diperoleh oleh entrepreneur.
Terdapat suatu masa ketika usaha telah mencapai kemapanan, ada kalanya
terjadi pergantian kepemilikan atau manajemen pengelola. Proses peralihan yang
biasa disebut dengan istilah suksesi. Suksesi ternyata tidaklah semulus yang
dikira,entrepreneurkerap kali menemukan rintangan dalam proses tersebut.
Terdapat berbagai tekanan terhadap sukses yang dapat berasal dari dalam atau
luar perusahaan.Tekanan dari dari dalam berasal anggota keluarga dan karyawan
bukan keluarga.Tekanan yang berasal dari anggota keluarga timbul karena adanya
anggota keluarga yang menginginkan tetap mengelola operasi usaha atau bahkan
meningkatkan pengendalian atas manajemen usaha.Tekanan yang berasal dari
karyawan bukan keluarga timbul karena adanya karyawan yang memiliki niat
pribadi misalnya menginginkan bagian kepemilikan (saham) dari usaha tersebut.
Agar suksesi usaha dapat berjalan dengan sukses, maka entrepreneur harus
memperhatikan 5 (lima) aspek penting sebagaimana dijelaskan Wijatno (2009)
sebagai berikut:
1. Waktu. Semakin dini entrepreneurmerencanakan suksesi usaha, maka akan
semakinbagus kemungkinan untuk memperoleh orang yang tepat
(suksesor). Masalah terbesar yang dihadapientrepreneur adalah kejadian
yang memaksa tindakan segera dan hasil dalam situasi yang tidak tepat
untuk menemukan penggantian terbaik.
2. Tipe usaha. Beberapa entrepreneur mudah diganti sedangkan yang lainnya
tidak.Semua ditentukan oleh tipe usaha. Seorang entrepreneur dengan
jenjang yang luas dan pengetahuan teknologinya yang tinggi akan sangat
sulit dicari penggantinya. Sebaliknya entrepreneur yang menjalankan

15
operasi yang membutuhkan keahlian minimum akan lebih mudah untuk
digantikan tanpa kesulitan berarti.
3. Kapabilitas manajer. Entrepreneur yang memiliki keterampilan teknologi
tinggi dibarengi dengan pemahaman atas pemasaran akan lebih bernilai
daripada entrepreneur dengan keterampilan tinggi tetapi tidak dibekali
pemahaman atas pemasaran.
4. Visi entrepreneur. Seorang entrepreneur memiliki visi, harapan dan
keinginan terhadap organisasi.Suksesor diharapkan membagikan visinya
untuk melanjutkan kelangsungan organisasi.
5. Faktor lingkungan. Ada kalanya suksesi dibutuhkan karena lingkungan
usaha berubah dan perubahan paralel dibutuhkan di tingkat top
manajemen.

16
BAB IX
KEBERHASILAN DAN KEGAGALAN USAHA
Prama (2004) menjelaskan setidaknya terdapat empat faktor yang harus
menjadi perhatian dala Zm keberhasilan usaha. Faktor-faktor tersebut adalah
sebagai berikut:
1. To dream the impossible dream: Milikilah keberanian untuk bermimpi
tentang kehidupan yang lebih baik. Ingat, mimpi, cita-cita dan sejenis adalah
pompa yang membuat kehidupan berdenyut penuh semangat.
2. The power of consistency : Lihatlah air yang menetesi batu yang sama terus
menerus, ternyata berbekas jugakan. Demikian juga dengan keberhasilan
dan kemajuan. Keberhasilan tidak turun dari langit tetapi memperoleh
keberhasilan adalah sesuatu yang diusahakan.
3. Bermain-main dengan ide. Tidak ada yang tidak mungkin bagi manusia
yang berani bermain main dengan ide. Lebih-lebih bila ditambah dengan
keberanian untuk melaksanakannya.
4. Banjiri diri anda dengan dunia yang penuh kemungkinan-kemungkinan. Hal
ini dapat dilakukan dengan membaca, melihat, mencoba, dan positive
selftalk.
3 penyebab yang menjadi faktor kegagalan usaha sebagaimana dipaparkan
Basrowi (2011) sebagai berikut:
1. Masuk ke dalam dunia usaha terlalu cepat
2. Kehabisan modal
3. Kegagalan perencanaan
Dalam rangka untuk menghindari kegagalan usaha, maka berbagai upaya
dapat dilakukan oleh seorang entrepreneur dengan memperhatikan hal-hal sebagai
berikut:
1. Mengenal bisnis secara mendalam, tentukan bidang bisnis yang disukai
dan dikuasai.
2. Mengembangkan rencana bisnis yang matang
3. Mengelola sumber daya keuangan
4. Memahami laporan keuangan
5. Belajar mengelola orang secara efektif

17
BAB X
PERSPEKTIF ISLAM TERHADAP KEWIRAUSAHAAN
Penjelasan secara eksplisit terkait konsep tentang kewirausahaan (
eksplisit. Dalam Islam digunakan istilah kerja keras, entrepreneurship) dalam Islam
memang tidak dinyatakan secara kemandirian (biyadihi), dan tidak cengeng.
Setidaknya terdapat beberapa ayat al-Qur’anmaupun Hadis yang dapat menjadi
rujukan pesan tentang semangat kerja keras dan kemandirian ini, seperti: “Amal
yang paling baik adalah pekerjaan yang dilakukan dengan cucurankeringatnya
sendiri, ‘amalurrajulibiyadihi” (HR.Abu Dawud).
Al-Qur’an menggunakan kata “ghaniy” atau “aghniya” untuk menyebut
orang kaya atau orang-orang kaya. Kata “ghaniy” merupakan salah satu dari
asmaul husna yang menunjukkan bahwa Allah Swt tidak butuh kepada siapapun,
sedangkan yang lain amat membutuhkanNya. Ibn Ibrahim (2005) mengutip
beberapa terminologi terkait dengankekayaan “al-ghina” sebagai berikut:
1. Ibnu Faris berkata: al-ghina yang terdiri dari huruf ghain, nun dan huruf
mu’tal bermakna kecukupan.
2. Abu Hilal al-Asykari dalam kitabnya al-Furuq, kata al-ghina secara bahasa
dipakai untuk harta, dan lainnya dalam bentuk kekuatan, bantuan dan
segala hal yang meniadakan kebutuhan.
Dalam perspektif Islam, aghniya menempati posisi yang penting dalam
kehidupan masyarakat di dunia dan juga menempati posisi yang terhormat,
berikut penjelasannya:
1. Pelindung bagi orang-orang mukmin agar mereka dapat memperjuangkan
kemajuan agamanya.
2. Pembela bagi orang-orang yang ingin memperjuangkan kemajuan
agamanya.
3. Tiang penyangga bagi kesejahteraan masyarakatnya. Melalui harta yang
dimilikinya dapat dimanfaatkan oleh masyarakat sekitarnya melalui zakat,
infaq dan sadaqah yang dikeluarkannya.
4. Di akhirat kelak, akan menjadi orang yang sangat dicintai Tuhan, dan
bahkan mereka akan ditempatkan bersama-sama dengan orang-orang
shiddiq dan syuhada.

18
Bekerja dan berusaha dalam perspektif manusia adalah dua hal yang tidak
dapat dipisahkan.Bahkan menurut Islam keadaan dan keberadaan manusia
ditentukan oleh aktivitas kerjanya. Sebagaimana terlihat pada firman Allah Swt
yang artinya sebagai berikut: “Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu
mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas
perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga
mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.Dan apabila
Allahmenghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat
menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia” (surah ar-
Rad ayat 11).
Sebelum membicarakan ketentuan dalam berwirausaha secara Islam, maka
terlebih dahulu disampaikan landasan moral dalam melakukan usaha. Landasan
moral tersebut meliputi: merasa terpantau, jujur, amanah dan takwa.
Karakteristik entrepreneur dalam konsep Islam dijelaskan Alma (2009:270)
sebagai berikut:
1. Sifat Takwa, Tawakal, Zikir dan Syukur
2. Jujur
3. Niat Suci dan Ibadah
4. Bangun Subuh dan Bekerja
5. Toleransi
6. Berzakat dan Berinfaq
7. Silaturahmi
Abul Ala al-Maududi sebagaimana dikutip Hendra dan Riana (2008)
menjelaskan beberapa etika dalam berbisnis menurut pandangan al-Qur’an
sebagai berikut:
1. Jangan memakan harta benda orang lain dengan cara yang batil.
2. Menjaga amanah yang diberikan kepadanya
3. Jangan memakan harta anak yatim secara zalim.
4. Jangan curang dengan cara antara lain mengurangi takaran dalam
timbangan.
5. Jangan (berdagang, memproduksi) minum-minuman khamar, berjudi,
mengundi nasib.

19
BAB III
PEMBAHASAN
A. Pembahasan Isi Buku
a. Pembahasan BAB I
Buku yang diriview pada BAB I PENDAHULUAN menjelaskan tentang
pengertian wirausaha menurut Zimmerer (2008) menjelaskan entrepreneur
sebagai seseorang yangnmenciptakan usaha baru dengan menghadapi
ketidakpastian dan resiko dengan maksud untuk mencapai keuntungan dan
pertumbuhan usaha melalui pengidentifikasian peluang yang signifikan dan
penggunaan sumber daya yang diperlukan. Selanjutnya Frederick Kuratko dan
Hodgetts (2006) menjelaskan entrepreneur sebagai agen perubahan yang
melakukan pencarian secara sengaja, perencanaan yang hati-hati dan
pertimbangan yang seksama ketika melakukan proses entrepreneurial
(menjalankan usaha).
Sedangkan dalam buku kedua menurut Wirausahawan menurut Joseph
Schumpeter (1934) adalah seorang inovator yang mengimplementasikan
perubahan-perubahan di dalam pasar melalui kombinasi-kombinasi baru.
Kombinasi baru tersebut bisa dalam bentuk : (1) memperkenalkan produk baru,
(2) memperkenalkan metode produksi baru, (3) membuka pasar yang baru (new
market), (4) memperoleh sumber pasokan baru dari bahan atau komponen baru,
atau (5) menjalankan organisasi baru pada suatu industri.
Dalam buku yang ketiga dijelaskan bahwa materi yang disampaikan
didalam isi buku hanya kiat-kiat menjadi pengusaha yang sukses. Tidak terdapat
materi tentang pengertian usaha seperti pada buku satu dan dua.
Berdasarkan pendapat diatas wirausaha adalah Usaha menciptakan nilai
tambah dengan jalan mengkombinasikan sumbersumber melalui cara-cara baru
dan berbeda untuk memenangkan persaingan. Nilai tambah tersebut dapat
diciptakan dengan cara mengembangkan teknologi baru, menemukan
pengetahuan baru, menemukan cara baru untuk menghasilkan barang dan jasa
yang baru yang lebih efektif dan efisien, memperbaiki produk dan jasa yang sudah
ada, dan menemukan cara baru untuk memberikan kepuasan kepada konsumen.
b. Pembahasan BAB II

20
Buku yang diriview pada BAB II Etika, Fungsi, dan Prinsip Wirausaha
menjelaskan tentang etika usaha adalah prinsip-prinsip atau pandangan-
pandangan dalam kegiatan bidang usaha dengan segala persoalannya untuk
mencapai suatu tujuan serta melaksanakan nilai-nilai yang bermanfaat untuk
meningkatkan kehidupan usaha sehari-hari. Etika usaha/bisnis merupakan bagian
dari proses menegakkan dan membangun sebuah peradaban.
Sedangkan dalam buku kedua membahas tentang Kewirausahaan dan
Ruang Lingkupnya, dimana sub-sub yang dibahas antara lain Pengertian Berpikir
Perubahan, Mindset Menggunakan Perilaku, Mengubah Pola Pikir, Manfaat
Berpikir Perubahan, Pola Pikir Entrepreunership, Hambatan Persepsi saat
memulai dan menjalankan Usaha, Mentransformasikan Persepsi, Kreatifitas
Finansial Intrepreuner.
Berdasarkan kedua pendapat buku diatas dapat disimpulkan bahwa materi
mengenai kewirausahaan dan memahami ruang lingkupnya, setelah mahasiswa
diajari dan ditanamkan sikap-sikap perilaku untuk membuka bisnis, diharapkan
mereka menjadi seorang wirausaha yang berbakat. Sehingga, turut mewujudkan
kemampuan dan kemantapan mahasiswa untuk menghasilkan kemajuan dan
kesejahteraan masyarakat. Di samping itu, diharapkan dapat membudayakan
semangat sikap, perilaku, dan kemampuan kewirausahaan mahasiswa di kalangan
pelajar dan masyarakat yang mampu, handal, dan unggul, serta menumbuh
kembangkan kesadaran dan orientasi kewirausahaan yang tangguh dan kuat
terhadap masyarakat ekonomi asean dengan perkembangan ekonomi yang
semakin berkembang.
c. Pembahasan BAB III
Buku yang diriview pada BAB III Jenis, dan Bidang Usaha menjelaskan
tentang memilih jenis dan bidang usaha yang digeluti tentunya memiliki
pertimbangan tersendiri, karena melalui pertimbangan yang matanglah maka
peluang keberhasilan usaha yang digeluti akan semakin tinggi.
Sedangkan dalam buku kedua membahas tentang mengambil resiko dalam
berwirausaha, dimana sub-sub yang dibahas antara lain Pengertian Resiko Usaha,
Macam-macam Resiko, Upaya untuk, Menghindari/Memperkecil Resiko, Tipologi
Pengambilan resiko pada tingkat manajemen, Manajemen resiko dalam

21
berwirausaha, Awali dari bisnis rumahan, Bisnis Rumahan yang Menjanjikan, Tips
Jitu Memulai Wirausaha, Mencari modal berbisnis, Mengalokasi modal usaha yang
telah didapat, Menentukan modal usaha, Menentukan jenis usaha
Berdasarkan kedua pendapat buku diatas dapat disimpulkan bahwa materi
Dalam kondisi yang penuh ketidakpastian dan ketatnya persaingan usaha, tidak
mungkin menghindari risiko. Salah satu cara yang efektif dan efisien dalam
menghadapi risiko tersebut maka diharapkan mahasiswa dapat mengenali jenis-
jenis risiko itu sendiri. Di samping itu, dalam berwirausaha mahasiswa harus
memperhatikan faktor-faktor yang menyebabkan munculnya risiko usaha.
Selanjutnya, mahasiswa perlu mengindentifikasi risiko agar meminimalkan
dampak yang terjadi nantinya. Selanjutnya, setalah memahami pengambilan resiko
usaha maka diharapkan mahasiswa dapat menentukan tujuan dan sasaran (visi
dan misi) ketika menghadapi suatu permasalahan dan dapat mencari
kemungkinan adanya alternatif lain dari risiko yang akan terjadi.
d. Pembahasan BAB IV
Buku yang diriview pada BAB IV Rencana Usaha menjelaskan tentang
pendapat menurut Wijatno (2009) yang menjelaskan rencana usaha merupakan
rincian kegiatan operasi dan rencana keuangan, peluang dan strategi pemasaran
serta keterampilan dan kemampuan manajer. Selanjutnya dijelaskan Wijatno
bahwa rencana bisnis merupakan asuransi yang sedini mungkin mencegah
entrepreneur salah langkah dalam mengembangkan bisnis yang berujung pada
kegagalan dan juga mencegah salah pengelolaan pada bisnis yang sangat
berpotensi sukses. Peran rencana usaha adalah sebagai peta yang menunjukkan
bahwa entrepreneur telah melakukan berbagai kajian dari berbagai aspek sehingga
telah siap untuk melaksanakannya dengan sebuah model bisnis.
Sedangkan dalam buku kedua membahas tentang mengidentifikasi karakter
berwirausaha, dimana sub-sub yang dibahas anatara lain, karakteristik wirausaha,
memahami karakteristik kewirausahaan, hubungan antara kreativitas dengan
intelegensi, dan motivasi berwirausahaan. Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia, wirausaha : orang yang pandai atau berbakat mengenali produk baru,
menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk mengadakan produk
baru, mengatur permodalan operasinya serta memasarkannya.

22
Berdasarkan kedua pendapat buku diatas dapat disimpulkan bahwa
Relevansi pembahasan karakter berwirausaha dengan mata kuliah kewirausahaan
yaitu terkait dengan bagaimana kajian tentang kewirausahaan harus diawali
dengan pemahaman tentang bagaimana karakter berwirausaha. Karakter
berwirausaha dengan berbagai pandangan tentu menjadi awal kajian sebelum kita
membahas tentang bagaimana kewirausahaan tersebut.
e. Pembahasan BAB V
Buku yang diriview pada BAB IV Analisis Kelayakan Usaha menjelaskan
tentang untuk menghindari kegagalan usaha, maka perlu dilakukan analisis
sebelum usaha tersebut dijalankan. Analisis tersebut dikenal dengan istilah
analisis kelayakan usaha. Salah satu tujuan dilakukan analisis kelayakan usaha
adalah untuk mencari jalan keluar agar dapat meminimalkan hambatan dan resiko
yang mungkin timbul di masa yang akan datang yang penuh dengan
ketidakpastian. Dalam hal ini, Kasmir (2006) menjelaskan analisis kelayakan usaha
adalah suatu kegiatan yang mempelajari secara mendalam tentang suatu kegiatan
usaha atau bisnis yang akan dijalankan, dalam rangka menentukan layak atau
tidaknya usaha tersebut dijalankan.
Sedangkan dalam buku kedua membahas tentang faktor keberhasilan dan
berkahan wirausaha, dimana sub-sub yang dibahas anatara lain, pandangan
wirausaha konvensional, faktor fisik penunjang keberhasilan usaha, faktor
keberhasilan dan kegagalan usaha, serta pengertian wirausaha. Relevansi
pembahasan faktor keberhasilan dan keberkahan wirausaha dengan mata kuliah
kewirausahaan yaitu terkait dengan bagaimana pemahaman dalam mengetahui
faktor keberhasilan dan keberkahan dalam wirausaha.
Berdasarkan kedua pendapat buku diatas dapat disimpulkan bahwa materi
Analisis kelayakan usaha artinya penelitian yang dilakukan secara mendalam
bertujuan untuk menentukan apakah usaha yang dijalankan akan memberikan
manfaat yang lebih besar dibandingkan dengan biaya yang akan dikeluarkan.
Dengan kata lain, kelayakan dapat berarti bahwa usaha yang dijalankan akan
memberikan keuntungan finansial dan nonfinansial sesuai dengan tujuan yang
diinginkan. Layak juga berarti dapat memberikan keuntungan tidak hanya bagi

23
perusahaan yang menjalankannya, tetapi juga bagi investor, kreditor, pemerintah
dan masyarakat luas.
f. Pembahasan BAB VI
Buku yang diriview pada BAB VI Mendirikan Usaha menjelaskan tentang
memulai suatu usaha atau menjadi entrepreneur pada awalnya pasti akan
merasakan kecanggungan tersendiri. Melangkah kaki ke sesuatu yang baru akan
terasa berat dan gelap akan tetapi setelah dijalani maka akan merasakan dinamika
tersendiri. Agar langkah untuk berwirausaha menjadi mudah dan terang, maka
dalam hal ini Kasmir (2006) menjelaskan jurus-jurus awal yang dilakukan jika mau
berwirausaha yaitu: Berani Memulai, Berani Menanggung Resiko (Tidak Takut
Rugi), Penuh Perhitungan, Memiliki Rencana yang Jelas, Tidak Cepat Puas dan
Putus Asa, Optimistis dan penuh keyakinan, Memiliki Tanggung Jawab, Memiliki
Etika dan Moral.
Sedangkan dalam buku kedua membahas tentang bagaimana menentukan
ide usaha, dimana sub-sub yang dibahas antara lain Pengertian Ide Usaha, Awalnya
Sebuah Inspirasi Memulai Usaha, Tantangan Memulai Usaha, Pilihan Memulai
Usaha, Pengertian dan Jenis – Jenis Badan Usaha, Jenis-jenis Izin Usaha, Proses
Pendirian Badan Usaha, Faktor-Faktor Penyebab Kegagalan Usaha.
Berdasarkan kedua pendapat buku diatas dapat disimpulkan bahwa banyak
orang menyesali dirinya tidak dikarunia ide yang baik untuk dijadikan cikal bakal
sebuah kemampuan membangun kesejahteraan dan kebahagiaan. Tetapi sudah
berapa banyak orang di antara kita yang sekarang terbakar oleh ide-ide besar yang
tertahan oleh bakat hebat kita untuk menunda? Betapapun sering kita tidak
memulai sesuatu karena kita belum cukup uang untuk itu, padahal untuk
memulainya tidak dibutuhkan uang? Bila semua halangan yang mungkin terjadi,
harus disingkirkan lebih dahulu, maka kapankah kita bisa mulai?
g. Pembahasan BAB VII
Buku yang diriview pada BAB VII Resiko Usaha menjelaskan tentang resiko
usaha dapat berupa kemerosotan finansial dan pengalaman buruk. Dari resiko ini
maka seorang entrepreneur memperbaiki diri dengan cara belajar lagi dengan
cara-cara baru, lebih gigih, lebih ulet, dan kerja keras agar dapat meraih

24
kebebasan. Resiko usaha yang ada tidak untuk ditakuti dan dicemaskan secara
berkepanjangan sehingga alan memperlambat kemajuan usaha. Resiko usaha perlu
dikenali untuk selanjutnya diantisipasi dengan baik. Persiapan dan membuat
perhitungan yang matang, mengurangi resiko usaha yang berakibat kepada
kerugian usaha, Bagi seorang entrepreneur menghadapi resiko adalah sebuah
tantangan karena mengambil resiko berkaitan dengan kreativitas dan inovasi serta
merupakan bagian penting dalam mengubah ide menjadi sebuah kenyataan.
Pengambilan resiko adalah yang hakiki dan wajar dalam merealisasi potensi diri
sebagai entrepreneur. Pengambilan resiko melibatkan suatu kesadaran akan
peristiwaperistiwa yang terjadi, perhatian untuk masa depann dan keinginan
hidup di masa sekarang
Sedangkan dalam buku kedua membahas tentang berorientasi pada
tindakan, dimana sub-sub yang dibahas antara lain Pengertian Orientasi Pada
Tindakan, Aspek Mental Bagi Wirausaha, Karakter Yang Berorientasi Pada
Tindakan, Sikap Dan Tindakan Bagi Pribadi Yang Berorientasi, Hambatan
Berorientasi dalam Memulai dan Menjalankan Usaha (Resiko), Membangun
Mentalitas Berorientasi Pada Tindakan, Memahami Tipe Pesaing, Strategi
Menghajar Pesaing.
Berdasarkan kedua pendapat buku diatas dapat disimpulkan bahwa
Pengertian berorientasi pada tindakan berarti berpikir cepat dan bertidak
terhadap suatu keadaan untuk menghasilkan solusi permasalahan yang baik dan
efektif. Sikap ini diharapkan dimiliki oleh mahasiswa agar bersikap responsif
terhadap keadaan, seberapa cepat untuk mengambil tindakan sebagai solusi
terhadap masalah yang ada, dan seberapa jauh komitmen orang tersebut atas
perkataannya. Setiap orang memiliki perencanaan dalam hidupnya khususnya
dalam berusaha. Rencana akan menjadi mimpi yang tidak akan terwujud tanpa ada
tindakan. Dengan adanya pembahasan materi berorientasi pada tindakan
diharapkan mahasiswa dapat memiliki keberanian mengambil tindakan yang
mantap dalam merencanakan usaha.
h. Pembahasan BAB VIII
Buku yang diriview pada BAB VIII Ekspansi dan Sukses Usaha menjelaskan
tentang Ekspansi usaha merupakan langkah penting yang perlu dilakukan

25
entrepreneur pasar yang jelas maka langkah selanjutnya dan hal ini merupakan
setelah usaha yang diluncurkannya berjalan dan memiliki bagian dari impian
seorang entrepreneur adalah melakukan pengembangan usahanya melalui
aktivitas ekspansi usaha. Melalui ekspansi usaha diharapkan dapat meningkatkan
keuntungan atau profit yang diperoleh oleh entrepreneur.
Sedangkan dalam buku kedua tidak sampai pada BAB VIII hanya sampai
pada BAB VII.
Berdasarkan kedua pendapat buku diatas dapat disimpulkan bahwa
Terdapat suatu masa ketika usaha telah mencapai kemapanan, ada kalanya terjadi
pergantian kepemilikan atau manajemen pengelola. Proses peralihan yang biasa
disebut dengan istilah suksesi. Suksesi ternyata tidaklah semulus yang
dikira,entrepreneurkerap kali menemukan rintangan dalam proses tersebut.
Terdapat berbagai tekanan terhadap sukses yang dapat berasal dari dalam atau
luar perusahaan.Tekanan dari dari dalam berasal anggota keluarga dan karyawan
bukan keluarga.Tekanan yang berasal dari anggota keluarga timbul karena adanya
anggota keluarga yang menginginkan tetap mengelola operasi usaha atau bahkan
meningkatkan pengendalian atas manajemen usaha.Tekanan yang berasal dari
karyawan bukan keluarga timbul karena adanya karyawan yang memiliki niat
pribadi misalnya menginginkan bagian kepemilikan (saham) dari usaha tersebut.

B. Kelebihan dan Kekurangan Buku


1 Kelebihan
1. Dilihat dari aspek tampilan buku (face value), dengan judul Pengantar
Kewirausahaan Rekayasa Akademik Melahirkan Enterpreneurship yang ditulis
oleh Rusydi Ananda, M.Pd dan Dr.Tien Rafida, M.Hum. Dari aspek tampilan
buku menggunakan perpaduan warna yang biru langit yang tidak mencolok
dan gambar dua orang wirausahaan, dan juga bangunan menjulang tinggi
kelangit. Ini merupakan perpaduan cover yang tidak biasa, tetapi tetap
membuat pembaca tertarik untuk membaca buku ini.
2. Dari aspek layout dan tata letak, serta tata tulis, dalam penulisannya buku ini
menggunakan sistematika penulisan yang baik dan bagus. Materi yang ada
dalam buku ini pada buku ini dijelaskan secara runtut dan tidak memberikan

26
kesan membingungkan. Sistematika dalam penyusunan materi sesuai antara
daftar isi dan sub judul materi pada setiap bab nya. Dalam penggunaan bahasa,
menurut saya pada buku ini sudah menggunakan bahasa yang lugas yang
dibuktikan dengan kesederhanaan bahasa sehingga materi dalam buku ini
memiliki makna yang jelas serta tidak membuat bingung para pembacanya.
Penggunaan tanda baca, huruf capital, huruf miring sangat tepat sehingga
memudahkan pembaca untuk memahami isi buku tersebut.
3. Dari aspek buku ini tepat digunakan untuk mahasiswa keguruan atau
pendidikan untuk mempelajari bagaimana apa itu Kewirausahaan. Buku ini
bermanfaat untuk digunakan sebagai landasan dalam hal Kewirausahaan, agar
tercapai tujuan yang sudah ditetapkan. ini pembahasan yang dicantumkan
sudah bagus sampai pada pengertian-pengertian misalnya banyak mengambil
dari beberapa teori atau pendapat dari tokoh-tokoh.
4. Dari aspek tata bahasa , buku tersebut menggunakan sistematika penulisan
yang baik dan bagus. Materi yang ada dalam buku ini pada buku ini dijelaskan
secara runtut dan tidak memberikan kesan membingungkan. Sistematika
dalam penyusunan materi sesuai antara daftar isi dan sub judul materi pada
setiap bab nya.
2 Kekurangan
1. Disamping kelebihan-kelebihan buku yang sudah ada di atas, buku ini juga
memiliki kelemahan atau kekurangan. Pengkoreksian ini ditujukan agar dapat
memperbaiki pembuatan buku-buku yang akan datang. Adapun kelemahan
atau kekurangan yang dimiliki buku ini yaitu dalam materi pembahasan yang
ada di buku ini ada beberapa pembahasan bahasa dan kata-kata pada buku ini
yang kurang tepat. Dalam hal teori memang buku ini baik, namun dalam hal
penggambaran materi buku ini kurang, hal tersebut dikarenakan kurangnya
contoh-contoh yang riil pada pembahasa tiap bab.
2. Jika melihat perkembangan zaman yang ada maka buku ini juga perlu
mendapatkan tambahan agar isu-isu yang sedang berkembang dalam sistem
pendidikan sekarang terkhusus pendidikan Islam dapat dijadikan rujukan
dalam materi buku. Juga banyak terdapat kata-kata yang salah dalam
pengetikan.

27
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sejak konsep entrepreneurship diperkenalkan sampai dengan sekarang
terdapat kecenderungan adanya berbagai penambahan dalam ciri-ciri tersebut.
Hal ini bisa dipahami mengingat semakin modern tingkat kehidupan suatu
masyarakat maka akan semakin kompleks dan bervariasi pula hal-hal yang bisa
dilakukan oleh seorang wirausaha. Dan setiap perubahan pola kehidupan suatu
masyarakat selalu meminta tuntutan kemampuan yang berbeda sehingga sifat,
sikap, dan ciri yang dituntut dari seorang wirausaha pada setiap tahap perubahan
tersebut akan berbeda-beda pula.
Apa yang disajikan dari hasil penelitian Hornaday yang kelihatan begitu
mendalam tentang ciri-ciri kewirausahaan tersebut tidak tertutup kemungkinan
untuk diperbarui dan diberikan penambahan-penambahan baru, tetapi paling
tidak hasil penelitian beliau dapat dijadikan landasan yang sangat berharga untuk
mengembangkan studi lebih lanjut.Banyak faktor yang mempengaruhi seorang
wirausaha dalam mencapai jenjang kesuksesan. Faktor-faktor tersebut, antara lain
kemampuan seorang wirausaha dalam menggunakan sumber daya, kejelian dalam
melihat peluang pasar, kemampuan dalam memasuki produk, kemampuan dalam
memanfaatkan sumber daya luar, dan kemampuan dalam menjalin kemitraan.
Kemampuan seorang wirausaha dalam mengelola sumber daya, seperti
tenaga kerja, finansial, dan teknologi merupakan tuntutan praktis yang harus
dikuasai oleh seorang wirausaha. Ketiga faktor tersebut merupakan faktor yang
berpengaruh secara langsung terhadap pengelolaan operasional organisasi sehari-
hari.Kemampuan seorang wirausaha dalam memasarkan produk akan tercermin
dari langkah-langkah pemasaran yang ditempuhnya.
Agar seorang wirausaha berhasil dalam memasarkan produknya, terdapat
tiga langkah yang harus ditempuh, yaitu mengidentifikasi dan mengevaluasi
kesempatan, menganalisis segmen pasar dan menentukan target market, serta
merencanakan strategi bauran pemasaran untuk target market-nya. Menggunakan
sumber daya luar dan kemitraan merupakan cara yang baik untuk membantu
seorang wirausaha dalam mengembangkan kemampuan usahanya, mencari

28
informasi dari berbagai sumber, serta mencari solusi dari masalah usaha yang
dihadapi.Menggunakan sumber daya luar dan kemitraan merupakan cara yang
baik untuk membantu seorang wirausaha dalam mengembangkan kemampuan
usahanya mencari informasi dari berbagai sumber, serta mencari solusi dari
masalah usaha yang dihadapi.
B. Saran
Buku ini bagus digunakan untuk mahasiswa keguruan atau pendidik untuk
mempelajari bagaimana Kewirausahaan yang sesuai dengan sistem umum. Buku
ini bermanfaat untuk digunakan sebagai landasan dalam hal Kewirausahaan, agar
tercapai tujuan yang sudah ditetapkan. Buku ini bagus untuk menjadi sumber buku
untuk makalah dan tugas lainnya.

29
DAFTAR PUSTAKA

Ananda, R. (2016). Pengantar Kewirausahaan Rekayasa Akademik


Melahirkan Enterpreneurship. Medan: Perdana Publishing.
Drs. H. M. Jamil Latief, MM., M. Pd (2017). Kewirausahaan Kiat Sukses
Menjadi Wirausaha. Jakarta: CV Misvel Aini Jaya.
Malin Brännback Alan Carsrud (2015). Fundamentals for Becoming a
Successful Entrepreneur From Business Idea to Launch and Management. Amerika:
Pearson Education, Inc.

30
LAMPIRAN
1. Ananda, R. (2016). Pengantar Kewirausahaan Rekayasa Akademik
Melahirkan Enterpreneurship. Medan: Perdana Publishing.

31
32
2. Drs. H. M. Jamil Latief, MM., M. Pd (2017). Kewirausahaan Kiat Sukses Menjadi
Wirausaha. Jakarta: CV Misvel Aini Jaya.

33
3. Malin Brännback Alan Carsrud (2015). Fundamentals for Becoming a
Successful Entrepreneur From Business Idea to Launch and Management.
Amerika: Pearson Education, Inc

34

Anda mungkin juga menyukai