OLEH :
IMELDA SIANTURI
5153342007
EKSTENSI A
Ringkasan Isi Buku : “Strategi Belajar Mengajar Micro Teaching” (Drs. H. Ahmad Sabri,
M.Pd)
Strategi Belajar mengajar adalah tindakan guru dalam melasanakan rencana pembelajaran
dengan menggunakan beberapa variabel pengajaran seperti tujuan, bahan, metode, dan alat serta
evaluasi untuk mempengaruhi siswa mencapai tujuan yang ditetapkan.
Newman dan Logan mengatakan strategi meliputi empat masalah yaitu:
1. Mengidentifikasikan serta menetapkan spesifikasi dan kualifikasi perubahan tingkah laku.
2. Memilih sistem pendekatan belajar mengajar.
3. Memilih dan menetapkan prosedur, metode, dan teknik,p mebelajaran yang dianggap tepat dan
efektif.
4. Menetapkan norma-norma dan batas minimal keberhasilan atau kriteria dan standar
keberhasilan
Ada tiga hal pokok yang harus diperhatikan guru dalam melaksanakan strategi mengajar.
Pertama adalah tahapan mengajar, kedua adalah penggunaan model, dan ketiga penggunaan
prinsip mengajar.
1. Tahapan Mengajar
Tahapan mengajar terdiri dari tiga tahapan pokok yaitu tahapan pemula (pra instruksinal),
tahap pengajaran (instruksional), dan tahap penilaian dan tindak lanjut.
2. Pendekatan Mengajar
Inti dari tahapan instruksional adalah kegiatan belajar para siswa. Tinggi rendahnya kadar
kegiatan belajarbanyak dipengaruhi oleh pendekatan mengajar yang digunakan guru. Beberapa
model atau pendekatan mengajar adalah:
a. Pendekatan Ekspositeri atau Model Informasi
b. Pendekatan Inquiry/Discovery
c. Pendekatan Interaksi Sosial
d. Pendekatan Tingkah Laku
Belajar dan mengajar meruipakan dua konsep yang tidak bisa dipisahkan. Belajar
menunjukkan apa yang harus dilakukan seseorang sebagai subjek yang menerima pelajaran,
mengajar menunjukkan apa yang dilakukan guru sebagai pengajar.
A. Komponen-Komponen Pembelajaran
Seorang guru harus melakukan empat komponen dalam proses pembelajaran agar tujuan
dari proses pembelajaran tercapai. Empat komponen itu adalah:
1. Menentukan Tujuan yang Spesifik
2. Mengadakan Penilaian Pendahuluan
3. Merencanakan Program Pengajaran
4. Evaluasi
Metode pembelajaran adalah cara atau teknik penyajian bahan pelajaran yang digunakan
guru pada saat menyajikan bahan pelajaran baik secara individual atau secara kelompok.
Syarat-syarat yang harus diperhatikan seorang guru dalam penggunaan metode
pembelajaran adalah sebagai berikut:
1. Metode yang dipergunakan harus dapat membangkitkan motif, minat atau gairah belajar siswa.
2. Metode yang digunakan dapat merangsang keinginan siswa untuk belajar lebih lanjut
3. Metode yang digunakan harus dapat memeberikan kesempatan bagi siswa untuk mewujudkan
hasil karya
4. Metode yang digunakan harus dapat menjamin perkembangan kegiatan kepribadian siswa
5. Metode yang digunakan harus dapat mendidik murid dalam teknik belajar sendiri dan cara
memperoleh pengetahuan melalui usaha pribadi
6. Metode yang digunakan harus dapat menanamkan dan mengembangkan nilai dan sikap siswa
dalam kehidupan sehari-hari
B. Macam-Macam Metode Mengajar dan Penggunaannya
Memilih berbagai metode yang tepat untuk menciptakan proses belajar mengajar yang
menarik. Di bawah ini beberapa metode belajar dan penggunaannya.
Seorang guru memiliki banyak tugas. Jika dikelompokan tugas guru berupa tugas dalam
bidang profesi, tugas kemanusiaan, dan tugas dalam bidang kemasyarakatan.
Tugas guru dalam proses belajar meliputi tugas pedagogis dan tugas administrasi.
Pedagogois adalah tugas membimbing dan memimpin. Tugas guru sebagai profesi meliputi
mendidik, mengajar, dan melatih. Tugas guru dalam kemanusiaan di sekolah harus menjadikan
dirinya sebagai orang tua kedua. Tugas kemasyarakatan guru adalah guru berkewajiban
mencerdaskan bangsa menuju pembentukan manusia Indonesia seutuhnya yang berdasarkan
Pancasila.
C. Kompetensi Guru
Kompetensi merupakan kemampuan dan kewenangan guru dalam melaksanakan profesi
keguruan. Melihat tugas, peran, dan tanggung jawab guru, maka kompetensi seorang guru dibagi
menjadi tiga bidang yaitu :
1. Kompetensi Kognitif
2. Kompetensi sikap
3. Kompetensi Perilaku
A. Keterampilan bertanya
Pertanyaan yang dirumuskan dan digunakan dengan tepat akan menjadi alat komunkasi
antara guru dan murid yang ampuh. Guru harus menguasai berbagai teknik bertanya dan guru
harus mendengarkan dengan sungguh-sungguh apa yang dikemukakan oleh siswa dan mempberi
tanggapan positif terhadap siswa
D. Keterampilan Menjelaskan
Yang dimaksud dengan keterampilan menjelaskan dalam pengajaran adalah penyajian
informasi secara lisan yang diorganisasi secara sistematik. Penyampaian informasi yang
terencana dengan baik dan disajikan dengan urutan yang cocok merupakan cirri utama kegiatan
menjelaskan.
C. Teknik-Teknik Evaluasi
Teknik evaluasi digunakan untuk menilai siswa yang lulus dan bekerja atau menempati
pekerjaan tertentu untuk itu diperlukan data pada waktu yang bersangkutan masih di bangku
lembagap endidikan dan data setelah ia bekerja.
Teknik pengukuran dalam konteks latihan meliputi:
1. Teknik Pengukuran Langsung
2. Pengukuran dampak secara tak langsung
3. Pengukuran berdasarkan informasi pihak kedua
4. Teknik mengukur reaksi dalam jangka panjang
Pengukuran secara langsung tentang permintaan pada pendidikan dan kuesioner serta
wawancara.
1. Teknik-teknik evaluasi akhir pengajaran
2. Teknik evaluasi keterampilan reproduksi
3. Teknik keterampilan produktif
4. Teknik menilai pengetahuan
5. Pola organisasi
Organisasi yang baik dengan susunan personal serta tata kerja yang tepat akan ikut
menentukan berhasilnya kegiatan micro teaching. Organisasi micro teaching merupakan satuan
kerja yang terdiri dari:
a. Pimpinan
b. Sekretaris
c. Biro pelaksanaan program
d. Staf ahli teknis
e. Staf ahli penelitian
f. Dewan yang terdiri
g. Mahasiswa sebagai subyek micro teaching
6. Pola Sarana
Pola ini disesuaikan dengan fasilitas yang ada
Tanpa menggunakan alat
Menggunakan alat
Tape recorder
VTR (Vidio Tape Recorder)
7. Pola Pembiayaan
Kategori pembiayaan
a. Pembiayaan minimal
b. Pembiayaan menggunaan Video Tape Recorder
BUKU 2
Judul buku : MICROTEACHING ( Teori & Praktik Pengajaran yang Efektif & Kreatif )
Editor : Andin
Proofreader : M. Faiz
E-mail : marketingarruzz@yahoo.co.id
BAB I
KONSEP DASAR MICROTEACHING
A.Pengertian Microteaching
Microteaching berasal dari dua kata, micro dan teaching. Micro berarti kecil, terbatas, sempit,
dan sedikit. Teaching berarti mengajar. Dengan demikian, microteaching adalah kegiatan
mengajar dengan segala aspek pengajarannya di perkecil atau disederhanakan sehingga tidak
serumit kegiatan mengajar biasa.
Dari pandangan beberapa ahli juga dapat disimpulkan bahwa microteaching dapat diartikan
sebagai model pelatihan guru/calon guru untuk menguasai keterampilan mengajar tertentu
melalui proses pengajaran yang sederhana.
B.Karakteristik Microteaching
C.Fungsi Microteaching
Memberi pengalaman mengajar yang nyata dan latihan sejumlah keterampilan dasar
mengajar
D.Tujuan Microteaching
Tujuan utama microteaching ialah untuk membekali dan/atau meningkatkan performance calon
guru dalam mengadakan kegiatan belajar mengajar melalui pelatihan keterampilan mengajar.
E.Manfaat Microteaching
5. Menyediakan waktu bagi guru yang berlatih untuk mengetahui kekurangan dan
kelebihannya dari aspek keilmuan, amaliah, dan seni
6. Memberikan kesempatan bagi guru untuk bertukar peran antara mereka dan
mengidentifikasikan masalah-masalah pengajaran dari jarak dekat
1. Kerja sama
2. Sinergi
3. Integritas Ilmiah
4. Inovasi
5. Akuntanbilitas
Meliputi :
1. Materi ajar
2. Waktu Mengajar
3. Jumlah siswa
4. Jumlah keterampilan
B.Komponen Microteaching
Teacher trainee
Observer
Student
Supervisor
Prasyarat yang utama yang dibutuhkan untuk mendukung pelaksaan microteaching adalah
laboratorium. Laboratorium sangat penting sebagai tempat percobaan, pelatihan, dan penilaian
ilmiah. Selain itu, prasyarat yang lain adalah ruang observasi, ruang operator, dan ruang
proyeksi.
LCMT merupakan singkatan dari learner-centered micro teaching. Model LCMT adalah model
pelaksanaan microteaching yang berpusat pada pembelajar. Model ini menghendaki
microteaching melibatkan peran aktif teacher trainee mulai dari proses berpikir, membuat
keputusan, melakukan aktivitas, sampai dengan evaluasi mengajar.
Meliputi :
PLAN->TEACH->FEEDBACK->RE-PLAN->RE-TEACH->RE-FEEDBACK
A.Pengertian Penilaian
Objektif
Adil
Terbuka
Bermakna
Edukatif
Berkesinambungan
3. Mengadakan variasi
4. Memberikan penguatan
5. Bertanya
6. Mengelola kelas
B.Pengelolaan Siswa
1. Mengenal keragaman karakteristik siswa yang meliputi: kecakapan siswa, gaya belajar,
dan kepribadian siswa
2. Belajar secara klasikal, kelompok, dan individual
3. Mengaktifkan siswa
Pengelolaan waktu mengajar harus dikaitkan dengan banyaknya kompetensi yang harus dikuasai
siswa dan kerumitan kemampuan siswa yang akan dikembangkan. Pengelolaan waktu belajar
dirancangdalam bentuk kalender pendidikan. Kalender pendidikan merupakan pengaturan waktu
pembelajaran selama satu tahun pelajaran.
A. Kelemahan
Pada buku karangan Drs. H. Ahmad Sabri, M.Pd kajian konsep kata dan kalimat yang di
sajikannya masih ada yang kurang di pahami saat di baca. Hampir persamaan yang di ulang-
ulang dan katanya sangat baku.
B.Kelebihan
Dalam buku karangan Drs. H. Ahmad Sabri, M.Pd ini materi yang di sediakan cukup luas
dan terdapat konsep-konsep dan kata kata kunci di setiap materinya yang di bahas. Buku ini juga
mengupas tuntas semuanya dan juga membahas semuanya satu persatu sehingga pembaca dapat
memilah-milah satu persatu dari materi tersebut.
Sampul /cover yang di gunakan pada buku ini kelihatan simple tetapi tetap menarik dan
sederhana. Buku ini cocok di gunakan untuk para mahasiswa sebagai panduan dan pedoman
untuk menambah pengetahuan yang lebih baik lagi tentang strategi belajar mengajar dan micro
teaching dan bisa juga menjadi referensi untuk melanjutkan perkulihan di semester berikutnya.
Dalam buku ini dijelaskan banyak hal-hal yang menyangkut bagaimana strategi belajar mengajar
yang dapat digunakan dalam acuan untuk merencanakan sebuah proses pembelajaran. Buku
dilengkapi pula dengan metode pembelajaran, media pembelajaran, keterampilan dasar mengajar
dan evaluasi pembelajaran. Sehingga dapat mengetahui tingkat keberhasilan suatu system
pembelajaran. Dan dapat diperbaiki dimana letak kesalahan yang dilakukan apabila output tidak
sesuai dengan yang direncanakan.
Menurut pendapat saya buku ini sudah cukup memberikan kepuasan kepada seseorang
yang akan membuat suatu perencanaan pengajaran dan pembelajaran. Namun sedikit lagi harus
dilengkapi dengan contoh yang jelas bagaimana perencanaan pembelajaran dilakukan dengan
menggunakan metode pendekatan system.
MENGKRITIK ISI BUKU