Skor Nilai :
Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Saya ucapkan
puji atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat-nya sehingga penyusun dapat
menyelesaikan tugas mata kuliah“Manajemen Berbasis Sekolah” yang berjudul “Critical Book
Review” tepat pada waktunya. Shalawat dan salam kepada junjungan Nabi Muhammad SAW
yang telah membawa rahmat bagi alam semesta, dan semoga kita mendapatkan syafaatnya di
akhir kelak, Amin.
Dalam penyusunan makalah CBR ini, saya susun dengan semaksimal mungkin, dengan
mendapatkan bantuan dari berbagai pihak dan mengambil sumber dari buku “Manajemen
Pendidikan Masa Kini dan The Handbook of Education Management”.
Penyusun berterima kasih kepada berbagai pihak yang telah turut membantu dalam
penulisan makalah ini. Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Karena
keterbatasan kemampuan penyusun sendiri. Oleh sebab itu, penulis mengharapakan saran dan
kritik yang positif yang dapat membangun dari semua pihak agar makalah CBR ini menjadi lebih
baik dan berguna bagi masa mendatang.
Akhir kata, saya berharap mudah-mudahan dalam memenuhi tujuan dari penulisan
makalah CBR ini, penyusun dapat mencapat tujuannya serta dapat bermanfaat bagi kita semua
yang membaca. Amin, InsyaAllah.
Medan, September 2021
KATA PENGANTAR.......................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................
C. Manfaat CBR..........................................................................................................
BAB II.................................................................................................................................
BAB III...............................................................................................................................
PEMBAHASAN.................................................................................................................
BAB IV...............................................................................................................................
PENUTUP..........................................................................................................................
A. Kesimpulan................................................................................................................
B. Saran......................................................................................................................
Daftar Pustaka……………………………………………………………………….......
BAB I
PENDAHULUAN
C. Manfaat CBR
Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Manajemen Berbasis Sekolah
Untuk menambah pengetahuan para pembaca
Memudahkan pembaca dalam memahami isi dari buku
Menambah wawasan penulis
Melatih penulis berpikir kritis
Mengetahui penting nya buku terhadap perkembangan zaman
D. IDENTITAS BUKU YANG DI-REVIEW
Buku Utama
1. Judul : Manajemen Pendidikan Masa Kini
2. Edisi : Pertama
3. Pengarang : Muhammad Arifin, M. Pd dan Dr. Elfianto M.Pd
4. Penerbit : UMSU Press
5. Kota Terbit : Medan
6. Tahun Terbit : 2017
7. ISSBN : 978-602-6997-69-2
Buku Pembanding
1. Judul : The Handbook of Education Management
2. Edisi : Kedua
3. Pengarang : Dr. Imam Machali, M.Pd dan Dr. Ara Hidayat, M.Pd
4. Penerbit : Prenadamedia Group
5. Terbit : Jakarta
6. Tahun Terbit : 2018
7. ISSBN : 978-602-422-301-4
BAB II
RINGKASAN ISI BUKU
Buku Utama
BAB I
MANAJEMEN DAN DEFINISI MANAJEMEN PENDIDIKAN
A. Pengertian Manajemen
B. Fungsi-Fungsi Manajemen
Banyak ahli yang membuat definisi manajemen berbeda-beda. Kemungkinan para ahli
tersebut membuat definisi berdasarkan pada sudut pandang masing-masing. Perbedaan sudut
pandangan ini tidak saja menyangkut pengertian manajemen, tetapi memperlihatkan pada
gagasan, pandangan yang digunakan untuk melihat manjemen dari aspek-aspek tertentu
sesuai dengan kegunaan. Apalagi dalam membahas fungsi, ruang lingkung, pola, metode dan
aktivitas. (Onisimus Amtu, 2011). Fungsi-fungsi manajemen menurut para ahli bisa dilihat
pada tabel di bawah ini.
No Nama Tokoh Fungsi Manajemen
1. Henry Fayol Planning, Organizing, Commanding, Coordinating,
Controlling.
2. George R Terry (1990) Planning, Organizing, Controlling, Activating
3. H. Kontz dan O’Donnel Planning, Organizing, Staffing, Cntrolling,
(1991) Directing
4. Dalton EMC Farland Planning, Organizing, Controlling
(1990)
5. Joh Robert B, PhD Planning, Organizing, Commanding, Controlling
6. William Spriegel Planning, Organizing, Controlling
7. James AF Stoner Planning, Organizing, Leading, Controlling
Melihat tabel fungsi manajemen tersebut, sangat jelas bahwa fungsi-fungsi manajemen
dijabarkan berdasarkan kebutuhan sutu organisasi atau lembaga. Semakin besar sebuah
organisasi atau lembaga, semakin banyak pula fungsi-fungsi manajemen yang akan diterapkan.
C. Pengertian Administrasi
PERBEDAAN
Administrasi Manajemen
Fungsi : Menentukan tujuan dan Fungsi : Merencanakan,
menetapkan kebijakan umum guna menyelenggarakan, menilai kegiatan
mencapai tujuan. Fungsi administrasi dalam mencapai tujuan organisasi.
bersifat menyeluruh dan berlaku untuk Fungsi manajemen dibatasi dalam suatu
semua orang. organisasi atau lembaga.
D. Definisi Pendidikan
Ditinjau dari sudut pandang hukum, pendidikan memiliki definisi sesuai yang
terkandung dalam Undang-Undang No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional (Sisdiknas). Pada pasal ayat (1) dinyatakan bahwa: Pendidikan adalah usaha
sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Manajemenn pendidikan dapat didefinisikan sebagai seni dan ilmu mengelola sumber
daya pendidikan untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta
didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan
yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. (Husaini Usman, 2013).
Menurut Husaini Usman (2011), substansi yang menjadi garapan manajemen pendidikan
sebagai proses atau disebut juga sebagai fungsi manajemen adalah:
1. Perencanaan
2. Pengorganisasian
3. Pengarahan
4. Pengendalian meliputi pemantauan, penialian dan pelaporan.
BAB II
MANAJEMEN PESERTA DIDIK
A. Pengertian manajemen peserta didik
Setiap tahun ajaran baru ada, PPDB selalu diramaikan dengan berita- berita tentang jalur
siluman atau masuk tanpa jalur resmi. Laporan terkait ditemukansiswa siluman juga diterima
Ombudsman RI Perwakilan Sumatera Utara. Salah satuny ditemukan penggelembungan
siswa baru yang kuota yang ditetapkan.
Di jalur ini siswa tidak lulus berdasarkan niali SKHUN bisa mengikuti test. Pelaksanaan
yang tidak transparan biasanya menjadi “ pintu masuk ”. harganya pun sangat bervariatif
mulai dari Rp. 3 jutaan hingga Rp 15 juta. Patokan harga ditentunya berdasatrkan sekolah
favorit atau tidak. Terkait adanya jalur siluman ini tentunya semua kalangan atau masyarakat
berharap agar dihentikan karena merusak dunia pendidikan.
Pembinaan yang dilakukan disekolah antara lain yakni dengan melaksanakan Masa
Orientasi Siwa ( MOS). MOS ini merupakan pintu grbang pertama kali bagi siswa baru untuk
mengenal lingkungan sekolah dari dekat. Tidak heran setiap MOS banyak sekali pernak-
pernik yang dibawa siswa baru tersebut.
Untuk mengenal hal tersebut MOS diisi pemateri dari Kepala Sekolah, Wakil Kepala
Sekolah dan guru. Para siswa baru diajak untuk berkeliling untuk melihat fasilitas yang
tersedia. Ada juga sekolah pada saat MOS memanfaatkan mengundang tamu lain di luar
sekolah. Seperti pihak kepolisian, Badan Narkotika Nasional (BNN), Dokter, ketua- ketua
organisasi kepemudaan atau lembaga resmi lainnya.
Selama MOS ada kisah- kisah menarik yang tentunya tidak pernah dilupakan siswa baru.
Ada tradisi dari OSIS biasanya memerintahkan siswa baru untuk mencari nama dan meminta
tanda tangan kakak kelas. Biasanya mereka yang mencari kakak kelas mengaku kesulitan.
Alasannya yang dijumpai sedikit jual mahal. Biasanya ada syarat-syarat yang harus dipenuhi
para siswa baru agar bisa mendapatkan tanda tangan kakak kelas. Pesan yang tersirat dari
mencari kakak kelas selama MOS sebenarnya bagimana siswa baru tersebut mampu
membangun jaringan baru dalam kehidupan mereka.
F. Mengumpulkan biodata
Pengumpulan bodata sangat berguna bagi sekolah untuk melakukan pemetaan terhadap
pembinaan ke depannya khususnya kegiatan esktrakulikuler. Selain melakukan pengumpulan
biodata ini, biasanya setiap kali hendak melakukan pendaftaran, pengurus dari lembaga-
lembaga intra sekolah dan ekstra juga mendatangani ke kelas masing-masing atau menyebar
brosur dan pengumuman
.
G. Mencatat Siswa dalam Buku induk
Buku induk sesuatu yang sangat berguna karena berisi tentang catatan lengkap tentang
diri siswa dan keluarganya dilengkapi pas foto siswa tersebut. Segala catatan di buku induk
bisa menjadi arsip bagi sekolah ketika terjadi sesuatu. Catatan tentang diri siswa bisa
diperoleh melalui pengumpulan biodata atau informsi lain. Manfaat buku induk salah
satunya untuk menjawab segala permasalahan yang terjadi yaitu untuk meminimalisir ijazah
palsu.
H. Pembinaan Disiplin
Banyak cara dilakukan sekolah agar para siswa mereka disiplin. Salah satunya membuat
tata tertib dan peraturan berupa buku saku. Sehingga kapan saja dan dimana saja bisa dibaca.
Sehingga siswa akan selalu mematuhinya. Manfaat dibuat tata tertib adalah untuk
meminimalisir terjadi pelanggaran-pelanggaran atau tindakan menyimpang dari siswa
tersebut.
BAB III
MANAJEMEN KURIKULUM DAN PENGAJARAN
A. Pengertian kurikulum
Kurikulum adalah sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh oleh seseorang siswa
dari awal sampai akhir program pelajaran untuk memperoleh penghargaan dalam bentuk ijazah.
Tujuan kurikulum harus mengenai rumusan tingkah laku, yang diharapkan dimiliki oleh siswa
setelah menerima program tersebut.
B. Fungsi kurikulum
Berikut ini merupakan tabel fungsi kurikulum
Bagi Guru Kurikulum berfungsi sebagi pedoman dalam
melaksanakan proses pembelajaran.
Bagi Kepala Sekolah Kurikulum berfungsi sebagai pedoman dalam
melaksanakan supervisi atau pengawasan.
Bagi Orang Tua Kurikulum berfungsi sebagai pedoman dalam
membimbing anaknya belajr dirumah.
Bagi Masyarakat Kurikulum berfungsi sebagai pedoman
untuk memberi bantuan bagi terselenggaranya
proses pendidikan di sekolah.
Bagi Siswa kurikulum Kurikulum berfungsi sebagai pedoman belajar.
Selanjutnya fungsi kurikulum bagi siswa sebagai subjek didik ada enam fungsi.
1. Fungsi penyesuaian (the Fungsi ini mengandung makana bawa kurikulum
adjustive or adaptive sebagai alat pendidikan harus mampu mengarahkan
function) siswa agar memiliki sifat well adjusted yaitu mampu
menyesuaikan dirinya dengan lingkungan, baik
lingkungan fisik maupun lingkungan sosial.
Stuktur kurikulum terdiri atas sejumlah mata pelajaran, beban belajar, dan kalender
pendidikan. Mata pelajaran terdiri atas:
1. Mata pelajaran wajib diikuti oleh seluruh peserta didik di satu satuan pendidikan pada
setiap satuan atau jenjang pendidikan
2. Mata pelajaran pilihan yang diikuti oleh peserta didik sesuai dengan pilihan mereka.
Diding Nurdin dan Imam Sibaweh menguraikan stuktur kurikulum menjadi tiga:
a. Stuktur Kurikulum SD
b. Stuktur Kurikulum SMP
c. Stuktur Kurikulum SMA
B. Pengembangan Program Tahunan
Pengalokasikan waktu pada Program Tahunan ini ditetapkan besarannya secara global
pada setiap topik satuan bahasa sesuai cakupan lingkungan bahasa pada SK dan KD
berdasarkan kalender pendidikan dan jumlah minggu efektif dalam satu tahun pelajaran.
Langkah – langkah Penyusunan Prota:
a. Menelaah kalender pendidikan, dan ciri khas sekolah/ madrasah berdasarkan kebutuhan
tingkat satuan pendidikan.
b. Menandai hari – hari libur, permulaan tahun pelajaran minggu efektif belajar, waktu
pembelajaran efektif ( per minggu ). Hari- hari meliputi :
1. Jeda tengah semester
2. Jeda antarsemester
3. Libur akhir tahun pelajaran
4. Libur keagamaan
5. Hari libur umum termasuk hari- hari besar nasional
6. Hari libur khusus
c. Menghitung jumlah minggu efektif setiap bulan dan semester pada satu tahun dan
memasukkan dalam format matrik yang tersedia.
Program semester ( promes) merupakan salah satu bagian dari program pembelajaran
yang memuat alokasi waktu untuk setiap topik satuan bahasan pada setiap
semester. Langkah – langkah penyusunan promes:
a. Memasukkan KD,topik dan subtopik bahasan dalam format program semester.
b. Menemukan jumlah jam pada setiap kolom minggu dan jumlah tatap muka per minggu
untuk mata pelajaran PAI.
c. Mengalokasikan waktu sesuai kebutuhana bahasa atopik dan subtopik dengan
membubuhkan tanda ( check list) pada kolom minggu dan bulan.
d. Membuat catatan dan keterangan untul bagian- bagian yang membutuhkan penjelasan.
BAB IV
MANAJEMEN TENAGA PENDIDIK DAN KEPENDIDIKAN
Tujuan rekrutmen pegawai adalah menyediakan calon pegawai yang betul-betul baik dan
paling memenuhi kualifikasi untuk sebuah posisi. Ibrahim Bafadal dalam manajemen
pendidikan masa kini (2017:98) dalam memilih pegawai, jika berkaitan dengan fisik dicari
yang muda, tetapi jika berkaitan dengan pengembangan kepribadian den pengembangan
intelektual sebaiknya merekrut yang relatif tua dan berpengalaman.
3. Pembinaan dan pengembangan pegawai
Pembinaan hendaknya dilakukan dan berorientasi pada pencapaian standar minimal, yaitu
diarahkan untuk dapat melakukan pekerjaan/tugas sebaik mungkin dan menghindari
pelanggaran. Dalam pembinaan dan pengembangan pegawai, dalam suasana kerja sehari-
hari, para pegawai, dalam suasana kerja sehari-hari, para pegawai juga perlu diberi
kebebasan, tetapi tetap terkendali.
4. Promosi dan Mutasi
Kompensasi merupakan imbalan yang dapat berwujud dab tidak berwujud, berupa
finansial maupun non finansial. Misalnya gaji, tunjangan , fasilitas perumahan, intensif,
kendaraan dan lain-lain. Terkait kompensasi memnag harus di berikan, seperti saat
memberikan promosi, harusnya dibarengi dengan kompensasi.
7. Penilaian pegawai
Penilaian didasarkan pada prestasi individu secara real tanpa ditambahi dan dikurangi.
Penilaian ruang lingkup kecakapan, kemampuan, ketranpilan kedisilinan dan sebagainya.
Pasal 40 UU Sisdiknas, pendidik dan tenaga kependidikan berhak memperoleh:
Pengahasilan dan jaminan kesejahteraan sosial yang pantas dan memadai
Penghargaan sesuai dengan tugas dan prestasi kerja
Pembinaan karir sesuai dengan tuntutan pengembangan kualitas
Perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas dan hak hasil kekayaan intelektual
Kesempatan untuk menggunakan sarana dan prasarana, fasilitas pendidikan untuk
menunjang kelancaran pelaksanaan tugas.
BAB V
MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA
Definisi sarana dan prasarana yang disebut perlengkapan atau fasiitas pendidikan. Menurut
Afifburhanuddin pada (afifburhanuddin.wordpress.com diakses, Minggu, 5 Februari 2017)
dalam Arifin (2017:117) Sarana Pendidikan: peralatan yang secara langsung dipergunakan dan
menunjang proses pendidikan, khususnya poses belajar mengajar. Parasarana Pendidikan;
Fasilitas yang secara tidak langsung menunjang jalannya proses pendidikan atau pengajaran.
Harun dalam Muammar dalam Arifin (2017:117) menyatakan sarana dan prasarana
pendidikan adalah semua benda baik yang bergerak maupun yang tidak bergerak diperlukan
untuk penyelenggaraan proses belajar mengajar baik secara langsung maupun tidak langsung
dan benda-benda yang habis dipakai atau tidak dipakai.
Sulthon Masyhud dalam Arifin (2017:118) ruang lingkup penyelenggaraan Sarana dan
Prasarana Pendidikan di sekolah yakni;
a. Perencanaan pengadaan sarana dan prasarana (fasilitas) yang mencakup;
b. Barang-barang bergerak (barang habis pakai tidak perlu diinventarisasi)
c. Barang-barang tidak bergerak seperti tanah dan bangunan
d. Mengadakan Prakualifikasi, untuk memperoleh barang/jasa sesuai dengan bidang usaha.
e. Melakukan pengadaan sarana dan prasaran (fasilitas) pendidikan, termasuk: Pengadaan
tanah, pengadaan bangunan, pengadaan perabot, pengadaan kendaraan, pengadaan alat-
alat kantor dan alat-alat pendidikan, pengadaan buku.
f. Melakukan penyimpanan, menampung hasil-hasil barang atau fasilitas yang belum atau
akan didistribusikan.
g. Melakukan pemeliharaan, mengusdahakn agar barang dan fasilitas tetap terjaga dengan
baik.
h. Melakukan inventarisasi, mencatat dan menyusun daftar inventarisasi barang-barang
milik negara.
i. Melakukan pengahapusan barang-barang/fasilitas; bertujuan untuk menghapus barang-
barang milik negara.
Pengadaan sarana dan prasarana adalah hal yang sangat wajib. Tanpa sarana yang baik,
sekolah sulit melahirkan keluaran yang kompeten. Sarana merupakan media atau alat untuk
belajarr agar pendidikan berjalan efektif. Sarana sekolah diperlukan untuk keseimbangan
perkembangan fisik dan psikis siswa. Menurut Muamma dalam Arifin (2017:124) pengadaan
sarana dan prasarana pendidikan di sekolah pada hakekatnya adalah kelanjutan dari program
perencanaan yang telah disusun oleh sekolah sebelumnya. Sistem pengadaan sarana dan
parasarana dapat dilakukan antara lain:
1. Dropping dari pemerintah, bantuan yang diberikan pemerintah kepada sekolah
2. Pengadaan sarana dan prasarana dengan cara membeli baik secara langsung maupun
melalui pemesanan terlebih dahulu.
3. Meminta sumbangan dari wali murid atau mengajukan proposal bantuan pengadaan
sarana dan prasarana ke lembaga-lembaga sosial yang tidak mengikat.
Untuk itu, kepala sekolah hendaknya merencanakan dengan baik dan mempertimbangkan faktor
dalam memilih sarana dan prasarana. Cara memperoleh perlengkapan sekolah antara lain:
1. Pembelian; pembelian di pabrik, toko, dan memesan
2. Hadiah atau sumbangan
3. Tukar menukar
4. Meminjam
Penyingkiran dan pemusnahaan sarana dan prasarana pendidikan di sekolah adalah kegiatan
meniadakan barang-barang milik lembaga (bisa juga milik negara).
Menurut Muammar, sebagai salah satu aktivitas dalam manajemen sarana dan prasaran
pendidikan, penghapusan bertujuan untuk;
1. Mencegah dan membatasi kerugian pengeluaran dana untuk perbaikan yang
perlengkapannya rusak
2. Mencegah terjadinya pemborosan biaya pengamaan yang tdak berguna lagi
3. Membebaskan lembaga dari tanggungjawab peeliharaan dan pengamanan
4. Meringankan beban investaris
Pengertian Manajemen
Secara semantis, kata manajemen yang umum digunkan saat ini berasal dari kata kerja to
manage yang berarti mengurus, mengatur, mengemudikan, mengendalikan, menangani. Kata
management berasal dari bahasa latin, yaitu mano yang berarti tangan, menjadi manus yang
berarti bekerja berkali-kali menggunakan tangan, ditambah imbuhan agere yang artinya
melaukan sesuatu. Sehingga menjadi managiare yang artinya melalukan sesuatu dengan
menggunakan tangan-tangan. (Uka, 2004:1)
Manajemen Pendidikan
Manajemen pendidikan adalah gabungan dari dua kata yang mempunyai satu makna
yaitu “manajemen” dan “pendidikan”. Secara sederhana, manajemen pendidikan dapat diartikan
sebagai manajemen yang dipraktikan dalam dunia pendidikan dengan spesifikasi dan ciri khas
yang ada dalam pendidikan.
1. Perencanaan (planning): merupakan fungsi yang paling awal dari keseluruhan fungsi
manajemen sebagaimana banyak dikemukakan oleh para ahli.
2. Pengorganisasian (organizing) : merupakan lanjutan dari fungsi perencanaan dalam
sebuah sistem manajemen.
3. Pergerakan (actualing) : adalah salah satu fungsi manajemen yang berfungsi untuk
merealisasikan hasil perencanaan dan pengorganisasian.
4. Pengawasan (controling) : adalah proses dan pengukuran suatu kegiatan operasional dan
hasil yang dicapai dibandingkan dengan standar yang ditetapkan sebelumnya yang
terlihat dalam rencana.
PENGELOLAAN KURIKULUM
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran
untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Maksud dari pengelolaan kurikulum adalah suatu
sistem pengelolaan yang kooperatif, komprehensif, sistemik, dan sistematik dalam rangka
mewujudkan ketercapian tujuan kurikulum. Adapun prinsip-prinsip dalam melaksanakan
pengelolaan kurikulum sebagai berikut:
Produktivitas, hasil yang akan diperoleh dalam kegiatan kurikulum merupakan aspek
yang harus dipertimbangkan dalam manjemen kurikulum. Pertimbangan bagaimana agar
peserta didik dapat mencapai hasil belajar yang sesuai dengan tujuan kurikulum harus
menjadi sasaran.
Demokratisasi, pelaksanaan pengelolaan kurikulum harus berasaskan demokrasi yang
menempatkan pengelola, pelaksana, dan subjek didik pada posisi yang seharusnya dalam
melaksanakan tugas dengan penuh tanggungjawab untuk mencapai tujuan kurikulum.
Kooperatif, untuk memperoleh hasil yang diharapkan dalam mengelola kurikulum perlu
adanya kerja sama yang positif dari berbagai pihak.
Efektivitas dan efisiensi, rangkaian kegiatan pengelolaan kurikulum harus
mempertimbangkan efektivitas dan efisiensi untuk mencapai tujuan kurikulum.
Mengarahkan visi, misi, dan tujuan yang ditetapkan dalam kurikulum, proses
pengelolaan kurikulum harus dapat memperkuat dan mengarahkan visi, misi dan tujuan
kurikulum.
Pengembangan kurikulum sebenarnya adalah sebuah proses siklus yang terus-menerus dan
tidak pernah berakhir. Proses tersebut terdiri dari empat unsur, yaitu:
a. Tujuan : mempelajari dan menggambarkan semua sumber pengetahuan dan pertimbangan
tentang tujuan-tujuan pengajaran.
b. Isi dan metode : mengembangkan isi (material) dan penggunaan metode dalam mencapai
tujuan.
c. Penilaian (assessment) : menilai keberhasilan pekerjaan yang telah dikembangkan
tersebut.
d. Balikan (feedback) : umpan balik dari semua pengalaman yang telah diperoleh yang
pada gilirannya menjadi titik tolak bagi studi selanjutnya.
Proses pengelolaan pendidik dan tenaga kependidikan meliputi langka-langka sebagai berikut:
A. Kesimpulan
Manajemen berbasis sekolah adalah suatu bentuk manajemen dimana
pemerintah memberikan otonomi atau tanggung jawab yang lebih besar kepada
pihak sekolah untuk dapat merencanakan hingga mengelola kegiatan pendidikannya
untuk meningkatkan kualitas pendidikan dengan melibatkan seluruh tenaga di
sekolah sekaligus masyarakat sekitar secara mandiri dan terbuka.
B. Saran
Saya menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini, masih banyak terdapat
kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, saya mengharapkan
sumbangsi pikiran dari para pembaca demi penyempurnaan Critical Book Report
ini.
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Muhammad dan Elfianto. 2017. Manajemen Pendidikan Masa Kini. Medan: UMSU
Press.
Machali, Imam dan Hidayat, Ara. 2018. The Hand Book of Education Management Teori dan
Praktik Pengelolaan Sekolah/Madrasah di Indonesia. Jakarta: Prenadamedia Group.