Anda di halaman 1dari 53

CRITICAL BOOK REVIEW

NAMA MAHASISWA. : BRIAN

HERNANDO GINTING

NIM :5173331004

DOSENPENGAMPU : ArifRahman

MATAKULIAH : PERENCANAANPEMBELAJARAN

PROGRAM STUDI S-1PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK MESIN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat dan
karunia-Nya sehinggga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini untuk
memenuhi tugas mata Kuliah bahasa indonesia dengan Judul makalah “Critical Book
Report” dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat
dipergunakan sebaga salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagipembaca.

Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah ilmu pengetahuan dan
 pengalaman bagi para pembacanya, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi
makalah ini sehingga kedepanmya dapat menjadi lebih baik lagi.
Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan kerena pengalaman yang saya
miliki sangat kurang. Oleh Karena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk
memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalahini .

Medan, November2018

-Penyusun-

ii
DAFTAR ISI

KataPengantar...........................................................................................ii

DaftarIsi..................................................................................................iii

BABIPendahuluan....................................................................................................... 4

A. RasionalisasipentingnyaCBR........................................................4
B. TujuanPenulisanCBR...................................................................4
C. ManfaatCBR....................................................................................5
D. Identitas Buku YangdiReview............................................................6
1. BukuUtama.....................................................................................6
2. BukuPembanding.....................................................................6

BAB II. RINGKASANISIBUKU........................................................................6

A. Ringka sanBukuUtama.............................................................................7
B. Ringka sanBukuPembanding...............................................................29

BABIIIPEMBAHASAN............................................................................................... 21

A. Kelebihan dankekurangan BukuUtama........................................51


B. KelebihandankekuranganBukuPembanding.................................51

BABIVPENUTUP......................................................................................................... 52

A. Kesimpulan..................................................................................52
B. Saran........................................................................................52

DaftarPustaka............................................................................................................ 53

iii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Rasionalisasi PentingnyaCBR

Dalam Critical Book Report ini mahasiswa di tuntut untuk mengkritis sebuah buku,
dan meringkas menjadi satu kesatuan yang utuh sehingga dapat di pahami oleh
mahasiswayangmelakukancrticalbookreportini,termasukdidalamnyamengertiakan
kelemahandankeunggulankeduabukuyangdikritisi.Dalamhalinisayamengkritik
 beberapa buku.

AdapundalampenuntasantugasCriticalBookReportinimahasiswadituntutdalam
meringkas,menganalisadanmembandingkansertamemberikankritikberupakelebihan dan
kelemahan pada suatu buku berdasarkan fakta yang ada dalam buku tersebut,
sehingga dengan begitu membuat mahasiswa senantiasa berfikirlogis dan kritis serta
tanggap terhadap hal-hal baru yang terdapat pada keduan buku tersebut. Penugasan
critical Book report ini juga merupakan pembiasaan agar mahasiswa terampil
dalammenciptakanide-
idekreatifdanberpikirsecaraanalitissehinggapadapembuatantugas- tugas yang sama
mahasiswa pun menjadi terbiasa serta semakin mahir dalam
 penyempurnaan tugas tersebut. Pembuatan tugas crital book report ini juga
melatih,menambah, serta menguatkan betapa pentingnya mengkritikalisasi
suatubuku
 berdasarkan data yang faktual sehingga dengan begitu terciptalah mahasiswa yang
 berkarakterlogissertaanalissehinggadenganbertambahnyaerayangsemakinmajuyang
seperti kita tahu sekarang dizaman MEA(Masyarakat Ekonomi Asean) di tuntut
menciptakanmasyarakatyangberpikirmajuyangdiharapkankepadagenerasibaruini.

B. Tujuan PenulisanCBR

AlasandibuatnyaCBRiniadalahsebagaisalahsatupersyaratanpenyelesaiantugas,
khususnya mata kuliah Perencanaan Pembelajaran, serta untuk menambah wawasan dari
mahasiswaitusendiri.Meningkatkandayakritissertamenguatkanmateritentanghal-hal
 perencanaan pembelajaran dalam dunia kependidikan.

PerencanaanPembelajaran |4
C. ManfaatCBR

Mengkritisi atau membandingkan buku yang berhubungan dengan perencanaan


pembelajaran yang satu dengan buku perencanaan pembelajaran yang lain. Dengan
mencari kelebihan dan kekurangan buku tersebut. Agar dapat menjadi pembanding
yang akan memperbaiki atau melengkapi buku perencanaan pembelajaranselanjutnya.

PerencanaanPembelajaran |5
A. Identitasbuku

Buku Utama

1. Judul buku : Perencanaan Pengajaran


2. Pengarang : R. Ibrahim & Nana Syaodih S
3. Penerbit : Rineka Cipta
4. Tahun terbit : 2010
5. Kota Terbit : Jakarta
6. Tebal Buku : xii + 139 Halaman
7. ISBN : 978 – 979 – 518 – 656 – 4
8. ukuran : 14,5 x 20 cm

Buku kedua
1.Judulbuku : Perencanaan Pembelajaran
2. Pengarang : Abdul Majid, S.Ag.,M.Pd
3. Penerbit : PT Remaja Rosdakarya Bandung
4.Tahunterbit : 2011
5. Cetakan :Cetakan Ke –  1 S.D 7, tahun 2005 – 
2011 Cetakan Ke – 8, Oktober 2011
6. TebalBuku : 291Halaman
7. ISBN :979 – 692 – 493 – 5
8. Ukuran : 15,5 x 23cm

PerencanaanPembelajaran |6
BAB II
Ringkasan Isi Buku

A.BUkUUtama

BAB I
PENDAHULUAN

A. Kedudukandantujuanmatakuliah

Sesuai dengan besar kecilnya kegiatan serta kebiasaan atau cara orang mengerjakannya,
adarencana yang dilakukan dengan cepat, sepintas dan tanpa renca tertulis, tetapi ada pula
 perencanaan yang membutuhkan waktu lama, pengerjaan yang seksama oleh banyak orang
dan didokumentasikan secara tertulis. Pengajaran merupakan suatu kegiatan atau upaya
membantu para siswa mengembangkan kemampuan, pengetahuan dan keterampilan dalam
suatu bidangtertentu.

B. Hubungandenganmatakuliahlain

Perencanaan ataupun penyusunan program/persiapan mengajar sesuatu bidang studi atau


matapelajaransertapelaksanaanmengajardidasariolehmatakuliahini.Perencanaan
 pengajaran memberikan konsep-konsep dasar serta ketentuan-ketentuan praktis tentang cara
menyusun rencana dan persiapan mengajar serta melaksanakan pengajaran suatu bidang studi
atau mata pelajaran. Sebelum seorang guru atau calon guru menyusun program
semester/caturwulan ataupun persiapan mengajar untuk suatu pokok bahasan, terlebih dahulu
ia harus menguasai bagaimana cara merumuskan tujuan, alat evaluasi, bahan, cara
mengajarserta media/alat pelajaran. Prinsip-prinsip tentang cara merumuskan dan latihan
bagaimana merumuskan hal-hal di atas diberikan dalam mata kuliahini.

Mata kuliah ini juga dapat dikategorikan sebagai mata kuliah aplikasi, sebab di
dalamnya berisi penerapan atau aplikasi konsep-konsep, teori-teori, dan prinsip-prinsip yang
dibahas dalam kelompok mata kuliah dasar kependidikan (MKDK) dalam penyusunanrencana
pengajaran. Dengan perkataan lain perencanaan pengajaran didasari dan sekaligus memadukan
konsep-konsep, teori-teori dan prinsip-prinsip yang dibahas dalam MKDK. Dengan demikian,
penguasaan materi mata kuliah MKDK menjadi prasyarat (prerekuisit) mata kuliah
perencanaanpengajaran.

PerencanaanPembelajaran |7
C. Sistematika dan Lingkup IsiBuku
Secara lebih rinci apa yang dibahas dalam buku ini, meliputi hal-hal sebagai berikut :
Pada Bab I, Pendahuluan
Pada Bab II, Teori dan prinsip-prinsip yang mendasari pengajaran
Pada Bab III, Beberapa hal pokok dalam proses belajar-mengajar
Pada Bab IV, Program pengajaran dan perencanaannya
Bab V sampai VIII merupakan pedalaman dari bab keempat
Pada Bab V, Perumusan tujuan pengajaran
Pada Bab VII, penentuan materi dan kegiatan belajar-mengajar
Pada Bab IX, Pelaksanaan dan evaluasi program pengajaran

D. Cara Menggunakan BukuIni

Buku merupakan sumber utama dalam belajar, dan oleh karena itu pemilikan buku terutama
 buku-buku teks untuk setiap mata kuliah adalah wajib. Sumber utama yang lainnya adalah
orang, terutama pada dosen yang mengajar anda. Diluar dosen yang mengajar anda, dosen
lain, para ahli, guru-guru di sekolah serta teman-teman anda sendiri adalah sumber belajar
yang berharga, asal anda mau dan bisa memanfaatkannya. Media massa seperti radio, televisi,
majalah dan surat kabar juga dapat merupakan sumber belajar yangberharga.

BAB II
TEORI DAN PRINSIP-PRINSIP YANG MENDASARI PENGAJARAN
A. Rumpun Psikologi KekuatanMental

Rumpun teori ini disebut psikologi mental kerena menurut pandangan ahli psikologi, individu
atau siswa mempunayi kekuatan atau kemampuan yang bersifat mental atau rohaniah. Dalam
rumpun ini ada 3 teori psikologi yang terkenal dan banyak berpengaruh terhadap pelaksanaan
 pengajaran, yaitu;

1. PsikologiDaya
Menurut psokologi daya, individu atau siswa memiliki sejumlah daya atau kekuatan,
sepertidaya mengindera, mengenal, mengingatt, menanggap, menghayal, berfikir,
merasakan,menilai dan berbuat. daya- daya itu dapat dikembangkan melalui latihan, seperti
latihan mengamatibenda,gambar,mendengarkanbunyidansuara,mengingatkata,artikata,dan

PerencanaanPembelajaran |8
letaksesuatukotadalapeta.Latihan-latihaninidilakukanmelaluiberbagaibentuk
 pengulangan. Dalam pelajaran pendidikan jasmani atau olahraga,, guru-guru banyak
menggunakan metode ini.

2. PsikologiTanggapan
Teori kekuatan mental yang lain adalah psikologi tanggapan atau vorstellungen. Karena
 pengembangan teori ini adalah sorang ahli psikologi berasal dari jerman bernama herbart,
maka psikologi ini disebut juga Herbatisme. Herbart menyebutkan teorinya sebagai
vorstellungen, yang dapat diterjemahkan sebagai tanggapan yang tersimpan dalam kesadaran.
Sitiap pengalaman, apakah diterima melalui penglihatan, pendengaran, peradaban, dibaca,
dipikirkan, dilakukan, dan sebagainya. Akan memberikan bekas didalam didalam kesadaran.
Bekas-bekas ini dapat dimunculkan kembali dalam bentuk tanggapan. Ada 3 bentuk
tanggapan,yaitu:impresi,indra,tanggapan,ataubayangandariinpresiindrayanglalu,dan
 perasaan yang menyertai impresi atau tanggapan tersebut, seperti senang atau tidak
senang.dalam pelaksanaan pengajarannya, guru yang menggunakan metode mengajar
tanggapan, memilih dan menyusun bahan ajaran secara sederhan, menyajikan secara menarik,
dan berulang-ulang, kait-mengait antara yag satu dengan yang lain.

3. Psikologi NaturalismeRomantik
Teori ini berasal dari Jean J.Rousseau. Menurut Rousseau anak memiliki potensi
ataukekuatanataupotensiyangmasihterpendam,yaitupotensiberfikir,berperasaan,
 berkemauan, keterampilan, berkembang, mencari, dan menemukan senidiri apa yang
diperlukannya. Melalui berbagai bentuk kegiatan dan usaha belajar anak mengembangkan
segala potensi yang dimilikinya. Berbeda dengan teori-teori lain, menurut Rousseau anak
tidak usah terlalu banyak diatur dan diberi, biarkan mereka mencari dan menemukan
dirinyasendiri, sebab menurut dia anak dapat berkembangsendiri.
B. Rumpun PsikologiBehaviorisme

Rumpun psikologi ini disebut Behaviorisme karena sangat menekankan behavior, yaitu
tingkah laku atau prilaku yang dapat diamati dan diukur. Rumpun psikologi ini bersifat
molecular atau unsuriah, karena memandang kehidupan individu manusia tediri atas unsure-
unsur seperti halnya molekul-molekul. Ada beberapa cirri dari rumpun psikologi ini,yaitu:

 Mengutamakan unsur-unsur atau bagian-bagian kecil


 Bersifat mekanistis
PerencanaanPembelajaran |9
 Menekankan peranan lingkungan
 Mementingkan pembentukan reaksi atau respons
 Menekankan pentingnya latihan.

Ada 3 teori belajar yang terpenting dalam rumpun psikologi behaviorisme ini, yaitu:

1. Psikologi Asosiasi
2.Psikologi Conditioning
3. PsikologiPenguatan

C. Rumpun Psikologi KognitasGestalt

Rumpun kognitif gestalt bersifat molar atau menekankan keseluruhan yang terpadu. Menurut
 para ahli teori ini, alam, kehidupan manusia, berprilaku manusia selalu merupakan suatu
keseluruhan, suatu perpaduan. Ada 3 teori yang terkenal dalam rumpun ini, yaitu:

1. PsikologiGestalt
Psikologi Gestalt berkembang di Jerman dengan pendiri utamanya adalah Max Wherterimer.
Perkataan Gestalt dalam bahasa Jerman berarti suatu konfigurasi, pola, kesatuan, atau
keseluruhan. Psikologi Gestalt memang prinsip utamanya memekankan keseluruahn atau
 perpaduan. Menurut Ernest Hilgard ada 6 ciri dari belajar yang mengandung pemahaman,
yaitu:

 Pemahaman dipengaruhi oleh kemampuandasar.

 Pemahaman dipengaruhi oleh pengalaman belajar masalalu.

 Pemahaman tergantung pada pengaturansituasi.

 Pemahaman didahului oleh usaha-usahacoba-coba.

 Belajar dengan pemahaman dapatdiulangi.

 Suatu pemahaman dapat diaplikasikan bagi opemahaman situasi lain.

2.PsikologiKognitif
Teori ini lebih menekankan pada proses mengetahui (knowing), yaitu mengemukakan cara-
cara ilmiah dalam mempelajari proses mental yang terlibat dalam upaya mencari dan
menemukan pengetahuan. Psokologi kognitif mempunyai hubungan erat dengan psikologi
Gestalt sebab menekakan proses mental terutama proses berfikir. Psikologi kognitif berbeda
dengan Behaviorisme yang memandang moral sebagai upaya untuk berpikir dalam menilai
apakahsesuatuperbuatanbaikataujahat.Perkembanganmoralberkenaandenganperluasan

PerencanaanPembelajaran |10
atau peningkatan struktur organisasi nilai (bagian dari structural mental) pada seseorang
untuk mengambil keputusan-keputusanmoral.

3. PsikologiMedan
Psikologi Medan atau field Theory, pada prinsipnya sama dengan Gestalt, menekankan
keseluryhan dan keterpaduan. Menurut teori ini individu selalu dalam suatu medan atau suatu
lapangan lapangan (yaitu lapangan fenomenal atau lapangan psikologis). Dalam medan ini
ada suatu tujuan yang dicapai individu, tetapi untuk mencapai selalu ada hambatan. Individu
memiliki suaytu dorongan atau motif dan berusaha untuk mengatasi hambatan. Apabila
individuberhasilmencapaitujuan.Makaiamasukkedalammedanataulapanganfenomenal
 baru yang di dalamnyanterbentuk tujuan baru dengan hambatan-hambatan baru dan motif
yangbarupula.Demikianseterusnyaindividukeluardarisuatumedandanmasukkemedan
 berikutnya.
D. Prinsip-PrinsipPengajaran

1. PrinsipPerkembangan
Siswa yang diajar di kelas sedang berada dalam proses perkembangan, dan akan terus
 berkembang. Sehubungan dengan perkembngan ini maka kemampuan anak padasetiap
 jenjang usia dan tingkat kelas berbeda-beda. Anak pad jenjang usia atau kelas yang lebih
tinggi, memiliki kemampuan lebih tinggi dari yang di bawahnya. Pada waktu memilih bahan
dan metode mengajar, guru hendaknya memperhatikan dan menyesuaikan dengankemampuan-
kemampuan anak tersebut. Perkembangan berarti perubahan. Perubahan itu ada yang cepat dan
ada yang lambat. Seorang guru hendaknya cukup mengerti dan bersabar, apabila pada suatu
saat seorang siswa belum memperlihatkan kemajuan dan kemajuannya sangatlambat.

2. Prinsip PerbedaanIndividu
Tiap orang mahasiswa memiliki pembawaan-pembawaan yang berbeda, dan menerima
 pengaruh dan perlakuan dari keluarganya masing-masing juga berbeda. Dengan demikian
adalh wajar apabila setiap siswa memiliki ciri tersendiri. Guru perlu mengerti benar tentang
adanya keragaman cirri-ciri siswa ini. Baik di dalam menyiapkan dan menyajikan pelajaran
maupun dalm memberikan tugas dan bimbingan, guru hendaknya menyesuaikan dengan
 perbedaan-perbedaantersebut.Dalammodelpengajaranberprogramataumodul,penyesuaian
 pelajaran dengan perbedaab individu ini sepenuhmya dapat dilakukan, karena carabelajar

PerencanaanPembelajaran |11
individual. Dalam pengajaran yang bersifat klasikal, seperti yang umumnya dilaksanakan
disekolah-sekolah, penyesuian pelajaran dengan perbedaan individu ini terbatas sekali.
Pengajaran yang bersifat klasikal ini dapat disempurnakan dengan cara-cara sbb:

Dalam belajar hendaknya guru menggunakan metode atau strategi belajar-mengajar yang
 bervariasi.
Hendaknya digunakan alat dan media dalam pengajaran.
Hendaknya guru memberikan bantuan dan bimbingan khusus kepada anak-anak yang
lambat atau kurang pandai.
Hendaknya guru memberikan bahan pelajaran tambahan kepada anak-anak yang pandai
untuk mengimbangi kepandaiannya.
Pemberian tugas-tugas hendaknya disesuaikan dengan minat dan kemampuan siswa.

3. Minat dan KebutuhanAnak


Setiap anak mempunyai minat dan kebutuhan sendiri-sendiri.anak di kota berbeda minat dan
kebutuhannya dengan anak desa, di daerah pantai berbeda dengan pegunungan. Bahan ajaran
dan cara penyampaian sedapat mungkin disesuaikan dengan minat dan kebutuhan
tersebut.walau pun hamper tidak mungkin menyesuaikan pengajaran minat dan kebutuhan
setiap siswa, sedapat mungkin perbedaan-perbedaan minat dan kebutuhan tersebut dapat
dipenuhi. Pengajaran perlu memperhatikan minat dan kebutuhan, sebab keduanya akan
menjadi penyebab timbulnya perhatian. Sesuatu yamg menarik minat dan kebutuhan anak,
akanmenarikperhatiannya,dengandemikianmerekaakanbersungguh-sungguhdalam
 belajar.

4. AktifitasSiswa
Mengajar merupakan upaya yang dilakukan oleh guru agar siswa belajar. Dalam pengajaran,
siswalahyangmenjadisubjek,dialahpelakukegiatanbelajar.Agarsiswaberperansebagi
 pelaku dalam kegiatan belajar, maka guru hendaknya merencanakan pengajaran, yang
menuntut siswa banyak melakukan aktivitas belajar. Hal ini tidak berarti siswa dibebani
 banyak tugas. Aktivitas atau tugas-tugas yang di kerjakan hendaknya menarik minat siswa,
dibutuhkan dalam perkembanhannya, serta bermanfaat bagi masa depannya. Metode-metode
yang banyak mengaktifkan siswa, diantaranya adalah metode: diskaveri, inkuiri, eksperimen,
demonstrasi pemechan masalah, keterampilan proses, penegasan, dan diskusi.

PerencanaanPembelajaran |12
5.Motivasi
Motif atau biasa disebut juga dorongan atau kebutuhan merupakan sesatu tenaga yang berada
 pada diri individu atau siswa yang mendorongnya untuk berbuat mencapai suatu tujuan.
Motif memiliki peranan yang cukup besar didalam upayabelajar.

BAB III
BEBERAPA HAL POKOK DALAM PROSES BELAJAR-MENGAJAR
A. Interaksi BelajarMengajar

Agar pelaksanaan pengajaran berjalan efesien dan efektif maka diperlakukan perencanaan
yang tersusun secara sistematis, dengan proses belajar-mengajar yang lebih bermakna dan
mengaktifkan siswa serta dirancang dalam suatu scenario yang jelas. Pengajaran berintikan
interaksi antara guru dan siswa. Dalam interaksi ini, guru melakukan kegiatan mengajar
dansiswa belajar. Kegiatan belajar-mengajar ini bukan merupakan dua hal yang terpisahkan
tetapi bersatu, dua hal yang menyatukan adalah interaksi tersebut. Interaksi belajar-mengajar
disekolah,merupakaninteraksiberencana.Secaraumum,yangmeenjadirencana
 pengajarannya adalah kurikulum, sedangka secara khusu rencana pengajaran ini adalah Garis-
garis Besar Program Pengajaran (GBPP) dan satuan Satuan Pelajaran.

B. ProsesBelajar-MengajarDitinjauDariSudutSiswa

Seperti telah di uraikan sebelumnya bahwa dari sudut siswa, pengajaran berarti belajar.
Belajar merupakan serangkaian upaya untuk mengembangkan kemampuan-kemampuan
dansikap serta nilai-nilai siswa, baik kemampuan intelektual, social, afektif,
maupunpsikomotor.

1. Macam-Macam KeterampilanIntelektual

Gagne (1970), membedakan macam-macam belajar, dari keterampilan intelektual


yangterkandung didalamnya. Ia mengemukakan 8 tipe keterampilan intelektual dalam belajar,
yaitu:

1) Belajar tanda-tanda atau signal learning


2) Belajar hubungan stimulus-respons
3) Belajar mengusai rangkaian hal.
4) Belajar hubungan verbal
5) Belajar membedakan atau discriminationlearning

PerencanaanPembelajaran |13
6) Belajarkonsep-konsep
7) Belajar aturan/hokum atau rulelearning
8) Belajar memecahkan masalah atau problem solvinglearning

2. Belajar Menerima, Menghafal, Diskaveri danBermakna

Ausuble dan Robinson (1969), mengemukakan adanya 4 macam belajar menerima dengan
lawannya belajar diskaveri, dan menghapal dengan lawannya dan belajar bermakna.

a. Belajar Menerima dan Belajar Diskaveri


Belajar menerima adalah suatu bentuk kegiatan belajar, dengan peranan siswa lebih pasif
mereka lebih banyak menerima apa yang disampaikan oleh guru. Belajar diskaveri, disebut
 juga belajar inkuiri, yang erat hubungannya dengan apa yang sekarang kita kenal dengan
sebutan Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA).

 b. Belajar Menghafal dan bermakna


Belajar menghafal merupakan kegiatan belajar yang menekankan penguasaan pengetahuan
atau fakta-fakta tanpa memberi arti terhadap pengetahuan atau faktatersebut.

3. Belajar di Sekolah dan di LuarSekolah


Kegiatan-kegiatan belajar yang diutarakan pada uraian dapat berlangsung di sekolah, dan
dapat pula di luarsekolah

4. Belajar Secara Klasial, Kelompok danIndividual


Kegiatan belajar dapat berlangsung secara klasikal, kelompok, maupun individual. Kegiatan-
kegiatan belajar yang bersifat menerima atau mengahapal pada umumnya diberikan secara
klasikal. Kegiatan belajar yang lebih mengaktifkan siswa berlangsung secara kelompok atau
individual.

5. Belajar Teori danPraktek


Apa yang dipelajari oleh siswa dapat berkenaan dengan suatu teori, tetapi dapat
jugamenyangkut kegiatan praktek. Dalam kegiatan belajar yang bersifat praktek umumnya para
siswa belajar secara aktif, bukan saja aktif secara jasmaniah tetapi juga secararohaniah,
 belajar tidak hanya bersifat menerima tetapi juga memberi atau berbuat, tidak menghapal
tetapi menangkaparti.

PerencanaanPembelajaran |14
C. ProsesBelajarMengajarditinjaudariSudutGuru

Kegiatan belajar-mengajar, memang merupakan dua hal yang tidak bias dipisahkan, sebab
siswa melakukan kegiatan belajar karena guru mengajar, atau guru mengajar agar siswa
 belajar.

1. Mengajar SecaraEkspositori

Metode mengajar yang biasa digunakan dalam pengajaran ekspositori, adalah:

a. Metode Ceramah
 b. Metode Demonstrasi

2.Mengajar dengan MengaktifkanSiswa

Beberapa halnya dengan kegiatan mengajar yang bersifat ekspositori, dalam pelaksanaan
kegiatan mengajar mengaktifkan siswa, guru tidak begitu banyak melakukan aktivitas.

a. Metode Tanya-Jawab
 b. Metode Diskusi
c. Metode Pengamatan dan Percobaan.
d. Metode Mengajar Kelompok
e. Metode Latihan

BAB IV
PROGRAM PENGAJARAN DAN PERENCANAAN
A. Pengajaran Sebagai SuatuSistem

1. Konsep Pengajaran Sebagai SuatuSystem

Pengajaran sebagai suatu system merupakan suatu pendekatan mengajar yang menekankan
hubungan sistemik antara berbagai komponen dalam pengajaran. Hubungan sistemik
mempunyai arti bahwa komponen yang terpadu dalam suatu pengajaran sesuai dengan
fungsinya saling berhubungan satu sama lain dan membentuk satu kesatuan. Hubungan
sistemik atau penekanan kepada system, merupakan ciri pertama dari pengajaran ini. Ciri
keduaadalahpenekanankepadaperilakuyangdapatdiukurataudiamati.Pengajaran

PerencanaanPembelajaran |15
mempunyai beberapa komponen, yaitu komponen : tujuan pengajaran, bahan ajaran, metode
 belajar-mengajar, media, dan evaluasi pengajaran. Pengajaran yang bercirikan system
menekankan keterpaduan antara keseluruhan komponen, komponen yang satu berhubunganerat
dengan komponen lainnya. Ciri yang kedua pengajaran sebagai system adalah penekanan
kepada perilaku yangdapat

B. Perencanaan ProgramPengajaran

Pengajaran dilaksanakan dalam jangka waktu tertentu, misalnya 3 tahu untuk jenjang SLTPdan
SLTA, dan 6 tahun untuk Sekolah Dasar. Karena dilaksanakan dalam jangka waktu tertentu,
baik lama maupun singkat, maka apa yang dikerjakan dalam pengajaran perlu disusun dalam
suatu program, yaitu program pengajaran. Ada program pengajaran yang mencakup seluruh
masa belajar misalnya 6 tahun untuk SD dan 3 tahun untuk SLTP dan SLTA, disamping itu
ada program yang lebih singkat seperti program tahunan, semesteran/caturwulan, program
mingguan, dan sebagainya. Dalam pengajaran di sekolah kita dewasa ini, umumnya guru-
guru hanya dituntut menyusun dua macam program
 pengajaran, yaitu program untuk jangka waktu yang cukup panjang seperti program
semesteran (untuk SLTP dan SLTA) atau program caturwulan (untuk SD) dan programuntuk
 jangka waktu singkat yaitu program untuk setiap pokok satuan bahasan. Misalnya apa yang
dikenal dengan satuan pelajaran.

1. Program Untuk Jangka Waktu AgakPanjang

Berdasarkan kurikulum 1984, di SLTP dan SLTA digunakan system/program belajar


semester,sedangSDtetapdigunakansystem/programbelajacaturwulan.Kalaudalam
 program belajar semester satu tahun ajaran terbagi atas dua semester, maka dalam
programcaturwulan satu tahun terbagi atas tiga caturwulan. Perbedaan pembagian waktu
belajar ini sudah tentu didasarkan atas pertimbangan-pertimbangan tertentu.

Caturwulan merupakan satu periode waktu belajar. Dalam periode waktu tersebut siswa-
siswa diharapkan menguasai satu kesatuan pengetahuan, sikap dan keterampilan tertentu.
Pada setiap akhir caturwulan diadakan evaluasi hasil belajar yang biasa disebut tes sumatif.
Hasilnya setelah digabungkan dengan hasil-hasil evaluasi sebelumnya, dapat dijadikan tolok
ukur keberhasilan pengajaran yang dilakukan oleh guru pada caturwulantersebut.

Adapun unsur-unsur yang biasanya terkandung dalam program suatu caturwulan tertentu
meliputi :

PerencanaanPembelajaran |16
a.Tujuan
 b. Pokok/satuan bahasan
c. Metode mengajar
d. Media dansumber
e.Evaluasipengajaran
f.Waktu
g. Danlain-lain

2. Program Untuk Jangka WaktuSingkat


Program caturwulan dapat dijadikan pegangan untuk mengajar di kelas, tetapi baru
merupakan pegangan bagi pelaksanaan mengajar selama satu caturwulan. Untuk pegangan
mengajardidalamkelas.Dariprogramcaturwulaninimasihperludijabarkanlagiprogram-
 program untuk jangka waktu yang pendek, misalnya program untuk setiap pokok/satuan
 bahasan. Program untuk setiap pokok/satuan bahasan ini pada dasarnya merupakan program
mingguan atau harian, dan dewasa ini lebih dikenal dengan nama satuan pelajaran. Isi dan
alokasi waktu setiap satuan pelajaran tergantung pada luas atau sempitnya pokok/satuan
 bahasan yang dicakupnya. Suatu pokok/satuan bahasan yang membutuhkan waktu hanya2
 jam pelajaran, mungkin selesai diajarkan dalam satu pertemuan saja. Pokok/satuan bahasan
yang membutuhkan waktu 4 jam pelajaran, perlu disampaikan dalam dua kali
 pertemuan/penyajian. Apabila dalam jadwal, mata pelajaran itu diberikan 2 x 2 jam pelajaran,
maka pokok/satuan bahasan tersebut dapat diselesaikan dalam satu minggu, tetapi bila
membutuhkanlebihdari4jampelajaranmakabaruselesaidiajarkanselamaduaminggu,
 bahkanmungkinjugalebih.Komponen-komponenisidarisatusatuanpelajarantidakbanyak
 berbeda dengan program caturwulan. Perbedaannya adalah pada satuan pelajaran tujuandan
 bahan ajaran disusun lebih rinci dan spesifik, metode mengajar dijelaskan dalam bentuk yang
lebih konkret berupa proses bagaimana guru menyampaikan pelajaran/mendorong siswa
 belajar dan bagaimana siswa belajar.
C. BeberapaHalYangPerluDiperhatikanDalamPerencanaan ProgramPengajaran

Penyusunan program pengajaran bertujuan agar pelaksanaan pengajaran berjalan lebih lancar
dan hasilnya lebih baik.

1.Kurikulum
2. Kondisisekolah
3. Kemampuan dan perkembangansiswa

PerencanaanPembelajaran |17
4. Keadaanguru

BAB V
PERUMUSAN TUJUANPENGAJARAN
A. PengertiandanPenggolonganTujuanPengajaran

Tujuan pengajaran merupakan titiki awal yang sangat penting dalam proses perencanaan
 pengajaran sehingga baik arti maupun jenis-jenisnya perlu dipahami betul oleh setiap guru.

1.Pengertian Tujuan dan LatarBelakangnya

Tujuan pengajaran merupakan kompnen yang utama yang terlebih dahulu harus
dirumuskanguru dalam proses belajar-mengajar.

2. Jenjang dan Lingkup Pendidikan


a. jenjangTujuan
Dilihat jenjangnya, tujuan-tujuan pendidikan dapat dibagi atas:

1) Tujuan Institusional;
2) Tujuan Kurikuler.
3) Tujuan Instruksional

 Tujuan institusional ialah tujuan-tujuan yang ingin dicapai oleh lembagatau


 jenis/tingkatan sekolah.

 Tujuan Kurikuler adalah tujuan-tujuan yang pencapaiannya dibebankan pada masing-


masing matapelajaran.

 Tujuan Instruksional merupakantujuan terbawa dari jenjang-jenjang tujuan yang


kitakenal.

 b. Lingkup tujuan

Dilihat dari kawasan atua bidang yang di cakup, yujuan-tujuan pendidikan dapat dibagi atas:
1. Tujuan Kognitif
Tujuan kognitif ialah tujuan-tujuan yang lebih banyak yang berkenaan dengan prilaku dalam
aspek berfikir/intelektual.

PerencanaanPembelajaran |18
2. TujuanPsikomotor
Tujuan-tujuan psikomotor ialah tujuan-tujuan yang banyak berkenaan dengan aspek
ketrampilan motoric atau grrak dari peserta didik/siswa.

3. TujuanApektif
Tujuan apektif adalah tujuan-tujuan yang banak berkenaan dengan aspek perasaan,
nilai,sikap, dan minat prilaku pesertadidik/siswa.

B. TujuanInstruksioanalKhususdanCaraPenyusunannya
Dalam uraian tentang jenjang-jenjang tujuan pendidikan pada bagian yang lalu dikemukakan
 bahwa dalam pengembangan kurikulum dan perencanaan pengajaran, dibedakan antara tujuan-
tujuan instruksional umum (TIU) dan tujuan-tujuan instruksional khusus (TIK).salahsatu
penting yang perlu dilakukan guru dalam kegiatan perencanaan pengajaran ialah menetapkan
dan merumuskan tujuan-tujuan instruksional khusus atau TIK.
1. Tujuan Instruksional Khusus(TIK)
Tujuan instruksional umum dapat dilihat di dalam GBPP, sedangkan tujuan instruksional
khusus harus dirumuskan sendiri oleh guru yang bersangkutan berdasarkan tujuan
instruksional khusus (TIK) berisi sejumlah kemmpuan yang lebih spesifik yang dijabarkan
dari dan untuk menunjang pencapaian kemajuan yang terkandung Tujuan Instruksioanl
Umum(TIU).

2. Cara Menjabarkan TIU MenjadiTIK


Langkah pertam yang harus dibuat guru dalam merencanakan pengajaran untuk suatu
 pokok/satuan bahsan dalam kurikulum adalah merumuskan TIK yang menjabarkan dari TIU
yang ingindicapai melalui pokok/satuan bahasan yang bersangkutan.
3. Penentuan TIK yang Sesuai dengan KebutuhanSiswa
Agar perencanaan pengjaran yang dibuat bersifat efesien, perlu diupayakan agar TIK-TIK
yang kita rumuskan betul-betul mengandungperilaku.

PerencanaanPembelajaran |19
BAB VI
PENENTUAN DAN PENYUSUNAN ALAT EVALUASI
A. PenentuanPendekatandanCaraEvaluasi

1.Pendekatan dalamEvaluasi

Dalam evaluasi hasil belajar dikenal adanya dua pendekatan:


Penilaian AcuanNorma (PAN) dan Penilaian Acuan Patokan(PAP).
Dalam PAN< nilai yang diperoleh siswa tergantunga pada kedudukan hasil belajar yang
tercapainya dalam kelas. Daam PAP,nilai yang diperoleh siswa tergantung dari seberapa jauh
tujuan-tujuan yang tercermin dalam soal-soal tes yang diberikan dapat dikuasi, tanpa
mempedulikan hasil yang dicapai oleh kelas/siswa-siswi lain.

2. Cara-cara dalam evaluasi

a. TesTertulis

dalam melakukan tes tertulis, guru menyiapkan butir-butir tes secara tertulis dan para siswa
 pun memberikan jawaban secara tertulis pula.Evaluasi secara terrulis ini dapat dilaksankan
dalam teks bentuk objektif dan bentuk uraian.

Tes bentuk objektif di bagi atas empat jenis, yaitu:

1. tes benar/salah
2. tes pilihan ganda
3. tesmenjodohkan
4. tes melengkapi jawabansingkat.

Adapun tes bentuk uraian dapat dibagi atas dua jenis, yaitu:
1. tes uraian terbatas
2. tes uraianbebas.

 b. Tes lisan


Dalam melaksanakan tes lisanini guru memberikan pertanyaansecara lisan dan
siswalangsung diminta menjawab secara lisa pula.

c. Tes perbuatan

PerencanaanPembelajaran |20
Dalam tes ini, siswa ditugasi untuk melakukan sesuatu perbuatan yang sesuai dengan jenis
keterampilan yang terkandung daalam TIK.

3. Bentuk Tes

a. Tes Bentuk Uraian


Tes bentuk uraian bertujuan untuk mengukur kemampuan siswa menguraikan terdapat
apa yang ada dalampikirannya tentang sesuatu masalah yang diajukan oleh guru. Terdapat
dua jenis tes uraian yaitu: Uraian bebas, dan Uraianterbatas.

 b. Tes Bentuk Objektif


Tes bentuk objektif sangat beragam jenisnya. Setiap jenis memiliki nilai kegunaan masing-
masing sesuai dengan maksud dan tujuan diadakannya evaluasi. Yang popular diantaranya
daalah: Bentuk Benar- Salah, Bentuk Pilihan-Ganda, Bentuk Menjodohkan, Bentuk
Melengkapi.

B. Penyusunan AlatEvaluasi

1.Kriteria tes yangbaik


Secara umum, tes yang baik harus memenuhi kriteria validitas, reliabilitas, dan
objektivitas.Dalam pengertian yang sederhana dari kriteria ketiga adalah:
a. Suatu tes dikatakan valid jika tes itu mengukur apa yang sesungguhnya yang ingin
diukur.
 b. Suatu tes dikatakan realibilitas, jika tes itu memperlihatkan hasil yang sama ketika
diberikan pada waktu yang berbeda terhadap individu/kelompok yang sama.
c. Suatu tes dikatakan objektif jika penilaian dari dua orang atau lebih terhadap dari
suatu jawaban yang diberikan, sama atau menunjukan hasil yang sama.

2.Kesesuaian Soal denganTIK


Kesesuaian solal dengan TIK meliputi kesesuaian dilihat dari jenjang kemampuan dan
kesesuaian dilihat dari lingkup isi.

a. Kesesuaian jenjang kemampuan


 b. Kesesuaian Lingkup Isi

PerencanaanPembelajaran |21
3.Kesesuaian Soal dengan Kaidah-kaidah Konstruksi Tes
a. Tes bentukurian
 b. Tes bentuk objektif

4.Langkah-langkah Menyusun Tes


a. PembuatanKisi-kisi
 b. PenyusunanSoal
Berdasarkan TIK yang telah dirumuskan dengan mengacu pada kisi-kisi yanga ada, kini
disusun soal-soal tes untuk menilai taraf pencapaian masing-masing TIK,
denganmemperhtikan:

1) Kesesuaian dalam jenjang kemmpuan;


2) Kesesuaian dalam lingkupisi;
3) Kaidah-kaidah konstruksi tes.
c. PerakitanTes

BAB VII
PENENTUAN MATERI DAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR
A. Penentuan MateriPelajaran
1. Pengertian dan PersyaratanMateri

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menetapkan materi pelajaran, antaralain:

 Materipelajaranhendaknyasesuaidengantercapainyatujuaninstruksional.
 Materipelajaranhendaknyasesuaidengantingkatpendidikan/perkembangansiswa
 pada umumnya.

 Materipelajranhendaknyaterorganisasisecarasistematikdanbersikenambungan.
 Materi pelajaran hendaknya mencakup hal-hal yang bersifat factual maupun
konsptual.

2. CaraPemilihan
Dengan mengacu pada uraian yang telah dikemukakan, adabeberapa hl yang perlu
diperhatiakn dalam memilih/menetapkan materipelajaran:

PerencanaanPembelajaran |22
a. tujuan pengajaran.
 b. Pentingnya bahan
c. Nilai praktis
d. Tingat perkembangan peserta didik
e. Tata urutan

B. Penentuan MetodeMengajar

1. Jenis-jenis MetodeMengajar
Analisi singkat tentang masing-masing metode mengajar tersebut dapat diikuti dalam uraian-
urain berikut:
a. Metode Ceramah
 b. Metode Demonstrasi
c. Metode Eksperimen
d. Metode PemberianTugas
e.MetodeKaryawisata
f.MetodeSosiodrama

2. Pemilihan MetodeMengajar
a. Kesesuaian dengan tujuan instruksional
 b. Keterlaksanaan dilihat dari waktu dan sarana

C. PenentuanKegiatanbelajarMengajar

1. KegiatanGuru
Jenis-jenis Kegiatan yang perlu dilakukan guru tergantung dari jenis-jenid metode
mengajaryang digunakan.
a. Menjelaskan TIK yang akan dicapai
 b. Membagi siswa-siswa kedalam beberapa kelompok.
c. Menjelaskan tugas-tugas yang harus dikerjakan setiap kelompok.

2. KegiatanSiswa
Seperti kegiatan guru, kegiatan siswa pun tergantung dari jenis-jenis metode mengajar
yangdigunakan.

PerencanaanPembelajaran |23
a. Mengikuti dengan sesame penjelasan guru tentang pembagian kelompok dan jenis-jenis
tugas yang harus dilaksankan setiapkelompok.
 b. Melaksanakan tugas-tugas dalam kelompok.
c. Menyiapkan laporan hasil pelksanaantugas.

BAB VIII
PEMILIHAN MEDIA DAN ALAT PENGAJARAN
A. Jenis-jenisMedia yang Dapat Digunakan

Aneka ragam media pengajaran yang dapat diklasifikasikan berdasarkan ciri-ciri tertentu:

1. MediaCetak
Ada beberapa keuntungan dan kelemahan dalam penggunaan media cetak ini:
- Keuntungan
Keuntungan dari media cetak ini, disamping relatife murh pengadaannya, juga lebih mudah
dalam penggunaannya, dan tiak memrlukan peralatan khusus dan mudahdigunakan.

- Kelemahan
Kelemahan dari media ini, terutama jika kurang dirancang dengan baik, cenderung untuk
membosankan.

2. Media elektronik
Ada beberapa macam media elektronik yang lazim dipilih dan digunakan dalam
pengajaran,antara lain:

a. perangkat slide atau film


 b. film strips
c. Rekaman dll.

-Keuntungan

Keuntungan dari media elektronikini pada umumnya ialah dapat memberikan suasana yang
lebih “hidup” penampilannya lebih menari.

PerencanaanPembelajaran |24
- Kelemahannya

Kelemahan media ini, terutama terletak dalam segi teknis dan juga biaya, karena
menggunakan sarana prasarana seperti listrik, dan cenderung pembiayannya memuntut biaya
yangmahal.

3. Realia (Objek nyata atau bendaSesunguhnya)

Untuk mencapai hasil yang optimum dari proses belajar-mengajar, salah satu hal yang sangat
disarankan adalah digunakan pula media yang bersifat langsung dalam bentuk objek nyata
atau realia. Untuk itu ada dua cara yang dapat ditempuh oleh guru: pertama, membawa objek
nyata tersebut, seperti jenis tanaman atau hewan tertentu, ke dalam kelas. Kedua, membawa
siswa-siswi ke luar kelas seperti mengunjungi pabrik-pabrik yang adadisekitarnya.

-Keuntungan
Dapat memberikan kesempatan semaksimal mungkin pada siswa untuk mempelajari sesuatu
ataupun melaksanakan tugas-tugas dalam situasi nyata.

- Kelemahan
Membawa murid-murid ke berbagai tempat di luar sekolah kadang-kadang mengandung
risiko dalam bentuk kecelakaandansejenisnya.

B. Hal-halyangPerludalamPemilihanMediaddiperhatikan

Dapat dikemukakan beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam memilih media yang
tepat.
1. Jenis kemampuan yang akan dicapai, sesuai dengan tujuan pengajaran (TIK).
2. Kegunaan dari berbagai jenis media itusendiri.
3. Kemampuan guru menggunkan suatu jenis media.
4. Keluwesan atau fleksibilitas dalampenggunaanya.
5. Kesesuaiannya dengan alokasi waktu dan sarana pendukung yang ada.
6.Biaya.

C. Pemilihan AlatPengajaran

1.Jenis-jenis AlatPengajaran

PerencanaanPembelajaran |25
Alat pengajaran dapat dikelompokan dalam dua jenis alat pelajran yang bersifat umum dan
khusus.
a. Alat pengajaran yang bersifat umum
 b. Alat pengajaran yang bersifat khusus
Yang dimaksudkan dengan jenis ini ialah alat-alat pengajaran yang pengunaannya yang
 berlaku khusus untuk mata pelajaran tertentu, seperti:
- Mikroskop, untukIPA.
- Jangka, untukMatematika.
- Kuas, untukmenggambar.

2. Hal-hal yang Perlu Diperhatikan dalam PemilihanAlat


Seperti halnya yang berlaku dalam media pembelajaran, dalam memilih alat-alat
pengajaranyang sesuai untuk kegiatan belajar-mengajar tertentu, terutama alat pengajaran yang
bersifatkhusus, perlu diperhatikan sejumlah faktor sebagai berikut:
a. Kesesuaiannya dengan kemampuan yang ingin dikembangkan dalam diri siswa.
 b. Kesesuaian dengan tingkat perkembangan siswa.
c.Kemampuanpenyediaannya.

BAB IX
PELAKSANAAN DAN EVALUASI PENGAJARAN
A. Penyiapan Program/BahanPengajaran

1. Hasil Yang Dicapai Dari PerencanaanPengajaran


Bila ditelaah kembali hal-hal yang telah dibicarakan dari Bab IV sampai Bab VIII, dapat
disimpulkan bahwa ada dua jenis hasil pokok yang diperoleh dari kegiatan perencanaan
 pengajaran yang dilakukan :
a. Daftar sejumlah pokok/satuan bahasan yang akan diajarkan selama satu caturwulan
 beserta alokasi waktu yang telah ditetapkan untuk masing-masing pokok/satuanbahasan.

 b. Bagan/matriks yang berisi rencana yang lebih rinci tentang pengajaran masing-masing
 pokok/satuan bahasan, yang meliputi tujuan intruksional umum, tujuan intruksional khusus,
alat evaluasi, materi, kegiatan belajar mengajar, serta media/alat dan sumberbahan.

2.Jenis-jenis Program/Bahan Pengajaran Yang DapatDikembangkan

PerencanaanPembelajaran |26
Dari hasil perencanaan pengajaran yang tergambar dalam bagan/matriks, sebenarnya dapat
dikembangkan berbagai jenis program/bahan pengajaran, sesuai dengan keperluan. Di sekolah-
sekolah ( SD, SLTP, SLTA) dewasa ini, setiap guru diharuskan menyiapkan program yang
disebut satuan pelajaran (Satpel), yang didalamnya terkandung rumusan TIU, TIK, materi, dan
sebagainya. Di IKIP/FKIP, setiap dosen diharuskan menyiapkan program yang
disebutSatuanAcaraPerkuliahan(SAP)yangdidalamnyajugaterkandungTIU,TIK,materi
 perkuliahan, dan sebagainya.

B. Pelaksanaan ProgramPengajaran

1. EvaluasiAwal
Langkah pertama yang biasa dilakukan dalam melaksanakan suatu program pengajaran ialah
mengadakan evaluasi awal. Evaluasi awal atau pretest dilakukan sebelum pelajaran diberikan.
Tujuan dan fungsinya ialah untuk mengetahui kemampuan awal siswa mengenai pelajaran
yang bersangkutan. Dengan mengetahui kemampuan awal siswa ini, guru akan dapat
menentukan cara penyampaian yang akan ditempuhnya nanti. Untuk bahan-bahan yang telah
dikuasai siswa, misalnya guru tidak akan memberikan penjelasan yang banyaklagi.

2. PelaksanaanPengajaran
Setelah evaluasi awal dilakukan, langkah berikutnya ialah melaksanakan pengajaran sesuai
dengan langkah-langkah/kegiatan belajar-mengajar yang telah direncanakan. Selama langkah
ini berlangsung, kegiatan evaluasi dilakukan oleh guru antara lain dalam bentuk kuis, tugas-
tugas, observasi, dan bertanya langsung kepada siswa tentang pelajaran yang sedang
disajikan, apakah cukup jelas dansebagainya.

3. EvaluasiAkhir
Setelah pengajaran selesai dilaksanakan, maka tibalah saatnya bagi guru melakukan evaluasi
akhir atau post-test, dengan menggunakan tes yang sama atau setara dengan yang digunakan
 pada evaluasi awal.

4. TindakLanjut
Berdasarkan hasil-hasil evaluasi yang telah dilakukan, guru dapat merencanakan kegiatan-
kegiatan tindak lanjut yang perlu dilakukan, baik berupa upaya perbaikan (remedial) bagi
siswa-siswa tertentu, maupun berupa penyempurnaan program pengajaran.

PerencanaanPembelajaran |27
C. EvaluasiPengajaran

1. FungsiEvaluasi
Dalam pengembangan program pengajaran, ada dua fungsi utama evaluasi yang
perludiwujudkan :
Pertama : mengetahui tingkat efektivitas program dalam mencapai tujuan-tujuannya
Kedua : mengidentifikasi bagian-bagian dari program pengajaran yang perlu
diperbaiki

2. Cara-caraevaluasi
Dalam kaitan dengan fungsi pertama evaluasi, yaitu melihat efektifitas program pengajaran
carayangpalingbanyakdilakukanialahmelaluitesyangdiberikanpadaawaldanpadaakhir
 program (lihat evaluasi awal dan evaluasi akhir). Semakin besar perbedaan hasil tes awal dan
hasil tes akhir (dalam pengertian hasil tes akhir lebih baik dari hasil tes awal) maka
semakinefektif program pengajaran yang bersangkutan.

3.Cara Pengolahan Hasil Evaluasi


a. Pengolahan SecaraKeseluruhan
Cara pengolahan ini dilakukan dengan membandingkan nilai rata-rata awal (dan nilai rata-
rata) tes akhir, untuk melihat tingkat efektivitas yang dicapai program pengajaran yang
 bersangkutan. Di samping itu, melalui cara ini dapat pula dilihat beberapa skor yang dicapai
setiap siswa dalam tes, khususnya tes akhir, untuk mengetahui tingkat penguasaan siswa A,
siswaB,siswaCdanseterusnya,terhadaptujuan-tujuanyangingindicapaimelaluiprogram
 pengajaran yang bersangkutan.

 b. Pengolahan Bagian Demi Bagian


Cara pengolahan ini dilakukan terhadap hasil tes yang dicapai siswa soal demi soal, terutama
 pada tes akhir, untuk mengetahui berapa persen siswa yang betul dan salah dalam setiap soal.
4. Penggunaan HasilEvaluasi
Diantara berbagai kemungkinan penggunaan hasil evaluasi yang kita peroleh, ada
duakemungkinan penggunaan yang akan dibahas dalam bagian ini.
a. Untuk Kepentingan Pengelolaan Siswa
 b. Untuk Kepentingan Perbaikan Program

PerencanaanPembelajaran |28
Dari hasil analisis persentase siswa yang betul dan salah menjawab setiap soal, pertama-tama
dapat diidentifikasikan bagian-bagian mana dari materi pelajaran yang sudah dan belum
dipahami oleh sebagian besar siswa.

B.BUkUPembanding

BAB 1
PENDAHULUAN

A. Setandar KompetensiGuru
Setandar yang dimaksud adalah suatu kriteria yang telah di kembangkan dan di
tetapkan berdasarkan atas sumber, prosedur dan menejemen yang efektif. Sedangkan
kompetensi adalah seperangkat tindakan intelegen penuh tanggung jawab yang harus dimiliki
seseorang sebagai syarat untuk di anggap mampu untuk melaksanakan tugas-tugasdalam
 bidang pekerjaan tertentu.
Setandar kompetensi guru bertujuan untuk memperoleh acuan buku dalam pengukuran
kinerja guru untuk mendapatkan jaminan kualitas guru dalam meningkatkan kualitasproses
 pembelajaran.
Ruanglingkup standar kompetensi guru meliputi tiga komponen, yaitu:
 Pertama,komponenkompetensipengelolaanpembelajaranyangmencakup:(1)penyusunan
 perencanaan pembelajaran. (2) pelaksanaan interaksi belajar mengajar. (3) penilaian prestasi
 belajar peserta didik. (4) pelaksanaan tindak lanjut hasil penilaian.
 Kedua,komponen kompetensi pengembangan potensi yang diorientasikan pada
 pengembangan profesi.
 Ketiga, komponen kompetensi penguasaan akademik yang mencakup: (1) pemahaman
wawasan kependidikan. (2) penguasaan bahan kajian akademik (Depdiknas, 2004:9).

PerencanaanPembelajaran |29
B. Pengembangan KompetensiGuru
Proses pengembangan standar kompetensi guru dapat dilakukan melalui:
1. Penelitian
Sekurang-kurangnya ada tiga jenis upaya penelitian yang dilakukan dalam pengembangan
kaitan mutu guru:
a) Mengidentifikasi masalah pendidikan yang dihadapi terutama tentang mutu kinerjaguru.
 b) Mengkaji prakondisi yang perlu dipenuhi untuk dapat menerapkan suatu standar
kompetensi guru dalam sistem yangada.
c) Penelitian yang melekat didalam pengembangan standar itu sendiri untuk mengetahui
efektifitas atau ke laikan dari standar yang sedang di kembangkan dalam menghasilkan
standar baku kompetensiguru.
2. Pengembangan
Ada beberapa hal yang perlu mendapat perhatian yang serius dalam upaya pengembangan
standar kompetensi guru:
a) Kejelasan permasalahan dan tujuan yang ingin dicapai dari proses guru, antisipasi
kendala yang bakal dihadapinya.
 b) Permasalahan yang jelas serta tujuan yangspesifik.
c) Antisifasi kendala.
d) Melalui proses identifikasi dan seleksi berbagai alternatifpemecahan.
e) Sekalipun uji coba suatu standar kompetensi dalam skala terbatas, kadang-kadang
mengandung kelemahan (terutama dalam prediksi kelaikan large scaleimplementation).

C. PemberdayaanGuru
Pembelajaran atau ungkapan yang lebih dikenal sebelumnya “pengajaran” adalah upaya
untuk membelajarkan siswa (Degeng, 1989). Dengan demikian inti dariperencanaan
 pembelajaran adalah proses memilih,menetapkan dan mengembangkan pendekatan, metode
dan taknik pembelajaran serta mengukur tingkat keberhasilan proses pembelajarandalam
mencapai hasilpembelajaran.

PerencanaanPembelajaran |30
BAB II
KONSEP DASAR PERENCANAAN PEMBELAJARAN

A. Pengertian
William H. Newman dalam bukunya Administrasi Action Techniques of Organizatingand
 Management : mengatakan bahwa “ perencanaan adalah menentukan apa yang akan
dilakukan.”
Terry (1993:17) menyatakan bahwa perencanaan adalah menetapkan pekerjaan yang harus
dilaksanakan oleh kelompok untuk mencapai tujuan yang digariskan.
Banghart dan Trull, (1973) mengemukaan bahwa perencanaan adalah awal dari semua proses
yang rasional dan mengandung sifat optimisme yang didasarkan atas kepercayaan bahwa
akan dapat mengatasi berbagai macampermasalahan.
Sedangkan pengajaran dapat diartikan sebagai suatu proses yang dilakukan oleh para guru
dalam membimbig, membantu, dan mengarahkan peserta didik untuk memiliki pengalaman
 belajar.
Berdasarkan uraian diatas konsep perencanaan pengajaran dapat di lihat dari berbagai sudut
 pandang, yaitu:
a. Perencanaan pengajaranteknologi.
 b. Perencanaan pengaaran sebagai suatusistem.
c. Perencanaan pengaajaran sebagai sebuah disiplin perencanaan pengajaran sebagai
sains(science).
d. Perencanaan pengajaran sebagai sebuahproses.
e. Perencanaan pengajaran sebagai sebuahrealitas.

B. Dmensi-DimensiPerencanaan
Berbicara tentang dimensi perencanaan pengajaran yakni berkaitan dengan cakupan
dan sifat-sifat dari beberapa karakteristik yang ditemukan dalam perencanaan pengajaran.
Pertimbangan terhadap dimensi-dimensi itu menurut Harjanto (1997:5) memungkinkan di
adakannya perencanaan komprehensif yang menalar dan efisien, yakni: signifikansi,
feasibilitas,relevansi,kepastian,ketelitian,adaptabilitas,waktu,monitoring,danisi
 perencanaan. Hidayat (1990:11) mengemukaan bahwa perangkat yang harus dipersiapkan
dalam perencanaan pembelajaran antaralain:
a. Memahami kurikulum.
 b. Menguasai bahan ajar.

PerencanaanPembelajaran |31
c. Menyusun programpengajaran.
d. Melaksanakan programpengajaran.
e. Menila program pengajaran dan hasil proses belajar mengajar yang telahdilaksanakan.

C. Manfaat PerencanaanPengajaran
Terdapat beberapa manfaat perencanaan pengajaran dalam proses belajar mengajar yaitu:
a. Petunjuk arah kegiatan dalam mencapaitujuan.
 b. Sebagai poladasar dalam mengatur tugas dan wewenang bagi setiap unsur yang terlibat
dalamkegiatan.
c. Sebagai pedoman kerja bagi setiap unsur, baik unsur guru maupun unsurmurid.
d. Sebagai alat ukur efektif tidaknya suatu pekerjaan, sehingga setiap saat
diketahui ketepatan dan kelambatankerja.
e. Untukmenghemat waktu, tenaga,alat-alat danbiaya.

D. Desain Pembelajaran BerbasisKompetensi


Rumusan ini menunjukan bahwa pendidikan mengacu pada upaya penyiapan individu
agar mampu melakukan perangkat kompetensi yang diperlukan.
Langkah-langkah pengembangan pembelajaran tersebut dikemukaan oleh Stanley Elam
(1971) dan Oemar Hamalik (2002:92) sebagai berikut.
Langkah ke-1 spesifikan asumsi-asumsi atau preposisi-preposisi yang mendasar.
Langkah ke-2 mengidentifikasi kompetensi.
Langkah ke-3 menggambarkan secara spesifik kompetensi-kompetensi.
Langkah ke-4 menentukan tingkat-tingkat kriteria dan jenis assessment.
Langkah ke-5 pengelompokan dan penyusunan tujuan pengajaran.
Langkah ke-6 desain setrategi pembelajaran.
Langkah ke-7 mengorganisasikan sistem pengelolaan.
Langkah ke-8 melaksanakan percobaan program.
Langkah ke-9 menilai desain pembelajaran.
Langkah ke-10 memperbaiki program.

PerencanaanPembelajaran |32
BAB 3
PENGEMBANGAN SILABUS
A. Silabus
1. PengertianSilabus
Istilah silabus dapat di definisikan sebagai “garis besar,ringkasan, ikhtisar, atau
 pokok-pokok isi atau materi pelajara” (salim, 1987:98). Silabus digunakan untuk
menyebut suatu produk pengembangan kurikulum berupa penjabaran lebih lanjut darisetandar
kompetensi dan kemampuan dasar yang ingin di capai, dan pokok-pokok serta uraian materi
yang perlu dipelajari siswa dalam mencapai standar kompetensi dan kemampuandasar.
Silabus adalah rancangan pembelajaran yang berisi rencana bahan ajar mata pelajaran
tertentu pada jenjang dan kelas tertentu,sebagai hasil dari seleksi, pengelompokan,
 pengetahuan, danpenyajian materi kurikulum, yang dipertimbangkan berdasarkan ciri dan
kebutuhan setempat.
2. Isisilabus
Dikemukakan oleh Mulyani Sumantri (1988: 97) bahwa dalam isi silabus hanya
tercakup bidang studi atau mata pelajaran yang harus di ajarkan selama waktu setahun
atausatu semester. Pada umumnya suatu silabus paling sedikit harus mencakupunsur-unsur:
a) Tujuan mata pelajaran yang akan di ajarkan.
 b) Sasaran-sasaran matapelajaran.
c) Keterampilan yang diperlukan agardapat menguasai mata pelajaran tersebut denganbaik.
d) Urutan topik-topik yangdiajarkan.
e) Aktivitas dan sumber-sumber belajar pendukung keberhasilanpengajaran.
f) Berbagai teknik evaluasiyangdigunakan.
3. ManfaatSilabus
Silabus bermanfaat sebagai pedoman dalam pengembangan pembelajaran, silabus
 juga bermanfaat sebagai pedoman untuk merencanakan pengelolan kegiatan belajar secara
klasikal,kelompokkecilataupembelajaransecaraindividual.Demikianpula,silabussangat
 bermanfaat untuk mengembangkan sistem penilaian.
4. Prinsip PengembanganSilabus
Beberapa perinsip yang mendasari pengembangan silabus antaralain: ilmiah, memperhatikan
 perkembangan dan kebutuhan siswa, sistematis, relevan, konsisten, konsisten dan kecukupan.
5. Langkah-Langkah PengembanganSilabus

PerencanaanPembelajaran |33
Secara umum proses pengembangan silabus berbasis kompetensi terdiri atas tujuh
langkah utama sebagaimana tercantum dalam buku pedoman umum pengembangan silabus
(Depdiknas, 2004) yaitu: (1) penulisan identitas mata pelajaran, (2) perumusan standar
kompetensi, (3) penentuan kompetensi dasar, (4) penentuan materi pokok dan uraiannya, .
Contoh penjabaran standar kompetensi
Standarkompetensi Kompetensidasar

1.Menerapkan aqidah Islam dalam kehidupan 1.1 beriman kepada Allah dan memahami sifat-
sehari-hari sifatnya.

1.2 MemahamilimaasmaAllah(AsmaulHusna)

(5) penentuan pengalaman belajar, berikut disajikan strategi pengembangan pengalaman


 belajar ranah kognitif, psikomotorik, dan efektif, serta pengembangan kecakapan hidup (life
skil). (6) penjabaran kompetensi dasar menjadi indikator. (7) penjabaran indikator kedalam
instrumen penelitian. Jenis tagihan yang dapat di gunakan antaralain sebagaiberikut:

 Kuis. Bentuknya berupa isian singkat danmenanyakan hal-hal yangperinsip.

 Pertanyaan lisan. Materi yang di tanyakan berupa pemahaman terhadap konsep,


prinsip,atau teorema.

 Ulangan harian. Dilakukan di akhirpembelajaran.

 Ulangan blok. Adalah ujian yang dilakukan dengan cara menggabungkan beberapa
kompetensi dasar dalam satuwaktu.

 Tugas individu. Dilakukan dalam waktutertentu.

 Tugas kelompok. Untuk menilai kompetensi kerjakelompok.

 Responsiatauujianpraktek.Digunakanuntukmatapelajaranyangadakegiatan
 praktikumnya. (8) penentuan alokasi waktu. (9) penentuan sumber/ bahan ajar.

B. Silabus Dan Kisi-KisiPenilaian


Silabus dan sistem penilaian berfungsi untuk mengetahui kemajuan belajar
siswamendiagnosiskesulitanbelajar,memberkanumpanbalikdanmemotivasisiswauntukbelajar.

PerencanaanPembelajaran |34
BAB 4
PENGEMBANGAN KECAKAPAN

A. Setrategi MengembangkanKecakapan
Gagne dalam Winkel, (1996:369) menyatakan bahwa fase dalam kegiatan
membelajarkan adalah sebagaiberikut:
Fase Motivasi, Peran guru dalam hal ini adalah menimbulkan motivasi belajar siswa
dan menyadarkan siswa akan tujuan pembelajaranyang harus dicapai.
Fase Menaruhperhatian (Attention, Alartnes), siswa secara khusus memperhatikan
hal yang akan dipelajari, sehinggakonsentrasiterjamin.
Fase Pengolahan, Siswa memahami informasi dalam short term memory (STM) atau
memori jangka pendek dan mengolah informasi untuk diambil maknanya.
Fase Umpan Balik, Siswa mendapat konfirmasi tentang tepat tidaknya menyelesaian
yang di temukannya.
1. Pengembangan Pola Pikir(Kognitif)
Pembinaan pola pikir/kognitif, yakni pembinaan kecerdasan dan ilmu pengetahuan yang
luas dan mendalam sebagai penjabaran dan sifat fatonahRasulullah.
Berkenaan dengan perkembangan pola pikir, Keneeth dalam Rosyada, (2004: 140) mengurut
indikator-indikator kecakapan aspek kognitif dengan level kecakapan: 1) mengetahui dan
mengingat (knowledge). 2) pemahaman(comprehension). 3) penerapan (application).4)
kemampuan menguraikan (analysis). 5) unifikasi (synthesis). 6) menilai(evaluation).Dari
Ibnu Abbas r.a Rasulullah SAW bersabda: ajarkanlah anak-anakmu, mudahkanlah mereka
dan jangan engkau persulit, berilah kabar gembira kepada mereka, dan janganlah engkau
menjadikan mereka lari meninggalkanmu. Apabila salah seorang diantara kalian marah,
maka diamlah(HR. Bukhori, Ahmad, Ibnu’Adiy, Qushabi, danIbnuSyahnin).
2. PengembanganSikap
Bersikap adalah merupakan wujud keberanian untuk memilih secara sadar. Menurut
Toto Tasmara, (2001:222) di dalam diri yang amanah ada beberapanilai yang melekat,yaitu:
1. Rasa tanggung jawab (takwa). Mereka ingin menunjukan hasil yang optimal atauislah.
2. Kecanduan kepantingan dan sense of urgency. Mereka merasakan bahwa hidupnya
memiliki nilai, ada sesuatu yangpenting.
3. Al-amin, kredibel, ingin dipercaya danmempercayai.
4. Hormat dandihormati.

PerencanaanPembelajaran |35
Konsep pembelajaran yang terlalu menekankan pada penalaran/ hafalan akan sangat
 berpengaruh terhadap sikap yang dimunculkan anak. Menghafal tentu adagunanya. Namun
kalau kemudian menjadi dominan dan seluruh mata pelajaran harus di hafal, maka akan
melahirkan anak didik yang kurang kreatif dan berani dalam mengungkapkannya sendiri.
Terdapat proses yang terjadi pada seseorang untuk memunculkan sikap yang positif maupun
negatif, di antaranya:
a. Prosespengkondisian(conditioning)
Secara konkrit proses pengkondisian atas sikap siswa di sekolah dapat dimanipulasi pula oleh
guru.misalnya, bila siswa memperoleh prestasi, ia mungkin di perbolehkan untuk melakukan
hal yang disukainya, atau guru memberikan hadiah berupa bukudan sebagainya.
b. Belajardarimodel(humanmodeling)
Perinsip modelingini sejalan dengan ungkapan Ki hadjar Dewantara ing ngarsa sung
tulada. Fase dalam pembelajaran sikap atau tekanan yang harus diberikan pada hal-hal
tertentu adalah: pemotivasian, pengkonsentrasia, pengolahan dan umpanbalik.
1. PerkembanganPsikomotor
Psikomotor yakni pembinaan tingkah laku dengan akhlak mulia sebagai penjabaran dari
sifat sidik Rasulullah dan oembinaan keterampilan kepemimpinan yang visioner dan
 bijaksana sebagai penjabaran sifattabligh Rasulullah. Biasanya suatu keterampilan motorik
terdiri atas sejumlah sub komponen yang merupakan sub keterampilan atauketerampilan
 bagian.

B. Pandangan TentangPembelajaran
Terjadinya fase-fase dalam belajar yang demikian telah dicontohkan oleh Rasulullah
dengan ungkapan-ungkapan hadistnya. “apakah engkau tahu kemana perginya matahari?,
apakah engkau mau hatimu menjadi lembut dan kebutuhanmu terpenuhi? Apakah kalian
ingin bersungguh-sungguh dalam berdoa? Apakah engkauingin menjadi
seperempatpenduduksyurga?.”

Pelajaran apakah yang dapat diambil daripertanyaan Rasulullah tersebut adalah:


1. ketika pertanyaan di ajukan, dapat memotivasi pendengar untuk menjawab pertanyaan
tersebut.
2.  pertanyaan dapat menjadikan pendengar merasa di tantang olehpembicara.
3. Mengajukan pertanyaan dapat mencapai tiga tujuan moral dan eduksi, yaitu: kognitif
emosi dankinetik.

PerencanaanPembelajaran |36
4. Pertanyaan juga dapat lebih menonjolkan informasi/pengetahuan.
5. Pertanyaan dapat membuat rangsangan bagipendengarnya.

BAB5 PENGEMBANGAN
PERSIAPANMENGAJAR
A. Perencanaan Dan Implementasi PersiapanPengajaran.
Kerangka perencanaan dan implementasi pengajaran
melibatkan urutan langkah-langkah aktivitas khsus yang akandi selesaikan oleh guru
yaitu: pertama” mengdiagnosa kebutuhan peserta didik. “ Kedua”memilih isi dan menentukan
sasaran. “ Ketiga”mengidentivikasi teknik -teknik pembelajaran. “ Keempat ”merencanakan
aktivitaspembelajaran. “ Kelima”memberikan motivasi danimplementasi program.
“ Keenam”merupakanaktivitas yang terakhir, yaitu perencanaan yang dipusatkan kepada
“pengukuran, evaluasi dan penentuan tingkat.”

B. Prinsip-Prinsip KegiatanMengajar
(E. Mulyasa, 2004: 80) mengemukakan beberapa prinsip yang harus diperhatikan dalam
mengembangkan persiapan pengajaran.
a. Rumusan kompetensi dalam persiapan mengajar harusjelas
 b. Persiapan mengajar harus sederhana dan pleksibel serta dapat dilaksanakan
dalamkegiatan pembelajarandan pembentukan potensi pesertadidik 
c. Kegiatan-kegiatan yang disusun dan dikembangkan dalam persiapan mengajar harus
menunjang dan sesuai dengan kompetensi yang telahditentukan
d. Persiapan pengajar yang dikembangkan harus utuh dan menyeluruh, sertajelas
 pencapaiannya
e. Harus ada koordinasi antara komponen pelaksana program sekolah, terutamaapabila
 pembelajaran dilaksanakan secara tim.

C. Komponen-Komponen PersiapanMengajar
Kenneth D. Moorw (2001: 126) berpendapat bahwa komposisi format rencana
 pembelajaran meliputi topik pembahasan, tujuan pembelajaran, materi pelajaran, kegiatan
 pembelajaran, alat atau mediayang dibutuhkan, dan evaluasi hasil belajar. Rencana
 pembelajaran yang baik menurut Gagne dan Briggs (1974) hendaknya engandung 3

PerencanaanPembelajaran |37
komponen yang disebut anchorpoint, yaitu tujuan pengajaran, materi pelajaran atau
 bahanajar, dan evaluasi keberhasilan.

D. RencanaPengajaranDalamKurikulum1994VsKurikulum2004

 No ASPEK RPKURIKULUM1994 RP KURIKULUM


PEMBEDA 2004
1 Hakikat RP RPadalahpersyaratan RP benat-benar
administrasi “rencana” guru
2 Kaitannyadengan Setiap bidangstuditerpisah Pem. Dapat di
 bidang studi lain integrasikan dengan
 bidang studi lain
3 Rumusantujuan Tujuan dirinci sekecil mungkindan Hanya
 berfokus pada pengetahuan menggambarkan
kompetensi yang
akan dicapai
4 Rincianmedia Umumnyasekedardicantumkan Rincian mediadan
sumber belajar
mengingatkanguru
mengenai apa yang
harusdisiapkan
5 Langkah-langkah Tahapan-tahapan pembelajaran tak Langkah-langkah
 pembelajaran selalu menjadi perintah  pembelajaran
menjadi penting,
didesain dengan
 bentuk skenario
 pembelajaran yang
mengutamakan
kegiatan siswa tahap
demitahap
6 Hasil yang Hasilnya banyak, tapi dangkal dan Hasilnya sedikit tapi
dicapai kurang bermakna mendalam dan
 bermakna
7 Unsurevaluasi Hasil belajar hanya dinilai darites Hasil belajar dinilai
tulis dengan berbagai cara
dan berbagai sumber 

E. Model PersiapanMengajar
1. Model Ropes, dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1) review, yakni mencobba
mengukur kesiapan siswa untuk mempelajari bahan ajar dengan melihat pengalaman
sebelumnya. 2) operview, yakni guru menjelaskan program pembelajaran yangakan

PerencanaanPembelajaran |38
dilaksanakan pada hari otu dengan menyampaikan isi secara singkat dan strategi yang akan
digunakan dalam proses pembelajaran. 3) presentatation, dalam hal ini guru sugah tidak lagi
memberikan penjelasan-penjelasan singkat, akan tetapi sudah masuk pada proses telling,
showing, dan doing. 4) eksercise, yakni suatu proses untuk memberikan kesempatan kepada
siswa memperaktekan pa yang telah meraka pahami. 5) summary, yakni untuk memperkuat
apa yang telah mereka pahami dalam prosespembelajaran.
2. Model satuan pelajaran, secara sistematis rencana pembelajaran dalam bentuksatuan
 pembelajaran yakni sebagai berikut:
a. Identitas matapelajaran
 b. Kompetensi dasar dan indikator yang hendak dicapai atau dijadikan tujuan dapat
dikutifatau diambil dari kurikulum dan hasil belajar yang telah ditetapkan olehpemerimyah
c. Materipokok 
d. Media
e. Strategi pembelajaran

BAB 6
PENGELOLAAN PEMBELAJARAN DAN PENGEMBANGAN BAHAN AJAR
A. PengelolaanSiswa
Belajar merupakan kegiatan yang bersifat universal dan multidimensional
1. MasalahSiswa
Pollard dalam hilda karli (2004: 2006) mengelompokan kepribadian siswa dalam 6 kelompok
 besar, yaitu:
a. Impulsivity/Reflexivity
Gambaran impulsivity adalah orang yang tergesa-gesa dalam mengerjakan tugas tanpa
 berfikur dahulu sedangkan reflexivity adalah orang yang sangat mempertimbangkan
tugastanpaberkesudahan
b. Extroversion
Gambaran ini adalah orang yang ramah, terbuka, bahkan kadang-kadang tergantung dari
 perlakuan teman-teman sekelompoknya. Sedangkan intrversion adalah orang yang tertutup
dan sangat pribadi malah kadang-kadang tidak mau bergaul denganteman-temannya.
c. Anxiety/Adjustement
Gambaran anxiety adalah orang yang kursng merasa dapat bergaul dengan teman, guru,
atautidakdapatmenyelesaikanpermasalahandenganbaikdedangkanadjistementadalahorang

PerencanaanPembelajaran |39
yang merasa dapat bergaul dengan guru, teman atau dapat menyelesaikan nmasalah dengan
 baik.
d. Pocillation/Perseperanca
Gambaran pacilation orang yang konsenterasinya renbdah sering berubah-ubah, dan sering
menyerah dalam pekerjaan sedangkam perseperance sebaliknya dari pocillation
e. Competitipeness/Collaboratipeness
Gambaran competitipeness adalah orang yang mengukur prestasinya dengan orang lain dan
sukar bekerja sama dengan orang lain sedangkan collaboratipenessdalah orang yang sangat
tergantung pada orang lain dan tidak dapat bekerja sendiri.
2. PemecahanMasalah
a) Usaha yang bersifat pencegahan.
 b) Usaha yang bersifat penyembuhan(kuratif).
B. PengelolaanGuru
Beberapa perinsip dasar kode etik tersebut sebagaimana dikemukakan oleh M.Jadwal
Ridla dalam bukunya, al-fikr al-tarbawiyyu al-islamiyyu Muqaddimat fi ushulih al-
ijtima’iyyatiwa al -  aqlaniyyati yaitu:
 Prinsippertama: keharusan ilmu dibarengi dengan pengamalannya. Prinsip kedua:
bersikap kasih sayang terhadap siswa. Prinsip ketiga: menghindari diri dari ketamakan .Prinsi
keempat: bersikap toleran dan pemaaf . Prinsip kelima:  menghargai kebenaran .Prinsipkeenam:
keadilan dan ke insyafan. Prinsip ketujuh: rendah hati. Prinsip kedelapan: ilmu adalah untuk
pengabdian kepada oranglain.

C. PengelolaanPembelajaran
1. Prinsip-PrinsipPembelajaran
a) Motivasi. b) fokus. c) pembicaraan tidak terlalu cepat. d) repetisi yakni melakukan
tigakali pengulangan pada kalimat-kalimatnya. e)analog langsung. f) memperhatikan
keragaman anak. g) memperhatikan tiga tujuan moral, yaitu: kognitif, emosional dan kinetik.
h)memperhatikanpertumbuhandanperkembangananak.i)menumbuhkankreativitasanak.
 j) berbaur dengan anak-anak. k) aplikasi. l)doa. m) teladan.
2. ProsedurPembelajaran
a. Pendekatan
Depag 2004 menyajikan konsep pendekatan terpadu dalam pembelajaran agama islam
yangmeliputi: keimanan, pengamalan, pembiasaan, rasional, emosional, fungsionaldan
keteladanan.

PerencanaanPembelajaran |40
b. Metode
Metode yang bisa di terapkan dalam proses pembelajaran yakni: metode ceramah, metode
tanya jawab, metode tulisan, metode diskusi, metode pemecahan masalah (problem solving),
metode kisah, metode perumpamaan, metode pemahaman dan penalaran, metodeperintah
 berbuat baik dan salingmenasehati, metode suritauladan, metode hikmah dan mau’izhah
hasanah, metode peringatan dan pemberian motivasi, metode karya wisata, pemberian
ampunan dan bimbingan, metode kerjasama, metode tadrij (pentahapan),.
c. Teknik 

Teknik indoktrinasi, prosedur teknik ini dilakukan melalui beberapa tahap, yaitu: 1) tahap
brain washing , yakni pendidik memulai pendidikan nilai dengan jalan merusak tata nilaiyang
sudah mapan dalam pribadi siswa untuk di kacaukan. Sehingga mereka mereka tidak
mempunyai pendirian lagi. 2) tahapan menanamkan fanatisme, yakni pendidik berkewajiban
menanamkan ide-ide baru yang dianggap benarsehingga nilai-nilaiyangditanamkannya masuk
kepada anak tanpa melalui pertimbangan rasional yang mapan.

Teknik moral reasoning, langkah-langkah tekniknya sebagai berikut: penyajian dilema


moral,pembagiankelompokdiskusi,hasildiskusidibawakedalamkelas,mengorganisasikan
niliai-nilai yang terpilih tersebut dalam dirinya.

Teknik meramalkankonsekuensi.

Teknikklarifikasi.

Teknikinternasional.

D. Pengelolaan LingkunganKelas
Lingkungan kondusif menurut E. Mulyasa (2004: 16) dapat dilakukan melalui
 beberapa layanan dan kegiatan sebagai berikut:
1. Memberikan pilihan kepada peserta didik yang lambat maupun yang cepat dalam
melakukan tugaspembelajaran.
2. Memberikan pelajaran remidial bagi parapeserta didik yang kurangberprestasi.
3. Mengembangkan organisasi kelas yang epektif, menarik, nyaman danaman.
4. Menciptakan suasana salingmenghargai.
5. Melibatkan peserta didik dalam proses belajar danpembelajaran.
6. Mengembangkan proses pembelajaran sebagai tanggung jawabbersama.
7. Mengembangkan sistem evaluasi belajar dan evaluasidiri.

PerencanaanPembelajaran |41
KONDISI FISIK 
a. Ruangtempatberlangsungprosesbelajarmengajar.Jikaruangankelasmemakaihiasan
 pakailah hiasan yang memiliki nilai pendidikan.
 b. Pengaturan tempat duduk. Yang penting adalah memungkinkan terjadinya tatapmuka.
c. Ventilasi dan pengaturan cahaya. Harus cukup menjamin kesehatansiswa.
d. Pengaturan penyimpananbarang-barang.

Ada beberapa hal yang mesti diperhatikan dalam pengaturan ruang kelas adalah:

 Ruangkelas harus di usahakan memenuhi persyaratan sebagai berikut: 1) ukuran kelas 8m


x7m.2)dapatmemberikankebebasanbergerak,komunikasipandangandanpendengaran.3)

cukup cahaya dan sirkulasi udara. 4) pengaturan perabot agar memungkinkan guru dan siswa
dapat bergerak luas.

 Daun jendela tidak mengganggun lalulintas pada selayar peralatan dan perabot yang
harusadadalamruangkelas,antaralain:mejakursiuntukgurudansiswa,papantulis,papan

 panel, almari, rak buku ruang, alatpembersih, kalender pendidikan, tempatbendera merah
 putih, daftar/jadwal pelajaran, gambar atau denah kelas termasuk tempat duduk siswa, taplak
meja, tempat bunga, keranjang sampah, lap/ serebet.

E. Pengembangan Sumber Dan BahanAjar.


1. SumberBelajar
Sumber belajar dapat dikategorikan sebagai berikut:

 Tempat atau lingkungan alamsekitar.

 Bendayaitusegalabendayangmemungkinkanterjadinyaperubahantingkahlakubagi
 peserta didik.

 Orang yaitu siapasaja yang memiliki keahlian tertentu dimana peserta didik dapat belajar
sesuatu.

 Buku yaitu segala macam buku yang dapat dibaca secara mandiri oleh peserta didik dan
dapat di kategorikan sebagai sumberbelajar.

 Peristiwa dan fakta yang sedangterjadi.


a. Fungsi riset danteori
Adalah menghasilkan dan mengetes pengetahuan yang bertalian dengan sumber-sumber
 belajar, pelajar dan fungsi tugas.
 b. Fungsidesain

PerencanaanPembelajaran |42
Adalah menjabarkan secara garis besar teori teknologi pendidikan berikut isi-isi mata
 pelajarannya.
c. Fungsi produksi danpenempatan
Adalah menjabarkan secara khusus sumber kedalam sumber konkret.
d. Fungsi evaluasi danseleksi
Untukmenentukan atau menilai penerimaan (sejenis kriteria) sumber-sumber belajar oleh
fungsi yanglain.
e. Fungsi organisasi danpelayanan
Untuk membuat ataumenjadikan sumber-sumber dan informasi mudah diperoleh bagi
kegunaan fungsi yang lain serta pelayanan bagi parasiswa.
2. BahanAjar
a. Jenis bahan ajar, bentuk bahan ajar paling tidak dapat di kelompokan menjadiempat:
1. Bahan cetak (printed) antaralainhand out , buku, modul, lembar kerja siswa, brosur,
leaflet,wallchart, foto/gambar,model/maket.
2. Bahan ajar dengar (audio), yaitu kaset/piringan hitam/compactdisk.
3. Bahan ajar Pandangan Dengar (audio visual), yaitu vidio/film, orang atau
narasumber 
4. Bahan ajar Interaktif, yaitu menurut Guidelines for Bhigbliographic Description of
Interactive Multimedia, p. 1 . multimedia interaktif adalah kombinasi dari dua atau
lebih media (audio, teks, grafik, gambar, animasi, danvideo)

BAB 7
SISTEM PENILAIAN DAN PROGRAM TINDAK LANJUT

A. Prinsip-Prinsip Dan Setrategi PenilaianKelas


1. PengertianPenilaianOtentik(AuthrnticAssesment)
Berikut adalah prinsip penilaian otentik:

 Proses penilaian harus merupakan bagian yang tak terpisahkan dari prosespembelajaran.

 Penilaian harus mencerminkan masalah dunianyata.

 Penilaian harus menggunakan berbagaiukuran, metode dan kriteria yang sesuai dengan
karakteristik dan esensi pengalamanbelajar.

PerencanaanPembelajaran |43
 Penilaian harus bersifat holistikyang mencakup semua aspek dari tujuan pembelajaran
(kognitif, afektif, dan sensorimotorik).

2. Tujuan PenilaianKelas
Tujuan penilaian di kelas oleh guru hendaknya diarahkan pada empat tujuan:
a. Penelusuran (keepingtrack).
 b. Pengecekan(checking-up).
c. Pencarian (findingout).
d. Penyimpulan(summimg –u u p).
3. Fungsi PenilaianKelas
Penilaian kelas yang disusun secaraberencana dan sistematis oleh guru memiliki fungsi
motivasi, belajar tuntas, efektivitas pengajaran dan umpan balik.
4. Primsip PenilaianKelas
Agar penilain memiliki fungsi maka harus diperhatikan beberapa hal berikut.

 Mengacukekemampuan(competencyreferenced),penilaiankelasperludisusun
dan dirancang untuk mengukur apakah siswa telah menguasai kemampuan sesuai
dengan target yang telah di tentukan dalam kurikulum.

 Berkelanjutan(continuous),penilaianyangdilakukandikelasolehguruharus
merupakan proses yang berkelanjutan dalam rangkaian rencana mengajar guru
selama satu semester dan tahunajaran.

 Didaktis, alat yang akan digunakan untuk penilaian kelas berupates maupun non tes
harus dirancang baik isi, format, maupun tataletak.

 Menggali informasi, penilaian kelas yang baik dapat memberikan informasi yang
cukup bagi guru untuk mengambil keputusan dan umpanbalik.

 Melihat yang benar dan yangsalah.

 Prosedur dan metode penilaian, penilaian kelas yang baik mensyaratkan adanya
keterkaitan langsung dengan aktivitas proses belajarmengajar.

B. Ragam PenilaianKelas
1. PenilaianKelas
a. Tujuan penggunaantest

 Mendiagnosa (kekuatan dankelemahan).

 Menilai kemampuan siswa (keterampilan dan pengetahuan ataupemahaman).

 Memberikan bukti atas kemampuan yang telahdicapi.

PerencanaanPembelajaran |44
 Menyeleksi kemampuan siswa baik secara individu maupunkelompok.

 Monitoring standarpendidikan.
b. Fungsi
Formatif di kelas/ classroom formatif assessmenet

 Dilakukan saat berlangsungnya proses belajarmengajar.

 Dilaksanakan secaraperiodi.

 Mencakupsemua pelajaran yang telah diajarkan.

 Bertujuan mengetahui keberhasilan dan kegagalan proses balajarmengajar 

 Dapat digunakan untuk perbaikan dan penyempurnaan proses belajar


mengajar Sumatif di kelas/classroom summatifassessment

 Materi yang diujikan meliputi seluruh pokok bahasan dan tujuan pengajaran dalam
satu program tahunan atausemesteran

 Dilakukan pada akhir program dalam satu tahun atausemester 

 Bertujuan untuk mengukut keberhasilan peserta didik seceramenyeluruh


Hasil penelitian sumatifdigunakan antara lain untuk penentuan kenaikan kelas, kelulusan
sekolah dan sebagainya.
c. BentukInstrumenTesDanPenskorannya
OBYEKTIF
1) Pilihan ganda, dapat dipakai untuk menguji penguasaan kompetensi pada tingkat berfikir
rendah seperti pengetahuan dan pemahaman sampai padatingkat berfikir tinggi sepertiaplikas,
analisis, sintesis danevaluasi.
2) Benar-salah
Bentuk soal ini memiliki dua kemungkinan jawaban yaitu benar atau salahatau ya dan
tidak.Dalam menyusun intrumen pertanyaan benar salah harus diusahakan menghindari
kataterpenting, selalu, tidak pernah, hanya, sebagian besar, dan kata-kata lain yang sejenis,
karena dapat membingungkan peserta tes dalam menjawab.
3) Menjodohkan,bentukinicocokuntukmengetahuifaktadankonsep.Cakupanmateri
 bisa banyak, namun tingkat barfikir yang terlibat cenderung rendah
NON-OBJEKTIF
4) Jawaban singkat atauisian singkat, dibuat dengan menyediakan tempat kosong yang
disediakan bagi siswa untuk menuliskanjawaban
SOAL URAIAN

PerencanaanPembelajaran |45
5) Uraian objektif, pertanyaan yang bisa digunakan adalah simpulkan, tafsirkan, dan
sebagainya
6) Uraian bebas, bentuk instrumen ini dapat dipakai untuk mengukur kompetensi siswa
dalam setiap ranahkognitif 
7) Pertanyaan lisan, penskoran pertanyaan lisan dapat dilakukan dengan pola kontinum 0-10
atau0-100.

2. Penilaian Kinerja (PerformanceAssessment)

a. Langkah-Langkah PenilaianKinerja
1) Melakukan identifikasi terhadap langkah-langkah penting yang diperlukan atau yang
akan mempengaruhi hasil akhir (output yangterbaik)
2) Menuliskan prilaku kemampuan-kemampuan spesifik yang penting dan diperlukan untuk
menyelesaikan tugas danmenghasilkan hasil akhir (output yangterbaik)
3) Membuat kriteria-kriteria kemampuan yang akandiukur 
4) Mendefinisikan kriteria kemampuan-kemampuan yang akan diukur
berdasarkankemampuan siswa yang harus dapat diamati (obsertable) atau karakteristik produk
yang dihasilkan

b. Metode Yang DapatDigunakan


1) Metode holistik, digunakan pabila pensektor (rater) hany memberikan satu buah skor
atau nilai berdasarkan penilaian meraka secara keseluruhan dari hasil kinerjapeserta
2) Metode analitic, para penskor memberikan penilaian pada berbagai] aspek yang berbeda
yang berhubungan dengan kinerja yang dinilai./ dapat menggunakan checklist dan rating
scale.

3. PenilaianPortofolio

a. TujuanPortofolio

 Menghargai perkembangan yang dialamisiswa

 Mendokumentasikan proses pembelajaran yangberlangsung

 Memberi perhatian pada prestasi kerja siswa yangterbaik 

 Mereflesikan kesanggupam, mengambilresiko dan melakukan eksperimentasi

PerencanaanPembelajaran |46
 Meningkatkan efektifitas prosespembelajaran

b. PrinsipPortofolio

 Saling percaya mutual trust) antara guru dansiswa

 Kerahasiaan bersama antaraguru

 Milik bersama, kepuasan, kesesuaian, penilaian, proses danhasil

c. MetodePortofolio

 Pengumpulan(storing)

 Pemilihan(sorping)

 Penetapan (dating) dari suatutugas


Menurut nitko (2000) secara umum penilaian portofolio dapat dibedakan menjadi 5 bentuk,
yaitu portofolio ideal, portofolio penampilan, portofolio dokumentasi, portofolio evaluasi dan
 portofolio kelas
d. Pedomanpenerapanpenilaianportofolio
Langkah-langkah yang perlu diperhatikan oleh guru :
1) Memastikam bahwa siswa memilikiportofolio
2) Bahanpenelitian

4. Penilaianproyek 
a. Konsep penilaianproyek 
Proyek adalah tugas yang harus diselesaikan dalam waktu tau periode tertentu
 b. Konteks dan tujuan penialaianproyek 
c. Perencanaan penilaian proyek, terdapat tiga hal yang mesti diperhatikan

 Kemampuanpengelolaan

 Relevansi

 Keaslian
d. Judgingproyek 

 Metodejudgement

 Keterbandinganjudgement
e. Estimasi dan pelaporanprestasi
Penilaian proyek merupakan salah satu bukti untuk ditempatkan pada peta kemajuan
belajarsiswa.

PerencanaanPembelajaran |47
5. PenilaianHasil Kerja(ProductAssessment)
a. Tahapan dalam membuat suatu hasilkerja.
1. Perencanaan dalam menilai hasil kerjasiswa.
2. Tujuan dilakukannya penilaian hasilkerja.
3. Pengelolaan hasil kerjapenilaian dan pencataan hasil kerjasiswa.

 Anekdotal, merupakan cataan yang dibuat oleh guru selama melakukan pengamatan
terhadap siswa pada waktukegiatan belajarmengajar.

 Skalapenilaian analisis penilaian yang dibuat berdasarkan beberapa aspek pada hasil kerja
siswa dilihat dari berbagai perspektif ataukriteria.

 Skalapenilaian holistik, merupakan penilaian terhadap hasil kerja siswa secarakeseluruhan.

6. PenilaianSikap
a. Sikap dan Objek sikap yang perluDinilai
Diantaranya sikap terhadap mata pelajaran, sikap guru terhadap mata pelajaran, sikap
terhadap proses pembelajaran dll.
 b. Tindaklanjut
Hasilpenilainsikapperludimanfaatkandanditindaklanjuti.Hasilpengukurandan
 penilaian sikap siswa dalam kelas, tujuan utamanya bukanlah untuk dilaporkan dalam bentuk
angka, seperti penguasaan pengetahuan (domain kognitif) atau keterampilan (domain
 psikomotor).

7. Penilaian Diri,ciri-cirinya: termotivasi diri, adanya komitmen kepala sekolah,


tersosialisasidengan baik, berlangsung berkesinambungan,transparasi.

8. Petaperkembanganhasilbelajar
a. Tujuan peta perkembangan hasilbelajar.

 Acuan guru dalam memantau perkembangan belajarsiswa.

 Acuan guru dalam mengestimasi tingkat keberhasilan (pencapaianpengetahuan).


Hal utama yang harus ada pada peta perkembangan belajar siswa adalah deskripsi tentang
kemampuan/kompetensi/ keterampilan siswa yang di kembangkan dalam kegiatan belajar
mengajar .

PerencanaanPembelajaran |48
 b. Penentuan skala lokasi padapeta

 Kalibrasi prilaku

 Pembagiandalam levelkemampuan.

 Menggunakan skala numerik(nilai).

9. Analisisinstrumen
10. Evaluasi hasilpenilaian

C. Program TindakLanjut
1. Masalah-MasalahBelajar
Pada dasarnya, masalah-masalah belajar dapat digolongkan atas:

 Sangat cepat dalam belajar, Keterlambatan akademik,Lambat belajar, penempatan kelas,


kurang motif dalam belajar, sikap dan kebiasaan buruk, kehadiran dimadrasah.

2. Identifikasi MuridBermasalah
a. Penilaian hasilbelajar.
 b. Pemanfaatan hasil tes intelegensi
0-keatas –s s angattinggi
120-130-tinggi
110-119-diatas biasa
100-109-biasa/sedang
90-99-dibawah biasa
80-89-rendah
79-sangat rendah
c. Pengamatan(observasi)
3. Pengungkapan MasalahBelajar
a. Faktor-faktor yang bersumber darimurid
1) Tingkat kecerdasanrendah.
2) Kesehatan seringterganggu.
3) Alat penglihatan dan pendengaran kurang berfungsi denganbaik.
4) Gangguan alatperseptual.
5) Tidak menguasai cara-cara belajar yangbaik.
 b. Faktor-faktor yang bersumber dari lingkungankeluarga.

PerencanaanPembelajaran |49
1) Kemampuan ekonomi orangtua kurangmemadai.
2) Anak kurang mendapat perhatian dan pengawasan dari orangtua.
3) Harapan orangtua terlalu tinggi terhadapanak.
4) Orangtua pilih kasih terhadapanak.
c. Faktor-faktor yang bersumber: dari lingkungan sekolah/madrasah danMasyarakat.
4. Membantu Murid Mengatasi Mengatasi MasalahBelajar
a. Programperbaikan.
1) Cara yangditempuh.
2) Materi dan waktu pelaksaan programperbaikan.
 b. ProgramPengayaan
Pengajaran pengayaan adalah suatu bentuk pengajaran yang khusus diberikan kepada murid-
murid yang sangat cepat belajar.
D. Pelaporan Hasil Penilaian danPemanfaatannya.
1. Pelaporan hasilpenilaian.
a. Laporan untuk siswa dan orangtua.
 b. Laporan untuksekolah.
c. Laporan untukmasyarakat.
2. Pemanfaatan hasilpenilaian
a. Untuksiswa.
 b. Untukorangtua.
c. Untuk guru dan kepalasekolah.

PerencanaanPembelajaran |50
BAB III
PEMBAHASAN

A. KelebihandankelemahanBukuUtama
Menurutsaya,padabukupertamadari:covernyamenarikdansederhana,di
lengakapi dengan prakata dan daftar isi. Pada buku ini juga di buat suatu pelatihan
untuk mengevaluasi sampai dimana kemampuan mahasiswa mengenai pembahasan
topikataumateripadasetiapbabnya.Kertasyangdigunakanpadabukuiniseperti kertas
fotocopy dimana hurufnya juga terdapat berbagai macam jenis. Di lengakapi
dengangambarpadasetiapmateribabnyaminimalsatugambar.Carapenulisannya
menurut saya kurang spesifik. Dan terkdang ada saja kalimat yang rancu dan sulit
untuk di mengerti olehpembaca.

B. Kelebihan dan kelemahan BukuPembanding


Pada buku ini, dari segi sampul dan penulisannya sudah bagus dan cukup
menarikperhatiandarisipembaca.Setelahkamimembacadanmelihatisidaribuku
initernyataadabanyakpenjalanyangdibuatsecararincisehinggasebagaipembaca
sayamerasasenangdanlebihmudahuntukdipahamisetiapmateriataupunsubbab setiap
materi. Kemudia beralih kepada halaman awal nya dimana disana terdapat
catatandaripenggunadankatasambutandankatapengantarsertadilengkapidengan di
buatnya kompetensi lulusan dan daftar isi. Pada setiap materi
mencantumkangambaruntuklebihmendalamidanmemahamidarisetiapmateriyangpel
ajari.Serta
dilengkapidengantugasyangadapadasetiapbab.Padasetiapdianjurkankepada
mahasiswasuapaymembuatrangkumandanmembuattugasproyektentangmateri
yangdibahas.Dilengkapidengandaftarpustakadanlampiranuntukmendukung
 penjelasandarimateripadababbukuiniyangdisediakandiakhirhalamanbukuini.

PerencanaanPembelajaran |51
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran
Buku ini pada dasarnya sangat baik sebagai panduan memahami materi tentang
Evaluasi Hasil Belajar, dan walaupun demikian alangkah bagusnya jika ditambah aspek
pendukung nya seperti gambar atau warna pada tabel,diagram serta dan masih banyak
lagi sebagai panduan untuk memahami dan mengaplikasikan setiap teori yang ada
didalam buku ini. Mari memperbanyak membaca buku yang bersifat praktis untuk
menambah wawasan dan pengetahuan

PerencanaanPembelajaran |52
Daftar Pustaka

Ibrahim,R dan Nana Syaodih S,2010, Perencanaan Pengajaran. Rineka Cipta. Jakarta:

Majid, Abdul,2011, Perencanaan Pembelajaran. PT Remaja Rosdakarya Bandung. Bandung:

PerencanaanPembelajaran |53

Anda mungkin juga menyukai