HERNANDO GINTING
NIM :5173331004
DOSENPENGAMPU : ArifRahman
MATAKULIAH : PERENCANAANPEMBELAJARAN
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat dan
karunia-Nya sehinggga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini untuk
memenuhi tugas mata Kuliah bahasa indonesia dengan Judul makalah “Critical Book
Report” dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat
dipergunakan sebaga salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagipembaca.
Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah ilmu pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembacanya, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi
makalah ini sehingga kedepanmya dapat menjadi lebih baik lagi.
Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan kerena pengalaman yang saya
miliki sangat kurang. Oleh Karena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk
memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalahini .
Medan, November2018
-Penyusun-
ii
DAFTAR ISI
KataPengantar...........................................................................................ii
DaftarIsi..................................................................................................iii
BABIPendahuluan....................................................................................................... 4
A. RasionalisasipentingnyaCBR........................................................4
B. TujuanPenulisanCBR...................................................................4
C. ManfaatCBR....................................................................................5
D. Identitas Buku YangdiReview............................................................6
1. BukuUtama.....................................................................................6
2. BukuPembanding.....................................................................6
A. Ringka sanBukuUtama.............................................................................7
B. Ringka sanBukuPembanding...............................................................29
BABIIIPEMBAHASAN............................................................................................... 21
BABIVPENUTUP......................................................................................................... 52
A. Kesimpulan..................................................................................52
B. Saran........................................................................................52
DaftarPustaka............................................................................................................ 53
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Rasionalisasi PentingnyaCBR
Dalam Critical Book Report ini mahasiswa di tuntut untuk mengkritis sebuah buku,
dan meringkas menjadi satu kesatuan yang utuh sehingga dapat di pahami oleh
mahasiswayangmelakukancrticalbookreportini,termasukdidalamnyamengertiakan
kelemahandankeunggulankeduabukuyangdikritisi.Dalamhalinisayamengkritik
beberapa buku.
AdapundalampenuntasantugasCriticalBookReportinimahasiswadituntutdalam
meringkas,menganalisadanmembandingkansertamemberikankritikberupakelebihan dan
kelemahan pada suatu buku berdasarkan fakta yang ada dalam buku tersebut,
sehingga dengan begitu membuat mahasiswa senantiasa berfikirlogis dan kritis serta
tanggap terhadap hal-hal baru yang terdapat pada keduan buku tersebut. Penugasan
critical Book report ini juga merupakan pembiasaan agar mahasiswa terampil
dalammenciptakanide-
idekreatifdanberpikirsecaraanalitissehinggapadapembuatantugas- tugas yang sama
mahasiswa pun menjadi terbiasa serta semakin mahir dalam
penyempurnaan tugas tersebut. Pembuatan tugas crital book report ini juga
melatih,menambah, serta menguatkan betapa pentingnya mengkritikalisasi
suatubuku
berdasarkan data yang faktual sehingga dengan begitu terciptalah mahasiswa yang
berkarakterlogissertaanalissehinggadenganbertambahnyaerayangsemakinmajuyang
seperti kita tahu sekarang dizaman MEA(Masyarakat Ekonomi Asean) di tuntut
menciptakanmasyarakatyangberpikirmajuyangdiharapkankepadagenerasibaruini.
B. Tujuan PenulisanCBR
AlasandibuatnyaCBRiniadalahsebagaisalahsatupersyaratanpenyelesaiantugas,
khususnya mata kuliah Perencanaan Pembelajaran, serta untuk menambah wawasan dari
mahasiswaitusendiri.Meningkatkandayakritissertamenguatkanmateritentanghal-hal
perencanaan pembelajaran dalam dunia kependidikan.
PerencanaanPembelajaran |4
C. ManfaatCBR
PerencanaanPembelajaran |5
A. Identitasbuku
Buku Utama
Buku kedua
1.Judulbuku : Perencanaan Pembelajaran
2. Pengarang : Abdul Majid, S.Ag.,M.Pd
3. Penerbit : PT Remaja Rosdakarya Bandung
4.Tahunterbit : 2011
5. Cetakan :Cetakan Ke – 1 S.D 7, tahun 2005 –
2011 Cetakan Ke – 8, Oktober 2011
6. TebalBuku : 291Halaman
7. ISBN :979 – 692 – 493 – 5
8. Ukuran : 15,5 x 23cm
PerencanaanPembelajaran |6
BAB II
Ringkasan Isi Buku
A.BUkUUtama
BAB I
PENDAHULUAN
A. Kedudukandantujuanmatakuliah
Sesuai dengan besar kecilnya kegiatan serta kebiasaan atau cara orang mengerjakannya,
adarencana yang dilakukan dengan cepat, sepintas dan tanpa renca tertulis, tetapi ada pula
perencanaan yang membutuhkan waktu lama, pengerjaan yang seksama oleh banyak orang
dan didokumentasikan secara tertulis. Pengajaran merupakan suatu kegiatan atau upaya
membantu para siswa mengembangkan kemampuan, pengetahuan dan keterampilan dalam
suatu bidangtertentu.
B. Hubungandenganmatakuliahlain
Mata kuliah ini juga dapat dikategorikan sebagai mata kuliah aplikasi, sebab di
dalamnya berisi penerapan atau aplikasi konsep-konsep, teori-teori, dan prinsip-prinsip yang
dibahas dalam kelompok mata kuliah dasar kependidikan (MKDK) dalam penyusunanrencana
pengajaran. Dengan perkataan lain perencanaan pengajaran didasari dan sekaligus memadukan
konsep-konsep, teori-teori dan prinsip-prinsip yang dibahas dalam MKDK. Dengan demikian,
penguasaan materi mata kuliah MKDK menjadi prasyarat (prerekuisit) mata kuliah
perencanaanpengajaran.
PerencanaanPembelajaran |7
C. Sistematika dan Lingkup IsiBuku
Secara lebih rinci apa yang dibahas dalam buku ini, meliputi hal-hal sebagai berikut :
Pada Bab I, Pendahuluan
Pada Bab II, Teori dan prinsip-prinsip yang mendasari pengajaran
Pada Bab III, Beberapa hal pokok dalam proses belajar-mengajar
Pada Bab IV, Program pengajaran dan perencanaannya
Bab V sampai VIII merupakan pedalaman dari bab keempat
Pada Bab V, Perumusan tujuan pengajaran
Pada Bab VII, penentuan materi dan kegiatan belajar-mengajar
Pada Bab IX, Pelaksanaan dan evaluasi program pengajaran
Buku merupakan sumber utama dalam belajar, dan oleh karena itu pemilikan buku terutama
buku-buku teks untuk setiap mata kuliah adalah wajib. Sumber utama yang lainnya adalah
orang, terutama pada dosen yang mengajar anda. Diluar dosen yang mengajar anda, dosen
lain, para ahli, guru-guru di sekolah serta teman-teman anda sendiri adalah sumber belajar
yang berharga, asal anda mau dan bisa memanfaatkannya. Media massa seperti radio, televisi,
majalah dan surat kabar juga dapat merupakan sumber belajar yangberharga.
BAB II
TEORI DAN PRINSIP-PRINSIP YANG MENDASARI PENGAJARAN
A. Rumpun Psikologi KekuatanMental
Rumpun teori ini disebut psikologi mental kerena menurut pandangan ahli psikologi, individu
atau siswa mempunayi kekuatan atau kemampuan yang bersifat mental atau rohaniah. Dalam
rumpun ini ada 3 teori psikologi yang terkenal dan banyak berpengaruh terhadap pelaksanaan
pengajaran, yaitu;
1. PsikologiDaya
Menurut psokologi daya, individu atau siswa memiliki sejumlah daya atau kekuatan,
sepertidaya mengindera, mengenal, mengingatt, menanggap, menghayal, berfikir,
merasakan,menilai dan berbuat. daya- daya itu dapat dikembangkan melalui latihan, seperti
latihan mengamatibenda,gambar,mendengarkanbunyidansuara,mengingatkata,artikata,dan
PerencanaanPembelajaran |8
letaksesuatukotadalapeta.Latihan-latihaninidilakukanmelaluiberbagaibentuk
pengulangan. Dalam pelajaran pendidikan jasmani atau olahraga,, guru-guru banyak
menggunakan metode ini.
2. PsikologiTanggapan
Teori kekuatan mental yang lain adalah psikologi tanggapan atau vorstellungen. Karena
pengembangan teori ini adalah sorang ahli psikologi berasal dari jerman bernama herbart,
maka psikologi ini disebut juga Herbatisme. Herbart menyebutkan teorinya sebagai
vorstellungen, yang dapat diterjemahkan sebagai tanggapan yang tersimpan dalam kesadaran.
Sitiap pengalaman, apakah diterima melalui penglihatan, pendengaran, peradaban, dibaca,
dipikirkan, dilakukan, dan sebagainya. Akan memberikan bekas didalam didalam kesadaran.
Bekas-bekas ini dapat dimunculkan kembali dalam bentuk tanggapan. Ada 3 bentuk
tanggapan,yaitu:impresi,indra,tanggapan,ataubayangandariinpresiindrayanglalu,dan
perasaan yang menyertai impresi atau tanggapan tersebut, seperti senang atau tidak
senang.dalam pelaksanaan pengajarannya, guru yang menggunakan metode mengajar
tanggapan, memilih dan menyusun bahan ajaran secara sederhan, menyajikan secara menarik,
dan berulang-ulang, kait-mengait antara yag satu dengan yang lain.
3. Psikologi NaturalismeRomantik
Teori ini berasal dari Jean J.Rousseau. Menurut Rousseau anak memiliki potensi
ataukekuatanataupotensiyangmasihterpendam,yaitupotensiberfikir,berperasaan,
berkemauan, keterampilan, berkembang, mencari, dan menemukan senidiri apa yang
diperlukannya. Melalui berbagai bentuk kegiatan dan usaha belajar anak mengembangkan
segala potensi yang dimilikinya. Berbeda dengan teori-teori lain, menurut Rousseau anak
tidak usah terlalu banyak diatur dan diberi, biarkan mereka mencari dan menemukan
dirinyasendiri, sebab menurut dia anak dapat berkembangsendiri.
B. Rumpun PsikologiBehaviorisme
Rumpun psikologi ini disebut Behaviorisme karena sangat menekankan behavior, yaitu
tingkah laku atau prilaku yang dapat diamati dan diukur. Rumpun psikologi ini bersifat
molecular atau unsuriah, karena memandang kehidupan individu manusia tediri atas unsure-
unsur seperti halnya molekul-molekul. Ada beberapa cirri dari rumpun psikologi ini,yaitu:
Ada 3 teori belajar yang terpenting dalam rumpun psikologi behaviorisme ini, yaitu:
1. Psikologi Asosiasi
2.Psikologi Conditioning
3. PsikologiPenguatan
Rumpun kognitif gestalt bersifat molar atau menekankan keseluruhan yang terpadu. Menurut
para ahli teori ini, alam, kehidupan manusia, berprilaku manusia selalu merupakan suatu
keseluruhan, suatu perpaduan. Ada 3 teori yang terkenal dalam rumpun ini, yaitu:
1. PsikologiGestalt
Psikologi Gestalt berkembang di Jerman dengan pendiri utamanya adalah Max Wherterimer.
Perkataan Gestalt dalam bahasa Jerman berarti suatu konfigurasi, pola, kesatuan, atau
keseluruhan. Psikologi Gestalt memang prinsip utamanya memekankan keseluruahn atau
perpaduan. Menurut Ernest Hilgard ada 6 ciri dari belajar yang mengandung pemahaman,
yaitu:
2.PsikologiKognitif
Teori ini lebih menekankan pada proses mengetahui (knowing), yaitu mengemukakan cara-
cara ilmiah dalam mempelajari proses mental yang terlibat dalam upaya mencari dan
menemukan pengetahuan. Psokologi kognitif mempunyai hubungan erat dengan psikologi
Gestalt sebab menekakan proses mental terutama proses berfikir. Psikologi kognitif berbeda
dengan Behaviorisme yang memandang moral sebagai upaya untuk berpikir dalam menilai
apakahsesuatuperbuatanbaikataujahat.Perkembanganmoralberkenaandenganperluasan
PerencanaanPembelajaran |10
atau peningkatan struktur organisasi nilai (bagian dari structural mental) pada seseorang
untuk mengambil keputusan-keputusanmoral.
3. PsikologiMedan
Psikologi Medan atau field Theory, pada prinsipnya sama dengan Gestalt, menekankan
keseluryhan dan keterpaduan. Menurut teori ini individu selalu dalam suatu medan atau suatu
lapangan lapangan (yaitu lapangan fenomenal atau lapangan psikologis). Dalam medan ini
ada suatu tujuan yang dicapai individu, tetapi untuk mencapai selalu ada hambatan. Individu
memiliki suaytu dorongan atau motif dan berusaha untuk mengatasi hambatan. Apabila
individuberhasilmencapaitujuan.Makaiamasukkedalammedanataulapanganfenomenal
baru yang di dalamnyanterbentuk tujuan baru dengan hambatan-hambatan baru dan motif
yangbarupula.Demikianseterusnyaindividukeluardarisuatumedandanmasukkemedan
berikutnya.
D. Prinsip-PrinsipPengajaran
1. PrinsipPerkembangan
Siswa yang diajar di kelas sedang berada dalam proses perkembangan, dan akan terus
berkembang. Sehubungan dengan perkembngan ini maka kemampuan anak padasetiap
jenjang usia dan tingkat kelas berbeda-beda. Anak pad jenjang usia atau kelas yang lebih
tinggi, memiliki kemampuan lebih tinggi dari yang di bawahnya. Pada waktu memilih bahan
dan metode mengajar, guru hendaknya memperhatikan dan menyesuaikan dengankemampuan-
kemampuan anak tersebut. Perkembangan berarti perubahan. Perubahan itu ada yang cepat dan
ada yang lambat. Seorang guru hendaknya cukup mengerti dan bersabar, apabila pada suatu
saat seorang siswa belum memperlihatkan kemajuan dan kemajuannya sangatlambat.
2. Prinsip PerbedaanIndividu
Tiap orang mahasiswa memiliki pembawaan-pembawaan yang berbeda, dan menerima
pengaruh dan perlakuan dari keluarganya masing-masing juga berbeda. Dengan demikian
adalh wajar apabila setiap siswa memiliki ciri tersendiri. Guru perlu mengerti benar tentang
adanya keragaman cirri-ciri siswa ini. Baik di dalam menyiapkan dan menyajikan pelajaran
maupun dalm memberikan tugas dan bimbingan, guru hendaknya menyesuaikan dengan
perbedaan-perbedaantersebut.Dalammodelpengajaranberprogramataumodul,penyesuaian
pelajaran dengan perbedaab individu ini sepenuhmya dapat dilakukan, karena carabelajar
PerencanaanPembelajaran |11
individual. Dalam pengajaran yang bersifat klasikal, seperti yang umumnya dilaksanakan
disekolah-sekolah, penyesuian pelajaran dengan perbedaan individu ini terbatas sekali.
Pengajaran yang bersifat klasikal ini dapat disempurnakan dengan cara-cara sbb:
Dalam belajar hendaknya guru menggunakan metode atau strategi belajar-mengajar yang
bervariasi.
Hendaknya digunakan alat dan media dalam pengajaran.
Hendaknya guru memberikan bantuan dan bimbingan khusus kepada anak-anak yang
lambat atau kurang pandai.
Hendaknya guru memberikan bahan pelajaran tambahan kepada anak-anak yang pandai
untuk mengimbangi kepandaiannya.
Pemberian tugas-tugas hendaknya disesuaikan dengan minat dan kemampuan siswa.
4. AktifitasSiswa
Mengajar merupakan upaya yang dilakukan oleh guru agar siswa belajar. Dalam pengajaran,
siswalahyangmenjadisubjek,dialahpelakukegiatanbelajar.Agarsiswaberperansebagi
pelaku dalam kegiatan belajar, maka guru hendaknya merencanakan pengajaran, yang
menuntut siswa banyak melakukan aktivitas belajar. Hal ini tidak berarti siswa dibebani
banyak tugas. Aktivitas atau tugas-tugas yang di kerjakan hendaknya menarik minat siswa,
dibutuhkan dalam perkembanhannya, serta bermanfaat bagi masa depannya. Metode-metode
yang banyak mengaktifkan siswa, diantaranya adalah metode: diskaveri, inkuiri, eksperimen,
demonstrasi pemechan masalah, keterampilan proses, penegasan, dan diskusi.
PerencanaanPembelajaran |12
5.Motivasi
Motif atau biasa disebut juga dorongan atau kebutuhan merupakan sesatu tenaga yang berada
pada diri individu atau siswa yang mendorongnya untuk berbuat mencapai suatu tujuan.
Motif memiliki peranan yang cukup besar didalam upayabelajar.
BAB III
BEBERAPA HAL POKOK DALAM PROSES BELAJAR-MENGAJAR
A. Interaksi BelajarMengajar
Agar pelaksanaan pengajaran berjalan efesien dan efektif maka diperlakukan perencanaan
yang tersusun secara sistematis, dengan proses belajar-mengajar yang lebih bermakna dan
mengaktifkan siswa serta dirancang dalam suatu scenario yang jelas. Pengajaran berintikan
interaksi antara guru dan siswa. Dalam interaksi ini, guru melakukan kegiatan mengajar
dansiswa belajar. Kegiatan belajar-mengajar ini bukan merupakan dua hal yang terpisahkan
tetapi bersatu, dua hal yang menyatukan adalah interaksi tersebut. Interaksi belajar-mengajar
disekolah,merupakaninteraksiberencana.Secaraumum,yangmeenjadirencana
pengajarannya adalah kurikulum, sedangka secara khusu rencana pengajaran ini adalah Garis-
garis Besar Program Pengajaran (GBPP) dan satuan Satuan Pelajaran.
B. ProsesBelajar-MengajarDitinjauDariSudutSiswa
Seperti telah di uraikan sebelumnya bahwa dari sudut siswa, pengajaran berarti belajar.
Belajar merupakan serangkaian upaya untuk mengembangkan kemampuan-kemampuan
dansikap serta nilai-nilai siswa, baik kemampuan intelektual, social, afektif,
maupunpsikomotor.
1. Macam-Macam KeterampilanIntelektual
PerencanaanPembelajaran |13
6) Belajarkonsep-konsep
7) Belajar aturan/hokum atau rulelearning
8) Belajar memecahkan masalah atau problem solvinglearning
Ausuble dan Robinson (1969), mengemukakan adanya 4 macam belajar menerima dengan
lawannya belajar diskaveri, dan menghapal dengan lawannya dan belajar bermakna.
PerencanaanPembelajaran |14
C. ProsesBelajarMengajarditinjaudariSudutGuru
Kegiatan belajar-mengajar, memang merupakan dua hal yang tidak bias dipisahkan, sebab
siswa melakukan kegiatan belajar karena guru mengajar, atau guru mengajar agar siswa
belajar.
1. Mengajar SecaraEkspositori
a. Metode Ceramah
b. Metode Demonstrasi
Beberapa halnya dengan kegiatan mengajar yang bersifat ekspositori, dalam pelaksanaan
kegiatan mengajar mengaktifkan siswa, guru tidak begitu banyak melakukan aktivitas.
a. Metode Tanya-Jawab
b. Metode Diskusi
c. Metode Pengamatan dan Percobaan.
d. Metode Mengajar Kelompok
e. Metode Latihan
BAB IV
PROGRAM PENGAJARAN DAN PERENCANAAN
A. Pengajaran Sebagai SuatuSistem
Pengajaran sebagai suatu system merupakan suatu pendekatan mengajar yang menekankan
hubungan sistemik antara berbagai komponen dalam pengajaran. Hubungan sistemik
mempunyai arti bahwa komponen yang terpadu dalam suatu pengajaran sesuai dengan
fungsinya saling berhubungan satu sama lain dan membentuk satu kesatuan. Hubungan
sistemik atau penekanan kepada system, merupakan ciri pertama dari pengajaran ini. Ciri
keduaadalahpenekanankepadaperilakuyangdapatdiukurataudiamati.Pengajaran
PerencanaanPembelajaran |15
mempunyai beberapa komponen, yaitu komponen : tujuan pengajaran, bahan ajaran, metode
belajar-mengajar, media, dan evaluasi pengajaran. Pengajaran yang bercirikan system
menekankan keterpaduan antara keseluruhan komponen, komponen yang satu berhubunganerat
dengan komponen lainnya. Ciri yang kedua pengajaran sebagai system adalah penekanan
kepada perilaku yangdapat
B. Perencanaan ProgramPengajaran
Pengajaran dilaksanakan dalam jangka waktu tertentu, misalnya 3 tahu untuk jenjang SLTPdan
SLTA, dan 6 tahun untuk Sekolah Dasar. Karena dilaksanakan dalam jangka waktu tertentu,
baik lama maupun singkat, maka apa yang dikerjakan dalam pengajaran perlu disusun dalam
suatu program, yaitu program pengajaran. Ada program pengajaran yang mencakup seluruh
masa belajar misalnya 6 tahun untuk SD dan 3 tahun untuk SLTP dan SLTA, disamping itu
ada program yang lebih singkat seperti program tahunan, semesteran/caturwulan, program
mingguan, dan sebagainya. Dalam pengajaran di sekolah kita dewasa ini, umumnya guru-
guru hanya dituntut menyusun dua macam program
pengajaran, yaitu program untuk jangka waktu yang cukup panjang seperti program
semesteran (untuk SLTP dan SLTA) atau program caturwulan (untuk SD) dan programuntuk
jangka waktu singkat yaitu program untuk setiap pokok satuan bahasan. Misalnya apa yang
dikenal dengan satuan pelajaran.
Caturwulan merupakan satu periode waktu belajar. Dalam periode waktu tersebut siswa-
siswa diharapkan menguasai satu kesatuan pengetahuan, sikap dan keterampilan tertentu.
Pada setiap akhir caturwulan diadakan evaluasi hasil belajar yang biasa disebut tes sumatif.
Hasilnya setelah digabungkan dengan hasil-hasil evaluasi sebelumnya, dapat dijadikan tolok
ukur keberhasilan pengajaran yang dilakukan oleh guru pada caturwulantersebut.
Adapun unsur-unsur yang biasanya terkandung dalam program suatu caturwulan tertentu
meliputi :
PerencanaanPembelajaran |16
a.Tujuan
b. Pokok/satuan bahasan
c. Metode mengajar
d. Media dansumber
e.Evaluasipengajaran
f.Waktu
g. Danlain-lain
Penyusunan program pengajaran bertujuan agar pelaksanaan pengajaran berjalan lebih lancar
dan hasilnya lebih baik.
1.Kurikulum
2. Kondisisekolah
3. Kemampuan dan perkembangansiswa
PerencanaanPembelajaran |17
4. Keadaanguru
BAB V
PERUMUSAN TUJUANPENGAJARAN
A. PengertiandanPenggolonganTujuanPengajaran
Tujuan pengajaran merupakan titiki awal yang sangat penting dalam proses perencanaan
pengajaran sehingga baik arti maupun jenis-jenisnya perlu dipahami betul oleh setiap guru.
Tujuan pengajaran merupakan kompnen yang utama yang terlebih dahulu harus
dirumuskanguru dalam proses belajar-mengajar.
1) Tujuan Institusional;
2) Tujuan Kurikuler.
3) Tujuan Instruksional
Dilihat dari kawasan atua bidang yang di cakup, yujuan-tujuan pendidikan dapat dibagi atas:
1. Tujuan Kognitif
Tujuan kognitif ialah tujuan-tujuan yang lebih banyak yang berkenaan dengan prilaku dalam
aspek berfikir/intelektual.
PerencanaanPembelajaran |18
2. TujuanPsikomotor
Tujuan-tujuan psikomotor ialah tujuan-tujuan yang banyak berkenaan dengan aspek
ketrampilan motoric atau grrak dari peserta didik/siswa.
3. TujuanApektif
Tujuan apektif adalah tujuan-tujuan yang banak berkenaan dengan aspek perasaan,
nilai,sikap, dan minat prilaku pesertadidik/siswa.
B. TujuanInstruksioanalKhususdanCaraPenyusunannya
Dalam uraian tentang jenjang-jenjang tujuan pendidikan pada bagian yang lalu dikemukakan
bahwa dalam pengembangan kurikulum dan perencanaan pengajaran, dibedakan antara tujuan-
tujuan instruksional umum (TIU) dan tujuan-tujuan instruksional khusus (TIK).salahsatu
penting yang perlu dilakukan guru dalam kegiatan perencanaan pengajaran ialah menetapkan
dan merumuskan tujuan-tujuan instruksional khusus atau TIK.
1. Tujuan Instruksional Khusus(TIK)
Tujuan instruksional umum dapat dilihat di dalam GBPP, sedangkan tujuan instruksional
khusus harus dirumuskan sendiri oleh guru yang bersangkutan berdasarkan tujuan
instruksional khusus (TIK) berisi sejumlah kemmpuan yang lebih spesifik yang dijabarkan
dari dan untuk menunjang pencapaian kemajuan yang terkandung Tujuan Instruksioanl
Umum(TIU).
PerencanaanPembelajaran |19
BAB VI
PENENTUAN DAN PENYUSUNAN ALAT EVALUASI
A. PenentuanPendekatandanCaraEvaluasi
1.Pendekatan dalamEvaluasi
a. TesTertulis
dalam melakukan tes tertulis, guru menyiapkan butir-butir tes secara tertulis dan para siswa
pun memberikan jawaban secara tertulis pula.Evaluasi secara terrulis ini dapat dilaksankan
dalam teks bentuk objektif dan bentuk uraian.
1. tes benar/salah
2. tes pilihan ganda
3. tesmenjodohkan
4. tes melengkapi jawabansingkat.
Adapun tes bentuk uraian dapat dibagi atas dua jenis, yaitu:
1. tes uraian terbatas
2. tes uraianbebas.
c. Tes perbuatan
PerencanaanPembelajaran |20
Dalam tes ini, siswa ditugasi untuk melakukan sesuatu perbuatan yang sesuai dengan jenis
keterampilan yang terkandung daalam TIK.
3. Bentuk Tes
B. Penyusunan AlatEvaluasi
PerencanaanPembelajaran |21
3.Kesesuaian Soal dengan Kaidah-kaidah Konstruksi Tes
a. Tes bentukurian
b. Tes bentuk objektif
BAB VII
PENENTUAN MATERI DAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR
A. Penentuan MateriPelajaran
1. Pengertian dan PersyaratanMateri
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menetapkan materi pelajaran, antaralain:
Materipelajaranhendaknyasesuaidengantercapainyatujuaninstruksional.
Materipelajaranhendaknyasesuaidengantingkatpendidikan/perkembangansiswa
pada umumnya.
Materipelajranhendaknyaterorganisasisecarasistematikdanbersikenambungan.
Materi pelajaran hendaknya mencakup hal-hal yang bersifat factual maupun
konsptual.
2. CaraPemilihan
Dengan mengacu pada uraian yang telah dikemukakan, adabeberapa hl yang perlu
diperhatiakn dalam memilih/menetapkan materipelajaran:
PerencanaanPembelajaran |22
a. tujuan pengajaran.
b. Pentingnya bahan
c. Nilai praktis
d. Tingat perkembangan peserta didik
e. Tata urutan
B. Penentuan MetodeMengajar
1. Jenis-jenis MetodeMengajar
Analisi singkat tentang masing-masing metode mengajar tersebut dapat diikuti dalam uraian-
urain berikut:
a. Metode Ceramah
b. Metode Demonstrasi
c. Metode Eksperimen
d. Metode PemberianTugas
e.MetodeKaryawisata
f.MetodeSosiodrama
2. Pemilihan MetodeMengajar
a. Kesesuaian dengan tujuan instruksional
b. Keterlaksanaan dilihat dari waktu dan sarana
C. PenentuanKegiatanbelajarMengajar
1. KegiatanGuru
Jenis-jenis Kegiatan yang perlu dilakukan guru tergantung dari jenis-jenid metode
mengajaryang digunakan.
a. Menjelaskan TIK yang akan dicapai
b. Membagi siswa-siswa kedalam beberapa kelompok.
c. Menjelaskan tugas-tugas yang harus dikerjakan setiap kelompok.
2. KegiatanSiswa
Seperti kegiatan guru, kegiatan siswa pun tergantung dari jenis-jenis metode mengajar
yangdigunakan.
PerencanaanPembelajaran |23
a. Mengikuti dengan sesame penjelasan guru tentang pembagian kelompok dan jenis-jenis
tugas yang harus dilaksankan setiapkelompok.
b. Melaksanakan tugas-tugas dalam kelompok.
c. Menyiapkan laporan hasil pelksanaantugas.
BAB VIII
PEMILIHAN MEDIA DAN ALAT PENGAJARAN
A. Jenis-jenisMedia yang Dapat Digunakan
Aneka ragam media pengajaran yang dapat diklasifikasikan berdasarkan ciri-ciri tertentu:
1. MediaCetak
Ada beberapa keuntungan dan kelemahan dalam penggunaan media cetak ini:
- Keuntungan
Keuntungan dari media cetak ini, disamping relatife murh pengadaannya, juga lebih mudah
dalam penggunaannya, dan tiak memrlukan peralatan khusus dan mudahdigunakan.
- Kelemahan
Kelemahan dari media ini, terutama jika kurang dirancang dengan baik, cenderung untuk
membosankan.
2. Media elektronik
Ada beberapa macam media elektronik yang lazim dipilih dan digunakan dalam
pengajaran,antara lain:
-Keuntungan
Keuntungan dari media elektronikini pada umumnya ialah dapat memberikan suasana yang
lebih “hidup” penampilannya lebih menari.
PerencanaanPembelajaran |24
- Kelemahannya
Kelemahan media ini, terutama terletak dalam segi teknis dan juga biaya, karena
menggunakan sarana prasarana seperti listrik, dan cenderung pembiayannya memuntut biaya
yangmahal.
Untuk mencapai hasil yang optimum dari proses belajar-mengajar, salah satu hal yang sangat
disarankan adalah digunakan pula media yang bersifat langsung dalam bentuk objek nyata
atau realia. Untuk itu ada dua cara yang dapat ditempuh oleh guru: pertama, membawa objek
nyata tersebut, seperti jenis tanaman atau hewan tertentu, ke dalam kelas. Kedua, membawa
siswa-siswi ke luar kelas seperti mengunjungi pabrik-pabrik yang adadisekitarnya.
-Keuntungan
Dapat memberikan kesempatan semaksimal mungkin pada siswa untuk mempelajari sesuatu
ataupun melaksanakan tugas-tugas dalam situasi nyata.
- Kelemahan
Membawa murid-murid ke berbagai tempat di luar sekolah kadang-kadang mengandung
risiko dalam bentuk kecelakaandansejenisnya.
B. Hal-halyangPerludalamPemilihanMediaddiperhatikan
Dapat dikemukakan beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam memilih media yang
tepat.
1. Jenis kemampuan yang akan dicapai, sesuai dengan tujuan pengajaran (TIK).
2. Kegunaan dari berbagai jenis media itusendiri.
3. Kemampuan guru menggunkan suatu jenis media.
4. Keluwesan atau fleksibilitas dalampenggunaanya.
5. Kesesuaiannya dengan alokasi waktu dan sarana pendukung yang ada.
6.Biaya.
C. Pemilihan AlatPengajaran
1.Jenis-jenis AlatPengajaran
PerencanaanPembelajaran |25
Alat pengajaran dapat dikelompokan dalam dua jenis alat pelajran yang bersifat umum dan
khusus.
a. Alat pengajaran yang bersifat umum
b. Alat pengajaran yang bersifat khusus
Yang dimaksudkan dengan jenis ini ialah alat-alat pengajaran yang pengunaannya yang
berlaku khusus untuk mata pelajaran tertentu, seperti:
- Mikroskop, untukIPA.
- Jangka, untukMatematika.
- Kuas, untukmenggambar.
BAB IX
PELAKSANAAN DAN EVALUASI PENGAJARAN
A. Penyiapan Program/BahanPengajaran
b. Bagan/matriks yang berisi rencana yang lebih rinci tentang pengajaran masing-masing
pokok/satuan bahasan, yang meliputi tujuan intruksional umum, tujuan intruksional khusus,
alat evaluasi, materi, kegiatan belajar mengajar, serta media/alat dan sumberbahan.
PerencanaanPembelajaran |26
Dari hasil perencanaan pengajaran yang tergambar dalam bagan/matriks, sebenarnya dapat
dikembangkan berbagai jenis program/bahan pengajaran, sesuai dengan keperluan. Di sekolah-
sekolah ( SD, SLTP, SLTA) dewasa ini, setiap guru diharuskan menyiapkan program yang
disebut satuan pelajaran (Satpel), yang didalamnya terkandung rumusan TIU, TIK, materi, dan
sebagainya. Di IKIP/FKIP, setiap dosen diharuskan menyiapkan program yang
disebutSatuanAcaraPerkuliahan(SAP)yangdidalamnyajugaterkandungTIU,TIK,materi
perkuliahan, dan sebagainya.
B. Pelaksanaan ProgramPengajaran
1. EvaluasiAwal
Langkah pertama yang biasa dilakukan dalam melaksanakan suatu program pengajaran ialah
mengadakan evaluasi awal. Evaluasi awal atau pretest dilakukan sebelum pelajaran diberikan.
Tujuan dan fungsinya ialah untuk mengetahui kemampuan awal siswa mengenai pelajaran
yang bersangkutan. Dengan mengetahui kemampuan awal siswa ini, guru akan dapat
menentukan cara penyampaian yang akan ditempuhnya nanti. Untuk bahan-bahan yang telah
dikuasai siswa, misalnya guru tidak akan memberikan penjelasan yang banyaklagi.
2. PelaksanaanPengajaran
Setelah evaluasi awal dilakukan, langkah berikutnya ialah melaksanakan pengajaran sesuai
dengan langkah-langkah/kegiatan belajar-mengajar yang telah direncanakan. Selama langkah
ini berlangsung, kegiatan evaluasi dilakukan oleh guru antara lain dalam bentuk kuis, tugas-
tugas, observasi, dan bertanya langsung kepada siswa tentang pelajaran yang sedang
disajikan, apakah cukup jelas dansebagainya.
3. EvaluasiAkhir
Setelah pengajaran selesai dilaksanakan, maka tibalah saatnya bagi guru melakukan evaluasi
akhir atau post-test, dengan menggunakan tes yang sama atau setara dengan yang digunakan
pada evaluasi awal.
4. TindakLanjut
Berdasarkan hasil-hasil evaluasi yang telah dilakukan, guru dapat merencanakan kegiatan-
kegiatan tindak lanjut yang perlu dilakukan, baik berupa upaya perbaikan (remedial) bagi
siswa-siswa tertentu, maupun berupa penyempurnaan program pengajaran.
PerencanaanPembelajaran |27
C. EvaluasiPengajaran
1. FungsiEvaluasi
Dalam pengembangan program pengajaran, ada dua fungsi utama evaluasi yang
perludiwujudkan :
Pertama : mengetahui tingkat efektivitas program dalam mencapai tujuan-tujuannya
Kedua : mengidentifikasi bagian-bagian dari program pengajaran yang perlu
diperbaiki
2. Cara-caraevaluasi
Dalam kaitan dengan fungsi pertama evaluasi, yaitu melihat efektifitas program pengajaran
carayangpalingbanyakdilakukanialahmelaluitesyangdiberikanpadaawaldanpadaakhir
program (lihat evaluasi awal dan evaluasi akhir). Semakin besar perbedaan hasil tes awal dan
hasil tes akhir (dalam pengertian hasil tes akhir lebih baik dari hasil tes awal) maka
semakinefektif program pengajaran yang bersangkutan.
PerencanaanPembelajaran |28
Dari hasil analisis persentase siswa yang betul dan salah menjawab setiap soal, pertama-tama
dapat diidentifikasikan bagian-bagian mana dari materi pelajaran yang sudah dan belum
dipahami oleh sebagian besar siswa.
B.BUkUPembanding
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Setandar KompetensiGuru
Setandar yang dimaksud adalah suatu kriteria yang telah di kembangkan dan di
tetapkan berdasarkan atas sumber, prosedur dan menejemen yang efektif. Sedangkan
kompetensi adalah seperangkat tindakan intelegen penuh tanggung jawab yang harus dimiliki
seseorang sebagai syarat untuk di anggap mampu untuk melaksanakan tugas-tugasdalam
bidang pekerjaan tertentu.
Setandar kompetensi guru bertujuan untuk memperoleh acuan buku dalam pengukuran
kinerja guru untuk mendapatkan jaminan kualitas guru dalam meningkatkan kualitasproses
pembelajaran.
Ruanglingkup standar kompetensi guru meliputi tiga komponen, yaitu:
Pertama,komponenkompetensipengelolaanpembelajaranyangmencakup:(1)penyusunan
perencanaan pembelajaran. (2) pelaksanaan interaksi belajar mengajar. (3) penilaian prestasi
belajar peserta didik. (4) pelaksanaan tindak lanjut hasil penilaian.
Kedua,komponen kompetensi pengembangan potensi yang diorientasikan pada
pengembangan profesi.
Ketiga, komponen kompetensi penguasaan akademik yang mencakup: (1) pemahaman
wawasan kependidikan. (2) penguasaan bahan kajian akademik (Depdiknas, 2004:9).
PerencanaanPembelajaran |29
B. Pengembangan KompetensiGuru
Proses pengembangan standar kompetensi guru dapat dilakukan melalui:
1. Penelitian
Sekurang-kurangnya ada tiga jenis upaya penelitian yang dilakukan dalam pengembangan
kaitan mutu guru:
a) Mengidentifikasi masalah pendidikan yang dihadapi terutama tentang mutu kinerjaguru.
b) Mengkaji prakondisi yang perlu dipenuhi untuk dapat menerapkan suatu standar
kompetensi guru dalam sistem yangada.
c) Penelitian yang melekat didalam pengembangan standar itu sendiri untuk mengetahui
efektifitas atau ke laikan dari standar yang sedang di kembangkan dalam menghasilkan
standar baku kompetensiguru.
2. Pengembangan
Ada beberapa hal yang perlu mendapat perhatian yang serius dalam upaya pengembangan
standar kompetensi guru:
a) Kejelasan permasalahan dan tujuan yang ingin dicapai dari proses guru, antisipasi
kendala yang bakal dihadapinya.
b) Permasalahan yang jelas serta tujuan yangspesifik.
c) Antisifasi kendala.
d) Melalui proses identifikasi dan seleksi berbagai alternatifpemecahan.
e) Sekalipun uji coba suatu standar kompetensi dalam skala terbatas, kadang-kadang
mengandung kelemahan (terutama dalam prediksi kelaikan large scaleimplementation).
C. PemberdayaanGuru
Pembelajaran atau ungkapan yang lebih dikenal sebelumnya “pengajaran” adalah upaya
untuk membelajarkan siswa (Degeng, 1989). Dengan demikian inti dariperencanaan
pembelajaran adalah proses memilih,menetapkan dan mengembangkan pendekatan, metode
dan taknik pembelajaran serta mengukur tingkat keberhasilan proses pembelajarandalam
mencapai hasilpembelajaran.
PerencanaanPembelajaran |30
BAB II
KONSEP DASAR PERENCANAAN PEMBELAJARAN
A. Pengertian
William H. Newman dalam bukunya Administrasi Action Techniques of Organizatingand
Management : mengatakan bahwa “ perencanaan adalah menentukan apa yang akan
dilakukan.”
Terry (1993:17) menyatakan bahwa perencanaan adalah menetapkan pekerjaan yang harus
dilaksanakan oleh kelompok untuk mencapai tujuan yang digariskan.
Banghart dan Trull, (1973) mengemukaan bahwa perencanaan adalah awal dari semua proses
yang rasional dan mengandung sifat optimisme yang didasarkan atas kepercayaan bahwa
akan dapat mengatasi berbagai macampermasalahan.
Sedangkan pengajaran dapat diartikan sebagai suatu proses yang dilakukan oleh para guru
dalam membimbig, membantu, dan mengarahkan peserta didik untuk memiliki pengalaman
belajar.
Berdasarkan uraian diatas konsep perencanaan pengajaran dapat di lihat dari berbagai sudut
pandang, yaitu:
a. Perencanaan pengajaranteknologi.
b. Perencanaan pengaaran sebagai suatusistem.
c. Perencanaan pengaajaran sebagai sebuah disiplin perencanaan pengajaran sebagai
sains(science).
d. Perencanaan pengajaran sebagai sebuahproses.
e. Perencanaan pengajaran sebagai sebuahrealitas.
B. Dmensi-DimensiPerencanaan
Berbicara tentang dimensi perencanaan pengajaran yakni berkaitan dengan cakupan
dan sifat-sifat dari beberapa karakteristik yang ditemukan dalam perencanaan pengajaran.
Pertimbangan terhadap dimensi-dimensi itu menurut Harjanto (1997:5) memungkinkan di
adakannya perencanaan komprehensif yang menalar dan efisien, yakni: signifikansi,
feasibilitas,relevansi,kepastian,ketelitian,adaptabilitas,waktu,monitoring,danisi
perencanaan. Hidayat (1990:11) mengemukaan bahwa perangkat yang harus dipersiapkan
dalam perencanaan pembelajaran antaralain:
a. Memahami kurikulum.
b. Menguasai bahan ajar.
PerencanaanPembelajaran |31
c. Menyusun programpengajaran.
d. Melaksanakan programpengajaran.
e. Menila program pengajaran dan hasil proses belajar mengajar yang telahdilaksanakan.
C. Manfaat PerencanaanPengajaran
Terdapat beberapa manfaat perencanaan pengajaran dalam proses belajar mengajar yaitu:
a. Petunjuk arah kegiatan dalam mencapaitujuan.
b. Sebagai poladasar dalam mengatur tugas dan wewenang bagi setiap unsur yang terlibat
dalamkegiatan.
c. Sebagai pedoman kerja bagi setiap unsur, baik unsur guru maupun unsurmurid.
d. Sebagai alat ukur efektif tidaknya suatu pekerjaan, sehingga setiap saat
diketahui ketepatan dan kelambatankerja.
e. Untukmenghemat waktu, tenaga,alat-alat danbiaya.
PerencanaanPembelajaran |32
BAB 3
PENGEMBANGAN SILABUS
A. Silabus
1. PengertianSilabus
Istilah silabus dapat di definisikan sebagai “garis besar,ringkasan, ikhtisar, atau
pokok-pokok isi atau materi pelajara” (salim, 1987:98). Silabus digunakan untuk
menyebut suatu produk pengembangan kurikulum berupa penjabaran lebih lanjut darisetandar
kompetensi dan kemampuan dasar yang ingin di capai, dan pokok-pokok serta uraian materi
yang perlu dipelajari siswa dalam mencapai standar kompetensi dan kemampuandasar.
Silabus adalah rancangan pembelajaran yang berisi rencana bahan ajar mata pelajaran
tertentu pada jenjang dan kelas tertentu,sebagai hasil dari seleksi, pengelompokan,
pengetahuan, danpenyajian materi kurikulum, yang dipertimbangkan berdasarkan ciri dan
kebutuhan setempat.
2. Isisilabus
Dikemukakan oleh Mulyani Sumantri (1988: 97) bahwa dalam isi silabus hanya
tercakup bidang studi atau mata pelajaran yang harus di ajarkan selama waktu setahun
atausatu semester. Pada umumnya suatu silabus paling sedikit harus mencakupunsur-unsur:
a) Tujuan mata pelajaran yang akan di ajarkan.
b) Sasaran-sasaran matapelajaran.
c) Keterampilan yang diperlukan agardapat menguasai mata pelajaran tersebut denganbaik.
d) Urutan topik-topik yangdiajarkan.
e) Aktivitas dan sumber-sumber belajar pendukung keberhasilanpengajaran.
f) Berbagai teknik evaluasiyangdigunakan.
3. ManfaatSilabus
Silabus bermanfaat sebagai pedoman dalam pengembangan pembelajaran, silabus
juga bermanfaat sebagai pedoman untuk merencanakan pengelolan kegiatan belajar secara
klasikal,kelompokkecilataupembelajaransecaraindividual.Demikianpula,silabussangat
bermanfaat untuk mengembangkan sistem penilaian.
4. Prinsip PengembanganSilabus
Beberapa perinsip yang mendasari pengembangan silabus antaralain: ilmiah, memperhatikan
perkembangan dan kebutuhan siswa, sistematis, relevan, konsisten, konsisten dan kecukupan.
5. Langkah-Langkah PengembanganSilabus
PerencanaanPembelajaran |33
Secara umum proses pengembangan silabus berbasis kompetensi terdiri atas tujuh
langkah utama sebagaimana tercantum dalam buku pedoman umum pengembangan silabus
(Depdiknas, 2004) yaitu: (1) penulisan identitas mata pelajaran, (2) perumusan standar
kompetensi, (3) penentuan kompetensi dasar, (4) penentuan materi pokok dan uraiannya, .
Contoh penjabaran standar kompetensi
Standarkompetensi Kompetensidasar
1.Menerapkan aqidah Islam dalam kehidupan 1.1 beriman kepada Allah dan memahami sifat-
sehari-hari sifatnya.
1.2 MemahamilimaasmaAllah(AsmaulHusna)
Ulangan blok. Adalah ujian yang dilakukan dengan cara menggabungkan beberapa
kompetensi dasar dalam satuwaktu.
Responsiatauujianpraktek.Digunakanuntukmatapelajaranyangadakegiatan
praktikumnya. (8) penentuan alokasi waktu. (9) penentuan sumber/ bahan ajar.
PerencanaanPembelajaran |34
BAB 4
PENGEMBANGAN KECAKAPAN
A. Setrategi MengembangkanKecakapan
Gagne dalam Winkel, (1996:369) menyatakan bahwa fase dalam kegiatan
membelajarkan adalah sebagaiberikut:
Fase Motivasi, Peran guru dalam hal ini adalah menimbulkan motivasi belajar siswa
dan menyadarkan siswa akan tujuan pembelajaranyang harus dicapai.
Fase Menaruhperhatian (Attention, Alartnes), siswa secara khusus memperhatikan
hal yang akan dipelajari, sehinggakonsentrasiterjamin.
Fase Pengolahan, Siswa memahami informasi dalam short term memory (STM) atau
memori jangka pendek dan mengolah informasi untuk diambil maknanya.
Fase Umpan Balik, Siswa mendapat konfirmasi tentang tepat tidaknya menyelesaian
yang di temukannya.
1. Pengembangan Pola Pikir(Kognitif)
Pembinaan pola pikir/kognitif, yakni pembinaan kecerdasan dan ilmu pengetahuan yang
luas dan mendalam sebagai penjabaran dan sifat fatonahRasulullah.
Berkenaan dengan perkembangan pola pikir, Keneeth dalam Rosyada, (2004: 140) mengurut
indikator-indikator kecakapan aspek kognitif dengan level kecakapan: 1) mengetahui dan
mengingat (knowledge). 2) pemahaman(comprehension). 3) penerapan (application).4)
kemampuan menguraikan (analysis). 5) unifikasi (synthesis). 6) menilai(evaluation).Dari
Ibnu Abbas r.a Rasulullah SAW bersabda: ajarkanlah anak-anakmu, mudahkanlah mereka
dan jangan engkau persulit, berilah kabar gembira kepada mereka, dan janganlah engkau
menjadikan mereka lari meninggalkanmu. Apabila salah seorang diantara kalian marah,
maka diamlah(HR. Bukhori, Ahmad, Ibnu’Adiy, Qushabi, danIbnuSyahnin).
2. PengembanganSikap
Bersikap adalah merupakan wujud keberanian untuk memilih secara sadar. Menurut
Toto Tasmara, (2001:222) di dalam diri yang amanah ada beberapanilai yang melekat,yaitu:
1. Rasa tanggung jawab (takwa). Mereka ingin menunjukan hasil yang optimal atauislah.
2. Kecanduan kepantingan dan sense of urgency. Mereka merasakan bahwa hidupnya
memiliki nilai, ada sesuatu yangpenting.
3. Al-amin, kredibel, ingin dipercaya danmempercayai.
4. Hormat dandihormati.
PerencanaanPembelajaran |35
Konsep pembelajaran yang terlalu menekankan pada penalaran/ hafalan akan sangat
berpengaruh terhadap sikap yang dimunculkan anak. Menghafal tentu adagunanya. Namun
kalau kemudian menjadi dominan dan seluruh mata pelajaran harus di hafal, maka akan
melahirkan anak didik yang kurang kreatif dan berani dalam mengungkapkannya sendiri.
Terdapat proses yang terjadi pada seseorang untuk memunculkan sikap yang positif maupun
negatif, di antaranya:
a. Prosespengkondisian(conditioning)
Secara konkrit proses pengkondisian atas sikap siswa di sekolah dapat dimanipulasi pula oleh
guru.misalnya, bila siswa memperoleh prestasi, ia mungkin di perbolehkan untuk melakukan
hal yang disukainya, atau guru memberikan hadiah berupa bukudan sebagainya.
b. Belajardarimodel(humanmodeling)
Perinsip modelingini sejalan dengan ungkapan Ki hadjar Dewantara ing ngarsa sung
tulada. Fase dalam pembelajaran sikap atau tekanan yang harus diberikan pada hal-hal
tertentu adalah: pemotivasian, pengkonsentrasia, pengolahan dan umpanbalik.
1. PerkembanganPsikomotor
Psikomotor yakni pembinaan tingkah laku dengan akhlak mulia sebagai penjabaran dari
sifat sidik Rasulullah dan oembinaan keterampilan kepemimpinan yang visioner dan
bijaksana sebagai penjabaran sifattabligh Rasulullah. Biasanya suatu keterampilan motorik
terdiri atas sejumlah sub komponen yang merupakan sub keterampilan atauketerampilan
bagian.
B. Pandangan TentangPembelajaran
Terjadinya fase-fase dalam belajar yang demikian telah dicontohkan oleh Rasulullah
dengan ungkapan-ungkapan hadistnya. “apakah engkau tahu kemana perginya matahari?,
apakah engkau mau hatimu menjadi lembut dan kebutuhanmu terpenuhi? Apakah kalian
ingin bersungguh-sungguh dalam berdoa? Apakah engkauingin menjadi
seperempatpenduduksyurga?.”
PerencanaanPembelajaran |36
4. Pertanyaan juga dapat lebih menonjolkan informasi/pengetahuan.
5. Pertanyaan dapat membuat rangsangan bagipendengarnya.
BAB5 PENGEMBANGAN
PERSIAPANMENGAJAR
A. Perencanaan Dan Implementasi PersiapanPengajaran.
Kerangka perencanaan dan implementasi pengajaran
melibatkan urutan langkah-langkah aktivitas khsus yang akandi selesaikan oleh guru
yaitu: pertama” mengdiagnosa kebutuhan peserta didik. “ Kedua”memilih isi dan menentukan
sasaran. “ Ketiga”mengidentivikasi teknik -teknik pembelajaran. “ Keempat ”merencanakan
aktivitaspembelajaran. “ Kelima”memberikan motivasi danimplementasi program.
“ Keenam”merupakanaktivitas yang terakhir, yaitu perencanaan yang dipusatkan kepada
“pengukuran, evaluasi dan penentuan tingkat.”
B. Prinsip-Prinsip KegiatanMengajar
(E. Mulyasa, 2004: 80) mengemukakan beberapa prinsip yang harus diperhatikan dalam
mengembangkan persiapan pengajaran.
a. Rumusan kompetensi dalam persiapan mengajar harusjelas
b. Persiapan mengajar harus sederhana dan pleksibel serta dapat dilaksanakan
dalamkegiatan pembelajarandan pembentukan potensi pesertadidik
c. Kegiatan-kegiatan yang disusun dan dikembangkan dalam persiapan mengajar harus
menunjang dan sesuai dengan kompetensi yang telahditentukan
d. Persiapan pengajar yang dikembangkan harus utuh dan menyeluruh, sertajelas
pencapaiannya
e. Harus ada koordinasi antara komponen pelaksana program sekolah, terutamaapabila
pembelajaran dilaksanakan secara tim.
C. Komponen-Komponen PersiapanMengajar
Kenneth D. Moorw (2001: 126) berpendapat bahwa komposisi format rencana
pembelajaran meliputi topik pembahasan, tujuan pembelajaran, materi pelajaran, kegiatan
pembelajaran, alat atau mediayang dibutuhkan, dan evaluasi hasil belajar. Rencana
pembelajaran yang baik menurut Gagne dan Briggs (1974) hendaknya engandung 3
PerencanaanPembelajaran |37
komponen yang disebut anchorpoint, yaitu tujuan pengajaran, materi pelajaran atau
bahanajar, dan evaluasi keberhasilan.
D. RencanaPengajaranDalamKurikulum1994VsKurikulum2004
E. Model PersiapanMengajar
1. Model Ropes, dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1) review, yakni mencobba
mengukur kesiapan siswa untuk mempelajari bahan ajar dengan melihat pengalaman
sebelumnya. 2) operview, yakni guru menjelaskan program pembelajaran yangakan
PerencanaanPembelajaran |38
dilaksanakan pada hari otu dengan menyampaikan isi secara singkat dan strategi yang akan
digunakan dalam proses pembelajaran. 3) presentatation, dalam hal ini guru sugah tidak lagi
memberikan penjelasan-penjelasan singkat, akan tetapi sudah masuk pada proses telling,
showing, dan doing. 4) eksercise, yakni suatu proses untuk memberikan kesempatan kepada
siswa memperaktekan pa yang telah meraka pahami. 5) summary, yakni untuk memperkuat
apa yang telah mereka pahami dalam prosespembelajaran.
2. Model satuan pelajaran, secara sistematis rencana pembelajaran dalam bentuksatuan
pembelajaran yakni sebagai berikut:
a. Identitas matapelajaran
b. Kompetensi dasar dan indikator yang hendak dicapai atau dijadikan tujuan dapat
dikutifatau diambil dari kurikulum dan hasil belajar yang telah ditetapkan olehpemerimyah
c. Materipokok
d. Media
e. Strategi pembelajaran
BAB 6
PENGELOLAAN PEMBELAJARAN DAN PENGEMBANGAN BAHAN AJAR
A. PengelolaanSiswa
Belajar merupakan kegiatan yang bersifat universal dan multidimensional
1. MasalahSiswa
Pollard dalam hilda karli (2004: 2006) mengelompokan kepribadian siswa dalam 6 kelompok
besar, yaitu:
a. Impulsivity/Reflexivity
Gambaran impulsivity adalah orang yang tergesa-gesa dalam mengerjakan tugas tanpa
berfikur dahulu sedangkan reflexivity adalah orang yang sangat mempertimbangkan
tugastanpaberkesudahan
b. Extroversion
Gambaran ini adalah orang yang ramah, terbuka, bahkan kadang-kadang tergantung dari
perlakuan teman-teman sekelompoknya. Sedangkan intrversion adalah orang yang tertutup
dan sangat pribadi malah kadang-kadang tidak mau bergaul denganteman-temannya.
c. Anxiety/Adjustement
Gambaran anxiety adalah orang yang kursng merasa dapat bergaul dengan teman, guru,
atautidakdapatmenyelesaikanpermasalahandenganbaikdedangkanadjistementadalahorang
PerencanaanPembelajaran |39
yang merasa dapat bergaul dengan guru, teman atau dapat menyelesaikan nmasalah dengan
baik.
d. Pocillation/Perseperanca
Gambaran pacilation orang yang konsenterasinya renbdah sering berubah-ubah, dan sering
menyerah dalam pekerjaan sedangkam perseperance sebaliknya dari pocillation
e. Competitipeness/Collaboratipeness
Gambaran competitipeness adalah orang yang mengukur prestasinya dengan orang lain dan
sukar bekerja sama dengan orang lain sedangkan collaboratipenessdalah orang yang sangat
tergantung pada orang lain dan tidak dapat bekerja sendiri.
2. PemecahanMasalah
a) Usaha yang bersifat pencegahan.
b) Usaha yang bersifat penyembuhan(kuratif).
B. PengelolaanGuru
Beberapa perinsip dasar kode etik tersebut sebagaimana dikemukakan oleh M.Jadwal
Ridla dalam bukunya, al-fikr al-tarbawiyyu al-islamiyyu Muqaddimat fi ushulih al-
ijtima’iyyatiwa al - aqlaniyyati yaitu:
Prinsippertama: keharusan ilmu dibarengi dengan pengamalannya. Prinsip kedua:
bersikap kasih sayang terhadap siswa. Prinsip ketiga: menghindari diri dari ketamakan .Prinsi
keempat: bersikap toleran dan pemaaf . Prinsip kelima: menghargai kebenaran .Prinsipkeenam:
keadilan dan ke insyafan. Prinsip ketujuh: rendah hati. Prinsip kedelapan: ilmu adalah untuk
pengabdian kepada oranglain.
C. PengelolaanPembelajaran
1. Prinsip-PrinsipPembelajaran
a) Motivasi. b) fokus. c) pembicaraan tidak terlalu cepat. d) repetisi yakni melakukan
tigakali pengulangan pada kalimat-kalimatnya. e)analog langsung. f) memperhatikan
keragaman anak. g) memperhatikan tiga tujuan moral, yaitu: kognitif, emosional dan kinetik.
h)memperhatikanpertumbuhandanperkembangananak.i)menumbuhkankreativitasanak.
j) berbaur dengan anak-anak. k) aplikasi. l)doa. m) teladan.
2. ProsedurPembelajaran
a. Pendekatan
Depag 2004 menyajikan konsep pendekatan terpadu dalam pembelajaran agama islam
yangmeliputi: keimanan, pengamalan, pembiasaan, rasional, emosional, fungsionaldan
keteladanan.
PerencanaanPembelajaran |40
b. Metode
Metode yang bisa di terapkan dalam proses pembelajaran yakni: metode ceramah, metode
tanya jawab, metode tulisan, metode diskusi, metode pemecahan masalah (problem solving),
metode kisah, metode perumpamaan, metode pemahaman dan penalaran, metodeperintah
berbuat baik dan salingmenasehati, metode suritauladan, metode hikmah dan mau’izhah
hasanah, metode peringatan dan pemberian motivasi, metode karya wisata, pemberian
ampunan dan bimbingan, metode kerjasama, metode tadrij (pentahapan),.
c. Teknik
Teknik indoktrinasi, prosedur teknik ini dilakukan melalui beberapa tahap, yaitu: 1) tahap
brain washing , yakni pendidik memulai pendidikan nilai dengan jalan merusak tata nilaiyang
sudah mapan dalam pribadi siswa untuk di kacaukan. Sehingga mereka mereka tidak
mempunyai pendirian lagi. 2) tahapan menanamkan fanatisme, yakni pendidik berkewajiban
menanamkan ide-ide baru yang dianggap benarsehingga nilai-nilaiyangditanamkannya masuk
kepada anak tanpa melalui pertimbangan rasional yang mapan.
Teknik meramalkankonsekuensi.
Teknikklarifikasi.
Teknikinternasional.
D. Pengelolaan LingkunganKelas
Lingkungan kondusif menurut E. Mulyasa (2004: 16) dapat dilakukan melalui
beberapa layanan dan kegiatan sebagai berikut:
1. Memberikan pilihan kepada peserta didik yang lambat maupun yang cepat dalam
melakukan tugaspembelajaran.
2. Memberikan pelajaran remidial bagi parapeserta didik yang kurangberprestasi.
3. Mengembangkan organisasi kelas yang epektif, menarik, nyaman danaman.
4. Menciptakan suasana salingmenghargai.
5. Melibatkan peserta didik dalam proses belajar danpembelajaran.
6. Mengembangkan proses pembelajaran sebagai tanggung jawabbersama.
7. Mengembangkan sistem evaluasi belajar dan evaluasidiri.
PerencanaanPembelajaran |41
KONDISI FISIK
a. Ruangtempatberlangsungprosesbelajarmengajar.Jikaruangankelasmemakaihiasan
pakailah hiasan yang memiliki nilai pendidikan.
b. Pengaturan tempat duduk. Yang penting adalah memungkinkan terjadinya tatapmuka.
c. Ventilasi dan pengaturan cahaya. Harus cukup menjamin kesehatansiswa.
d. Pengaturan penyimpananbarang-barang.
Ada beberapa hal yang mesti diperhatikan dalam pengaturan ruang kelas adalah:
cukup cahaya dan sirkulasi udara. 4) pengaturan perabot agar memungkinkan guru dan siswa
dapat bergerak luas.
Daun jendela tidak mengganggun lalulintas pada selayar peralatan dan perabot yang
harusadadalamruangkelas,antaralain:mejakursiuntukgurudansiswa,papantulis,papan
panel, almari, rak buku ruang, alatpembersih, kalender pendidikan, tempatbendera merah
putih, daftar/jadwal pelajaran, gambar atau denah kelas termasuk tempat duduk siswa, taplak
meja, tempat bunga, keranjang sampah, lap/ serebet.
Bendayaitusegalabendayangmemungkinkanterjadinyaperubahantingkahlakubagi
peserta didik.
Orang yaitu siapasaja yang memiliki keahlian tertentu dimana peserta didik dapat belajar
sesuatu.
Buku yaitu segala macam buku yang dapat dibaca secara mandiri oleh peserta didik dan
dapat di kategorikan sebagai sumberbelajar.
PerencanaanPembelajaran |42
Adalah menjabarkan secara garis besar teori teknologi pendidikan berikut isi-isi mata
pelajarannya.
c. Fungsi produksi danpenempatan
Adalah menjabarkan secara khusus sumber kedalam sumber konkret.
d. Fungsi evaluasi danseleksi
Untukmenentukan atau menilai penerimaan (sejenis kriteria) sumber-sumber belajar oleh
fungsi yanglain.
e. Fungsi organisasi danpelayanan
Untuk membuat ataumenjadikan sumber-sumber dan informasi mudah diperoleh bagi
kegunaan fungsi yang lain serta pelayanan bagi parasiswa.
2. BahanAjar
a. Jenis bahan ajar, bentuk bahan ajar paling tidak dapat di kelompokan menjadiempat:
1. Bahan cetak (printed) antaralainhand out , buku, modul, lembar kerja siswa, brosur,
leaflet,wallchart, foto/gambar,model/maket.
2. Bahan ajar dengar (audio), yaitu kaset/piringan hitam/compactdisk.
3. Bahan ajar Pandangan Dengar (audio visual), yaitu vidio/film, orang atau
narasumber
4. Bahan ajar Interaktif, yaitu menurut Guidelines for Bhigbliographic Description of
Interactive Multimedia, p. 1 . multimedia interaktif adalah kombinasi dari dua atau
lebih media (audio, teks, grafik, gambar, animasi, danvideo)
BAB 7
SISTEM PENILAIAN DAN PROGRAM TINDAK LANJUT
Proses penilaian harus merupakan bagian yang tak terpisahkan dari prosespembelajaran.
Penilaian harus menggunakan berbagaiukuran, metode dan kriteria yang sesuai dengan
karakteristik dan esensi pengalamanbelajar.
PerencanaanPembelajaran |43
Penilaian harus bersifat holistikyang mencakup semua aspek dari tujuan pembelajaran
(kognitif, afektif, dan sensorimotorik).
2. Tujuan PenilaianKelas
Tujuan penilaian di kelas oleh guru hendaknya diarahkan pada empat tujuan:
a. Penelusuran (keepingtrack).
b. Pengecekan(checking-up).
c. Pencarian (findingout).
d. Penyimpulan(summimg –u u p).
3. Fungsi PenilaianKelas
Penilaian kelas yang disusun secaraberencana dan sistematis oleh guru memiliki fungsi
motivasi, belajar tuntas, efektivitas pengajaran dan umpan balik.
4. Primsip PenilaianKelas
Agar penilain memiliki fungsi maka harus diperhatikan beberapa hal berikut.
Mengacukekemampuan(competencyreferenced),penilaiankelasperludisusun
dan dirancang untuk mengukur apakah siswa telah menguasai kemampuan sesuai
dengan target yang telah di tentukan dalam kurikulum.
Berkelanjutan(continuous),penilaianyangdilakukandikelasolehguruharus
merupakan proses yang berkelanjutan dalam rangkaian rencana mengajar guru
selama satu semester dan tahunajaran.
Didaktis, alat yang akan digunakan untuk penilaian kelas berupates maupun non tes
harus dirancang baik isi, format, maupun tataletak.
Menggali informasi, penilaian kelas yang baik dapat memberikan informasi yang
cukup bagi guru untuk mengambil keputusan dan umpanbalik.
Prosedur dan metode penilaian, penilaian kelas yang baik mensyaratkan adanya
keterkaitan langsung dengan aktivitas proses belajarmengajar.
B. Ragam PenilaianKelas
1. PenilaianKelas
a. Tujuan penggunaantest
PerencanaanPembelajaran |44
Menyeleksi kemampuan siswa baik secara individu maupunkelompok.
Monitoring standarpendidikan.
b. Fungsi
Formatif di kelas/ classroom formatif assessmenet
Dilaksanakan secaraperiodi.
Materi yang diujikan meliputi seluruh pokok bahasan dan tujuan pengajaran dalam
satu program tahunan atausemesteran
PerencanaanPembelajaran |45
5) Uraian objektif, pertanyaan yang bisa digunakan adalah simpulkan, tafsirkan, dan
sebagainya
6) Uraian bebas, bentuk instrumen ini dapat dipakai untuk mengukur kompetensi siswa
dalam setiap ranahkognitif
7) Pertanyaan lisan, penskoran pertanyaan lisan dapat dilakukan dengan pola kontinum 0-10
atau0-100.
a. Langkah-Langkah PenilaianKinerja
1) Melakukan identifikasi terhadap langkah-langkah penting yang diperlukan atau yang
akan mempengaruhi hasil akhir (output yangterbaik)
2) Menuliskan prilaku kemampuan-kemampuan spesifik yang penting dan diperlukan untuk
menyelesaikan tugas danmenghasilkan hasil akhir (output yangterbaik)
3) Membuat kriteria-kriteria kemampuan yang akandiukur
4) Mendefinisikan kriteria kemampuan-kemampuan yang akan diukur
berdasarkankemampuan siswa yang harus dapat diamati (obsertable) atau karakteristik produk
yang dihasilkan
3. PenilaianPortofolio
a. TujuanPortofolio
PerencanaanPembelajaran |46
Meningkatkan efektifitas prosespembelajaran
b. PrinsipPortofolio
c. MetodePortofolio
Pengumpulan(storing)
Pemilihan(sorping)
4. Penilaianproyek
a. Konsep penilaianproyek
Proyek adalah tugas yang harus diselesaikan dalam waktu tau periode tertentu
b. Konteks dan tujuan penialaianproyek
c. Perencanaan penilaian proyek, terdapat tiga hal yang mesti diperhatikan
Kemampuanpengelolaan
Relevansi
Keaslian
d. Judgingproyek
Metodejudgement
Keterbandinganjudgement
e. Estimasi dan pelaporanprestasi
Penilaian proyek merupakan salah satu bukti untuk ditempatkan pada peta kemajuan
belajarsiswa.
PerencanaanPembelajaran |47
5. PenilaianHasil Kerja(ProductAssessment)
a. Tahapan dalam membuat suatu hasilkerja.
1. Perencanaan dalam menilai hasil kerjasiswa.
2. Tujuan dilakukannya penilaian hasilkerja.
3. Pengelolaan hasil kerjapenilaian dan pencataan hasil kerjasiswa.
Anekdotal, merupakan cataan yang dibuat oleh guru selama melakukan pengamatan
terhadap siswa pada waktukegiatan belajarmengajar.
Skalapenilaian analisis penilaian yang dibuat berdasarkan beberapa aspek pada hasil kerja
siswa dilihat dari berbagai perspektif ataukriteria.
6. PenilaianSikap
a. Sikap dan Objek sikap yang perluDinilai
Diantaranya sikap terhadap mata pelajaran, sikap guru terhadap mata pelajaran, sikap
terhadap proses pembelajaran dll.
b. Tindaklanjut
Hasilpenilainsikapperludimanfaatkandanditindaklanjuti.Hasilpengukurandan
penilaian sikap siswa dalam kelas, tujuan utamanya bukanlah untuk dilaporkan dalam bentuk
angka, seperti penguasaan pengetahuan (domain kognitif) atau keterampilan (domain
psikomotor).
8. Petaperkembanganhasilbelajar
a. Tujuan peta perkembangan hasilbelajar.
PerencanaanPembelajaran |48
b. Penentuan skala lokasi padapeta
Kalibrasi prilaku
Pembagiandalam levelkemampuan.
9. Analisisinstrumen
10. Evaluasi hasilpenilaian
C. Program TindakLanjut
1. Masalah-MasalahBelajar
Pada dasarnya, masalah-masalah belajar dapat digolongkan atas:
2. Identifikasi MuridBermasalah
a. Penilaian hasilbelajar.
b. Pemanfaatan hasil tes intelegensi
0-keatas –s s angattinggi
120-130-tinggi
110-119-diatas biasa
100-109-biasa/sedang
90-99-dibawah biasa
80-89-rendah
79-sangat rendah
c. Pengamatan(observasi)
3. Pengungkapan MasalahBelajar
a. Faktor-faktor yang bersumber darimurid
1) Tingkat kecerdasanrendah.
2) Kesehatan seringterganggu.
3) Alat penglihatan dan pendengaran kurang berfungsi denganbaik.
4) Gangguan alatperseptual.
5) Tidak menguasai cara-cara belajar yangbaik.
b. Faktor-faktor yang bersumber dari lingkungankeluarga.
PerencanaanPembelajaran |49
1) Kemampuan ekonomi orangtua kurangmemadai.
2) Anak kurang mendapat perhatian dan pengawasan dari orangtua.
3) Harapan orangtua terlalu tinggi terhadapanak.
4) Orangtua pilih kasih terhadapanak.
c. Faktor-faktor yang bersumber: dari lingkungan sekolah/madrasah danMasyarakat.
4. Membantu Murid Mengatasi Mengatasi MasalahBelajar
a. Programperbaikan.
1) Cara yangditempuh.
2) Materi dan waktu pelaksaan programperbaikan.
b. ProgramPengayaan
Pengajaran pengayaan adalah suatu bentuk pengajaran yang khusus diberikan kepada murid-
murid yang sangat cepat belajar.
D. Pelaporan Hasil Penilaian danPemanfaatannya.
1. Pelaporan hasilpenilaian.
a. Laporan untuk siswa dan orangtua.
b. Laporan untuksekolah.
c. Laporan untukmasyarakat.
2. Pemanfaatan hasilpenilaian
a. Untuksiswa.
b. Untukorangtua.
c. Untuk guru dan kepalasekolah.
PerencanaanPembelajaran |50
BAB III
PEMBAHASAN
A. KelebihandankelemahanBukuUtama
Menurutsaya,padabukupertamadari:covernyamenarikdansederhana,di
lengakapi dengan prakata dan daftar isi. Pada buku ini juga di buat suatu pelatihan
untuk mengevaluasi sampai dimana kemampuan mahasiswa mengenai pembahasan
topikataumateripadasetiapbabnya.Kertasyangdigunakanpadabukuiniseperti kertas
fotocopy dimana hurufnya juga terdapat berbagai macam jenis. Di lengakapi
dengangambarpadasetiapmateribabnyaminimalsatugambar.Carapenulisannya
menurut saya kurang spesifik. Dan terkdang ada saja kalimat yang rancu dan sulit
untuk di mengerti olehpembaca.
PerencanaanPembelajaran |51
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Buku ini pada dasarnya sangat baik sebagai panduan memahami materi tentang
Evaluasi Hasil Belajar, dan walaupun demikian alangkah bagusnya jika ditambah aspek
pendukung nya seperti gambar atau warna pada tabel,diagram serta dan masih banyak
lagi sebagai panduan untuk memahami dan mengaplikasikan setiap teori yang ada
didalam buku ini. Mari memperbanyak membaca buku yang bersifat praktis untuk
menambah wawasan dan pengetahuan
PerencanaanPembelajaran |52
Daftar Pustaka
Ibrahim,R dan Nana Syaodih S,2010, Perencanaan Pengajaran. Rineka Cipta. Jakarta:
PerencanaanPembelajaran |53