Skor Nilai :
NIM : 4202411014
MEDAN 2021
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur saya ucapkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena limpahan
Berkat dan Karunia-Nya sehingga saya dapat menyusun tugas Critical Journal Review ini
tepat pada waktunya.
Pada kesempatan kali ini, tidak lupa pula saya mengucapkan terimakasih kepada Dra.
Inayah Hanum, M.Pd. selaku dosen mata kuliah Bahasa Indonesia yang telah membimbing
saya, serta pihak-pihak lain yang terkait dalam proses pembuatan makalah Critical Journal
Review ini secara langsung maupun tidak langsung.
Saya menyadari bahwa tugas Critical Journal Review ini masih jauh dari kata
sempurnaan. Apabila dalam tugas ini terdapat banyak kekurangan dan kesalahan. Saya
mohon maaf karena sesungguhnya pengetahuan dan pemahaman saya masih terbatas. Karena
itu saya sangat menantikan saran dan kritik dari pembaca yang sifatnya membangun guna
menyempurnakan tugas ini. Saya berharap semoga tugas Critical Journal Review ini dapat
bermanfaat bagi pembaca dan bagi saya khususnya. Atas perhatiannya saya mengucapkan
terimakasih.
Penulis,
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI...................................................................................................................... ii
A. Kesimpulan............................................................................................................7
B. Saran ......................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................................8
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Dengan melakukan review tersebut pembaca dapat mengetahui kualitas jurnal dengan
membandingkan terhadap karya dari penulis yang sama atau penulis lainnya serta
dapat memberikan masukan kepada penulis jurnal berupa kritik dan saran terhadap
sistematika penulisan, isi, dan substansi jurnal.
1
C. Manfaat CJR
1. Dapat meningkatkan analisis kita terhadap suatu jurnal.
2. Supaya kita dapat mengetahui teknik-teknik penulisan CJR yang benar.
3. Dapat menulis bagaimana jurnal yang baik dan benar.
4. Menambah pengetahuan kita tentang isi-isi dari jurnal-jurnal penelitian.
Artikel Kedua
1. Judul Artikel : Penggunaan Bahasa Indonesia di Kalangan Generasi Milenial
2. Nama Journal : Jurnal Bahasa
3. Edisi terbit : Januari, 2019
4. Pengarang artikel : Nofitasari, Sri Wahyuni, Saleha Astri Rahaningmas,
M. Izhar Mahendra
5. Penerbit : Universitas Muslim Indonesia
6. Kota Terbit : Makasar
7. Nomor ISSN : 2528-7214
8. Alamat Situs : https://doi.org/10.31227/osf.io/r6wku.
2
BAB II
RINGKASAN ISI ARTIKEL
A. Artikel Pertama
Bahasa Indonesia mempunyai peranan penting pada semua aspek kehidupan sehari-hari
dalam hal berkomunikasi. Sebagian orang menggunakan bahasa Indonesia dengan tidak baik
dan benar. Oleh karena itu, perlu adanya penggunaan bahasa Indonesia dengan
mengedepankan kepatuhan berbahasa, agar pertahanan bahasa Indonesia tetap terjaga,
banyaknya pengaruh yang dikarenakan globalisasi, salah satunya pada sektor pendidikan.
Untuk itu sangat penting untuk melakukan peningkatan mutu pendidikan bahasa Indonesia,
baik di tataran SD, SMP, SMA sederajat hingga perguruan tinggi.
Hal ini sejalan dengan tindak tutur yang merupakan tindakan yang dibuktikan dalam
bentuk tuturan. Tindak tutur ini mempunyai peranan yang memusat ketika membahas secara
pragmatik. Tindak tutur penerimaan pada dasarnya digunakan oleh penutur untuk
menyatakan penerimaan, sedangkan tindak tutur penolakan digunakan oleh penutur untuk
menyatakan penolakan (Hermaji, 2013). Tanpa adanya tindak tutur manusia tidak akan
pernah bisa berinteraksi, perilaku tanpa tutur bagaikan orang yang mengalami penyakit,
sehingga antara perilaku dan bahasa merupakan kepaduan berbahasa.
Kita mengerti bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa multilingual yang mempunyai
bahasa beratus-ratus di berbagai daerah, dengan demikian akan memunculkan berbagai
variasi bahasa, yang kita kenal dengan bahasa daerah. Dalam mempermudah komunikasi
dengan adanya keanekaragaman bahasa daerah yang dimiliki bangsa Indonesia, yang
selanjutnya disepakati bahwa bahasa Indonesia adalah dijadikan sebagai bahasa nasional.
Baik bahasa daerah maupun bahasa Nasional atau bahasa Indonesia memiliki ranah masing-
masing, yang telah diatur dalam Undang-Undang Dasar 1945 pasal 36.
Dari hasil analisis dan kajian teori uraian diatas mengenai penggunaan bahasa di
masyarakat yaitu, bahwa mayoritas anak menggunakan bahasa Indonesia di situasi formal.
Ketika anak berada dalam jangkauan masyarakat atau sekitar lingkungannya akan lebih
menggunakan bahasa daerahnya. Hal ini dipertimbangkan bukan karena sebuah pengharusan,
namun adanya kesepakatan antara sesama penutur dalam berkomunikasi, karena ketika
berkomunikasi berlangsung tanpa memerhatikan lawan bicara, akan menyebabkan
kesalahpahaman. Meskipun bahasa Indonesia adalah bahasa jati diri, membuat penutur
3
berbicara kesusahan, lebih baik menggunakan bahasa sesuai dengan tingkat pemahaman
masing-masing
B. Artikel Kedua
Bahasa Indonesia memegang peranan penting pada semua aspek kehidupan sehari-hari
warga negara Indonesia dalam hal berkomunikasi. Sering kali dengan alasan mempermudah
komunikasi, tidak sedikit orang menggunakan bahasa Indonesia dengan tidak baik dan benar.
Karena itu, perlu adanya kepatuhan dalam penggunaan bahasa Indonesia, agar pertahanan
bahasa Indonesia tetap terjaga, mengingat banyak pengaruh dikarenakan globalisasi, salah
satunya pada sektor pendidikan. Penting untuk dilakukan peningkatan pendidikan bahasa
Indonesia, baik di SD, SMP, SMA, atau sederajat hingga perguruan tinggi. Dimulai dari
peningkatan kemampuan berbahasa para pengajar, yang kemudian diharapkan dapat menjadi
contoh untuk peserta ajarnya. Jika kita melihat di lapangan, para pengajar maupun peserta
ajar belum sepenuhnya menggunakan bahasa Indonesia secara baik dan benar.
Dahulu bahasa Indonesia digunakan dengan baik dan benar sesuai kaidah berbahasa yang
tepat. Namun kini, seiring dengan perkembangan teknologi dan pengaruh budaya luar, bahasa
Indonesia rusak justru di tangan para pemudanya sendiri. Penggunaan bahasa Indonesia oleh
remaja masa kini, terutama di kota-kota besar, sangat tidak sesuai dengan kaidah berbahasa
yang baik dan benar.
Remaja mencampur adukkan Bahasa Indonesia dengan bahasa-bahasa daerah dan bahasa
asing kemudian menyebutnya sebagai “bahasa gaul” kosakata baru banyak muncul untuk
mengganti kata-kata dalam bahasa Indonesia. Mulai dari remaja di tingkat sekolah menengah
pertama, sekolah menengah atas, sampai para mahasiswa. Sebagian besar dari mereka saat
berkomunikasi telah jauh dari susunan keIndonesiaan yang baik dan benar, walaupun seperti
yang kita ketahui mereka semua berada dalam kalangan akademik yang masih mendapatkan
pendidikan.
Dari pengaruh tersebut didapatkan tiga bahasa yang digunakan remaja saat ini, yaitu yang
pertama bahasa prokem atau bahasa gaul merupakan bahasa yang digunakan dikalangan
pemuda ataupun remaja yang dalam penggunaan bahasa seenaknya sendiri sehingga
masyarakat tidak dapat memahaminya dalam proses komunikasi. Kedua yaitu bahasa asing,
bahasa asing merupakan bahasa yang tidak digunakan oleh orang yang tinggal sebuah tempat
tertentu misalnya, bahasa Indonesia yang dianggap sebagai sebuah bahasa yang asing di
4
Australia. Dan yang ketiga adalah bahasa daerah yang merupakan warisan budaya dari
daerahnya masing-masing di wilayah Indonesia.
Penggunaan bahasa Indonesia di kalangan remaja saat ini hampir sudah tidak ada yang
menggunakannya dengan benar, sedikit sekali remaja yang menggunakan bahasa Indonesia
dengan benar. Selang waktu yang berjalan, pengguna bahasa Indonesia dengan benar telah di
geser dengan bahasa-bahasa yang tidak di kenal. Dikarenakan datangnya penduduk luar
negeri ke dalam negeri, yang membaur bahasa Indonesia dengan bahasa asing.
Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan minat para remaja kita agar
menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar adalah dengan tindakan yang nyata dari
diri sendiri, masyarakat dan pemerintah. Karena itu merupakan elemen penting untuk
perubahan agar remaja, nasyarakat dan pemerintah Indonesia memiliki rasa bangga akan
bahasanya sendiri. Bahasa Indonesia merupakan alat pemersatu bangsa, sebagai identitas
Bangsa Indonesia dan sebagai lambang kebanggan nasional.
5
BAB III
PEMBAHASAN
A. Pembahasan Isi Artikel
Pada artikel pertama membahsas mengenai bahasa Indonesia merupakan jati diri bangsa,
oleh sebab itu, diperlukan peningkatan mutu pendidikan mengenai bahasa Indonesia di setiap
tungkatan. Tidak berbeda dengan artikel pertama, pada artikel kedua juga membahas
mengenai bahasa Indonesia merupakan jati diri bangsa yang berkaitam denagn budaya.
Kedua artikel membahas bahwa saat ini para remaja ataupun generasi kerap sekali
menggunakan bahasa gaul dalam kehidupam sehari-hari. Hal tersebut yang mengakibatkan
eksistensi bahasa Indonesia mulai berkurang. Seharusnya generasi muda maupun remajalah
yang dapat mengenalkan bahasa Indonesia di Internasional, dengan adanya kemajuan
teknologi dan informasi.
6
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kedua artikel membahas bagaimana kesalahan berbahasa Indonesia yang baik dan benar
oleh generasi muda atau remaja Indonesia. Dan beberapa kelebihan dan kekurangan pada
jurnal ini juga telah diulas secara keseluruhan oleh pereview. Misalnya seperti, antara metode
satu dengan metode lainnya berkaitan, penggunaan bahasa yang singkat, padat, dan jelas.
B. Saran
Saran yang dapat diberikan yaitu agar makalah ini dapat menjadi refrensi atau rujukan
bagi mahasiswa lainnya. Dan hasil analisa atau review jurnal ini dapat menjadi penilaian
untuk menciptakan artikel yang lebih baik lagi agar memudahkan pembaca untuk
memahaminya. Saran dan kritik juga kami harapkan dari para pembaca guna mencapai
kesempurnaan dalam makalah critical joural review ini.
7
DAFTAR PUSTAKA
Annisa, Fajar N. 2020. Pemakaian Bahasa Dalam Masyarakat : Tutur Kata Anak Dalam
Berkomunikasi Bahasa Indonesia Di Masyarakat. Jurnal Sosial dan Masyarakat.
Universitas Sebelas Maret Surakarta: Surakarta.
Nofitasari, dkk. 2019. Penggunaan Bahasa Indonesia di Kalangan Generasi Milenial. Jurnal
Bahasa. Universitas Muslim Indonesia: Makasar