Anda di halaman 1dari 10

Tugas Project Psikologi Pendidikan

Dosen Pengampu : Dr. Arifin Siregar.,M.Pd

“Menyesuaikan Gaya Belajar Dan Gaya Berpikir Siswa Dalam Proses Pembelajaran”

Disusun Oleh:
ADE SRIWANDA OLIVIA HUTABARAT (7202444005)
LESTARI SILITONGA (7203144034)

KELAS : ADP- C

PENDIDIKAN ADMINISTRASI PERKANTORAN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkatdan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas Project, mata kuliah
Psikologi Pendidikan, dengan tema menyesuaikan gaya belajar dan gaya berpikir
siswa dalam proses pembelajaran.

Didalam Project ini berisi pendahuluan, kerangka teori, pembahasan dan


penutup dengan memperlihatkan adanya identifikasi dan rumusan masalah belajar
dan menampilkan solusi ilmiah sesuai rujukan. Pembuatan tugas Project ini
bertujuan untuk pemenuhan salah satu tugas KKNI matakuliah Psikologi
Pendidikan dan sebagai bahan perkuliahan.

Penulis juga menyadari bahwa tugas ini masih terdapat kekurangan, oleh
karena itu penulis minta maaf jika ada kesalahan dalam penulisan, serta penulis
juga mengharap kritik dan saran yang membangun guna kesempurnaan tugas ini.

Akhir kata penulis ucapkan terima kasih, semoga dapat bermanfaat dan
bisa menambah pengetahuan bagi pembaca.

Medan, Mei 2021

Kelompok

ii
DAFTAR ISI

Table of Contents
KATA PENGANTAR.........................................................................................................................................2
DAFTAR ISI.......................................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................................................4
A.Latar Belakang.................................................................................................................................................4
B. Tujuan............................................................................................................................................................. 4
C. Manfaat........................................................................................................................................................4
BAB II KERANGKA PIKIRAN...........................................................................................................................6
BAB III METODE PENELITIAN.......................................................................................................................7
BAB IV PEMBAHASAN......................................................................................................................................8
BAB V PENUTUP.................................................................................................................................................9
A. Kesimpulan..................................................................................................................................................9
B. Saran............................................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................................10

3
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang

Sekolah merupakan tempat berlangsungnya kegiatan belajar mengajar.


Kegiatan belajar dan mengajar tidak hanya dimaknai sebagai kegiatan transfer
ilmu pengetahuan dari guru ke siswa. Pembelajaran dilakukan dengan melibatkan
semua peserta didik supaya mereka mampu bereksplorasi membentuk kompetensi
dengan menggali berbagai potensi dan kebenaran secara ilmiah. Keterlibatan
siswa dalam kegiatan pembelajaran dapat dikatakan siswa sudah mengalami
pendidikan sebagai suatu proses. Walaupun demikian, proses pembelajaran dalam
paradigma lama yakni pembelajaran yang berpusat pada guru masih melekat pada
proses pembelajaran saat ini. Salah satu penilaian proses pembelajaran adalah
melihat sejauh mana keaktifan siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar.

Namun mengapa banyak siswa yang masih tidak bersemangat dalam


mengikuti kegiatan pembelajaran, itu dikarenakan proses pembelajaran masih
berpusat pada guru. keaktifan siswa dapat dilihat dari berbagai hal seperti
memperhatikan (visual activities), mendengarkan, berdiskusi, kesiapan siswa,
bertanya, keberanian siswa, mendengarkan dan memecahkan soal(mental
activities). Keaktifan siswa dapat diketahui dari gaya belajarnya. Gaya belajar
merupakan kecenderungan siswa untuk mengadaptasi strategi tertentu dalam
belajarnya sebagai bentuk tanggung jawabnya untuk mendapatkan satu
pendekatan belajar yang sesuai dengan tuntutan belajar dikelas/sekolah maupun
tuntutan dari mata pelajaran (Slameto,2003).

B. Tujuan
1. Untuk mengetahui bagaimana cara membuat proses pembelajaran yang
menarik ?
2. Untuk mengetahui bagaimana cara mengetahui gaya belajar siswa-siswi ?

C. Manfaat
1. Dapat mengetahui cara membuat proses pembelajaran yang menarik.

4
2. Dapat mengetahui cara mengetahui gaya belajar siswa-siswi

5
BAB II KERANGKA PIKIRAN

Keaktifan siswa dapat dilihat dari berbagai hal seperti memperhatikan


(visual activities), mendengarkan, berdiskusi, kesiapan siswa, bertanya,
keberanian siswa, mendengarkan dan memecahkan soal (mentalactivities).
Keaktifan siswa dapat diketahui dari gayabelajarnya. Gaya belajar merupakan
kecenderungan siswa untuk mengadaptasi strategi tertentu dalam belajarnya
sebagai bentuk tanggung jawabnya untuk mendapatkan satu pendekatan belajar
yang sesuai dengan tuntutan belajar dikelas /sekolah maupun tuntutan dari mata
pelajaran (Slameto,2003).

Kategori gaya belajar (Learning Style) yang meliputi:VARK (Visual,


Auditory, Read-write, Kinestetic). Gaya belajar visual (visual learner) menitik
beratkan ketajaman penglihatan artinya bukti-bukti konkret harus diperlihatkan
terlebih dahulu agar siswa paham. Gaya belajar Auditory mengandalkan
pendengaran untuk bisa memahamisekaligus mengingatnya. Artinya untuk bisa
mengingat dan memahami informasi tertentu, yang bersangkutan haruslah
mendengarnya lebih dulu. Gaya belajar kinestetik mengharuskan individu yang
bersangkutan menyentuh sesuatu yang memberikan informasi tertentu agar ia bisa
mengingatnya. Gaya belajar setiap siswa berbeda Dengan adanya pengetahuan
tentang gaya belajar setiap siswa akan mengetahui kemampuan mengenal diri
yang lebih baik dan mengetahui kebutuhannya. Untuk pihak guru dengan
mengetahui gaya belajar tiap siswa maka guru dapat menerapkan teknik dan
strategi yang tepat baik dalam pembelajaran maupun dalam pengembangan diri.

Oleh karena itu guru dianjurkan untuk mengetahui gaya belajar masing-masing
siswanya hal yang dapat dilakukan guru yaitu membuata ngket berisi Beberapa
pertanyaan mengenai proses pembelajaran seperti apa yang disukai oleh siswa.
BAB III METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan metode angket atau kuesioner merupakan


instrumen penelitian yang berupa daftar pertanyaan untuk memperoleh keterangan
dari sejumlah respoden (sumber yang diambil datanya melalui angket ). Sampel
yang digunakan adalah siswa-siswi dari 2 sekolah menengah pertama,
dikarenakan peneliti ingin mengetahui bagaiman respon siswa dari sekolah
menengah pertama .

Angket ini berisi pertanyan seputar gaya belajar yang disukai dan lebih
mudah dipahami oleh siswa-siswi. Sehingga kita dapat mengetahui tanggapan dari
40 siswa-siswi. Siwa dibagi atas gaya belajar mereka.

Gambar salah Satu angket yang telah diisi oleh seorang siswa :
BAB IV PEMBAHASAN
Berdasarka nsurvey yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa tidak
banyak kesenjangan antara teori dan hasil survey. Survey dibuat dengan metode
kuesioner (angket) yang dibagikan kepada 40 responden secara online. Dimana
angketnya berisi pertanyaan yang terdiri atas soal pilihan berganda. Soal yang
diajukan berisi bagaimana siswa mengekspresikan dirinya dalam suatu keadaan.
Keadaan ini berkaitan dengan gaya belajar siswa.
Hasil dan Pembahasan Jenis gaya belajar Kinestetik Banyak siswa 15 Persentase
37,5%. Jenis belajar gaya Auditori Banyak siswa 17 Persentase 42,5%. Jenis
belajar gaya Visual Banyak siswa 19 Persentase 47,5%. Dari ketiga gaya
belajar, terlihat bahwa gaya belajar visual mendominasi. Gaya belajar visual
berfokus pada penglihatan. Saat mempelajari hal baru, biasanya tipe ini perlu
melihat sesuatu secara visual untuk lebih mudah mengerti dan memahami. Selain
itu, tipe visual juga lebih nyaman belajar dengan penggunaan warna-warna, garis,
maupun bentuk. Itu sebabnya orang yang memiliki tipe visual biasanya memiliki
pemahaman yang mendalam dengan nilai artistik seperti panduan warna dan
lainnya.
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan

Berdasarkan data yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa gaya belajar


yang umum digunakan adalah gaya belajar visual (belajar dengan melihat). Hal ini
dapat terjadi karena ketika seseorang melihat suatu objek atau perlakuan maka
otak akan lebih mudah untuk memproses suatu informasi. Hal itulah yang
mendorong seseorang untuk lebih terbuka pemikirannya melalui visual. Oleh
sebab itu, banyak responden yang menggunakan gaya belajar visual dalam
pembelajaran.

B. Saran

Karena waktu dan keadaan yang kurang mendukung survey dilakukan


secara online. Survey yang dilakukan secara online belum tentu efektif untuk
mendapatkan respon atas pertanyaan yang diajukan. Karena kita tidak melihat
secara langsung bagaimana responden memberikan jawaban. Ada yang asal pilih
namun ada juga yang benar benar menjawabnya sesuai keadaan yang dialami.
Oleh karena itu, bila waktu memungkinkan sebaiknya survey dilakukan secara
langsung.

Saran saya kepad guru sebagai pendidik yaitu sebaiknya guru menerapka
nmodel pembelajaran sesuai kebutuhan siswa. Siswa memiliki karakteristik dan
gaya belajar yang berbeda. Oleh karena itu, guru harus mampu untuk menerapkan
strategi pembelajaran sesuai dengan gaya belajar siswa. Misalnya mengganti
model pembelajaran, agar tidak hanya siswa visual dapat mengerti melainkan
siswa yang auditori maupun kinestetik juga.
DAFTAR PUSTAKA

AgusSuprijono.(2013).CooperativeLearningTeoridanAplikasiPAIKEM.Yogyakarta:
PusakaPelajar.

Fleming,N.D.& Mills,C,
(1992).HelpingStudentsUnderstandHowTheyLearn(Terjemahan).The
JournalTeachingProfessor,Vol.7(4).

Anda mungkin juga menyukai