Anda di halaman 1dari 11

CRITICAL JURNAL RIVIEW KORESPONDENSI

BAHASA INDONESIA

Dosen Pengampu : Dodi Pramana, S. Sos., M. Si

Disusun Sebagai Salah Satu Tugas yang Diwajibkan Dalam Mengikuti


Perkuliahan Korespondensi Bahasa Indonesia

Disusun Oleh :
Ade Sriwanda Olivia Hutabarat (7202444005)

FAKULTAS EKONOMI
PRODI PENDIDIKAN ADMINISTRASI PERKANTORAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2021
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI .................................................................................................... i

BAB I :

A. Identitas Jurnal ................................................................................. 1

B. Ringkasan Latar Belakang ................................................................ 1

C. Rumusan Masalah ............................................................................ 5

D. Ringkasan Hasil Pembahasan ........................................................... 5

BAB II :

A. Identitas Jurnal ................................................................................. 6

B. Ringkasan Latar Belakang ................................................................ 6

C. Rumusan Masalah............................................................................. 9

D. Ringkasan Hasil Pembahasan ............................................................ 9

BAB III : Integritas Jurnal dengan Pertemuan Perkuliahan

A. Jurnal I ............................................................................... 10

B. Jurnal II .............................................................................. 10

DAFTAR PUSTAKA

i
BAB I

A. Identitas Jurnal
 Judul Jurnal :Problematika Korespondensi Resmi Bagi
Pegawai Kantor Perpustakaan Arsip Dan Dokumentasi Kabupaten
Tanah Datar. / Jurnal Ilmu Informasi Perpustakaan dan Kearsipan
 Penerbit Jurnal : Roza Arlita. AR
Malta Nelisa
 Tahun terbit : September 2013
 Download : https://scholar.google.co.id.
 Volume dan Halaman : Vol. 2, No.1 dan Halaman 267-275

B. Ringkasan latar Belakang


Korespondensi adalah kegiatan surat-menyurat antar individu dengan individu,
individu dengan organisasi, dan organisasi dengan organisasi lainnya.
Korespondensi resmi yaitu kegiatan surat-menyurat yang dilaksanakan secara
resmi, baik dalam satu instansi maupun dengan instansi lain. Pentingnya
korespondensi resmi bagi pegawai adalah untuk memperlancar kerja bagi
pegawai baik secara individu dan organisasi. Kebermaknaan korespondensi
yaitu suatu pekerjaan atau kegiatan surat-menyurat yang menjadikan kegiatan
itu bermakna bagi individu maupun organisasi. Dalam mencapai tujuan
organisasi kerja sama antar pegawai di dalam maupun luar organisasi sangat
penting artinya. Salah satu bentuk komunikasi yang digunakan oleh suatu
organisasi dengan cara tertulis, misalnya dengan melalui surat.
Pengetahuan tentang korespondensi dapat dibagi menjadi tiga bagian, yaitu
pengetahuan tentang bahasa surat, pengetahuan tentang penulisan surat, dan
pengetahuan tentang pengiriman dan penerimaan surat. Pengetahuan tentang
bahasa surat mencakup sifat bahasanya dan berbagai aspek pengetahuan
kebahasaan yang diperlukan. Pengetahuan tentang penulisan surat mencakup
bentuk-bentuk surat, bagian-bagian surat, tahap-tahap penulisan surat, dan
jenis-jenis surat beserta penulisannya (Barus).
Jadi, terlihat bahwa makna dari korespondensi bagi pegawai Kantor
Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Tanah Datar tersebut sangat
kurang, berangkat dari fenomena tersebut mendorong penulis untuk melihat
lebih dalam berkenaan dengan proses makna korespondensi resmi bagi
pegawai. Korespondesi dan maknanya belum tercapai sesuai dengan hasil yang
diinginkan sehingga penulis sangat tertarik mengangkat judul tentang

5
“Problematika Korespondensi Resmi Bagi Pegawai Kantor Perpustakaan Arsip
DanDokumentasi Kabupaten Tanah Datar”.

C. Rumusan Masalah
1. Apa Kendala dan upaya pelaksanaan korespondensi yang sesuai di Kantor
Arsip dan Dokumentasi Perpustakaan Tanah Datar?
2. apa hal-hal yang harus diperhatikan dalam surat menyurat baik dalam
pembuatan instansi maupun di luar instansi?
3. Bagaimana fenomena umum dalam dunia korespondensi?
4. apakah masih kurangnya pengetahuan korespondensi yang diperoleh
pegawai karena kurangnya pelatihan dan informasi?

D. Ringkasan Hasil Pembahasan


Berdasarkan analisis pembahasan dapat disimpulkan bahwa faktor penyebab
problematika korespondensi bagi pegawai Kantor Perpustakaan Arsip dan
Dokumentasi Kabupaten Tanah Datar adalah pentingnya surat-menyurat bagi
individu sebagai alat komunikasi, organisasi sebagai alat memperlancar kerja
serta komunikasi antar pegawai dan instansi lainnya. Kurangnya pelatihan
sangat berdampak kepada keterampilan pegawai dalam suatu instansi dan
kedisiplinan pegawai yang kurang membuat kinerja pegawai yang menurun.
Kurangnya kebijaksanaan dari pimpinan menyebabkan kedisiplinan susah
untuk menerapkan bagi pegawai. Kendala yang dihadapi Kantor Perpustakaan
Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Tanah Datar dalam melakukan kegiatan
korespondensi adalah: pertama, hal-hal yang harus diperhatikan dalam
korespondensi dalam pembuatan surat baik dalam instansi maupun luar
instansi. Kedua, fenomena umum dalam dunia korespondensi. Ketiga,
pengetahuan tentang korespondensi masih kurang didapat oleh pegawai karena
kurangnya pelatihan dan informasi. Keempat, kesalahan-kesalahan pada
praktik korespondensi adalah kesalahan pegawai yang membuat surat untuk
pimpinan maupun surat untuk instansi lain.
Pengurusan dan pengelolaan surat adalah kegiatan penanganan surat masuk dan
surat keluar yang meliputi penerimaan, pencatatan, pendistribusian,
pemprosesan lebih lanjut dan pengiriman surat keluar. Dari hal tersebut dapat
disarankan di Kantor Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Tanah
Datar dapat mengelola surat sebaiknya melakukan: (1) pengolah surat harus
memahami pedoman yang ditetapkan oleh peraturan/ aturan dan pegawainya
agar makna korespondensi itu terlaksana sesuai yang diharapkan serta
menunjang kinerja pegawai dan instansi; (2) orang yang berada di pengelolaan
surat sebaiknya yang ahli dengan kearsipan; (3) adanya pengadaan pelatihan
dan pendidikan minimal satu kali dalam sebulan untuk arsiparis karena adanya
pergantian aturan secara berkala.
BAB II

A. Identitas Jurnal
 Judul Jurnal : Penerapan Metode Korespondensi Bersama
Untuk Analisis Perubahan Perilaku Pengguna Smartphone. / Jurnal
Gaussian
 Penerbit Jurnal : 1. Isowedha Widya Dewil
2. Mustafid
3. Abdul Hoyyi
 Tahun terbit : Februari 2014
 Download : https://scholar.google.co.id.
 Volume dan Halaman : Volume 3, Nomor 3, Halaman 451 - 459

B. Ringkasan latar Belakang


Persaingan yang sangat ketat di bidang teknologi termasuk smartphone,
para produsen berlomba-lomba untuk memuaskan keinginan konsumen
dengan berbagai inovasinya. Penelitian ini bertujuan untuk membentuk plot
korespondensi bersama untuk mengetahui apakah konsumen beralih dari
satu tipe ke tipe smartphone lainnya, serta mengetahui apa yang menjadi
pertimbangan responden saat membeli smartphone. Dengan menambahkan
data variabel waktu pada metode korespondensi bersama, dapat diketahui
perubahan perilaku konsumen dalam waktu tertentu. Variabel waktu yang
digunakan adalah dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 dan
smartphone yang akan dibandingkan adalah Blackberry, Android dan iOS.
Dari grafik yang dihasilkan dapat dilihat bahwa banyak jenis smartphone
yang digunakan pada setiap variabel waktu dan variabel yang
mempengaruhi waktu pembelian. Setelah dilakukan penelitian,
menunjukkan bahwa pengguna smartphone pada tahun 2011, sebagian
besar menggunakan Blackberry beralih ke Android pada tahun 2012 dan
2013. Pengguna Blackberry pada saat pembelian memperhatikan merek,
warna, desain, dan kamera, namun tidak memperhatikan gengsi. . Pengguna
Android memperhatikan kelengkapan aplikasi, RAM, kapasitas data,
warna, harga jual kembali, dan jangkauan jaringan. Sedangkan iOS tidak
banyak digunakan oleh responden dari tahun 2011 hingga 2013. Pengguna
iOS menganggap gengsi, tetapi tidak mempertimbangkan merek, desain,
dan daya tahan baterai.

11
C. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Penerapan Korespondensi pada Smartphone?
2. Metode Korespondensi seperti apa yang digunakan pada smartphone?

D. Ringkasan Hasil Pembahasan


Metode korespondensi bersama menghasilkan proporsi inersiayang lebih
besar daripada metode korespondensi berganda yaitu sebesar 74,25% ,
sedangkan dengan metode korespondensi berganda hanya 34,05%. Hasil
dari metode korespondensi menunjukan terjadi perubahan perilaku
pengguna smartphone yaitu pada tahun 2011 sebagian besar dari responden
menggunakan Blackberry. Namun, pada tahun 2012 sampai 2013
responden beralih ke Android. Dengan memperhatikan grafik yang
dihasilkan, dapat dilihat bahwa pada tahun 2011 responden paling banyak
menggunakan operating system Blackberry dan pada saat pembelianya
memperhatikan merek, warna, design dan kamera dari smartphone
Blackberry, tetapi tidak memperhatikan gengsi. Pada tahun 2012 sampai
tahun 2013, responden paling banyak menggunakan operating system
Android dan pada saat pembeliannya memperhatikan kelengkapan aplikasi,
RAM, kapasitas data, warna, harga penjualan kembali dan jangkauan
jaringan dari smartphone Android. Untuk operating system terakhir yaitu
iOS, pada grafik terletak jauh dari tiga variabel tahun karena responden
yang menggunakan operating system ini jumlahnya lebih kecil
dibandingkan dengan pengguna dua operating system sebelumnya.
Pengguna iOS sendiri pada saat pemnelian mempertimbangkan gengsi,
tetapi tidak mempertimbangkan merek, ketahanan baterai dan design dari
smartphone iOS

11
BAB III

A. Jurnal I
Jurnal I Terintegrasi ke pada pertemuan ke 1 Tentang Defenisi surat dan fungsi
surat.

B. Buku Pembanding
Jurnal II Terintegrasi ke pada pertemuan ke 1 Tentang Defenisi surat dan fungsi
surat.

11
DAFTAR PUSTAKA

11

Anda mungkin juga menyukai