Anda di halaman 1dari 14

PENELITIAN TENTANG PENERAPAN KAIDAH PENULISAN SURAT

DINAS PADA DUA INSTANSI PEMERINTAH


PENELITIAN INI DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS DARI ISNU
WAHYONO, M.Pd. DAN SUPARTI, M.Pd.
DOSEN PENGAMPU MATA KULIAH BAHASA INDONESIA
(EULM1152)

Oleh :
Muhammad Amsari (2210513210004)
M. As’ad (2210513310018)
Nia Ramadhani (2210513220022)
Rindang Apriliani (2210513220015)

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT


FAKULTAS PERTANIAN
PROGRAM STUDI ILMU TANAH
2022
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb. Puji syukur atas rahmat Allah SWT, berkat


rahmat serta karunia-Nya sehingga laporan penelitian ini yang berjudul berjudul
‘meneliti penerapan kaidah penulisan surat dinas pada dua instansi pemerintah.
Laporan penelitian ini dibuat dengan tujuan memenuhi tugas mata kuliah
bahasa Indonesia dari Bapak Isnu Wahyono, M.Pd Dan Ibu Suparti, M.Pd. Selain
itu, penyusunan laporan penelitian ini bertujuan menambah wawasan kepada
pembaca tentang penerapan kaidah penulisan surat dinas pada dua instansi
pemerintah.
Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bapak Isnu Wahyono,
M.Pd dan Ibu Suparti, M.Pd selaku dosen mata kuliah Bahasa Indonesia. Berkat
tugas yang diberikan ini, dapat menambah wawasan penulis berkaitan dengan
topik yang diberikan. Penulis juga mengucapkan terima kasih yang sebesarnya
kepada semua pihak yang membantu dalam proses penyusunan laporan penelitian
ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan dan penulisan masih
melakukan banyak kesalahan. Oleh karena itu penulis memohon maaf atas
kesalahan dan ketidak sempurnaan yang pembaca temukan dalam laporan
penelitian ini. Penulis juga mengharap adanya kritik serta saran dari pembaca
apabila menemukan kesalahan dalam laporan penelitian ini.

i
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR............................................................................. i
DAFTAR ISI ........................................................................................... ii
BAB I. PENDAHULUAN....................................................................... 1
1.1........................................................................... Latar Belakang
............................................................................................... 1
1.2................................................................. Pembatasan Masalah
................................................................................................ 2
1.3..................................................................... Rumusan Masalah
1.4........................................................................................ Tujuan
1.5..................................................................... Manfaat Penelitian
BAB II. LANDASAN TEORI ................................................................ 3
BAB III. METODE PENELITIAN ....................................................... 7
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .....................
BAB V. PENUTUP .................................................................................
BAGIAN AKHIR ...................................................................................
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................
LAMPIRAN ............................................................................................
BIODATA PENELITI ...........................................................................

ii
BAB 1. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Salah satu penggunaan bahasa sebagai alat komunikasi, yaitu


Penggunaan bahasa tulis. Surat sebagai sarana komunikasi tertulis mempunyai
kelebihan dibanding dengan sarana komunikasi lainnya. Surat dapat
menyampaikan informasi atau maksud dengan sejelas-jelasnya. Penerima
dapat membaca berulang kali sesuai dengan kebutuhan. Oleh karena itu, surat
merupakan salah satu sarana komunikasi tertulis yang efektif namun, untuk
menulis surat dituntut menguasai pengetahuan surat-menyurat terlebih
pemakaian bahasa yang baik dan benar di dalam menulis surat.
Pembuatan surat pribadi mungkin dalam segi bentuk dan bahasa tidak
begitu diperhatikan, tetapi dalam pembuatan surat dinas bentuk, bahasa, dan
aturan yang dibakukan harus diperhatikan. Namun kenyataannya, sampai saat
ini masih banyak ditemukan kejanggalan dan kekurangtepatan penulisan surat
pada umumnya, terlebih penulisan surat yang bersifat kedinasan. Surat sebagai
sarana berkomunikasi tertulis, paling tidak melibatkan dua pihak yaitu
pengirim surat dan penerima surat. Surat dinas di dalamnya terkandung
informasi tertentu yang dapat berupa perintah, pemberitauhan, tugas,
permintaan, teguran. Oleh karena itu, surat hendaknya ditulis dengan
menggunakan bahasa yang efektif, bahasa yang baik dan benar sesuai dengan
kaidah bahasa Indonesia yang berlaku.
Bahasa surat dinas haruslah bahasa ragam resmi atau bahasa ragam baku,
dengan bahasa yang baku pesan surat akan mudah dipahami dan terhindar dari
kesalahan penafsiran. Dengan demikian, surat yang baik adalah surat yang taat
kaidah bahasa. Hal itu diharapkan menjadi surat yang komunikatif sehingga
komunikasi berjalan dengan lancar tanpa gangguan yang berarti.
Berdasarkan paparan di atas, maka peneliti tertarik untuk meneliti
penerapan kaidah kebahasaan yang terdapat dalam surat dinas, khususnya
surat dinas Direktorat Jendral Guru dan Tenaga Kependidikan Tahun 2022,
surat dinas Balai Guru Penggerak Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2022,
surat dinas Bupati Tanah Laut Tahun 2021, surat dinas Bupati Banjar Tahun

1
2016, surat dinas di kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2022,
surat dinas di kantor Dinas Pemberdayaan masyarakat dan desa Kabupaten
Tanah Laut Tahun 2022, surat dinas di kantor Dinas Pendidikan Kabupaten
Banjar Tahun 2022, surat dinas Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia
Tahun 2022.
1.2. Pembatasan Masalah
Mengingat banyaknya cakuypan dalam keterampilan menulis surat Dinas,
ada beberapa aspek yakni pemakaian huruf,penggunaan tanda baca dan
sistematika penulisan surat dinas. Hal yang menjadi fokus pada penulisan
surat dinas yang di teliti adalah :
1. sistematika yang benar yaitu kepala surat, nomor surat, lampiran surat,
perihal, tanggal surat, alamat surat, bagian salam pembuka, bagian isi
surat, bagian isi surat, salam penutup dan tembusan.
2. Mengingat banyak nya pemakaian huruf penulis membatasi masalah
yang akan di teliti antara lain pemakaian huruf kapital.
3. Mengingat banyaknya penggunaan tanda baca penulis membatasi
masalah yang akan di teliti yaitu tanda titik,tanda koma dan tanda titik
dua.
1.3. Rumusan Masalah
1. Bagaimana bentuk kesalahan sistematika dan struktur pada surat dinas
yang diteliti ?
2. Bagaimana bentuk kesalahan penggunaan tanda baca pada surat dians
yang diteliti ?
3. Bagaimana bentuk kesalahan ejaan pada surat dinas yang diteliti ?
1.4. Tujuan penelitian
1. Untuk mengetahui kesalahan bahasa indonesia dalam surat dinas instansi
pemerintah.
2. Untuk mengetahui kesalahan pada kepala surat, nomor surat, lampiran
surat, perihal, tanggal surat, alamat surat, bagian sala pembuka, bagian isi
surat, salam penutup dan tembusan.
3. Untuk mengetahui kesalahan pada penggunaan tanda baca yaitu tanda
titik, tanda koma, dan tanda titik dua.
1.5. Manfaat penelitian
Penelitian yang dilakukan ini di harapkan memberikan manfaat baik secara
teoretis dan praktis.
1. Manfaat teoretis
a. Menambah pembendaharaan teori bidang kajian penggunaan bahasa
indo-nesia dalam surat dinas.
b. Dapat memberikan sumbangan pemikiran dalam menganalisis
kesalahan dalam penulisan surat dinas.

2. Manfaat praktis
a. Dapat digunakan sebagai acuan atau referensi bagi mahasiswa dalam
melakukan penelitian berikutnya.
b. Memberikan gambaran lengkap tentang bentuk-bentuk kesalahan
pengguna bahasa indonesia pada surat dinas pendidikan dan kesehatan.
c. Hasil penelitian serta perbaikan yang dilakukan dapat dijadikan contoh
yang benar tentang penggunaan bahasa indonesia pada surat dinas atau
resmi bagi peserta didik maupun lembaga atau penulis surat dinas.
BAB II. LANDASAN TEORI

2.1. Pengertian Surat


Surat merupakan suatu sarana komunikasi tertulis untuk menyampaikan
informasi, pernyataan, atau pesan kepada pihak lain yang memunyai
keperluan kegiatan dengan bentuk tertentu (Djuharie, 2009 dalam Zikri, et
al., 2016). Dengan demikian, surat membawa informasi, pernyataan atau
pesan yang diharapkan informasi itu akan tersampaikan kepada yang dituju
oleh penulis surat.
Surat dinas adalah salah satu alat komunikasi yang tertulis yang
digunakan untuk menyampaikan informasi tentang kedinasan, dibuat oleh
pejabat organisasi/instansi pemerintah. Surat dinas itu dibuat oleh seseorang
dalam kedudukannya sebagai pejabat instansi, pemerintah, maka surat dinas
itu disebut juga surat jabatan.
Surat dinas terdiri dari surat pengantar, surat pemberitahuan, surat
undangan, surat permohonan, surat keterangan, surat tugas, surat kuasa,
surat edaran, surat pernyataan, surat pengumuman, surat peringatan, surat
perintah kerja (Tarigan, 2003 dalam Zikri, et al., 2016).
Pada umumnya dalam surat-menyurat resmi dikenal beberapa macam
bentuk surat (Suparno, 2007 dalam Zikri, et al, 2016), yaitu: bentuk lurus
penuh (full block style), bentuk lurus (block style), bentuk setengan lurus
(semi block style), bentuk lekuk/takuk (indented style), bentuk alenia
menggantung, bentuk resmi Indonesia lama, bentuk resmi Indonesia baru.
Penulisan surat dinas harus menggunakan bahasa yang baku. (Marjo,
2010 dalam Zikri, et al., 2016) menyatakan bahwa surat adalah sebuah
karangan yang merupakan rumusan dalam bentuk tulisan tentang suatu
pernyataan, pertimbangan, permintaan atau hal-hal lain untuk disampaikan
kepada pihak lain/si penerima surat. Oleh sebab itu, bahasa atau kalimat
yang digunakan harus jelas dan seefisien mungkin.

4
2.2. Struktur Surat Dinas
Surat terdiri dari bagian-bagian yang lengkap, ada pula penulisan surat
yang meniadakan satu atau dua bagian yang tidak dicantumkan (Suryani,
2014 dalam Zikri, et al., 2016).
Surat dinas memiliki struktur. (Soedjito dan Solchan, 2016 dalam Nova,
2016) mengemukakan struktur surat resmi sebagai berikut.
Bagian-bagian surat resmi yang lengkap adalah sebagai berikut.
1. Kepala atau Kop surat;
2. Nama tempat dan tanggal;
3. Nomor;
4. Lampiran;
5. Hal/perihal;
6. Alamat;
7. Salam pembuka;
8. Isi (tubuh);
9. Salam penutup, dan
10. Tembusan.
BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian


Penelitian ini menggunakan jenis kualitatif. Penelitian kualitatif
(Moleong, 2012 dalam Septyaningsih, 2013) adalah penelitian yang
bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh
subjek peenlitian misalnya, perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan
lain-lain secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-
kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dengan
memanfaatkan berbagai metode ilmiah.
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian ini dilakukan di Perpustakaan Utama Fakultas
Pertanian, Universitas Lambung Mangkurat. Penelitian ini dilakukan
pada tanggal 06 September 2022 sampai dengan tanggal 16 September
2022.
3.3. Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi pada penelitian ini adalah surat dinas dengan sampel
penelitian surat dinas dari instansi pemerintah yang berjumlah 8 surat.
3.4. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang kami pakai yaitu analisis dokumen
dengan mengumpulkan beberapa data melalui cara mengkaji dokumen
dan arsip.
3.5. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah metode padan.
(Muhammad, 2011 dalam dalam Septyaningsih, 2013) metode padan
adalah cara menganalisis data untuk menjawab masalah yang diteliti
dengan alat penentu berasal dari luar bahasa.

6
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian


A. Kesalahan pada bagian KOP Surat Dinas
a) Pada Surat Dinas Pemerintahan Kabupaten Banjar Dinas
Pendidikan
 Penulisan kata Telepon : Telp. (0511) 6749084
Pembenaran kata di atas : Telepon (0511) 6749084
Kata telepon pada KOP surat seharusnya tidak disingkat
karena harus sesuai dengan ejaan Bahasa Indonesia.
 Penulisan kata Jalan : Jl. Sekumpul Desa Bincau No. 03 Rt. 05
Rw. 03
 Pembenaran kata di atas : Jalan Sekumpul Desa Bincau No. 03
Rt. 05 Rw. 03
Kata jalan pada KOP surat seharusnya tidak disingkat
karena harus sesuai dengan ejaan Bahasa Indonesia.
b) Pada Surat Dinas Komisi Pemilihan Umum Republik
Indonesia
 Tidak terdapat Alamat instansi.
 Tidak terdapat Nomor telepon.
 Tidak terdapat nomor kodepos.
B. Kesalahan pada Bagian Tanggal Surat Dinas
a) Pada Surat Dinas Pemerintahan Kabupaten Banjar Dinas
Pendidikan
 Penulisan tanggal surat : Martapura, 18 Mei 2022
Pembenaran kata di atas : 18 Mei 2022
Nama tempat instansi tidak perlu ditulis pada bagian
tanggal surat karena sudah tercantum pada KOP surat.
b) Pada Surat Dinas Komisi Pemilihan Umum Republik
Indonesia
 Penulisan tanggal surat : Jakarta, 22 Juni 2022
Pembenaran kata di atas : 22 Juni 2022
Nama tempat instansi seharusnya hanya berada di KOP
surat.
c) Pada Surat Dinas Surat Edaran Kecamatan Pelaihari
 Penulisan tanggal surat : Pelaihari, 26 April 2021
Pembenaran kata di atas : 26 April 2021
Nama tempat instansi seharusnya hanya berada di KOP
surat
d) Pada Surat Dinas Se Penulisan Nama Bupati Banjar
 Penulisan tanggal surat : Martapura, 2 Maret 2016
Pembenaran kata di atas : 2 Maret 2016
Nama tempat instansi seharusnya hanya berada di KOP
surat
C. Kesalahan pada bagian Nomor Surat Dinas
a) Pada Surat Dinas Pemerintahan Kabupaten Banjar Dinas
Pendidikan
 Pada nomor surat seharusnya ada tahun pembuatan surat
D. Kesalahan pada bagian Lampiran Surat Dinas
a) Pada Surat Dinas Surat Edaran Kecamatan Pelaihari
 Pada surat ini tidak terdapat lampiran
Seharusnya lampiran ditulis dalam surat dinas
b) Pada Surat Dinas Se Penulisan Nama Bupati Banjar
 Pada surat ini tidak terdapat lampiran
Seharusnya lampiran ditulis dalam surat dinas
E. Kesalahan pada bagian Perihal
F. Kesalahan pada bagian Alamat penerima surat
a) Pada Surat Dinas Pemerintahan Kabupaten Banjar Dinas
Pendidikan
 Penulisan alamat penerima : Kepada
Yth. 1. Ketua Pramuka Kab.
Banjar
2. Kepala SMAN 1 Martapura
di –
Tempat
Pembenaran kata di atas : Yth. 1. Ketua Pramuka Kab.
Banjar
2. Kepala SMAN 1 Martapura
di –
Tempat
G. Kesalahan pada bagian Salam Pembuka
a) Pada surat dinas Pemerintahan Kabupaten Banjar Dinas
Pendidikan
 Penulisan kata pada salam pembuka :
Dengan hormat disampaikan sehubung upacara Peringatan
Hari Kebangkitan Nasional ke-114 ….
Pembenaran kata di atas : Dengan hormat,
Salam pembuka seharusnya penulisannya diikuti dengan tanda
baca koma (,) dan tidak tergabung pada bagian isi.
b) Pada surat dinas Komisi Pemilihan Umum Republik
Indonesia
 Penulisan kata salam pembuka tidak ada di surat dinas ini
seharusnya ada kata Dengan hormat,
c) Pada surat dinas Balai Guru Penggerak Provinsi Kalimantan
Selatan
 Penulisan kata salam pembuka tidak ada di surat dinas ini
seharusnya ada kata Dengan hormat,
d) Pada surat dinas Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga
Kependidikan
 Penulisan kata pada salam pembuka :
Dengan hormat kami sampaikan bahwa sebagai tindak lanjut
dari kebijakan merdeka belajar….
Pembenaran kata di atas : Dengan hormat,
Salam pembuka seharusnya penulisannya diikuti dengan tanda
baca koma (,) dan tidak tergabung pada bagian isi.
e) Pada Surat Dinas Surat Edaran Kecamatan pelaihari
 Penulisan kata salam pembuka tidak terdapat pada surat ini
Seharusnya ada kata Dengan Hormat.
f) Pada Surat Se Penulisan Nama Bupati Banjar
 Penulisan kata salam pembuka tidak terdapat pada surat ini
Seharusnya ada kata Dengan Hormat.

4.2
DAFTAR PUSTAKA

Aji L.T. 2014. Analisis Kesalahan Berbahasa Pada Penulisan Surat Dinas Di
Kantor Kecamatan Geyer Kabupaten Grobongan Periode Maret Tahun
2012. Skripsi. Universitas Muhammadiayah Surakarta. Surakarta.
Alzirah N. 2018. Pembelajaran Menulis Surat (Pribadi dan Dinas) untuk
Kepentingan Resmi dengan Memperhatikan Struktur Teks Menggunakan
Metode Quantum Learning Pada Peserta Didik Kelas VII SMP Negeri 2
Kandanghaur. Skripsi. Universitas Pasundan. Bandung.
Septyaningsih Y. 2013. Analisis Kesalahan Berbahasa pada Penulisan Surat Dinas
Siswa Kelas VIIIB SMP Muhammadiyah 4 Sambi Boyolali. Naskah
Publikasi. Universitas Muhammadiyah Surakarta. Surakarta.

Anda mungkin juga menyukai