Anda di halaman 1dari 11

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA

PADA

NASKAH PIDATO

BERJUDUL “PIDATO PRESIDEN RI PADA SIDANG PARI PURNA


MPR RI DALAM RANGKA PELANTIKAN PRESIDEN DAN WAKIL
PRESIDEN TERPILIH PERIODE 2019-2024”

Jakarta, 20 Oktober 2019

MAKALAH

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia pada Semester
Ganjil (1)

Disusun Oleh :

1. Abdullah Mubarok / 7011220158 1-H


2. Kuswana / 7011220027 1-H
3. Alpin Gina Romdoni / 7011220083 1-H

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS GALUH CIAMIS
2022
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, karena


rahmat dan hidayah-Nya maka Makalah dapat diselesaikan. Makalah Analisis
Kesalahan Berbahasa Pada Naskah Pidato “Pidato Presiden RI Pada Sidang Pari
Purna MPR RI dalam Rangka Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Terpilih
Periode 2019-2024” diajukan untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Bahasa
Indonesia pada Semester Ganjil.
Dan semua pihak yang memberikan segala bantuan dan arahan. Semoga
Allah SWT memberikan balasan atas segala bimbingan dan bantuan yang
diberikan dan penulis berharap karya tulis ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Ciamis, 17 November 2022

Penulis
DAFTAR ISI

BAB I......................................................................................................................................................2
PENDAHULUAN.....................................................................................................................................2
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................2
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................................2
1.3 Tujuan Penelitian...................................................................................................................2
1.4 Metode Penelitian.................................................................................................................2
1.5 Manfaat Penelitian................................................................................................................2
BAB II.....................................................................................................................................................2
LANDASAN TEORI..................................................................................................................................2
2.1 Definisi Bahasa.......................................................................................................................2
2.2 Arti Kesalahan Berbahasa......................................................................................................2
2.3 Jenis Kesalahan Berbahasa....................................................................................................2
2.4 Kesalahan Morfologi..............................................................................................................2
2.4.1 Pengertian Morfologi.....................................................................................................2
2.4.2 Karakteristik Kesalahan Morfologi.................................................................................2
BAB III....................................................................................................................................................2
ANALISIS DAN PEMBAHASAN................................................................................................................2
3.1 Analisis...................................................................................................................................2
3.2 Daerah Kesalahan..................................................................................................................2
3.3 Pembetulan Kesalahan..........................................................................................................2
BAB IV....................................................................................................................................................2
SIMPULAN.............................................................................................................................................2
4.1 Simpulan................................................................................................................................2
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................................2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pidato merupakan cara seseorang untuk menyambut sesuatu atau
memberikan informasi di depan umum secara lisan. Pidato begitu penting
digunakan dalam acara resmi maupun acara yang diselenggarakan hanya
untuk hiburan. Pelaku pidato biasanya adalah seseorang yang penting seperti
Presiden.
Dalam peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2010 tentang kewajiban
menggunakan bahasa Indonesia dalam kegiatan berpidato resmi oleh
presiden dan/atau wakil presiden serta pejabat negara lainnya. Maka dari itu,
sebagai presiden harus memperhatikan penggunaan Bahasa Indonesia saat
berpidato. Pidato presiden akan didengar oleh banyak orang sehingga
seorang presiden dan pejabat lainnya harus memberi contoh yang baik
kepada masyarakat. Sering kali kita masih mendengar beberapa kesalahan
dalam Berbahasa, Tidak ada salahnya jika kita mengoreksi beberapa
kesalahan Berbahasa yang diucapkan oleh presiden.
Maka dari itu penulis tertarik untuk menganalisis Kesalahan Berbahasa
Pada Naskah Pidato “Pidato Presiden RI pada Sidang Pari Purna MPR
RI dalam Rangka Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Terpilih
Periode 2019-2024”

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah penelitian ini
sebagai berikut:
1. Bagaimanakah Kesalahan Berbahasa pada Naskah Pidato “Pidato
Presiden RI pada Sidang Pari Purna MPR RI dalam Rangka
Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Terpilih Periode 2019-2024”?

1.3 Tujuan Penelitian


Berdasarkan rumusan masalah diatas dapat disimpulkan tujuan penelitian
ini sebagai berikut:
1. Mendeskripsikan Kesalahan Berbahasa pada Naskah Pidato “Pidato
Presiden RI pada Sidang Pari Purna MPR RI dalam Rangka
Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Terpilih Periode 2019-2024”
1.4 Metode Penelitian
Dalam makalah ini penulis menggunakan metode studi litelatur untuk
mengumpulkan data, Mengidentifikasi dan mengklasifikasikan kesalahan,
Serta Mengoreksi kesalahan.

1.5 Manfaat Penelitian


Hasil penelitian yang berupa analisis berbahasa, diharapkan dapat
bermanfaat baik secara teoritis maupun praktis.
1. Manfaat Teoritis
Untuk menambah pengetahuan tentang kesalahan dalam berbahasa,
Agar dapat membantu kita untuk mengetahui jenis kesalahan yang
dibuat, daerah kesalahan, sifat kesalahan, sumber kesalahan, serta
penyebab kesalahan.
2. Manfaat Praktis
Sebagai bahan informasi mengenai kesalahan berbahasa pada
Naskah Pidato “Pidato Presiden RI pada Sidang Pari Purna MPR RI
dalam Rangka Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Terpilih
Periode 2019-2024”
BAB II
LANDASAN TEORI

1
2

2.1 Definisi Bahasa


Berdasarkan penyataan beberapa ahli, Bahasa merupakan alat komunikasi
yang berasal dari bunyi-bunyi dan simbol atau tanda dari alat ujaran dan
pendengaran yang digunakan oleh manusia. Alat ujar dan pendengar itu
digunakan untuk berinteraksi dengan manusia lainnya dalam kehidupan
bermasyarakat. Oleh karena itu, interaksi antara manusia berjalan dengan lancar
dan dapat saling memahami apa maksud satu sama lain.

2.2 Arti Kesalahan Berbahasa


Berbahasa merupakan salah satu bentuk perbuatan yang bersifat
komunikatif. Derajat komunikatif perbuatan ini ditentukan oleh kemampuan
pemakaian bahasa untuk mengemukakan atau menangkap gagasan dalam wujud
bahasa. Untuk memenuhi tuntutan komunikasi berbahasa diperlukan adanya
ketaatan pemakaian bahasa terhadap sistem yang digunakan. Terpenuhi
tidaknya tuntutan itu membuka adanya dua kemungkinan berbahasa, yaitu
ketepatan bahasa dan kesalahan berbahasa (Supriyadi, 1986 :11). Ketepatan
bahasa merupakan hal yang diharapkan oleh setiap pemakai bahasa. Sebaliknya,
kesalahan berbahasa akan menimbulkan berbagai masalah komunikasi.

dapat disimpulkan bahwa kesalahan berbahasa dinyatakan ada atau terjadi


apabila dalam suatu peristiwa berbahasa baik lisan maupun tulis terdapat
pelanggaran terhadap suatu kaidah yang berlaku, yaitu kaidah kebahasaan untuk
bahasa lisan dan tulis, dan kaidah ejaan khusus untuk bahasa tulis.

2.3 Jenis Kesalahan Berbahasa


1. Kesalahan Fonologi adalah kesalahan yang berhubungan dengan
pelafalan.
2. Kesalahan Morfologi adalah kesalahan yang disebabkan salah
memilih afiks, salah menggunakan kata ulang, salah menyusun kata
majemuk, dan salah memilih bentuk kata (Tarigan, 1988:195).
3. Kesalahan Sintaksis adalah kesalahan atau penyimpangan struktur
frasa, klausa, atau kalimat, serta ketidaktepatan pemakaian partikal.
4. Kesalahan Semantik adalah kesalahan yang berkaitan dengan yang
kurang tepat.

2.4 Kesalahan Morfologi


2.4.1 Pengertian Morfologi
Tarigan (dalam Widyastuti, 2015) mengemukakan bahwa
morfologi ialah ilmu bahasa yang membahas tentang pembentukan
kata serta pengaruh perubahannya terhadap klasifikasi dan makna
kata. Morfologi dalam bahasa Indonesia (KBBI,2016) adalah cabang
linguistik mengenai morfem dan jenis-jenisnya.

2.4.2 Karakteristik Kesalahan Morfologi


Menurut Setyawati (dalam Mutiadi, 2015), ada beberapa kesalahan
pengucapan kata secara morfologi yaitu : pemakaian afiks yang tidak
sesuai, bunyi huruf yang seharusnya luluh tetapi tidak diluluhkan,
penghilangan afiks, penghilangan prefiks, penggantian morf,
pembentukan kata dasar yang tidak tepat, peluluhan bunyi huruf yang
seharusnya tidak diluluhkan, dan morf yang disingkat menjadi mem-,
men-, meng-, meny-, dan menge-. Menurut (Cembes, 2018), Afiks
merupakan imbuhan terikat dan tidak dapat berdiri sendiri sehingga
selalu berdampingan dengan kata dasar. Dalam proses afiksasi
terdapat lima jenis bentuk yaitu :

1. Prefiks adalah imbuhan yang mengawali sebuah kata dasar.


Jenis-jenis prefiks meliputi men-, ber-, di-, ter-, pen-, per-, ke-,
dan se-.
2. Infiks merupakan imbuhan yang terletak di dalam kata atau
bisa disebut sebagai sisipan. Jenis imbuhan ini pemakaiannya
terbatas hanya pada kata-kata tertentu. Jenis-jenis infiks
meliputi -er-, -el-, -em-, dan -in-.
3. Sufiks merupakan akhiran yang biasa diletakkan pada akhir
kata dasar. Jenis-jenis sufiks meliputi -kan, -i, dan -an.
4. Konfiks merupakan dua morfem yang diletakkan sekaligus
pada bentuk dasar. Jenis-jenis konfiks meliputi ke-an, ber-an,
per-an, pen-an, dan se-nya.
5. Simulfiks merupakan imbuhan yang diletakkan secara
bersamaan pada bentuk dasar. Jenis- jenis simulfiks meliputi
mem-per-i, mem-per-kan, di-per-i, dan di-per-kan. Kesalahan
yang sering terjadi adalah penghilangan afiks misalnya pada
kalimat “mereka yang bakat di bidang seni”. Kata bakat dalam
kalimat tersebut salah, seharusnya adalah berbakat.

BAB III
ANALISIS DAN PEMBAHASAN

3.1 Analisis
a. Kesalahan penulisan huruf kapital, misalnya “ hari minggu”.
b. Kesalahan penulisan tanda baca titik, misalnya pada gelar orang ST.
c. Kesalahan kata penghilangan prefiks se- pada kata “Harusnya, inovasi
bukan hanya pengetahuan’’.
d. Kalimat tidak efektif “Harusnya, inovasi bukan hanya pengetahuan.
Inovasi adalah budaya” karena terdapat 2 kalimat namun tidak
menggunakan Konjungsi Koleratif untuk menjadikannya kalimat
utuh.
e. Penghilangan prefiks ber- pada kata bisik-bisik dalam kalimat
“Langsung saya bisik-bisik”.
f. Penghilangan sufiks -an pada kata jawabnya dalam kalimat “Kalau
ditanya, jawabnya “Programnya sudah terlaksana, Pak.””
g. Kalimat tidak efektif “Para hadirin dan seluruh rakyat Indonesia yang
saya banggakan.” Kata hadirin sudah berarti jamak sehingga tidak
perlu ditambahkan kata para.
h. Kata Tidak Baku “Tapi akan menjadi kesempatan besar, peluang
besar, jika kita mampu membangun SDM yang unggul.”
i. Penentuan kalimat tidak tepat dalam kalimat “apa enggak
kebanyakan?”.

3.2 Daerah Kesalahan


a. Kesalahan EYD yaitu penulisan huruf capital.
b. Kesalahan EYD yaitu penggunaan tanda baca.
c. Bidang Morfologi, yaitu penghilangan prefiks se-.
d. Kalimat tidak efektif.
e. Bidang Morfologi, yaitu penghilangan prefiks ber-.
f. Bidang Morfologi, yaitu penghilangan sufiks –an.
g. Kalimat tidak efektif.
h. Kata tidak baku, karena dalam acara formal.
i. Kalimat tidak tepat.

3.3 Pembetulan Kesalahan


a. Hujan deras terjadi di hari Minggu.
b. S.T.
c. “Seharusnya, inovasi bukan hanya pengetahuan’’.
d. Penambahan konjungsi melaikan “Harusnya, inovasi bukan hanya
pengetahuan, Melainkan Inovasi adalah budaya”.
e. “Langsung saya berbisik-bisik”.
f. “Kalau ditanya, jawabannya “Programnya sudah terlaksana,
Pak.””.
g. “Hadirin dan seluruh rakyat Indonesia yang saya banggakan.”.
h. “Tetapi akan menjadi kesempatan besar, peluang besar, jika kita
mampu membangun SDM yang unggul.”.
i. “apa tidak terlalu banyak?”.
BAB IV
SIMPULAN
4.1 Simpulan

Berpidato merupakan suatu kegiatan menyampaikan informasi atau


pernyataan di muka umum dengan tujuan tertentu. Berpidato dilakukan
oleh seseorang untuk mewakili kelompoknya. Salah satu pidato yang
terkenal di Indonesia adalah pidato kenegaraan presiden Joko Widodo
dalam rangka pelantikan presiden periode 2019-2024. Secara keselurahan
pidato Beliau sudah bagus. Namun ada beberapa kata dan kalimat yang
diucapkan belum sesuai dengan bentuk baku dalam bahasa Indonesia, ada
juga kesalahan yang terjadi saat berpidato seperti kesalahan Morfologi
dalam pembentukan afiks yang tidak sesuai. Maka dari itu Sebelum
berpidato sebaiknya meneliti kembali kalimat yang akan disampaikan.
DAFTAR PUSTAKA

1. https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/41039/perpres-no-16-tahun-
2010
2. https://eprints.umm.ac.id/37536/3/jiptummpp-gdl-nurhasanah-51305-3-
babii.pdf
3. https://kbbi.kemdikbud.go.id/
4. https://www.kompas.com/skola/read/2022/06/10/080000069/konjungsi-
korelatif--pengertian-dan-contoh-kalimatnya
5. https://jeo.kompas.com/naskah-lengkap-pidato-presiden-joko-widodo-
dalam-pelantikan-periode-2019-2024

Anda mungkin juga menyukai