Anda di halaman 1dari 12

Dewan Perwakilan Daerah (DPD)

Disusun Oleh:
1. Abel Pramudya N
2. Arsika Citra Pelangi
3. Dzikra Rahma Syakira
4. Nabila Atsila Asshaumi
5. Putri Annisa
X IPA 1
Apa itu DPD?

DPD adalah singkatan dari Dewan Perwakilan


Daerah. DPD adalah lembaga yang anggotanya
adalah wakil-wakil provinsi yang dipilih melalui
pemilihan umum. Jumlah total anggota DPD
adalah sepertiga jumlah anggota DPR yaitu 136
dari setiap provinsi adalah 4 orang.Masa jabatan
anggota DPD adalah 5 tahun dan berakhir saat
anggota DPD baru mengucapkan sumpah/janji.
Sejarah DPD
Dewan Perwakilan Daerah (DPD) lahir pada tanggal 1
Oktober 2004, ketika 128 anggota DPD yang terpilih
untuk pertama kalinya dilantik dan diambil sumpahnya.
Pada awal pembentukannya, banyak tantangan yang
dihadapi oleh DPD. Mulai dari wewenangnya yang
dianggap jauh dari memadai untuk menjadi kamar
kedua yang efektif dalam sebuah parlemen bikameral,
sampai dengan persoalan kelembagaannya yang juga
jauh dari memadai. Tantangan-tantangan tersebut
timbul terutama karena tidak banyak
dukungan politik yang diberikan kepada lembaga baru
ini.
Tugas dan Wewenang
• Mengajukan keputusan mengenai rancangan
Undang-Undang
• Memberikan pertimbangan kepada
lembaga DPR tentang RAPBN dan RUU yang
berkaitan dengan pendidikan, pajak, dan
agama.
• Melakukan pengawasan atas pelaksanaan
Undang-Undang mengenai hal-hal yang
berkaitan dengan otonomi daerah.
Fungsi DPD
• Fungsi Pertimbangan
Memberikan pertimbangan kepada DPR

• Fungsi Pengawasan

Mengawasi pelaksanaan undang-undang.


Syarat menjadi anggota DPD
1. Provinsi yang berkependudukan sampai
dengan 1.000.000 orang harus didukung
sekurang kurangnya oleh 1000 orang pemilu
2. Provinsi yang lebih berpenduduk lebih dari
5.000.000 sampai dengan 10.000.000 orang
harus didukung sekurang-kurangnya oleh 3000
orang pemilih
Pimpinan DPD periode 2014-2019
Hj. Irman Gusman SE., Prof. DR. Farouk Gusti Kanjeng Ratu Hemas
M.BA Muhammad
Pimpinan DPD berhenti atau diberhentikan dari
jabatannya karena :

1. Meninggal dunia
2. Mengundurkan diri atas permintaan sendiri secara tertulis
3. Tidak dapat melaksanakan tugas secara berkelanjutan
atau berhalangan
4. Melanggar kode etik DPD berdasarkan hasil pemeriksaan
badan kehormatan
5. Dinyatakan bersalah berdasarkan putusan pengadilan
yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap, karena
melakukan tindak pidana dengan ancaman hukuman
serendah rendahnya lima tahun penjara
Alat Kelengkapan
Alat kelengkapan DPD terdiri atas: Komite, Badan
Kehormatan dan Panitia-panitia lain yang
diperlukan.
1. Komite I
Tugas
Komite I DPD RI merupakan alat kelengkapan DPD RI
yang bersifat tetap, yang mempunyai lingkup tugas
pada otonomi daerah; hubungan pusat dan daerah;
serta pembentukan, pemekaran, dan penggabungan
daerah
2. Komite II
Tugas
Komite II DPD RI merupakan alat kelengkapan
DPD RI yang bersifat tetap, yang mempunyai
lingkup tugas pada pengelolaan sumber daya
alam; dan pengelolaan sumber daya ekonomi
lainnya.
3. Komite III
Tugas
Komite III DPD RI merupakan alat kelengkapan
DPD RI yang bersifat tetap, yang mempunyai
lingkup tugas pada pendidikan dan agama.
4. Komisi IV
Tugas
Komite IV DPD RI merupakan alat kelengkapan
DPD RI yang bersifat tetap, yang mempunyai
lingkup tugas pada rancangan undang-undang
yang berkaitan dengan APBN; perimbangan
keuangan pusat dan daerah; memberikan
pertimbangan hasil pemeriksaan keuangan
negara dan pemilihan Anggota BPK; pajak; dan
usaha mikro, kecil dan menengah.
5. Panitia Perancang undang-undang

Anda mungkin juga menyukai