Anda di halaman 1dari 11

1.

MPR (Majelis Permusyawaratan Rakyat)


MPR merupakan lembaga negara yang kedudukannya kini sederajad dengan lembaga
negara lainnya. Lembaga tersebut terdiri atas anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan
anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) yang dipilih melalui pemilihan umum dan diatur
oleh Undang-Undang.
Lalu, apa tugas dan wewenang MPR? Mengutip laman resmi MPR, tugas dan wewewang
MPR sebagai berikut:

 Mengubah dan menetapkan undang-undang dasar.


 Melantik presiden dan wakil presiden berdasarkan hasil pemilihan umum, dalam
sidang paripurna MPR.
 Memutuskan usul DPR berdasarkan putusan Mahkamah Konstitusi untuk
memberhentikan presiden dan/atau wakil presiden dalam masa jabatannya setelah
presiden dan atau wakil presiden diberi kesempatan untuk menyampaikan
penjelasan di dalam sidang paripurna MPR.
 Melantik wakil presiden menjadi presiden apabila presiden mangkat, berhenti,
diberhentikan, atau tidak dapat melaksanakan kewajibannya dalam masa
jabatannya.
 Memilih wakil presiden dari dua calon yang diajukan presiden apabila terjadi
kekosongan jabatan wakil presiden dalam masa jabatannya selambat-lambatnya
dalam waktu enam puluh hari.
 Memilih presiden dan wakil presiden apabila keduanya berhenti secara bersamaan
dalam masa jabatannya, dari dua paket calon presiden dan wakil presiden yang
diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik yang paket calon presiden
dan wakil presidennya meraih suara terbanyak pertama dan kedua dalam pemilihan
sebelumnya, sampai habis masa jabatannya selambat-lambatnya dalam waktu tiga
puluh hari

SUMBER : https://nasional.kontan.co.id
2. DPR ( Dewan Perwakilan Rakyat )
Pengertian DPR atau Dewan Perwakilan Rakyat adalah salah satu lembaga tinggi negara
dalam sistem ketatanegaraan Indonesia yang merupakan lembaga perwakilan Rakyat.
Anggota DPR terdiri atas anggota partai politik yang dipilih melalui pemilu.
Fungsi dewan perwakilan rakyat, di antaranya yaitu:
1. Fungsi Legislasi
2. Fungsi Anggaran
3. Fungsi Pengawasan
Berikut ini hak-hak yang dimiliki DPR di antaranya yaitu:
1. Hak Interpelasi
2. Hak Angket
3. Hak Imunitas
4. Hak Menyatakan Pendapat
5. Hak Budget
6. Hak Bertanya
7. Hak Amandemen
Tugas dan wewenang DPR :

1. Menyusun Program Legislasi Nasional atau Prolegnas.


2. Menyusun dan membahas Rancangan Undang-Undang
3. Menerima RUU yang diajukan oleh DPD terkait dengan otonomi daerah; hubungan
pusat dan daerah; pembentukan, pemekaran dan penggabungan daerah;
pengelolaan SDA dan SDE lainnya; serta perimbangan keuangan pusat dan daerah.
4. Membahas RUU yang diusulkan oleh Presiden maupun DPD
5. Menetapkan UU bersama dengan Presiden
6. Menyetujui atau tidak menyetujui peraturan pemerintah pengganti UU yang
diajukan Presiden untuk ditetapkan menjadi UU
7. Memberikan persetujuan atas RUU tentang APBN yang diajukan Presiden.
8. Memperhatikan pertimbangan DPD atas RUU tentang APBN dan RUU terkait pajak,
pendidikan dan agama
9. Menindaklanjuti hasil pemeriksaan atas pengelolaan dan tanggung jawab keuangan
negara yang disampaikan oleh BPK.
10. Memberikan persetujuan terhadap pemindahtanganan aset negara maupun
terhadap perjanjian yang berdampak luas bagi kehidupan rakyat yang terkait dengan
beban keuangan negara
11. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan UU, APBN dan kebijakan pemerintah
12. Membahas dan menindaklanjuti hasil pengawasan yang disampaikan oleh DPD
terkait dengan pelaksanaan UU mengenai otonomi daerah, pembentukan,
pemekaran dan penggabungan daerah, pengelolaan SDA dan SDE lainnya,
pelaksanaan APBN, pajak, pendidikan dan agama.
13. Menyerap, menghimpun, menampung dan menindaklanjuti aspirasi rakyat

SUMBER : https://www.pelajaran.co.id
3.DPD ( Dewan Perwakilan Daerah )

DPD merupakan suatu lembaga tinggi negara dalam sistem ketatanegaraan Indonesia yang
anggotanya dipilih melalui pemilihan umum dari perwakilan setiap provinsi. Anggota Dewan
Perwakilan Daerah dari setiap provinsi yang jumlahnya sama dan jumlah dari
semua anggota Dewan Perwakilan Daerah tidak lebih dari sepertiga dari jumlah anggota
Dewan Perwakilan Rakyat.

Tugas dan wewenang DPD :

1. Dapat mengajukan kepada DPR rancangan undangundang yang berkaitan dengan


otonomi daerah, hubungan pusat dan daerah, pembentukan dan pemekaran serta
penggabungan daerah, pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya ekonomi
lainnya, serta yang berkaitan dengan perimbangan keuangan pusat dan daerah;
2. Ikut membahas bersama DPR dan Presiden rancangan undang-undang
3. Ikut membahas bersama DPR dan Presiden rancangan undang-undang yang diajukan
oleh Presiden atau DPR
4. Memberikan pertimbangan kepada DPR atas rancangan undang-undang tentang
APBN dan rancangan undang-undang yang berkaitan dengan pajak, pendidikan, dan
agama
5. Dapat melakukan pengawasan atas pelaksanaan undang-undang mengenai otonomi
daerah, pembentukan, pemekaran, dan penggabungan daerah, hubungan pusat dan
daerah, pengelolaan sumber daya alam, dan sumber daya ekonomi lainnya,
pelaksanaan APBN, pajak, pendidikan, dan agama
6. Menyampaikan hasil pengawasan atas pelaksanaan undang-undang mengenai
otonomi daerah,
7. Menerima hasil pemeriksaan atas keuangan negara dari BPK sebagai bahan
membuat pertimbangan kepada DPR tentang rancangan undang-undang yang
berkaitan dengan APBN;
8. Memberikan pertimbangan kepada DPR dalam pemilihan anggota BPK; dan
9. Ikut serta dalam penyusunan program legislasi nasional yang berkaitan dengan
otonomi daerah, hubungan pusat dan daerah, pembentukan dan pemekaran serta
penggabungan daerah, pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya ekonomi
lainnya, serta yang berkaitan dengan perimbangan keuangan pusat dan daerah.

SUMBER : https://www.gurupendidikan.co.id
4.BPK (BADAN PEMERIKSA KEUANGAN)
adalah lembagatinggi negara dalam sistem ketatanegaraan Indonesia yang memiliki
wewenang memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara. Anggota BPK
dipilih oleh Dewan Perwakilan Rakyat dengan memperhatikan pertimbangan Dewan
Perwakilan Daerah, dan diresmikan oleh Presiden.
TUGAS BADAN PEMERIKSA KEUANGAN
1. 1. Pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan yang dilakukan
oleh BPK terbatas pada Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Bank
Indonesia, Lembaga Negara lainnya, BUMN, Badan Layanan Umum, BUMD,
dan semua lembaga lainnya yang mengelola keuangan negara.
2. Pelaksanaan pemeriksaan BPK tersebut dilakukan atas dasar undang-undang
tentang pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara.
3. Pemeriksaan yang dilakukan BPK mencakup pemeriksaan kinerja, keuangan,
dan pemeriksaan dengan adanya maksud tertentu.
4. Hasil pemeriksaan yang telah dilakukan oleh BPK harus dibahas sesuai dengan
standar pemeriksaan keuangan negara yang berlaku.
5. Hasil pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara
diserahkan kepada DPD, DPR, dan DPRD. Dan juga menyerahkan hasil
pemeriksaan secara tertulis kepada Presiden, Gubernur, dan Bupati/Walikota.
6. Jika terbukti adanya tindakan pidana, maka BPK wajib melapor pada instansi
yang berwenang paling lambat 1 bulan sejak diketahui adanya tindakan
pidana tersebut.
WEWENANG BADAN PEMERIKSA KEUANGAN
1. Dalam menjalankan tugasnya, BPK memiliki wewenang untuk menentukan objek
pemeriksaan, merencanakan serta melaksanakan pemeriksaan.
2. Semua data, informasi, berkas dan semua hal yang berkaitan dengan
pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara hanya bersifat sebagai alat
untuk bahan pemeriksaan.
3. BPK juga berwenang dalam memberikan pendapat kepada DPR, DPD, DPRD, dan
semua lembaga keuangan negara lain yang diperlukan untuk menunjang sifat
pekerjaan BPK.
4. BPK berwenang memberi nasihat/pendapat berkaitan dengan pertimbangan
penyelesaian masalah kerugian negara.

Sumber=www.mag.co.id
5. PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
Presiden Republik Indonesia adalah kepala negara sekaligus kepala
pemerintahanIndonesia. Sebagai kepala negara, Presiden adalah simbol resmi
negara Indonesia di dunia. Sebagai kepala pemerintahan, Presiden dibantu oleh
wakil presiden dan menteri-menteri dalam kabinet, memegang kekuasaan eksekutif
untuk melaksanakan tugas-tugas pemerintah sehari-hari. Presiden (dan Wakil
Presiden) menjabat selama 5 tahun, dan sesudahnya dapat dipilih kembali dalam
jabatan yang sama untuk satu kali masa jabatan.

TUGAS PRESIDEN sebagai KEPALA NEGARA


UUD 1945 Pasal 10: Presiden memegang kekuasaan yang tertinggi atas Angkatan Darat,
Angkatan Laut dan Angkatan Udara.
UUD 1945 Pasal 13 ayat 1: Presiden mengangkat duta dan konsul.
UUD 1945 Pasal 13 ayat 3: Presiden menerima penempatan duta negara lain dengan
memperhatikan pertimbangan Dewan Perwakilan Rakyat.
UUD 1945 Pasal 29 Ayat 2: Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk
memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan
kepercayaannya itu
UUD 1945 Pasal 31 Ayat 4: Negara memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-
kurangnya dua puluh persen dari anggaran pendapatan dan belanja negara serta dari
anggaran pendapatan dan belanja daerah untuk memenuhi kebutuhan penyelenggaraan
pendidikan nasional
UUD 1945 Pasal 32 Ayat 1: Negara memajukan kebudayaan nasional Indonesia di
tengah peradaban dunia dengan menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara
dan mengembangkan nilai-nilai budayanya.
UUD 1945 Pasal 32 Ayat 2: Negara menghormati dan memelihara bahasa daerah
sebagai kekayaan budaya nasional.
TUGAS PRESIDEN sebagai KEPALANYA PEMERINTAHAN
UUD 1945 Pasal 4 ayat 1: Presiden Republik Indonesia memegang kekuasaan
pemerintahan menurut Undang-Undang Dasar.
UUD 1945 Pasal 5 ayat 2: Presiden menetapkan peraturan pemerintah untuk
menjalankan undang-undang sebagaimana mestinya.
UUD 1945 Pasal 17 ayat 2: Menteri-menteri itu diangkat dan diberhentikan oleh
Presiden.
UUD 1945 Pasal 18B Ayat 1: Hubungan wewenang antara pemerintah pusat dan
pemerintahan daerah provinsi, kabupaten, dan kota, atau provinsi dan kabupaten
dan kota, diatur dengan undang-undang dengan memperhatikan kekhususan dan
keragaman daerah
UUD 1945 Pasal 18B Ayat 2: Hubungan keuangan, pelayanan umum, pemanfaatan
sumber daya alam dan sumber daya lainnya antara pemerintah pusat dan
pemerintah daerah diatur dan dilaksanakan secara adil dan selaras berdasarkan
undang-undang.
UUD 1945 Pasal 20 Ayat 4: Presiden mengesahkan rancangan undang-undang
yang telah disetujui bersama untuk menjadi undang-undang.
Wewenang Presiden
UUD 1945 Pasal 5 Ayat 1: Presiden berhak mengajukan rancangan undang-undang kepada
Dewan Perwakilan Rakyat.
UUD 1945 Pasal 11 Ayat 1: Presiden dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat
menyatakan perang, membuat perdamaian dan perjanjian dengan negara lain
UUD 1945 Pasal 11 Ayat 2: Presiden dalam membuat perjanjian internasional lainnya yang
menimbulkan akibat yang luas dan mendasar bagi kehidupan rakyat yang terkait dengan
beban keuangan negara, dan/atau mengharuskan perubahan atau pembentukan undang-
undang harus dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat.
UUD 1945 Pasal 12: Presiden menyatakan keadaan bahaya. Syarat-syarat dan akibatnya
keadaan bahaya ditetapkan dengan undang-undang.
UUD 1945 Pasal 14 Ayat 1: Presiden memberi grasi dan rehabilitasi dengan memperhatikan
pertimbangan Mahkamah agung.
UUD 1945 Pasal 14 Ayat 2: Presiden memberi amnesti dan abolisi dengan memperhatikan
pertimbangan Dewan Perwakilan Rakyat.
Sumber=www.ciputrauceo.net
6. MA ( Mahkamah Agung )
Mahkamah agung adalah sebuah lembaga tertinggi didalam sistem tata negara Republik
Indonesia dalam kekuasaan kehakiman. Mahkamah agung merupakan sebuah lembaga
tinggi yang membawahi berbagai badan peradilan. MA adalah salah satu pelaku kekuasaan
kehakiman sebagai Lembaga Tinggi Negara yang merupakan Pengadilan Negara Tertinggi
dari semua Lingkungan Peradilan, dimana dalam melaksanakan tugasnya terlepas dari
pengaruh pemerintah dan pengaruh-pengaruh lain. Mahkamah Agung berkedudukan di
ibukota Negara Republik Indonesia. (UU. No.14 Tahun 1985 pasal 1,2,3).
Fungsi Mahkamah Agung antara lain:
1. Fungsi Peradilan
2. Fungsi Pengawasan
3. Fungsi Mengatur
4. Fungsi Nasehat
5. Fungsi Administratif
Tugas daripada Mahkamah Agung antara lain :

1. Melakukan pengawasan tertinggi terhadap penyelenggaraan peradilan di semua


lingkungan peradilan dalam menjalan kekuasaan kehakiman.
2. Mengawasi tingkah laku dan perbuatan para Hakim di semua lingkungan peradilan
dalam menjalankan tugasnya.
3. Mengawasi dengan cermat semua perbuatan para hakim di semua lingkungan
peradilan.
4. Untuk kepentingan negara dan keadilan Mahkamah Agung memberi peringatan,
teguran dan petunjuk yang dipandang perlu baik dengan surat tersendiri, maupun
dengan surat edaran.

Sedangkan wewenangnya antara lain :

 Memeriksa dan memutus permohonan kasasi, “terhadap putusan Pengadilan


Tingkat Banding atau Tingkat Terakhir dari semua Lingkungan Peradilan”.
 Memeriksa dan memutus sengketa tentang kewenangan mengadili.
 Memeriksa dan memutus permohonan peninjauan kembali putusan Pengadilan yang
telah memperoleh kekuatan hukum tetap.
 Menguji secara materiil hanya terhadap peraturan perundang-undangan di bawah
undang-undang.
 Meminta keterangan tentang hal-hal yang bersangkutan dengan teknis peradilan
dari semua Lingkungan Peradilan.
 Memberi petunjuka, teguran atau peringatan yang dipandang perlu kepada
Pengadilan di semua Lingkungan Peradilan, dengan tidak mengurangi kebebasan
Hakim dalam memeriksa dan memutus perkara.
 Memeriksa dan memutus permohonan peninjauan kembali pada tingkat pertama
dan terakhir atas putusan Pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum
tetap.
SUMBER : www.dosenpendidikan.co.id

7.Mahkamah Konstitusi
Mahkamah konstitusi yaitu lembaga tinggi suatu negara pada sistem ketatanegaraan
Indonesia yang memegang kekuasaan kehakiman bersama dengan Mahkamah Agung.
Berdasarkan Undang-Undang No.4 Tahun 2003 pasal 1. Mahkamah Konstitusi adalah salah
salah satu lembaga negara yang menjalankah kekuasaan kehakiman yang merdeka untuk
penyelenggaraan peradilan untuk penegakan hukum dan keadilan.
Tugas Mahkamah Konstitusi (MK)
1. Melakukan pengujian Undang-Undang terhadap Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945.
2. Memutuskan sengketa kewenangan lembaga negara yang kewenangannya diberikan
oleh Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
3. Mengeluarkan keputusan pembubaran partai politik
4. Mengeluarkan keputusan tentang perselisihan hasil pemilu (pemilihan umum)
5. Memberikan keputusan terhadap pendapat dewan perwakilan rakyat tentang
dugaan pelanggaran oleh presiden dan atau wakil presiden menurut UUD 1945.
6. Mencari bukti mengenai permasalahan dengan mengenai pejabat negara, pejabat
pemerintah atau warga masyarakat.

Fungsi Mahkamah Konstitusi (MK)


1. Melakukan pengawalan konstitusi di Indonesia. Hal ini artinya bahwa Mahkamah
Konstitusi harus melakuka penegakan konstitusi sesuai dengan UUD 1945.
2. Menjaga dan menjamin terjadinya penyelenggaraan konstitusionalitas hukum
3. Melakukan pengujian Undang-Undang terhadap Undang-Undang 1945.
4. Melakukan putusan sengketa yang terjadi antara lembaga negara
5. Melakukan putusan pembubaran suatu partai politik terhadap dasar alasan tertentu.

Apabila terjadi sengketa terhadap hasil pemilu, maka mahkamah konstitusi memiliki hak
memutuskan sengketa tersebut.
Wewenang Mahkamah Konstitusi (MK)
Mengadili di tingkat pertama dan terakhir yang putusannya sifatnya final untuk;
Menguji Undang-Undang terhadap Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945.
Mengeluarkan putusan sengketa kewenangan lembaga negara yang kewenangannya
diberikan oleh Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Memberikan putusan pembubaran partai politik.
Mengeluarkan putusan perselisihan mengenai hasil pemilu (pemilihan umum)
Struktur Anggota Mahkamah Konstitusi (MK)
Menurut Undang-Undang No. 24 Tahun 2003 mengenai Mahkamah Konstitusi, dijelaskan
bahwa Mahkamah Konstitusi mempunyai anggota sembilan (9) orang anggota hakim
konstitusi, yang ditetapkan oleh presiden. Susunan Mahkamah Konstitusi antara lain
1. Ketua merangkah anggota
2. Waki ketua merangkap anggota
3. Anggota hakim konstitus-
4. Sekretariat Jenderal
5. Kepaniteraan

SUMBER : www.seputarpengetahuan.co.id
8.KOMISI YUDISIAL ( KY )
WEWENANG
Sesuai Pasal 13 Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Undang-
Undang Nomor 22 Tahun 2004 tentang Komisi Yudisial, Komisi Yudisial mempunyai
wewenang:
1. Mengusulkan pengangkatan hakim agung dan hakim ad hoc di Mahkamah Agung
kepada DPR untuk mendapatkan persetujuan;
2. Menjaga dan menegakkan kehormatan, keluhuran martabat, serta perilaku hakim;
3. Menetapkan Kode Etik dan/atau Pedoman Perilaku Hakim (KEPPH) bersama-sama
dengan Mahkamah Agung;
4. Menjaga dan menegakkan pelaksanaan Kode Etik dan/atau Pedoman Perilaku Hakim
(KEPPH).

TUGAS
Berdasarkan Pasal 14 Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2011, dalam melaksanakan
wewenang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 huruf a, yaitu mengusulkan
pengangkatan hakim agung dan hakim ad hoc di Mahkamah Agung kepada DPR untuk
mendapatkan persetujuan, maka Komisi Yudisial mempunyai tugas:
a. Melakukan pendaftaran calon hakim agung;
b. Melakukan seleksi terhadap calon hakim agung;
c. Menetapkan calon hakim agung; dan
d. Mengajukan calon hakim agung ke DPR.
Pasal 20 Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2011 mengatur bahwa:
1. Dalam rangka menjaga dan menegakkan kehormatan, keluhuran martabat, serta perilaku
hakim, Komisi Yudisial mempunyai tugas:
a. Melakukan pemantauan dan pengawasan terhadap perilaku hakim;
b. Menerima laporan dari masyarakat berkaitan dengan pelanggaran Kode Etik dan
Pedoman Perilaku Hakim;
c. Melakukan verifikasi, klarifikasi, dan investigasi terhadap laporan dugaan pelanggaran
Kode Etik dan Pedoman Perilaku Hakim secara tertutup;
d. Memutus benar tidaknya laporan dugaan pelanggaran Kode Etik dan Pedoman Perilaku
Hakim,
e. Mengambil langkah hukum dan/atau langkah lain terhadap orang perseorangan,
kelompok orang, atau badan hukum yang merendahkan kehormatan dan keluhuran
martabat hakim.
2. Selain tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Komisi Yudisial juga mempunyai tugas
mengupayakan peningkatan kapasitas dan kesejahteraan hakim;
3. Dalam rangka menjaga dan menegakkan kehormatan, keluhuran martabat, serta perilaku
hakim, sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, Komisi Yudisial dapat meminta
bantuan kepada aparat penegak hukum untuk melakukan penyadapan dan merekam
pembicaraan dalam hal adanya dugaan pelanggaran Kode Etik dan/atau Pedoman Perilaku
Hakim oleh Hakim.
4.Aparat penegak hukum wajib menindaklanjuti permintaan Komisi Yudisial sebagaimana
dimaksud pada ayat (3).

SUMBER : www.komisiyudisial.go.id

Anda mungkin juga menyukai