SUMBER : https://nasional.kontan.co.id
2. DPR ( Dewan Perwakilan Rakyat )
Pengertian DPR atau Dewan Perwakilan Rakyat adalah salah satu lembaga tinggi negara
dalam sistem ketatanegaraan Indonesia yang merupakan lembaga perwakilan Rakyat.
Anggota DPR terdiri atas anggota partai politik yang dipilih melalui pemilu.
Fungsi dewan perwakilan rakyat, di antaranya yaitu:
1. Fungsi Legislasi
2. Fungsi Anggaran
3. Fungsi Pengawasan
Berikut ini hak-hak yang dimiliki DPR di antaranya yaitu:
1. Hak Interpelasi
2. Hak Angket
3. Hak Imunitas
4. Hak Menyatakan Pendapat
5. Hak Budget
6. Hak Bertanya
7. Hak Amandemen
Tugas dan wewenang DPR :
SUMBER : https://www.pelajaran.co.id
3.DPD ( Dewan Perwakilan Daerah )
DPD merupakan suatu lembaga tinggi negara dalam sistem ketatanegaraan Indonesia yang
anggotanya dipilih melalui pemilihan umum dari perwakilan setiap provinsi. Anggota Dewan
Perwakilan Daerah dari setiap provinsi yang jumlahnya sama dan jumlah dari
semua anggota Dewan Perwakilan Daerah tidak lebih dari sepertiga dari jumlah anggota
Dewan Perwakilan Rakyat.
SUMBER : https://www.gurupendidikan.co.id
4.BPK (BADAN PEMERIKSA KEUANGAN)
adalah lembagatinggi negara dalam sistem ketatanegaraan Indonesia yang memiliki
wewenang memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara. Anggota BPK
dipilih oleh Dewan Perwakilan Rakyat dengan memperhatikan pertimbangan Dewan
Perwakilan Daerah, dan diresmikan oleh Presiden.
TUGAS BADAN PEMERIKSA KEUANGAN
1. 1. Pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan yang dilakukan
oleh BPK terbatas pada Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Bank
Indonesia, Lembaga Negara lainnya, BUMN, Badan Layanan Umum, BUMD,
dan semua lembaga lainnya yang mengelola keuangan negara.
2. Pelaksanaan pemeriksaan BPK tersebut dilakukan atas dasar undang-undang
tentang pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara.
3. Pemeriksaan yang dilakukan BPK mencakup pemeriksaan kinerja, keuangan,
dan pemeriksaan dengan adanya maksud tertentu.
4. Hasil pemeriksaan yang telah dilakukan oleh BPK harus dibahas sesuai dengan
standar pemeriksaan keuangan negara yang berlaku.
5. Hasil pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara
diserahkan kepada DPD, DPR, dan DPRD. Dan juga menyerahkan hasil
pemeriksaan secara tertulis kepada Presiden, Gubernur, dan Bupati/Walikota.
6. Jika terbukti adanya tindakan pidana, maka BPK wajib melapor pada instansi
yang berwenang paling lambat 1 bulan sejak diketahui adanya tindakan
pidana tersebut.
WEWENANG BADAN PEMERIKSA KEUANGAN
1. Dalam menjalankan tugasnya, BPK memiliki wewenang untuk menentukan objek
pemeriksaan, merencanakan serta melaksanakan pemeriksaan.
2. Semua data, informasi, berkas dan semua hal yang berkaitan dengan
pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara hanya bersifat sebagai alat
untuk bahan pemeriksaan.
3. BPK juga berwenang dalam memberikan pendapat kepada DPR, DPD, DPRD, dan
semua lembaga keuangan negara lain yang diperlukan untuk menunjang sifat
pekerjaan BPK.
4. BPK berwenang memberi nasihat/pendapat berkaitan dengan pertimbangan
penyelesaian masalah kerugian negara.
Sumber=www.mag.co.id
5. PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
Presiden Republik Indonesia adalah kepala negara sekaligus kepala
pemerintahanIndonesia. Sebagai kepala negara, Presiden adalah simbol resmi
negara Indonesia di dunia. Sebagai kepala pemerintahan, Presiden dibantu oleh
wakil presiden dan menteri-menteri dalam kabinet, memegang kekuasaan eksekutif
untuk melaksanakan tugas-tugas pemerintah sehari-hari. Presiden (dan Wakil
Presiden) menjabat selama 5 tahun, dan sesudahnya dapat dipilih kembali dalam
jabatan yang sama untuk satu kali masa jabatan.
7.Mahkamah Konstitusi
Mahkamah konstitusi yaitu lembaga tinggi suatu negara pada sistem ketatanegaraan
Indonesia yang memegang kekuasaan kehakiman bersama dengan Mahkamah Agung.
Berdasarkan Undang-Undang No.4 Tahun 2003 pasal 1. Mahkamah Konstitusi adalah salah
salah satu lembaga negara yang menjalankah kekuasaan kehakiman yang merdeka untuk
penyelenggaraan peradilan untuk penegakan hukum dan keadilan.
Tugas Mahkamah Konstitusi (MK)
1. Melakukan pengujian Undang-Undang terhadap Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945.
2. Memutuskan sengketa kewenangan lembaga negara yang kewenangannya diberikan
oleh Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
3. Mengeluarkan keputusan pembubaran partai politik
4. Mengeluarkan keputusan tentang perselisihan hasil pemilu (pemilihan umum)
5. Memberikan keputusan terhadap pendapat dewan perwakilan rakyat tentang
dugaan pelanggaran oleh presiden dan atau wakil presiden menurut UUD 1945.
6. Mencari bukti mengenai permasalahan dengan mengenai pejabat negara, pejabat
pemerintah atau warga masyarakat.
Apabila terjadi sengketa terhadap hasil pemilu, maka mahkamah konstitusi memiliki hak
memutuskan sengketa tersebut.
Wewenang Mahkamah Konstitusi (MK)
Mengadili di tingkat pertama dan terakhir yang putusannya sifatnya final untuk;
Menguji Undang-Undang terhadap Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945.
Mengeluarkan putusan sengketa kewenangan lembaga negara yang kewenangannya
diberikan oleh Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Memberikan putusan pembubaran partai politik.
Mengeluarkan putusan perselisihan mengenai hasil pemilu (pemilihan umum)
Struktur Anggota Mahkamah Konstitusi (MK)
Menurut Undang-Undang No. 24 Tahun 2003 mengenai Mahkamah Konstitusi, dijelaskan
bahwa Mahkamah Konstitusi mempunyai anggota sembilan (9) orang anggota hakim
konstitusi, yang ditetapkan oleh presiden. Susunan Mahkamah Konstitusi antara lain
1. Ketua merangkah anggota
2. Waki ketua merangkap anggota
3. Anggota hakim konstitus-
4. Sekretariat Jenderal
5. Kepaniteraan
SUMBER : www.seputarpengetahuan.co.id
8.KOMISI YUDISIAL ( KY )
WEWENANG
Sesuai Pasal 13 Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Undang-
Undang Nomor 22 Tahun 2004 tentang Komisi Yudisial, Komisi Yudisial mempunyai
wewenang:
1. Mengusulkan pengangkatan hakim agung dan hakim ad hoc di Mahkamah Agung
kepada DPR untuk mendapatkan persetujuan;
2. Menjaga dan menegakkan kehormatan, keluhuran martabat, serta perilaku hakim;
3. Menetapkan Kode Etik dan/atau Pedoman Perilaku Hakim (KEPPH) bersama-sama
dengan Mahkamah Agung;
4. Menjaga dan menegakkan pelaksanaan Kode Etik dan/atau Pedoman Perilaku Hakim
(KEPPH).
TUGAS
Berdasarkan Pasal 14 Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2011, dalam melaksanakan
wewenang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 huruf a, yaitu mengusulkan
pengangkatan hakim agung dan hakim ad hoc di Mahkamah Agung kepada DPR untuk
mendapatkan persetujuan, maka Komisi Yudisial mempunyai tugas:
a. Melakukan pendaftaran calon hakim agung;
b. Melakukan seleksi terhadap calon hakim agung;
c. Menetapkan calon hakim agung; dan
d. Mengajukan calon hakim agung ke DPR.
Pasal 20 Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2011 mengatur bahwa:
1. Dalam rangka menjaga dan menegakkan kehormatan, keluhuran martabat, serta perilaku
hakim, Komisi Yudisial mempunyai tugas:
a. Melakukan pemantauan dan pengawasan terhadap perilaku hakim;
b. Menerima laporan dari masyarakat berkaitan dengan pelanggaran Kode Etik dan
Pedoman Perilaku Hakim;
c. Melakukan verifikasi, klarifikasi, dan investigasi terhadap laporan dugaan pelanggaran
Kode Etik dan Pedoman Perilaku Hakim secara tertutup;
d. Memutus benar tidaknya laporan dugaan pelanggaran Kode Etik dan Pedoman Perilaku
Hakim,
e. Mengambil langkah hukum dan/atau langkah lain terhadap orang perseorangan,
kelompok orang, atau badan hukum yang merendahkan kehormatan dan keluhuran
martabat hakim.
2. Selain tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Komisi Yudisial juga mempunyai tugas
mengupayakan peningkatan kapasitas dan kesejahteraan hakim;
3. Dalam rangka menjaga dan menegakkan kehormatan, keluhuran martabat, serta perilaku
hakim, sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, Komisi Yudisial dapat meminta
bantuan kepada aparat penegak hukum untuk melakukan penyadapan dan merekam
pembicaraan dalam hal adanya dugaan pelanggaran Kode Etik dan/atau Pedoman Perilaku
Hakim oleh Hakim.
4.Aparat penegak hukum wajib menindaklanjuti permintaan Komisi Yudisial sebagaimana
dimaksud pada ayat (3).
SUMBER : www.komisiyudisial.go.id