Anda di halaman 1dari 8

Lembar Jawaban UAS

HUKUM KONSTITUSI

NAMA : Muhammad Rifki Setiawan


NIM : 183112330050242
MATA KULIAH : Hukum Konstitusi
KELAS : R.01
SIFAT UJIAN : Open Book
DOSEN PENGUJI : Dr. Hamrin, S.H., M.H., M.Si. (Han)
HARI/TANGGAL : Senin/ 7 Februari 2021
Pukul : 08.00- 19.00 WIB
PERHATIKAN :
 Kerjakan soal secara berurutan dan gunakan huruf arial serta ukuran huruf 12 pt dalam
menjawab soal;
 Kerjakan sendiri dan hindari plagiasi dalam menjawab, apabila ada unsur plagisasi
maka jawaban tidak akan dinilai;
 Apabila terdapat kutipan dalam jawaban, maka tuliskan sumber dengan jelas;
 Jawaban diungah pada tempat yang telah disediakan sistem.

SOAL DAN JAWABAN

1. Sebutkan lembaga-lembaga Negara yang dicantumkan dalam UUD 1945 hasil


amandemen beserta tugas dan kewenanganya?

Majlis Permusyawaratan Rakyat (MPR)


a. Mengubah dan menetapkan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
b. Melantik Presiden dan/atau Wakil Presiden hasil pemilihan umum;
c. Memutuskan usul DPR untuk memberhentikan Presiden dan/ atau Wakil Presiden
dalam masa jabatannya, setelah Mahkamah Konstitusi memutuskan bahwa Presiden
dan/atau Wakil Presiden terbukti melakukan pelanggaran hukum berupa
pengkhianatan terhadap Negara, korupsi, penyuapan, tindak pidana berat lainnya, atau
perbuatan tercela dan/atau terbukti bahwa Presiden dan/atau Wakil Presiden tidak lagi
memenuhi syarat sebagai Presiden dan/atau Wakil Presiden;
d. Melantik Wakil Presiden menjadi Presiden apabila Presiden mangkat, berhenti,
diberhentikan, atau tidak dapat melakukan kewajibannya dalam masa jabatannya;
e. Memilih Wakil Presiden dari 2 (dua) calon yang diusulkan oleh Presiden apabila
terjadi kekosongan jabatan Wakil Presiden dan masa jabatannya; dan
f. Memilih Presiden dan Wakil Presiden apabila keduanya mangkat, berhenti,
diberhentikan, atau tidak dapat melakukan kewajibannya dalam masa jabatannya
secara bersamaan, dari 2 (dua) pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden yang
diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik yang pasangan calon
Presiden dan Wakil Presidennya meraih suara terbanyak pertama dan kedua dalam
pemilihan umum sebelumnya, sampai berakhir masa jabatannya

Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)


a. Legislasi, dilaksanakan sebagai perwujudan DPR selaku pemegang kekuasaan
membentuk undang-undang.
b. Anggaran, dilaksanakan untuk membahas dan memberikan persetujuan atau tidak
memberikan persetujuan terhadap rancangan undang-undang tentang APBN yang
diajukan oleh Presiden.
c. Pengawasan, dilaksanakan melalui pengawasan atas pelaksanaan undang-undang
dan APBN.

Dewan Perwakilan Daerah (DPD)


 Mengajukan rancangan undang-undang yang berkaitan dengan otonomi
daerah, hubungan pusat dan daerah, pembentukan dan pemekaran serta
penggabungan daerah, pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya
ekonomi lainnya, serta yang berkaitan dengan perimbangan keuangan pusat
dan daerah kepada DPR;
 Ikut membahas Rancangan Undang-undang (RUU) yang berkaitan dengan
poin pertama;
 Menyusun dan menyampaikan daftar inventaris masalah Rancangan Undang-
undang yang berasal dari DPR atau Presiden;
 Memberikan pertimbangan kepada DPR atas Rancangan Undang-undang
tentang APBN dan Rancangan Undang-undang yang berkaitan dengan pajak,
pendidikan dan agama;
 Dapat melakukan pengawasan atas pelaksanaan Undang-undang mengenai
otonomi daerah, pembentukan, pemekaran, dan penggabungan daerah,
hubungan pusat dan daerah, pengelolaan sumber daya alam, dan sumber daya
ekonomi lainnya, pelaksanaan APBN, pajak, pendidikan dan agama;
 Menyampaikan hasil pengawasan atas pelaksanaan Undang-undang mengenai
otonomi daerah, pembentukan, pemekaran dan penggabungan daerah,
hubungan pusat dan daerah, pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya
ekonomi lainnya, pelaksanaan Undang-undang APBN, pajak, pendidikan, dan
agama kepada DPR sebagai bahan pertimbangan untuk ditindaklanjuti.
 Menerima hasil pemeriksaan atas keuangan negara dari BPK sebagai bahan
membuat pertimbangan kepada DPR tentang Rancangan Undang-undang yang
berkaitan dengan APBN;
 Memberikan pertimbangan kepada DPR dalam pemilihan anggota BPK;
 Menyusun program legislasi nasional yang berkaitan dengan otonomi daerah,
hubungan pusat dan daerah, pembentukan dan pemekaran serta penggabungan
daerah, pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya ekonomi lainnya,
serta yang berkaitan dengan perimbangan keuangan pusat dan daerah; dan
 Melakukan pemantauan dan evaluasi atas rancangan peraturan daerah.

Presiden
 Presiden memegang kekuasaan pemerintahan menurut Undang-Undang Dasar
(Pasal 4 ayat 1).
 Presiden menetapkan Peraturan Pemerintah untuk menjalankan Undang-
Undang sebagaimana mestinya (pasal 5 ayat 2).
 Presiden mengangkat dan menghentikan menteri-menteri (pasal 17 ayat 2).
 Presiden mengesahkan rancangan undang-undang yang telah disetujui
bersama untuk menjadi undang-undang (pasal 20 ayat 4).
 Rancangan undang-undang anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN)
diajukan oleh presiden untuk dibahas bersama Dewan Perwakilan Rakyat
dengan memperhatikan pertimbangan Dewan Perwakilan Daerah (pasal 23
ayat 2).
 Anggota BPK dipilih oleh DPR dengan memperhatikan pertimbangan DPD
dan diresmikan oleh Presiden (pasal 23F ayat 1).
 Calon Hakim Agung diusulkan oleh Komisi Yudusial (KY) kepada DPR
untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan sebagai Hakim
Agung oleh Presiden (pasal 24A ayat 3).
 Anggota KY diangkat dan diberhentikan oleh Presiden dengan persetujuan
DPR (pasal
 MK mempunyai 9 orang anggota hakim konstitusi yang ditetapkan oleh
presiden, yang diajukan masing-masing 3 orang oleh MA, 3 orang oleh DPR,
dan 3 orang oleh Presiden

Wakil Presiden
 Mendampingi presiden jika presiden menjalankan tugas-tugas kenegaraan di
negara lain.
 Presiden menyerahkan jabatan kepresidenan baik pengunduran diri atau
halangan dalam menjalankan tugas, seperti mengalami kematian saat menjabat
presiden.
 Membantu presiden menjalankan tugas sehari-hari
 Menjalankan tugas presiden jika presiden berhalangan hadir.
 Mengganti presiden jika jabatan presiden lowong.
Mahkamah Agung

1. Melakukan pengawasan tertinggi terhadap penyelenggaraan peradilan di semua


lingkungan peradilan dalam menjalan kekuasaan kehakiman.
2. Mengawasi tingkah laku dan perbuatan para Hakim di semua lingkungan
peradilan dalam menjalankan tugasnya.
3. Mengawasi dengan cermat semua perbuatan para hakim di semua lingkungan
peradilan.
4. Untuk kepentingan negara dan keadilan Mahkamah Agung memberi peringatan,
teguran dan petunjuk yang dipandang perlu baik dengan surat tersendiri, maupun
dengan surat edaran.

Mahkamah Konstitusi

 Menguji undang-undang terhadap UUD 1945.


 Memutus sengketa kewenangan antar lembaga negara yang kewenangannya
diberikan oleh UUD 1945.
 Memutus pembubaran partai politik.
 Memutus perselisihan tentang hasil pemilu.

Komisi Yudusial
 Mengusulkan pengangkatan hakim agung dan hakim ad hoc di Mahkamah Agung
kepada DPR untuk mendapatkan persetujuan;
 Menjaga dan menegakkan kehormatan, keluhuran martabat, serta perilaku hakim;
 Menetapkan Kode Etik dan/atau Pedoman Perilaku Hakim (KEPPH) bersama-
sama dengan Mahkamah Agung;

Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)

1. Dalam menjalankan tugasnya, BPK memiliki wewenang untuk menentukan objek


pemeriksaan, merencanakan serta melaksanakan pemeriksaan. Penentuan waktu
dan metode pemeriksaan serta menyusun maupun menyajikan laporan juga
menjadi wewenang dari BPK tersebut.

2. Semua data, informasi, berkas dan semua hal yang berkaitan dengan pengelolaan
dan tanggung jawab keuangan negara hanya bersifat sebagai alat untuk bahan
pemeriksaan.

3. BPK juga berwenang dalam memberikan pendapat kepada DPR, DPD, DPRD,
dan semua lembaga keuangan negara lain yang diperlukan untuk menunjang sifat
pekerjaan BPK.

4. BPK berwenang memberi nasihat/pendapat berkaitan dengan pertimbangan


penyelesaian masalah kerugian negara.

2. Sebutkan perbedaan Tradisi Konstitusi Indonesia dengan Amerika?


Konstitusi suatu negara pada hakekatnya merupakan hukum dasar tertinggi
yang memuat hal-hal mengenai penyelenggaraan negara, karenanya suatu konstitusi
harus memiliki sifat yang lebih stabil dari pada produk hukum lainnya. Terlebih lagi
jika jiwa dan semangat pelaksanaan penyelenggaraan negara juga diatur dalam
konstitusi sehingga perubahan suatu konstitusi dapat membawa perubahan yang besar
terhadap sistem penyelenggaraan negara. Bisa jadi suatu negara yang demokratis
berubah menjadi otoriter karena terjadi perubahan dalam konstitusinya.
Adakalanya keinginan rakyat untuk mengadakan perubahan konstitusi
merupakan suatu hal yang tidak dapat dihindari. Hal ini terjadi apabila mekanisme
penyelenggaraan negara yang diatur dalam konstitusi yang berlaku dirasakan sudah
tidak sesuai lagi dengan aspirasi rakyat. Oleh karena itu,  konstitusi biasanya juga
mengandung ketentuan mengenai perubahan konstitusi itu sendiri, yang kemudian
prosedurnya dibuat sedemikian rupa sehingga perubahan yang terjadi adalah benar-
benar aspirasi rakyat dan bukan berdasarkan keinginan semena-mena dan bersifat
sementara atau pun keinginan dari sekelompok orang belaka.
Pada dasarnya ada dua macam sistem yang lazim digunakan dalam praktek
ketatanegaraan di dunia dalam hal perubahan konstitusi. Sistem yang pertama adalah
bahwa apabila suatu konstitusi diubah, maka yang akan berlaku adalah konstitusi
yang berlaku secara keseluruhan (penggantian konstitusi). Sistem ini dianut oleh
hampir semua negara di dunia. Sistem yang kedua ialah bahwa apabila suatu
konstitusi diubah, maka konstitusi yang asli tetap berlaku. Perubahan terhadap
konstitusi tersebut merupakan amandemen dari konstitusi yang asli tadi. Dengan
perkataan lain, amandemen tersebut merupakan atau menjadi bagian dari
konstitusinya. Sistem ini dianut oleh Amerika Serikat. 

3. Hukum konstitusi adalah bagian dari hukum publik yang mengatur muatan materi
konstitusi. Jelaskan mengapa dalam setiap negara selalu membutuhkan Konstitusi/
Undang-Undang Dasar! dan Apa sebenarnya fungsi Konstitusi / Undang-Undang
Dasar itu?

Menurut Jimly Asshidiqie ada 10 fungsi konstitusi dalam suatu negara :


 Penentu dan pembatas kekuasaan organ negara.
 Pengatur hubungan kekuasaan antar organ negara.
 Pengatur hubungan kekuasaan antar organ negara dengan warga negara.
 Pemberi atau sumber legitimasi bagi kekuasaan negara atau kegiatan
penyelenggaraan kekuasaan negara.
 Penyalur atau pengalih kewenangan dari sumber kekuasaan yang ahli atau
rakyat kepada organ negara.
 Sebagai simbolik pemersatu atau symbol of unity.
 Sebagai simbolik rujukan identitas dan keagungan kebangsaan atau identity of
nation.
 Sebagai simbolik pusat upacara atau center of ceremony.
 Sarana pengendalian masyarakat atau social control dalam bidang politik,
sosial dan ekonomi.
 Sarana rekayasa dan pembaharuan masyarakat atau social engineering.
Jadi dapat disimpulkan konstitusi dapat difungsikan sebagai sarana kontrol
politik, sosial dan atau ekonomi di masa sekarang dan sebagai sarana
perekayasaan politik, sosial dan ekonomi menuju masa depan.
dapat dipahami dengan mudah apabila tidak ada konstitusi maka negara tidak
dapat melakukan hal-hal yang telah disebutkan diatas.

4. Dalam Undang-Undang Dasar/Konstitusi selalu terdapat pasal yang memungkinkan


Konstitusi/Undang-Undang Dasar itu diubah. Mengapa demikian? Jelaskan
argumentasi saudara! Apakah Undang-Undang Dasar 1945 juga mengatur demikian?
Di mana hal tersebut diatur? Dan jelaskan siapa yang berwenang mengubah
konstitusi/UUD 1945?

Menurut pendapat Penulis perubahan UUD 1945 dilakukan untuk menyempurnakan


aturan dasar seperti tatanan negara, kedaulatan rakyat, HAM, pembagian kekuasaan,
eksistensi negara demokrasi dan hukum. Perubahan UUD sebagai respon tuntutan
reformasi.
Dasar hukum pada peruabahan uud terdapat pada pasal 37 UUD 1945 yang
berwenang mengubah Undang- undang Dasar adalah Majelis Permusyawaratan
Rakyat. Dalam pasal tersebut tidak terdapat ketentuan siapa yang dapat mengajukan
usul perubahan Undang-undang Dasar.

5. Jelaskan salah satu hubungan antara lembaga Negara dalam UUD 1945 ?
Lembaga negara di Indonesia adalah institusi yang dibentuk berdasar UUD 1945 dan
UU dan memiliki sistem khusus yang dirancang untuk pembangunan negara.
Lembaga negara bertujuan untuk mewujudkan kedaulatan yang berada di tangan
rakyat yang dilaksanakan menurut Undang-Undang Dasar 1945.
Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan Dewan Dewan Prewakilan Rakyat
(DPR)Badan Pemeriksa Keuangan mempunyai tugas untuk membantu Dewan
Prewakilan Rakyat dalam usahanya mengawasi apakah pemerintah tidak menyelewng
dari ketentuan-ketentuan Anggaran Pendapatan Belanja Negara yang sudah disetujui
oleh Dewan Perwakilan Rakyat. Pasal 23E ayat 2 menyatakan ‘hasil pemeriksa
keuangan Negara diserahkan kepada Dewan Prewakilan Rakyat, Dewan Perwakilan
Daerah, dan Dewan Prewakilan Rakyat Daeraj, sesuai dengan kewenangannya’.
Undang undang mengatur dengan jelas dan terang tentang kelembagaan Negara ;
tugas, wewenanga, dan hubungan antar lembaga Negara. Lembaga-llembaga Negara
menurut Undang-Undang Dasar 1945 adalah; MPR, Presiden, DPR, DPD, BPK, MA
dan MK. Lembaga-lembaga Negara ini disebut juga lembaga tinggi Negara.

6. Konstitusi pada dasarnya memiliki Kedudukan, sifat, dan fungsi, Jelaskan ketiga hal
tersebut?

Kedudukan Undang-Undang Dasar 1945

Adapun dua kedudukan Undang-Undang Dasar 1945 pada sistem hukum di


Indonesia, yaitu sebagai hukum dasar tertulis paling tinggi dan norma hukum
tertinggi.
Undang-Undang Dasar 1945 bersifat tertulis, artinya merupakan suatu hukum
yang mengikat pemerintah dan setiap warga negara.
Fungsi Undang-Undang Dasar 1945 sebagai hukum dasar tertulis, yaitu untuk
mengatur jalannya pemerintahan negara.
Sebagai hukum dasar, UUD Negara Republik Indonesia menduduki posisi
tertinggi yang melandasi peraturan perundang-undangan lainnya.
Selain itu, UUD 1945 juga merupakan norma hukum tertinggi dalam sistem
ketatanegaraan Republik Indonesia.
Fungsinya sebagai norma hukum tertinggi adalah untuk dijadikan dasar
penyusunan peraturan perundang-undangan. Norma adalah aturan atau ketentuan
yang mengikat warga kelompok dalam masyarakat untuk dijadikan panduan tingkah
laku yang sesuai dan berterima.

Artinya, UUD 1945 juga menjadi panduan dan aturan yang mengatur hukum di
Indonesia.

Adapun sifat Undang-Undang Dasar 1945 adalah sebagai berikut.

1. Tertulis, artinya rumusannya jelas dan dituliskan sehingga menjadi hukum yang
mengikat pemerintah dan warga negaranya.

2. Singkat dan supel, artinya harus dikembangkan sesuai dengan perkembangan jaman
dan memuat hak asasi manusia.

3. Memuat norma dan aturan yang harus dilaksanakan secara konstitusional.

4. Merupakan peraturan hukum positif tertinggi, yang mengatur peraturan perundang-


undangan yang lebih rendah.

Selain memiliki kedudukan dan sifat yang telah dijelaskan di atas, Undang-Undang
Dasar 1945 juga memiliki fungsi.

Fungsi Undang-Undang Dasar 1945

Dalam kedudukan yang sedemikian dijelaskan di atas, UUD 1945 memiliki fungsi
sebagai berikut.
1. Alat kontrol, yang dapat memeriksa apakah norma hukum yang lebih rendah
berlaku sesuai dengan UUD 1945.

2. Pengatur, artinya Undang-Undang Dasar 1945 berperan sebagai pengatur


bagaimana kekuasaan negara disusun, dibagi, dan dilaksanakan.
3. Penentu, artinya Undang-Undang Dasar 1945 menjadi penentu hak dan kewajiban
negara, aparat negara, dan warga negara.

7. Menurut Hans Nawiasky terdapat beberapa tingkatan norma dan norma tertinggi
disebutnya dengan istilah staats fundamental norm. Bagi bangsa Indonesia, yang
menjadi staats fundamental norm adalah Pancasila, jelaskan mengapa Pancasila
sebagai Fundamental Norm? Dan mengapa Pancasila tidak termuat dalam hierarki
pembentukan peraturan perundang-undangan sebagaimana diatur dalam UU Nomor
12 Tahun 2011 yang diubah menjadi UU Nomor 15 Tahun 2019 tentang pembentukan
peraturan perundang-undangan?

Pancasila dalam posisinya sebagai sumber semua sumber hukum, atau sebagai sumber
hukum dasar nasional, berada di atas konstitusi, artinya Pancasila berada di atas UUD
1945. Jika UUD 1945 merupakan konstitusi negara, maka Pancasila adalah Kaidah
Pokok Negara yang Fundamental (staats fundamental norm)

-SELAMAT
MENGERJAKAN-

Anda mungkin juga menyukai