UUD.
2) Melantik Presiden serta Wakil
Presiden berdasarkan hasil
Pemilu dalam sidang paripurna MPR.
3) Memutuskan usul DPR
berdasarkan putusan Mahkamah
Konstitusi untuk memberhentikan Presiden dan
atau Wakil Presiden dalam masa
jabatannya setelah Presiden dan
atau Wakil Presiden diberi
kesempatan untuk menyampaikan penjelasan
di dalam sidang paripurna MPR.
4) Melantik Wakil Presiden
menjadi Presiden apabila Presiden mangkat, berhenti, diberhentikan, atau tidak dapat
melaksanakan kewajibannya
dalam masa jabatannya.
5) Memilih Wakil Presiden dari
dua calon yang diajukan Presiden
apabila terjadi kekosongan jabatan Wakil Presiden dalam masa jabatannya selambatlambatnya dalam waktu enam puluh hari.
6) Memilih Presiden serta Wakil
Presiden apabila keduanya
berhenti secara bersamaan dalam masa jabatannya, dari dua paket calon presiden serta
wakil presiden yang diusulkan
oleh partai politik atau gabungan
partai politik yang paket calon presiden serta wakil presidennya meraih suara
terbanyak pertama serta kedua
dalam pemilihan sebelumnya,
sampai habis masa jabatannya selambat- lambatnya dalam waktu 30 hari.
7) Menetapkan peraturan tata
tertib serta kode etik MPR.
Tugas dan wewenang DPR
1.Membentuk undang-undang yang dibahas dengan Presiden untuk mendapat persetujuan
bersama
2.Membahas dan memberikan atau tidak memberikan persetujuan terhadap peraturan
pemerintah pengganti undang-undang
3.Menerima dan membahas
usulan Rancangan Undang-Undang (RUU) yang diajukan oleh DPD yang berkaitan dengan
bidang otonomi daerah, hubungan pusat dan daerah,
pembentukan, pemekaran, dan penggabungan daerah, pengelolaan sumber daya alam dan
sumber daya ekonomi lainnya, serta yang berkaitan dengan perimbangan keuangan
pusat dan daerah dan mengikutsertakan dalam
pembahasannya dalam awal
pembicaraan tingkat I
4.Mengundang DPD untuk
melakukan pembahasan RUU
yang diajukan oleh DPR maupun oleh pemerintah sebagaimana dimaksud pada huruf c, pada
awal pembicaraan tingkat I
5.Memperhatikan pertimbangan DPD atas RUU Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
24.Memberikan persetujuan
kepada Presiden atas pengangkatan dan
pemberhentian anggota Komisi Yudisial
25.Memberikan persetujuan
calon hakim agung yang diusulkan Komisi Yudisial
untuk ditetapkan sebagai hakim agung oleh Presiden
26.Memilih tiga orang hakim konstitusi dan mengajukannya kepada Presiden untuk
diresmikan dengan keputusan Presiden
Tugas dan Wewenang BPK
1.Memelihara transparansi dan
akuntabilitas seluruh aspek
keuangan negara.
2.Memeriksa semua asal usul
dan besarnya penerimaan negara dari mana pun sumbernya.
3.Memeriksa dimana uang negara itu disimpan.
4.Memeriksa untuk apa uang
negara tersebut dipergunakan.
5.Meminta keterangan yang wajib diberikan oleh setiap orang, badan pemerintah atau badan
swasta sepanjang tidak bertentangan terhadap undang undang.
6.Memeriksa tanggung jawab
keuangan Negara apakah telah
digunakan sesuai yang telah
disetujui DPR.
7.Memberitahukan kepada DPR
hasil pemeriksaan keuangan negara di Indonesia bukan saja tercermin pada APBN dan
APBD. Keuangan negara itu juga tercermin pada kegiatan BUMN dan BUMD, yayasan, dana
pensiun maupun perusahaan yang terkait dengan kedinasan.Bahkan, keuangan negara juga
mencakup bantuan atau subsidi kepada lembaga sosial milik swasta.
Tugas dan kewenangan MA
1)Mengadili pada tingkat kasasi
2)Menguji peraturan perundangundangan dibawah undang-undang terhadap undang-undang
3)Memberikan pertimbangan
hukum kepada presiden dalam hal permohonan grasi dan
rehabilitasi.
Tugas dan Wewenang Mahkamah
Konstusi menurut UUD 1945 adalah :
1.Berwenang mengadili pada
tingkat pertama dan terakhir yang keputusannya bersifat final untuk menguji Undang-Undang
terhadap Undang-Undang Dasar, memutus sengketa kewewenangan lembaga Negara yang
kewewenangannya diberikan oleh UUD1945, memutus pembubaran partai politik, dan
memutus perselisihan tentang hasil
Pemilihan Umum.
2.Wajib memberi keputusan atas pendapat Dewan Perwakilan Rakyat mengenai dugaan
pelanggaran oleh Presiden atau Wakil Presiden menurut UUD 1945.
3.Menguji undang-undang
terhadap UUD 19451.
4.Memutus sengketa
kewenangan antar lembaga negara yang kewenangannya diberikan oleh UUD 1945.
5.Memutus pembubaran partai
politik
6.Memutus perselisihan
tentang hasil pemilu.
Perbedaan Tugas dan Fungsi
Mahkamah Agung dan Mahkamah
Konstitusi
Mahkamah Agung :
Pasal 24 A ayat 1 UUD NRI 1945
1. Mengadili pada tingkat kasasi
2. Menguji peraturan perundangundangan di bawah undangundang terhadap UndangUndang
3. Mempunyai wewenang lain
yang diberikan oleh undangundang
Pasal 24 C ayat 3 UUD NRI 1945
1. Mengajukan tiga orang anggota
hakim konstitusi
Pasal 14 ayat 1 UUD NRI 1945
1. Memberi pertimbangan dalam
hal Presiden memberi grasi
dan rehabilitasi
Mahkamah Konstitusi :
Pasal 24 C ayat 1 UUD NRI 1945
1. Mengadili pada tingkat
pertama dan terakhir yang
putusannya bersifat final
untuk menguji undang-undang
terhadap UUD
2. Memutus sengketa
kewenangan lembaga negara
yang kewenangannya diberikan
oleh UUD
3. Memutus pembubaran partai
politik
4. Memutus perselisihan tentang
hasil pemilihan umumm
Pasal 24 C ayat 2 UUD NRI 1945
1. Wajib memberikan putusan
atas pendapat Dewan
Presiden
Tugas Presiden :
Tugas Presiden adalah menjalankan pemerintahannya sesuai dgn UUD dan UU. Adalah tugas
Presiden juga untuk memastikan apakah jajaran pemerintahannya temasuk kepolisian dan
kejaksaan telah patuh kepada UUD dan UU itu.
Wewenang, dan hak Presiden antara lain:
2. Wakil Presiden
Fungsi Wapres adalah :
Mendampingi Presiden jika presiden menjalankan tugas-tugas kenegaraan di Negara lain atau
juga presiden menyerahkan jabatan kepresidenan baik pengunduran diri, atau halangan dalam
menjalankan tugas seperti misalnya mengalami kematian saat menjabat presiden.
Tugas Wakil Presiden :
1. Mendampingi sang presiden jika presiden menjalankan tugas-tugas kenegaraan di negara
lain .
2. Membantu dan/ atau mewakili tugas presiden di bidang kenegaraan dan
pemerintahan.
Wewenang Wakil Presiden :
1. Melaksanakan tugas teknis pemerintahan sehari-hari
2. Menyusun agenda kerja kabinet dan menetapkan fokus atau prioritas kegiatan
pemerintahan yang pelaksanaannya dipertanggung jawabkan kepada presiden.
3. Memegang kekuasaan pemerintahan menurut UUD.
Memilih Wakil Presiden dari 2 calon yang diajukan Presiden apabila terjadi
kekosongan jabatan Wakil Presiden dalam masa jabatannya.
Memilih Presiden dan Wakil Presiden apabila keduanya berhenti secara bersamaan
dalam masa jabatannya.
MPR juga tidak lagi memiliki kewenangan untuk menetapkan GBHN. Selain itu,
MPR tidak lagi mengeluarkan Ketetapan MPR (TAP MPR), kecuali yang berkenaan
dengan menetapkan Wapres menjadi Presiden, memilih Wapres apabila terjadi
kekosongan Wapres, atau memilih Presiden dan Wakil Presiden apabila Presiden dan
Wakil Presiden mangkat, berhenti, diberhentikan, atau tidak dapat melakukan
kewajibannya dalam masa jabatannya secara bersama-sama. Hal ini berimplikasi pada
materi dan status hukum Ketetapan MPRS/MPR yang telah dihasilkan sejak tahun
1960 sampai dengan tahun 2002. Saat ini Ketetapan MPR (TAP MPR) tidak lagi
menjadi bagian dari hierarkhi Peraturan Perundang-undangan.
Menerima hasil pemeriksaan keuangan negara dari BPK untuk dijadikan bahan
membuat pertimbangan bagi DPR tentang RUU yang berkaitan dengan APBN.
Agung No.14 Tahun 1985). Mahkamah Agung memberikan nasihat kepada Presiden selaku
Kepala Negara dalam rangka pemberian atau penolakan grasi (Pasal 35 Undang-undang
Mahkamah Agung No.14 Tahun 1985). Selanjutnya Perubahan Pertama Undang-undang
Dasar Negara RI Tahun 1945 Pasal 14 Ayat (1), Mahkamah Agung diberikan kewenangan
untuk memberikan pertimbangan kepada Presiden selaku Kepala Negara selain grasi juga
rehabilitasi. Namun demikian, dalam memberikan pertimbangan hukum mengenai
rehabilitasi sampai saat ini belum ada peraturan perundang-undangan yang mengatur
pelaksanaannya.
b. Mahkamah Agung berwenang meminta keterangan dari dan memberi petunjuk kepada
pengadilan disemua lingkunga peradilan dalam rangka pelaksanaan ketentuan Pasal 25
Undang-undang No.14 Tahun 1970 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Kekuasaan
Kehakiman. (Pasal 38 Undang-undang No.14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung).
5. Fungsi Administratif
a. Badan-badan Peradilan (Peradilan Umum, Peradilan Agama, Peradilan Militer dan
Peradilan Tata Usaha Negara) sebagaimana dimaksud Pasal 10 Ayat (1) Undang-undang
No.14 Tahun 1970 secara organisatoris, administrative dan finansial sampai saat ini masih
berada dibawah Departemen yang bersangkutan, walaupun menurut Pasal 11 (1) Undangundang Nomor 35 Tahun 1999 sudah dialihkan dibawah kekuasaan Mahkamah Agung.
b. Mahkamah Agung berwenang mengatur tugas serta tanggung jawab, susunan organisasi
dan tata kerja Kepaniteraan Pengadilan (Undang-undang No. 35 Tahun 1999 tentang
Perubahan Atas Undang-undang No.14 Tahun 1970 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok
Kekuasaan Kehakiman).
6. Fungsi Lain-lain
Selain tugas pokok untuk menerima, memeriksa dan mengadili serta menyelesaikan
setiap perkara yang diajukan kepadanya, berdasar Pasal 2 ayat (2) Undang-undang Nomor 14
Tahun 1970 serta Pasal 38 Undang-undang Nomor 14 Tahun 1985, Mahkamah Agung dapat
diserahi tugas dan kewenangan lain berdasarkan Undang-undang.
Menurut Undang-Undang Dasar 1945, kewajiban dan wewenang MA adalah:
Pada Mahkamah Agung terdapat hakim agung (paling banyak 60 orang). Hakim
agung dapat berasal dari sistem karier (hakim), atau tidak berdasarkan sistem karier
dari kalangan profesi atau akademisi. Calon hakim agung diusulkan oleh Komisi
Yudisial kepada Dewan Perwakilan Rakyat, untuk kemudian mendapat persetujuan
dan ditetapkan sebagai hakim agung.
BPK melakukan penelitian, penganalisaan terhadap pelaksanaan peraturan perundangan di bidang keuangan.
Sumber
Kory, Diana. 2014. Tugas dan Wewenang Presiden, Wapres, MPR, DPR, DPD, MA,
MK, KY, dan BPK
http://korydiana.blogspot.co.id/2014/12/tugas-dan-wewenang-presiden-wapres-mpr.html