Anda di halaman 1dari 3

DAFTAR NAMA KELOMPOK 2

ISU KONTEMPORER
1. Benedictus Renwarin, S.E. M.M
2. Yuliana Kaneu Teniwut, S.T.P, M.Si
3. Dr. Mailiani Safitri Hutapayo
4. Dr. Auldrich Huka
5. Dr. Dr. Indo Assa
6. Dr. Tika Wahyuni Rahajaan
7. Safira Rizky labetubun, S.Farm
8. Asis Hidi, S.T.
9. Antina Orno, S.Pd
10. Denovid N. Pattinama, S.Pd

PRO KONTRA KOMERSIALISASI VAKSINASI COVID-19

Dewasa ini, dunia sedang diguncang oleh pandemik hebat bernama


Coronavirus Disease (Covid-19). Peningkatan dari hari kehari jumlah pasien
terinfeksi virus Covid-19 sudah sulit dikendalikan. Covid-19 sendiri
merupakan sekumpulan virus yang berasal dari subfamili
Orthocronavirinae dalam keluarga Coronaviridae dan ordo Nidovirales
(Yunus & Rezki, 2020).
Covid-19 merupakan virus RNA strain tunggal positif, berkapsul dan
tidak bersegmen dengan ukuran partikel 120-160 nm. Corona virus bersifat
sensitif terhadap panas dan secara efektif dapat diinaktifkan oleh
disinfektan mengandung klorin, pelarut lipid dengan suhu 56 o C selama 30
menit, eter, alkohol, asam perioksiasetat, detergen non-ionik, formalin,
oxidizing agent dan kloroform (Yuliana, 2020).
Awal penyebaran Covid-19 terjadi di kota Wuhan (Okada et al., 2020),
China pada penghujung tahun 2019. Pada 12 Maret 2020, WHO
mengumumkan COVID-19 sebagai pandemik. COVID-19 pertama
dilaporkan di Indonesia pada tanggal 2 Maret 2020 sejumlah dua kasus.
Virus ini menyebar dengan sangat masif sehingga hampir semua negara
melaporkan penemuan kasus Covid-19. Virus ini dapat menyerang hewan
dan juga manusia. Virus ini dapat ditularkan dari manusia ke manusia
Pada manusia gejalanya berupa infeksi yang serupa dengan penyakit SARS
dan MERS (Wahida, I et al., 2020). Dengan demikian, untuk mengatasi
penyebaran Covid-19 dibutuhkan penanganan yang tepat sehingga dapat
menekan laju pertumbuhan manusia yang terinfeksi Covid-19. Salah satu
cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah
dengan melakukan vaksinasi kepada masyarakat.
Vaksinasi adalah proses terbentuknya kekebalan di dalam tubuh dari
suatu penyakit, sehingga tidak akan sakit atau hanya mengalami gejala
ringan jika terpapar penyakit tersebut. Vaksinasi dilakukan melalui
pemberian vaksin. Vaksin merupakan produk biologi yang berisi antigen
berupa mikroorganisme atau bagiannya atau zat yang dihasilkannya yang
telah diolah sedemikian rupa sehingga aman, yang apabila diberikan
kepada seseorang akan menimbulkan kekebalan spesifik secara aktif
terhadap penyakit tertentu. Vaksinasi tidak hanya bertujuan untuk
memutus rantai penularan dan menghentikan wabah, tetapi juga dalam
jangka panjang untuk mengeliminasi bahkan mengeradikasi
(memusnahkan/menghilangkan) penyakit itu sendiri (Kementerian
Kesehatan RI, 2021).
Terdapat berbagai jenis vaksin Covid-19 yang sudah disetujui oleh
WHO sehingga dapat diberikan kepada masyarakat. Jenis vaksin yang
sudah disetujui oleh WHO antara lain, Pfizer, Astra Zeneca, Johnson &
Johnson, Moderna, Sinopharm, dan Sinovac. Diantara ke-6 vaksin tersebut
3 vaksin sudah digunakan di Indonesia, yakni Astra Zeneca, Moderna, dan
Sinovac. Perbandingan vaksin Astra Zeneca, Moderna, dan Sinovac
disajikan pada Tabel 1.

Tabel 1. Perbandingan vaksin Astra Zeneca, Moderna, dan Sinovac


Astra Zeneca Moderna Sinovac
Rekomendasi Usia 18 tahun Usia 18 tahun ke Usia 18 tahun ke
ke atas atas atas
Dosis 2 kali injeksi 2 kali injeksi (0.5 2 kali injeksi (0.5 ml)
(0.5 ml) dengan ml) dengan jarak 28 dengan jarak 8-12
jarak 14 hari hari minggu
Efikasi 65.3% (Uji 94.1% (Uji Klinis) 63.9% (WHO)
Klinis
Indonesia)
Efek Nyeri, demam, Nyeri, lelah, sakit Nyeri, demam,
Samping sakit kepala, kepala, tubuh lelah, tubuh
bengkak dan menggigil, bengkak menggigil, mual dan
kemerahan di dan kemerahan di muntah, bengkak
area bekas area bekas suntikan dan kemerahan di
suntikan, area bekas suntikan
lelah, nyeri
otot, mual dan
muntah
Efek Delta Alpha dan Beta Alpha dan Beta
terhadap
Mutasi Virus
Sumber: IDN TIMES, 2021

Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan RI pada tanggal 1


Agustus 2021 vaksinasi Covid-19 di Indonesia mencapai 47.468.168 jiwa
atau 22.80% yang telah menerima vaksin pertama, sedangkan 20.673.079
jiwa atau 9.93% yang telah menerima vaksin kedua dari total sasaran
sebesar 208.265.720 jiwa. Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia belum
dapat membentuk kekebalan kelompok (herd immunity) karena banyak
lebih dari 70% masyarakat indonesia belum melakukan vaksinasi Covid-19.
Di tengah usaha pemerintah Indonesia untuk mengatasi penyebaran
Covid-19 di Indonesia yang sedang meningkat, terjadi pro dan kontra
terkait komersialisasi vaksin Covid-19. Pemerintah dinilai tidak etis dengan
melakukan kebijakan komersialisasi vaksin Covid-19, karena banyak
masyarakat miskin yang belum melakukan vaksinasi Covid-19. Pemerintah
RI disarankan untuk lebih menggunakan upaya-upaya praktis seperti
dengan mendatangi langsung masyarakat, memperbanyak tenaga
vaksinator, serta menambah kuota vaksin di daerah, sehingga terjadi
peningkatan jumlah masyarakat yang sudah melakukan vaksinasi
dibandingkan dengan melakukan kebijakan komersialisasi vaksin Covid-19.

DAFTAR PUSTAKA

Kementerian Kesehatan RI. 2021. Buku Saku Tanya Jawab Seputar


Vaksinasi Covid-19. Jakarta.

Wahida Idah, Muhammad Andi Spetiadi, M. Choerul Adlie Rafqie, Nur Fitria
Salsabila Hartono, Raihan Athallah. 2020. Pandemik Covid-19: Analisis
Perencanaan Pemerintah dan Masyarakat dalam Berbagai Upaya
Pencegahan. Jurnal Manajemen dan Organisasi (JMO), Vol. 11 No. 3,
Desember 2020, Hal. 179-188.

Yuliana. 2020. Coronavirus Disease (Covid-19); Sebuah Tinjauan Literatur.


Wellness and Healthy Megazine Volume 2, Nomor 1, Februari 2020, p 187-
192.

Yunus, N. R., & Rezki, A. 2020. Kebijakan Pemberlakuan Lock Down sebagai
Antisipasi Penyebaran Corona Virus Covid-19. SALAM: Jurnal Sosial dan
Budaya Syar-I, 7(3), 227238.

Anda mungkin juga menyukai