Anda di halaman 1dari 3

Kalimat Efektif

A. Pendahuluan
Dalam upaya menyusun sebuah karya tulis kemampuan dan keterampilan penulis
dalam merangkai kalimat memegang peranan penting. Untuk itu, penulis harus
menguasai persyaratan yang tercakup dalam kalimat yang efektif. Kalimat yang efektif
adalah kalimat yang secara jitu atau tepat mewakili gagasan atau perasaan penulis.
Untuk dapat membuat kalimat yang efektif, ada tujuh hal yang harus diperhatikan,
yaitu (1) kesatuan gagasan, (2) kepaduan, (3) penalaran, (4 )kehematan atau ekonomi
bahasa, (5) penekanan, (6) kesejajaran, dan (7) variasi.
(1) Kesatuan Gagasan
Seperti halnya paragraf, gagasan sebuah kalimat harus jelas. Dalam tata bahasa
Indonesia dikenal lima fungsi dalam kalimat, masing-masing adalah subjek, predikat,
objek, pelengkap, dan keterangan.
1. Subjek adalah bagian kalimat yang menandai apa yang dinyatakan oleh penulis
2. Predikat adalah bagian kalimat yang menandai apa yang dinyatakan oleh
pembicara tentang subjek
3. Objek adalah bagian kalimat yang melengkapi kata kerja sebagai hasil
perbuatan, yang menerima, atau yang diuntungkan oleh perbuatan
4. Pelengkap adalah bagian klausa yang merupakan bagian dari predikat kata kerja
yang menjadikannya predikat lengkap
5. Keterangan adalah bagian kalimat yang tidak merupakan inti kalimat.
Ada dua jenis kesatuan dalam sebuah kalimat yaitu kesatuan tunggal dan
kesatuan gabungan atau majemuk.
1. Kesatuan tunggal
Kalimat tunggal adalah kalimat yang mengandung hanya satu subjek dan satu
predikat.
2. Kesatuan majemuk
Kalimat majemuk adalah
yang mengandung lebih dari satu subjek dan
S1+Pkalimat
1(+O/Pel)(+ket)
predikat serta dapat bersifat setara dan bertingkat.
3. Kesatuan Majemuk bertingkat
S1+P1(+O/Pel)(+ket)
Kalimat majemuk bertingkat adalah kalimat yang mengandung induk kalimat
dan anak kalimat.

S1

+ P1

Konjungsi+S2+P2
Bahwa ujian akan diundur sudah diketahui
semua orang
Konj + S2 + P2 = S1

P1

(2) Kepaduan
Kepaduan adalah hubungan timbal balik yang baik dan jelas diantara unsur-unsur
yang membentuk kalimat.
(3) Penalaran
Penalaran adalah suatu alur berpikir agar kalimat dapat dipertanggungjawabkan,
dapat dipahami dengan mudah, cepat, tepat, serta tidak menimbulkan kesalahpahaman.
Bahasa Indonesia mengenal tiga macam hubungan logis.
1. Hubungan koordinatif adalah hubungan setara yang ditandai oleh :
a. Hubungan penambahan : dan
b. Hubungan pendampinga : serta
c. Hubungan pemilihan : atau
d. Hubungan perlawanan : tetapi, melainkan
e. Hubungan pertentangan : padahal, sedangkan
2. Hubungan korelatif adalah hubungan saling kait yang ditandai oleh :
a. Hubungan penambahan : baik, maupun
b. Hubungan perlawanan : tidak, tetapi, melainkan
c. Hubungan pemilihan : atau, apakah
d. Hubungan akibat : demikian, sehingga
e. Hubungan penegasan : jangankan
3. Hubungan subordinat adalah hubungan ketergantungan yang ditandai oleh :
a. Hubungan waktu :
1) Awal : sejak, semenjak
2) Serempak : sewaktu, ketika
3) Posterioritas : setelah, sesudah
4) Anterioritas : sebelum
5) Akhir : hingga, sampai
b. Hubungan syarat : kalau, jikalau
c. Hubungan pengandaian : seandainya, andaikata
d. Hubungan tujuan : untuk, supaya
e. Hubungan perlawanan atau konsesif: biarpun, meski
f. Hubungan pembandingan : seakan-akan, seolah-olah
g. Hubungan sebab : sebab, karena
h. Hubungan hasil : sehingga , maka
i. Hubungan alat : dengan, tanpa
j. Hubungan cara : dengan, tanpa
k. Hubungan pelengkap : bahwa, agar
l. Hubungan keterangan : yang
m. Hubungan perbandingan : sama, dengan
(4) Kehematan atau Ekonomi Bahasa

Kehematan adalah penggunaan kalimat yang tidak berbelit-belit dan tidak boros
kata. Cara memperoleh kehematan :
1. Menggunakan kata dan imbuhan yang jelas.
2. Menghindari penggunaan subjek yang sama
3. Menghindari penggunaan hiponimi
4. Menghindari penggunaan preposisi dalam kalimat
5. Menghindari penggunaan kata ulang
(5) Penekanan dalam kalimat
Penekanan adalah usaha penulis untuk menampilkan fokus dalam kalimat. Cara
memberi tekanan dalam kalimat :
1. Mengubah posisi dalam kalimat
2. Mengulang kata yang dianggap penting
3. Mempertentangkan kata atau gagasan denga kata atau gagasan lain
4. Memberi partikel penekanan pada kata yang akan ditonjolkan
(6) Kesejajaran
Kesejajaran adalah perincian beberapa unsur yang sama penting dan sama
fungsinya secara berurutan dalam kalimat. Syarat kesejajaran adalah :
1. Jika urutan dinyatakan dalam kelompok kata, urutan berikutnya harus
dinyatakan dalam kelompok kata.
2. Jika urutan dinyatakan dalam kelas kata, urutan berikutnya harus dinyatakan
dalam kelas kata yang sama.
(7) Variasi
Variasi adalah penggunaan berbagai pola kalimat untuk mencegah kebosanan
pembaca dan untuk menjaga agar minat dan perhatian pembaca tetap terpelihara. Ada
berbagai jenis variasi dalam kalimat, yakni:
1.
2.
3.
4.

Cara mengawali kalimat


Panjang pendek kalimat
Jenis kalimat
Kalimat aktif dan pasif
5. Kalimat langsung dan tidak langsung

Anda mungkin juga menyukai