http://carapedia.com
Paragraf deduktif - induktif adalah paragraf yang dimulai dari pernyataan yang bersifat umum
disusul dengan pernyataan yang bersifat khusus dan diakhiri dengan pernyataan yang bersifat
umum. Letak kalimat utama paragraf ini ada di awal dan akhir paragraf. Pola paragraf ini adalah
umum - khusus - umum. Kalimat utama yang ada di akhir paragraf bersifat penegasan kembali
dengan susunan yang agak berbeda.
Berikut ini adalah contoh-contoh paragraf deduktif - induktif :
# Contoh 1
Hasil penelitian mengungkapkan bahwa tingginya kolesterol merupakan faktor resiko yang
paling besar seseorang untuk menderita penyakit jantung kororner. Sebenarnya banyak faktor
yang dapat mempengaruhi tinggi rendahnya kolesterol, tetapi yang dianggap paling besar
perannya dalam masalah tersebut adalah tingginya konsumsi lemak serta kandungan konsumsi
asam lemaknya. Dalam hal ini, minyak goreng merupakan sumber utama lemak yang tidak baik.
Dengan demikian, kolesterol merupakan penyebab utama penyakit jantung koroner.
# Contoh 2
Siswa kelas VI belajar untuk menghadapi ujian dua bulan yang akan datang. Mereka sangat
berkonsentrasi pada pelajaran yang diberikan oleh Ibu guru. Tampak situasi kelas lebih tenang.
Keteangan kelas mereka bukan berarti sunyi dan sepi, tetapi suasana kelas mereka hidup, yaitu
timbulnya tanya jawab tentang pelajaran yang sedang dibahas. Suasana yang hidup ini benarbenar membangkitkan semangat guru dalam menyampaikan materi pelajaran. Juga suasana yang
hidup itu menimbulkan kesungguhan para siswa dalam belajar. Suasana giat belajar itu dilakukan
dan diciptakan siswa kelas VI dalam menghadapi ujian yang sudah diambang pintu
# Contoh 3
Chairil Anwar terkenal sebagai penyair. Ia disebut penyair yang membawa pembaharuan dalam
puisi. Ada yang mengatakan dia sebagai seorang individualis. Ada yang menilai bahwa ia
seorang yang kurang bermoral dan plagiat karena ada sebagian kecil dalam gubahannya
merupakan jiplakan dari puisi asing. Dalam sajak-sajaknya yang dikumpulkan dalam "Deru
Campur Debu" memperlihatkan adanya perbedaan bentuk, corak, gaya, dan isi. Tanggapan orang
terhadap Chairil berbeda-beda. Namun, bagaimanapun ia tetap seorang penyair besar yang
membawa kesegaran baru dalam bidang puisi pada 1945
# Contoh 4
Di dalam memutuskan suatu kebijakan, presiden sebagai kepala negara dan sebagai kepala
pemerintahan sangat membutuhkan pertimbangan dan nasehat dari seseorang atau sekelompok
orang. Tujuannya ialah agar kebijakan yang diputuskannya sesuai dengan prinsip hukum,
demokrasi, pemerintahan yang baik untuk mencapai tujuan negara. Para pendiri bangsa ini
menyadari akan kebutuhan presiden mengenai hal itu. Oleh karena itu, Undang - Undang Dasar
kitamengamanatkan untuk emmbentuk suatu dewan yang bertugas untuk itu. Yang penting
adalah kebutuhan presiden akan pertimbangan dan nasehat dari pihak lain dapat terpenuhi
sehingga ia tidak menyalahi peraturan yang ada.
# Contoh 5
Peningkatan taraf pendidikan para petani sama pentingnya dengan usaha peningkatan taraf
hidup. Petani berpendidikan cukup dapat mengubah sistem pertanian tradisional, misalnya
bercocok tanam hanya memenuhi kebutuhan pangan, menjadi petani yang produktif. Petani yang
berpendidikan cukup, mampu memberikan umpan balik yang setimpal terhadap gagasan-gagasan
yang dilontarkan perencana pembangunan, baik di tingkat pusat maupun di tingkat daerah. itulah
sebabnya peningkatan taraf pendidikan para petani dirasakan sangat mendesak.
(indahf/Carapedia)
Senin, 20 Oktober 2008
paragraf induktif
http://indonesialanguage.blogspot.com
e. Umum-khusus
f. Sebab akibat
g. Klimaks-antiklimaks
h. Perbandingan-
http://asemanisblog.blogspot.com
makanan berminyak dan berlebihan karena akan mengganggu proses metabolisme. Selain itu
olahraga yang cukup dan teratur dapat membakar kalori dan lemak berlebih pada tubuh anda ,
perlu di ingat jangan berolahraga secara berlebihan karena justru akan mengganggu kesehatan
anda. Faktor lain yang tidak kalah pentingnya adalah hindari stress berlebih , karena orang yang
mengalami stress cenderung makan lebih banyak dan ingin mengkonsumsi sesuatu yang manis
untuk memperbaiki mood nya , tentu saja bisa dibayangkan apa akibatnya nanti.
Paragraf Induktif Sebab Akibat
Angka kemiskinan ini tahun demi tahun semakin meningkat di desa Sidokumpul. Ditambah lagi
dengan angka kelahiran yang setiap tahunnya meningkat 10%. Hal ini didukung dengan
sedikitnya lapangan kerja yang minim sekali di desa tersebut. Anak-anak yang harusnya duduk
dibangku sekolah, mereka hanya bisa melamun di rumah untuk membayangkannya saja.
Ditambah lagi dengan berbagai penyakit yang melanda masyarakat desa tersebut. Oleh karena
itu, pemerintah menyalurkan dana untuk membantu kehidupan desa tersebut.
Paragraf Induktif Analogi
Sifat manusia ibarat padi yang terhampar di sawah yang luas. Ketika manusia itu meraih
kepandaian, kebesaran, dan kekayaan, sifatnya akan menjadi rendah hati dan dermawan. Begitu
pula dengan padi yang semakin berisi, ia akan semakin merunduk. Apabila padi itu kosong, ia
akan berdiri tegak.
Demikian pula dengan manusia yang tidak berilmu dan tidak berperasaan, ia akan sombong dan
garang. Oleh karena itu, kita sebagai manusia apabila diberi kepandaian dan kelebihan,
bersikaplah seperti padi yang selalu merunduk.
Paragraf Induktif Generalisasi
Sebelum kita makan,kita harus mencuci tangan terlebih dahulu. Makanan yang kita makan harus
terbungkus,jangan sampai membeli makanan di sembarangan tempat.Kita harus pandai-pandai
memilih makanan yang sehat bagi tubuh kita.Sebaiknya kita mengkonsumsi makanan 4 sehat 5
sempurna. Karena kesehatan sangat penting dalam hidup kita
BAHASA INDONESIA
http://www.scribd.com
PARAGRAF
Paragraf
adalah kesatuan pikiran yang mengungkapkan ide pokok yang berbentuk dalam
rangkaian kalimat yang berkaitan dengan bentuk (kohesi) dan makna (koherensi).
Bentuk paragraf
1. deduktif: inti paragraf di awal paragraf.
2. induktif: inti paragraf di kalimat terakhir.
3. campuran: inti paragraf di kalimat pertama dan terakhir.
4. ineratif: inti paragraf di tengahtengah paragraf.
Jenis paragraf
1. narasi: menceritakan suatu kejadian berdasarkan kronologi.
2. deskripsi: menggambarkan suatu kejadian dengan katakata yang merangsang
indra agar realistis.
3. eksposisi: menguraikan sesuatu sejelasjelasnya agar pembaca mudah mengerti
dan jelas.
4. argumentasi: berisi fakta yang tidak untuk persuasif melainkan hanya
menegaskan pendapat penulis.
5. persuasi: berisi ajakan untuk merubah pendapat pembaca agar sama dengan
penulis.
Pola pengembangan
1. definisi: menjelaskan sesuatu dengan jelas dengan konjungsi (adalah, ialah, yaitu)
yang tepat agar gampang dimengerti.
2. contoh: memberikan contoh agar mudah dipahami.
3. fungsional: mempunyai kegunaan tertentu untuk sang penulis.
4. kausal: menunjukkan hubungan sebabakibat dalam suatu kejadian.
5. spasial: menulis yang berhubungan dengan tempat tertentu dan
menggambarkannya.
6. perbandingan: membandingkan sesuatu untuk menemukan perbedaan atau
persamaan.
7. kronologi: mempunyai catatan waktu yang jelas.
Contoh
1. paragraf deduktifnarasikronologi
Siang itu matahari bersinar dengan terik, wajar saja mengingat waktu menunjukkan tepat pukul
13.00 siang. Di tengah lapangan tampak dua tim futsal yang tengah bertanding memperebutkan
juara satu dan dua SMUKIE CUP 2008. Mereka sudah melangkah hingga ke babak final. Kedua
sekolah itu, SMAK 4 PENABUR dan SMA Tarakanita 2 memang terkenal atas kepiawaian
dalam berlaga bola kaki. Di stand panitia, seorang gadis berambut panjang sedang berbicara,
ingin menyampaikan pesan kepada salah satu temannya yang bernomor punggung 77 dari
Tarakanita.
"Ada titipan salam nih dari Anit buat tim Tarq, semoga menang yah... Oh ya, buat yang
bernomor punggung 77, kenalan dong, ganteng banget deh," demikian panitia berujar lewat
pengeras suara.
Si gadis pun tersenyum ringan, gembira karena pesan jahilnya telah tersampaikan. Ia kemudian
menghampiri temantemannya dari SMAK 1, lalu mengamati pertandingan yang telah berjalan
separuh waktu. Tibatiba, matanya menangkap sesuatu pada kaos penjaga gawang lawan.
"Hah?" ia kaget hingga tak dapat berucap apaapa. Rupanya dari tim SMAK 4 juga ada pemain
yang bernomor punggung 77. Walau dalam hati ia malu tetapi muka tetap dipasang topeng pede
alias percaya diri, sementara teman yang lain tidak kuasa menahan tawa melihat kejadian yang
konyol itu.
2. paragraf induktifdeskripsifungsional
Ada suatu barang yang benarbenar sedang saya inginkan. Barang itu baru saja diluncurkan, kirakira satu bulan yang lalu. Warnanya hitam, mengkilat, dengan desain yang elegan dan keren.
Sungguh menarik. Siapapun yang memakainya tentu akan merasa percaya diri dan meningkatkan
gengsi. Benda tersebut memiliki banyak fitur yang akan mempermudah gaya hidup metropolitan
yang serba sibuk dan instan, seperti 3.5 G, WLAN, kamera berkekuatan 5 megapiksel, kualitas
suara yang jernih, serta tentunya memori sebesar 16 GB. Hanya sayang, harganya tergolong
mahal untuk usia SMA. Namun, apa boleh dikata, hati sudah terlanjur suka, apapun akan
dilakukan demi mendapatkan telepon genggam pujaan hati, termasuk merayu sang
ayah yang sangat menyayangi putri tercintanya ini.
3. paragraf ineratifeksposisidefinisi
Apa itu biologi? Tentunya banyak orang yang sering bertanyatanya mengenai
cabang ilmu yang satu ini. Ilmu yang baru didapat mulai SMP ini mempelajari segala
sesuatu yang berkaitan dengan makhluk hidup, baik manusia maupun hewan dan
tumbuhan. Ternyata, penggolongan organisme dalam biologi tidak sebatas apa yang
diketahui awam selama ini. Kingdom istilah untuk kelompok makhluk hidup terbagi
atas virus, archaebacteria, eubacteria, protista, fungi, plantae, dan animalia.
Bingung? Ya memang dalam biologi, sering digunakan bahasa Latin dalam
penulisan dan penamaan. Karena luasnya cabang biologi yang dapat dipelajari,
banyak sekali profesi yang dapat dipilih setelah selesai mempelajari, antara lain
dokter, ahli botani, peneliti, pembuat obat, bahkan hingga pengembangan teknologi pangan.
Semua dapat dipelajari dalam ilmu yang satu ini.
Paragraf
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Sebuah paragraf (dari bahasa Yunani paragraphos, "menulis di samping" atau "tertulis di
samping") adalah suatu jenis tulisan yang memiliki tujuan atau ide. Awal paragraf ditandai
dengan masuknya ke baris baru. Terkadang baris pertama dimasukkan; kadang-kadang
dimasukkan tanpa memulai baris baru. Dalam beberapa hal awal paragraf telah ditandai oleh
pilcrow ().
Sebuah paragraf biasanya terdiri dari pikiran, gagasan, atau ide pokok yang dibantu dengan
kalimat pendukung. Paragraf non-fiksi biasanya dimulai dengan umum dan bergerak lebih
spesifik sehingga dapat memunculkan argumen atau sudut pandang. Setiap paragraf berawal dari
apa yang datang sebelumnya dan berhenti untuk dilanjutkan. Paragraf umumnya terdiri dari tiga
hingga tujuh kalimat semuanya tergabung dalam pernyataan berparagraf tunggal. Dalam fiksi
prosa, contohnya; tapi hal ini umum bila paragraf prosa terjadi di tengah atau di akhir. Sebuah
paragraf dapat sependek satu kata atau berhalaman-halaman, dan dapat terdiri dari satu atau
banyak kalimat. Ketika dialog dikutip dalam fiksi, paragraf baru digunakan setiap kali orang
yang dikutip berganti.
[sunting] Memasukkan
Praktik di Amerika secara umum adalah menandakan paragraf baru dengan memasukkan baris
pertama (tiga hingga lima spasi), dengan baris kosong antara paragraf, sementara penulisan
bisnis menggunakan baris kosong dan tanpa masukan (hal ini biasanya dikenal sebagai
"paragraf blok"). Untuk karya tulis masukan dan tanpa baris kosong digunakan. Banyak terbitan
buku menggunakan alat untuk memisahkan paragraf lebih jauh ketika ada perubahan adegan atau
waktu. Spasi tambahan ini, khususnya ketika terjadi pada page break, dapat mendatangkan
sebuah asterisk, tiga asterisk, sebuah dingbat istimewa, atau simbol khusus yang dikenal sebagai
asterisme.
Narasi adalah paragraf yang menceritakan suatu kejadian atau peristiwa. Ciri-cirinya:
ada kejadian, ada palaku, dan ada waktu kejadian. Contoh:
Anak itu berjalan cepat menuju pintu rumahnya karena merasa khawatir seseorang akan
memergoki kedatangannya. Sedikit susah payah dia membuka pintu itu. Ia begitu terkejut ketika
daun pintu terbuka seorang lelaki berwajah buruk tiba-tiba berdiri di hadapannya. Tanpa berpikir
panjang ia langsung mengayunkan tinjunya ke arah perut lelaki misterius itu. Ia semakin terkejut
karena ternyata lelaki itu tetap bergeming. Raut muka lelaki itu semakin menyeramkan, bagaikan
seekor singa yang siap menerkam. Anak itu pun memukulinya berulang kali hingga ia terjatuh
tak sadarkan diri.
Deskripsi adalah paragraf yang menggambarkan suatu objek sehingga pembaca seakan
bisa melihat, mendengar, atau merasa objek yang digambarkan itu. Objek yang
dideskripsikan dapat berupa orang, benda, atau tempat.Ciri-cirinya: ada objek yang
digambarkan. Contoh:
Perempuan itu tinggi semampai. Jilbab warna ungu yang menutupi kepalanya membuat kulit
wajanya yang kuning nampak semakin cantik. Matanya bulat bersinar disertai bulu mata yang
tebal. Hidungnya mancung sekali mirip dengan para wanita palestina.
Eksposisi adalah paragraf yang menginformasikan suatu teori, teknik, kiat, atau petunjuk
sehingga orang yang membacanya akan bertambah wawasannya. Ciri-cirinya: ada
informasi. Contoh:
Bahtsul masail sendiri merupakan forum diskusi keagamaan yang sudah mendarah daging di
pesantren. Di dalamnya, dibahas persoalan-persoalan masyarakat yang membutuhkan tinjauan
keagamaan secara ilmiah, rinci, dan terukur. Perlu diketahui pula bahwa sebagian besar topik
yang muncul didasarkan atas laporan, aduan, atau keluhan masyarakat tentang persoalan agama,
sosial, budaya, hingga ekonomi. Bisa dikatakan bahwa bahtsul masail sesungguhnya merupakan
cara khas pesantren untuk menyuarakan aspirasi masyarakat melalui perspektif agama.
Keberhasilan domain itu memang tidak mudah diukur. Sebab, domain tersebut menyangkut hal
yang sangat rumit, bahkan terkait dengan "meta penampilan" siswa yang kadang-kadang tidak
kelihatan. Membentuk karakter manusia memang membutuhkan pengorbanan, sebagaimana
yang dilakukan negara-negara maju seperti Jepang, Singapura, dan Malaysia. Mereka bisa maju
karena memiliki banyak orang pintar dan berkarakter.
Persuasi adalah paragraf yang mengajak, membujuk, atau mempengaruhi pembaca agar
melakukan sesuatu. Ciri-cirinya: ada bujukan atau ajakan untuk berbuat sesuatu. Contoh:
Sebaiknya pemerintah melakukan penghematan. Selama ini, pemerintah boros dengan cara tiap
tahun membeli ribuan mobil dinas baru serta membangun kantor-kantor baru dan guest house.
Pemerintah juga selalu menambah jumlah PNS tanpa melakukan perampingan, membeli alat
tulis kantor (ATK) secara berlebihan, dan sebagainya. Padahal, dana yang dimiliki tidak cukup
untuk itu.
[sunting] Berdasarkan letak kalimat utamanya
Kemauannya sulit untuk diikuti. Dalam rapat sebelumnya sudah diputuskan bahwa dana itu
harus disimpan dulu. Para peserta sudah menyepakati hal itu. Akan tetapi, hari ini ia memaksa
menggunakannya membuka usaha baru.
Paragraf Induktif adalah paragraf yang dimulai dengan mengemukakan penjelasanpenjelasan kemudian diakhiri dengan kalimat topik. Paragraf induktif dapat dibagi ke
dalam tiga jenis, yaitu generalisasi, analogi, dan kausalitas.
Generalisasi adalah pola pengembangan paragraf yang menggunakan beberapa fakta khusus
untuk mendapatkan kesimpulan yang bersifat umum. Contoh:
Setelah karangan anak-anak kelas tiga diperiksa, ternyata Ali, Toto, Alex, dan Burhan,
mendapat nilai delapan. Anak-anak yang lain mendapat nilai tujuh. Hanya Maman yang enam
dan tidak seorang pun mendapat nilai kurang. Oleh karena itu, boleh dikatakan anak-anak kelas
tiga cukup pandai mengarang.
Yang menjadi penjelasannya di atas adalah:
1. Pemerolehan nilai Ali, Toto, Alex, Burhan, Maman, dan anak-anak kelas tiga yang lain
merupakan peristiwa khusus.
2. Peristiwa khusus itu kita hubung-hubungkan dengan penalaran yang logis.
3. Kesimpulan atau pendapat yang kita peroleh adalah bahwa anak kelas tiga cukup pandai
mengarang.
4. Kesimpulan bahwa anak kelas tiga cukup pandai mengarang, mencakup Ali, Toto, Alex,
Burhan, Maman, dan anak-anak lainnya. Dalam kesimpulan terdapat kata cukup karena
Maman hanya mendapat nilai enam. Jika Maman juga mendapat nilai tujuh atau delapan,
kesimpulannya adalah semua anak kelas tiga pandai mengarang.
Analogi adalah pola penyusunan paragraf yang berisi perbandingan dua hal yang memiliki
sifat sama. Pola ini berdasarkan anggapan bahwa jika sudah ada persamaan dalam berbagai segi
maka akan ada persamaan pula dalam bidang yang lain. Contoh:
Alam semesta berjalan dengan sangat teratur, seperti halnya mesin. Matahari, bumi, bulan, dan
binatang yang berjuta-juta jumlahnya, beredar dengan teratur, seperti teraturnya roda mesin
yang rumit berputar. Semua bergerak mengikuti irama tertentu. Mesin rumit itu ada
penciptanya, yaitu manusia. Tidakkah alam yang Mahabesar dan beredar rapi sepanjang masa
ini tidak ada penciptanya? Pencipta alam tentu adalah zat yang sangat maha. Manusia yang
menciptakan mesin, sangat sayang akan ciptaannya. Pasti demikian pula dengan Tuhan, yang
pasti akan sayang kepada ciptaan-ciptaan-Nya itu.
Dalam paragraf di atas, penulis membandingkan mesin dengan alam semesta. Mesin saja ada
penciptanya, yakni manusia sehingga penulis berkesimpulan bahwa alam pun pasti ada pula
penciptanya. Jika manusia sangat sayang pada ciptaannya itu, tentu demikian pula dengan Tuhan
sebagai pencipta alam. Dia pasti sangat sayang kepada ciptaan-ciptaan-Nya itu.
Hubungan Kausal Hubungan kausal adalah pola penyusunan paragraf dengan menggunakan
fakta-fakta yang memiliki pola hubungan sebab-akibat. Misalnya, jika hujan-hujanan, kita akan
sakit kepala atau Rini pergi ke dokter karena ia sakit kepala. Ada tiga pola hubungan kausalitas,
yaitu sebab-akibat, akibat-sebab, dan sebab-akibat 1 akibat 2.
o Sebab-Akibat
Penalaran ini berawal dari peristiwa yang merupakan sebab, kemudian sampai pada kesimpulan
sebagai akibatnya. Polanya adalah A mengakibatkan B. Contoh:
Era Reformasi tahun pertama dan tahun kedua ternyata membuahkan hasil yang membesarkan
hati. Pertanian, perdagangan, dan industri, dapat direhabilitasi dan dikendalikan. Produksi
nasional pun meningkat. Ekspor kayu dan naiknya harga minyak bumi di pasaran dunia
menghasilkan devisa bermiliar dolar AS bagi kas negara. Dengan demikian, kedudukan rupiah
menjadi kian mantap. Ekonomi Indonesia semakin mantap sekarang ini. Oleh karena itu, tidak
mengherankan apabila mulai tahun ketiga Era Reformasi ini, Indonesia sudah sanggup
menerima pinjaman luar negeri dengan syarat yang kurang lunak untuk membiayai
pembangunan.
Hal penting yang perlu kita perhatikan dalam membuat kesimpulan pola sebab-akibat adalah
kecermatan dalam menganalisis peristiwa atau faktor penyebab.
o Akibat-Sebab
Dalam pola ini kita memulai dengan peristiwa yang menjadi akibat. Peristiwa itu kemudian kita
analisis untuk mencari penyebabnya. Contoh:
Kemarin Badu tidak masuk kantor. Hari ini pun tidak. Pagi tadi istrinya pergi ke apotek membeli
obat. Karena itu, pasti Badu itu sedang sakit.
o Sebab-Akibat-1 Akibat-2
Suatu penyebab dapat menimbulkan serangkaian akibat. Akibat pertama berubah menjadi sebab
yang menimbulkan akibat kedua. Demikian seterusnya hingga timbul rangkaian beberapa akibat.
Contoh:
Mulai tanggal 17 Januari 2002, harga berbagai jenis minyak bumi dalam negeri naik. Minyak
tanah, premium, solar, dan lain-lain dinaikkan harganya. Hal ini karena Pemerintah ingin
mengurangi subsidi dengan harapan supaya ekonomi Indonesia kembali berlangsung normal.
Karena harga bahan bakar naik, sudah barang tentu biaya angkutan pun akan naik pula. Jika
biaya angkutan naik, harga barang-barang pasti akan ikut naik karena biaya tambahan untuk
transportasi harus diperhitungkan. Naiknya harga barang-barang akan dirasakan berat oleh
rakyat. Oleh karena itu, kenaikan harga barang harus diimbangi dengan usaha menaikkan
pendapatan masyarakat.
Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak dapat dilepaskan dari komunikasi. Kegiatan apa pun
yang dilakukan manusia pasti menggunakan sarana komunikasi, baik sarana komunikasi yang
sederhana maupun yang modern. Kebudayaan dan peradaban manusia tidak akan bisa maju
seperti sekarang ini tanpa adanya sarana komunikasi.
Di pinggir jalan banyak orang berjualan kue dan minuman. Harganya murah-murah, Sayang
banyak lalat karena tidak jauh dari tempat itu ada tumpukan sampah busuk. Dari sampah, lalat
terbang dan hinggap di kue dan minuman. Orang yang makan tidak merasa terganggu oleh lalat
itu. Enak saja makan dan minum sambil beristirahat dan berkelakar.
www.wikipedia.org
PARAGRAF INDUKTIF
http://treeyoo.wordpress.com
A. Pengertian Paragraf Induktif
Teks induktif dikembangkan dari sesuatu yang bersifat khusus, lebih spesifik, menjadi suatu
kesimpulan yang bersifat umum, lebih luas. Akan tetapi, kita harus hati-hati dalam menarik
kesimpulan menggunakan pola induktif karena kesimpulan umum yang diambil belum tentu
dapat dipertanggungjawabkan. Oleh karena itu, agar kesimpulan yang diambil sesuai dengan
kenyataan, data, fakta, bukti, referensi, dan keterangan lain yang dijadikan dasar pengambilan
kesimpulan haruslah lengkap dan akurat.
B. Mengenal Ciri Paragraf Induktif
.
Paragraf induktif disusun dengan cara menata ide-ide khusus dan diikuti dengan ide umum. Ideide khusus seperti contoh, ilustrasi, perincian (disebut penunjang atau pendukung) ditampilkan
pada bagian awal paragraf dan kemudian disimpulkan denagn ide yang lebih umum.ide yang
lebih umum itu biasanya berupa kalimat kesimpulan (disebut kalimat topik) dan kadang-kadang
diikuti oleh suatu pernyataan pembenaran.
C. Paragraf Induktif dengan Pola Kausal (sebab akibat)
Berupa sebab sampai kepada kesimpulan yang merupakan akibat atau sebaliknya. Pada
umumnya hubungan sebab akibat dapat berlangsungdalam tiga pola, yaitu sebab ke akibat, akibat
ke sebab, dan akibat ke akibat. Namun, pola yang umum dipakai adalah sebab ke akibat dan
akibat ke sebab. Ada 3 jenis hubungan kausal, yaitu:
(1).
Hubungan sebab-akibat.
Yaitu dimulai dengan mengemukakan fakta yang menjadi sebab dan sampai kepada kesimpulan
yang menjadi akibat. Pada pola sebab ke akibat sebagai gagasan pokok adalah akibat, sedangkan
sebab merupakan gagasan penjelas.
Contoh:
Anak-anak berumur 7 tahun mulai memasuki usia sekolah. Mereka mulai mengembangkan
interaksi social dilingkungan tempatnya menimba ilmu. Mereka bergaul dengan teman-teman
yang berasal dari latar belakang yang berbeda. Dengan demikian, berbagai karakter anak mulai
terlihat karena proses sosialisasi itu.
Gagasan pokok: Dengan demikian, berbagai karakter anak mulai terlihat karena proses
sosialisasi itu.
Gagasan penjelas:
a. Anak-anak berumur 7 tahun mulai memasuki usia sekolah.
b. Mereka mulai mengembangkan interaksi social di lingkungan tempatnya menimba ilmu.
c. Mereka bergaul dengan teman-teman yang berasal dari latar belakang berbeda.
(2).
Hubungan akibat-sebab.
Yaitu dimulai dengan fakta yang menjadi akibat, kemudian dari fakta itu dianalisis untuk mencari
sebabnya.
Contoh:
Dalam bergaul anak dapat berprilaku aktif. Sebaliknya, ada pula anak yang masih malu-malu dan
selalu dan mengandalkan temannya. Namun, tidak dapat di pungkiri jika ada anak yang selalu
mambuat ulah. Hal ini disebabkan oleh interaksi sosial yang dilakukan anak ketika memasuki
usia sekolah.
Gagasan pokok : Hal ini disebabkan oleh interaksi sosial yang dilakukan anak ketika memasuki
usia sekolah.
Gagasan penjelas :
1). Dalam bergaul anak dapat berperilaku aktif
2). Sebaliknya, ada pula anak yang masih malu-malu dan selalu mengandalkan temannya.
3). Namun, tidak dapat dipungkiri jika ada anak yang selalu membuat ulah.
(3). Hubungan sebab-akibat1-akibat2
Yaitu dimulai dari suatu sebab yang dapat menimbulkan serangkaian akibat. Akibat pertama
berubah menjadi sebab yang menimbulkan akibat kedua. Demikianlah seterusnya hingga timbul
rangkaian beberapa akibat.
Contoh paragraf kausal :
Mulai tanggal 2 april 1975 harga berbagai jenis minyak bumi dalam negeri naik. Minyak tanah,
premium, solar, diesel, minyak pelumas, dan lain-lainnya dinaikan harganya, karena pemerintah
ingin mengurangi subsidinya, dengan harapan supaya ekonomi Indonesia makin wajar. Karena
harga bahan baker naik, sudah barang tentu biaya angkutanpun akan naik pula. Jika biaya
angkutan naik, harga barang pasti akan ikut naik, karena biaya tambahan untuk transport harus
diperhitungkan. Naiknya harga barang akan terasa berat untuk rakyat. Oleh karena itu, kenaikan
harga barang dan jasa harus diimbangi dengan usaha menaikan pendapatan rakyat.