Disusun Oleh :
Daryani
Lilis Nurhidayah
Soffiatin
Dosen Pembimbing :
Sastra berasal dari bahasa Sankerta sastra yang berarti “teks yang mengandung intruksi” atau
“pedoman”, dari kata dasar sas yang berarti “intruksi” atau “ajaran”. Dalam bahasa Indonesia
kata ini biasa digunakan untuk merujuk kepada “kesusatraan” atau sebuah jenis tulisan yang
memiliki arti atau keindahan tertentu. Dalam arti kesusastraan, sastra bisa dibagi menjadi sastra
tertulis atau sastra lisan (sastra oral). Lalu apa pengertian Sastra itu sendiri?
Sastra merupakan karya yang kita ciptakan sehingga dapat menimbulkan keindahan dan
dapat menikmatinya sebagai sebuah hiburan tetapi dapat juga dijadikan sebagai dunia
pendidikan. Di Indonesia, Sastra mengalami perkembangan dari masa ke masa sehingga kita
mengenal nya dengan Sastra Klasik (Lama).
Karya Sastra merupakan hasil cipta rasa manusia. Karya Sastra lahir dari ekspresi jiwa
seseorang pengarang. Pembagian sastra itu sendiri ada dua yaitu, Sastra Lama (Klasik) dan
Sastra Baru (Modern).
B. PEMBAHASAN
A.KESUSASTRAAN RAKYAT
Kesusastraan rakyat adalah sastra yang hidup di tengah-tengah rakyat. Lahirnya
sastra lisan lebih dahulu dari pada sastra tulis , tetapi ini tidak berarti bahwa dengan
lahirnya sastra tertulis , sastra lisan langsung hilang atau mati, sesungguhnya sastra lisan
itu hidup bersama – sama dengan sastra tertulis , terutama di kampung – kampung yang
terpencil. Buktinya ialah penerbitan lisan seperti Selampit, Cherita si gembang , Cherita
raja donan, yang di lakukan oleh dewan bahasa di Kuala Lumpur. Balai Pustaka di
Jakarta juga ada menerbitkan Tjerita Rakyat sebanyak empat jilid.
Sebenarnya sastra rakyat yang juga dikenal dengan nama tradisi lisan yang mencakup
suatu bidang yang cukup luas, cerita-cerita, ungakapan, pribahasa, nyanyian,tarian , adat
resam , undang-undang , teka-teki , kepercayaan dan perayaan , semua termasuk dalam
sastra rakyat .
Kajian sastra rakyat ini dianggap penting, karna dari kajian ini kita dapat mengetahui
pandangan keduniaan, nilai kemasyarakatan, dan masyarakat yang mendukungnya, karna
itu pula UNESCO pernah melancarkan suatu kajian tradisi lisan di Malaysia dan
Indonesia.
Dalam bab pertama membahas tentang cerita rakyat saja , cerita rakyat dibagi atas empat jenis
yaitu :
2. Cerita Binatang
Cerita binatang adalah salah satu bentuk sastra yang sangat popular. Tiap-tiap bangsa di
dunia ini mempunyai cerita binatang . Demikian juga bangsa melayu. Yang aneh cerita-
cerita ini banyak persamaannya. Misalnya , cerita kancil berlomba lari dengan siput .
cerita ini bukan saja terdapat di tanah melayu , tetapi juga jawa, India, dan Eropa, yang
berbeda hanya binatangnnya saja , di india perlombaan itu antara kura-kura dan burung
garuda, kenaian wisnu, di Eropa perlombaan ini terjadi antara kura-kura dan kelinci.
Menurut C. Hooykaas, sebagian tersebar ke benua Asia dan Eropa. Ini memang ada
benarnya . Di India memang banyak terdapat kumpulan cerita binatang yang masyur ,
misalnya cerita Jataka pancatantra, Sukasaptati.
Dalam cerita binatang biasanya ada seekor yang binatang yang memegang peranan
penting . Binatang itu biasanya binatang kecil dan lemah . Tetapi dengan menggunakan
kecerdasannya ia dapat memberdayakan binantang -binatang lain sehingga seluruh hutan
rimba takluk kepadanya .
Dalam sastra melayu dan jawa , binatang itu ialah pelanduk atau kancil, Dalam sastra sunda ialah
kera .
Berikut merupakan beberapa contoh cerita asal usul :
1. Pelanduk Dengan Anak Memerang.
2. Hikayat Pelanduk Jenaka (1736).
Disamping itu ada lagi dua kumpulan cerita pelandukyang di terjemahkan dalam
bahasa jawa , yang pertama di terjemahkan oleh Winter dan berjudul : Riwayat dengan
segala perihal dari pada kantjil , dengan gambaran 12 warna , yang kedua ialah : Tjerita
Kantjil Jang Tjerdik oleh N. G. Wirapustaka , terbitan balai pustaka.
Akhir sekali ialah Hikayat Sang Kancil yang sangat popular di semenanjung tanah
melayu Hikayat yang mengandung 20 buah cerita ini dikarang oleh Daeng Abdulhamid
dari negeri perak untuk tuan Winstedt.
3. Cerita Jenaka
Cerita jenaka adalah cerita yang jenaka . Jenaka di terangkan oleh Kamus Besar Bahasa
Indonesia sebagai “membangkitkan tawa , kocak , lucu, menggelikan”.
Ringkasannya cerita jenaka adalah cerita tentang tokoh yang lucu , menggelikan atau licik dan
licin.
Cerita jenaka ini lahir karena kecendrungan manusia suka berlebih-lebihan , misalnya :
untuk menceritakan kebodohan manusia terciptalah tokoh yang bodoh sekali seperti pak
Pandir , untuk menceritakan kemujuran manusia , muncullah tokoh yang mujur sekali pak
Belalang dan banyak lagi.
Dalam sastra Indonesia , orang batak lah yang paling banyak mengenal tokoh
–tokoh jenaka, di antaranya adalah Ama ni pandir, si lahap.si bilalong, dan si johana dan
jonaka. , Tokoh yang paling terkenal ialah Kabayan dari sunda. Dalam sastra jawa, cerita
jenaka kurang berkembang , mungkin karna di dalam wayang sudah ada tokoh Semar ,
Petruk, Nala. Tetapi sastra jawa masih punya tokoh jenaka lainnya yaitu pak pandir, joko
dolog, joko lelur.
Sebenarnya pengaruh Hindu masuk kealam Melayu melalui suatu masa yang panjang , tapi dengan
cara damai . Teori yang dikemukakan oleh J.C. Leur berpendapat bahwa kaum brahmanalah yang
meluaskan kebudayaan Indi. Kaum Brahmana ini datang diundang oleh raja-raja tempatan untuk
meresmikan mereka menjadi kesatria atau memperkukuh kedudukan mereka. Menurut G. Coedes ialah
kaum pelajar yang belajar ke indialah yang meluaskan kebudayaan india.
Kedudukan epos di India :
1. Ramayana
Ramayana adalah kavya , yaitu puisiyang dipakai untuk memberikan ajaran moral kepada pada
muda-mudi. Ajaran yang diberikan berupa darmasastra (moral), arthasatra (politik dan
peperangan),nitisastra (cara hidup) . Ramayana sebenarnya adalah cerita rakyat India yang sangat tua
dan popular.
Cerita rama juga sangat popular di luar India . Di Thailand, enam dari pada nama rajanya bernama
rama , dan raja itu juga dianggap titisan Wisnu. Ibu kota Thailand Ayuthia juga mengingatkan kita kepada
Ayodhya yang disebut juga dalam Ramayana. Di Laos cerita Rama juga di ceritakan dalam rama Jataka
yang sudah dipengaruhi oleh Dasarata Jataka . Di Vietnam Selatan cerita rama sudah menjadi epos rakyat
dan semua peristiwa dianggap berlaku. Dan akhirnya cerita Rama juga menjadi sumber wayang lakon di
berbagai daerah di Asia Tenggara , Thailand , Laos, dan juga Indonesia.
Cerita Rama di nusantara sudah di kenal sejak seribu tahun yang lalu (910-919) pada masa
pemerintahan Raja Daksya, cerita rama sudah dipahat di relief-relief candi Roro jongrang , diprambanan
jogya. Tidak lama kemudian seorang penyair telah menyalin cerita ramayana dan mengubahnya menjadi
puisi lama yaitu kekawin Ramayana. Lima ratus tahun kemudia cerita rama dipahat lagi menjadi relief di
candi Panataran .
Dalam sastra melayu,ada cerita rama yang mulai dengan kisah Rawana sampai ada cerita
yang berjudul Hikayat Maharaja Rawana. Menurut H.Overbeck,yang menjadi “wira”(hero)
dalam sastra melayu,adalah laksamana dan bukan rama. Rama adalah orang yang cengeng,yang
mudah putus asa. Sebaliknya laksamana adalah seorang wira yang berani,yang selalu
menyelamatkan abang nya dari keadaan yang sukar.
2. Mahabharata
Inti cerita Mahabharata sebenarnya ialah sejarah bangsa Bharata yang terdiri dari 24.000
seloka.tetapi dengan peredaran zaman, bemacam-macam cerita dongeng dimasukkan
kedalamnya,misalnya dongeng tentang Brahmana,wisnu dan siwa.
Mahabharata juga dianggap sebagai buku Rigveda yang kelima yang boleh dibaca oleh
semua orang.menurut tradisi, Vyasa adalah penyair dan penyusun Mahabharata.Menurut kiraan,
Mahabharata sudah mempunyai bentuknya seperti sekarang ini pada abad kelimabelas maseh.
Wayang Kulit
Selain dari cerita Panji , wayang kulit juga merupakn hasil sastra Jawa yang besar pengaruhnya
dalam sastra melayu lama . Berdasarkan isinya wayang kulit dapat dibagi atas empat jenis :
1. Wayang Purwa, jenis ini merupakan jenis wayang yang paling tua , Ceritanya
berdasarkan mitos dan cerita yang berasal dari India.
2. Wayang Gedog, jenis wayang ini diciptakan oleh sunan Giri pada tahun 1553. Ceritanya
berkisar pada cerita Panji.
3. Wayang Klitik atau Kerucil, wayang ini menggunakan boneka pipih , Ceritanya mengenai
Damar Wulan serta sejarah Majapahit.
4. Wayang Golek, Jenis wayang ini diciptakan oleh sunan Kudus ada tahun 1584.
Bonekanya panjang bulat, memakai jubbah , sorban , dan kusut. Wanitanya memakai
kebya, sangat merip dengan manusia dalam miniatur . Ceritanya diambil dari Menak ,
cerita Amir Hamzah yang diubah dalam bahasa Jawa.
Di Kelantan ada dua jenis wayang yang terkenal yaitu, wayang jawa dan wayang siam. Wayang Jawa
melakonkan cerita-cerita dari panji dan pandawa sudah jarang dipertunjukkan lagi, Cerita Rama
merupakan lakon Wayang Siam , dari sumber sumber lain misalnya cerita pandawa , cerita seperti hikayat
terung pipit, hikayat hang tuah dan juga cerita Maharaja Wana
Pengaruh Mahabharata sangat besar sekali dalam sastra Jawa.pada masa pemerintahan
raja Dharmawangsa,ringkasan Mahabharata yang delapan belas parwa panjangnya telah di buat
dalam bahasa Jawa,dalam bentuk prosa.
Pengaruh mahabharata yang paling besar dampak dalam cerita wayang.cerita wayang
yang bahan nya di ambil dari Mahabharata sampai tidak terbilang banyaknya.
Mahabharata dalam sastra melayu terkenal dengan nama Hikayat Pandawa.Hikayat ini biasa
nya berjudul Hikayat Pandawa Lima,Hikayat Pandawa Jaya,Pandawa Panca Kelima.versi
cerita Pandawa yang terkenal ialah Hikayat Pandawa Lima.
Banyak sarjana yang tidak setuju dengan teori Rassers dengan asar alasan yang
berlainan.seperti K.A.H.Hidding tidak setuju,karena dia berpendapat bahwa perjuangan antara
dua golongan.
Selanjutnya Ras cerita panji mempunyai peranan social.ceria panji selalu dipertunjukan
pada upacara perkawinan raja dari abad ke-12 hingga abad ke-14.
Di bawah ini dibicarakan tujuh cerita panji yang terkenal di Sumatra dan Tanah Melayu.
1. Hikayat Galuh Digantung
2. Hikayat Cekel Waneng Pati
3. Hikayat Panji Kuda Semirang
4. Hikayat Panji Semirang
5. Hikayat Misa Taman Jayeng Kusuma
6. Hikayat Dewa Asmara Jaya
7. Hikayat Undakan Penurut
Cerita Panji adalah karya jawa asli,karena itu pula naskah cerita panji juga banyak sekali.
Yang terkenal ialah Malat dan Panji Angreni. Malat sebenarnya adalah cerita panji yang muda
sekali,hanya saja dibuat ketua-tuaan saja. Yang lebih tua,dan merupakan prototype adalah panji
Angreni (Palembang).
Ciri-ciri Panji yang tua adalah :
1) Menyebut empat raja bersaudara (tanpa menyebut nama masing-masing)
2) Menyebut gagelang sebagai kerajaan yang keempat dan bukan Urawan
3) Pendahuluannya menceritakan pahlawan-pahlawan India (misalnya Arjuna,Samba dan
lain-lain)
1. Teori Perdagangan : Agama Islam disebarkan oleh pedagang-pedagang Islam yang dating
berniaga di Nusantara
2. Teori Mubaligh : Agama Islam disebarkan oleh Mubaligh dari India.
3. Teori Tasawuf : Agama Islam disebarkan oleh kaum Tasawuf atau Sufi. Teori
dikemukakan oleh A.H. Johns.
4. Teori Politik : Raja-raja memeluk agama Islam untuk mendapat sokongan dari kaum
pedagang Islam.
5. Teori Anti Nasrani : Penyebaran Islam adalah akibat daripada kedatangan orang-orang
Portugis di Nusantara.
6. Teori Keunggulan Agama Islam : Islam mengajarkan kesamarataan (equality) dan
persaudaraan antara semua penganutnya.
Sejak Shahnon Ahmad menerbitkan makalahnya “Sastra Islam” di dalam Majalah Dewan
Bahasa, Kuala Lumpur, Juli 1977. Perbincangan tentang sastra Islam menjadi hangat. Majalah
Dewan Sastra (Agustus 1977) mengadakan “Forum Sastra Islam”. Hari Sastra 78 di Kuala
Trengganu juga membicarakan secara khusus kesusasteraan Melayu dengan Islam. Setelah itu
perbincangan menjadi reda sedikit, tetapi menjadi rancak semua ketika Kassim Ahmad
menyiarkan ulasannya tentang buku Shahnon Ahmad yang berjudul Kesusasteraan dan Etika
Islam di Majalah Dewan Sastera November 1982. Terjadilah polemic di antara Shanon Ahmad
dan Kasim Ahmad di Majalah Dewan Sastera sepanjang tahun 1983. Shafie Abu Bakar,
Ismail Ibrahim, dan Syed Hussein Alatas juga menyumbangkan pandangan masing-masing.
Sastra Islam Melayu adalah sastra orang Islam yang ditulis di dalam bahasa Melayu di
rantau ini. Sastra ini mempunyai dua ciri yang menonjol : pertama, sebagian besar dari hasil
sastra ini adalah terjemahan atau saluran yang berasal dari bahasa Arab atau Parsi. Kedua,
hampir semua hasil karya ini tidak diketahui nama pengarang atau tarikh penulisnya. Oleh
karena itu, sastra pada umumnya tidak diketahui nama pengarang dan tarikhnya. R. Roolvink
menyatakan bahwa untuk sementara waktu dan kaidah yang paling baik untuk mengkaji sastra
yang dihasilkan di bawah pengaruh Islam itu ialah membaginya kepada beberapa jenis atau
kategori. Empat jenis sastra zaman Islam yang disebut oleh R. Roolvink, yaitu :
a. Cerita Al-Qur’an
Pada abad pertama tahun hijrah sudah ada disebut-sebut suatu jawaban qass
(jamak:qussas) yaitu pencerita. Baru pada abad ke-4 tahun hijrah, cerita mengenai
nabi-nabi itu dikumpulkan di dalam sebuah kitab. Cerita-cerita nabi yang paling
terkenal ialah Qisas Al-Anabiya yang disusun oleh al-Kisa’i sebelum abad ke-13.
Cerita Al-Qur’an dalam bahasa Melayu terkenal dengan nama Kisah Al-Anabiya.
Naskahnya banyak terdapat di perpustakaan-perpustakaan di Leiden, London dan
Jakarta. Empat dari naskah Kisah Al-Anabiya yaitu : Kitab Ahli Tafsir (v.d. Wall
66), Kisasul Anabiya (v.d. Wall 67), Hikayat Firauan (v.d. Wall 68) dan Suratul
Anabiya (Cohen Stuart 122) telah dikaji oleh seorang sarjana Belanda yang
bernama D. Gerth Van Wijk. Kisah Al-Anbiya selalu mulai dengan Isnad yaitu
senarai nama orang yang menurunkan cerita diantaranya nama yang sering
disebut adalah Abdullah Ibnu Abbas (wafat 687), Muhammad al-Qalbi, Ka’ab
al-Ahbar (wafat 652), Wahab Ibnu Malik dan Sa’abi (wafat 1059). Kisah
Al-Anabiya yang diterjemahkan oleh Haji Azhari Khalid dari bahasa Arab ke
dalam bahasa Melayu. Ia pernah berkali-kali diterbitkan oleh berbagai penerbit
yang terkenal seperti Sulaiman Mari’i di Singapura, Darul Ma’arif di Pulau
Pinang dan Merana Kudus di Jakarta.
C. PENUTUP
Sastra adalah suatu hasil karya baru dapat dikatakan memiliki nilai sastra bila didalamnya
terdapat kesepadanan antara bentuk dan isinya. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa
sastra disini memiliki beberapa jenis, antara nya yaitu : Kesusastraan Rakyat, Epos India Dalam
Kesusastraan Melayu Dan Wayang, Cerita Panji dari Jawa, Sastra Zaman Peralihan
Hindu-Islam.
Kesusastraan rakyat adalah sastra yang hidup di tengah-tengah rakyat. Lahirnya sastra
lisan lebih dahulu dari pada sastra tulis , tetapi ini tidak berarti bahwa dengan lahirnya sastra
tertulis , sastra lisan langsung hilang atau mati, sesungguhnya sastra lisan itu hidup bersama –
sama dengan sastra tertulis , terutama di kampung – kampung yang terpencil. Lalu Epos India
dalam Kesusastraan Melayu Sejak dua ribu tahun yang lalu , perhubungan perdagangan telah terjalin
antara India dan alam Melayu. Sesudah agama Buddha muncul di India , lebih ramai lagi orang-orang
India yang mengunjungi atau singgah di alam melayu. Agama Buddha tidak mengenal kasta , jadi
penganut –penganutnya tidak takut bergaul rapat dengan bangsa-bangsa lain. Cerita Panji adalah
hasil sastra jawa yang sangat digemari oleh orang Indonesia,terutama orang Jawa dan
Bali.beberapa orang sarjana telah membuat kajian yang mendalam tentang cerita
panji.Dr.W.H.Rassers dalam disertasinya yang berjudul De Pandji Roman,Dr.Rassers
menguraikan dengan panjang lebar asal usul cerita Panji. Sedangkan Sastra Islam Melayu
adalah sastra orang Islam yang ditulis di dalam bahasa Melayu di rantau