(1805125237), (1805112612)
desi.roswinda88@gmail.com, elva.nofitasari@gmail.com
A. Pendahuluan
Drama dan teater adalah media yang tepat untuk peserta didik
menampilkan kreativitas kesenian secara komperatif sehingga mendidik generasi
muda yang seimbang anatar logika, etika, dan estetika. Menanamkan karakter bisa
melalui berbagai berbagi media. Teater dan drama menjadi salah satu media nya.
Dengan bermain drama dan teater, seseorang bisa mengenal berbagai karakter
yang dimiliki manusia dan memilih yang mana baik dan buruk. Ilmu sastra drama
dan teater beperan sangat besar menanamkan nilai-nilai investasi moral masa
depan dan melatih pendidikan karakter, mengingat sastra drama dan teater itu
berbicara tentang manusia dan kemanusiaan.
Drama sesuai untuk diajarkan, karena didalamnya ada tindakan yang dapat
dicontoh oleh peserta didik. Drama yang penuh dengan tindakan,memungkin
seorang perilaku berdialog, bertindak apa saja,tawar menawar nilai, dan
mempertontonkan kebolehannya.
Tontonan atau naskah yang dihasilkan akan ditentukan oleh bagaimana sikap
penulis dalam menginterpretasikan kehidupan ini.
Kegiatan drama dan teater bisa membantu anak ke arah pembentukan pribadi
yang erat hubungannya dengan pembentukan sikap sosial anak. Anak semakin
menyadari bahwa masing-masing individu terjadi atas 3 dimensi, yakni sebagai
makhluk ciptaan Tuhan, sebagai makhluk individu, dan sebagai makhluk sosial.
Bimbingan dan pendidikan estetika (drama) cukup signifikan untuk menyalurkan
emosi anak-anak ke arah yang menguntungkan pembentukan perihal yang baik.
Pendidikan estetika menjadikan anak-anak mampu menghargai keindahan,
kehalusan, dan ketertiban/kedisiplinan.
Drama dan teater menyediakan kesempatan kepada anak-anak untuk
mempelajari psikologi manusia dengan berbagai perilakunya, dengan pelbagai
tingkah lakunya. Anak-anak mempunyai kesempatan memerankan tokoh.peran
tokoh itu tentu saja dihayatinya dengan baik, sehingga tanpa sadar prosesi itu akan
sangat membantu anak-anak dalam pendewasaan diri. Anak-anak
mengidentifikasikan diri mereka dengan tokoh-tokoh yang dibawakannya, pun
mengenal secara baik masalah-masalah tokoh tersebut. Demikian pula, anak-anak
tahu secara persis nilai-nilai (moral) yang diperjuangkan oleh tokoh-tokoh,
sehingga anak-anak cukup terlatih dalam upaya memencahkan masalahnya sendiri
dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam kegiatan drama dan teater, ternyata baik pemain (aktor/aktris) maupun
penonton (pemirsa,audience) sama-sama mendapatkan keuntungan. Pemain atau
aktor/aktris yang bermain drama adalah orang-orang yang memperoleh
kesempatan besar untuk menemukan dirinya. Sementara itu, penonton atau
pemirsa/audience dari waktu ke waktu mesti belajar menjadi penonton yang baik,
santun, dan bermatabat.
Drama dan teater sebagai media pembelajaran sangat strategis dalam upaya
pencapaian tujuan pendidikan mengingat drama dan teater bersifat sangat menarik
minat dan mengikat perhatian.
Beberapa hal positif yang dapat diperoleh siswa dari pengajaran drama adalah:
Kegiatan drama yang rutin berdampak positif bagi peserta didik. Mereka
cenderung menjadi betah bergaul dengan orang lain tanpa memandang status
sosial, menghormati pendapat orang lain, sabar mendengarkan pembicaraan orang
lain, terbiasa dengan pertentangan pendapat di antara mereka, berjiwa toleran,
berani menentang hal-hal yang tidak baik, dan seterusnya.
Dari sisi lain peserta didik yang bermain drama, akan mendapat keuntungan
yang sangat besar, seperti dinyatakan Mbiyo Saleh (dalam Sumaryadi,1990: 36)
bahwa aktor/aktris drama adalah orang-orang yang memperoleh kesempatan besar
untuk menemukan diri nya. dari sisi peserta didik yang menonton, mereka belajar
menjadi penonton yang baik dan sopan. Pengalaman dalam menonton drama dan
bermain drama merupakan faktor penting untuk perkembangan kemanusiaan
individu yang mengalami.
Beberapa hal positif yang dapat diperoleh peserta didik dari pembelajaran
drama:
1.pendahuluan,
3.introduksi,
4.penyajian,
5.diskusi,
6.dan pengukuhan
Tahap selanjutnya adalah tahap diskusi. Pada tahap ini guru bersama-sama
siswa mendiskusikan permasalahan yang muncul selama proses belajar mengajar.
Siswa diberi kesempatan seluas-luasnya untuk menyampaikan pendapatnya. Guru
dapat memberikan sejumlah pertanyaan yang dapat dijadikan sebagai bahan
diskusi dengan siswa. Pada prinsipnya, tahap diskusi sekaligus dapat
dimanfaatkan sebagai upaya pengukuhan terhadap perolehan belajar siswa. Hal-
hal pokok yang mendapatkan perhatian, dibahas dan diulas kembali oteh guru.
Kegiatan pengukuhan perlu dilakukan untuk menguatkan perolehan pengejahuan
dalam diri siswa.
Pendidikan karakter bisa diartikan sebagai sebuah bantuan sosial agar individu
dapat bertumbuh dalam mengkhayati kekebasannya dalam hidup bersama orang
lain dalam dunia. Pendidikan karater bertujuan membentuk setiap pribadi menjadi
insan yang berkeutamaan.
Kegiatan drama dan teater bisa membantu anak ke arah pembentukan pribadi
yang erat hubungannya dengan pembentukan sikap sosial anak. Drama dan teater
sebagai media pembelajaran sangat strategis dalam upaya pencapaian tujuan
pendidikan mengingat drama dan teater bersifat sangat menarik minat dan
mengikat perhatian.
2. Saran