2
Nomor.2
Tahun.2017
Sabitul Kirom
Dosen Universitas Islam Balitar
Surel : sabitulkirom@unisbablitar.ac.id
Abstrak
Kata Kunci: Pembelajaran sastra, model permainan gobak sodor, nilai pendidikan
karakter, pembelajaran dengan permainan tradisional
Abstract
This study describes literary learning with gobak sodor game model in instilling
character education value focused on (1) learning implementation, (2) obstacles encountered
during learning, and (3) effort done to overcome the obstacle. This research belongs to
qualitative descriptive research. The results of this study indicate that teachers carry out
literary learning with gobak sodor game model to instill the value of character education in
students. Constraints experienced by teachers that teachers difficult to organize learners
during the learning process and the place used as an arena for learning is wide enough.
Teachers overcome these obstacles by organizing students strictly during learning and
schedule settings with other subject teachers.
Keywords: Literary learning, gobak sodor game model, character education value, learning
with traditional game
94 | | Vol 2 No 2 Tahun 2017
permainan beregu. Dalam praktiknya, bullying yang saat ini marak terjadi
permainan ini melatih berbagai merupakan hal yang harus ditanggulangi.
keterampilan yang berhubungan dengan Fenomena bullying tersebut merupakan
taktik, fisik, dan mental. Permainan ini salah satu bentuk kenakalan remaja.
dilakukan pada area berbentuk bujur Samani dan Hariyanto8 menjelaskan
sangkar. Permainan ini dilakukan oleh dua bahwa karakter adalah nilai dasar tiap
tim yang terdiri atas tim penjaga dan tim individu yang terbentuk karena pengaruh
pemaian. Setiap anggota tim pemain lingkungan maupun pengaruh hereditas
berusaha mencapai garis belakang dari yang membangun pribadi seseorang. Oleh
area pertandingan, sedangkan tim penjaga sebab itu, penanaman nilai karakter harus
berusaha mencegahnya. Jika ada salah dilakukan sejak usia dini.
satu tim pemain tersentuh oleh penjaga, Pelaksanaan pendidikan karakter
maka kedua tim bergantian sebagi pemain harus dilakukan secara
dan penjaga.7 berkesinambungan dan sistematis. Setiap
Pendidikan karakter merupakan hal yang dilakukan dalam proses
konsep pendidikan yang saat ini penanaman karakter harus saling terkait
dijalankan. Konsep pendidikan karakter dan tersusun secara teratur. Seseorang
ini diimplementasikan untuk membentuk yang memiliki karakter yang baik akan
karakter peserta didik yang kompeten dan mampu menjalani kehidupannya dengan
berbudi luhur. Pendidikan karakter teratur dan bahagia. Lickona9
diperuntukkan bagi peserta didik untuk mengungkapkan bahwa tanpa adanya
mengembangkan nilai-nilai karakter nilai-nilai karakter, seseorang tidak akan
bangsa yang diharapkan dapat diterapkan hidup bahagia dan kehidupan di
dalam kehidupan sehari-hari. Di dalam masyarakat tidak akan berjalan baik.
pelaksanaan pendidikan karakter, Tanpa adanya nilai-nilai karakter yang
pendidikan tidak hanya mencakup aspek baik, manusia tidak akan mampu
kognitif, tetapi juga mencakup aspek sikap mewujudkan kehidupan yang menjunjung
dan tindakan. Ketiga aspek tersebut dalam harkat dan martabat setiap individu.
pelaksanaannya harus mencerminkan Pelaksanaan pendidikan karakter
karakter positif yang tujuan akhirnya sejak usia dini, khususnya di tingkat
membentuk manusia yang kompeten dan Sekolah Dasar (SD)/ Madrasah Ibtidaiyah
berbudi luhur. (MI) memiliki tujuan tertentu.
Penanaman nilai karakter harus Kemendiknas 10 memaparkan bahwa
terus dikembangkan dalam
pelaksanaannya. Hal ini penting karena 8
Muchlas Samani and M. S. Hariyanto, “Konsep Dan
permasalahan yang dialami oleh peserta Model Pendidikan Karakter,” Bandung: PT. Remaja
didik semakin kompleks. Fenomena Rosdakarya, 2011, 43.
9
Thomas Lickona, “Character Matters (Persoalan
Karakter): Bagaimana Membantu Anak
Mengembangkan Penilaian Yang Baik, Integritas, Dan
7
Ariyanti, “Meningkatkan Kegiatan Sosial Emosional Kebajikan Penting Lainnya,” Jakarta: PT Bumi
Melalui Permainan Gobag Sodor Pada Anak,” Jurnal Aksara, 2012, 22.
10
Ilmiah PG PAUD IKIP Veteran Semarang Vol. 2, No. Kementerian Pendidikan Nasional, “Bahan
2 (2014): 10–20. Pelatihan Penguatan Metodologi Pembelajaran
96 | | Vol 2 No 2 Tahun 2017
14 15
Agus Wibowo, Pendidikan Karakter Berbasis Sujarno, “Nilai-Nilai Yang Terkandung Dalam
Sastra: Internalisasi Nilai-Nilai Karakter Melalui Permainan Tradisional Di Kabupaten Cilacap,” Jurnal
Pengajaran Sastra (Pustaka Pelajar, 2013), 19. Partrawidya Vol.11, No. 1 (2010): 145─175.
Menanamkan Nilai Pendidikan Karakter … | 99