Anda di halaman 1dari 48

Concept Paper Citation Notes Quote Page

code
Pendidikan PK001 Syamsurrijal, A. Penanaman pendikan karakter pada anak dapat Pendidikan karakter bagi anak dapat 2
Karakter (2020). Bermain dilakukan dengan berbagai cara atau media, termasuk dilakukan dengan berbagai cara atau
sambil belajar: di dalamnya dari bermain. Telah diketahui bahwa media, termasuk bermain. Diketahui
olahraga tradisional dunia anak adalah dunia bermain, sehingga pelajaran bahwa dunia anak adalah dunia
sebagai media atau penanaman nilai pada anak dapat dilakukan permainan, sehingga pengenalan
penanaman nilai dengan cara ini. Salah satu bentuk permainan yang pelajaran atau nilai-nilai pada anak dapat
pendidikan dapat dilakukan adalah dengan mengajarkan olahraga dilakukan dengan cara ini. Salah satu
karakter. ZAHRA: tradisional Indonesia kepada anak (Hidayati, 2020). bentuk permainan yang dapat dilakukan
Research and Tought Mengutip dari pernyataan Tashadi, olahraga tradisional adalah mengajarkan anak olahraga
Elementary School of adalah permainan yang mengandung nilai nilai budaya tradisional Indonesia (Hidayati, 2020).
Islam Journal, 1(2), 1- tertentu serta mempunyai fungsi melatih pemainnya Mengutip pernyataan Tashadi, olahraga
14. melakukan hal hal yang akan penting nantinya bagi tradisional adalah permainan yang
kehidupan mereka di tengah masyarakat, misalnya mengandung nilai-nilai budaya tertentu
melatih cakap berhitung, melatih kecakapan berfikir, dan yang misinya melatih pemain untuk
tidak cengeng, melatih keberanian, melatih bersikap melakukan hal-hal yang penting
jujur dan sportif dan sebagainya (Tesalonika dan nantinya dalam kehidupan
Munawar, 2016). bermasyarakat, seperti berlatih
berhitung, berlatih berpikir, bukan
menjadi. menangis, melatih keberanian,
latihan yang adil dan atletis dan
sebagainya (Thessalonica dan Munawar,
2016).
PK002 As, U. S., & Mustoip, Pendidikan karakter dianggap sebagai hal yang penting Pendidikan karakter dianggap sebagai 24
S. (2023). Eksplorasi untuk diberikan kepada siswa di sekolah dasar (Japar isu penting bagi siswa sekolah dasar
Implementasi et al., 2018). Sebagai institusi yang memiliki peran (Japar et al., 2018). Sebagai lembaga
Pendidikan Karakter penting dalam membentuk karakter anak-anak, pembentuk karakter anak, sekolah harus
Di Sekolah Dasar: sekolah harus mampu memberikan pendidikan karakter mampu memberikan pendidikan
Studi yang efektif agar siswa dapat menjadi individu karakter yang efektif agar siswa
Kualitatif. EduBase: yang berkarakter baik. Namun, dalam praktiknya, menjadi pribadi yang berbudi pekerti
Journal of Basic masih banyak tantangan yang dihadapi oleh sekolah luhur. Namun dalam praktiknya, sekolah
Education, 4(1), 22- dalam melaksanakan pendidikan karakter. menghadapi banyak tantangan dalam
28. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian mengimplementasikan pendidikan
kualitatif untuk memahami lebih lanjut tentang karakter. Oleh karena itu, perlu
implementasi pendidikan karakter di sekolah dasar. dilakukan kajian kualitatif untuk lebih
memahami implementasi pendidikan
karakter di sekolah dasar.
PK003 Yuliana, N., & Fahri, Pendidikan karakter tidak hanyaberkaitan dengan Pendidikan karakter tidak hanya 16
M. (2020). Model masalah benar-salah, tetapi bagaimana menanamkan mengacu pada masalah benar dan salah,
Pendidikan Holistik kebiasaan (habit) tentang hal-hal yang baik dalam tapi bagaimana memperkenalkan
Berbasis Karakter Di kehidupan, sehingga peserta didik memiliki kesadaran, kebiasaan itu
Sekolah Karakter dan pemahaman yang tinggi, serta kepedulian dan (lima) hal yang di dalamnya terdapat
Indonesia Heritage komitmen untuk menerapkan kebajikan kebaikan hidup, jadi mahasiswa
Foundation. EduHuma dalamkehidupan sehari-hari. Dengan demikian dapat menyadari dan memahaminya perhatian
niora| Jurnal dikatakan bahwa karakter merupakan sifat alami dan komitmen yang tinggi untuk
Pendidikan Dasar seseorang dalam merespons situasi secara bermoral, mengamalkan kebajikan dalam
Kampus Cibiru, 12(1), yang diwujudkan dalam tindakan nyata melalui kehidupan sehari-hari. bersama sehingga
15-24 perilaku baik, jujur, bertanggung jawab, hormat dapat dikatakan bahwa angka tersebut
terhadap orang lain, dan nilai-nilai karakter mulia adalah sifat manusia untuk bereaksi
lainnya. secara moral terhadap situasi, yaitu
memanifestasikan dirinya dalam
tindakan nyata berkelakuan baik, jujur,
bertanggung jawab, menghargai orang
lain dan nilai-nilai karakter mulia
lainnya.
PK004 Kanji, H., Nursalam, Pendidikan karakter merupakan pendidikan nilai, budi Pendidikan karakter adalah pengajaran 1-2
N., Nawir, M., & pekerti, moral, dan pendidikan watak. Lickona (1991: tentang nilai, kebiasaan, moral, dan
Suardi, S. (2019). 50-52) mengartikan bahwa watak atau karakter sebagai pendidikan karakter. Lickona (1991: 50-
Model integrasi suatu perpaduan yang harmonis dari berbagai 52) berarti angka ini atau karakter
pendidikan karakter kebajikan yang tertuang dalam agama, sastra, sebagai campuran harmonis dari
dalam pembelajaran pandangan kaum cerdik-pandai dan manusia pada berbagai kebajikan diwujudkan dalam
ilmu pengetahuan umumnya sepanjang zaman. Oleh karena itu, Lickona agama, sastra, intelektual dan opini
sosial di sekolah memandang karakter atau watak itu memiliki tiga populer biasanya sepanjang waktu. Itu
dasar. Jurnal unsur yang saling berkaitan, yakni moral knowing, sebabnya Lickona melihat tagihannya
Pendidikan Dasar moral feeling, and moral behavior atau konsep moral, atau karakter memiliki tiga unsur yang
Perkhasa: Jurnal rasa dan sikap moral dan perilaku moral. berkaitan, yaitu pengetahuan moral,
Penelitian Pendidikan perasaan moral dan perilaku moral atau
Dasar, 5(2), 104-115. konsep moral, perasaan dan sikap moral
dan moral.
PK005 Senjaya, P., Kata “character” berasal dari Kata "figur" berasal dari kata Yunani 24-25
Kotamena, F., Andika, bahasa Yunani charassein, yang berarti to engrave charassein, yang berarti mengukir
C. B., & Purwanto, A. (melukis, menggambar), seperti orang yang (melukis, menggambar), seperti
(2020). Studi Kasus: melukis kertas, memahat batu atau metal. Berakar seseorang yang melukis di atas kertas
Pengaruh Pendidikan dari pengertian yang seperti itu, character kemudian mengukir batu atau logam. Dalam
Karakter dan Tata diartikan sebagai tanda atau ciri khusus. Dalam pengertian demikian, karakter diartikan
Nilai terhadap kamus terbaru Bahasa Indonesia, karakter sebagai tanda atau ciri khusus. Dalam
Kecerdasan Emosi dan artinya kamus bahasa Indonesia terbaru,
Kemandirian Siswa sifat, akhlak, budi pekerti yang menjadi ciri karakter berarti hakikat, tabiat, tabiat
Sekolah Dasar di khas seseorang. I.R Pedjawawijatna mengemukakan: yang menjadi ciri khas seseorang. I.R
Serpong. EduPsyCoun “Watak atau karakter ialah seluruh aku yang ternyata Pedjawawijatna mengatakan : “Karakter
s: Journal of dalam tindakannya (insani, jadi dengan pilihan) atau tabiat adalah keseluruhan diri yang
Education, terlibat dalam situasi, jadi memang di bawah ternyata terlibat dalam perbuatannya
Psychology and pengaruh dari (yaitu pilihan seseorang) dalam situasi,
Counseling, 2(1), 22- pihak bakat, temperamen, keadaan tubuh, dan lain jadi sebenarnya di bawah pengaruh
39 sebagaiannya” (Purwanto, 1999). Pendidikan artinya bakat, watak, keadaan dan keadaan
proses pengubahan sikap dan perilaku seseorang atau fisik. . " (Purwanto, 1999) Pendidikan
kelompok dalam usaha mendewasakan manusia. berarti proses mengubah sikap dan
Menurut Dinn Wahyudin, pendidikan adalah perilaku seseorang atau kelompok untuk
humanisasi mencapai kedewasaan manusia.
(upaya memanusiakan manusia) yaitu suatu upaya Menurut Dinn Wahyudin, pendidikan
dalam rangka membantu manusia (siswa) agar adalah humanisasi (upaya
mampu hidup sesuai dengan martabat memanusiakan manusia), yaitu upaya
kemanusiaannya (Wahyudin, 2009). W.S. Winkel membantu manusia (siswa) agar dapat
dalam bukunya yang berjudul Psiko hidup sesuai dengan martabat
logi Pengajaran, mendefinisikan kemanusiaannya (Wahyudin, 2009).
pendidikan ialah bantuan yang diberikan orang W.S. Dalam bukunya Teaching
dewasa kepada orang yang belum dewasa, agar dia Psychology, Winkel mendefinisikan
mencapai kedewasaan (Winkel, 1983). Pemerintah pendidikan sebagai pertolongan yang
dalam UU RI No. 20 tahun 2003 memuat diberikan orang dewasa kepada orang
pengertian pendidikan, pendidikan adalah usaha yang belum dewasa untuk membantu
sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana mereka menjadi dewasa (Winkel, 1983).
belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara Pemerintah dalam UU RI no. 20 Tahun
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk 2003 mencakup konsep pendidikan,
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pendidikan adalah usaha sadar dan
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak terencana untuk mewujudkan suasana
mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, belajar dan proses pembelajaran agar
masyarakat, bangsa dan negara (Kemdiknas, 2003). peserta didik secara aktif
Pendidikan karakter merupakan berbagai usaha yang mengembangkan potensi kekuatan
dilakukan oleh berbagai personil sekolah, bahkan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
yang dilakukan bersama-sama dengan orang tua dan kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia
anggota masyarakat untuk membantu siswa-siswa dan keterampilan. . kebutuhan diri
dan remaja agar menjadi atau memiliki sifat sendiri, masyarakat, bangsa dan negara
peduli, berpendirian, dan bertanggung jawab (Depdiknas, 2003) Pendidikan karakter
(Daryanto, 2013). Berdasarkan pengertian di atas adalah pekerjaan yang dilakukan
dapat ditarik kesimpulan bahwa pendidikan karakter bersama-sama dengan berbagai staf
adalah sekolah, bahkan dengan orang tua dan
proses pengubahan sifat, kejiwaan, akhlak, budi pekerti warga masyarakat, dengan tujuan
seseorang atau kelompok orang agar menjadi membantu peserta didik dan generasi
dewasa (manusia seutuhnya/insan kamil). muda menjadi peduli, berpendirian dan
bertanggung jawab (Daryanto, 2013).
Berdasarkan pengertian di atas, dapat
disimpulkan bahwa pendidikan karakter
adalah suatu proses perubahan watak,
kejiwaan, moral, sifat seseorang atau
sekelompok orang sehingga menjadi
dewasa (manusia seutuhnya).
PK006 Hartini, S., Siregar, Alasan mengapa siswa wajib memperoleh pendidikan Menurut Lickona (Lickona, 1991), 15
M., & Arifi, A. (2020). karakter( alasan mengapa pendidikan karakter
Implementasi character education) menurut Lickona, (Lickona, 1991) diperlukan siswa adalah kepribadian
pendidikan karakter di ,agar siswa memiliki kepribadian yang baik. Siswa yang baik, siswa memiliki karakter yang
MTs Negeri memiliki karakter yang kuat untuk meningkatkan kuat untuk meningkatkan prestasi
Kabupaten Klaten. Al- prestasi akademik. Beberapa siswa tidak dapat akademik, beberapa siswa tidak
Asasiyya: Journal of mendapatkan pendidikan karakter ditempat lain selain mendapatkan pendidikan karakter selain
Basic Education, 4(1), di sekolah. Persiapan siswa agar bisa hidup dalam di sekolah. Mempersiapkan siswa untuk
14-29. masyarakat yang beragam. Berlandaskan dari akar hidup dalam masyarakat yang majemuk.
masalah yangberkaitan dengan problem moral- Berdasarkan akar penyebab masalah
sosial,seperti ketidak sopanan, ketidakjujuran, moral-sosial seperti kekasaran,
kekerasan, pelanggaran seksual, dan etos belajar yang ketidakjujuran, kekerasan, pelecehan
rendah, maka pendidikan karakter pada siswa dinilai seksual dan rendahnya etika belajar,
sangat penting. Persiapan untuk membentuk maka pendidikan karakter siswa
perilaku yang berkarakter di tempat dianggap sangat penting. Persiapan
kerja. Pembelajaran nilai-nilai budayayang merupakan untuk membentuk perilaku karakter di
bagian dari kerjaperadaban. tempat kerja. Mempelajari nilai-nilai
budaya yang merupakan bagian dari
karya yang beradab.
PK006 Noviannda, R., & Pendidikan karakter pada saat ini menjadi topik yang Pendidikan karakter saat ini menjadi 16
Oviana, W. (2020). banyak dibicarakan dikalangan pendidik. Hal ini topik pembicaraan banyak orang
Internalisasi Nilai dikarenakan pendidikan karakter sangatlah penting didiskusikan di antara para guru. Ini
Karakter Siswa Di ditanamkan pada anak usia dini dan diterapkan di untuk pengembangan karakter sangat
Madrasah dunia pendidikan. Karakter seseorang tidak dapat penting ditanamkan pada anak usia dini
Ibtidaiyah. FITRAH: terbentuk dalam hitungan detik namun membutuhkan dan diterapkan di dunia
International Islamic proses yang panjang dan melalui usaha tertentu.1 pelatihan Karakter seseorang tidak
Education Fenomena yang terjadi dalam proses pendidikan di terbentuk dalam hitungan detik tetapi
Journal, 2(2), 15-36. sekolah saat ini sangat berbeda dengan apa yang membutuhkan proses yang panjang dan
diharapkan, hampir seluruh suasana pembelajaran beberapa usaha Fenomena yang terjadi
dibangun lebih menekankan pada pencapaian konsep dalam proses pendidikan sekolah-
semata tanpa memberikan kesempatan pada siswa sekolah saat ini sangat baik menyimpang
untuk membentuk karakter.2 Lickona menyebutkan dari yang diharapkan, hampir semua
bahwa karakter terdiri atas tiga bagian yang saling suasana pembelajaran lebih terfokus
berkaitan, yaitu pengetahuan tentang moral (moral pada hanya sampai ke konsep
knowing), perasaan tentang moral (moral felling), dan memberikan kesempatan kepada siswa
perilaku tentang moral (moral behavior).3 Hal ini untuk memahami hakikat 2 Licko
diperlukan agar manusia mampu memahami, mencatat bahwa gambar tersebut terdiri
merasakan, dan sekaligus mengerjakan nilainilai dari tiga bagian yang saling terkait,
kebajikan. yaitu pengetahuan akhlak (moral
knowledge), perasaan yang berhubungan
dengan akhlak (perasaan moral) dan
perilaku moral (moral behavior) 3
Diperlukan sehingga masyarakat dapat
memahami, merasakan dan sekaligus
melakukan nilai-nilai kebaikan.
PK007 Mardiyah, S. (2019). Pendidikan karakter di sekolah sangat diperlukan, Pendidikan karakter di sekolah sangat 127-128
Penerapan Pendidikan meskipun dasar peletakan utamanya dari rumah diperlukan, meskipun pondasi dasarnya
Karakter Di dan lingkungan keluarga. Pendidikan karakter di berasal dari lingkungan rumah dan
Sekolah. Edification sekolah adalah sebagai penguat pendidikan keluarga. Pendidikan karakter di sekolah
Journal: Pendidikan karakter yang telah ditanamkan orang tua di memperkuat pendidikan karakter yang
Agama Islam, 1(1), rumah, selain itu ada kalanya pendidikan karakter ditanamkan oleh orang tua di rumah,
127-137. di rumah kurang terinternalisasi dengan baik karena hanya saja terkadang pendidikan
berbagai faktor di antaranya kesibukan orang tua karakter di rumah tidak ditanamkan
serta kekurangpahaman orang tua akan pembentukan dengan baik karena berbagai faktor
karakter. Muslich menulis bahwa anak-anak yang seperti kesibukan orang tua dan
mempunyai masalah dalam kecerdasan emosi akan kurangnya pembinaan karakter oleh
mnegalami kesulitan belajar, kesulitan bergaul dan orang tua. . Muslich menulis bahwa
tidak dapat mengontrol emosinya. Anak –anak yang anak dengan masalah kecerdasan
bermasalah ini dapat dilihat sejak usia pra sekolah, emosional mengalami kesulitan belajar,
dan kalau tidak ditangani akan terbawa sampai kesulitan bersosialisasi dan tidak mampu
usia dewasa.(Masnur Muslich, 2011:30)Tentunya mengendalikan emosinya. Anak-anak
hal semacam ini akan menyulitkan diri anak bermasalah ini terlihat sejak usia
tersebut serta lingkungannya. Anak sebagai prasekolah dan jika tidak dirawat,
manusia adalah mahluk yang diciOTakan sangat mereka akan beranjak dewasa (Masnur
kompleks, sangat sulit mencari manusia dengan Muslich, 2011: 30) Tentu saja hal ini
karakter yang sama bahkan pada anak yang menyulitkan anak dan lingkungannya.
terlahir kembar identik sekalipun. Anak seperti manusia adalah makhluk
yang diciOTakan dengan cara yang
sangat kompleks, sangat sulit untuk
menemukan manusia yang memiliki
sifat yang sama, bahkan di antara anak
yang lahir dengan kembar identik.
PK008 Edison, E. (2019). Pendidikan merupakan sebuah proses dalam Pendidikan karakter di sekolah sangat 67
Pendidikan Karakter mencapai tujuan yang dapat menentukan arah diperlukan, meskipun pondasi dasarnya
dan kemana peserta didik dibawa, lebih lanjut berasal dari lingkungan rumah dan
Implementasinya. JOE pendidikan akan membentuk perkembangan anak keluarga. Pendidikan karakter di sekolah
AI (Journal of untuk mencapai tingkat kedewasaan yang nantinya memperkuat pendidikan karakter yang
Education and dapat menentukan arah masa depan, dengan ditanamkan oleh orang tua di rumah,
Instruction), 2(2), 66- demikian pendidikan merupakan bantuan terhadap hanya saja terkadang pendidikan
82. perkembangan anak seutuhnya. Pendidikan juga karakter di rumah tidak ditanamkan
ditinjau dari segi teoritis merupakan bagian dengan baik karena berbagai faktor
kebudayaan. Rumusan yang mutlak mengenai seperti kesibukan orang tua dan
pendidikan akan sulit ditemukan dan diterima kurangnya pembinaan karakter oleh
mengingat kebudayaan itu sangat beragam. Begitu orang tua. . Muslich menulis bahwa
juga dengan dampak yang anak dengan masalah kecerdasan
ditimbulkan dari pendidikan akan dapat dipandang emosional mengalami kesulitan belajar,
mendukung kemajuan dan perubahan jika perubahan kesulitan bersosialisasi dan tidak mampu
tersebut dapat mengarahkan kepada keadaan yang mengendalikan emosinya. Anak-anak
lebih baik dari yang sebelumnya, begitu juga dapat bermasalah ini terlihat sejak usia
menimbulkan dampak negatif jika pendidikan yang prasekolah dan jika tidak dirawat,
diberikan bertentangan dengan apa yang diharapkan. mereka akan beranjak dewasa (Masnur
Pendidikan pada hakikatnya adalah “pengaruh”, Muslich, 2011: 30) Tentu saja hal ini
bimbingan arahan dari orang dewasa kepada anak menyulitkan anak dan lingkungannya.
yang belum dewasa, mandiri dan memiliki kepribadian Anak seperti manusia adalah makhluk
yang utuh dan matang, kepribadian yang dimaksud yang diciOTakan dengan cara yang
adalah semua aspek yang ada sudah matang meliputi sangat kompleks, sangat sulit untuk
ciOTa, rasa dan karsa. menemukan manusia yang memiliki
sifat yang sama, bahkan di antara anak
yang lahir dengan kembar identik.
PK009 Ardhyantama, V. Anak didik yang bermoral dan berkarakter akan Pelajar akhlak dan budi pekerti akan 97
(2017). Pendidikan memiliki pegangan yang kuat sehingga bijak dalam menjadi pegangan yang kuat seperti itu
karakter melalui cerita memanfaatkan teknologi serta ilmu yang diperolehnya penggunaan teknologi secara bijaksana
rakyat pada siswa dan tahan dalam menghadapi tantangan serta pengetahuan yang diperolehnya dan
sekolah persaingan dalam era globalisasi dan teknologi seperti yang dimilikinya menghadapi tantangan
dasar. Indonesian saat ini. Penanaman pendidikan karakter akan dan persaingan globalisasi dan
Journal of Primary menciOTakan kerukunan dan persatuan Indonesia teknologi seperti sekarang ini.
Education, 1(2), 95- sebagaimana sila ketiga Pancasila. Hal ini dikarenakan Mendorong pendidikan karakter untuk
104. dalam pendidikan karakter dikembangkan nilai-nilai menciOTakan kedamaian dan persatuan
etika inti seperti kepedulian kejujuran keadilan Indonesia sebagai sila ketiga Pancasila.
tanggungjawab dan rasa hormat terhadap diri dan Hal ini karena dalam pendidikan
oranglain serta nilai-nilai kinerja pendukung seperti karakter mengembangkan nilai-nilai
etos kerja yang tinggi dan kegigihan sebagai basis etika inti seperti kejujuran dan keadilan
karakter yang baik (Maksudin, 2013:126). Meskipun yang cermat tanggung jawab dan harga
pendidikan karakter mengutamakan moral peserta diri
didik bukan berarti meninggalkan kualitas keilmuan dan orang lain serta nilai kinerja
yang seharusnya diberikan kepada mereka. Melalui pendukung seperti etos kerja yang tinggi
penanaman karakter peserta didik diajarkan untuk dan tekad sebagai dasar karakter yang
menghargai proses belajar itu sendiri seperti baik (Maxudin, 2013: 126). Meskipun
dikemukakan oleh Kesuma dkk (2012:81) bahwa pendidikan karakter
pendidikan karakter dalam ruang kelas lebih mengutamakan moral siswa
mengembangkan the conscience of craft dengan berarti meninggalkannya dengan
menumbuhkan tanggungjawab akademik para siswa kualitas ilmiah harus diberikan kepada
dan penghargaan mereka terhadap nilai dari belajar dan mereka. Melalui menanamkan karakter
bekerja. Karakter seperti apakah kemudian yang akan pada siswa diajarkan mengevaluasi
dibentuk bagi generasi bangsa Indonesia. Karakter proses pembelajaran itu sendiri seperti
yang dibentuk bagi generasi penerus bangsa Indonesia Kesumaetal (2012:81) bahwa
tentu saja karakter yang mencerminkan ideologi luhur pendidikan karakter yang mendalam
bangsa, yaitu Pancasila. Kaelan (2002:2) menyatakan ruang kelas mengembangkan hati nurani
bahwa bangsa Indonesia memiliki pandangan hidup dengan membudidayakan kerajinan
yang berbeda dengan bangsa lain yang meliputi tangan
mengakui dzat mutlak (yaitu Tuhan), humanisme, tanggung jawab akademik siswa dan
nasionalisme mewujudkan persamaan serta keadilan pengakuan mereka. Belajar dan bekerja.
dalam hidup bersama Karakter yang mencerminkan Karakter yang luar biasa dibentuk untuk
ideologi bangsa inilah minimal yang harus diberikan generasi bangsa Indonesia. Karakter
kepada anak didik. terbentuk Generasi penerus bangsa
Indonesia karakter yang mencerminkan
ideologi yang luhur bangsa bernama
Pancasila. aku merangkul (2002:2)
menyatakan bahwa bangsa Indonesia
memiliki sikap hidup yang berbeda
dengan negara lain yang melibatkan
akses
esensi mutlak (yaitu Tuhan),
humanisme,
Nasionalisme juga mencakup
kesetaraan
keadilan dalam hidup dengan karakter
ini
mencerminkan ideologi bangsa tersebut
jumlah minimum yang harus diberikan
kepada anak-anak.
PK010 Chairiyah, C. (2017). saat ini dunia pendidikan tengah menjadi sorotan Dunia pendidikan saat ini sedang 43
Pendidikan Karakter karena dianggap gagal mendidik generasi muda dicermati karena kemungkinan besar
Dalam Dunia bangsa Indonesia menjadi pribadi yang memiliki tidak membina generasi muda bangsa
Pendidikan. LITERASI akhlak mulia, berkarakter, atau bermoral. Ary Indonesia menjadi pribadi-pribadi yang
: Indonesian Journal Ginanjar Agustian, menyatakan bahwa bangsa berakhlak, berbudi pekerti atau
of Humanities, 4(1), Indonesia saat ini sedang mengalami tujuh krisis, berakhlak mulia. Ary Ginanjar Agustian
42-51. yaitu krisis kejujuran, tanggung jawab, tidak menyatakan bahwa bangsa Indonesia
berpikir jauh ke depan, disiplin, kebersamaan, saat ini sedang mengalami tujuh krisis,
keadilan, dan kepedulian. Problem kemerosotan yaitu krisis kejujuran, tanggung jawab,
moral dalam dunia pendidikan antara lain kejelian, kedisiplinan, kekompakan,
diindikasikan dengan merebak nya kasus keadilan dan kepedulian. Masalah
penyalahgunaan narkoba, pergaulan bebas, kebobrokan moral di dunia pendidikan
kriminalitas, perjokian, ijazah palsu, dan berbagai antara lain dibuktikan dengan
tindak kekerasan. Selain itu, banyak generasi muda merebaknya kecanduan narkoba,
yang gagal menampilkan akhlak terpuji seperti pengucilan, kriminalitas, menunggang
kesopanan, keramahan, tenggang rasa, rendah hati, kuda, ijazah palsu dan berbagai tindak
suka menolong, dan solidaritas sosial. Thomas Lickona kekerasan. Selain itu, banyak generasi
(dalam Zuchdi, 2009:38) mengatakan bahwa terdapat muda yang tidak menunjukkan akhlak
sepuluh tanda perilaku manusia yang terpuji seperti santun, baik hati, toleran,
menunjukkan arah kehancuran suatu bangsa, yaitu: rendah hati, suka menolong dan
(1) mening katnya kekerasan di kalangan remaja; solidaritas sosial. Thomas Lickona
(2) ketidak jujuran yang membudaya; (3) tingginya (Zuchdi, 2009:38) mengatakan bahwa
rasa tidak hormat terhadap orang tua, guru, dan ada sepuluh tanda perilaku manusia
figur pemimpin; (4) pengaruh teman sebaya terhadap yang menunjukkan arah kehancuran
perilaku kekerasan; (5) meningkatnya kecurigaan suatu bangsa, yaitu: (1) meningkatnya
dan kebencian; (6) penggunaan bahasa yang kekerasan di kalangan anak muda; (2)
memburuk; (7) penurunan etos kerja; (8) ketidakjujuran yang mengakar; (3) tidak
menurunnya tanggung jawab individu dan warga menghormati orang tua, guru dan
negara; (9) meningginya perilaku merusak diri; administrator; (4) pengaruh teman
dan (10) semakin kaburnya pedoman moral. sebaya terhadap perilaku kekerasan; (5)
Tampaknya, tandatanda tersebut sudah muncul di tumbuhnya kecurigaan dan kemarahan;
Indonesia. (6) gangguan bahasa; (7) penurunan etos
kerja; (8) berkurangnya tanggung jawab
individu dan sipil; (9) meningkatnya
perilaku bunuh diri; dan (10)
pengaburan pedoman moral. Ternyata,
merek-merek tersebut muncul di
Indonesia.
PK011 Farida, S. (2016). Pendidikan karakter merupakan proses panjang Pendidikan karakter merupakan proses 203-204
Pendidikan karakter yang tidak perna berakhir (never ending proses), panjang yang tidak pernah berakhir
dalam prespektif dimana pendidikan karakter harus menjadi bagian (never ending process), dimana
islam. KABILAH: terpadu dari pendidikan. ada beberapa aspek seperti: pendidikan karakter harus menjadi
Journal of Social kognitif, afektif, konatif, dan psikomotorik yang bagian integral dari pendidikan. ada
Community, 1(1), 198- harus dikembangkan sebagai suatu keutuhan beberapa aspek seperti: kognitif, afektif,
207. (holistik) dalam konteks kultural. Hal tersebut konatif dan psikomotor, yang harus
sebagai upaya perkembangan manusia menjadi dikembangkan secara utuh (whole)
manusia kaafah, oleh karena itu dalam dalam konteks budaya. Hal tersebut
membentuk karakter anak diperlukan keteladanan merupakan upaya untuk
sejak dini dilingkungan keluarga dengan pola asuh mengembangkan manusia menjadi
yang terkenal dengan sebutan parenting style. manusia yang utuh, sehingga perlu
Lembaga pendidikan memiliki peran yang sangat diberikan teladan di lingkungannya
penting dalam pembentukan karakter peserta sejak dini, yaitu pembentukan karakter
didik, hal tersebut terintegral dari tujuan anak. Lembaga pendidikan memegang
pendidikan. Upaya pembentukan karakter harus peranan yang sangat penting dalam
mengarah pada pembaharuan kurikulum sehingga pengembangan karakter peserta didik,
pendidikan Islam mampu menjadikan peserta merupakan bagian penting dari tujuan
didik sebagai manusia yang berkarakter sesuai pendidikan. Upaya pembentukan
dengan yang dicita-citakan. karakter harus mengarah pada reformasi
kurikulum sehingga pendidikan Islam
dapat mentransformasikan peserta didik
menjadi manusia yang diinginkan.
PK012 Amazona, R. H., & Pada faktanya masalah-masalah seputar karakter moral Bahkan, masalah bermoral saat ini 2
Hamidah, S. (2016). yang terjadi sekarang ini, jauh lebih banyak dan lebih semakin banyak dibandingkan dengan
Implementasi kompleks dibandingkan dengan masalahmasalah masalah alam atau moral yang ada
Pendidikan Karakter di karakter atau moral yang tejadi pada masa-masa jaman dulu. masalah
Sekolah Dasar Islam sebelumnya. Persoalan karakter menjadi bahan karakter menjadi sesuatu untuk
Terpadu Hidayatullah pemikiran sekaligus keprihatinan bersama dikarenakan dipikirkan
Yogyakarta. Journal peserta didik sekarang ini bisa dianggap sedang dan kepedulian bersama karena
of Culinary Education menderita krisis karakter. Krisis tersebut diantara lain mahasiswa sekarang bisa ia dianggap
and Technology, 5(1) ditandai dengan meningkatnya pergaulan dan seks menderita krisis karakter. Antara lain,
bebas, maraknya angka kekerasaan anak dan remaja, krisis ini distigmatisasi
kejahatan terhadap teman, pencurian remaja, kebisaan dengan peningkatan pergaulan dan seks
menyontek, dan penyalahgunaan obat-obatan terlarang, bebas dari pelecehan anak yang
pornografi, perkosaan, perampasaan, dan perusakan merajalela
milik orang lain dan pemuda, kejahatan terhadap teman,
pencurian remaja, cara menipu, dan
kecanduan narkoba, pornografi,
pemerkosaan, eksploitasi dan
penghancuran milik orang lain
PK013 Fathurrohman, M. karakter tidak bisa diwariskan, karakter tidak bisa Karakter tidak dapat diwariskan, 4
(2016). Pendidikan dibeli dan karakter tidak bisa ditukar. Karakter karakter tidak dapat dibeli, dan karakter
Karakter Dalam harus dibangun dan dikembangkan secara sadar tidak dapat diubah. Karakter harus
Perspektif Pendidikan hari demi hari dengan melalui suatu proses yang dibangun dan dikembangkan secara
Islam. EDUKASI: tidak instan. Karakter bukanlah sesuatu bawaan sejak sadar hari demi hari melalui proses
Jurnal Pendidikan lahir yang tidak dapat diubah lagi seperti sidik jari. yang tidak instan. Karakter bukanlah
Islam (e- sesuatu bawaan yang tidak bisa diubah,
Journal), 4(1), 1-25. seperti sidik jari
PK015 Atika, N. T., Runtuhnya nilai moral di kehidupan masyarakat Runtuhnya nilai-nilai moral di 105
Wakhuyudin, H., & saat ini juga berdampak buruk pada nilai dan sikap masyarakat saat ini juga berdampak
Fajriyah, K. (2019). anak pada saat ini. Hal ini disebabkan dari beberapa negatif terhadap nilai dan sikap anak.
Pelaksanaan penguatan faktor yang mempengaruhi juga, salah satu faktor Hal ini juga disebabkan oleh beberapa
pendidikan karakter yang paling kuat adalah penggunaan gadget pada faktor yang mempengaruhi, salah
membentuk karakter anak usia sekolah dasar. Dimana mereka mudah satunya yang paling kuat adalah
cinta tanah sekali terpengaruh dalam perkembangan tren dan penggunaan gawai oleh anak sekolah
air. Mimbar sosialisasi yang ada di media sosial. Sehingga dasar. Dimana mereka dapat dengan
Ilmu, 24(1), 105-113. pihak orang tua harus ekstra dalam mendidik anak mudah mempengaruhi perkembangan
di rumah. Turunnya etika dan moral ini juga membuat trend dan media sosial. Sehingga orang
sekolah harus bekerja sangat kerasdalam mendidik dan tua harus ekstra terlibat dalam mendidik
menyampaikan ilmu pengetahuan kepada para peserta anaknya di rumah. Kemerosotan etika
didiknya. Salah satu cara memperbaiki kemerosotan dan moral ini juga menyebabkan sekolah
moral ini adalah dengan menggunakan pendidikan berjuang untuk mendidik dan
karakter yang tak hanya di rumah, namun juga memberikan ilmu kepada siswanya.
secara terstruktur di sekolah. Permasalahan ini Salah satu cara untuk membenahi
memicu pemerintah Indonesia harus memperbaiki hal kerusakan moral ini adalah dengan
tersebut,yang dimulai dari penanaman nilai-nilai/ menggunakan pendidikan karakter
norma-norma bangsa Indonesia terutama didalam secara terstruktur, tidak hanya di rumah,
lembaga pendidikan tetapi juga di sekolah. Masalah ini
mendesak pemerintah Indonesia untuk
membenahinya, dimulai dengan
penanaman nilai-nilai/norma-norma
masyarakat Indonesia, khususnya di
lembaga pendidikan.
PK016 Utami, I., Khansa, A. Membangun karakter atau yang saat ini sering kita Character building atau yang sering kita 159
M., & Devianti, E. dengar dengan sebutan carakter building sedang dengar sebagai character building
(2020). Analisis menjadi perhatian banyak orang terutama orang menjadi perhatian banyak orang saat ini,
pembentukan karakter tua yang terutama para orang tua yang ingin
siswa di sdn tangerang ingin mempunyai anak -anak yang berkarakter baik memiliki anak dengan karakter yang
15. FONDATIA, 4(1), atau positif. Karakter yang bersifat positif yakni suatu baik atau positif. Karakter yang bersifat
158-179. tabiat, watak yang menunjukan nilai-nilai positif dalam positif, yaitu. karakter yang
kehidupan menunjukkan nilai-nilai positif dalam
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.Karakter kehidupan bermasyarakat, berbangsa
yang bersifat negatif, yakni tabiat, watak yang dan bernegara. Karakter negatif, yaitu
menunjukan nilai-nilai negatif terhadap watak, budi pekerti yang menunjukkan
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan nilai-nilai negatif dalam bermasyarakat,
bernegara. berbangsa, dan bernegara.

PK017 Sujatmiko, I. N., Pendidikan karakter merupakan gabungan dari dua Menurut Ki Hajar Dewantara, 1114
Arifin, I., & Sunandar, kata yakni pendidikan dan karakter, menurut Ki Hajar pendidikan karakter merupakan
A. (2019). Penguatan Dewantara pendidikan karakter adalah daya ataupun gabungan dari dua kata yaitu pendidikan
pendidikan karakter di upaya untuk memajukan pikiran, jasmani dan juga dan karakter
SD. Jurnal budi pekerti supaya selaras dengan lingkungan sekitar Karakter adalah daya atau
Pendidikan: Teori, dan juga alam (Dalimunthe, 2015). Dengan upaya kecenderungan untuk mengembangkan
Penelitian, Dan menyiapkan generasi emas pada tahun 2045 nanti yang pikiran, tubuh dan kebiasaan yang
Pengembangan, 4(8), senantiasa bertaqwa, nasionalis, tangguh dan juga selaras dengan lingkungan
1113-1119. mandiri adalah cita-cita Bangsa Indonesia, namun lingkungan dan juga alam (Dalimunthe,
perlu upaya untuk mewujudkannya karena 2015). Dengan upaya melahirkan
permasalahan sosial yang akhir-akhir ini kita dengar generasi emas tahun 2045 yang selalu
adalah tentang tawuran para pelajar di Indonesia. bertakwa, nasionalis, tangguh dan juga
Betapa maraknya permasalahan yang terkait dengan mandiri adalah cita-cita bangsa
dunia pendidikan. Permasalahan yang lain diantaranya Indonesia, namun untuk
adalah degradasi moral, akhlaq dan budi pekerti yang mewujudkannya diperlukan usaha.
kini ada di lingkungan pendidikan, misalnya saja karena masalah sosial yang kita dengar
adalah mencotek teman pada saat ulangan, tidak patuh akhir-akhir ini berkaitan dengan tawuran
pada nasehat guru, tidak mau bersalaman ketika pelajar di Indonesia. Betapa tak
bertemu dengan guru, membuka pintu tanpa terkendali masalah yang berkaitan
mengucapkan salam, tidak bertegur sapa ketika dengan pendidikan. Tema lain termasuk
bertemu dengan guru, berbicara lantang ketika dengan kerusakan moral, moralitas, dan
orang yang lebih tua, tidak segera melaksanakan sholat kewarasan Perilaku saat ini di
dan masih banyak lainnya. Hal ini menunjukkan lingkungan pendidikan, misalnya
kurangnya keberhasilan penguatan pendidikan karakter menyontek teman saat ujian daripada
di sekolah bersama guru maupun dirumah dengan mengikuti nasihat guru, tidak berjabat
orangtua serta lingkungan dengan masyarakat. tangan saat bertemu guru, membuka
pintu tanpa salam, tidak saling
menyapa.
Bertemu dengan guru, berbicara lantang
dengan orang tua, tidak segera sholat
dan masih banyak lagi lain Hal ini
menunjukkan bahwa pendidikan
karakter belum berhasil dikukuhkan di
sekolah dengan guru dan di rumah
dengan orang tua dan lingkungan
dengan masyarakat.
PK018 Mahendra, Y. (2019, Pendidikan karakter adalah suatu kegiatan manusia Pendidikan karakter merupakan kegiatan 257
August). Pendidikan yang di dalamnya terdapat usaha tindakan mendidik manusia yang memerlukan usaha
Karakter di Sekolah yang tujuannya adalah bagi generasi penerus bangsa. mencerdaskan suatu kegiatan yang
Dasar. In PROSIDING Pada usia sekolah dasar tumbuh kembang anak ditujukan bagi generasi penerus bangsa.
SEMINAR NASIONAL menjadi bagian terpenting dalam hidupnya, Karena Pada usia sekolah Landasan tumbuh
PAGELARAN anak pada usia tersebut di ibaratkan bagai lembaran kembang seorang anak merupakan
PENDIDIKAN kertas putih, anak akan menampung berbagai informasi bagian terpenting dalam hidupnya,
DASAR NASIONAL yang ia dapatkan lalu akan menyimpan semua goresan karena anak-anak. Usia ini dibandingkan
(PPDN) 2019 (Vol. 1, yang dituliskan pada ingatan nya sesuai dengan apa dengan seprai putih, anak-anak cocok
No. 1, pp. 257-266). yang ia dapatkan tersebut. Begitupun dengan tingkah dengan berbagai hal
laku anak, apa yang dilakukan anak merupakan informasi yang dihasilkan kemudian
gambaran dari prilaku-prilaku yang pernah dilihat anak menyimpan semua goresan yang ditulis
dari orang-orang sekitarnya, termasuk juga orang sesuai dengan yang diterimanya.
tuanya, prilaku ini akan ditiru anak atau bahkan Demikian pula pada perilaku anak-anak,
dijadikan kebiasaan dalam hidup, kebiasaan ini lah yang apa yang dilakukan anak
yang nantinya akan tumbuh menjadi sebuah karakter mencerminkan perilaku yang dilihat
dalam diri anak. anak orang-orang di sekitarnya,
termasuk orang tuanya, anak-anaknya,
atau bahkan meniru perilaku tersebut
menjadi kebiasaan dalam hidup,
kebiasaan ini tumbuh karakter dalam
diri anak.
PK019 Sofiyatunningtiyas, T. Pendidikan tidak hanya mentransformasikan Bukan hanya pendidikan hanya 16
N., Nugroho, A., & pengetahuan saja, tetapi juga mempunyai peran dalam mengubah informasi, tetapi juga
Muslim, A. (2020). membentuk karakter bangsa. Hal ini sejalan dengan berperan membentuk karakter bangsa.
Implementasi tujuan pendidikan Nasional yang dituangkan dalam masalah ini sesuai tujuan pendidikan
pembelajaran tematik UndangUndang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Nasional berdasarkan UU No. 20 Tahun
kurikulum 2013 dalam Pendidikan Nasional Pasal 3 yaitu sebagai berikut: 2003 Sistem pendidikan nasional Pasal
pembentukan karakter Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan 3 yaitu sebagai berikut: Pekerjaan
siswa. Jurnal Riset kemampuan dan membentuk watak serta peradaban pendidikan publik mengembangkan
Pendidikan Dasar bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan keterampilan dan untuk membentuk
(JRPD), 1(1), 15-23. kehidupan bangsa, bertujuan untuk perkembangannya karakter dan peradaban bangsa dalam
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang kondisi layak memperkaya kehidupan
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, masyarakat, berusaha untuk berkembang
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, sebagai calon mahasiswa seorang yang
mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis beriman dan bertakwa Kepada Tuhan
serta bertanggung jawab. (Kemendiknas, 2010:2) Yang Maha Esa, bermoral mulia, sehat,
Pendidikan karakter menjadi semakin mendesak untuk mampu, cakap, kreatif, merdeka dan
diterapkan dalam lembaga pendidikan mengingat menjadi warga negara demokratis dan
berbagai macam perilaku anak yang mulai bertanggung jawab. (Kemendiknas,
menyimpang dari nilai dan norma yang berlaku di 2010:2) Pendidikan karakter berubah
masyarakat. Penanaman karakter pada anak harus terus untuk diimplementasikan dengan
dilakukan secara terus-menerus agar anak bisa menjadi urgensi yang semakin meningkat
generasi penerus bangsa yang unggul dan beradab diingat di lembaga pendidikan perilaku
yang membawa kemajuan bangsa dan negara. anak yang berbeda menyimpang dari
Sehingga tujuan pendidikan nasional berupa nilai dan norma berlaku di masyarakat.
pembentukan karakter peserta didik dapat terwujud. menanam
Pada konteks implementasi kurikulum yang karakter anak harus dilanjutkan terus
berlangsung selama ini, penanaman nilai-nilai kurang menerus agar anak bisa akan menjadi
mendapatkan porsi yang besar dalam proses generasi penerus bangsa lebih baik dan
pembelajaran dan kurangnya kemampuan guru-guru beradab yang membawa kemajuan
dalam mengintegrasikan nilai-nilai karakter dalam bangsa dan negara. Jadi dalam bentuk
pembelajaran. Maka kurikulum pendidikan yang tujuan pendidikan nasional
berkarakter sangat diperlukan dalam arti kurikulum pengembangan karakter siswa bisa
harus memiliki karakter dan sekaligus diorientasikan berhasil Tentang implementasi
bagi pembentukan karakter peserta didik. kurikulum saat ini, meningkatkan nilai
yang lebih kecil mengambil dosis besar
proses pembelajaran dan ketidakhadiran
kemampuan guru untuk masuk
mengintegrasikan nilai-nilai karakter
dalam pembelajaran. Kemudian
kurikulum
sangat membangun karakter diperlukan
dalam arti bahwa kurikulum harus
memiliki karakter dan sekaligus
berorientasi pada pembangunan karakter
untuk siswa.
PK020 Nurizka, R., & Rahim, Pendidikan karakter sebagai langkah penempatan yang Pendidikan karakter merupakan langkah 191-192
A. (2019). tepat dalam dunia pendidikan untuk membantu peserta investasi yang tepat dalam dunia
Pembentukan Karakter didik memahami dan membiasakan diri pada karakter- pendidikan
Siswa Melalui karakter yang berkaitan dengan nilai-nilai yang membantu siswa memahami dan
Pengelolaan diyakini dalam kehidupan sehari-hari. Pembentukan mengenal karakter yang terlibat dengan
Kelas. Bhineka karakter di sekolah dapat diketahui dari tujuan nilai-nilai yang diyakini dalam
Tunggal Ika: Kajian pendidikan yang diterapkan melalui pembelajaran. Di kehidupan sehari-hari. Pembentukan
Teori Dan Praktik era pendidikan sekarang tujuan pendidikan tidak hanya karakter di sekolah bisa
PKn, 6(2), 189-198. bersumber pada penguatan kognitif peserta didik, akan dikenal dengan tujuan pendidikan yang
tetapi penguatan afektif dan psikomotorik juga harus dilaksanakan melalui pembelajaran. Di
dimiliki peserta didik sebagai hasil dari proses era pendidikan ini tujuan pendidikan
pendidikan. Barnawi dan M. Arifin (2012) tidak hanya untuk memperkuat siswa
memberikan pendapat bahwa tujuan pembelajaran secara kognitif, tetapi juga untuk
yang dilaksanakan mempunyai tujuan untuk memberdayakan mereka Keterampilan
meningkatkan wawasan, perilaku, dan keterampilan afektif dan psikomotor juga harus
dan mempunyai tujuan ahir agar terwujudnya insan dimiliki siswa sebagai hasil dari proses
yang berilmu dan berkarakter sesuai budaya asli pembelajaran. Barnawi
Indonesia sebagai perwujudan nasionalisme dan sarat dan M. Arifin (2012) menemukan
muatan agama (religious). bahwa tujuan pembelajaran tercapai
berusaha untuk meningkatkan visi,
perilaku dan keterampilan, dan tujuan
utamanya adalah untuk menciOTakan
manusia yang sadar dan berkarakter
sesuai dengan budaya asli Indonesia.
nasionalisme dan sarat muatan religi
(religius).
PK021 Utami, S. W. (2019). Pendidikan karakter sangat penting diterapkan. Hal Menerapkan pendidikan karakter 64
Penerapan pendidikan ini sesuai dengan pendapat Lickona bahwa ada sangatlah penting. Hal ini sesuai dengan
karakter melalui tujuh alasan mengapa pendidikan karakter itu harus pendapat Lickona bahwa ada tujuh
kegiatan kedisiplinan disampaikan yaitu : (1) Cara terbaik untuk alasan pemberian pendidikan karakter,
siswa. Jurnal menjamin anak -anak (siswa) memiliki kepribadian yaitu: (1) Cara terbaik untuk
Pendidikan, 4(1), 63- yang baik dalam kehidupannya. (2) Cara untuk memastikan anak (siswa) memiliki
66. meningkatkan prestasi akademik. (3) Sebagian kepribadian yang baik dalam kehidupan.
siswa tidak dapat membentuk karakter yang kuat (2) cara untuk meningkatkan prestasi
bagi dirinya sendiri di tempat lain. (4) akademik. (3) Beberapa siswa tidak
Mempersiapkan siswa untuk menghormati pihak mampu mengembangkan karakter yang
lain atau orang lain dan dapat hidup dalam kuat di tempat lain. (4) Melatih siswa
masyarakat yang beragam. (5) Berangkat dari akar untuk menghormati partai politik lain
masalah yang berkaitan dengan masalah moral – atau orang lain dan mengetahui
sosial, seperti ketidaksopanan, bagaimana hidup dalam masyarakat
ketidakjujuran,kekerasan, pelanggaran kegiatan yang beragam. (5) Mulai dari akar
seksual, dan etos kerja (belajar) yang rendah. (6) permasalahannya, yaitu terkait dengan
Sebagai persiapan terbaik untuk menyongsong persoalan moral-sosial seperti
perilaku di tempat kerja. (7) Mengajarkan akan kekasaran, ketidakjujuran, kekerasan,
nilai-nilai budaya merupakan bagian dari kerja pelanggaran aktivitas seksual dan
peradaban. rendahnya etika kerja (belajar). (6)
Persiapan terbaik untuk perilaku di
tempat kerja. (7) Mengajarkan nilai-
nilai budaya merupakan bagian dari
karya peradaban.
PK022 Ardiyanto, A. (2018). Zuriah (2007: 19) menyatakan; Pendidikan karakter Zuriah (2007: 19) menyatakan; 174
Olahraga tradisional yang disamakan dengan pendidikan budi pekerti Pendidikan karakter disamakan dengan
sebagai wujud merupakan program pengajaran di sekolah yang pendidikan spiritual Pekerti adalah
penanaman nilai bertujuan mengembangkan watak atau tabiat siswa kurikulum sekolah yang ditujukan untuk
karakter anak usia dengan cara menghayati nilai-nilai dan keyakinan pengembangan budi pekerti atau budi
dini. KoPeN: masyarakat sebagai kekuatan moral dalam hidupnya pekerti siswa, mengikuti nilai-nilai dan
Konferensi Pendidikan melalui kejujuran, dapat dipercaya, disiplin, dan kepercayaan masyarakat sebagai
Nasional, 1(1), 173- kerjasama yang menekankan ranah afektif (perasaan kekuatan moral yang mendalam
176. dan sikap) tanpa meninggalkan ranah kognitif (berpikir hidupnya melalui kerjasama,
rasional) dan ranah skill/psikomotorik (keterampilan, menekankan kejujuran, kehandalan,
terampil mengolah data, mengemukakan pendapat, dan disiplin dan efektifitas (emosi dan sikap)
kerja sama). Di Indonesia, sebuah lembaga yang peduli tanpa meninggalkan ranah kognitif
akan pengembangan karakter bangsa yaitu Indonesian (berpikir rasional) dan ranah
Heritage Foundation (2007) telah merumuskan keterampilan/psikomotorik
sembilan karakter dasar yang menjadi tujuan (keterampilan, mengolah informasi,
pengembangan karakter. Kesembilan karakter dasar mengeluarkan pendapat dan
tersebut adalah: 1) cinta Tuhan dan alam semesta keterampilan kerja sama). Di Indonesia,
beserta isinya; 2) tanggung jawab, kedisiplinan, dan lembaga yang mengurus pembangunan
kemandirian; 3) kejujuran; 4) hormat dan santun; 5) karakter bangsa. Yayasan Cagar Budaya
kasih sayang, kepedulian, dan kerjasama; 6) percaya Indonesia (2007) merumuskan sembilan
diri, kreatif, kerja keras, dan pantang menyerah; 7) karakter utama yang mereka jadikan
keadilan dan kepemimpinan; 8) baik dan rendah hati; tujuan pembangunan karakter.
dan 9) toleransi, cinta damai, dan persatuan Kesembilan karakter utama tersebut
adalah: 1) Cinta Tuhan dan alam alam
semesta dan isinya; 2) tanggung jawab,
disiplin dan kemandirian; 3) kejujuran;
4) rasa hormat dan sopan; 5) kasih
sayang, perhatian dan kerja sama; 6)
percaya diri, kreatif, pekerja keras dan
Jangan pernah menyerah; 7) keadilan
dan kepemimpinan; 8) ramah dan rendah
hati; dan 9) toleransi, cinta kedamaian
dan persatuan.
PK023 Perdima, F. E., & Kandungan dalam mata pelajaran pendidikan Muatan mata pelajaran pendidikan 5343
Kristiawan, M. (2021). jasmnai olahraga dan olahraga adalah pendidikan jasmani dan olahraga adalah pendidikan
Nilai-nilai karakter karakter yang terkandung dalam penilaian afektif karakter yang dimasukan dalam
pada olahraga siswa. Karakter mulia mencakuppengetahuan tentang penilaian pendapat siswa. Karakter
tradisional hadang di kebaikan (akhlak behavior) kemudian menibulkan mulia melibatkan mengetahui kebaikan
sekolah dasar. Jurnal komitmen ataum hasrat terhadap kebaikan(moral (perilaku moral), kemudian menciptakan
Basicedu, 5(6), 5342- feeling) dan akhirnya benar-benar melakukan kebaikan komitmen atau keinginan untuk
5351. (akhlak behavior). Dengan kata lain, kepribadian kebaikan (perasaan moral), dan akhirnya
merujuk pada serangkaian wawasan(cognitivies), benar-benar melakukan kebaikan
tindakan(attituded), dan motivasi (motivation), dan (perilaku moral). Dengan kata lain,
perilaku (behavior), serta keahlian(skills) (Amirudin, kepribadian mengacu pada persepsi
2019) (kognisi), tindakan (sikap) dan motivasi
(motivasi), serta perilaku (perilaku) dan
kemampuan (Amirudin, 2019).
PK024 Sari, P. S., & Lanos, Karakter merupakannilai-nilai, sikap, dan perilaku Karakter adalah nilai, sikap dan perilaku 121
M. E. C. (2022). yang dapatditerima oleh masyarakat luas seperti etis, yang dapat diterima oleh masyarakat
Sosialisasi Olahraga demokratis, hormat, bertanggung jawab, dapat luas, seperti beretika, demokratis,
Tradisional sebagai dipercaya, adildan fair, serta peduli. Sumber-sumber hormat, bertanggung jawab, amanah,
Pembentukan Karakter karakter antara lain nilai-nilai kemasyarakatan, adil dan peduli. Sumber karakter adalah
bagi anak di SD ideologi negara, dan kewarganegaraan, nilai-nilai nilai-nilai sosial, ideologi negara dan
Negeri 118 budaya bangsa, agama, dan etnik yang diterima oleh kewarganegaraan, nilai-nilai budaya
Palembang. Jurnal masyarakat Indonesia secara luas sehingga tidak kebangsaan, agama dan etnis, yang
Pengabdian Olahraga menimbulkan konlfik(Suyanto, 2012). Pada anak di diterima secara luas oleh masyarakat
Singaperbangsa, 2(04) usia sekolah dasar sangat penting menanamkan Indonesia untuk menghindari konflik
, 121-124. karakter-karakter yang baik karena ini merupakan usia (Suyanto, 2012). Penanaman karakter
emas bagi anak. Sekolah dalam hal ini sangat berperan yang baik bagi anak sekolah dasar
aktif dalam pembentukan karakter. sangat penting, karena ini adalah masa
emas anak.
PK025 Fadli, Z. (2014). menurut Sigmund Freud, “character is a strinving Menurut Sigmund Freud, "karakter 50
Membentuk Karakter system which underly behavior”.Maksudnya, karakter adalah sistem penggerak yang mendasari
Anak dengan Olahraga dapat diartikan sebagai kumpulan tata nilai yang perilaku." Artinya, karakter dapat
Tradisional. Jurnal mewujud dalam satu sistem daya juang yang melandasi diartikan sebagai seperangkat nilai yang
Ilmu pemikiran, sikap, dan perilaku. Menurut Soemamo terwujud dalam sistem kekuasaan yang
Keolahragaan, 14(2), Soedarsono: “karakter merupakan nilai-nilai yang terganggu yang melandasi pemikiran,
49-56. terpatri dalam diri kita melalui pendidikan, sikap, dan perilaku. Menurut Soemamo
pengalaman, percobaan, pengorbanan, dan pengaruh Soedarsono, karakter adalah nilai-nilai
lingkungan, dipadukan dengan nilai-nilai dari dalam yang berakar pada diri kita melalui
diri manusia menjasi semacam nilai intrinsik yang pendidikan, pengalaman, pencobaan,
mewujud dalam sistem daya juang, melandasi pengorbanan dan pengaruh lingkungan,
pemikiran, sikap, dan perilaku kita”. dipadukan dengan nilai-nilai yang
berasal dari dalam diri seseorang,
sehingga menjadi suatu jenis nilai. Nilai
intrinsik yang diwujudkan dalam sistem
daya juang menjadi latar belakang
pemikiran, sikap dan perilaku kita.
PK026 Rachmawati, N., Olahraga olahraga tradisional dapat dihidupkan Olahraga tradisional dapat dihidupkan 128
Muhyi, M., & kembali, karena dapat memperbaiki positif dan kembali karena dapat memupuk nilai
Wiyarno, Y. (2020). sebagai pelestarian budaya bangsa yang berbudi dan positif dan melestarikan budaya bangsa
Pengembangan bermaratabat’. Membuat kita dapat membentuk yang berbudi luhur dan bernilai. Hal ini
Permainan Olahraga karakter anak sekaligus melestarikan budaya yang memungkinkan kita untuk membentuk
Tradisional untuk telah kita miliki sejak dulu.Tidak dapat dipungkiri karakter anak sekaligus melestarikan
Meningkatkan Nilai bahwa suatu tingkah laku yang mempunyai nilai budaya yang telah kita miliki sejak lama.
Peduli dalam kerjasama itu bersifat kompleks karena struktur Tidak dapat disangkal bahwa perilaku
Pembelajaran keadaan yang ada dan tindakan yang menentukan nilai kerjasama sulit dilakukan karena
Pendidikan Jasmani tindakan individu yang bersangkutan.Kompleksnya struktur keadaan dan aktivitas yang ada
Olahraga dan suatu nilai kerjasama dipengaruhi oleh berbagai menentukan fungsi anak. Kompleksitas
Kesehatan di macam permainan olahraga tradisional dalam nilai kerjasama tersebut dipengaruhi
Sekolah. Jurnal lingkungan disekitarnya. oleh berbagai permainan olahraga
Pendidikan Kesehatan tradisional yang ada di lingkungan
Rekreasi, 6(2), 125- sekitar.
137.
PK027 Puspitasari, N., Salah satu masa perkembangan anak yang sangat Salah satu tahapan terpenting dalam 2541
Masfuah, S., & penting yaitu kerjasama anak. (Pratiwi, Ardianti, & perkembangan anak adalah kerja sama
Pratiwi, I. A. (2022). Kanzunnudin, 2018) mendefinisikan bahwa kerjasama anak. (Pratiwi, Ardianti, &
Implementasi merupakan kemampuan yang dilakukan oleh beberapa Kanzunnudin, 2018) mendefinisikan
Olahraga tradisional anak yang bertujuan untuk saling membantu sehingga kerjasama adalah keterampilan yang
Gobak Sodor dalam akan tampak suatu kebersamaan dan kekompakkan digunakan oleh beberapa anak yang
Meningkatkan untuk mencapai tujuan yang telah disepakati. Salah berusaha saling membantu, sehingga
Kerjasama Anak Usia satu bentuk upaya yang dapat dilakukan untuk kekompakan dan kekompakan tampak
10 Tahun. Jurnal mengembangkan kecerdasan interpersonal anak yang mencapai tujuan yang telah disepakati.
Basicedu, 6(2), 2540- berguna dalam masa perkembangan anak yaitu Salah satu cara untuk mengembangkan
2546. melalui bermain, salah satunya permainan kecerdasan interpersonal anak yang
tradisional. Bermain mempunyai banyak hal positif bermanfaat dalam tahap perkembangan
dalam masa perkembangan anak, terutama anak anak adalah dengan bermain, salah
sekolah dasar. satunya adalah olahraga tradisional.
Bermain memiliki banyak aspek positif
dalam perkembangan anak, khususnya
anak usia sekolah dasar.
PK028 Puspitasari, N., Sikap kerjasama anak perlu ditingkatkan karena setiap Sikap kooperatif anak harus 2542
Masfuah, S., & anak membutuhkan bantuan orang lain dan akan hidup ditingkatkan, karena setiap anak
Pratiwi, I. A. (2022). menjadi manusia sosial.(Serli, membutuhkan bantuan orang lain dan
Implementasi 2014)menjelaskanbahwa sikap sosial adalah sebuah hidup sebagai pribadi sosial (Serli,
Olahraga tradisional kegiatan berinteraksi dengan orang lain. 2014) menjelaskan bahwa sikap sosial
Gobak Sodor dalam Perkembangan sikap sosial dapat dikembangkan adalah komunikasi dengan orang lain.
Meningkatkan melalui permainan tradisional. Adanya permainan Pembentukan sikap sosial dapat
Kerjasama Anak Usia tradisional mampu meningkatkan rasa sosialisasi dikembangkan dengan bantuan olahraga
10 Tahun. Jurnal dan rasa kerjasama antar anak. tradisional. Kehadiran olahraga
Basicedu, 6(2), 2540- tradisional dapat meningkatkan rasa
2546. sosialisasi dan kerjasama anak.
PK029 Tutuk, N. (2015). Pendidikan karakter itu sendiri mengarahkan pada cara Pendidikan karakter itu sendiri 2
Implementasi berpikir dan prilaku dari siswa yang kelak akan memandu pemikiran dan perilaku
pendidikan karakter. menjadi tulang punggung bangsa. Karakter itu sendiri mahasiswa yang menjadi tulang
termanifestasi dala sifat dan perbuatan untuk selaras punggung bangsa. Karakter itu sendiri
dengan budaya bangsa Indonesia yang selama ini telah diwujudkan dalam watak dan tindakan
melekat. Pengaruh modernisasi dan globalisasi yang yang sesuai dengan budaya bangsa
memberikan banyak warna dalam kehidupan remaja Indonesia yang sampai saat ini
memang harus dibentengi dengan pembelajaran teraneksasi. Dampak modernisasi dan
karakter. Boleh dikatakan bahwa pendidikan karakter globalisasi yang memberi banyak warna
adalah usaha untuk penanaman nilai-nilai pada siswa bagi kehidupan remaja sangatlah penting
melalui berbagai macam cara untuk menjadikan karakter diperkuat dengan belajar. Anda
mereka sebagai individu yang berguna bagi dapat mengatakan bahwa pendidikan
masyarakat, bangsa, dan Negara. alam merupakan upaya penanaman
nilai-nilai pada diri siswa melalui
berbagai cara berbagai cara untuk
menjadikan mereka individu yang
berguna masyarakat, bangsa dan negara
PK030 Tutuk, N. (2015). Pandangan Lickona tersebut secara tegas menyatakan Posisi Lickona secara tegas menyatakan 21
Implementasi bahwa pendidikan karakter bagi anak dalam proses bahwa pendidikan Karakter sangat
pendidikan karakter. pembelajaran di sekolah sangat penting. Dalam penting bagi anak dalam belajar di
pendidikan karakter juga diperlukan penanaman nilai- sekolah. Pengenalan nilai-nilai moral
nilai moral pada anak, sehingga mampu mengubah juga diperlukan dalam pendidikan
perilaku anak untuk membuat keputusan-keputusan karakter
yang efektif. Menurut Lickona (trj. 1991: 61-63) dengan anak untuk mengubah perilaku
menyatakan bahwa nilai-nilai moral seperti kejujuran, anak keputusan yang efektif. Menurut
tanggung jawab, dan keadilan adalah hal-hal yang Lickona (trj. 1991: 61-63) menyatakan
dituntut dalam kehidupan ini. Nilainilai moral bahwa nilai-nilai moral seperti
universal seperti memperlakukan orang dengan baik, kejujuran, tanggung jawab, dan keadilan
serta menghormati pilihan hidup, kemerdekaan, dan adalah hal yang dibutuhkan dalam hidup
kesetaraan dapat menyatukan semua orang di mana ini. Nilai moral universal seperti
pun mereka berada karena hal tersebut berarti memperlakukan orang dengan baik
menjunjung tinggi dasar-dasar nilai kemanusiaan dan untuk menghormati pilihan hidup,
penghargaan diri. kebebasan dan kesetaraan
menyatukan orang di mana-mana
karena itu berarti mengikuti prinsip-
prinsip dasar nilai-nilai kemanusiaan
dan
harga diri
PK031 Amelia, M., & Budaya sekolah adalah suatu pola yang memiliki Kultur sekolah merupakan model yang 5549
Ramadan, Z. H. dasar asumsi dari pengembangan suatu kelompok memiliki asumsi dasar tentang
(2021). Implementasi belajar saat ia belajar mengatasi masalah-masalah perkembangan kelompok belajar saat
Pendidikan Karakter yang dianggap valid. Pendidikan karakter melalui belajar memecahkan masalah yang
Melalui Budaya
budaya sekolah dapat melatih dan membentuk sikap dianggap valid. Pendidikan karakter
Sekolah di Sekolah
Dasar. Jurnal anak kearah yang lebih baik dan positif melalui budaya sekolah dapat melatih
Basicedu, 5(6), 5548- (Virgustina, 2019). Budaya sekolah merupakan dan membentuk sikap anak ke arah yang
5555. salah satu aspek yang mempengaruhi perkembangan lebih baik dan positif (Virgustina, 2019).
siswa. Jika lingkungan sekolah penuh dengan Budaya sekolah merupakan salah satu
kedisiplinan,kejujuran, dan kasih sayang, maka akan aspek yang mempengaruhi
menghasilkan karakter yang baik.Pada saat yang perkembangan siswa. Ketika lingkungan
sama, para pendidik merasa nyaman dengan sekolah penuh dengan kedisiplinan,
lingkungan sekolah ini,sehingga kualitas manajemen kejujuran dan kasih sayang, lahirlah
meningkat pembelajaran (Agustini, 2015).Budaya karakter yang baik. Pada saat yang
sekolah tidak hanya mempengaruhi seluruh tindakan sama, guru merasakan kesenangan di
civitas akademika, tetapi juga mempengaruhi jiwa lingkungan sekolah ini, yang
dan semangat guru dan siswa (ahmad baedowi, meningkatkan kualitas kepemimpinan
2015). Pemandangan darisebuah sekolah yang dan pembelajaran (Agustini,
menunjukkan nilai, norma dan tradisi yang telah 2015).Budaya sekolah tidak hanya
lama dibangun oleh sekolah tersebut. mempengaruhi kegiatan peneliti di
seluruh masyarakat, tetapi juga
mempengaruhi jiwa dan semangat guru
dan siswa (Ahmad Baedowi, 2015).
Pandangan tentang sekolah yang
menunjukkan nilai-nilai, standar dan
tradisi yang dibangun sekolah dalam
kurun waktu yang lama.
PK032 Ramdhani, M. A. Kompleksitas permasalahan seputar karakter atau Kompleksitas persoalan seputar karakter 28
(2014). Lingkungan moralitas telah menjadi pemikiran sekaligus atau moralitas langsung menjadi ide
pendidikan dalam keperihatinan bersama. Krisis karakter atau moralitas keprihatinan bersama Krisis karakter
implementasi ditandai oleh meningkatnya kejahatan tindak atau moralitas ditandai dengan
pendidikan
kekerasan, penyalahgunaan obat terlarang (narkoba), meningkatnya kejahatan tindakan
karakter. Jurnal
pendidikan universitas pornografi dan pornoaksi, serta pergaulan bebas yang kekerasan, kecanduan narkoba,
garut, 8(1), 28-37. sudah menjadi patologi dalam masyarakat. Adapun pornografi dan pornografi dan berharap
krisis moral lainnya yang sungguh nyata telah terjadi bahwa ini telah menjadi patologi di
ialah perilaku korup yang telah mentradisi di tengah- masyarakat. Tentang krisis moral kedua
tengah masyarakat. Selain itu, krisis kepercayaan pun Perilaku koruptif yang sudah menjadi
terjadi pada kelompok elit masyarakat, yakni perilaku tradisi di tengah-tengahnya adalah nyata
korup yang semakin mengkhawatirkan. Demoralisasi hadirin Selain itu, krisis kepercayaan
ini karena proses pembelajaran cenderung juga muncul di kalangan elite
mengajarkan pendidikan moral dan budi pekerti masyarakat, yakni perilaku korupsi yang
sebatas tekstual semata dan kurang mempersiapkan semakin memprihatinkan. Demoralisasi
pembelajar untuk menyikapi kehidupan yang ini disebabkan oleh pembelajaran
kontradiktif tersebut (Zubaedi,2011) kecenderungan untuk mengajarkan
pendidikan moral dan etika hanya secara
tekstual dan tidak lengkap
mempersiapkan siswa untuk
menghadapi kehidupan yang
kontradiktif ini (Zubaedi, 2011).
PK033 Putri, D. N. P., & Arifin, Kerjasama dalam pembelajaran adalahperilaku Kerja sama belajar adalah perilaku 177-178
M. B. U. B. (2022). kerjasama antar individu dalam suatu kelompok kerjasama antar individu dalam
Peran Kinerja Guru yang melaksanakan tugas, saling bertukar informasi kelompok yang melakukan tugas secara
Dalam Membentuk dan pengetahuan dilakukan ecara bersama dan bersama-sama dan terkoordinasi dalam
Karakter Kerjasama terkoordinasi pada suatu lembaga untuk saling suatu lembaga pendidikan, saling
Pada Siswa Kelas melengkapi dalam mencapai tujuan-tujuan bertukar pengetahuan dan informasi
IV. Al-Mada: Jurnal Bersama.6Karakter kerjasama penting bagi siswa untuk saling melengkapi guna mencapai
Agama, Sosial, dan
karena kerjasama dan sifat manusia menjadi tujuan bersama. Kerja kelompok dapat
Budaya, 5(2), 176-189.
keberadaan sosial yang saling membutuhkan dan dilakukan guru dengan menerapkan
membutuhkan orang lain.kerjasama dalam kelompok model pembelajaran serba guna
dapat dilakukan guru dengan menerapkan suatu model sehingga siswa terdorong untuk
pembelajaran yang variatif, sehingga siswa berkoordinasi dan merespon kondisi
terstimulus untuk mengkoordinir dan tanggap dengan kelompok. Menumbuhkan sikap saling
kondisi dalam kelompok tersebut. Hal demikian menghargai, mengurangi keegoisan
akan menumbuhkan sikap saling siswa, meningkatkan rasa kerjasama,
menghargai,mengurangi kebiasaan egois yang dimiliki mendorong sikap mengungkapkan
siswa,menumbuhkan rasa untuk bekerjasama, pendapat atau gagasan kepada teman
menumbuhkan sikap keberanian untuk atau guru.
mengungkapkan pendapat atau ide pengetahuannya
kepada sesama teman atau guru.
PK034 Putri, D. N. P., & Arifin, Dengan melalui pembelajaran secara berkelompok Dengan belajar berkelompok, siswa 178
M. B. U. B. (2022). siswa dapat bekerjasama, saling berinteraksi sosial dapat bekerja sama, saling
Peran Kinerja Guru dan bisa menanamkan rasa menghormati dan berkomunikasi, dan menanamkan rasa
Dalam Membentuk menghargai diantara teman sebaya. Permasalahan hormat dan hormat di antara teman
Karakter Kerjasama
yang terjadi ini adalah ketika dalam pembelajaran sebayanya. Permasalahannya adalah jika
Pada Siswa Kelas
IV. Al-Mada: Jurnal terdapat beberapa siswa yang individualisme, sikap ada sebagian siswa yang individualistis
Agama, Sosial, dan individu ini menyebabkan proses pola interaksi siswa dalam belajar, maka sikap individualistis
Budaya, 5(2), 176-189. kurang pada saat pembelajaran.Selain itu, dalam tersebut mengarah pada suatu proses
kegiatan belajar mengajar di lingkungan sekolah dimana pola interaksi siswa selama
sering dijumpai beberapa masalah yaitu kurang pembelajaran menjadi berkurang.
partisipasi antarsiswa dalam pembelajaran merupakan Partisipasi siswa dalam pembelajaran
hambatan dalam menjalin kerjasama. menjadi kendala terciptanya kerjasama
PK035 Yulianti, S. D., Kamus Besar Bahasa Indonesia, sikap memiliki Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, 34
Djatmika, E. T., & kesetaraan arti dengan perilaku. Perilaku merupakan sikap memiliki arti yang sama dengan
Santoso, A. (2017). cerminan karakter atau sifat, sehingga dapat tingkah laku. Perilaku merupakan
Pendidikan karakter disimpulkan bahwa sikap merupakan perilaku yang pencerminan dari tabiat atau tabiat,
kerja sama dalam
mencer-minkan karakter atau sifatyang dimiliki sehingga dapat disimpulkan bahwa sikap
pembelajaran siswa
sekolah dasar pada oleh seorang individu. Setiapindividumemiliki karakter adalah perilaku yang mencerminkan
kurikulum 2013. Jurnal dasar yang perlu ditanamkan dan dilatih agar dapat watak atau sifat dari seorang individu.
teori dan praksis berkembang dan diterapkan dalam kehidupan sehari- Setiap individu memiliki sifat dasar
pembelajaran hari. Agustian (2012), Rich (2010), dan Barbara yang harus ditanamkan dan dilatih untuk
IPS, 1(1), 33-38. (2004), merumuskan be-berapa karakter dasar yang dikembangkan dan diterapkan dalam
sama yakni jujur, tanggung jawab, adil, peduli, dan kehidupan sehari-hari. Agustian (2012),
kerja sama. Berdasarkan hal tersebut tanggung Rich (2010) dan Barbara (2004)
jawab dan kerja sama, merupakan karakter yang merumuskan beberapa karakter dasar
dianggap lebih penting dari karakter yang lain. yang sama yaitu jujur, tanggung jawab,
adil, peduli dan kerjasama. Oleh karena
itu, tanggung jawab dan kerja sama
merupakan karakter yang lebih penting
dibandingkan karakter lainnya.
PK036 Yulianti, S. D., Rukiyati, dkk (2014) menekankan bahwakarakter Rukiyati, dkk (2014) menegaskan bahwa 34
Djatmika, E. T., & kerja samadapat menumbuhkan tingkat percaya diri, sifat kolaboratif dapat menumbuhkan
Santoso, A. (2017). dengan harapan siswa mudah be-radaptasi dengan rasa percaya diri dan harapan agar siswa
Pendidikan karakter lingkungan baru. Selain itu, melalui kerja sama dapat dengan mudah beradaptasi
kerja sama dalam
siswa juga dilatih untuk mampu memahami, dengan lingkungan baru. Selain itu,
pembelajaran siswa
sekolah dasar pada merasakan, dan melaksa-nakan segala aktivitas melalui kerjasama, siswa dilatih untuk
kurikulum 2013. Jurnal dalam kerja samauntuk mencapai tujuan bersama. memahami, mengetahui dan
teori dan praksis Kemampuan kerja sama menurut Lie melaksanakan semua kegiatan dalam
pembelajaran (2008)bermanfaat untuk ke-hidupan siswadimasa yang kerjasama untuk mencapai tujuan
IPS, 1(1), 33-38. akan datangkarena dapat membentuk pribadi yang bersama. Menurut Lie (2008),
unggul, khususnya dalam dunia kerja dan kemampuan berkolaborasi akan
kehidupan ber-masyarakat. bermanfaat bagi kehidupan siswa di
masa depan karena dapat membentuk
individu yang lebih tinggi, terutama
dalam pekerjaan dan kehidupan sosial.
PK037 Yulianti, S. D., Karakter kerjasama dapat ditanamkan, di-latih, dan Sifat kerjasama dapat ditanamkan, 35
Djatmika, E. T., & dikembangkan melalui berbagai cara, salah satu dipraktikkan dan dikembangkan dengan
Santoso, A. (2017). bentuknya melalui kegiatan olahraga tradisional. Kerja berbagai cara, salah satunya melalui
Pendidikan karakter sama dalam olahraga tradisional galasin dil-akukan kegiatan olahraga tradisional. Dalam
kerja sama dalam
oleh delapan atau lebih yang saling berinteraksi, olahraga tradisional hadang, delapan
pembelajaran siswa
sekolah dasar pada menggabungkan tenaga, ide atau pendapat dalam orang atau lebih berkolaborasi dan
kurikulum 2013. Jurnal waktu tertentu dalam mencapai tujuan pembelajaran berinteraksi satu sama lain,
teori dan praksis sebagai kepentingan ber-sama. Kegiatan kerja sama mengumpulkan energi, ide, atau
pembelajaran dalam olahraga galasin merupakan bagian dari pendapat selama periode waktu tertentu
IPS, 1(1), 33-38. pelaksanaan pendidikan karakter yang dilakukan untuk mencapai tujuan pembelajaran
untuk mencapai salah satu tugas perkembangan yang menjadi minat bersama. Kerjasama
sosial siswa Sekolah Dasar. dalam olahraga gala merupakan bagian
dari pelaksanaan pendidikan karakter
yang dilaksanakan untuk mencapai salah
satu tugas perkembangan sosial siswa
sekolah dasar.
PK038 Harun, C. Z. (2013). abad ke-21 membawa perubahan era yang populer Abad ke-21 merupakan era perubahan 302
Manajemen dengan sebutan era globalisasi. Dampak globalisasi yang biasa dikenal dengan era
pendidikan yang terjadi saat ini membawa masyarakat Indonesia globalisasi. Konsekuensi dari arus
karakter. Jurnal melupakan pendidikan karakter bangsa.Pendidikan globalisasi saat ini membuat masyarakat
pendidikan
karakter bangsa merupakan fundasi bagi suatu Indonesia melupakan pendidikan
karakter, 4(3).
bangsa dalam upaya membantu perkembangan jiwa karakter bangsa. Pendidikan karakter
anak-anak baik lahir maupun batin. Pendidikan ka- bangsa merupakan dasar dari upaya
rakter merupakan proses berkelanjutan dan tidak bangsa untuk memberikan kontribusi
pernah berakhir selama manusia masih ada di muka bagi perkembangan fisik dan mental
bumi ini.Oleh karena itu, dalam rangka tujuan jiwa anak. Pembangunan karakter
pendidikan karakter, perlu ada manajemen yang baik merupakan proses yang
dan sinergis di antara berbagai komponen pen-didikan berkesinambungan dan tidak pernah
yang terlibatbaik yang bersifat formal, nonformal, berhenti selama manusia ada di bumi
maupun informal, baik di sekolah, keluarga, maupun ini. Oleh karena itu, dalam kaitannya
masyarakat. dengan tujuan pendidikan karakter,
diperlukan pengelolaan yang baik dan
sinergis antar bidang pendidikan yang
berbeda, baik formal. , informal dan
informal dan di sekolah, keluarga dan
masyarakat
PK039 Harun, C. Z. (2013). Pendidikan karakter memiliki makna lebih tinggi dari Pentingnya pendidikan karakter lebih 303
Manajemen pendidikan moral karena pendidikan karakter tidak besar dari pada pendidikan moral,
pendidikan hanya berkaitan dengan benar atau salah, akan tetapi karena pendidikan karakter bukan hanya
karakter. Jurnal bagai-mana menanamkan kebiasaan tentang hal-hal tentang baik atau buruk, tetapi juga
pendidikan
yang baik dalam kehidupan sehingga anak memiliki tentang bagaimana membentuk
karakter, 4(3).
kesadaran dan pemahaman yang tinggi serta kebiasaan yang mempengaruhi hal-hal
kepedulian dan komit-men untuk menetapkan baik dalam kehidupan, agar anak paham
kebajikan dalam kehidupan sehari-hari. dan mengerti dengan baik, serta peduli
dan berkomitmen terhadap . penguatan
kebajikan kehidupan sehari-hari
PK040 Chastanti, I., & Pendidikan karakter bukan hanya sekedar mengajarkan Pendidikan karakter tidak hanya 28
Munthe, I. K. (2019). mana yang benar dan mana yang salah, akan tetapi mengajarkan mana yang benar dan mana
Pendidikan karakter lebih dari itu pendidikan karakter adalah usaha yang salah, tetapi juga kehendak namun
pada aspek moral menanamkan kebiasaankebiasaan yang baik lebih dari itu pendidikan karakter adalah
knowing tentang
(habituation) sehingga peserta didik mampu bersikap upaya untuk menciptakan kebiasaan
narkotika pada siswa
menengah dan bertindak berdasarkan nilai-nilai yang telah yang baik (habituation) agar siswa dapat
pertama. Sosial menjadi kepribadiannya, dengan kata lain, pendidikan berperilaku dan bertindak sesuai dengan
Horizon: Jurnal karakter yang baik harus melibatkan pengetahuan yang nilai-nilai yang telah menjadi
Pendidikan baik (moral knowing), perasaan yang baik atau loving kepribadiannya, singkatnya Sebaliknya,
Sosial, 6(1), 26-37. good (moral feeling) dan perilaku yang baik (moral pendidikan karakter yang baik harus
action) sehingga terbentuk perwujudan kesatuan mencakup pengetahuan yang baik pula
perilaku dan sikap hidup peserta didik (Anonim, 2011). (moral knowledge), merasa baik atau
mencintai yang baik (moral feeling) dan
perilaku yang baik (tindakan moral)
sebagai pembentukan persatuan perilaku
dan sikap siswa terhadap kehidupan
(Anonim, 2011).
OLAHRAG OT001 MR, M. H. (2021). nilai karakter gotong-royong mencerminkan tindakan Nilai-nilai karakter kerjasama 18-19
A Lunturnya Olahraga menghargai semangat kerja sama dan bahu membahu mencerminkan semangat kerjasama dan
TRADISION tradisional. Aceh menyelesaikan persoalan bersama, menjalin saling menghargai memecahkan
AL Anthropological komunikasi dan persabatan, serta memberi bantuan masalah bersama komunikasi dan
Journal, 5(1), 1-15. atau pertolongan pada orang-orang yang persahabatan dan memberi bantuan atau
membutuhkan. Sub-nilai gotong royong, antara lain, bantuan kepada orang-orang tuntutan
menghargai, kerjasama, inklusif, komitmen atas Subnilai gotong royong adalah rasa
keputusan bersama, musyawarah dan mufakat, tolong- hormat, kerja komitmen yang setara dan
menolong, solidaritas, empati, anti diskriminasi, anti inklusif terhadap keputusan
kekerasan, dan sikap kerelawanan (Zainal, 2011; dan bersama-sama, refleksi dan persetujuan,
Wahono &Priyanto, 2017). bantuan, solidaritas, empati, hadiah
diskriminasi, non-kekerasan dan sikap
kerja sukarela (Zainal, 2011; dan
Wahono et Priyanto, 2017).
OT002 Cendana, H., & Olahraga tradisional sudah sangat jarang dimainkan, Meskipun olahraga tradisional 771
Suryana, D. (2022). padahal dalam olahraga tradisional terkandung nilai- mengandung nilai pendidikan dan sosial,
Pengembangan nilai edukasi dan sosial karena olahraga tradisional olahraga tradisional jarang dimainkan
olahraga tradisional banyak melibatkan aktivitas fisik, pengaturan strategi, karena olahraga tradisional banyak
untuk meningkatkan kerjasama tim, dan kemampuan berbahasa. Penelitian melibatkan aktivitas fisik, strategi,
kemampuan bahasa ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses dan hasil kerjasama tim dan keterampilan
anak usia dini. Jurnal belajar melalui olahraga tradisional dalam berbahasa. Tujuan artikel ini adalah
Obsesi: Jurnal meningkatkan kemampuan bahasa anak. untuk mendeskripsikan proses dan hasil
Pendidikan Anak Usia pembelajaran melalui olahraga
Dini, 6(2), 771-778. tradisional dalam meningkatkan
kemampuan berbahasa anak.
OT003 Anggita, G. M. (2018). Permainan dan bermain merupakan bagian dari dunia Permainan dan bermain adalah bagian 55
Eksistensi olahraga anak-anak. Melalui bermain permainan anak-anak dari dunia anak. Permainan
tradisional sebagai dapat memperoleh kesenangan. Bermain permainan memungkinkan anak-anak untuk
warisan budaya merupakan salahsatu jenis aktivitas fisik yang bersenang-senang. Permainan
bangsa. JOSSAE dapat membantu tumbuh kembang anak. Namun, merupakan salah satu bentuk latihan
(Journal of Sport seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan yang dapat membantu perkembangan
Science and teknologi (IOTEK), bermain tidak lagi menjadi anak. Namun, dengan berkembangnya
Education), 3(2), 55- aktivitas fisik yang mendukung tumbuh kembang ilmu pengetahuan dan teknologi
59. anak. Permainan yang dimainkan adalah jenis (IOTEK), bermain bukan lagi
permainan sepeti game onlineatau permainan yang merupakan aktivitas fisik yang
terdapat pada gadget.Subrahmayan (Ukasyah dan mendukung tumbuh kembang anak.
Irfansyah, 2015: 125) menyatakan anak Permainan yang dimainkan adalah jenis
cenderung tidak bergerak ketika memainkan permainan seperti permainan online atau
permainan yang sudah memanfaatkan teknologi. permainan yang terdapat pada gadget
Subrahmayan (Ukasyah dan Irfansyah,
2015:125) menyatakan bahwa anak-anak
biasanya tidak bergerak ketika
memainkan permainan yang sudah
menggunakan teknologi.
OT004 Sari, C. R., Hartati, S., Hapidin dan Yenina meneliti juga tentang Hapidin dan Yenina juga mempelajari 419
& Yetti, E. (2019). pengembangan model olahraga tradisional dalam pengembangan model olahraga
Peningkatan perilaku membangun karakter anak usia dini yang hasilnya tradisional dalam membangun karakter
sosial anak melalui menunjukkan bahwa melalui olahraga tradisional pada anak usia dini hasil
olahraga tradisional edukatif akan membantu anak mengembangkan menunjukkannya
Sumatera berbagai aspek perkembangan secara holistik dan bantuan olahraga tradisional edukatif
Barat. Jurnal Obsesi: terintegrasi serta terbangunnya karakter positif Anak-anak mengembangkan perspektif
Jurnal Pendidikan (Hapidin, 2016). Berdasarkan hasil penelitian di atas yang berbeda pembangunan yang
Anak Usia Dini, 3(2), jelas bahwa olahraga tradisional menstimulasi seluruh menyeluruh dan terpadu dan
416-424 aspek bahkan termasuk karakter dan perilaku sosial pengembangan karakter positif
anak. Gelisli, Yazici juga meneliti yang hasil (Hapidin,
menunjukkan terlihat bahwa olahraga tradisional 2016). Berdasarkan hasil penelitian di
memiliki fitur meningkatkan motorik anak, atas, sudah jelas yang dirangsang oleh
perkembangan sosial dan emosional, kognitif dan olahraga tradisional semua aspek
bahasa. Berdasarkan hasil penelitian menggambarkan termasuk karakter dan perilaku sosial
bahwa olahraga tradisional benar-benar mengajarkan anak. Gelisli, Yazic juga
anak-anak untuk menjadi kreatif dalam membuat mengetahui hasil apa yang ditampilkan
aturan permainan, kreatif dalam belajar, membuat bahwa olahraga tradisional memiliki
perjanjian, mematuhi aturan-aturan yang telah dibuat karakteristik meningkatkan keterampilan
dan belajar untuk menjadi jujur kepada diri mereka motorik anak, perkembangan sosial dan
sendiri dan orang lain. Olahraga tradisional memiliki emosional, kognitif dan bahasa. Hasil
kekuatan untuk merangsang perkembangan anak usia penelitian dijelaskan permainan yang
dini. cukup tradisional mengajarkan anak
untuk kreatif
dalam membuat aturan main belajar,
membuat kesepakatan, patuh dibuat dan
dipelajari aturannya Jujurlah pada
dirimu sendiri dan lain-lain. Olahraga
tradisional adalah kekuatan untuk
mendorong pembangunan dalam masa
kecil.
OT005 MR, M. H. (2021). Pada dasarnya anak-anak membutuhkan aktivitas fisik Pada dasarnya, anak membutuhkan 1-2
Lunturnya Olahraga yang memadai untuk merangsang pertumbuhan dan aktivitas fisik yang cukup menunjang
tradisional. Aceh perkembangan anak. Aktivitas fisik yang dilakukan pertumbuhan dan perkembangan anak.
Anthropological juga akan bermanfaat bagi kesehatan dan kebugaran aktivitas fisik Selain itu juga
Journal, 5(1), 1-15. tubuh anak. Salah satu aktivitas fisik yang sering bermanfaat untuk kesehatan dan
dilakukan anak-anak adalah bermain suatu permainan. kebugaran tubuh anak. Salah Salah satu
Dengan bermain banyak manfaat yang dapat diperoleh aktivitas fisik yang sering dilakukan
anak misalnya,anak menjadi senang, dapat menjalin anak adalah bermain
persahabatan, memperkaya gerak yang dimiliki anak permainan Dengan bermain, anak
dan dapat belajar keterampilan baru. mendapatkan banyak manfaat, misalnya
anak menjadi senang, mendapat teman,
memperkaya gerak anak memiliki dan
dapat belajar keterampilan baru.
OT006 Sutini, A. (2018). Olahraga tradisional merupakan jenis permainan yang Olahraga tradisional merupakan jenis 67
Meningkatkan ada pada satu daerah tertentu yang berdasarkan kepada permainan yang ada di suatu daerah
keterampilan motorik kultur atau budaya daerah tersebut. Olahraga berdasarkan kebudayaan atau budaya
anak usia dini melalui tradisional biasanya dimainkan oleh orang-orang pada daerah. Permainan Secara tradisional,
olahraga daerahnya tertentu dengan aturan dan konsep yang biasanya dimainkan di tempat-tempat
tradisional. Cakrawala tradisional. Bentuk olahraga tradisional terbagi tertentu aturan dan konsep tradisional.
Dini: Jurnal menjadi dua bentuk permainan, yaitu permainan Format olahraga tradisional terbagi Ada
Pendidikan Anak Usia outdoor dan indoor. Bentuk permainan outdoor yaitu dua jenis permainan yaitu outdoor dan
Dini, 4(2). bentuk permainan yang dilakukan di luar ruangan indoor. format permainan outdoor
(lapangan terbuka) sedangkan permainan indoor yaitu adalah bentuk permainan yang
bentuk permainan yang bisa dilakukan di dalam dimainkan di luar ruangan (di lapangan
ruangan. Permainan yang dilakukan di luar ruangan terbuka). sedangkan indoor games
cenderung mengarah kedalam keterampilan motorik adalah format permainan yang bisa
kasar, sedangkan permainan yang dilakukan didalam dimainkan di dalam ruangan
ruangan cenderung mengarah kedalam keterampilan sebuah ruangan Permainan di luar
motorik halus. ruangan biasanya terlihat di dalam
ruangan keterampilan motorik saat
permainan dimainkan di dalam ruangan
biasanya menyebabkan masalah motorik
halus.
OT007 Alif, A. A. T. A. Olahraga tradisional merupakan salah satu sarana Olahraga tradisional merupakan salah 260-261
(2022). Olahraga bermain bagi anak. Selain bermanfaat bagi kesehatan, satu sarana bermain bagi anak-anak.
tradisional Pada kebugaran dan tumbuh kembang anak, terdapat juga Selain kesehatan, kebugaran serta
Peserta Didik Di Kota nilai-nilai positif yang terkandung dalam permainan tumbuh kembang anak, olahraga
Samarinda. Jurnal tradisional misalnya kejujuran, kerjasama, sportif, tradisional juga memiliki nilai-nilai
Pengabdian tolong menolong, tanggung jawab, disiplin dan positif seperti kejujuran, kerjasama,
Kreativitas masih banyak lagi dimana hal-hal tersebut dapat sportivitas, gotong royong, tanggung
Pendidikan Mahakam membangun karakter anak (Anggita, 2019) jawab, disiplin dan masih banyak lagi,
(JPKPM), 2(2), 260- dimana hal-hal tersebut dapat
263. membentuk karakter seorang anak. .
Angita, 2019
OT008 Wijiastuti, A., & Diera globalisasi ini eksistensi permainan Di era globalisasi ini, keberadaan 123
Puspitasari, N. A. tradisional menurun karena tergeser dengan olahraga tradisional semakin berkurang
(2021). NILAI permainan digital yang lebih digemari oleh karena beralih ke permainan digital yang
SOSIAL DALAM anak-anak. Puspitasari dkk lebih populer di kalangan anak-anak.
OLAHRAGA mengatakan bahwa teknologi yang semakin modern Puspitasari dkk. mengatakan bahwa
TRADISIONAL membuat anak beralih ke permainan digital, yang teknologi yang semakin modern
BETAWI. Jurnal mengakibatkan anak-anak lebih mengenal permainan membuat anak beralih ke permainan
Metamorfosa, 9(2), digital digital yang menyebabkan anak semakin
122-140. (Puspitasari et al., 2020). Sisi lain permainan digital akrab dengan permainan digital
yang serba canggih ternyata membawa dampak (Puspitasari et al., 2020). Di sisi lain,
buruk terhadap anak. Kecanduan bermain game permainan digital yang serba kompleks
online berdampak negatif bagi anak.
membuat anak hanya fokus Kecanduan game online membuat anak
pada gawainya sehingga tidak tertarik dengan hanya fokus pada gawainya, sehingga
kegiatan di luar dan menyebabkan anak tidak tidak tertarik dengan aktivitas di luar,
melakukan interaksi fisik yang akan berpengaruh pada dan anak kurang interaksi fisik, yang
kemampuan berpikir (Arga et al., 2020). Khanmurzina berdampak pada kemampuan
dkk mengumpulkan beberapa penelitian dan berpikirnya (Arga et al., 2020).
menyimpulakn bahwa psikolog menyatakan dunia Khanmurzina dan lainnya
virtual seperti mengumpulkan beberapa penelitian dan
game mengajarkan untuk berperilaku menyerang dan menyimpulkan bahwa para psikolog
bertahan, permainan yang sebagia menemukan bahwa dunia maya seperti
n besar menjadikan lawan sebagai game mengajarkan perilaku menyerang
musuh memprovokasi perilaku agresif (Khanmurzina dan bertahan, game yang mengubah
et al., 2020). lawan menjadi musuh kebanyakan
memancing perilaku agresif
(Khanmurzina et al., 2020).
OT009 Adi, B. S., & permainan tradisional merupakan warisan budaya Olahraga tradisional merupakan warisan 34
Muthmainah, M. bangsa yang sudah dimainkan sejakdulu. Olahraga budaya bangsa yang telah dimainkan
(2020). Implementasi tradisional mampu menstimulasi berbagai aspek sejak lama. Olahraga tradisional dapat
olahraga tradisional perkembangan anak. Sebagai bagian dari merangsang berbagai aspek
dalam pembelajaran pendidikan, guru sudah semestinya mengenalkan perkembangan anak. Guru harus
anak usia dini sebagai kepadaanaktentang olahraga tradisional tersebut. memperkenalkan olahraga tradisional ini
pembentuk karakter Terdapat beberapa macam permainantradisional mulai kepada anak-anak sebagai bagian dari
bangsa. Jurnal dari olahpikir, bernyanyi, dan ketangkasan.Olahraga pendidikan mereka. Olahraga tradisional
Pendidikan Anak, 9(1), tradisional terbukti sarat dengan makna dan muatan berkisar dari berpikir, bernyanyi dan
33-39. nilai positif untuk mmebentuk karakter anak sebagai keterampilan. Olahraga tradisional
generasi penerus bangsa.Padakenyataannya, saat ini terbukti sarat makna dan nilai positif
keberadaan permainan tradisional mulai untuk membentuk karakter anak sebagai
tergerusoleh perkembangan budaya. Sebagian anak generasi penerus bangsa. Padahal,
tidak lagi mengenal permainantersebut, dan sekarang sudah ada olahraga tradisional,
disibukkan dengan permainanvirtual yang perkembangan budaya mulai
mengakibatkan tubuhmenjadi pasif. Sebagian anak menggerogotinya. Beberapa anak tidak
hanya diam dirumah untukmemainkan permainan lagi mengenal permainan dan tertarik
yang adadismart phone. Budaya tersebut tentunya dengan permainan virtual yang membuat
tidak mendukung program pemerintah terkait tubuh mereka pasif. Beberapa anak
pendidikan karakter. hanya tinggal di rumah dan bermain di
smartphone mereka. Budaya ini tentu
tidak mendukung program pendidikan
karakter pemerintah.
OT010 Suryawan, I. G. A. J. Globalisasi sendiri membawa dampak positif dan Globalisasi sendiri memiliki dampak 1
(2020). Olahraga negatif bagi kehidupan di masyarakat. Salah satu untuk kehidupan positif dan negatif
tradisional sebagai dampak positifnya adalah memudahkan masyarakat hadirin Salah satu dampak positifnya
media pelestarian untuk berkomunikasi dan bertukar informasi secara tujuannya adalah untuk membuat hidup
budaya dan cepat dan mudah. Sedangkan salah satu dampak orang lebih mudah berkomunikasi dan
penanaman nilai negatifnya adalah budaya luar yang negatif dapat bertukar informasi cepat dan mudah.
karakter dengan mudah masuk ke ruang lingkup masyarakat. Meskipun satu efek negatif adalah
bangsa. Genta Permasalahan yang paling pokok akibat atau dampak negatif di luar budaya mudah dijangkau.
Hredaya: Media lainnya adalah budaya Indonesia sendiri di lupakkan Permasalahn utama efek lainnya adalah
Informasi Ilmiah oleh generasi muda. Sehingga budaya Indonesia mulai budaya Indonesia sendiri sudah
Jurusan Brahma luntur atau dilupakkan oleh generasi muda Indonesia dilupakan dari generasi ke generasi
Widya STAHN Mpu termasuk olahraga tradisional. muda Dengan demikian, budaya
Kuturan Indonesia mulai memudar atau
Singaraja, 2(2). dilupakan oleh generasi muda Indonesia
termasuk olahraga tradisional.
OT011 Berbagai macam Fungsi olahraga tradisional Berbagai fitur permainan termasuk 136
diantaranya pengembangan fisik motorik anak (Ali, pembangunan fisik keterampilan
2020), pembentukan karakter (Ali, 2018) dan sebagai motorik anak (Ali, 2020),
salah satu cara untuk menstimulus keterampilan sosial pengembangan karakter
pada anak usia dini (Zakiya, 2020), kecerdasan anak (Ali, 2018) dan sebagai alat
(Krisdaniatutik, 2016) serta untuk mengembangkan mempromosikan keterampilan sosial
kecerdasan jamak (Djuwita, 2020). Seperti yang kita anak-anak muda dini (Zakiya, 2020),
tahu bahwa olahraga tradisional berpengaruh dalam kecerdasan anak (Krisdaniatutik, 2016)
pembentukan karakter (Aqobah, 2017), berbagai dan untuk
permainan dapat melatih kepemimpinan, kerjasama, mengembangkan kecerdasan majemuk
disiplin. (Djuwita, 2020). Seperti yang kita
ketahui permainan ini Pengaruh
tradisional pada formasi karakter
(Aqobah, 2017), aneka permainan dapat
melatih kepemimpinan, kerja sama,
disiplin.
OT012 Wipradana, I. B. K., & Olahraga tradisional yang di dalamnya terdapat Olahraga tradisional dimana baik 10
Lesmana, K. Y. P. persaingan baik antar individu maupun antar kelompok individu maupun
(2021). Minat dan dapat menumbuhkan motivasi siswa untuk belajar gerakan motivasi siswa untuk belajar
Motivasi Peserta Didik gerak. Permainan tradional dapat menumbuhkan dapat dipromosikan antar kelompok.
Sebagai Generasi motivasi siswa untuk mengikuti pembelajaran karena Olahraga tradisional bisa
Milenial terhadap di dalamnya terdapat unsur bermain yang mendorong motivasi siswa untuk
Olahraga Tradisional menyenangkan. Motivasi dapat tumbuh melalui berpartisipasi dalam pembelajaran
Bali. Jurnal Ilmu permainan. Biasanya di dalam olahraga tradisional karena memiliki unsur-unsur
Keolahragaan akan terjadi persaingan siswa karena ingin lebih permainan yang menyenangkan
Undiksha, 9(1), 8-17. unggul dari temannya. Hal ini dapat menumbuhkan Motivasi dapat tumbuh melalui bermain.
motivasi karena olahraga tradisional bersifat Biasanya di game
menyenangkan dan siswa dapat berinteraksi dengan Secara tradisional, siswa bersaing
teman lainnya. Dengan adanya pelestarian kembali karena mereka ingin lebih baik dari
olahraga tradisional akan menjadi suatu media yang teman-temannya. Bisa
dapat memotivasi siswa untuk bisa lebih bergerak dan meningkatkan motivasi karena olahraga
belajar secara aktif, baik segi sosial atau jasmaninya, tradisional menyenangkan dan siswa
karena banyak siswa yang tidak mengetahui bahwa dapat melakukannya
olahraga tradisional itu sebenarnya sangat berkomunikasi dengan teman lain.
menyenangkan. Beberapa penelitian sebelumnya Kembali ke olahraga tradisional dengan
menyatakan bahwa motivasi siswa dalam mengikuti retensi adalah
pembelajaran berbasis olahraga tradisional berada menjadi alat yang mendorong siswa
dalam kategori cukup (Pangestuti & Raharjo, 2017a). untuk aktif bergerak dan belajar,
Penelitian yang menyatakan bahwa persepsi baik secara sosial maupun fisik karena
mahasiswa terhadap olahraga tradisional berada dalam banyak siswa yang tidak terbiasa dengan
kategori baik, ini berarti bahwa mahasiswa masih permainan
memahami serta mengetahui dengan pasti apa itu Tradisional memang menyenangkan.
permainan olahraga tradisional dan bagaiamana cara Hal ini telah dikemukakan oleh beberapa
memainkannya (Fajar, Permana, & Irawan, 2019). penelitian sebelumnya kategori
mendorong siswa untuk berpartisipasi
dalam pembelajaran berbasis olahraga
tradisional cukup (Pangestuti dan
Raharjo, 2017a). Studi mengkonfirmasi
persepsi siswa itu Olahraga tradisional
yang baik, yaitu. siswa masih
memahami dengan baik
mengetahui dengan pasti apa itu
permainan olahraga tradisional dan cara
memainkannya (Fajar, Permana dan
Irawan, 2019).
OT013 Sifaq, A. (2021). Permainan atau olahraga tradisional adalah suatu aset Permainan atau olahraga tradisional 75
Survey Minat Anak budaya negara yang didalamnya terkandung nilai-nilai adalah
Usia Dini Terhadap luhur dan bisa diamanahkan kepada pemuda dan nilai budaya negara di dalamnya
Olahraga Melalui pemudi yang akan menjadi generasi muda bangsa. mengandung nilai-nilai luhur dan dapat
Pendekatan Olahraga Olahraga tradisional juga termasuk dari salah satu cara dipercaya kepada pria dan wanita muda
Tradisional Kelas 6 Di untuk mendapatkan manfaat bagi pertumbuhan anak. mereka akan menjadi generasi muda
SDN Bugul Kidul 1 Selain itu olahraga tradisional juga dapat bangsa. Juga olahraga tradisional
Kota Pasuruan. Jurnal meningkatkan sifat sosial anak, serta membentuk termasuk salah satu cara untuk
Prestasi karakter yang baik seperti pantang menyerah, saling mendapatkannya manfaat bagi tumbuh
Olahraga, 4(11), 74- membantu, tidak egois, sabar, dan percaya diri. kembang anak. Selain itu Olahraga
81. tradisional juga bisa meningkat karakter
sosial dan perkembangan karakter anak
jangan pernah menyerah saling
membantu
setia, sabar dan percaya diri.
OT014 Alaska, A., & Hakim, Olahraga tradisional merupakan Olahraga asli Olahraga tradisional adalah olahraga 142
A. A. (2021). Analisis masyarakat Indonesia yang memunyai karakteristik Penduduk asli Indonesia dengan ciri
Olahraga Tradisional budaya dan juga sebagai peningkat kebugaran fisik. khas
Lompat Tali dan Olahraga atau sering di kenal olahraga tradisional, budaya dan meningkatkan kebugaran
Engklek Sebagai permainan ini mudah di terima masyarakat sehingga jasmani. Olahraga atau sering olahraga
Peningkat Kebugaran sangat di gemari sebagai perlombaan maupun hanya tradisional, permainan ini mudah
Tubuh di Era New sekedar mencari sebuah kesenangan dan menjalin diterima di masyarakat sangat populer
Normal (Studi interaksi sosial sehingga akan muncul rasa sebagai kompetisi atau hanya hanya
Literatur). Jurnal persaudaraan karena permainan ini bisa di lakukan mencari kesenangan dan hubungan
Kesehatan bersama–sama dengan orang di sekitar. (Kasyanto & interaksi sosial untuk menciptakan rasa
Olahraga, 9(03). Hakim, 2019 p. 1) persaudaraan karena permainan ini dapat
dimainkan secara bersama-sama dengan
orang-orang di sekitar. (Kasyanto dan
Hakim, 2019, hlm. 1)
OT015 Rahail, R. B., Menurut hasil penelitian bahwa Olahraga tradisional Menurut hasil penelitian, olahraga 194-195
Bawawa, M., & merupakan salah satu jenis permainan yang berasal tradisional itu salah salah satu jenis
Hiskya, H. J. (2023). dari daerah tertentu dengan mengutamakan bahan- permainan yang berasal dari suatu
Implementasi Model bahan alam setempat menjadi bahan permainannya. daerah tertentu mengutamakan bahan-
Pembelajaran Menurut Hiskya (Hiskya & Emanuel , 2020) bahan alami lokal sebagai bahan
Olahraga Tradisional menjelaskan bahwa Olahraga tradisional merupakan permainan Menurut Hiskya (Hiskya dan
Kayu Malele Sebagai salah satu permainan yang merupakan perminan yang Emanuel, 2020) menjelaskan bahwa
Upaya Meningkatkan khas dan asli rakyat yang dijadikan sebagai sebuah aset olahraga tradisional adalah permainan
Sikap Dan Kararakter budaya bangsa yang memiliki unsur olah fisik yang adalah permainan manusia yang
Serta Melestarikan tradisional. Selanjutnya menurut (Nugraha & Suryadi, khas dan asli nilai budaya bangsa
Kearifan Lokal. JMM 2015); olahraga tradisional mampu meningkatkan dengan unsur fisik tradisional. Selain
(Jurnal Masyarakat keterampilan berpikir matematis peserta didik; itu, menurut (Nugraha dan Suryadi,
Mandiri), 7(1), 192- (Ekawati, Nurwanti, & Sulistyawati, 2015) yang 2015); sebuah olahraga tradisional
202. menemukan bahwa olahraga tradisional melatih mampu mengembangkan pemikiran
kemampuan kerjasama peserta didik; Begitu banyak matematis siswa; (Ekawati, Nurwanti, &
jenis olahraga tradisional yang ada di Indonesia. Sulistyawati, 2015) yang
Masingmasing daerah pastinya ingin memajukan menemukannya olahraga tradisional
olahraga tradisional agar menjadi terkenal dan menjadi mengembangkan keterampilan kerja
daya tarik wisata selain untuk meningkatkan prestasi sama siswa; Banyak sekali olahraga
dibidangnya. Menurut (Ardiyanto, 2018) mengatakan tradisional di Indonesia. Tentunya
bahwa Olahraga tradisional perlu dikembangkan demi setiap daerah ingin memajukan olahraga
ketahanan budaya bangsa, bahwa kebudayaan tradisional dikenal dan juga menjadi
merupakan nilai-nilai luhur bagi bangsa Indonesia, objek wisata meningkatkan kinerja di
untuk diketahui dan dihayati tata cara kehidupannya bidang Anda. Bersama (Ardiyanto,
sejak dahulu, saat ini dan untuk masa yang akan 2018) mengatakan bahwa untuk itu kita
datang. harus mengembangkan olahraga
tradisional kelenturan budaya bangsa,
bahwa budaya itu adalah nilai Bagi
masyarakat Indonesia berakhlak mulia,
ketahui dan ikuti tata cara masa lalu,
sekarang dan masa depan.
OT016 Lingling, L. U. W., Olahraga tradisional merupakan permainan asli rakyat Ini adalah olahraga tradisional 11-12
Rusmana, R., sebagai aset budaya bangsa yang memiliki unsur olah Permainan rakyat asli sebagai aset
Komarudin, D., & fisik tradisional. Seperti yang diungkapkan oleh (Dani kebudayaan nasional dengan unsur
Gunawan, G. (2019). Nurdiansyah: 2018) bahwa olahraga tradisional hadang olahraga fisika tradisional. Seperti yang
Peran Permainan yang sangat ini sudah sangat jarang dimainkan oleh terpapar (Dani Nurdiansyah: 2018)
Olahraga Tradisional anak-anak memiliki kontribusi positif dalam olahraga tradisional tersebut kendala ini
Hadang Terhadap meningkatkan kebugaran jasmani seseorang. sudah beres jarang mainan anak
Tingkat Kebugaran Permainan rakyat yang berkembang cukup lama ini merupakan kontribusi positif
Jasmani Siswa. Jurnal perlu dilestarikan, karena selain sebagai olahraga memperbaiki kondisi fisik seseorang
Segar, 8(1), 11-14. hiburan, kesenangan, dan kebutuhan interaksi sosial, Permainan rakyat harus berkembang
olahraga ini juga mempunyai potensi untuk cukup lama disimpan karena kecuali
meningkatkan kualitas jasmani bagi pelakunya. hiburan, kesenangan dan olahraga
Olahraga tradisional semula tercipta dari permainan kebutuhan akan interaksi sosial,
rakyat sebagai pengisi waktu luang dan perlu diketahui olahraga ini juga memiliki potensi
bahwa. Karena permainan tersebut sangat meningkatkan kualitas fisik bersalah
menyenangkan dan tidak membutuhkan biaya yang Sekali lagi olahraga tradisional dibuat
sangat besar, maka permainan tersebut semakin dari permainan rakyat seperti waktu
berkembang dan digemari oleh masyarakat sekitar. luang dan perlu tahu itu. Karena
Permainan ini dilakukan dan digemari mulai dari anak- permainan sangat lucu dan tidak
anak sampai dengan dewasa, sesuai dengan karakter menghabiskan banyak uang
permainan yang dipakai lalu permainan dimulai berkembang dan
populer masyarakat sekitar. Permainan
ini
dibuat dan dicintai sejak kecil dari anak-
anak hingga orang dewasa masing-
masing
digunakan dengan karakter permainan.
OT017 Farizi, F., Achmad, I. Indonesia merupakan Negara dengan sejarah, budaya Indonesia adalah negara dengan 69
Z., & Izzuddin, D. A. dan adat istiadat yang beraneka ragam sehingga beragam sejarah, budaya dan adat
(2021). Tingkat terdapat banyak budaya dan tradisi yang tersebar istiadat sehingga banyak sekali budaya
Pengetahuan Siswa hampir disetiap daerahnya khususnya dalam permainan dan tradisi yang tersebar hampir disetiap
Dalam Permainan olahraga tradisional. Tujuan dari pengembangan suatu daerah khususnya daerah permainan
Olahraga Tradisional olahraga tradisional adalah untuk menyampaikan misi olahraga tradisional. Tujuan
Di Ekstrakurikuler edukasi budaya dan tradisi permainan olahraga pengembangan olahraga tradisional
Permainan Olahraga tradisional yang diharapkan dapat dirasakan langsung adalah memenuhi misi pendidikan
Tradisional Ma oleh setiap peserta didik ketika melakukan atau budaya dan tradisi permainan olahraga
Nihayatul Amal bermain olahraga tradisional diantaranya yaitu untuk tradisional yang diharapkan setiap siswa
Purwasari. Jurnal menimbulkan kesadaran akan pentingnya mengenal mengalami olahraga tradisional secara
Olahraga Kebugaran budaya dan tradisi suatu bangsa. langsung Salah satunya adalah
dan Rehabilitasi menyadari pentingnya mengenal budaya
(JOKER), 1(1), 68-71. dan tradisi bangsa kebangsaan
OT018 Farizi, F., Achmad, I. Olahraga tradisional atau olahraga tradisional di Olahraga tradisional atau olahraga 69
Z., & Izzuddin, D. A. berbagai daerah memiliki ciri khas dan tradisional dari berbagai daerah
(2021). Tingkat keistimewaannya masing-masing serta mencerminkan memiliki ciri khas tersendiri
Pengetahuan Siswa nilai-nilai luhur kebudayaan. Menurut (Herwandi, keistimewaan mereka dan
Dalam Permainan Sugiyanto, & Doewes, 2017) Olahraga tradisional mencerminkan nilai-nilai luhur budaya.
Olahraga Tradisional adalah permainan masyarakat yang ada batasan dalam Menurut (Herwandi, Sugiyanto and
Di Ekstrakurikuler masyarakat, tumbuh dan berkembang secara lisan yang Doewes, 2017) Olah raga tradisional
Permainan Olahraga diwariskan dari generasi ke generasi. Sedangkan merupakan permainan masyarakat
Tradisional Ma Menurut Mahendra(Suprayitno, 2014)olahraga dengan batasan internal. masyarakat,
Nihayatul Amal tradisional adalah bentuk kegiatan olahraga yang tumbuh dan berkembang secara lisan,
Purwasari. Jurnal berkembang di masyarakat, pada perkembangan yang ditransmisikan dari generasi ke
Olahraga Kebugaran selanjutnya olahraga tradisional sering dijadikan generasi. Sebaliknya Menurut Mahendra
dan Rehabilitasi sebagai jenis permainan yang memakai ciri kedaerahan (Suprayitno, 2014), olahraga tradisional
(JOKER), 1(1), 68-71. asliserta disesuaikan dengan tradisi budaya merupakan salah satu bentuk kegiatan
setempat.Selanjutnya (Hasbi & Sukoco, olahraga berkembang di masyarakat,
2014)menyatakan olahraga tradisional harus olahraga tradisional sering dimanfaatkan
memenuhi dua persyaratan yaitu berupa “olahraga’’ untuk pengembangan lebih lanjut
dan sekaligus juga “tradisional’’ baik dalam memiliki sebagai jenis permainan yang
tradisi yang telah berkembang selama beberapa menggunakan ciri khas daerah asli dan
generasi, maupun dalam arti sesuatu yang terkait disesuaikan dengan tradisi budaya
dengan tradisi budaya suatu bangsa secara lebih Selain itu, (Hasbi dan Sukoco, 2014)
luas.Berdasarkan beberapa pendapat para ahli di atas mengemukakan bahwa olahraga
dapat disimpulkan bahwa olahraga tradisional adalah tradisional harus memenuhi dua hal
olahraga atau permainan yang diwariskan dan Persyaratannya adalah "sporty" dalam
berkembang di masyarakat serta dijadikan sebagai bentuk dan "tradisional" dalam tradisi
suatu tradisi budaya. Olahraga traditional bertujuan yang baik. terbentuk dari generasi ke
untuk meningkatkan kebugaran jasmani. Kebugaran generasi dan dalam pengertian
jasmani membantu mempercepat koordinasi antara tradisional budaya populer pada
otak dan tubuh, otak berfikir lalu direspon dengan umumnya. Berdasarkan pendapat
gerakan oleh tubuh (Izzuddin,2020) beberapa ahli yang disebutkan di atas,
mungkin saja menyatakan bahwa
olahraga tradisional adalah olahraga atau
permainan yang bersifat turun temurun
dan turun-temurun terbentuk dalam
masyarakat dan digunakan sebagai
tradisi budaya. Tujuan olahraga
tradisional memperbaiki kondisi fisik.
Kebugaran fisik membantu
meningkatkan koordinasi timbal balik
otak dan tubuh, otak berpikir dan tubuh
bereaksi dengan gerakan (Izzuddin,
2020)
OT019 Farizi, F., Achmad, I. Permainan rakyat dan juga olahraga tradisional ini Permainan rakyat dan juga olahraga 69
Z., & Izzuddin, D. A. dapat dimainkan dengan sendiri maupun berkelompok. tradisional dapat dilakukan sendiri atau
(2021). Tingkat Dapat dilakukan dengan terus menerus secara rutin kelompok Bisa dilakukan terus menerus
Pengetahuan Siswa maupun sekali-kali dengan maksud dan tujuan untuk secara rutin atau sesekali dengan sengaja
Dalam Permainan hiburan dan mengisi waktu-waktu luang atau dan untuk tujuan rekreasi dan untuk
Olahraga Tradisional setelahmelakukan kewajiban sehari-harinya menyediakan waktu luang atau setelah
Di Ekstrakurikuler (Pontjopoetro, 2008: 61). Beberapa permainan rakyat menunaikan tugas sehari-hari
Permainan Olahraga yang disebut olahraga tradisional merupakan (Pontjopoetro, 2008: 61). Beberapa
Tradisional Ma permainan yang rekreatif (Yunus, 1980:18) di mana permainan rakyat disebut olahraga
Nihayatul Amal tidak hanya bertujuan untuk hiburan tetapi juga sebagai tradisional adalah permainan hiburan
Purwasari. Jurnal sarana untuk memelihara hubungan dan interaksi sosial (Yunus, 1980:18) yang tidak hanya
Olahraga Kebugaran dalam masyarakat (Siagawati, 2006: 56). untuk hiburan semata tetapi juga sebagai
dan Rehabilitasi sarana memelihara hubungan sosial dan
(JOKER), 1(1), 68-71. komunikasi dalam masyarakat
(Siagawati, 2006: 56).
OT020 Rumawatine, Z. Indonesia memiliki kekayaan kultural yang sangat Indonesia memiliki kekayaan budaya 17-18
(2021). beragam. Untaian yang etnis, suku, dan agama yang sangat beragam. orientasi etnis,
IDENTIFIKASI menghiasi bumi nusantara ini. Setiap kultur, etnis, suku dan agama menghiasi nusantara
OLAHRAGA suku dan agama memiliki ekspresi dan cara ini. Setiap budaya, kebangsaan, suku
TRADISIONAL DI pengungkapan masing-masing.”(Kasyanto, 2019) dan agama
KABUPATEN Salah satu ekspresi itu tercermin pada olahraga masing-masing memiliki ekspresi dan
SERAM BAGIAN tradisional yang hidup dan berkembang subur pada ekspresinya sendiri." (Kasyanto, 2019)
BARAT. JARGARIA setiap daerah dan Olahraga tradisional saat ini hampir Satu
SPRINT: Journal terpinggirkan dan tergantikan dengan permainan Ungkapan ini tercermin dalam olahraga
Science of Sport and moderen dengan alat yang serba modern pula. tradisional yang hidup dan berkembang
Health, 2(1), 17-30. Pendidikan menjadi sesuatu yang penting dalam segala bidang dan olah raga tradisional
kehidupan masyarakat. Pendidikan merupakan suatu kini hampir tergantikan dan tergantikan
usaha yang dilakukan secara berstruktur dan logis oleh permainan modern serta alat-alat
bertujuan membina dan membangun seseorang modern. Pendidikan akan datang sesuatu
menjadi seorang yang lebih dewasa agar dapat yang penting dalam kehidupan manusia.
mengambil keputusan dengan bijaksana dan berimbas Pendidikan adalah bisnis terstruktur dan
pada kebutuhan akan pendidikan dalam kehidupan di diimplementasikan secara logis,
masyarakat.”(KUSUMAWATI, 2017) jadi bermain tujuannya adalah untuk mempromosikan
bagi anak mempunyai nilai dan ciri yang penting dan membangun seseorang menjadi
dalam kemajuan perkembangan kehidupan sehari-hari pribadi yang lebih dewasa untuk dapat
termasuk dalam olahraga tradisional. mengambil keputusan bersamanya
cerdas dan mempengaruhi kebutuhan
akan pendidikan dalam kehidupan
masyarakat.” (KUSUMAWATI, 2017),
sehingga permainan anak memiliki nilai
dan karakteristik. yang penting untuk
perkembangan kehidupan sehari-hari
olahraga tradisional.
OT021 Liloi, D. K., & Yasin, Menurut Ajun Khamdani (2010:89), olahraga Menurut Ajun Khamdan (2010:89), 72
Y. (2020). Profil tradisional lahir dan berkembang di bumi nusantara olahraga tradisional lahir dan
Olahraga Tradisional memiliki nilai pendidikan yang tinggi guna berkembang Nusantara memiliki nilai
Sanjasio. Jurnal membangun akhlak, jiwa, dan raga bagi pelakunya. pendidikan yang tinggi untuk
Porkes, 3(2), 71-80. Para pelaku olahraga tradisional dapat membangun membangun moral, jiwa dan raga untuk
berbagai nilai seperti kesegaran jasmani, kesehatan, yang bersalah. Para pelaku olahraga
percaya diri, nilai sosial, dan rasa empati terhadap tradisional dapat menciptakan nilai yang
orang lain. Olahraga tradisional yang ada, pada saat ini berbeda seperti: kebugaran jasmani,
bisa dikatakan hampir tinggal kenangan bahkan kesehatan, kepercayaan diri, nilai-nilai
generasi saat ini mulai banyak meninggalkan olahraga sosial dan empati terhadap orang lain.
tersebut, hal ini disebabkan oleh maraknya Olahraga tradisional masa kini, kini bisa
perkembangan olahraga modern. Olahraga tradisional dibilang hampir tinggal kenangan
harus memiliki dua persyaratan yaitu “olahraga” dan generasi sekarang mulai banyak
“tradisional” baik dalam memiliki tradisi yang sudah meninggalkan olahraga, itu sebabnya
berkembang selama beberapa generasi, maupun dalam munculnya olahraga modern. Sebuah
arti sesuatu yang terkait dengan tradisi budaya suatu olahraga tradisional harus memiliki dua
bangsa secara lebih luas (Bambang Laksono, dkk, syarat yaitu "sporty" dan "tradisional",
2012:1). yang keduanya merupakan tradisi yang
berkembang selama bertahun-tahun
selama beberapa generasi atau dalam arti
tertentu terkait dengan tradisi budaya
suatu bangsa
lebih luas lagi (Bambang Laksono dkk,
2012: 1).
OT022 Mahfud, I., & Olahraga merupakan bagian dari kehidupan serta Olahraga adalah bagian dari kehidupan 32
Fahrizqi, E. B. (2020). salah satu dari kebutuhan jasmani yang penting dan salah satu kebutuhan fisik
Pengembangan Model bagi manusia. Olahraga merupakan bentuk terpenting seseorang. Olahraga
Latihan Keterampilan perilaku gerak manusia yang dilakukan secara merupakan salah satu bentuk perilaku
Motorik Melalui spesifik cabang olahraganya yang memiliki arah gerak manusia yang dilakukan secara
Olahraga Tradisional dan tujuan beragam sehingga olahraga merupakan khusus dalam olahraga yang memiliki
Untuk Siswa Sekolah fenomena yang relevan dengan kehidupan sosial kecenderungan dan tujuan yang
Dasar. Sport Science untuk tiap orang. Olahraga juga sebagai wadah berbeda-beda, sehingga olahraga
and Education pengembangan pertumbuhan fisik untuk merupakan fenomena yang berkaitan
Journal, 1(1). menuntaskan tugas tumbuh kembang anak. dengan kehidupan sosial setiap orang.
Sekolah Olahraga juga merupakan wadah untuk
merupakan sarana untuk anak belajar bergerak mengembangkan pertumbuhan fisik
dengan mata pelajaran pendidikan jasmani. Oleh guna memenuhi tugas-tugas
karena itu, sangat pentingnya peranan olahraga perkembangan anak. Sekolah
untuk anak tentunya dibutuhkan pembinaan yang baik merupakan sarana dimana anak belajar
dan berkesinambungan. bergerak dengan alat-alat olahraga. Oleh
karena itu, peran olahraga yang sangat
penting bagi anak tentunya
membutuhkan kepemimpinan yang baik
dan berkesinambungan.
OT023 Hadjarati, H., & Permainan dan olahraga tradisional, seringkali Permainan dan olahraga tradisional 128
Haryanto, A. I. (2020). mengandung unsur kompetitif dalam setiap seringkali mengandung unsur persaingan
Identifikasi Permainan penerapan, akantetapi hal ini dapat meningkatkan dalam setiap penerapannya, namun hal
dan Olahraga unsur sportifitas para pemainnya (Nørgaard, 2009). ini dapat meningkatkan prestasi olahraga
Tradisional Kabupaten Maka dari itu, permainan maupun olahraga pemain (Nørgaard, 2009). Oleh karena
Gorontalo. Jurnal tradisional akan memperkuat karakter seseorang itu, permainan dan olahraga tradisional
Ilmu Keolahragaan (Yudiwinata & Handoyo, 2014)dan erat dengan memperkuat kepribadian (Yudiwinata
Undiksha, 8(3), 127- perkembangan intelektual, sosial, serta karakter dan Handoyo, 2014) dan berkaitan erat
135. anak (Hanief & Sugito, 2015). dengan perkembangan intelektual,
sosial, dan karakter anak (Hanief dan
Sugito, 2015).
OT024 Nurdiansyah, D. Menurut Irwanto (2003:73) olahraga tradisional Menurut Irwanto (2003:73), permainan 77
(2018). Pengaruh hadang adalah permainan olahraga tradisional yang hadang tradisional adalah permainan
olahraga tradisional tidak mempergunakan alat apapun sebagaimana olahraga tradisional yang tidak
hadang terhadap olahraga tradisional sebelumnya. Olahraga menggunakan peralatan apapun seperti
agility. JUARA: tradisional hadang dimainkan secara beregu, baik pada olahraga tradisional sebelumnya.
Jurnal Olahraga, 3(2), putra maupun putri. Jumlah anggota regu sebanyak 8 Olahraga tradisional hadang dimainkan
77-83. orang dari 5 orang sebagai pemain inti dan 3 orang secara beregu, baik putra maupun putri.
selebihnya sebagai pemain cadangan. Jumlah anggota tim adalah 8 orang, 5
Permainan tradisional hadang bertujuan untuk orang pemain utama dan 3 orang
mengetahui tingkat kebugaran jasmani seseorang sisanya pemain cadangan. Tujuan dari
untuk memperoleh hasil yang maksimal dalam permainan hadang tradisional adalah
olahraga tradisional hadang. untuk mengetahui tingkat kebugaran
jasmani seseorang agar dapat mencapai
hasil yang maksimal dalam permainan
hadang tradisional.
OT025 Perdima, F. E., & (Safari & Safari, 2010) menyatakan bahwa (Safari dan Safari, 2010) berpendapat 5344
Kristiawan, M. (2021). permainan hadang dapat membentuk karakter siswa bahwa permainan hadang dapat
Nilai-nilai karakter yakni unsur kooperatif yang meliputi kerja sama tim, membangun karakter siswa yaitu unsur-
pada olahraga strategi bermain, dan koordinasiantaranggota tim. unsur kolaboratif yang meliputi
tradisional hadang di Selain itu, permainan hadang banyak memiliki nilai kerjasama tim, strategi permainan, dan
sekolah dasar. Jurnal positif yang di antaranya adalah kebersamaan koordinasi antar anggota kelompok.
Basicedu, 5(6), 5342- dalam bentuk kerja sama yang kompak antara satu Selain itu, permainan tersebut memiliki
5351. penjaga dengan penjaga lain agar lawan tidak banyak nilai positif salah satunya
lolos. Di sisi lain, pada regu yang sedang adalah kekompakan berupa kerjasama
memainkan permainan ini dituntut kecepatan untuk yang erat antara satu penjaga dengan
berpikir saat akan melewati pintu-pintu yang dihalangi penjaga lainnya sehingga lawan tidak
bisa lolos dari penjagaan senada dengan itu. dapat melarikan diri. Di sisi lain, tim
yang memainkan game ini
membutuhkan pemikiran cepat saat
melewati pintu yang diblokir untuk
melarikan diri dari penjaga yang sama.
OT026 Permana, R., Nugraha, Usia SDmerupakan usia produktif untuk Usia sekolah dasar merupakan usia 2
M. F., Hendrawan, B., melaksanakan segala kegiatan yang bersifatgerak produktif untuk melakukan segala jenis
Pratiwi, A. S., fisik, karena memang pada saat usia produktif aktivitas fisik, karena pada usia
Nurfitriani, M., & tubuh seseorang masih siap untuk menerima segala produktif tubuh manusia masih siap
Saleh, Y. T. (2018). macam aktivitas dari yang sedang maupun berat. Akan untuk melakukan segala macam
Sosialisasi olahraga tetapiterdapat masalah yang serius. Pertama,olahraga aktivitas dari yang sedang hingga yang
tradisional untuk yang membosankan sering sekali membuat anak SD sulit. Namun, ada masalah besar.
meningkatkan tidaktermotivasi untuk melakukan olahraga Pertama, olahraga yang membosankan
kebugaran dan minat sehiingga level kebugaran semakin menurun seringkali membuat anak sekolah dasar
siswa SD terhadap danmengakibatkan aktivitas gerak berkurang. tidak termotivasi untuk berolahraga,
pembelajaran olahraga kedua, fasilitas lapangan yang kurang memadai yang berakibat pada penurunan tingkat
di wilayah Kecamatan menurunkan motivasi untuk berolahraga.Program fisik dan aktivitas fisiknya. Kedua,
Tamansari. ABDIMAS olahraga yang membosankan bisa terjadi di ruang luar yang tidak memadai
: Jurnal Pengabdian kalangan anak SD apabila tidak dibina oleh guru mengurangi motivasi untuk berolahraga.
Masyarakat, 1(1), 1-6. ataupun pendidik yang mengerti tentang program memahami program olahraga. Anak-
olahraga. Anak sering melakukan lari berkeliling anak sering berlarian di sekitar lapangan
lapangan untuk mencapai kebugaran. dari beberapa untuk menjaga kebugaran. dari beberapa
hasil wawancaradengan guru olahraga dan peserta wawancara dengan guru dan siswa
didik disimpulkan bahwa terasa bosan dan jenuh olahraga, disimpulkan bahwa akan
apabila olahraga hanya sekedar berlari ataupun membosankan dan menjemukan jika
melakukan latihan kekuatan olahraga hanya lari atau latihan
kekuatan.
OT027 Acha, B., & Mistar, J. Di era global saat ini, memudarnya permainan atau Di era global saat ini, kemunduran 107
(2018). Nilai-Nilai olahraga tradisional tidak menjadi hal yang baru permainan atau olahraga tradisional
Karakter dalam lagi. Masuknya kecanggihan teknologi membawa bukanlah hal baru. Banjir perkembangan
Olahraga Tradisional masyarakat tradisional bangsa indonesia, menjadi teknologi telah menggiring masyarakat
Aceh di Gampong lebih praktis. Kini masyrakat mengaggap tradisional Indonesia ke arah yang lebih
Paya Bujok permainan atau olahraga tradisional, dapat digantikan praktis. Saat ini, permainan atau
Seuleumak Kota dengan game online dan fitnes center. olahraga tradisional diyakini dapat
Langsa. SEUNEUBO Pergantian permainan tradisional akibal globalisasi digantikan oleh permainan online dan
K LADA: Jurnal ilmu- dikarenakan kurangnya kesadaran masyarakat tempat olahraga. Perubahan olahraga
ilmu Sejarah, Sosial, indonesia terhadap pentingnya melestarikan tradisional akibat globalisasi disebabkan
Budaya dan permainan lokal atau olahraga tradisional dalam oleh ketidaktahuan masyarakat
Kependidikan, 5(2), kehidupan sehari-hari. Indonesia akan pentingnya melestarikan
106-115. permainan lokal atau olahraga
tradisional dalam kehidupan sehari-hari.
OT028 Makorohim, M. F., permainan dan olahraga tradisional merupakan Olahraga tradisional dan olahraga 2
Soegiyanto, M. S., aktivitas yang memiliki keterkaitan dan merupakan kegiatan yang saling
Hidayah, T., & kebermanfaatan satu dan lainnya. dalam olahraga berkaitan dan bermanfaat. Dalam
Rahayu, S. tradisional setiap aktivitas yang dilakukan dapat olahraga tradisional, olahraga apapun
(2021). Eksistensi menjadi kegiatan olahraga bagi tubuh. sebaliknya bisa menjadi aktivitas olahraga bagi
Permainan dan aktivitas olahraga tradisional pun memiliki unsur atau tubuh. Di sisi lain, kegiatan olahraga
Olahraga Tradisional nilai budaya yang secara tradisional turun temurun tradisional juga memiliki unsur budaya
Di Provinsi Riau (Vol. dimainkan oleh masyarakat di indonesia. atau nilai-nilai yang dipraktikkan secara
1). Zahira Media turun-temurun oleh masyarakat
Publisher. Indonesia.
OT029 Susena, Y. B., Menurut Kylasov (2015)menyatakan Menurut Kylasov (2015), etnosport 452
Santoso, D. A., & ethnosportmerupakansebuah teori baru tentang adalah teori olahraga baru yang
Setyaningsih, P. olahraga yang disajikan dalam bentuk keragaman disajikan dalam bentuk keragaman
(2021). Ethnosport budaya (ethno) melalui pengembangan gaya budaya (etno) melalui pengembangan
Olahraga tradisional tradisional aktivitas fisik. gaya olahraga tradisional.
Gobak Sodor. Jurnal
Pendidikan Kesehatan
Rekreasi, 7(2), 450-
462.
OT030 Fadli, Z. (2014). Kecanggihan teknologi saat telah membawa Perkembangan teknologi saat ini telah 49
Membentuk Karakter banyak perubahan yang sangat masif bagi kehidupan membawa banyak perubahan besar
Anak dengan Olahraga manusia. Kecanggihan teknologi juga berdampak dalam kehidupan masyarakat.
Tradisional. Jurnal pada pola kehidupan anak masa kini, dimana Kecanggihan teknologi juga
Ilmu mereka saat ini lebih senang bermain game mempengaruhi gaya hidup anak-anak
Keolahragaan, 14(2), sebagai salah satu kegiatan setelah mereka sekolah, zaman sekarang, dimana bermain game
49-56. dengan menyuguhkan game yang praktis dan kini lebih disukai sebagai hobi sepulang
membuat ketagihan serta bagi orang tua dijadikan sekolah, mengenalkan permainan yang
alternative untuk dapat menenangkan anak ketika praktis dan adiktif, serta yang bisa
mereka rewel juga sebagaipengukur tingkat sosialita digunakan orang tua sebagai alternatif
anak. Seperti game online, playstation, untuk menenangkan diri. anak ketika
ninetendo,hingga gadgetyang makin popular mereka cemas, dan juga untuk
dikalangan anak-anak dan orang tua. Permainan mengukur tingkat sosial anak. Seperti
tersebut tanpa disadari dapat menjadikan anak game online, playstation, ninetendo,
pribadi yang tertutup dan tidak peka terhadap gawai yang semakin populer di kalangan
lingkungan sekitar hingga menjadikan dia seorang anak-anak dan orang tua. Permainan
yang individualis. Olahraga tradisional dapat tanpa disadari dapat mengubah anak
membentuk karakter seperti disiplin, kerja menjadi pribadi yang tertutup dan tidak
sama,tanggung jawab, kepemimpinan, peka terhadap lingkungan sekitarnya,
menghargai orang lain, percaya diri, dan jujur. menjadikannya seorang individualis.
Olahraga tradisional dapat
mengembangkan karakter seperti
disiplin, kerjasama, tanggung jawab,
kepemimpinan, menghargai orang lain,
percaya diri dan integritas.
OT031 Safari, I. (2010). Di dalam konteks keindonesiaan di pelosok nusantara Di Indonesia, olahraga tradisional sudah 158
Analisis unsur fisik telah lama dikenal adanya olahraga olahraga dikenal di seluruh nusantara sejak lama.
dominan pada tradisional. Bila diidentifikasi, olahraga tradisional Jumlah olahraga tradisional yang diakui
olahraga tersebut jumlahnya sangat banyak yang tersebar di sangat banyak dan sudah menyebar ke
tradisional. Jurnal berbagai daerah. Jenis olahraga tradisional yang berbagai bidang. Secara total, terdapat
Kependidikan, 40(2). tersebar di berbagai pelosok nusantara jumlahnya hingga 100 koleksi olahraga tradisional
mencapai 100 koleksi (Naisaban, 2007). Beberapa yang tersebar di berbagai pelosok
contoh jenis olahraga tradisional adalah engklek, nusantara (Naisaban, 2007). Beberapa
egrang, bentengan, hadang, thiplik, tarik gerobak, lari contoh olahraga tradisional adalah
balok, dan umpetan. Dari masing-masing contoh engklek, patok, benteng, blokir, tic-tac-
tersebut terdapat kekhasan, baik dari segi model toe, tarik tambang, lari blok, dan
maupun dari segi keterlibatan otot tubuh kita. Yang mencari dan mencari. Masing-masing
menarik adalah dari masing-masing jenis olahraga contoh ini unik baik dalam model
tradisional tersebut memiliki maksud dan tujuan yang maupun keterlibatan otot tubuh.
sama, yakni memberikan rasa riang gembira kepada Menariknya, setiap jenis olahraga
siapapun yang melakukannya. tradisional memiliki maksud dan tujuan
yang sama, yaitu membawa keceriaan
bagi setiap orang yang memainkannya.
OT032 Rachmawati, N., Permainan olahraga tradisional yang telah lahir sejak Permainan olahraga tradisional yang 127
Muhyi, M., & ribuan tahun yang lalu hasil dari proses kebudayaan dimulai sejak ribuan tahun lalu
Wiyarno, Y. (2020). manusia zaman dahulu yang masih kental dengan nilai- merupakan hasil proses budaya manusia
Pengembangan nilai kearifan lokal. Meskipun sudah sangat tua, purba yang masih diresapi nilai-nilai
Permainan Olahraga ternyata permainan olahraga tradisional memiliki kearifan lokal. Walaupun sudah sangat
Tradisional untuk peran edukasi yang sangat manusiawi bagi proses tua, permainan olahraga tradisional telah
Meningkatkan Nilai belajar seorang individu,terutama siswa. Sebagaimana ditemukan sebagai latihan yang sangat
Peduli dalam diungkapkan oleh Putri Admi Perdani manusiawi bagi pembelajaran individu,
Pembelajaran (2014) :’Bermain bisa berpengaruh semua khususnya siswa. Seperti yang
Pendidikan Jasmani perkembangan dengan memberikan kesempatan dikemukakan Putri Admi Perdani
Olahraga dan untuk anak untuk belajar tentang dirinya (2014), “Bermain dapat mempengaruhi
Kesehatan di sendiri, orang lain dan lingkungan’. seluruh perkembangan dengan
Sekolah. Jurnal memberikan kesempatan kepada anak
Pendidikan Kesehatan untuk belajar tentang diri sendiri, orang
Rekreasi, 6(2), 125- lain dan lingkungan”.
137.
OT033 Azahari, A. R. (2017). Olahraga tradisional bukan hanya menjadi sebuah Olahraga tradisional bukan hanya 84
Pelestarian olahraga kegiatan masyarakat yang bertujuan untuk kegiatan masyarakat dengan tujuan
tradisional menyipet di kebugaran masyarakatnya saja. Akan tetapi lebih jauh menjaga kebugaran masyarakat. Namun
kota lagi bahwa olahraga tradisional menjadi sebuah olahraga tradisional menjadi budaya
palangkara. Jurnal kebudayaan yang membentuk ciri khas dan jati yang membentuk ciri dan identitas
Mediasosian: Jurnal diri sebuah bangsa. Kebangkitan olahraga tradisional suatu bangsa. Kebangkitan olahraga
Ilmu Sosial dan dapat berimplikasi bagi kebangkitan budaya nasional tradisional dapat mempengaruhi
Administrasi yang sekarang mendapat ancaman globalisasi kebangkitan budaya bangsa yang saat ini
Negara, 1(1). budaya. Memasyarakatkan olahraga tradisional terancam oleh globalisasi budaya.
keseluruh Negara merupakan aplikasi dari Sosialisasi olahraga tradisional di
wawasan nusantara dan tentunya dapat seluruh tanah air merupakan penerapan
meningkatkan persatuan dan kesatuan bangsa dan visi nusantara dan tentunya dapat
Negara. meningkatkan persatuan dan kesatuan
bangsa dan negara.
OT034 Azahari, A. R. (2017). Olahraga tradisional yang ada di Indonesia Olahraga tradisional di Indonesia 85
Pelestarian olahraga merupakan indikator dari kekayaan budaya merupakan bukti kekayaan budaya
tradisional menyipet di nusantara dan sebagai pertanda dari kebhinekaan nusantara dan keragaman Indonesia.
kota Indonesia. Namun demikian tidak hanya Namun tidak semudah itu, karena
palangkara. Jurnal sesederhana itu, sebab olahraga tradisional juga olahraga tradisional juga memiliki
Mediasosian: Jurnal memiliki muatan-muatan luhur yang sangat kandungan yang luhur, yaitu sangat
Ilmu Sosial dan bermanfaat untuk pertumbuhan, perkembangan, bermanfaat bagi pertumbuhan,
Administrasi kepribadian bangsa Indonesia. Olahraga tradisional perkembangan dan kepribadian bangsa
Negara, 1(1). tidak bisa dipisahkan dengan masyarakat Indonesia. Olahraga tradisional tidak
Indonesia, khususnya masyarakat di Indonesia dapat dipisahkan dari masyarakat
yang tinggal di pedesaan. Sebab olahraga tradisional Indonesia, khususnya masyarakat
bagian dari budaya masyarakat, tumbuh dan Indonesia yang tinggal di pedesaan.
berkembang sesuai dengan lingkungan olahraga Karena olahraga tradisional merupakan
tersebut lahir atau berada. Namun dalam bagian dari kebudayaan suatu
ralitanya, olahraga tradisional menglami masyarakat, tumbuh dan berkembang
kemunduran. Hal ini lebih disebabkan oleh adanya sesuai dengan lingkungan tempat
pengaruh kemajuan teknologi. lahirnya olahraga tersebut atau dimana
ia berada. Namun pada kenyataannya
olahraga tradisional mengalami
kemunduran. Hal ini lebih disebabkan
oleh pengaruh perkembangan teknologi.
OT035 Budiman, A. (2021). Sejatinya globalisasi memang dapat memberikan Globalisasi memang dapat menawarkan 2
Aktivitas Olahraga hal-hal yang sangat positif, namun juga dapat hal-hal yang sangat positif, namun juga
Tradisional pada memberikan dampak yang negative. Semakin dapat memberikan dampak negatif.
Kalangan Remaja di terkenal dan maraknya olahraga global atau olahraga Olahraga global yang lebih dikenal dan
Masa Pandemi Covid- modern maka akan berdampak terhadap lebih luas atau olahraga modern
19. Journal of terasingkannya olahraga tradisional. Olahraga seperti berkontribusi pada keterasingan
Physical and Outdoor sepakbola, bola basket, bola voli,atau bahkan e- olahraga tradisional. Olahraga seperti
Education, 3(1), 1-8. sport jauh lebih dikenal dan popular dari pada sepak bola, bola basket, bola voli atau
olahraga tradisional di kalangan masyarakat bahkan e-sport jauh lebih populer dan
terlebih kalangan remaja dan anak-anak yang digemari masyarakat dibandingkan
memang terlahir pada zaman modern. Padahal tidak dengan olahraga tradisional, terutama di
bisa dipungkiri bahwa olahraga tradisional juga kalangan remaja dan anak-anak yang
memiliki berbagai manfaat yang sama dengan lahir di zaman modern. Walaupun tidak
olahraga konvensional/modern pada umumnya. dapat dipungkiri bahwa olahraga
Salah satu manaat dari olahraga tradisional adalah tradisional juga memiliki manfaat yang
berdampak baik terhadap perkembangan motoric (Pic sama dengan olahraga
et al., 2019) tradisional/modern pada umumnya.
Salah satu keunggulan olahraga
tradisional adalah memberikan pengaruh
yang baik terhadap perkembangan
motorik (Pic et al., 2019)
OT036 Anggita, G. M. (2018). selain bermanfaat bagi kesehatan, kebugaran dan Selain bermanfaat bagi kesehatan, 55-56
Eksistensi olahraga tumbuh kembang anak, terdapat juga nilai-nilai kebugaran serta tumbuh kembang anak,
tradisional sebagai positif yang terkandung dalam olahraga olahraga tradisional juga memiliki nilai-
warisan budaya tradisional misalnya kejujuran, kerjasama, sportif, nilai positif seperti kejujuran, kerjasama,
bangsa. JOSSAE tolong menolong, tanggung jawab, disiplin dan sportifitas, gotong royong, tanggung
(Journal of Sport masih banyak lagi dimana hal-hal tersebut dapat jawab, disiplin dan masih banyak lagi,
Science and membangun karakter anak. Selain itu, olahraga dimana hal-hal tersebut dapat
Education), 3(2), 55- tradisional merupakan salah satu sarana bermain bagi mengembangkan karakter anak. Selain
59. anak. Selain bermanfaat bagi kesehatan, kebugaran itu, olahraga tradisional merupakan
dan tumbuh kembang anak, terdapat juga nilai-nilai salah satu sarana bermain bagi anak-
positif yang terkandung dalam olahraga tradisional anak. Selain kesehatan, kebugaran serta
misalnya kejujuran, kerjasama, sportif, tolong tumbuh kembang anak, olahraga
menolong, tanggung jawab, disiplin dan masih tradisional juga memiliki nilai-nilai
banyak lagi dimana hal-hal tersebut dapat positif seperti kejujuran, kerjasama,
membangun karakter anak. Selain itu, olahraga sportivitas, gotong royong, tanggung
tradisional lebih efektif dari kegiatan sehari-hari jawab, disiplin dan masih banyak lagi,
dalam rangka untuk mengembangkan kontrol dimana hal-hal tersebut dapat
objek, kemampuan lokomotor dan keterampilan dasar mengembangkan karakter anak. Selain
itu, senam tradisional lebih efektif
daripada kegiatan sehari-hari untuk
mengembangkan penguasaan objek,
mobilitas, dan keterampilan dasar
OT037 Anggita, G. M. (2018). Sebagian besar olahraga tradisional dan olahraga Sebagian besar permainan dan olahraga 56
Eksistensi olahraga merupakan ekspresi budaya asli dan cara hidup yang tradisional, yang merupakan ekspresi
tradisional sebagai memberikan kontribusi terhadap identitas umum budaya asli dan cara hidup yang
warisan budaya kemanusiaan telang menghilang dan yang masih berkontribusi pada identitas bersama
bangsa. JOSSAE bertahan juga terancam hilang atau punah karena umat manusia, telah hilang, dan yang
(Journal of Sport pengaruh globalisasi dan harmonisasi keragaman masih hidup terancam hilang atau punah
Science and warisan olahraga dunia (Jogen Boro dkk, 2015: 88). karena globalisasi dan homogenisasi
Education), 3(2), 55- Sekarang ini olahraga tradisional sudah mulai keragaman. warisan olahraga dunia
59. ditinggalkan oleh anak-anak bahkan tidak sedikit (Jogen Boro dkk, 2015: 88). Kini
anak-anak yang tidak tahu apa itu permainan olahraga tradisional tersebut mulai
tradisional. Anak-anak hanya melakukan aktivitas dijauhi oleh anak-anak, bahkan tidak
fisik di sekolah sebagai bagian dari proses sedikit anak-anak yang belum
pendidikan. mengetahui apa itu olahraga tradisional.
Anak-anak bermain olahraga di sekolah
hanya sebagai bagian dari pembelajaran.
OT038 Anggita, G. M. (2018). William Tedi (2015: 8) menyatakan bahwa William Tedi (2015:8) menyatakan 56
Eksistensi olahraga hilangnya olahraga tradisional disebabkan oleh bahwa matinya olahraga tradisional
tradisional sebagai beberapa faktor yaitu: (a) sarana dan tempat disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu:
warisan budaya bermain tidak ada, (b) adanya penyempitan waktu, (a) kurangnya ruang dan tempat
bangsa. JOSSAE terlebih lagi semakin kompleknya tuntutan zaman bermain, (b) waktu yang semakin
(Journal of Sport terhadap anak yang semakin membebani, (c) olahraga singkat, selain kebutuhan yang semakin
Science and tradisional terdesak oleh permainan modern dari luar kompleks. permainan waktu anak-anak
Education), 3(2), 55- negeri dimana tidak memakan tempat, tak terkendala semakin sulit, (c) olahraga tradisional
59. waktu baik itu siang hari, pagi, sore ataupun malam terdesak oleh permainan asing modern
bisa dilakukan serta tidak perlu menunggun orang yang tidak memakan tempat, tidak
lain untuk bermain, (d) terputusnya pewarisan dibatasi oleh waktu, dapat dimainkan
budaya yang dilakukan oleh generasi pada pagi, sore atau malam hari dan
sebelumnya dimana mereka tidak sempat mencatat, tidak harus ; menunggu orang lain
mendata dan mensosialisasikan sebagai produk bermain, d) interupsi warisan budaya
budaya masyarakat kepada generasi dibawahnya. generasi sebelumnya, jika tidak sempat
merekam, melestarikan dan
memasyarakatkan sebagai produk
budaya masyarakat untuk generasi
berikutnya.
OT039 Puspitasari, N., (Sit, 2015)mengungkapkan bahwa masa perkembangan (Sit, 2015) mengungkapkan bahwa masa 2541
Masfuah, S., & anak dibagi menjadi 3 periode yaitu masa kecil mulai perkembangan anak terbagi menjadi 3
Pratiwi, I. A. (2022). umur 0-7 tahun, umur 7-14 tahun masa anak belajar periode, yaitu. masa kanak-kanak pada
Implementasi atau sekolah tingkat rendah, dan yang terakhir umur usia 0-7 tahun, 7-14 tahun, ketika anak-
Olahraga tradisional 14-21 tahun yaitu masa remaja dan pubertas. anak belajar atau di kelas dasar, dan
Gobak Sodor dalam Berdasarkan teori tersebut, dapat dijelaskan bahwa terakhir 14-21 tahun, yaitu. masa
Meningkatkan masa perkembangan anak 10 tahun membutuhkan remaja dan remaja. Berdasarkan teori
Kerjasama Anak Usia sosialisasi dengan sekitar dan lingkungannya. Hal tersebut dapat dijelaskan bahwa fase
10 Tahun. Jurnal ini sejalan dengan yang diungkapkan oleh (Anggraini perkembangan anak usia 10 tahun
Basicedu, 6(2), 2540- & Nurhafizah, 2020)bahawa pada usia 10 tahun, memerlukan sosialisasi dengan
2546. seorang anak mulai menunjukkan keinginan lingkungan dan sekitarnya. Hal ini
berkomunikasi dengan dunia secara luas. Anak- sesuai dengan yang diungkapkan
anak dengan usia 10 tahun menunjukkannya (Angraini dan Nurhafizah, 2020) bahwa
dengan suatu kegemaran atau hal yang ia senangi pada usia 10 tahun, seorang anak mulai
yang biasa disebut dengan hobby. Anak dengan usia menunjukkan keinginan untuk
masa bermain sudah tidak ingat lagi dengan hal yang berkomunikasi dengan seluruh dunia.
lain ketika sudah melakukan suatu kegiatan yang ia Anak usia 10 tahun menunjukkan hal
senangi, sehingga masa perkembangan anak begitu tersebut dengan passion atau sesuatu
penting. yang mereka senangi, biasa disebut
hobby. Pada usia bermain, anak tidak
lagi mengingat sesuatu kecuali pada saat
melakukan aktivitas yang disukainya,
oleh karena itu masa perkembangan
anak ini sangat penting.
OT040 Puspitasari, N., Permainan tradisional gobak sodor merupakan salah Olahraga tradisional gobak sodor 2542
Masfuah, S., & satu permainan tradisional yang memiliki nilai merupakan olahraga tradisional yang
Pratiwi, I. A. (2022). kerjasama yang tinggi. Adanya olahraga tradisional memiliki nilai gotong royong yang
Implementasi anak akan berusaha untuk berkerjasama dan menyusun tinggi. Dengan olahraga tradisional,
Olahraga tradisional strategi dengan temannya. Gobak sodor merupakan anak mencoba bekerjasama dan
Gobak Sodor dalam permainan olahraga beregu yang membutuhkan menyusun strategi bersama teman-
Meningkatkan kerjasama. Hal ini didukung dengan penelitian yang temannya. Gobak sodor adalah
Kerjasama Anak Usia dilakukan oleh (Anggraini & Nurhafizah, 2020)yang permainan olahraga beregu kooperatif.
10 Tahun. Jurnal mendapatkan hasil bahwa olahraga tradisional gobak Hal ini didukung oleh penelitian
Basicedu, 6(2), 2540- sodor mampu merangsang sikap kerjasama anak. Hal (Anggraini dan Nurhafizah, 2020)
2546. ini dikarenakan permainan gobak sodor bersifat tim bahwa olahraga tradisional gobak-sodor
dan mempunyai tujuan untuk mencapai kemenangan, dapat merangsang sikap kooperatif anak.
sehingga anak yang awalnya mempunyai rasa Hal ini dikarenakan permainan gobak
kerjasama yang rendah akan berusaha berkerja sodor bersifat tim dan tujuannya adalah
sama dalam meraih kemanangan. untuk menang, sehingga anak yang
awalnya memiliki rasa kerjasama yang
rendah akan berusaha bekerja sama
untuk menang.

Anda mungkin juga menyukai