Anda di halaman 1dari 16

PENDIDIKAN KARAKTER ANAK MELALUI SENI BATIK

Lusi Mahliana*
Indriyana Dwi Mustikarini*

Abstrak
Pendidikan di Indonesia selama ini masih menekankan pemahaman ilmu pengetahuan
dan mengesampingkan nilai-nilai yang sebenarnya wajib disampaikan untuk
membentuk karakter. Proses pembelajaran yang berlangsung dikelas membuat
penyampaian pelajaran dan penanaman nilai sulit dilakukan, dan peserta didik merasa
bosan, kurangnya minat dalam mengikuti pelajaran. Maka dari itu saya mencoba untuk
memberikan alternatif inovasi pendidikan dengan media seni batik untuk membentuk
karakter anak.
Peranan seni batik untuk membentuk karakter positif melalui pengelolaan perubahan
proses belajar mengajar tidak hanya berlangsung didalam kelas yang hanya tertuju pada
penyampaian materi saja. Media seni batik diharapkan dapat menjadi inspirasi oleh
guru-guru di Indonesia sebagai inovasi pendidikan dalam membentuk karakter peserta
didik.

Kata Kunci : Pendidikan Karakter, inovasi, seni batik.

*Mahasiswa Prodi PPKn Semester VI,


*Dosen PPKn

119
A. Pendahuluan Dewasa ini, banyak pihak
menuntut peningkatan intensitas
Pendidikan di Indonesia
dan kualitas pelaksanaan
selama ini masih menekankan
pendidikan karakter pada
pada pemahaman ilmu
lembaga pendidikan formal.
pengetahuan atau transfer ilmu,
Tuntutan ini didasarkan pada
dan mengesampingkan nilai-
fenomena sosial yang
nilai yang sebenarnya wajib
berkembang, yakni
disampaikan untuk membentuk
meningkatnya kenakalan remaja
karakter. Sehingga penanaman
dalam masyarakat, seperti
nilai-nilai menurun.
perkelahian massal dan berbagai
Pendidikan karakter sangat kasus dekadensi moral lainya.
di butuhkan untuk membentuk Oleh karena itu lembaga
peserta didik yang berkarakter pendidikan formal sebagai
positif. Dalam pendidikan wadah resmi pembinaan
karakter di sekolah, semua generasi muda diharapkan dapat
komponen (pemangku meningkatkan peranannya dalam
pendidikan) harus dilibatkan, pembentukan kepribadian
termasuk komponen pendidikan peserta didik melalui
itu sendiri, yaitu isi kurikulum, peningkatan intensitas dan
proses pembelajaran dan kualitas pendidikan karakter.
penilaian, penanganan atau
Proses pembelajaran yang
pengelolaan mata pelajaran,
berlangsung didalam kelas
pengelolaan sekolah,
membuat penyampaian pelajaran
pemberdayaan sarana prasarana,
dan penanaman nilai sulit
dan etos kerja seluruh warga
dilakukan, dan peserta didik
sekolah. Disamping itu,
merasa bosan, kurangnya minat
pendidikan karakter dimaknai
dalam mengikuti pelajaran.
suatu perilaku warga sekolah
Belum ada media yang relevan
yang dalam menyelenggarakan
untuk mengatasi masalah
pendidikan harus berkarakter.
tersebut. Serta butuh korelasi

120
agar pendidikan karakter dapat nilai, budi pekerti, moral
terwujud. dan watak yang bertujuan
untuk mengembangkan
Maka dari itu saya
kemampuan peserta didik
menawarkan inovasi pendidikan
dalam memberi keputusan
melalui media seni batik untuk
baik-buruk, memelihara
membentuk karakter. Karena
yang baik dan
selama ini media seni batik
mewujudkan kebaikan itu
belum diterapkan untuk
dalam kehidupan sehari-
pembentukan karakter dalam
hari dengan sepenuh hati
dunia pendidikan. Masalah yang
(Rencana Aksi Nasional
menurut kami penting untuk
Pendidikan Karakter
dianalisis dalam karya tulis
Kementrian Pendidikan
ilmiah ini adalah apakah media
Nasional 2010-2014 revisi
seni batik mampu membantu
2, 2011: 1). Berdasarkan
pembentukan karakter dalam
penjelasan tersebut,
dunia pendidikan?
mengingat sedemikian
Penulisan karya tulis penting cakupan
ilmiah ini bertujuan untuk pendidikan karakter maka
membangun inovasi pendidikan merupakan suatu
karakter dan memberikan solusi keharusan proses
alternatif pendidikan melalui pendidikan karakter
media seni batik untuk mencakup totalitas potensi
membentuk karakter positif. peserta didik, baik dalam
aspek kognitif, afektif
B. Pembahasan
maupun psikomotorik.
1. Pendidikan Karakter
Terkait dengan itu
a. Pengertian Pendidikan
(dalam Pedoman
Karakter
Pelaksanaan Pendidikan
Pendidikan karakter
Karakter: 2011)
dapat dimaknai sebagai
digambarkan totalitas
pendidikan yang
psikologis dan
mencakup pendidikan

121
sosiokultural ruang peduli, suka menolong,
lingkup pendidikan gotong royong, nasionalis,
karakter yang mencakup kosmopoli, mengutamakan
olah hati, olah pikir, olah kepentingan umum,
raga dan olah rasa serta bangga menggunakan
olah karsa. Pada ruang bahasa dan produk
lingkup olah hati meliputi Indonesia, dinamis, kerja
beriman dan bertakwa, keras dan beretos kerja.
jujur, amanah, adil, Menurut Lickona
bertanggung jawab, (dalam Risa Rahayu pada
berempati, berani Proceeding of The
mengambil resiko, pantang International Seminar on
menyerah, rela berkorban, Character Education,
dan berjiwa patriotik. 2011) pendidikan karakter
Ruang lingkup olah pikir adalah sebagai bentuk
meliputi cerdas, kritis, usaha yang disengaja
kreatif, inovatif, ingin untuk membantu
tahu, berpikir terbuka, seseorang dalam
produktif, berorientasi memahami, peduli dan
ilmu pengetahuan dan bertindak berdasarkan
teknologi serta reflektif. nilai-nilai etika inti.
Selanjutnya ruang lingkup Selanjutnya beliau juga
olah raga meliputi bersih menambahkan bahwa
dan sehat, disiplin, sportif, pendidikan karakter secara
tangguh, handal, berdaya menyeluruh mencakup
tahan, bersahabat, aspek pemikiran, perasaan
kooperatif, determinatif, dan perilaku. Berdasarkan
kompetitif, ceria dan gigih. penjelasan Lickona
Sedangkan pada ruang tersebur menggambarkan
lingkup olah rasa dan bahwa dalam pendidikan
karsa meliputi ramah, karakter melibatkan aspek
saling menghargai, toleran, pemikiran, perasaan dan

122
perilaku. Melalui berdasarkan tingkatan
pendidikan karakter yang nilai. Melalui koherensi
baik dan efektif tentunya keberanian mengakibatkan
pembentukan, seseorang memegang
pengembangan dan teguh prinsipnya, tidak
pemberdayaan ketiga mudah terombang-ambing
aspek tersebut akan pada situasi ataupun takut
maksimal dan baik, pada risiko yang mungkin
dengan begitu maka terjadi. Selanjutnya ciri
seseorang akan otonomi terlihat dari
mempunyai pemahaman penilaian atas keputusan
yang baik terhadap suatu pribadi yang tidak
nilai-nilai yang berlaku terpengaruh dari desakan
dan dianggap baik oleh atau tekanan dri pihak lain.
lingkungan dimana ia akan Pada ciri yang keempat,
menyesuaikan diri. Nila- yaitu keteguhan dan
nilai yang dimaksud disini kesetian, keteguhan
adalah nilai-nilai etika. sebagai daya tahan
Menurut Foerster seseorang guna
(dalam Zaim Elmubarok: mengingini yang
2008) ada empat ciri dasar dipandang baik, sedangkan
dalam pendidikan karakter kesetiaan sebagai
yang memunginkan komitmen pada yang
manusia melewati tahap dipilih.
individualitas menuju b. Tujuan Pendidikan
personalitas. Ciri-ciri dasar Karakter
tersebut adalah keteraturan 1) Mengembangkan
interior, koherensi potensi kalbu/ nurani/
keberanian dan otonomi afektif peserta didik
serta keteguhan dan sebagai manusia dan
kesetiaan. Pada keteraturan warga negara yang
interior tindakan diukur

123
memiliki nilai-nilai 1) Pembentukan dan
karakter bangsa. pengembangan potensi
2) Mengembangkan peserta didik.
kebiasaan dan perilaku 2) Fungsi perbaikan dan
peserta didik yang penguatan. Peran
terpuji, sejalan dengan keluarga, satuan
nilai-nilai universal dan pendidikan, masyarakat
tradisi budaya bangsa dan pemerintah untuk
yang religius. ikut berpartisipasi dan
3) Menanamkan jiwa bertanggung jawab
kepemimpinan dan dalam pengembangan
tanggung jawab pesrta potensi warga negara
didik sebagai generasi dan pemabangunan
penerus bangsa. bangsa menuju bangsa
4) Mengembangkan yang maju, mandiri,
kemampuan peserta dan sejahtera.
didik menjadi manusia 3) Fungsi penyaring.
yang mandiri, kreatif Untuk memilah budaya
dan berwawasan bangsa sendiri dan
kebangsaan. budaya lain yang tidak
5) Mengembangkan sesuai dengan nilai-nilai
lingkungan kehidupan budaya dan karakter
sekolah sebagai bangsa yang
lingkungan yang aman, bermartabat.
jujur, penuh kreatifitas, Ketiga fungsi ini
persahabatan dengan dilakukan melalui: (1)
rasa kebangsaan yang pengukuhan Pancasila
tinggi dan penuh sebagai falsafah dan
kekuatan (dignity). ideologi negara, (2)
c. Fungsi Pendidikan pengukuhan nilai-nilai
Karakter dan norma
konstitusional UUD

124
1945, (3) penguatan karakter yang sangat
komitmen kebangsaan kuat, visi yang sangat
besar, gagasan-gagasan
NKRI, (4) penguatan
yang cemerlang dan
nilai-nilai keberagaman pijakan ideologi yang
sesuai dengan konsepsi kukuh”.
Hal diatas
Bhineka Tunggal Ika,
menunjukkan serangkaian
dan (5) penguatan
urutan bahwa karakter
keunggulan dan daya
mempunyai pengaruh
saing bangsa untuk
besar. Orang tidak cukup
berkelanjutan
cerdas atau pandai saja,
kehidupan
namun seberapa
bermasyarakat,
kepemilikan karakter yang
berbangsa dan
kuat dengan visi yang
bernegara Indonesia
sangat besar, gagasan dan
dalam konteks global.
pijakan ideologi yang
kukuh yang dimiliki
d. Esensi Pendidikan
seseorang akan sangat
Karakter
mempengaruhi kedudukan
Muhammad Fauzil
dalam hidupnya. Hal
Adim (dalam Abdullah
tersebut disebabkan karena
Munir, 2010) mengatakan
setiap karakter akan saling
bahwa,
menindih, karakter yang
“orang cerdas kerap
hanya menjadi pelayan paling kuat yang akan
bagi mereka yang bertahan dan meberikan
memiliki gagasan, dan
pengaruh. Jika karakter
orang-orang yang
memiliki gagasan besar tersebut adalah karakter
melayani mereka yang positif atau baik, maka
memiliki karakter yang niscaya dunia akan
sangat kuat, sementara
tersenyum bahagia.
orang yang memiliki
karakter kuat melayani Namun jika kerakter
mereka yang berhimpun tersebut adalah karakter
pada diri mereka
yang negatif atau buruk

125
maka dapat berakibat dilaksanakan dengan baik.
sebaliknya. Sedikit menengok
Berdasarkan hal kebelakang, tujuan
diatas menunjukkan betapa pendidikan pada dasarnya
pentingnya karakter positif adalah terjadinya
yang kuat perlu dimiliki perubahan prilaku
seseorang. Salah satu cara sebagaimana harapan
membentuk karakter diselenggarakannya
positif yang setrategis pendidikan dan
adalah melalui pendidikan berkembangnya potensi
di sekolah. peserta didik.
Dimasukkannya Berkembangnya potensi
pendidikan bernuansa peserta didik sekiranya
karakter dalam kurikulum adalah supaya peserta
pendidikan di Indonesia didik menjadi manusia
merupakan salah satu yang berkarakter.
langkah yang tepat, Urgensi yang
mengingat kondisi memberikan dasar
generasi penerus bangsa pendidikan karakter yang
kita yang saat ini terlihat kedua, menurut beliau
dengan semakin karakter sebagai kemudi
munculnya degradasi bangsa agar tidak
moral dan perubahan cara terombang-ambing.
berpikir kearah yang Memang, dengan
memperihatinkan. dimilikinya karakter yang
Oleh karena itu tertanam kuat oleh
implementasi pendidikan generasi bangsa, maka
bernuansa karakter sebagai generasi itu akan
salah satu jawaban untuk mempunyai prinsip yang
memperbaiki sifat, sikap, kuat, tegas dan tidak
cara berpikir dan perilaku mudah terpengaruh untuk
generasi bangsa perlu mengikuti arus

126
perkembangan zaman. e. Nilai-nilai Pembentuk
Terlebih pada saat Karakter
sekarang ini, arus Nilai-nilai
globalisasi telah melanda pembentuk karakter
bangsa-bangsa seluruh merupakan nilai yang
dunia, sehingga dunia ditanamkan dalam
seakan-akan tanpa tapal pendidikan karakter untuk
batas. Maka dari itu membentuk dan
kepemilikan karakter kuat membangun karakter
yang tertanam pada setiap peserta didik. Salah satu
diri individu adalah implementasi pendidikan
penting. karakter adalah melalui
Urgensi yang pemaduan komponen-
berikutnya adalah karakter komponen karakter dalam
sebagai daya pendorong, proses pembelajaran.
maksud beliau, bahwa Dijelaskan dalam
karakter sebagai daya Pedoman Pelaksanaan
pendorong agar suatu Pendidikan Karakter
bangsa tidak hanya (2011) sebenarnya satuan
memiliki identitas, tetapi pendidikan telah
juga memiliki kekuatan mengembangkan dan
untuk mempertahankan melaksanakan nilai-nilai
eksistensinya sesuai jati pembentuk karakter dalam
diri bangsa. Kemudian program satuan pendidikan
esensi karakter yang masing-masing.
terahir menurutnya adalah Pengembangan dan
terkait dengan pentingnya pelakasanaan nilai-nilai itu
membangun dan sebagai prakondisi
membentuk karakter pendidikan karakter
bangsa karena karakter sebelum diperkuat dengan
tidak bisa datang dengan adanya delapan belas nilai-
sendirinya. nilai karakter berdasarkan

127
hasil kajian empirik pusat f. Pendekatan dalam
kurikulum. Adapun nilai- Pelaksanaan Pendidikan
nilai prakondisi tersebut Karakter
seperti takwa, bersih, rapi, Pembentukan
nyaman dan santun, karakter yang baik pada
sedangkan delapan belas peserta didik sangat
nilai-nilai yang penting sekali, maka dari
memperkuat itu perlu adanya
pengembangan dan pendekatan yang baik pada
pelaksanaan pendidikan pelaksanaan misi ini. Hal
karakter berdasarkan hasil ini tidak lain tentunya
kajian empirik Kementrian supaya penanaman nilai-
Pendidikan Nasional nilai karakter pada peserta
Badan Penelitian dan didik dapat efektif. Terkait
Pengembangan Pusat dengan hal tersebut banyak
Kurikulum dan Perbukuan pakar yang menawarkan
(dalam Pedoman pendekatan dalam
Pelaksanaan Pendidikan pendidikan karakter.
Karakter, 2011) yaitu: 2. Seni Batik
religius, jujur, toleransi, a. Pengertian Seni Batik
disiplin, kerja keras, Batik merupakan
kreatif, mandiri, seni budaya Indonesia
demokratis, rasa ingin yang perlu dilestarikan.
tahu, semangat Seni batik merupakan seni
kebangsaan, cinta tanah penulisan gambar pada
air, menghargai prestasi, media kain sehingga
bersahabat/komunikatif, berbentuk corak dengan
cinta damai, gemar menggunakan malam
membaca, peduli (wax), sehingga menahan
lingkungan, peduli sosial masuknya bahan pewarna
dan tanggung jawab. (dye). Seni batik ini adalah
warisan budaya Jawa.

128
Mengenalkan seni batik peranan yang sangat
dapat dijadikan sarana penting dalam
mendidik moral anak perkembangan emotional
bangsa. Seni batik quotient (EQ). Hal ini
merupakan hasil olah cipta biasanya berkaitan dengan
manusia yang kreatif dan sosialisasi, komunikasi,
tidak bertentangan dengan interaksi dengan manusia
kaidah-kaidah yang lain serta pengendalian
berlaku di dalam emosi. Kemampuan
masyarakat. Semakin intuitif, kemampuan
tinggi daya seni seseorang, merasakan, memadukan,
semakin peka perasaannya dan ekspresi tubuh, seperti
dan semakin senang menyanyi, menari, dan
berbuat kebaikan kepada melukis terletak pada otak
orang lain karena berbuat kanan. Sedangkan pada
baik (menyenangkan otak kiri berkaitan dengan
orang) bukanlah perbuatan hal-hal yang berhubungan
yang sembarangan, dengan logika, rasio,
melainkan perlu pemikiran kemampuan menulis dan
yang disertai perasaan membaca, serta merupakan
tajam (Arman Yurisaldi pusat matematika. Otak
Saleh, 2010). kiri merupakan pengendali
Orang akan selalu intelligence quotient (IQ).
berbuat baik dalam Kesenian dalam
bersosialisasi pasti pelaksanaannya
seimbang antara otak melibatkan otak kanan.
kanan dan otak kiri. Otak Dalam membatik
kiri mengambil keputusan kombinasi warna, gambar
dengan logika sedangkan juga membutuhkan
otak kanan digunakan saat keserasian sehingga
melibatkan perasaan seni. dengan seni batik
Otak kanan memiliki melibatkan perasaan dan

129
juga melahirkan ide-ide perpaduan warna dan corak
kreatif. Ketika anak batik. Anak akan dapat
menuangkan ide kreatif memahami, menerima orang
menggambar dengan lain, hormat menghormati,
tokoh-tokoh tertentu yang memiliki kebijakan dalam
tentu saja memiliki bertindak dan melaksanakan
karakter dan sifat dari aturan berdasarkan perasaan
tokoh tersebut. Begitu juga dan hati nurani.
ketika memberikan warna
Dalam seni batik secara
apabila terdapat rasa seni
tidak langsung mengajarkan
dalam diri anak warna juga
nilai-nilai karakter yang baik
akan melatih anak
dan nilai-nilai karakter yang
mengolah perasaannya.
salah. Gambar yang
Apabila anak belum
dituangkan dalam kain seperti
memiliki rasa seni maka
tokoh pewayangan akan
warna belum bisa
memberi inspirasi bagi anak.
dikatakan indah. Biasanya
Dalam tokoh pewayangan
lebih cenderung tidak
terdapat nilai-nilai filosofi
cocok, norak dan tidak
tentang kehidupan manusia.
pantas untuk dipadukan.
Ia banyak menampilkan
dinamika kehidupan manusia
3. Peran Seni Batik dalam
baik sebagai individu maupun
Menunjang Pembentukan
warga masyarakat luas.
Karakter Positif
Tokoh pewayangan memuat
Seni batik dan
nilai-nilai kemanusiaan.
pendidikan karakter erat
Watak pada tokoh wayang
kaitannya. Anak yang
terdapat pula watak dalam
mengenal seni batik akan
kehidupan manusia yang
lebih memiliki karakter yang
sesungguhnya. Nilai-nilai
positif. Karena dalam seni
yang baik, buruk, kesetiaan,
batik anak berlatih
kepatuhan, nasionalisme dan
menyelaraskan seperti
lain-lain. Demikian juga

130
apabila yang di gambar kawung mempunyai arti
tersebut alam, hewan maupun kebijaksanaan hidup. Sekar
tumbuhan akan mengajarkan jagad melambangkan
hubungan manusia dengan ungkapan cinta atau
pencipta, manusia dengan perdamaian. Motif sekar
manusia maupun manusia jagad memberi makna
dengan lingkungan alam kecantikan dan keindahan
sehingga mampu yang melambangkan
menciptakan harmoni keragaman diseluruh dunia.
hubungan tersebut.
Dengan demikian dari
Begitu juga motif batik uraian di atas menunjukkan
jawa yang mempunyai pesan bahwa pendidikan karakter
tersirat seperti batik tidak hanya melalui
sidomukti sebagai lambang pendidikan formal dan
kemakmuran, sido luhur pendidikan di dalam keluarga
sebagai lambang namun bisa melalui
kebahagiaan, parang rusak pengenalan seni batik pada
barong sebagai raja dengan anak. Dengan media seni
segala tugas kewajibannya, batik ini anak akan terbentuk
dan kesadaran sebagai sikap yang sederhana, rendah
seorang manusia yang kecil hati, sabar, menepati janji,
di hadapan Sang Maha dapat dipercaya, religius, budi
Pencipta. Parang barong pekerti dan berakhlaq yang
mengandung sesuatu yang baik. Di samping itu juga
besar tercermin pada dengan seni batik kita turut
besarnya ukuran motif melestarikan budaya luhur
tersebut pada kain. Parang bangsa yang di dalamnya
barong hanya dikenakan oleh mengandung makna yang
seorang raja. Mempunyai dalam bagi kehidupan
makna agar seorang raja manusia.
selalu hati-hati dan dapat
mengendalikan diri. Motif

131
hasil pemikiran dan
seleranya ke dalam karya
Adapun karakter yang
batik.
dimaksud diantaranya adalah
f. Demokratis,
karakter
Anak dapat bersikap
a. Toleransi,
lebih dialogis dan
Anak belajar
interaktif.
mengkombinasi warna
g. Rasa Ingin Tahu,
yang selaras sehingga
Anak lebih terangsang
tumbuh rasa toleransi
dan selalu berusaha
terhadap sesama
memperdalam segala
b. Religius
sesuatu yang dipelajari
Anak lebih membiasakan
dilihat dan didengar.
diri membaca doa dalam
h. Semangat Kebangsaan
memulai segala sesuatu
Anak lebih berpikir dan
c. Disiplin,
bertindak yang
Anak belajar untuk lebih
menempatkan
disiplin dan taat aturan
kepentingan umum diatas
bahwa dalam mewarnai
kepentingan diri nya
batik harus sesuai dengan
sendiri karena dalam
garis yang telah dibentuk
membatik anak harus
oleh malam atau media
lebih bisa legowo.
yang lain sebelumnya
i. Cinta Tanah Air
d. Kerja Keras,
Anak lebih mencintai
Anak akan berusaha
budaya bangsa salah
membuat dan
satunya adalah batik
menyelesaikan pekerjaan
j. Komunikatif
membatiknya secara
Anak lebih
sungguh-sungguh
memperlihatkan rasa
e. Kreatif,
senang bergaul dan
Anak lebih dapat
bersahabat dengan orang
memunculkan ide-ide
nya yang merupakan

132
lain ketika dengan teman proses membatik
sebayanya membatik membutuhkan langkah
dan waktu yang panjang.
k. Peduli Lingkungan n. Menghargai Prestasi
Anak lebih mencintai Proses membatik yang
lingkungan dengan membutuhkan waktu
mendeskripsikan yang panjang, anak akan
lingkungan alam lebih menghargai prestasi
sekitarnya dalam media atau karya orang lain dan
batik juga dirinya sendiri.
l. Peduli Sosial
Anak selalu ingin berbagi C. Kesimpulan
dan membantu temannya Pengelolaan perubahan
yang sama-sama proses belajar mengajar tidak
membutuhkan, karena hanya berlangsung di dalam
dalam membatik kelas dan hanya tertuju pada
dibutuhkan kepedulian penyampaian materi saja, namun
agar teman sebayanya dapat dilakukan diluar kelas
yang membatik dapat untuk memberikan inovasi yaitu
juga melaksanakan dengan kegiatan seni batik selain
tugasnya. kegiatan ini menarik juga
m. Tanggung Jawab melibatkan interaksi dengan
Anak akan berusaha alam sekitar.
menyelesaikan segala
Pada dasarnya pendidikan
macam tugas dan
karakter dapat dilakukan tidak
tanggung jawabnya
hanya dengan pembelajaran
dalam kehidupannya
formal dan keluarga tetapi bisa
sehari-hari karena di
dilakukan dengan melalui
dalam membatik anak
pendidikan seni, salah satunya
akan berusaha
seni batik yang bisa
menyelesaikannya
mengoptimalkan fungsi otak
dengan batik walaupun
kanan. Anak akan cenderung

133
lebih mengutamakan kebiasaan, DAFTAR PUSTAKA
emosi, kepribadian, empati,
Abdullah Munir. 2010. Pendidikan
intuisi dan kreativitas. Semakin
Karakter. Yogyakarta:
tinggi daya seni seseorang, Pustaka Insan Mandiri.
Arman Yurisaldi Saleh. 2010. 10
semakin peka perasaannya dan
Cara Merevolusi Otak Kanan
semakin senang berbuat Anak. Yogyakarta: Med Press
Tim Pemateri ISCE. 2011.
kebaikan kepada orang lain.
Prroceedings of The 2011
International Seminar on
Proses pembelajaran yang Character Education.
memenuhi etika dan pendidikan Surabaya: University
Muhammadiyah Surabaya.
moral dengan mengenalkan seni Tim Penyusun. 2011. Pedoman
batik pada anak akan lebih Pelaksanaan Pendidikan
Karakter (Berdasarkan
efektif jika dibandingkan Pengalaman di Satuan
dengan metode yang lain. Pendidikan Rintisan). Jakarta:
Kementrian Pendidikan
Karakter yang baik menjadikan Nasional Badan Penelitian
generasi penerus yang siap dan Pengembangan Pusat
Kurikulum dan Perbukuan.
menghadapi globalisasi. Tim Penyusun. 2011. Rencana Aksi
Nasional Pendidikan
Karakter Kementrian
Pendidikan Nasional 2010-
2014 Revisi 2. Jakarta:
Kementrian Pendidikan
Nasional Badan Penelitian
dan Pengembangan Pusat
Kurikulum dan Perbukuan.
Zaim Elmubarok. 2008.
Membumikan Pendidikan
Nilai. Bandung: Afabeta.

134

Anda mungkin juga menyukai