Anda di halaman 1dari 8

Prosiding Seminar Nasional Multidisiplin Ilmu Universitas Asahan ke-3 2019

Tema : ”Peran Ilmu Pengetahuan Dalam Pembangunan Di Era Revolusi Industri 4.0 Bedasarkan Kearifan Lokal”
Hotel Antariksa Kisaran , 29 Agustus 2019

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA


PEMBELAJARAN TEMATIK MENGGUNAKAN
MODEL PEMBELAJARAN VCT
DI KELAS V SD NEGERI 003 RAMBAH

1
Eni Marta, 2Rinja Efendi
1
STKIP Rokania
1
rinjaefendi.rokania@gmail.com2enimarta90@gmail.com

ABSTRAK
Pendidikan karakter disekolah merupakan sebuah kebutuhan agar generasi penerus bangsa dapat
memiliki jiwa dan pola pikir yang baik, dengan tidak mengesampingkan nilai-nilai dalam bidang
akademik. Untuk itu dilakukan upaya dalam meningkatkan kefektifan proses dalam pembelajaran
dengan mengembangkan kultur ataupun kebiasaan positif didalam kelas. Berdasarkan observasi
secara keseluruhan karakter belum terdapat pada diri siswa hal ini terlihat dari siswa yang bermain
ketika belajar, kurang merespon pada saat pembelajaran dan kurang bertanggungjawab terhadap
tugas yang diberikan oleh guru. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, yang bertujuan untuk
mengetahui implementasi pendidikan karakter pada pembelajaran tematik melalui model
pembelajaran VCT di Kelas V SD Negeri 003 Rambah Kabupaten Rokan Hulu, Provinsi Riau.
Penelitian ini focus pada penerapan pendidikan karakter di SD Negeri 003 Rambah dalam
kurikulum 2013. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan observasi dan
dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan dengan cara mendeskripsikan penelitian. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa implementasi pendidikan karakter pada pembelajaran tematik
menggunakan model VCT di SD Negeri 003 Rambah telah berjalan dengan baik, hanya saja yang
perlu dilakukan untuk membangun karakter pada diri siswa yaitu dengan cara dilakukannya
pembiasaan agar siswa terbiasa sehingga menjadi suatu pembiasaan bagi siswa untuk memunculkan
karakter yang positif agar genarasi penerus bangsa memiliki karakter yang baik.
Kata kunci: Pendidikan karakter, VCT

ABSTRACT
Character education at school is a necessity so that the next generation of the nation can have a
good soul and mindset, by not putting aside values in the academic field. For this reason, efforts
are made to improve the effectiveness of the process in learning by developing culture or positive
habits in the classroom. Based on the overall observation, the character does not yet exist in
students, this can be seen from students who play when learning, lack of response during learning
and are less responsible for the tasks given by the teacher. This research is a qualitative research,
which aims to determine the implementation of character education in thematic learning through
VCT learning models in Class V SD Negeri 003 Rambah in Rokan Hulu District, Riau Province.
This study focuses on the application of character education in SD Negeri 003 Rambah in the
2013 curriculum. The data collection technique in this study is by observation and documentation.
The data analysis technique is done by describing the research. The results showed that the
implementation of character education in thematic learning using VCT models in SD Negeri 003
Rambah has been going well, only that it needs to be done to build character in students that is by
way of habituation so students get used to becoming a habit for students to bring up positive
character so that the nation's successor has a good character.
Keyword : Character education, VCT

23
Prosiding Seminar Nasional Multidisiplin Ilmu Universitas Asahan ke-3 2019
Tema : ”Peran Ilmu Pengetahuan Dalam Pembangunan Di Era Revolusi Industri 4.0 Bedasarkan Kearifan Lokal”
Hotel Antariksa Kisaran , 29 Agustus 2019

I. PENDAHULUAN pendidikan karakter di masukkan


Pesatkan perkembangan teknologi kedalam kurikulum di sekolah.
dan informasi di era revolusi 4.0 ini, Pendidikan karakter disekolah
memberikan dampak terhadap dunia merupakan sebuah kebutuhan agar
pendidikan. Hal ini dikarenakan generasi penerus bangsa dapat
informasi dapat diakses kapanpun memiliki jiwa dan pola pikir yang
dengan mudah oleh semua orang tanpa baik, dengan tidak mengesampingkan
mengetahui darimana asal informasi nilai-nilai dalam bidang akademik.
tersebut. Dan dalam mengakses Untuk itu dilakukan upaya dalam
informasi tersebut tanpa melihat latar meningkatkan kefektifan proses dalam
belakang usia yang berarti siapa saja pembelajaran dengan mengembangkan
bisa mengakses suatu informasi kultur ataupun kebiasaan positif
dengan cepat. Tentunya ini perlu didalam kelas.
diantisipasi, bukan hanya sekedar Berdasarkan observasi secara
dalam memberikan pengajaran keseluruhan karakter belum terdapat
melainkan melalui cara pandang pada diri siswa hal ini terlihat dari
terhadap pendidikan itu sendiri. siswa yang mengganggu temannya
Pendidikan adalah usaha sadar saat mengerjakan tugas, bermain
dan terencana untuk mewujudkan ketika belajar, kurang merespon pada
suasana belajar dan proses saat pembelajaran dan kurang
pembelajaran agar peserta didik secara bertanggungjawab terhadap tugas yang
aktif mengembangkan potensi dirinya diberikan oleh guru. Selain itu, masih
untuk memiliki kekuatan spiritual ditemukan siswa yang tidak disiplin
keagamaan, pengendalian diri, masuk kedalam kelas pada saat jam
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, belajar serta dalam berpakaian.
serta keterampilan yang diperlukan Kondisi tersebut mencerminkan
dirinya, masyarakat, bangsa dan ketidakdisiplinan dan kurang
negara. bertanggungjawab terhadap diri siswa.
Karakter adalah sifat-sifat Penerapan pendidikan karakter di
kejiwaan atau budi pekerti yang sekolah, semua komponen harus
membedakan seseorang dari yang lain. dilibatkan, termasuk komponen-
komponen pendidikan itu sendiri,
Pendidikan karakter adalah upaya
yaitu isi kurikulum, proses
sadar dan sungguh-sungguh dari
pembelajaran dan penilaian,
seorang guru untuk mengajarkan nilai-
penanganan atau pengelolaan
nilai kepada para siswanya.
Pendidikan karakter di Indonesia pembelajaran, pengelolaan sekolah,
pelaksanaan aktivitas atau kegiatan
bukanlah hal baru dalam sistem
kokurikuler, pemberdayaan sarana
pendidikan di Indonesia. Pendidikan
prasarana, pembiayaan, dan ethos
karakter ini salah satu garakan
kerja seluruh warga sekolah /
nasional yang mulai dilaksanakan dari
lingkungan. Jadi, untuk mewujudkan
tahun 2010 di tingkat sekolah dasar
karakter siswa dalam pembelajaran
dan menengah pertama dengan tujuan
maka diperlukan model pembelajaran
untuk mencapai sistem pendidikan
untuk penyampaian materi
kearah yang lebih baik, maka
pembelajaran.

24
Prosiding Seminar Nasional Multidisiplin Ilmu Universitas Asahan ke-3 2019
Tema : ”Peran Ilmu Pengetahuan Dalam Pembangunan Di Era Revolusi Industri 4.0 Bedasarkan Kearifan Lokal”
Hotel Antariksa Kisaran , 29 Agustus 2019

Pada dasarnya tujuan utama 13. Cinta damai


pendidikan karakter adalah untuk 14. Gemar membaca
membangun bangsa yang tangguh, 15. Perduli terhadap lingkungan
dimana masyarakatnya berakhlak 16. Perduli sosial
mulia, bermoral, bertoleransi, dan 17. Rasa tanggungjawab
bergotong-royong. 18. Religius
Untuk mencapai tujuan tersebut Pelaksanaan pendidikan karakter
maka di dalam diri peserta didik harus di sekolah dengan menerapkan nilai-
ditanamkan nilai-nilai pembentuk nilai Pancasila dalam pendidikan
karakter yang bersumber dari karakter terutama meiiputi nilai-nilai
Agama, Pancasila, dan Budaya. religius, jujur, toleran, disiplin,
Berikut adalah nilai-nilai pembentuk bekerja keras, kreatit mandiri,
karakter tersebut: demokratis, rasa ingin tahu, semangat
1. Kejujuran kebangsaan, cinta tanah air,
2. Sikap toleransi menghargai prestasi, komunikatif,
3. Disiplin cinta damai, gemar membaca, peduli
4. Kerja keras lingkungan, peduli sosial, dan
5. Kreatif bertanggungiawab. Dari nilai-nilai
6. Kemandirian tersebut, yang menjadi fokus
7. Sikap demokratis penelitian ini adalah religius, disiplin,
8. Rasa ingin tahu kerjasama dan bertanggung jawab.
9. Semangat kebangsaan Adapun nilai budaya dan pendidikan
10. Cinta tanah air karakter dapat dilihat pada tabel 1
11. Menghargai prestasi berikut ini :
12. Sikap bersahabat
Tabel 1. Nilai dan Deskripsi Nilai Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa
No Nilai Deskripsi
1 Religius Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan
ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap
pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup rukun
dengan pemeluk agama lain
2 Jujur Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan
dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya
dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan
3 Toleransi Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan
agama, suku, etnis, pendapat, sikap, dan tindakan
orang lain yang berbeda dari dirinya.
4 Disiplin Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh
pada berbagai ketentuan dan peraturan.
5 Kerja Keras Perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh
dalam mengatasi berbagai hambatan belajar dan tugas,
serta menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya.
6 Kreatif Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan
cara atau hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki
7 Mandiri Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada

25
Prosiding Seminar Nasional Multidisiplin Ilmu Universitas Asahan ke-3 2019
Tema : ”Peran Ilmu Pengetahuan Dalam Pembangunan Di Era Revolusi Industri 4.0 Bedasarkan Kearifan Lokal”
Hotel Antariksa Kisaran , 29 Agustus 2019

orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas.


8 Demokratis Cara berfikir, bersikap, dan bertindak yang menilai
sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain.
9 Rasa Ingin Tahu Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk
mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu
yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar.
10 Semangat Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang
Kebangsaan menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas
kepentingan diri dan kelompoknya.
11 Cinta Tanah Air Cara berfikir, bersikap, dan berbuat yang
menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan
yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial,
budaya, ekonomi, dan politik bangsa.
12 Menghargai Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk
prestasi menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat,
dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang
lain.
13 Komunikatif Tindakan yang memperlihatkan rasa senang
berbicara,bergaul, dan bekerja sama dengan orang
lain.
14 Cinta Damai Sikap, perkataan, dan tindakan yang menyebabkan
orang lain merasa senang dan aman atas kehadiran
dirinya
15 Gemar Membaca Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca
berbagai bacaan yang memberikan kebajikan bagi
dirinya.
16 Peduli Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah
Lingkungan kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya, dan
mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki
kerusakan alam yang sudah terjadi.
17 Peduli Sosial Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan
pada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan
18 Tanggungjawab Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan
tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan,
terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam,
sosial dan budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa.
Sumber : Kemendiknas VCT merupakan salah satu
Model pembelajaran yang model pembelajaran yang
diterapkan adalah model VCT (Value menanamkan nilai dengan cara
Clafiation Technique). VCT sedemikian rupa sehingga siswa
merupakan salah satu model memperoleh kejelasan nilai. Sebuah
pembelajaran yang menanamkan nilai cara bagaimana menanamkan dan
dengan cara sedemikian rupa sehingga mengungkap- kan nilai-nilai tertentu
siswa memperoleh kejelasan nilai. dari diri peserta didik. Karena itu,
pada prosesnya VCT berfungsi

26
Prosiding Seminar Nasional Multidisiplin Ilmu Universitas Asahan ke-3 2019
Tema : ”Peran Ilmu Pengetahuan Dalam Pembangunan Di Era Revolusi Industri 4.0 Bedasarkan Kearifan Lokal”
Hotel Antariksa Kisaran , 29 Agustus 2019

untuk: a) mengukur atau mengetahui adalah proses mencari dan menyusun


tingkat kesadaran siswa tentang secara sistematis data yang diperoleh
suatu nilai; b) membina kesadaran dari hasil observasi dan wawancara,
siswa tentang nilai-nilai yang sehingga mudah dipahami, dan
dimilikinya baik yang positif temuannya dapat diinformasikan
maupun yang negatif untuk kepada orang lain dengan
kemudian dibina kearah peningkatan menggunakan teknik pengumpulan
atau pembetulannya; c) menanamkan data yang bermacam-macam
suatu nilai kepada siswa melalui cara (triangulasi data), data dilakukan
yang rasional dan diterima siswa secara terus menerus sampai datanya
sebagai milik pribadinya. jenuh. Metode analisis data dengan
Rumusan masalah pada penelitian mendeskripsikan dan merangkum
ini adalah bagaimanakah implementasi hasil observasi terhadap 32 orang
pendidikan karakter dalam siswa di kelas V SD Negeri 003
pembelajaran tematik di kelas V SD Rambah.
Negeri 003 Rambah. Adapun tujuan
dari penelitian ini adalah untuk III. HASIL DAN PEMBAHASAN
mengetahui implementasi pendidikan Pendidikan karakter di SD Negeri
karakter dalam pembelajaran tematik 003 Rambah khususnya di kelas V
di kelas V SD Negeri 003 Rambah. sudah terdapat di dalam Rencana
Manfaat penelitian ini adalah untuk Pelaksanaan Pembelajaran (RPP),
memperbaiki proses pembelajaran di tetapi didalam proses pembelajarannya
sekolah dan menerapkan karakter anak belum dilaksanakan secara maksimal
selama proses pembelajaran. oleh guru. Pembiasaan karakter
yang dilakukan secara khusus yang
berbentuk program masih belum ada,
II. METODOLOGI PENELITIAN namun pembiasaan dilakukan dengan
Lokasi penelitian di SD Negeri cara disisipkan dalam pembelajaran
003 Rambah, Kecamatan Rambah, seperti salam, do’a sebelum dan
Kabupaten Rokan Hulu, Riau. sesudah pelajaran. Dalam proses
Penelitian ini dilakukan pada bulan pembelajaran, guru sudah
Mei-Juni 2019. Jenis Penelitian ini memasukkan nilai-nilai karakter ke
adalah Kuliatitaf. Teknik dalam silabus dan RPP yang digunakan.
pengumpulan data dengan Dengan adanya penerapan model
menggunakan metode dokumentasi VCT ini diharapkan muncul karakter
dan observasi untuk mengetahui positif siswa dalam proses
pendidikan karakter di kelas V pada pembelajaran. Sebelum melaksanakan
saat proses pembelajaran tematik. proses pembelajaran, siswa berbaris
Dalam penelitian kualitatif, didepan kelas (aspek disiplin) dan
pengumpulan data dilakukan pada sebelum pembelajaran dimulai, siswa
kondisi yang alami (natural setting), berdoa terlebih dahulu (aspek
sumber data primer, dan teknik religius), untuk kedua aspek tersebut
pengumpulan data lebih banyak pada semua siswa melaksanakannya.
observasi, wawancara mendalam dan Adapun hasil penelitian dapat dilihat
dokumentasi. Analisis data kualitatif pada tabel 2 berikut ini :

27
Prosiding Seminar Nasional Multidisiplin Ilmu Universitas Asahan ke-3 2019
Tema : ”Peran Ilmu Pengetahuan Dalam Pembangunan Di Era Revolusi Industri 4.0 Bedasarkan Kearifan Lokal”
Hotel Antariksa Kisaran , 29 Agustus 2019

Tabel 2. Hasil Observasi Siswa


Karakter yang
No Langkah VCT Kesimpulan
muncul
1. Guru membagikan 1. Disiplin Ketika membagikan
siswa dalam bentuk 2. Kerja Sama kelompok, siswa saling
kelompok membantu dalam
memindahkan tempat duduk.
Semua siswa duduk pada
kelompok yang telah
ditentukan
2. Guru melontarkan 1. Disiplin Saat guru membacakan
stimulus dengan cara 2. Bertanggung sebuah cerita yang
membaca cerita atau jawab berhubungan dengan
menampilkan foto, pembelajaran tersebut, siswa
gambar atau film menyimak dan duduk dengan
rapi. Ketika diberikan
pertanyaan, siswa langsung
mengangkat tangan untuk
menjawab pertanyaan dari
guru.
3. Melaksanakan dialog 1. Disiplin Dalam melaksanakan dialog
terpimpin melalui 2. Bertanggung antara guru dan siswa,
pertanyaan guru, baik jawab beberapa siswa yang berani
secara individual/ 3. Kerjasama untuk mengemukakan
kelompok pendapatnya sedangkan yang
lainnya hanya diam bahkan
dari 32 orang siswa sekitar 7
orang bermain-main saat
belajar dan tidak melakukan
diskusi pada kelompoknya.
4. Menentukan 1. Disiplin Siswa mampu menjawab
argument dan 2. Bertanggung pertanyaan guru dan mencari
klarifikasi pendirian jawab kebenaran dari permasalahan
(melalui pertanyaan 3. Kerjasama yang ada.
guru dan bersifat
individual, kelompok
atau klasikal).
5. Pembahasan/pembuk 1. Religius Dari pembelajaran yang telah
tian argument. Pada 2. Disiplin dilaksanakan dengan
fase ini sudah mulai 3. Bertanggung menampilkan video, siswa
ditanamkan target jawab mulai mengetahui mana
nilai 4. Kerjasama perbuatan yang baik dan
dan konsep sesuai mana perbuatan yang buruk.

28
Prosiding Seminar Nasional Multidisiplin Ilmu Universitas Asahan ke-3 2019
Tema : ”Peran Ilmu Pengetahuan Dalam Pembangunan Di Era Revolusi Industri 4.0 Bedasarkan Kearifan Lokal”
Hotel Antariksa Kisaran , 29 Agustus 2019

materi pelajaran Contoh video yang telah


ditampilakan adalah tentang
keberagaman suku bangsa.
dalam berteman tidak boleh
membedakan teman yang
satu dengan yang lain.
6. Penyimpulan 1. Bertanggung Pada tahapan penyimpulan,
jawab ketika diminta untuk maju
2. Disiplin kedepan dalam
mempersentasekan tugasnya,
siswa dapat menyelesaikan
tugas kelompok dengan tepat
waktu dan bertanggung
jawab.
Sumber : Diolah dari Data Primer

Dari tabel 1 diatas, pendidikan budaya, antara lain yang berupa budi
karakter di SD Negeri 003 Rambah pekerti, pancasila, apresiasi sastra,
sudah diterapkan dalam proses keteladanan tokoh-tokoh sejarah dan
pembelajaran walaupun belum ada para pemimpin bangsa. 3)
penguatan pendidikan karekter pendidikan karakter berbasis
disekolah tersebut. Menurut lingkungan (konservasi lingkungan).
Kemendiknas (2010), secara 4) pendidikan karakter berbasis
psikologis dan social cultural potensi diri, yaitu sikap pribadi, hasil
pembentukan nilai karakter didalam proses kesadaran pemberdayaan
diri individu merupakan fungsi dari potensi diri yang diarahkan untuk
seluruh potensi yang dimiliki meningkatkan kualitas pendidikan
manusia (kognitif, afektif, dan (konservasi humanis).
keterampilan) dalam konteks Melalui Pembelajaran VCT
interaksi social cultural (dalam siswa diajarkan untuk memberikan
keluarga, sekolah dan masyarakat). nilai atas sesuatu, membuat
Melalui pendidikan akan terbentuk penilaian yang rasional dan dapat
warga masyarakat sesuai dengan dipertanggungjawabkan,memiliki
karakter bangsa. Baik buruknya suatu kemampuan serta kecendrungan
negara di masa kini tidak terlepas untuk mengambil keputusan yang
dari pola pendidikan yang menyangkut masalah nilai dengan
diselenggarakan di masa lampau. jelas, rasional dan objektif serta
Jenis-jenis Pendidikan Karakter memahami dan mengamalkan nilai-
Ada empat jenis karakter yang nilai yang berlaku dimasyarakat.
selama ini dikenal dan dilaksanakan Dengan demikian pendidikan
dalam proses pendidikan, yaitu: 1) karakter pada proses pembelajaran di
pendidikan karakter berbasis nilai SD Negeri 003 Rambah tetap
religius, yang merupakan kebenaran berjalan dengan baik meskipun
wahyu tuhan (konservasi moral). 2) masih perlu dilakukan pembiasaan
pendidikan karakter berbasis nilai agar siswa terbiasa sehingga menjadi

29
Prosiding Seminar Nasional Multidisiplin Ilmu Universitas Asahan ke-3 2019
Tema : ”Peran Ilmu Pengetahuan Dalam Pembangunan Di Era Revolusi Industri 4.0 Bedasarkan Kearifan Lokal”
Hotel Antariksa Kisaran , 29 Agustus 2019

suatu pembiasaan bagi siswa untuk 003 Rambah, dapat disimpulkan


memunculkan karakter yang positif bahwa pendidikan karakter sudah
agar genarasi penerus bangsa berjalan dengan baik hanya saja perlu
memiliki karakter yang baik. pembiasaan yang dilakukan oleh
pihak sekolah yaitu guru sebagai
IV. KESIMPULAN pendidik dan mengajar didalam kelas
Hasil penelitian ini dilakukan dan kepala sekolah.
secara kualitatif. Berdasarkan data
yang diperoleh dari observasi dan
Dokumentasi tentang implementasi
pendidikan karakter di SD Negeri

DAFTAR PUSTAKA

Hidayati, A. 2016. Desain Kurikulum Samani, M & Hariyanto. 2012.


Pendidikan Karakter. Jakarta: Konsep dan Model Pendidikan
Kencana Karakter. Bandung: PT
KBBI Online Versi V. Remaja Rosda Karya.
Kemendiknas. 2010. Desain Sugiyono. 2017. Metode Penelitian
Pendidikan Karakter. Jakarta Kulitatif. Bandung: Alfabeta.
Khan, Y. 2010. Pendidikan Karakter UU Nomor 20 Tahun 2003 Tentang
Berbasis Potensi Diri. Sistem Pendidikan Nasional.
Yogyakarta: Pelangi
Publishing.

30

Anda mungkin juga menyukai