ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi masih rendahnya pemahaman konsep IPS siswa, dalam hal ini
peneliti menghubungkan masalah penggunaan media pembelajaran dengan pemahaman
konsep siswa di SDN Kutamanis Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas serta
menggunakan model Spiral Kemmis dan Mc. Taggart yang terdiri dari 2 siklus. Subjek dalam
penelitian ini berjumlah 29 siswa terdiri dari 15 siswa laki-laki dan 14 orang siswa
perempuan. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data adalah tes, observasi, dan
dokumentasi. Dengan analisis data kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukan
bahwa penerapan Media Pembelajaran Visual dalam pelajaran IPS dapat meningkatkan
pemahaman konsep siswa kelas III SDN Kutamanis Kecamatan Cugenang Kabupaten
Cianjur. Hal ini ditunjukkan dengan adanya peningkatan nilai dari sebelum pemberian
tindakan hingga siklus II. Nilai rata-rata kelas diperoleh siswa sebelum pemberian tindakan
adalah kelas diperoleh siswa sebelum pemberian tindakan adalah 52,19 sedangkan persentase
siswa yang mencapai ketuntasan belajar adalah 35,48% . Pada siklus I nilai rata-rata kelas yang
diperoleh siswa adalah 61,60 sedangkan persentase siswa yang mencapai ketuntasan belajar
adalah 45,15%. dan pada siklus II nilai rata-rata kelas yang diperoleh siswa adalah 82,45
sedangkan persentase siswa yang mencapai ketuntasan belajar adalah 91,93%. Kesimpulan,
penerapan pembelajaran Media Pembelajaran Visual dapat meningkatkan pemahaman konsep
siswa pada mata pelajaran IPS.
Kata Kunci : Hasil Belajar, IPS, Media Pembelajaran Visual
121
Jurnal Cakrawala Pendas Nomor 2 Volume 2 ISSN 2442-7470
122
Jurnal Cakrawala Pendas Nomor 2 Volume 2 ISSN 2442-7470
dalam bermasyarakat dan proses menuju kurang kondusif membuat siswa justru
kedewasaan. melakukan aktivitas yang tidak
Pengetahuan sosial memuat bermanfaat. Banyak diantara mereka yang
beberapa tujuan pokok dari pengajaran ramai sendiri, mengganggu teman, sekadar
yaitu : (a) mengenal konsep-konsep yang corat-coret buku, melamun bahkan adapula
berkaitan dengan kehidupan masyarakat yang mengantuk. Guru kurang memberi
dan lingkungannya; (b) memiliki motivasi kepada siswa untuk lebih
kemampuan dasar untuk berfikir logis dan bersemangat dalam mengikuti
kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, pembelajaran di kelas. Guru lebih terfokus
memecahkan masalah dan keterampilan pada menerangkan ketimbang
dalam kehidupan sosial; (c) memiliki mengkondisikan siswa. Beberapa siswa
komitmen dan kesadaran terhadap nilai- mengaku kesusahan dalam memahami
nilai sosial dan kemanusiaan; (d) memiliki materi, terlebih-lebih IPS memuat banyak
kemampuan berkomunikasi, bekerjasama materi-materi hafalan.
dan berkompetisi dalam masyarakat yang Kurang tepatnya media
majemuk, di tingkat lokal, nasional dan pembelajaran yang diterapkan guru dalam
global (Sapriya, 2009: 194-195) mengajar IPS, maka sangat berpengaruh
Memperhatikan esensi yang terhadap pemahaman konsep belajar IPS
terkandung dalam mata pelajaran siswa. Berdasarkan observasi dan
pengetahuan sosial di atas, maka wawancara yang peneliti lakukan dengan
pembelajaran di sekolah seharusnya guru kelas III SDN Kutamanis, hasil
merupakan suatu kegiatanyang disenangi belajar IPS siswa kelas III SDN Kutamanis
dan bermakna bagi siswa. Pembelajaran tergolong rendah, hal ini terlihat dari nilai
yang menyenangkan akan menyebabkan keseharian siswa,.
siswa terlibat secara aktif. Dengan terlihat Untuk mengatasi permasalahan
aktif, maka siswa akan mempunyai tersebut, diperlukan suatu media
pemahaman yang kuat terhadap materi. pembelajaran yang dapat meningkatkan
Oleh karena itu, guru dituntut untuk dapat keaktifan siswa yang akan berpengaruh
mengelola proses belajar mengajar dengan terhadap peningkatan hasil belajar siswa.
memiliki kemampuan dalam memilih Media pembelajaran menjadi salah satu
model dan metode pembelajaran yang upaya untuk menciptakan kondisi kelas
yang sesuai dengan tujuan kurikulum dan yang mampu mengembangkan ranah
potensi yang dimiliki oleh peserta didik. sikap, pengetahuan dan keterampilan dari
Hal ini didasari oleh asumsi bahwa peserta didik. Seperti teori belajar yang
ketepatan guru dalam memilih model dan dikemukakan oleh Bloom dalam
metode pembelajaran akan berpengaruh (Suprijono, 2009: 6-7) dalam proses
terhadap hasil belajar peserta didik. pembelajaran tiga ranah, yaitu kognitif,
Mengingat bahwa hasil belajar siswa afektif, dan psikomotorik. Dengan
merupakan salah satu indikator pembelajaran yang disusun berdasarkan
keberhasilan proses belajar mengajar di sintak dari media visual maka
kelas. Hasil belajar berkaitan dengan pembelajaran akan lebih aktif dan
evaluasi pendidikan sebagai alat ukur menyenangkan bagi siswa.
untuk mengetahui sejauh mana Di dalam dunia pendidikan tentu
penguasaan materi yang telah diajarkan kita mengenal media pembelajaran, media
guru. pembelajaran merupakan saluran atau
Berdasarkan hasil observasi yang jembatan dari pesan-pesan pembelajaran
peneliti lakukan di SDN Kutamanis, dapat yang disampaikan oleh sumber pesan
diketahui bahwa pembelajaran IPS masih kepada penerima pesan. kemudian media
terpusat pada guru dan siswa cenderung dapat di bagi dalam berbagai macam, salah
pasif. Situasi belajar mengajar yang satunya adalah media visual. Media visual
123
Jurnal Cakrawala Pendas Nomor 2 Volume 2 ISSN 2442-7470
secara kelompok peneliti memberikan satu juga lebih berani tampil di depan kelas
kali tes yaitu pemahaman konsep tes untuk bekerja sama bersama
prestasi (pos tes). kelompoknya masing-masing. Selain
Berdasarkan hasil tes pemahaman itu juga melalui media visual dapat
konsep siswa pada siklus I, dan siklus II memaksimalkan kemampuan berfikir
dapat disimpulkan bahwa peningkatan siswa dalam memahamai materi Jenis-
pemahaman konsep siswa lebih baik jenis Pekerjaan.
setelah menggunakan media pembelajaran 2. Penerapan media pembelajaran visual
visual. Hasil peningkatan nilai siswa dapat di kelas III SDN Kutamanis dapat
dilihat dari nilai rata-rata tes yang telah meningkatkan hasil evaluasi
dicapai. Hasil siklus I tindakan I dan II, pembelajaran kondisi awal siswa yang
serta siklus II tindakan I dan II dapat tuntas sebanyak 11 oang siswa
disimpulkan bahwa pada kondisi awal dari (35,48%) dengan nilai rata-rata 52,19.
29 siswa terdapat 11 orang siswa (35,48%) Sedangkan data yang diperoleh setelah
yang tuntas dan 18 siswa (64,52%) yang melakukan penelitian di SDN
belum tuntas. Pada siklus I tindakan I Mekarmulya I pada siklus I tindakan I
terdapat 13 siswa (41,93%) yang tuntas, yaitu yang tuntas sebanyak 13 siswa
dan 16 siswa (58,07%) yang belum tuntas. (41,93%), dengan nilai rata-rata 58,70
Pada siklus I tindakan II terdapat 15 siswa mengalami peningkatan, pada siklus I
(48,38%) yang tuntas, dan 14 siswa tindakan II yaitu yang tuntas sebanyak
(51,62%) yang belum tuntas. Pada siklus II 15 siswa (48,38%) dengan nilai rata-
tindakan II terdapat 29 siswa (100%) yang rata 64,51, siklus II tindakan I yang
tuntas. tuntas sebanyak 26 siswa (83,87%)
Berdasarkan data yang diperoleh dengan nilai rata-rata 81,77 dan siklus
dari tes awal dan akhir, prestasi siswa II tindakan II dari total seluruh siswa
dalam belajar IPS di kelas III terjadi sebanyak 31 siswa (100%) dengan
peningkatan dibandingkan dengan sebelum nilai rata-rata 82,58, ini berarti adanya
pembelajaran menggunakan media visual peningkatan dari siklus I ke siklus II
yang hanya mencapai nilai rata-rata 52,19. diantaranya sebagai berikut siklus I
Sedangkan setelah menggunakan media dengan rata-rata 61,60 sedangkan
visual nilai rata-rata siswa menjadi lebih persentasi 45,15% dan siklus II dengan
baik yaitu 82,52 pada tahap akhir. Hampir rata-rata 82,45 sedangkan persentasi
semua siswa kelas III mengalami 91,93%.
ketuntasan belajar. Keberhasilan siswa
dalam pembelajaran IPS ini berkat Berdasarkan hasil penelitian tentang
penggunaan media visual yang dapat penerapan media pembelajaran visual
menumbuhkan minat dan rasa senang untuk meningkatkan pemahaman kosep
siswa dalam mengikuti pembelajaran IPS di siswa pada mata pelajaran IPS sekolah
kelas. dasar kelas III (Penelitian Tindakan Kelas
pada Mata Pelajaran IPS Pokok Bahasan
SIMPULAN DAN SARAN Jenis-jenis Pekerjaan di Kelas III SDN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah Kutamanis Kecamatan Cugenang
dilaksanakan di sekolah dasar mengenai Kabupaten Cianjur), penulis memberikan
menggunakan media pembelajaran visual saran sebagai berikut : Media
untuk meningkatkan pemahaman konsep pembelajaran visual dapat dijadikan
siswa, diperoleh kesimpulan sebagai sebagai alternatif untuk meningkatkan
berikut : aktivitas partisipasi siswa dalam kegiatan
1. Melalui media pembelajaran visual, pembelajaran mengajar. Guru hendaknya
siswa mempunyai motivasi yang tinggi lebih aktif, kreatif dan inovatif dalam
untuk mengikuti pelajaran IPS. Siswa melakukan variasi dalam pembelajaran
125
Jurnal Cakrawala Pendas Nomor 2 Volume 2 ISSN 2442-7470
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi, Suhardjono dan
Supardi.(2010). Penelitian
Tindakan Kelas. Jakarta: PT.
BumiAksara.
Arsyad, Azhar. (2015). Media
Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Perindo
Persada
Daryanto. (2013). Media pembelajaran.
Yogyakarta: Gava Media
Departemen Pendidikan Nasional. (2003).
Undang-undang UU Nomor 20
Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional. Jakarta:
Depdiknas.
Departemen Pendidikan Nasional. (2006).
Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan untuk SD/MI. Jakarta:
Depdiknas.
Sapriya.(2009). Pendidikan IPS. Bandung:
PT Remaja Rosdakarya.
Sugiyono.(2014). Metode Penelitian
Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Suprijono, A. (2009). Cooperative
Learning. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar
Syah, M. (2011). Psikologi Belajar.
Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
Umiarso.(2011). Pendidikan Pembebasan.
Yogyakarta: Ar-Ruzz Medi
126