Anda di halaman 1dari 6

Jurnal Cakrawala Pendas Nomor 2 Volume 2 ISSN 2442-7470

PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN VISUAL


UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA
PADA MATA PELAJARAN IPS

Ani Rosidah, M.Pd


anirosidah.cjr@gmail.com
Universitas Majalengka (UNMA)

ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi masih rendahnya pemahaman konsep IPS siswa, dalam hal ini
peneliti menghubungkan masalah penggunaan media pembelajaran dengan pemahaman
konsep siswa di SDN Kutamanis Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas serta
menggunakan model Spiral Kemmis dan Mc. Taggart yang terdiri dari 2 siklus. Subjek dalam
penelitian ini berjumlah 29 siswa terdiri dari 15 siswa laki-laki dan 14 orang siswa
perempuan. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data adalah tes, observasi, dan
dokumentasi. Dengan analisis data kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukan
bahwa penerapan Media Pembelajaran Visual dalam pelajaran IPS dapat meningkatkan
pemahaman konsep siswa kelas III SDN Kutamanis Kecamatan Cugenang Kabupaten
Cianjur. Hal ini ditunjukkan dengan adanya peningkatan nilai dari sebelum pemberian
tindakan hingga siklus II. Nilai rata-rata kelas diperoleh siswa sebelum pemberian tindakan
adalah kelas diperoleh siswa sebelum pemberian tindakan adalah 52,19 sedangkan persentase
siswa yang mencapai ketuntasan belajar adalah 35,48% . Pada siklus I nilai rata-rata kelas yang
diperoleh siswa adalah 61,60 sedangkan persentase siswa yang mencapai ketuntasan belajar
adalah 45,15%. dan pada siklus II nilai rata-rata kelas yang diperoleh siswa adalah 82,45
sedangkan persentase siswa yang mencapai ketuntasan belajar adalah 91,93%. Kesimpulan,
penerapan pembelajaran Media Pembelajaran Visual dapat meningkatkan pemahaman konsep
siswa pada mata pelajaran IPS.
Kata Kunci : Hasil Belajar, IPS, Media Pembelajaran Visual

121
Jurnal Cakrawala Pendas Nomor 2 Volume 2 ISSN 2442-7470

PENDAHULUAN Seiring dengan perubahan


Pendidikan merupakan suatu upaya kurikulum dari tahun ke tahun mulai dari
dalam mempersiapkan sumber daya Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK)
manusia (human resource) yang memiliki lalu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
keterampilan dan keahlian sesuai tuntutan (KTSP), kita tidak bisa lagi
pembangunan bangsa (Umiarso, 2011: 25). mempertahankan paradigma lama yaitu
Pendidikan memegang peranan penting guru merupakan pusat kegiatan belajar di
dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, kelas (teacher center).Tetapi hal ini
oleh karena itu setiap individu yang nampaknya masih banyak diterapkan di
terlibat dalam pendidikan dituntut ruang-ruang kelas dengan alasan
berperan serta secara maksimal guna pembelajaran seperti ini adalah yang
meningkatkan mutu pendidikan tersebut. paling praktis dan tidak banyak menyita
Pendidikan dapat diartikan sebagai waktu. Untuk mengubah keadaan tersebut
sebuah proses dengan metode-metode dapat dimulai dengan peningkatan
tertentu sehingga orang memperoleh kompetensi para guru, baik dalam
pengetahuan dan cara bertingkah laku menyampaikan materi, menggunakan
yang sesuai dengan kebutuhan. Pendidikan metode dan teknik mengajar yang tepat,
merupakan konsep ideal, sedangkan serta menggunakan media pembelajaran
pengajaran merupakan konsep operasional. sesuai dengan kebutuhan peserta didik.
Dimana dalam kegiatan pengajaran Guru yang profesional pada hakekatnya
tersebut terdapat kegiatan mengajar yang adalah mampu menyampaikan materi
dilakukan oleh guru dan kegiatan belajar pembelajaran secara tepat sesuai dengan
yang dilakukan oleh siswa. Kegiatan kebutuhan belajar peserta didik. Namun
pengajaran tersebut bertujuan untuk demikian untuk mencapai tujuan tersebut
merubah ke arah positif yang mencakup perlu berbagai latihan, penguasaan dan
perilaku kognitif, afektif, dan psikomotor wawasan dalam pembelajaran, termasuk
siswa sehingga dapat menciptakan sumber salah satunya menggunakan model, media
daya manusia yang berkualitas (Muhibbin dan metode pembelajaran yang tepat.
Syah, 2011: 38). Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Pendidikan adalah salah satu upaya merupakan salah satu mata pelajaran
untuk mempersiapkan Sumber Daya dalam Kurikulum di SD/MI. Melalui mata
Manusia yang berkualitas dan tangguh pelajaran IPS, siswa diarahkan, dibimbing
dalam menghadapi permasalahan yang dan dibantu untuk menjadi warga negara
timbul dalam kehidupan. Dalam Undang- Indonesia dan warga dunia yang
Undang No.20 tahun 2003 tentang Sistem demokratis. Hal ini merupakan tantangan
Pendidikan Nasional pada Bab 11 pasal 4 berat karena masyarakat global selalu
disebutkan: mengalami perubahan setiap saat. Untuk
Pendidikan nasional bertujuan itulah, pengetahuan sosial dirancang untuk
mencerdaskan kehidupan bangsa membangun dan merefleksikan
dan mengembangkan manusia kemampuan siswa dalam kehidupan
seutuhnya, yaitu manusia yang bermasyarakat yang selalu berubah dan
beriman dan bertakwa terhadap berkembang secara terus menerus.
Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi Pembelajaran IPS tidak hanya menuntut
pekerti luhur, memiliki siswa untuk memahami apa yang telah
pengetahuan dan keterampilan, dipelajari, tetapi juga harus mampu
kesehatan jasmani dan rohani, memberikan contoh-contoh sosial yang
kepribadian yang mantap dan nyata di lingkungan masyarakat seputar
mandiri serta rasa tanggungjawab materi yang disampaikan. Hal ini berguna
kemasyarakatan dan kebangsaan. untuk membawa keberhasilan bagi siswa

122
Jurnal Cakrawala Pendas Nomor 2 Volume 2 ISSN 2442-7470

dalam bermasyarakat dan proses menuju kurang kondusif membuat siswa justru
kedewasaan. melakukan aktivitas yang tidak
Pengetahuan sosial memuat bermanfaat. Banyak diantara mereka yang
beberapa tujuan pokok dari pengajaran ramai sendiri, mengganggu teman, sekadar
yaitu : (a) mengenal konsep-konsep yang corat-coret buku, melamun bahkan adapula
berkaitan dengan kehidupan masyarakat yang mengantuk. Guru kurang memberi
dan lingkungannya; (b) memiliki motivasi kepada siswa untuk lebih
kemampuan dasar untuk berfikir logis dan bersemangat dalam mengikuti
kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, pembelajaran di kelas. Guru lebih terfokus
memecahkan masalah dan keterampilan pada menerangkan ketimbang
dalam kehidupan sosial; (c) memiliki mengkondisikan siswa. Beberapa siswa
komitmen dan kesadaran terhadap nilai- mengaku kesusahan dalam memahami
nilai sosial dan kemanusiaan; (d) memiliki materi, terlebih-lebih IPS memuat banyak
kemampuan berkomunikasi, bekerjasama materi-materi hafalan.
dan berkompetisi dalam masyarakat yang Kurang tepatnya media
majemuk, di tingkat lokal, nasional dan pembelajaran yang diterapkan guru dalam
global (Sapriya, 2009: 194-195) mengajar IPS, maka sangat berpengaruh
Memperhatikan esensi yang terhadap pemahaman konsep belajar IPS
terkandung dalam mata pelajaran siswa. Berdasarkan observasi dan
pengetahuan sosial di atas, maka wawancara yang peneliti lakukan dengan
pembelajaran di sekolah seharusnya guru kelas III SDN Kutamanis, hasil
merupakan suatu kegiatanyang disenangi belajar IPS siswa kelas III SDN Kutamanis
dan bermakna bagi siswa. Pembelajaran tergolong rendah, hal ini terlihat dari nilai
yang menyenangkan akan menyebabkan keseharian siswa,.
siswa terlibat secara aktif. Dengan terlihat Untuk mengatasi permasalahan
aktif, maka siswa akan mempunyai tersebut, diperlukan suatu media
pemahaman yang kuat terhadap materi. pembelajaran yang dapat meningkatkan
Oleh karena itu, guru dituntut untuk dapat keaktifan siswa yang akan berpengaruh
mengelola proses belajar mengajar dengan terhadap peningkatan hasil belajar siswa.
memiliki kemampuan dalam memilih Media pembelajaran menjadi salah satu
model dan metode pembelajaran yang upaya untuk menciptakan kondisi kelas
yang sesuai dengan tujuan kurikulum dan yang mampu mengembangkan ranah
potensi yang dimiliki oleh peserta didik. sikap, pengetahuan dan keterampilan dari
Hal ini didasari oleh asumsi bahwa peserta didik. Seperti teori belajar yang
ketepatan guru dalam memilih model dan dikemukakan oleh Bloom dalam
metode pembelajaran akan berpengaruh (Suprijono, 2009: 6-7) dalam proses
terhadap hasil belajar peserta didik. pembelajaran tiga ranah, yaitu kognitif,
Mengingat bahwa hasil belajar siswa afektif, dan psikomotorik. Dengan
merupakan salah satu indikator pembelajaran yang disusun berdasarkan
keberhasilan proses belajar mengajar di sintak dari media visual maka
kelas. Hasil belajar berkaitan dengan pembelajaran akan lebih aktif dan
evaluasi pendidikan sebagai alat ukur menyenangkan bagi siswa.
untuk mengetahui sejauh mana Di dalam dunia pendidikan tentu
penguasaan materi yang telah diajarkan kita mengenal media pembelajaran, media
guru. pembelajaran merupakan saluran atau
Berdasarkan hasil observasi yang jembatan dari pesan-pesan pembelajaran
peneliti lakukan di SDN Kutamanis, dapat yang disampaikan oleh sumber pesan
diketahui bahwa pembelajaran IPS masih kepada penerima pesan. kemudian media
terpusat pada guru dan siswa cenderung dapat di bagi dalam berbagai macam, salah
pasif. Situasi belajar mengajar yang satunya adalah media visual. Media visual

123
Jurnal Cakrawala Pendas Nomor 2 Volume 2 ISSN 2442-7470

merupakan penyampaian pesan atau Melihat dari hal tersebut di atas,


informasi secara teknik dan kreatif yang peneliti berupaya untuk mencari
mana menampilkan gambar, grafik serta penyelesaian terhadap permasalahan dalam
tata dan letaknya jelas, sehingga penerima pembelajaran IPS dengan menerapkan
pesan dan gagasan dapat diterima sasaran. Media Pembelajaran visual yang diharapkan
Apabila dikaitkan antara media visual dan dapat meningkatkan pemahaman konsep
pembelajaran maka pembelajaran itu akan belajar siswa kelas III SDN Kutamanis pada
menarik, efektif dan efesien apabila mata pelajaran IPS.
menggunakan media visual sebagai
sebagai media pembelajarannya. Dipilih
media visual karena kita harus ingat bahwa
METODE PENELITIAN
peserta didik khususya anak-anak terutama
Penelitian ini dilakukan dengan
siswa sekolah dasar karena mereka masih
menggunakan metode Penelitian Tindakan
berfikir konkrit, semua yang guru utarakan
Kelas atau Classroom Action Reasearch.
atau sampaikan harus mereka buktikan
Penelitian Tindakan Kelas ini merupakan
sendiri dengan mata mereka, kemudia
salah satu upaya guru untuk memperbaiki
media visual merupakan sumber belajar
dan meningkatkan mutu pembelajaran di
yang berisikan pesan atau materi pelajaran
kelas. Subjek penelitian tindakan kelas ini
yang di buat secara menarik dalam bentuk
adalah siswa kelas III berjumlah 29 siswa
kombinasi gambar, teks, gerak dan animasi
yang terdiri dari 15 siswa laki-laki dan 14
yang di sesuaikan dengan usia peserta
siswa perempuan. Metode penelitian
didik yang dapat menarik peserta didik
merupakan cara pemecahan masalah yang
dalam belajar, sehingga pembelajaran akan
diharapkan secara terencana dan cermat,
menyenangka dan tidak menjenuhkan.
dengan maksud mendapatkan fakta dan
Pembelajaran visual ini
simpulan agar dapat memahami,
memungkinkan terciptanya situasi belajar
menjelaskan, meramalkan dan
yang menyenangkan, meningkatkan
mengendalikan keadaan. Pada penelitian
interaksi dan kerjasama siswa baik
ini, penulis menggunakan metode
terhadap kelompoknya maupun terhadap
Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
guru, serta menciptakan situasi belajar
bertujuan untuk meningkatkan pemahaman
mengajar yang kondusif. Adanya
konsep siswa dalam mata pelajaran Ilmu
kompetisi dalam kelompok juga dapat
Pengetahuan Sosial (IPS) .
menumbuhkan motivasi belajar siswa yang
nantinya berpengaruh terhadap
HASIL PENELITIAN DAN
pemahaman konsep dalam belajar.
PEMBAHASAN
Diskusi memfasilitasi siswa untuk
Hasil penelitian ini didasarkan
dapat berfikir kritis, bekerjasama, saling
pada perumusan masalah yaitu terdiri dari
menyampaikan pendapat, menilai
bagaimana peningkatan pemahaman
kemampuan dan peranan diri sendiri
konsep siswa sebelum dan sesudah
maupun teman yang lain, mampu
menggunkan media visual (gambar) pada
menerima perbedaan dan menyumbangkan
materi Jenis-jenis Pekerjaan dengan objek
pikiran untuk memecahkan masalah
penelitian siswa kelas III SDN Kutamanis
bersama. Dalam diskusi kelompok siswa
Kecamatan Cugenang Kabupaten Cianjur
akan banyak menemukan perbedaan
terhadap pembelajaran dengan
pandangan yang justru akan melatih
menggunakan media gambar (visual).
mereka untuk dapat menyatukan,
Dalam rangka pengukuran terhadap
meluruskan pendapat yang pada akhirnya
subjek penelitian secara individual,
akan menemukan konsep yang sama.
peneliti telah memberikan satu kali tes,
Dengan demikian dapat membantu siswa
yaitu pemahaman konsep siswa tes prestasi
utuk lebih memahami materi.
(pos tes). Sedangkan dalam penilaian
124
Jurnal Cakrawala Pendas Nomor 2 Volume 2 ISSN 2442-7470

secara kelompok peneliti memberikan satu juga lebih berani tampil di depan kelas
kali tes yaitu pemahaman konsep tes untuk bekerja sama bersama
prestasi (pos tes). kelompoknya masing-masing. Selain
Berdasarkan hasil tes pemahaman itu juga melalui media visual dapat
konsep siswa pada siklus I, dan siklus II memaksimalkan kemampuan berfikir
dapat disimpulkan bahwa peningkatan siswa dalam memahamai materi Jenis-
pemahaman konsep siswa lebih baik jenis Pekerjaan.
setelah menggunakan media pembelajaran 2. Penerapan media pembelajaran visual
visual. Hasil peningkatan nilai siswa dapat di kelas III SDN Kutamanis dapat
dilihat dari nilai rata-rata tes yang telah meningkatkan hasil evaluasi
dicapai. Hasil siklus I tindakan I dan II, pembelajaran kondisi awal siswa yang
serta siklus II tindakan I dan II dapat tuntas sebanyak 11 oang siswa
disimpulkan bahwa pada kondisi awal dari (35,48%) dengan nilai rata-rata 52,19.
29 siswa terdapat 11 orang siswa (35,48%) Sedangkan data yang diperoleh setelah
yang tuntas dan 18 siswa (64,52%) yang melakukan penelitian di SDN
belum tuntas. Pada siklus I tindakan I Mekarmulya I pada siklus I tindakan I
terdapat 13 siswa (41,93%) yang tuntas, yaitu yang tuntas sebanyak 13 siswa
dan 16 siswa (58,07%) yang belum tuntas. (41,93%), dengan nilai rata-rata 58,70
Pada siklus I tindakan II terdapat 15 siswa mengalami peningkatan, pada siklus I
(48,38%) yang tuntas, dan 14 siswa tindakan II yaitu yang tuntas sebanyak
(51,62%) yang belum tuntas. Pada siklus II 15 siswa (48,38%) dengan nilai rata-
tindakan II terdapat 29 siswa (100%) yang rata 64,51, siklus II tindakan I yang
tuntas. tuntas sebanyak 26 siswa (83,87%)
Berdasarkan data yang diperoleh dengan nilai rata-rata 81,77 dan siklus
dari tes awal dan akhir, prestasi siswa II tindakan II dari total seluruh siswa
dalam belajar IPS di kelas III terjadi sebanyak 31 siswa (100%) dengan
peningkatan dibandingkan dengan sebelum nilai rata-rata 82,58, ini berarti adanya
pembelajaran menggunakan media visual peningkatan dari siklus I ke siklus II
yang hanya mencapai nilai rata-rata 52,19. diantaranya sebagai berikut siklus I
Sedangkan setelah menggunakan media dengan rata-rata 61,60 sedangkan
visual nilai rata-rata siswa menjadi lebih persentasi 45,15% dan siklus II dengan
baik yaitu 82,52 pada tahap akhir. Hampir rata-rata 82,45 sedangkan persentasi
semua siswa kelas III mengalami 91,93%.
ketuntasan belajar. Keberhasilan siswa
dalam pembelajaran IPS ini berkat Berdasarkan hasil penelitian tentang
penggunaan media visual yang dapat penerapan media pembelajaran visual
menumbuhkan minat dan rasa senang untuk meningkatkan pemahaman kosep
siswa dalam mengikuti pembelajaran IPS di siswa pada mata pelajaran IPS sekolah
kelas. dasar kelas III (Penelitian Tindakan Kelas
pada Mata Pelajaran IPS Pokok Bahasan
SIMPULAN DAN SARAN Jenis-jenis Pekerjaan di Kelas III SDN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah Kutamanis Kecamatan Cugenang
dilaksanakan di sekolah dasar mengenai Kabupaten Cianjur), penulis memberikan
menggunakan media pembelajaran visual saran sebagai berikut : Media
untuk meningkatkan pemahaman konsep pembelajaran visual dapat dijadikan
siswa, diperoleh kesimpulan sebagai sebagai alternatif untuk meningkatkan
berikut : aktivitas partisipasi siswa dalam kegiatan
1. Melalui media pembelajaran visual, pembelajaran mengajar. Guru hendaknya
siswa mempunyai motivasi yang tinggi lebih aktif, kreatif dan inovatif dalam
untuk mengikuti pelajaran IPS. Siswa melakukan variasi dalam pembelajaran

125
Jurnal Cakrawala Pendas Nomor 2 Volume 2 ISSN 2442-7470

agar siswa lebih tertarik dan tidak merasa


bosan. Salah satunya dengan media
pembelajaran visual, khususnya dalam
pembelajaran IPS dengan efektif sesuai
dengan yang diharapkan selain itu guru
juga harus pandai menarik perhatian siswa
yang belum aktif dalam pembelajaran.

DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi, Suhardjono dan
Supardi.(2010). Penelitian
Tindakan Kelas. Jakarta: PT.
BumiAksara.
Arsyad, Azhar. (2015). Media
Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Perindo
Persada
Daryanto. (2013). Media pembelajaran.
Yogyakarta: Gava Media
Departemen Pendidikan Nasional. (2003).
Undang-undang UU Nomor 20
Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional. Jakarta:
Depdiknas.
Departemen Pendidikan Nasional. (2006).
Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan untuk SD/MI. Jakarta:
Depdiknas.
Sapriya.(2009). Pendidikan IPS. Bandung:
PT Remaja Rosdakarya.
Sugiyono.(2014). Metode Penelitian
Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Suprijono, A. (2009). Cooperative
Learning. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar
Syah, M. (2011). Psikologi Belajar.
Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
Umiarso.(2011). Pendidikan Pembebasan.
Yogyakarta: Ar-Ruzz Medi

126

Anda mungkin juga menyukai