untuk memecahkan masalah pribadi atau banyak digunakan oleh guru karena dianggap
masalah sosial serta kemampuan mengambil sebagai model pembelajaran yang paling mu-
keputusan dan berpartisipasi dalam berbagai dah dan cepat guna mengejar tuntutan kuri-
kegiatan kemasyarakatan agar menjadi warga kulum sebab tidak membutuhkan banyak
negara yang baik (Sapriya, 2009, p.12). waktu dan persiapan mengingat materi IPS
Pada dasarnya pendidikan IPS mem- memiliki cakupan yang sangat luas dan
punyai peranan yang penting, sebab IPS tidak kompleks. Selain itu pemahaman guru tentang
hanya mengembangkan pengetahuan siswa berbagai jenis model pembelajaran juga masih
tetapi juga nilai, sikap, dan keterampilan kurang, sehingga mengalami kesulitan untuk
sosial. Namun pada prakteknya pembelajaran memvariasikan model pembelajaran konven-
IPS lebih didominasi oleh pemberian infor- sional dengan model pembelajaran yang lain.
masi, fakta dan hafalan serta kurang diarahkan Hal ini menjadikan guru sebagai satu-satunya
pada pembelajaran yang bermakna bagi kehi- sumber belajar di kelas sehingga proses
dupan. Hal ini menimbulkan adanya anggapan pembelajaran kurang memiliki ruang untuk
pada siswa bahwa IPS adalah mata pelajaran mengaktifkan siswa.
yang monoton dan membosankan. Proses Proses pembelajaran IPS juga belum
pembelajaran seharusnya dikemas sebagai menghadirkan fenomena-fenomena atau ma-
proses mengkonstruksi bukan transfer penge- salah-masalah sosial ke dalam kelas. Proses
tahuan dari guru ke siswa, jadi dalam proses pembelajaran belum melatih siswa untuk bel-
pembelajaran siswa tidak begitu saja meneri- ajar memecahkan masalah-masalah yang ada
ma pengetahuan dari guru tetapi harus mem- dalam masyarakat. Guru lebih mengejar target
bangun sendiri pengetahuan mereka melalui materi yang harus diselesaikan tanpa melihat
keterlibatan secara aktif dalam proses pem- kebermaknaan dari materi IPS itu sendiri,
belajaran. sehingga IPS seolah-olah mempelajari sesuatu
IPS adalah sebuah mata pelajaran di yang abstrak dan bersifat hafalan semata tanpa
sekolah yang ruang lingkup kajianya mem- ada relevansi dan aplikasinya dengan kehi-
pelajari kehidupan manusia dalam masyara- dupan sehari-hari. Beberapa permasalahan da-
kat, oleh sebab itu proses pembelajaran IPS lam pembelajaran IPS yang telah dikemu-
akan menjadi lebih bermakna jika menghadir- kakan di atas pada ahirnya berdampak pada
kan masalah-masalah atau fenomena-feno- rendahnya hasil belajar siswa. Hal ini terlihat
mena sosial yang terjadi dalam masyarakat. dari nilai IPS siswa pada ujian semester ganjil
Hal ini bertujuan untuk melatih siswa agar tahun ajaran 2013/2014 masih banyak yang
menjadi peka terhadap masalah-masalah sosi- belum mencapai nilai Kriteria Ketuntasan
al serta memiliki kemampuan untuk meme- Minimal (KKM).
cahkan masalah dalam kehidupan bermasyara- Salah satu upaya untuk mengatasi
kat. Hal ini sesuai dengan pendapat Sumaat- permasalahan tersebut adalah dengan mende-
madja (2008, p.1.10) yang menyatakan bahwa sain proses pembelajaran yang dapat menarik
IPS sebagai pendidikan bukan hanya semata- minat dan perhatian siswa, yaitu dengan
mata membekali anak didik dengan penge- menggunakan model pembelajaran yang aktif,
tahuan yang membebani siswa, melainkan inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan,
membekali siswa dengan pengetahuan sosial diantaranya yaitu dengan menerapkan model
yang berguna yang dapat diterapkan dalam pembelajaran portofolio dan Problem Based
kehidupan sehari-hari. Learning (PBL). Pembelajaran portofolio dan
Berdasarkan hasil observasi yang PBL merupakan model pembelajaran yang
telah dilakukan di beberapa SMP Negeri di berpusat pada siswa (student centered). Model
Kecamatan Sewon, diketahui bahwa pelaksa- pembelajaran ini menempatkan siswa sebagai
naan proses pembelajaran IPS secara umum pusat dari kegiatan pembelajaran sehingga
masih berpusat pada guru (teacher centered), melibatkan siswa secara aktif dalam keselu-
siswa kurang dilibatkan dalam aktivitas pem- ruhan proses pembelajaran, sedangkan guru
belajaran di kelas. Selain itu proses pembela- hanya sebagai fasilitator.
jaran juga masih didominasi oleh model Portofolio dan PBL merupakan model
pembelajaran konvensional, guru masih ja- pembelajaran yang akan menggunakan masa-
rang menggunakan variasi model pembelajar- lah dunia nyata sebagai awal dari proses pem-
an. Model pembelajaran konvensional paling belajaran. Masalah yang dipilih harus relevan
atau sesuai dengan materi yang dipelajari. yang saling mempengaruhi. Dalam proses
Model pembelajaran ini melatih siswa untuk pembelajaran motivasi sangat diperlukan
belajar memecahkan masalah yang ada di sebab, adanya motivasi akan mendorong
masyarakat dengan menggunakan pendekatan semangat belajar siswa. Siswa yang memiliki
berfikir secara ilmiah, sehingga siswa dapat motivasi untuk belajar akan bersemangat dan
memperoleh pengetahuan yang mendalam. merasa tertarik untuk mengikuti kegiatan
Selain itu model pembelajaran portofolio dan pembelajaran. Sebaliknya, bagi siswa yang
PBL juga akan melatih siswa untuk belajar tidak memiliki motivasi untuk belajar akan
bekerja sama dengan dengan siswa dalam satu kurang bersemangat untuk belajar sehingga
kelompoknya maupun siswa dalam kelompok merasa kurang tertarik untuk mengikuti ke-
lainya untuk melakukan penyelidikan atau giatan pembelajaran. Siswa yang belajar tanpa
pencarian informasi guna mencari solusi atas adanya motivasi tentu tidak akan berhasil
permasalahan yang dihadapai. dengan maksimal.
Model pembelajaran portofolio me- Motivasi belajar yang dimiliki oleh
mungkinkan siswa untuk lebih aktif karena masing-masing siswa tentu berbeda, sese-
penyelidikan atau pencarian informasi yang orang yang memiliki motivasi tinggi dalam
lebih luas. Pencarian informasi tidak hanya belajar akan menaruh minat terhadap kegiat-
dilakukan di dalam kelas saja tetapi juga di an-kegiatan belajar, sehingga akan merasa
luar kelas baik dari media cetak dan elek- senang dan tekun untuk mengerjakan tugas
tronik, tokoh atau pakar, maupun kunjungan yang diberikan serta merasa tertantang untuk
pada tempat-tempat yang dapat dijadikan se- mencari hal-hal baru. Siswa yang kurang
bagai sumber informasi. Hasil ahir dari proses memiliki motivasi belajar akan merasa cepat
pembelajaran bukan hanya laporan hasil pene- bosan dengan kegiatan belajar, sehingga ku-
litian saja tetapi juga dibuat dalam bentuk por- rang tertarik untuk mengerjakan tugas serta
tofolio tayangan yang hampir sama dengan cepat merasa puas dengan hasil belajarnya.
majalah dinding (mading) yang akan dipre- Hal ini menunjukan pentingnya motivasi
sentasikan dalam acara showcase. dalam belajar, oleh sebab itu sudah seharus-
Model pembelajaran portofolio ber- nya dalam proses pembelajaran juga memper-
tujuan agar siswa memiliki kemampuan untuk hatikan aspek motivasi belajar siswa.
mencari dan mengorganisir informasi yang Berdasarkan latar belakang masalah
ditemukan, menuliskan apa yang ada dalam tersebut, maka penelitian ini bertujuan untuk
pikiranya, dan selanjutnya dituangkan secara mengetahui: (1) perbedaan hasil belajar antara
penuh dalam pekerjaanya baik dalam porto- siswa yang belajar menggunakan model pem-
folio dokumentasi maupun portofolio tayang- belajaran portofolio dan model pembelajaran
an. Menurut Fajar (2009, p.46) pembelajaran PBL; (2) perbedaan hasil belajar antara peng-
portofolio memberikan pengalaman secara fi- gunaan model pembelajaran portofolio dan
sik dan mental kepada siswa. Pengalaman model pembelajaran PBL pada siswa yang
fisik dalam arti melibatkan siswa atau mem- mempunyai motivasi belajar tinggi; (3) per-
pertemukan siswa dengan objek pembelajar- bedaan hasil belajar antara penggunaan model
an. Pengalaman mental dalam arti memper- pembelajaran portofolio dan model pembel-
hatikan informasi awal yang telah ada pada ajaran PBL pada siswa yang mempunyai
diri siswa, sehingga siswa memiliki suatu motivasi belajar rendah; dan (4) interaksi pe-
kebebasan untuk berpikir, berpendapat, aktif ngaruh antara penggunaan model pembel-
dan kreatif serta menyusun (merekonstruksi) ajaran dan motivasi belajar siswa terhadap
sendiri informasi yang diperolehnya. hasil belajar.
Keberhasilan proses pembelajaran di-
pengaruhi oleh banyak hal. Model pembela- Metode penelitian
jaran merupakan salah satu faktor eksternal
yang dapat mempengaruhi proses pembelajar- Jenis Penelitian
an. Selain faktor eksternal keberhasilan proses
pembelajaran juga dipengaruhi oleh faktor Penelitian ini merupakan quasi expe-
internal, salah satu faktor tersebut adalah riment research atau eksperimen semu.
motivasi belajar siswa. Menurut Uno (2008, Desain penelitian yang digunakan adalah
p.3) Motivasi dan belajar merupakan dua hal faktorial design atau rancangan faktorial 2x2.
Menurut Sukardi (2009, p.187) desain fak- terkumpul kemudian diuji prasyarat yang
torial merupakan suatu tindakan terhadap satu meliputi uji normalitas dan uji homogenitas.
variabel atau lebih yang dimanipulasi secara Teknik analisis data yang digunakan adalah
simultan agar dapat mempelajari pengaruh analisis varian $QRYD GXD MDOXU GHQJDQ .
setiap variabel terhadap variabel terikat atau 0,05.
pengaruh yang diakibatkan adanya interaksi
antara beberapa variabel. Desain faktorial ini, Data
masing-masing dari kedua variabel bebas Data primer yang dikumpulkan ada-
mempunyai dua nilai. Pertama, variabel ek- lah data hasil belajar IPS dengan tes pilihan
sperimental (variabel bebas yang dimanipu- ganda dan data motivasi belajar dengan kue-
lasi). Kedua, variabel atribut yang telah dibagi sioner. Pertanyaan dalam tes hasil belajar
menjadi 2 tingkat. terkait dengan materi pembelajaran IPS pada
BAB 7 semester 2 kelas VIII. Serta dalam
Tempat dan waktu
pertanyaan kuesioner terkait dengan variabel
Penelitian ini dilaksanakan di 2 SMP motivasi belajar.
Negeri di Kecamatan Sewon yaitu SMP Ne-
geri 1 Sewon dan SMP Negeri 2 Sewon Ban- Instrumen
tul Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan Instrumen dalam penelitian ini adalah
pada semester genap tahuan ajaran 2013/2014 tes hasil belajar dan angket motivasi belajar.
mulai dari bulan Mei sampai Juni 2014. Tes hasil belajar menggunakan tes tertulis
dalam bentuk tes pilihan ganda (multiple
Populasi dan Sampel
choice test). Jumlah seluruh soal sebanyak 25
Populasi dalam penelitian ini adalah butir dengan empat alternatif pilihan jawaban.
semua SMP Negeri di Kecamatan Sewon, Skor 1 untuk jawaban benar dan skor 0 untuk
yang keseluruhanya berjumlah 4 Sekolah. jawaban salah. Jumlah skor jawaban benar
Sampel dalam penelitian ini adalah siswa akan dikali 4, sehingga diperoleh skor mini-
kelas VIII A di SMP Negeri 1 Sewon yang di- mal adalah 0 dan skor maksimal 100.
berikan perlakuan dengan menggunakan mo- Angket yang digunakan dalam pene-
del pembelajaran portofolio dan siswa kelas litian ini adalah angket tertutup dengan 26
VIII F di SMP Negeri 2 Sewon yang diberi- pernyataan yang terdiri dari 13 pernyataan
kan perlakuan dengan menggunakan model positif dan 13 pernyataan negatif. Kriteria pe-
pembelajaran PBL. Sampel dalam penelitian nyususnan angket menggunakan skala likert
ini diambil dengan menggunakan teknik yang terdiri atas lima kategori alternatif jawa-
simple random sampling, yaitu teknik peng- ban, sehingga diperoleh skor minimal adalah
ambilan sampel yang dilakukan secara acak 26 dan skor maksimal 130.
tanpa memperhatikan strata yang ada dalam
populasi (Sugiyono, 2010, p.120). Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan
Prosedur
dalam penelitian ini adalah teknik statistik
Jenis penelitian kuantitatif, dengan deskriptif. Analisis statistik deskriptif terdiri
data primer diperoleh dari tes hasil belajar IPS dari: nilai maksimal, minimal, mean, modus,
dan kuesioner motivasi belajar. Instrumen tes median. Pada bagian ini data tersebut
hasil belajar dan kuesioner motivasi belajar dianalisis satu persatu berdasarkan jawaban
terlebih dahulu diuji validitasnya dengan me- responden yang dihimpun dari tes hasil belajar
minta pertimbangan kepada ahli (expert dan kuesioner yang telah diisi oleh responden
judgement) dan selanjutnya di uji cobakan selama penelitian berlangsung.
pada kelas IX D di SMP Negeri 1 Sewon. Penelitian ini menggunakan Anova
Penghitungan uji validitas angket motivasi dua jalur untuk analisis datanya. Sebelum
belajar menggunakan teknik korelasi produck dilakukan Anova dua jalur, terlebih dahulu
moment, sedangkan uji validitas tes hasil dilakukan uji prasyarat analisis yang terdiri
belajar menggunakan program Iteman. Uji dari uji normalitas dan uji homogenitas. Apa-
Reliabilitas menggunakan Alpha Cronbach bila uji prasyarat analisis terpenuhi, maka uji
disyaratkan harus lebih dari 0,6. Data yang hipotesis dapat dilakukan.
Hasil dan Pembahasan belajar tinggi dan rendah sama, yaitu masing-
masing sebanyak 13 siswa.
Data hasil belajar siswa pada kelas
Sebelum dilakukan uji hipotesis maka
eksperimen 1 dan kelas eksperimen 2 disaji-
perlu dilakukan uji prasyarat. Uji prasyarat
kan pada Tabel 2.
terdiri dari uji normalitas dan uji homogenitas.
Tabel 1. Data Hasil Belajar IPS Hasil dari uji normalitas dan homogenitas
adalah sebagai berikut.
Deskripsi Eksperimen 1 Eksperimen 2
Pretest Posttest Pretest Posttest Tabel 4. Hasil Uji Normalitas
Mean 62,76 81,07 64,92 76,15 Variabel Signifikansi Kolmogrov-Smirnov
Median 64,00 80,00 68,00 76,00 Kelompok data
Modus 64,00 76,00 68,00 80,00 Pretest Posttest Pretest Posttest
Minimum 48,00 64,00 52,00 64,00
Hasil Belajar 0,435 0,458 0,292 0,061
Maksimum 76,00 96,00 76,00 84,00
Motivasi Belajar 0,437 0,179 0,663 0,592
bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan rendah adalah 12,00, dengan Fhitung 4,015 dan
demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat nilai signifikansi 0,044. Oleh karena p =
perbedaan hasil belajar antara siswa yang 0,044 < 0,05 maka bahwa Ho ditolak dan Ha
belajar menggunakan model pembelajaran diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan
portofolio dengan siswa yang belajar meng- bahwa terdapat perbedaan hasil belajar antara
gunakan model pembelajaran PBL. penggunaan model pembelajaran portofolio
dan model pembelajaran PBL pada siswa
Hipotesis 2 yang mempunyai motivasi belajar rendah
12 Tinggi
PBL 12,00
10 11,14
11,69 Motivasi
Rendah
Tabel 8 menunjukan bahwa dari hasil 5
uji anova dua jalur diperoleh nilai rata-rata
0
hasil belajar ahir siswa yang menggunakan
Portofolio PBL
model pembelajaran portofolio pada siswa
yang memiliki motivasi belajar rendah adalah
11,69 dan rata-rata hasil belajar ahir siswa Gambar 1. Grafik Interaksi Model
yang menggunakan model pembelajaran PBL Pembelajaran, Motivasi Belajar,
pada siswa yang memiliki motivasi belajar dan Hasil Pembelajaran
Dalam sebuah proses pembelajaran akan tahan lama dalam belajar. Pembelajaran
ada banyak komponen pembelajaran yang IPS dengan model pembelajaran PBL mem-
saling berkaitan, oleh karenanya keberhasilan berikan pengaruh yang signifikan terhadap
proses pembelajaran juga dipengaruhi oleh hasil belajar siswa dengan motivasi belajar
banyak hal. Model pembelajaran merupakan rendah. Hal ini disebabkan siswa dengan
salah satu faktor eksternal yang dapat mem- motivasi belajar rendah lebih senang dengan
pengaruhi proses pembelajaran. Selain faktor langkah-langkah model pembelajaran PBL
eksternal keberhasilan proses pembelajaran yang lebih sederhana dan singkat dibanding-
juga dipengaruhi oleh faktor internal, salah kan dengan model pembelajaran portofolio.
satu faktor tersebut adalah motivasi belajar Kegiatan pembelajaran dan penyelidiakan da-
siswa. Dalam belajar motivasi memiliki fungsi lam pembelajaran PBL terjadi di dalam kelas
yang sangat besar sebagai pendorong usaha serta tidak banyak melibatkan dunia luar,
dan pencapaian prestasi, sehingga hasil belajar sehingga lebih mudah dan cocok untuk siswa
akan lebih optimal jika disertai dengan yang memiliki motivasi belajar rendah. Se-
motivasi yang tinggi. perti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa
Motivasi dan belajar merupakan dua seseorang dengan motivasi rendah akan cepat
hal yang saling mempengaruhi (Uno, 2008, merasa bosan dalam belajar, sehingga kurang
p.3). Seseorang yang memiliki motivasi tinggi tertarik untuk mengikuti kegiatan belajar yang
dalam belajar akan menaruh minat terhadap terlalu rumit dan banyak memberikan tugas.
kegiatan-kegiatan belajar, sehingga akan me-
rasa senang dan tekun untuk mengerjakan
Simpulan dan Saran
tugas yang diberikan serta merasa tertantang
untuk mencari hal-hal baru. Hal ini sesuai Simpulan
dengan pendapat Sardiman (2009, p.75) yang
menyatakan bahwa motivasi belajar merupa- Dari pembahasan tersebut dapat di-
kan faktor psikis perananya untuk menumbuh- simpulkan sebagai berikut. Pertama, terdapat
kan gairah, rasa senang dan semangat untuk perbedaan hasil belajar yang signifikan antara
belajar. Siswa yang memiliki motivasi tinggi siswa yang belajar menggunakan model pem-
memiliki rasa ingin tahu yang lebih tinggi, belajaran portofolio dan model pembelajaran
sehingga akan lebih tertarik untuk terlibat PBL. Hasil belajar IPS siswa yang belajar de-
dalam kegiatan pembelajaran. ngan menggunakan model pembelajaran por-
Pembelajaran IPS dengan model tofolio lebih tinggi dibandingkan dengan hasil
pembelajaran portofolio memberikan penga- belajar IPS siswa yang belajar menggunakan
ruh yang signifikan terhadap hasil belajar model pembelajaran PBL.
siswa dengan motivasi belajar tinggi. Model Kedua, terdapat perbedaan hasil bel-
pembelajaran portofolio akan terasa lebih me- ajar yang signifikan antara penggunaan model
nantang bagi siswa yang memiliki motivasi pembelajaran portofolio dan model pembela-
belajar tinggi karena akan memberikan siswa jaran PBL pada siswa yang memiliki motivasi
ruang untuk menemukan hal-hal baru dan belajar tinggi. Penggunaan model pembelajar-
bereksplorasi dengan tugas-tugas yang diberi- an portofolio lebih sesuai untuk pembelajaran
kan selama proses pembelajaran. Model pem- IPS pada siswa yang mempunyai motivasi
belajaran portofolio mempersiapkan siswa belajar tinggi.
untuk melakukan eksperimen yang lebih luas Ketiga, terdapat perbedaan hasil bela-
karena penyelidikan tidak hanya terjadi di jar yang signifikan antara penggunaan model
kelas tapi juga di lingkungan masyarakat. pembelajaran portofolio dan model pem-
Sehingga model pembelajaran ini lebih efektif belajaran PBL pada siswa yang mempunyai
untuk siswa dengan motivasi belajar tinggi motivasi belajar rendah. Penggunaan model
yang memiliki rasa ingin tahu yang besar serta pembelajaran PBL lebih sesuai untuk pem-
tekun dan memiliki semangat yang besar belajaran IPS siswa yang mempunyai moti-
dalam belajar. vasi belajar rendah. Keempat, terdapat inter-
Menurut Uno (2008, p.27) motivasi aksi pengaruh atara penggunaan model pem-
dalam belajar menyebabkan seseorang tekun belajaran dan motivasi belajar siswa terhadap
belajar sebaliknya seseorang yang tidak atau hasil belajar.
kurang memiliki motivasi untuk belajar tidak
Harmoni Sosial Jurnal Pendidikan IPS
Volume 2, No 2, September 2015
134 - Harmoni Sosial: Jurnal Pendidikan IPS