Anda di halaman 1dari 6

JIKAP PGSD: Jurnal Ilmiah Ilmu Kependidikan

Vol,1. No,1. Tahun 2017


e-ISSN: 2597-4440 dan p-ISSN: 2597-4424
This work is licensed under a Creative Commons Attribution
4.0 International License

Penerapan Model Pembelajaran Inside Outside Circle Dalam Meningkatkan Hasil


Belajar IPS Siswa Kelas IV SD Negeri 215 Kading Kecamatan Barebbo
Kabupaten Bone
1
ST Jauhar, 3Abdul Kadir, 3Wahyuni
12
Fakultas Ilmu Pendidikan, UNM
Email: 1nesyaamran@yahoo.co.id
Email: 2wahyunifahruddin24@gmail.com
Email: 2Jauhar@unm.ac.id

Abstrak. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan penerapan model pembelajaran


Inside Outside Circle dalam meningkatkan Hasil belajar IPS Siswa Kelas IV SD Negeri 215
Kading Kecamatan Barebbo Kabupaten Bone. Pendekatan penelitian menggunakan
pendekatan kualitatif deskriptif dan jenis penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas
meliputi perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Fokus penelitian ini dilihat dari
(1) Model pembelajaran Inside Outside Circle dan (2) Hasil belajar siswa. Subjek penelitian
ini adalah seluruh siswa kelas IV SD Negeri 215 Kading Kecamatan Barebbo Kabupaten
Bone. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, tes dan dokumentasi. Teknik
analisis data meliputi merduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Penarikan
kesimpulan data yang diperoleh dari hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar IPS
siswa setelah dilakukan penerapan model pembelajaran Inside Outside Circle mengalami
peningkatan yaitu dari siklus I dengan kategori cukup dan siklus II dengan kategori baik.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah dengan menerapkan model pembelajaran Inside
Outside Circle dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS.

Kata Kunci : Model pembelajaran Inside Outside Circle, Hasil Belajar, IPS

Abstract. Target of this research is applying mendeskripsikan model study of Inside Outside
Circle in improving Result learn IPS Student Class IV SD Country 215 Kading District of
Barebbo Sub-Province Bone. Approach of Research use descriptive approach qualitative and
this research type represent research of class action cover planning, execution, refleksi and
observation. Focus this research [is] seen from ( 1) Model study of Inside Outside Circle
and ( 2) Result learn student. this Research Subjek is entire/all IV SD Country class student
215 Kading District of Barebbo Sub-Province Bone. Technique data collecting conducted
with observation, documentation and tes. Technique analyse data cover data merduksi,
presentation data, and withdrawal conclusion. obtained data from result of research indicate
that result learn IPS student after done by applying model study Inside Outside Circle
experience of improvement that is from I cycle with category enough and II cycle with good
category. Conclusion from this research [is] by applying model study Inside Outside Circle
can improve result learn student in study [IPS

Keyword : Model study of Inside Outside Circle, Result of Learning, IPS

34
JIKAP PGSD: Jurnal Ilmiah Ilmu Kependidikan

PENDAHULUAN dalam pembelajaran IPS di sekolah-sekolah perlu


pembelajaran yang mengesankan untuk siswa
Upaya meningkatkan mutu pendidikan sehingga siswa diharapkan mampu berfikir kritis
diarahkan pada penataan proses pembelajaran dan pembelajaran dapat bermakna.
yang dibenahi secara seksama. Proses Mutakin (Susanto, 2013 : 145-146)
pembelajaran yang dimaksud terdiri dari merumuskan tujuan pembelajaran IPS di sekolah,
beberapa komponen yang terkait satu sama lain sebagai berikut:
dalam usaha pencapaian tujuan pembelajaran (1)Memiliki kesadaran dan
seperti rencana pelakasanaan pembelajaran, kepedulian terhadap masyarakat
media pembelajaran, teknik pembelajaran sampai atau lingkungannya, melalui
pada pemberian evaluasi. Pendidikan sangatlah pemahaman terhadap nilai-nilai
penting artinya, sebab tanpa pendidikan, manusia sjarah dan kebudayaan masyarakat;
akan sulit berkembang dan bahkan terbelakang. (2) Mengetahui dan memahami
Dengan demikian, pendidikan harus benar-benar konsep dasar dan mampu
diharapkan untuk menghasilkan manusia yang menggunakan metode yang
berkualitas dan mampu bersaing, disamping diadaptasi dari ilmu-ilmu sosial
memiliki budi pekerti yang luhur dan moral yang yang kemudian dapat digunakan
baik. Hal ini sesuai dengan tujuan pendidikan untuk memecahkan masalah-
dalam Undang-Undang No. 20 tahun 2003 masalah sosial; (3) Mampu
tentang Sistem Pendidikan Nasional Depdiknas, menggunakan model-model dan
(2003 : 7) yang menyatakan: proses berpikir serta membuat
keputusan untuk menyelesaikan isu
“Pendidikan adalah usaha sadar dan masalah yang berkembang
dan terencana untuk mewujudkan dimasyarakat; (4) menaruh
suasana belajar dan proses perhatian terhadap isu-isu dan
pembelajaran agar siswa secara masalah-masalah sosial, serta
aktif mengembangkan potensi mampu membuat analisis yang
dirinya untuk memiliki kekuatan kritis, selanjutnya mampu
spiritual, keagamaan, mengambil tindakan yang tepat; (5)
pengendalian diri, kepribadian, Mampu mengembangkan berbagai
kecerdasan, akhalak mulia serta potensi sehingga mampu
keterampilan yang diperlukan membangun diri sendiri agar
dirinya, masyarakat, bangsa dan survive yang kemudian bertanggung
Negara”. jawab membangun masyarakat.

Mata pelajaran IPS dirancang untuk Pelaksanaan pembelajaran IPS, seorang


mengembangkan kemampuan siswa agar guru tentu dituntut memiliki kemampuan dan
menjadi anggota masyarakat yang memiliki kreativitas yang cukup agar pembelajaran dapat
pengetahuan, pemahaman dan kemampuan terselenggarakan secara efektif dan efesien. Salah
analisis terhadap kondisi sosial masyarakat satu aspek kemampuan yang harus dimiliki oleh
dalam memasuki kehidupan bermasyarakat yang seorang guru adalah tentang pemahaman dan
dinamis. Dalam Kurikulum Tingkat Satuan penguasaan terhadap penerapan model yang
Pendidikan (KTSP) 2006 tercantum bahwa salah efektif dan cocok diaplikasikan dalam proses
satu tujuan pengajaran IPS di SD adalah pembelajaran IPS agar siswa mudah memahami
“memiliki komitmen dan kesadaran terhadap serta menguasai materi yang diajarkan. Melalui
nilai-nilai sosial dan kemanusiaanˮ. model pembelajaran yang akan dilaksanakan
Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan oleh guru maka hasil belajar siswa meningkat.
pelajaran yang meliputi wawasan, namun tanpa Berdasarkan hasil observasi yang
pengaplikasian yang baik hanya akan dilaksanakan pada hari jumat dan sabtu tanggal
menghasilkan individu-individu yang egois dan 27 – 28 Januari 2017 di kelas IV SD Negeri 215
kurang bertanggung jawab. Harapan bangsa Kading Kecamatan Barebbo Kabupaten Bone,
terhadap pendidikan yaitu untuk mewujudkan maka peneliti menemukan fakta yang terdapat di
pendidikan yang mampu menjadi warga negara dalam kelas, yaitu : (1) Guru kurang memberi
yang baik, menghasilkan penerus bangsa sebagai kesempatan kepada siswa untuk bertanya
pemimpin yang cerdas. Maka dari itu, seharusnya sehingga siswa kurang aktif dalam proses
35
JIKAP PGSD: Jurnal Ilmiah Ilmu Kependidikan

pembelajaran; (2) Guru kurang menciptakan lingkaran luar bergeser dan mendapatkan
kondisi kelas yang menyenangkan sehingga pasangan lain kemudian berbagi informasi lagi,
siswa kurang bersemangat dalam belajar; (3) begitu seterusnya sampai kembali kepasangan
Guru kurang mengaitkan pelajaran dengan awal. Model ini cocok digunakan dalam
kehidupan nyata sehingga siswa kurang antusias pembelajaran IPS karena pembelajaran IPS
dalam mengikuti proses pembelajaran; (4) Guru memiliki cakupan isi/materi yang cukup banyak
kurang menggunakan media pembelajaran sehingga memudahkan guru untuk membagi
sehingga siswa kurang menalar pada saat guru materi sesuai dengan siswa yang membentuk
menjelaskan materi pembelajaran. lingkaran, karena masing-masing anak membawa
Pada hasil observasi yang dipaparkan informasi yang berbeda untuk teman
dapat diketahui hasil belajar IPS di kelas IV pasangannya, sehingga siswa dapat memahami
sesuai dengan dokumentasi di sekolah dari hasil keseluruhan materi secara utuh.
Ulangan Semester Ganjil Tahun Pelajaran Berdasarkan uraian di atas maka peneliti
2016/2017. Nilai rata-rata kelas IV hanya dalam kesempatan ini melakukan sebuah
mencapai 62,14% dari 14 siswa, hanya 5 Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan judul
(35,71%) siswa yang memenuhi standar KKM Penerapan Model Pembelajaran Inside Outside
dan 9 (64,28%) siswa dibawah standar KKM. Circle dalam meningkatkan hasil belajar IPS
Dengan demikian, nilai IPS tergolong rendah dari kelas IV SD Negeri 215 Kading Kecamatan
nilai 70 sebagai standar Kriteria Ketuntasan Barebbo Kabupaten Bone.
Minimal.
Jika permasalahan tersebut dibiarkan
secara terus menerus, akan mempengaruhi atau METODE PENELITIAN
berdampak pada hasil belajar siswa dalam
pembelajaran IPS yang pada gilirannya secara a. Jenis Penelitian
terus menerus akan menurunkan hasil belajar Jenis penelitian ini adalah Penelitian
siswa. Oleh karena itu, untuk memecahkan Tindakan Kelas (PTK). Menurut Arikunto (
masalah tersebut diatas, peneliti bersama guru 2014 : 3) bahwa “Penelitian Tindakan Kelas
akan mengkolaborasi penyebab masalah-masalah merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan
yang ditemukan oleh peneliti untuk menentukan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja
cara pemecahan atau penanggulangannya dengan dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas
menggunakan model pembelajaran Inside secara bersama”.
Outside Circle dalam meningkatkan hasil belajar Penelitian Tindakan Kelas memiliki
IPS siswa kelas IV SD Negeri 215 Kading karakteristik dirumuskan oleh (Muslich, 2014:
Kecamatan Barebbo Kabupaten Bone. 45) “pelaksanaan tidakan dalam penelitian ini
Model pembelajaran Inside Outside dilaksanakan secara berdaur (siklus) ulang”.
Circle sangat efektif dalam meningkatkan Apabila pada siklus I sudah bias mencapai tujuan
potensi dan tingkat pemahaman pada siswa yang diinginkan maka langsung dapat ditarik
karena model pembelajaran Inside Outside Circle kesimpulan, tetapi jika masih ada perbaikan, atau
dapat digunakan untuk memberikan kesan metode yang digunakan tidak berhasil maka
mendalam pada proses belajar siswa karena pola dilanjutkan dengan tindakan selanjutnya.
belajarnya yang unik sehingga siswa mudah Sehubungan dengan hal tersebut Arikunto
mengingat informasi yang akan dia sampaikan (2014:58) berpendapat bahwa “penelitian
kepada teman pasangannya. Selain itu model tindakan kelas dilakukan dengan bertujuan
pembelajaran Inside Outside Circle juga memperbaiki atau meningkatan mutu praktik
memberikan siswa banyak kesempatan untuk pembelajaran”.
mengolah informasi dan meningkatkan Berdasarkan dari beberapa pendapat
keterampilan berkomunikasi. Model ini membuat tersebut diatas, maka dalam penelitian tindakan
proses pembelajaran menjadi menarik karena kelas ini akan dilakukan secara berkolaborasi
skenario pembelajarannya yang membagi siswa dengan guru kelas di SD Negeri 215 Kading
menjadi beberapa kelompok kemudian masing- Kecamatan Barebbo Kabupaten Bone dalam
masing kelompok membentuk lingkaran dalam usaha memperbaiki proses pembelajaran untuk
dan lingkaran luar sehingga siswa mempunyai meningkatkan hasil belajar siswa.
pasangan dan saling berhadapan. Setiap pasangan b. Setting Penelitian
itu saling berbagi informasi setelah berbagi Penelitian ini dimulai pada semester genap
informasi dengan pasangannya, siswa yang di termasuk juga kegiatan pembelajaran yang

36
JIKAP PGSD: Jurnal Ilmiah Ilmu Kependidikan

dilaksanakan di SD Negeri 215 Kading kelompok besar dalam kelas yang terdiri dari
Kecamatan Barebbo Kabupaten Bone. kelompok lingkaran dalam dan kelompok
Adapun letak kelas IV yaitu di ujung kiri lingkaran luar. Model ini memiliki 10 tahapan-
dari kelas VI. Kondisi dalam keadaan tahapan pembelajaran pada umumnya yaitu 1)
normal dan terdapat 1 buah papan tulis, 1 guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok
buah meja guru, 7 meja dan 14 kursi siswa. yang beranggotakan 3-4 orang 2) Tiap-tiap
c. Fokus Penelitian kelompok mendapatkan tugas mencari informasi
Penelitian yang dilaksanakan di SD Negeri berdasarkan pembagian tugas dari guru 3) Setiap
215 Kading Kecamatan Barebbo Kabupaten kelompok belajar mandiri mencari informasi
Bone difokuskan pada : berdasarkan tugas yang diberikan 4) Setelah
a. Model pembelajaran Inside Outside selesai, seluruh siswa berkumpul saling membaur
Circle adalah model pembelajaran (tidak berdasarkan kelompok 5) Separuh kelas
dengan sistem lingkaran kecil dan lalu berdiri membentuk lingkaran kecil dan
lingkaran besar yang dimana siswa menghadap keluar 6) Separuh kelas lainnya
saling membagi informasi pada saat membentuk lingkaran di luar lingkaran pertama
yang bersamaan dengan pasangan yang menghadap kedalam 7) Dua siswa yang
berbeda dengan singkat dan teratur. berpasangan dari lingkaran kecil dan besar
b. Hasil belajar yang dimaksud adalah berbagi informasi. Pertukaran informasi ini bisa
nilai yang diperoleh oleh siswa dalam dilakukan oleh semua pasangan dalam waktu
pembelajara IPS setelah diterapkan yang bersamaan 8) Kemudian siswa berada di
model pembelajaran Inside Outside lingkaran kecil diam di tempat, sementara siswa
Circle. Nilai tersebut melalui tes yang yang berada di lingkaran besar begeser satu atau
diadakan di setiap akhir siklus. dua langkah searah jarum jam 9) Selanjutnya
d. Teknik Pengumpulan Data siswa berada di lingkaran besar yang membagi
Teknik pengumpulan data dalam penelitian informasi. Demikian seterusnya sampai seluruh
ini yaitu, observasi, tes, dokumentasi. siswa selesai berbagai informasi 10) Pergerakan
e. Analisis Data baru dihentikan jika anggota kelompok lingkaran
Analisis data dilakukan dengan cara dalam dan luar sebagai pasangan asal bertemu
mengelompokkan data aspek guru dan kembali. Sedangkan menurut Zainal Aqib (2013
aspek siswa. Teknik yang digunakan adalah : 30) model Inside Outside Circle dengan
teknik analisis data kualitatif menurut Miles langkah-langkahnya sebagai berikut: 1) separuh
dan Huberman (Sugiyono, 2008 : 338) yang siswa berdiri membentuk lingkaran kecil dan
terdiri dari tiga tahap kegiatan yaitu menghadap keluar; 2) separuh siswa lainnya
Mereduksi Data, Penyajian Data, dan memebntuk lingkaran diluar lingkaran pertama,
Menarik Kesimpulan. menghadap kedalam; 3) dua siswa yang
berpasangandari lingkaran kecil dan besar
HASIL DAN PEMBAHASAN berbagi informasi. Pertukaran informasi bisa
dilakukan oleh semua pasangan dalam waktu
Pada bagian ini dibahas tentang data-data yang bersamaan; 4) kemudian siswa yang berada
yang diperoleh selama pelaksanaan tindakan dilingkaran kecil diam ditempat, sementara siswa
dengan penerapan model pembelajaran Inside yang berada dilingkaran besar bergeser satu atau
Outside Circle dalam pembelajaran IPS. Fokus dua langkah searah jarum jam; 5) sekarang giliran
pembahasannya yaitu pelaksanaan pembelajaran siswa yang membagi informasi. Demikian
(aktivitas peneliti) dan siswa SD Negeri 215 seterusnya.
Kading Kecamatan Barebbo Kabupaten Bone Dalam proses pembelajaran, guru
dengan menggunakan model pembelajaran terlebih dahulu menyampaikan tujuan
Inside Outside Circle dalam memahami pembelajaran yang akan dicapai. Kemudian, guru
pengertian dan sifat-sifat koperasi, jenis-jenis menjelaskan materi pelajaran kepada siswa dan
koperasi dan usahanya, manfaat, prinsip dan menampilkan media pembelajaran. Dalam siklus
modal koperasi, tujuan dan alasan diperlukannya I, kegiatan guru dalam menyajikan materi masih
koperasi di sekolah . Menurut Shoimin (2014 : kurang, hal ini nampak pada saat guru
87) menyatakan bahwa model pembelajaran menyajikan materi masih banyak siswa yang
Inside Outside Circle adalah model pembelajaran terlihat bingung terhadap apa yang disampaikan
dengan sistem lingkaran kecil dan lingkaran guru. Kegiatan selanjutnya, guru membentuk 2
besar yang diawali dengan pembentukan kelompok besar lalu memberikan LKS kepada
37
JIKAP PGSD: Jurnal Ilmiah Ilmu Kependidikan

setiap kelompok untuk didiskusikan. Setelah yang diinginkan. Pada siklus II pertemuan II
diskusi selesai, siswa diminta untuk membentuk peningkatan hasil belajar telah mencapai
2 buah lingkaran yakni lingkaran dalam dan indikator keberhasilan yang diinginkan yakni
lingkaran luar dan saling berhadapan sehingga ≥71%. Hal ini dilihat pada nilai rata-rata siswa
masing-masing kelompok mendapat satu yang mencapai 75,71 dengan persentase
pasangan dari kelompok 2 kemudian siswa ketuntasan kelas 85,71%.
berbagi informasi satu sama lainnya, setelah itu
siswa yang di lingkaran dalam diam di tempat,
sementara siswa yang di lingkaran luar bergeser SIMPULAN
dan membagi informasi kepada pasangan yang
berada dilingkaran kecil, pergerakan baru Berdasarkan hasil temuan penelitian ini,
dihentikan sampai semuanya telah bertemu maka hasil penelitian ini dapat disimpulkan
sebagai pasangan asal. Dalam hal ini, guru bahwa ada 8 langkah-langkah model
kurang membimbing siswa pada saat berbagi pembelajaran Inside Outside Circle sudah
informasi sehingga sebagian dari siswa bingung, berjalan dengan baik dan dapat meningkatkan
tidak tau apa yang akan dilakukan. Siswa masih hasil belajar IPS siswa kelas IV SD Negeri 215
ada yang bergurau saat berbagi informasi, Hal ini Kading Kecamatan Barebbo Kabupaten Bone.
sesuai dengan pendapat Shoimin ( 2014 : 90 ) Hal ini dibuktikan dengan hasil belajar yang
dalam mengemukakan salah satu kekurangan dicapai siswa pada tes siklus I dengan kategori
model pembelajaran Inside Outside Circle yaitu cukup (C) meningkat pada siklus II menjadi
terlalu lama sehingga tidak konsentrasi dan kategori baik (B).
disalah gunkan untuk bergurau. Terakhir dalam
siklus I, guru masih kurang memberikan
motivasi, penguatan, maupun pesan moral DAFTAR RUJUKAN
kepada siswa sehingga siswa kurang termotivasi
Arikunto, Suharsimi, Suhardjono, dan Supardi.
dalam belajar dan tidak mengulangi pelajarannya
2015. Penelitian Tindakan Kelas.
saat di rumah.
Jakarta: Bumi Aksara
Pada pembelajaran siklus II, semua
kekurangan-kekurangan telah diperbaiki Arikunto, Suharsimi dan Cepi Safruddin. 2007.
sehingga menciptakan proses pembelajaran Evaluasi Program Pendidikan. Jakarta :
yang efektif. Hal ini nampak pada saat Bumi Aksara.
pemberian materi. Pada siklus II ini, guru telah
memberikan motivasi, penguatan, maupun Depdiknas. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan
pesan moral kepada siswa dengan baik sehingga Pendidikan (KTSP) untuk SD/MI.
siswa mengulang pelajarannya saat dirumah, hal Jakarta: Depdiknas.
ini dibuktikan oleh hasil pembelajaran siswa
yang semakin meningkat di setiap pertemuan. ------. 2003. Undang-Undang No. 20 Tahun
Guru juga telah mampu mengelola kelas dengan 2003 tentang Sistem Pendidikan
baik dan siswa juga telah memahami langkah- Nasional
langkah model pembelajaran Inside Outside
Circle sehingga tercipta proses pembelajaran Gunawan, Imam. 2014. Metode Penelitian
yang kondusif. kualitatif Teori & Praktik.Jakarta : Bumi
Hasil belajar pada siklus I ke siklus II Aksara
meningkat. Berdasarkan hasil belajar pada siklus
Gunawan, Rudy. 2011. Pendidikan IPS Filosofi,
I pertemuan I, rata-rata nilai siswa hanya
Konsep dan Aplikasi. Bandung: Alfabeta
mencapai 64,64 dengan ketuntasan belajar kelas
yaitu 50% sedangkan pertemuan II mencapai Huda, Miftahul. 2014. Model-Model Pengajaran
66,78 dengan ketuntasan belajar 57,14%, ini dan Pembelajaran. Yogyakarta : Pustaka
menunjukkan pada siklus I belum mencapai Belajar.
indikator keberhasilan yang diinginkan. Pada
siklus II pertemuan I nilai rata-rata siswa telah Jihad, Asep dan Haris, Abdul. 2013. Evaluasi
mengalami peningkatan yaitu 70,35 dengan Pembelajaran .Yogyakarta : Multi
ketuntasan kelas 71,42%. Meskipun telah Pressindo.
meningkat dan tergolong baik, pencapaian
indikator keberhasilan belum sesuai dengan
38
JIKAP PGSD: Jurnal Ilmiah Ilmu Kependidikan

Kurniasih, Imas dan Berlin Sani. 2015. Ragam


Pengembangan Model Pembelajaran.
Jakarta : Kata Pena.

Sinring, dkk. 2012. Panduan Penulisan Skripsi


Program S-1 FIP UNM. Universitas
Negeri Makassar.

Shoimin, Aris. 2014. 68 Model Pembelajaran


Inovatif Dalam Kurikulum 2013.
Yogyakarta : Ar-Ruzz Media.

Sugiyono. 2008. Memahami Penelitian


Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Susanto, Ahmad. 2013. Teori belajar dan


pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta:
Kencana Prenada Media Grup.

Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning


“Teori dan Aplikasi
Paikem”.Yogyakarta. Pustaka Belajar.

Taniredja, Tukiran, dkk. 2011. Model-model


Pembelajaran Inovatif. Bandung.
Alfabeta

39

Anda mungkin juga menyukai