I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
kehidupan manusia dikarenakan manusia memiliki potensi lebih dari makhluk lain
ciptaan Tuhan. Potensi dasar yang meminta suatu keharusan untuk senantiasa
manusia tidak akan lepas dari kegiatan yang bernuansa pendidikan baik itu
formal). Selain itu, negara kita Indonesia telah memiliki peraturan perundang-
penyelenggaraan pendidikan
dalam UU. No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pada Bab II pasal
1
2
menjadi wadah bagi siswa untuk mengembangkan segala potensi yang dimilikinya.
Sehinnga dapat membentuk karakter yang pada akhirnya dapat mencerdaskan bangsa.
lebih banyak tentang cara perancangan dan pengembangan program kegiatan, mulai
penggunaan media belajar, sarana dan prasarana yang dimiliki sekolah. Oleh karena
itu, Pada saat proses pembelajaran sebaiknya guru dapat menciptakan suasana yang
menyenangkan dan mendorong siswa lebih giat, antusias dan kreatif. Tetapi, upaya
yang ditempuh guru selama ini ternyata masih banyak yang belum membuahkan
Observasi yang dilakukan pada hari Rabu tanggal 1 Januari 2017 di SDN 81
Parepare, diawali dengan permohonan izin lokasi penelitian dengan kepala sekolah
Berdasarkan hasil observasi tersebut satu fokus yang hendak di teliti pada SD ini
adalah pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. Sesuai dengan hasil belajar yang
dilakukan dari 28 siswa kelas IV tersebut hanya 15 orang yang memiliki nilai diatas
Persentasi ketuntasan yang sangat rendah. Sedangkan Sekitar 58,33% atau lebih dari
3
setengah siswa pada kelas itu memiliki nilai di bawah standar ketuntasan belajar
minimal (SKBM) yang telah ditetapkan yakni 75 untuk mata pelajaran IPS kelas IV
SD. Jika masalah tersebut dibiarkan berlarut-larut akan berdampak buruk bagi mutu
dan kualitas pembelajaran IPS di sekolah dasar tersebut, khususnya akan berdampak
Selain itu, masih terdapat beberapa masalah lain yang kiranya perlu
dipecahkan oleh guru sehinga tujuan pembelajaran IPS dapat tercapai secara
b. Siswa kurang percaya diri saat diminta untuk tampil kedepan kelas.
Oleh karena itu, untuk mengatasi fenomena tersebut maka seorang guru harus
dapat memilih model dalam pembelajaran yang sesuai dengan materi yang akan
mengatasi hal tersebut. Dengan model ini siswa mampu memahami materi dengan
STAD Menurut Slavin (1995) dalam Jacobsen, Eggen, & Kauchak (2009:
dipasangkan pada satu tim yang rata-rata dari lima atau enam orang. Tipe ini
setiap siswa menjadi siap semua, siswa yang pandai dapat mengajari siswa yang
kurang pandai, serta tidak ada siswa yang medominasi pada saat pembelajaran.
penelitian dengan judul Penerapan Model pembelajaran kooperatif tipe Student Team
Parepare.
1. Rumusan Masalah
pembelajaran IPS tentang jenis-jenis sumber daya alam siswa kelas IV SDN 81
Parepare ?
meningkatkan hasil belajar IPS tentang jenis-jenis sumber daya alam siswa kelas
IV SDN 81 Parepare ?
2. Pemecahan Masalah
Team Achievement Divisions pada mata pelajaran IPS siswa di kelas IV SDN 81
Parepare.
tindakan kelas.
C. Tujuan penelitian
D. Manfaat penelitian
1. Manfaat Teoretis
bahan masukan dalam upaya mengkaji lebih luas tentang penerapan model
pembelajaran tipe STAD dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Selain itu,
penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi dan bahan acuan dalam melakukan
2. Manfaat Praktis
Sebagai bahan masukan bagi guru dan guru diharapkan memiliki keterampilan
mengajar yang kreatif agar untuk meningkatan hasil belajar peserta didik.
c. Manfaat bagi Calon peneliti
Manfaat bagi calon peneliti yaitu sebagai bahan pembelajaran dan referensi