Anda di halaman 1dari 60

PENGARUH MODEL LEARNING START WITH A QUESTION

(LSQ) BERBANTU MEDIA GAME TERHADAP HASIL


BELAJAR MATERI DAERAHKU DAN KEKAYAAN
ALAMNYA DI KELAS IV SD NEGERI 1 RIMO

Proposal Skripsi

diajukan untuk melengkapi tugas-tugas dan


memenuhi syarat-syarat guna memperoleh
gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :
NOFITRI AISAH
NPM 2006104040008

JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
BANDA ACEH
2023
1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan suatu hal yang tidak dapat dipisahkan dalam

kehidupan. Ditegaskan dalam UUD 1945 pasal 31 ayat 2 bahwa “Setiap warga

negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya”.

Berdasarkan pernyataan tersebut dapat dipahami bahwa Indonesia adalah negara

yang menjunjung tinggi pendidikan. Dengan adanya pendidikan tersebut diharapkan

bisa mewujudkan tujuan bangsa Indonesia yaitu memajukan dan mencerdaskan

kehidupan bangsa. Pendidikan harus ditempuh oleh setiap rakyat Indonesia baik yang

ada di perkotaan maupun di pelosok desa, karena pendidikan merupakan suatu

kegiatan mengoptimalkan perkembangan potensi, kecakapan, dan karakteristik

pribadi siswa. Kegiatan pendidikan diarahkan kepada pencapaian tujuan-tujuan

tertentu yang disebut tujuan pendidikan.

Berdasarkan penjelasan di atas, kita dapat melihat bahwa tujuan

penyelenggaraan pendidikan adalah untuk membantu siswa memperoleh

keterampilan yang dapat digunakannya untuk hidup bermasyarakat, berbangsa, dan

bernegara. Salah satu keterampilan yang harus dimiliki siswa adalah kemampuan

berinteraksi dengan orang lain. Belajar adalah suatu proses menemukan,

membangun/ merekontruksi berbagai konsep dan prinsip, pemahaman, tidak sekedar

pengkopian yang terkesan pasif dan statis, namun belajar harus aktif dan dinamis

yang mengakibatkan perubahan tingkah laku individu (Nunzairina, 2023:120).

Proses belajar dapat terjadi disebabkan adanya interaksi antara seseorang dengan

lingkungannya. Oleh karena itu, belajar dapat terjadi kapanpun dan dimanapun.
2

Salah satu tanda seseorang itu telah belajar adalah perubahan tingkah laku pada diri

seseorang yang mungkin disebabkan terjadinya perubahan pada pengetahuan,

keterampilan, atau sikap.

Di dalam proses pembelajaran, guru dituntut untuk mampu membimbing dan

memfasilitasi siswa agar mereka dapat memahami kemampuan yang mereka miliki,

untuk selanjutnya memberi motivasi agar siswa terdorong untuk belajar sebaik

mungkin untuk mewujudkan keberhasilan berdasarkan kemampuan yang mereka

miliki. Berdasarkan observasi awal yang dilakukan penulis di SD Negeri 1 Rimo

guru hanya memakai metode ceramah (konvensional) yang dimana guru tersebut

hanya memberikan informasi pembelajaran secara utuh, tanpa memberikan motivasi

serta kesempatan kepada siswa untuk merekonstruksi pengetahuan mereka sendiri.

Maka dari itu siswa tidak ikut berperan aktif pada saat proses pembelajaran

berlangsung sehingga siswa tidak ada yang bertanya dan mengemukakan pendapat di

kelas yang menyebabkan lingkungan kelas menjadi kaku dan bosan yang

berpengaruh pada hasil belajar siswa. Berdasarkan penelitian terdahulu menyatakan

bahwa motivasi belajar dengan hasil belajar memiliki keterkaitan antara satu sama

lain, semakin tinggi motivasi belajar yang dimiliki oleh siswa pada

pembelajaran maka hasil belajar yang didapatkan juga akan semakin baik

begitupun sebaliknya (Hikmawati, R. & Devi, A. Y., 2022:-). Oleh karena itu seorang

guru harus menemukan cara yang tepat untuk mengatasi permasalahan tersebut.

Di era sekarang proses belajar mengajar merujuk pada student center

learning yang dimana dapat mengaktifkan kesadaran pentingnya interaksi sebagai

makhluk sosial. Proses pembelajaran yang dimana seorang guru ingin meningkatkan

hasil belajar siswa harus diperlukan model yang dapat merangsang keingintahuan
3

siswa untuk memahami materi pelajaran. Model pembelajaran ini berguna untuk

pembelajaran agar rasa bosan dan jenuh siswa hilang. Penggunaan model

pembelajaran haruslah tepat sasaran agar dapat mengatasi permasalahan yang

dihadapi oleh siswa. Untuk itu guru harus mempertimbangkan sebelum

menggunakan model pembelajaran seperti waktu yang digunakan dan kemampuan

awal yang dimiliki oleh siswa.

Salah satu bentuk model pembelajaran yang dapat diterapkan untuk

meningkatkan hasil belajar siswa khususnya pada mata pelajaran IPAS, yaitu model

Learning Start With A Question (LSQ) yang mampu membuat seluruh siswa

berperan aktif dalam proses pembelajaran yang aktif agar proses belajar mengajar

tidak berpusat pada guru tetapi pada siswa yang dimana siswa dapat menggali

potensi yang dimiliki oleh siswa untuk memahami materi pelajaran. Model Learning

Start With A Question (LSQ) dapat menciptakan suasana yang sedemikian rupa yang

mengakibatkan siswa aktif bertanya, mempertanyakan dan mengemukakan gagasan.

Penggunaan model ini menjadikan siswa lebih aktif sejak pertama proses

pembelajaran dimulai, karena sebelum pembelajaran dimulai siswa membaca dan

memahami bahan bacaan yang diberikan oleh guru dan siswa membuat pertanyaan.

Kemudian siswa mengemukakan pertanyaan yang mereka ingin ajukan dari bahan

bacaan yang belum dipahami. Solusi selanjutnya adalah dengan menggunakan media

game wordwall. Media game wordwall adalah media game edukasi yang

didalamnya terdapat game-game yang menarik yang dapat digunakan untuk siswa

supaya menyenangkan, dan dapat memberikan pengalaman kepada siswa pada

proses pembelajaran dengan menggunakan gaya baru. Diharapkan dengan


4

menggunakan model dan media game yang telah diuraikan di atas dapat

meningkatkan hasil belajar siswa.

Berdasarkan permasalahan di atas penulis tertarik untuk mengadakan

penelitian tentang “Pengaruh Model Learning Start With A Question (LSQ)

Berbantu Media Game Terhadap Hasil Belajar IPAS Materi Daerahku dan

Kekayaan Alamnya di Kelas IV UPTD SPF SD Negeri 1 Rimo”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, penulis dapat

menarik sebuah rumusan masalah yaitu sebagai berikut: Apakah Terdapat Pengaruh

Model Learning Start With A Question (LSQ) Berbantu Media Game Terhadap Hasil

Belajar IPAS Materi Daerahku dan Kekayaan Alamnya di Kelas IV UPTD SPF SD

Negeri 1 Rimo ?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, adapun tujuan dalam penelitian ini

adalah untuk mengetahui Pengaruh Model Learning Start With A Question (LSQ)

Berbantu Media Game Terhadap Hasil Belajar IPAS Materi Daerahku dan Kekayaan

Alamnya di Kelas IV UPTD SPF SD Negeri 1 Rimo.

1.4 Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoretis

a) Sebagai khazanah pengetahuan peneliti dan bahan referensi untuk

peneliti selanjutnya yang berkaitan dengan penelitian ini.

b) Sebagai bahan rujukan menambah konsep baru untuk

mengembangkan ilmu Pendidikan di Indonesia khusus pembelajaran

IPAS di SD Negeri 1 Rimo.


5

c) Dapat memperkaya pengetahuan untuk meningkatkan keaktifan

bertanya siswa dengan model Learning Start With A Question

2. Manfaat Praktis

a) Bagi siswa

Dapat memotivasi siswa belajar dan dapat meningkatkan keaktifan

bertanya siswa terutama dengan menggunakan model Learning Start

With A Question.

b) Bagi guru

Diharapkan dapat menambah wawasan serta pengalaman dalam proses

pembelajaran untuk meningkatkan keaktifan bertanya siswa

menggunakan model Learning Start With A Question dapat

menunjang proses belajar mengajar.

c) Bagi sekolah

Untuk membantu sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan

sekolah yang dimana dengan itu terlahirlah guru-guru yang

professional di dalam sekolah tersebut dan sebagai masukan untuk

guru-guru dalam penggunaan model yang tepat untuk proses belajar

mengajar.

d) Bagi peneliti

Mendapatkan wawasan baru dalam bidang pendidikan dan pendekatan

dalam pembelajaran yang akan menjadi bekal untuk kehidupan nyata

yang akan diaplikasikan setelah masa studinya berakhir.

1.5 Definisi Operasional


6

Untuk menghindari kekeliruan dan penafsiran yang berbeda maka dari itu

penulis menuliskan definisi terhadap istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian

ini sebagai berikut :

1. Model Learning Start With A Question (LSQ)

Model Learning Start With A Question (LSQ) adalah model pembelajaran

yang dapat memotivasi siswa dalam memperoleh hasil belajar yang ingin dicapai

dengan cara mengajukan pertanyaan yang tidak diketahui siswa pada saat awal

pembelajaran (Gulo, 2018:23).

2. Media Game

Media game yang dimaksud pada penelitian ini adalah media wordwall.

Media wordwall adalah adalah game edukasi yang berbasis web yang digunakan

untuk membuat game berbasis kuis yang menyenangkan. Pada wordwall, guru bisa

membuat berbagai jenis game edukasi denga tema yang bermacam- macam mulai

dari quiz, match up, find the match dan lain-lain (Sadikin & Hamidah, 2020). Pada

penelitian ini penulis mengambil wordwall dengan jenis matching pairs dan open the

box.

3. Hasil Belajar

Hasil belajar adalah suatu proses untuk melihat sejauh mana siswa dapat

menguasai pembelajaran setelah mengikuti kegiatan proses belajar mengajar, atau

keberhasilan yang dicapai seorang siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran

(Nunzairina, 2023:162-163). Pada penelitian ini penulis melihat hasil belajar pada

siswa dengan topik daerahku dan kekayaan alamnya yang ada pada buku IPAS kelas

IV yang diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan Riset dan Tekonologi pada tahun

2021.
7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Model Pembelajaran Learning Start With A Question

Menurut Dewey menyatakan bahwa model pembelajaran adalah suatu rencana

atau pola yang dapat digunakan untuk merancang pembelajaran di kelas atau diluar

kelas serta untuk menyusun materi pembelajaran (Suyanto & Djihad, dalam Salamun

et al., 2023:2). Sedangkan menurut Winataputra menyatakan bahwa model

pembelajaran adalah kerangka konseptual yang menggambarkan prosedur yang

sistematis untuk mengorganisir pengalaman belajar guna mencapai tujuan belajar

tertentu, serta sebagai pedoman bagi perancang pembelajaran dan guru dalam

merencanakan dan melaksanakan aktifitas belajar mengajar (Suyanto & Djihad,

dalam Salamun et al., 2023:2-3). Dari pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan

bahwa model pembelajaran suatu pola atau prosedur yang digunakan dalam proses

pembelajaran guna mencapai tujuan belajar dan sebagai pedoman bagi guru untuk

rancangan melaksanakan aktifitas belajar mengajar di kelas.

Proses pentransferan ilmu lebih efektif jika siswa aktif dan terus bertanya di

dalam proses pembelajaran dari pada siswa hanya menerima informasi yang

disampai oleh guru. Salah satu cara yang dapat ditempuh jika ingin siswa aktif untuk

bertanya adalah dengan cara menstimulasi pemikiran siswa untuk bertanya mengenai
8

materi pembelajaran yang disampaikan oleh guru. Model Learning Start With A

Question dapat menggugah dan meningkatkan siswa untuk berani bertanya dan

menyampaikan pendapat dalam proses belajar mengajar.

a) Pengertian Model Learning Start With A Question

Model pembelajaran learning start with a question merupakan salah satu

jenis model pembelajaran aktif (Yuveta, 2023:16). Model pembelajaran learning

start with a question adalah model pembelajaran yang aktif dan apabila diterapkan

dalam kegiatan pembelajaran maka keaktifan serta hasil belajar siswa akan

meningkat (Badriah, 2018:23). Kemudian pada proses pembelajaran siswa di tuntut

untuk menemukan informasi sendiri dari bahan bacaan yang telah diberikan oleh

guru sebelum guru memberikan penjelasan tentang materi pembelajaran yang sedang

berlangsung. Salah satu cara untuk menciptakan pola dan kondisi pembelajaran aktif

adalah dengan menstimulir siswa untuk menyelidiki atau mempelajari sendiri materi

pelajarannya, tanpa penjelasan guru telebih dahulu (Silberman, 2016:157).

Model pembelajaran learning start with a question adalah model yang

dimana siswa diarahkan untuk belajar mandiri dengan membuat pertanyaan atas

bahan bacaan yang telah diberikan (Qolbiyyah, 2019:152). Setelah itu siswa

diarahkan untuk menemukan jawaban atas pertanyaan tersebut melalui diskusi

dengan siswa lain dan guru ikut membantu membantu jika ada kesulitan yang

dialami oleh siswa.

Berdasarkan pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa model

pembelajaran learning start with a question merupakan model pembelajaran yang


9

dimana ketika memulai poses pembelajaran dimulai dengan kegiatan tanya jawab

antara siswa dengan guru dengan tujuan agar meningkatnya kemampuan serta

keberanian siswa dalam mengemukakan ide atau gagasan yang dimilikinya mengenai

materi yang dibahas.

b) Fungsi dan Tujuan Learning Start With A Question

Learning Start With A Question adalah salah satu pembelajaran aktif yang

dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk aktif dalam belajar melalui

bertanya pada saat awal pembelajaran. Pertanyaan yang diajukan siswa berkaitan

dengan materi yang akan dipelajari dan siswa perlu membaca materi terlebih dahulu

dengan tujuan agar siswa memiliki pengetahuan awal pada materi yang akan

dipelajari. Siswa cenderung lebih aktif dalam proses pembelajaran dikarenakan guru

menstimulasi siswa untuk berani bertanya dan menyampaikan pendapat di dalam

kelas.

Keaktifan bertanya siswa pada awal pembelajaran pada model pembelajaran

Learning Start With A Question bertujuan agar siswa dapat termotivasi untuk

menggali materi dengan lebih dalam terhadap materi yang dibaca dan melatih

keberanian siswa dalam bertanya. Jika siswa di dalam proses pembelajaran tidak

memiliki rasa ingin tahu dan tanpa mengajukan pertanyaan, kegiatan pembelajaran di

kelas tersebut bersifat pasif (Lamba, 2022:11). Sedangkan fungsi model

pembelajaran Learning Start With A Question adalah agar siswa dapat

mengembangkan minat dan motivasi untuk aktif dalam belajar, kesiapan siswa,

mengembangkan keterampilan berpikir kritis, dan mengingat pengetahuan

sebelumnya (Haryadi & Nurhayati dalam Lamba, 2022:12).


10

Berdasarkan pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa fungsi dan

tujuan model Learning Start With A Question adalah untuk mengembangkan dan

memotivasi siswa untuk menggali informasi sendiri dari rasa keingintahuan dalam

diri siswa yang menyebabkan proses pembelajaran di kelas aktif.

c) Langkah-Langkah Model Learning Start With A Question

Langkah -langkah pembelajaran Learning Start With A Question (LSQ)


adalah sebagai berikut.
1) Pilih bacaan yang sesuai dengan materi kemudian bagikan kepada
siswa dengan cara memilih satu topik atau bab tertentu dari buku teks.
Usahakan bacaan yang dibagikan adalah bacaan yang memuat
informasi umum yang memberi peluang untuk diberikan penafsiran
yang beragam.
2) Mintalah siswa untuk mempelajari bahan bacaan tersebut secara
mandiri atau dengan rekannya.
3) Mintalah siswa untuk memberi tanda pada bagian bacaan yang tidak
dipahami. Jika waktu memungkinkan, gabungkan pasangan kelompok
dengan pasangan yang lainnya, kemudian minta mereka untuk
membahas poin-poin yang tidak diketahui.
4) Di dalam pasangan atau kelompok kecil, minta siswa untuk
menuliskan pertanyaan tentang materi yang telah dibaca.
5) Kumpulkan pertanyaan yang telah ditulis oleh siswa.
6) Sampaikan materi pelajaran dengan menjawab pertanyaan yang telah
ditulis siswa (Qolbiyyah, 2019:153)
Dalam arti lain langkah-langkah model pembelajaran Learning Start With A
Question yaitu:
1) Bagikan kepada siswa bahan ajar yang dipilih oleh guru. Inti dari
materi itu adalah kebutuhan untuk menstimulir pertanyaan siswa.
Sebuah buku pegangan yang menyajikan informasi luas namun tidak
memiliki rincian penjelas adalah yang ideal yang dimana tujuan
utamanya adalah untuk memicu keingintahuan siswa.
2) Perintahkan siswa untuk mempelajari buku pegangan dengan
pasangannya. Perintahkan agar masing-masing pasangan berupaya
memahami buku pegangan dan mengenali apa saja yang tidak mereka
pahami dengan menandai dokumen dengan pertanyaan di dekat
informasi yang tidak mereka pahami. Jika waktunya memungkinkan,
bentuklah pasangan-pasangan tersebut menjadi kuartet (kelompok
empat siswa) dan beri waktu bagi tiap pasangan untuk saling
membantu.
3) Perintahkan siswa untuk kembali ke posisi semula dan jawablah
pertanyaan-pertanyaan siswa. Guru mengajar melalui jawaban guru
11

atas pertanyaan siswa secara keseluruhan, dan baru kemudian


mengajarkan mata pelajaran pada hari ini, dengan melakukan upaya
khusus untuk menjawab pertanyaan yang diajukan oleh siswa
(Silberman, 2016:157-158).
Bersumber dari pendapat para ahli diatas penulis menggunakan langkah-

langkah yang diungkapkan oleh Qolbiyyah (2019:153), dikarenakan langkah-langkah

yang harus dilakukan telah dijelaskan secara rinci serta pemecahan masalahnya yang

sangat jelas.

d) Kelebihan dan Kekurangan Model Learning Start With A Question

Setiap model pembelajaran memiliki kekurangan dan kelebihan masing-

masing dalam pelaksanaannya, begitu juga dengan model Learning Start With A

Question. Kelebihan dan kekurangan model Learning Start With A Question yaitu :

1) Kelebihan model Learning Start With A Question yaitu :


a. Siswa lebih siap untuk memulai pelajaran, karena siswa terlebih
dahulu belajar sehingga mereka mempunyai sedikit gambaran dan
lebih paham setelah mendapat tambahan penjelasan dari guru.
b. Siswa menjadi lebih aktif bertanya.
c. Materi yang diajarkan dapay diingat lebih lama oleh siswa.
d. Dapat mengasah kecerdasan siswa pada saat siswa belajar
mengajukan pertanyaan.
e. Mendorong tumbuhnya keberanian siswa untuk mengemukakan
pendapat secara terbuka dan memperluas wawasan siswa melalui
kegiatan bertukar pendapat.
f. Siswa belajar memecahkan masalahnya sendiri dan bekerja sama
dengan siswa yang lain.
g. Dapat mengetahui siswa yang belajar dengan yang tidak belajar.
2) Kekurangan model Learning Start With A Question yaitu :
a. Membutuhkan waktu yang banyak jika pertanyaan yang
dilontarkan oleh siswa banyak
b. Jika guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
menjawab, pertanyaan atau jawaban lain bisa melantur jika siswa
tersebut tidak belajar atau tidak menguasai materi.
c. Apatis untuk siswa yag tidak terbiasa berbicara dalam forum atau
siswa yang pasif.
d. Mensyaratkan siswa memiliki latar belakang yang cukup tentang
topik atau masalah yang disajikan (Qolbiyyah, 2019:154).
12

Dalam pendapat lain, kelebihan dan kekurangan model Learning Start

With A Question adalah sebagai berikut.

1) Kelebihan model Learning Start With A Question


a. Penyampaian pesan pembelajaran dapat lebih terstandar dan
terstruktur.
b. Pembelajaran dapat lebih menarik perhatian siswa.
c. Pembelajaran menjadi lebih interaktif dengan menerapkan teori
belajar.
d. Waktu pelaksanaan pembelajaran dapat dipersingkat.
e. Kualitas pembelajaran dapat ditingkatkan dan diefisienkan.
f. Kegiatan pembelajaran dapat dilaksanakan kapanpun dan
dimanapun sesuai kebutuhan siswa.
g. Sikap positif siswa terhadap materi pembelajaran serta proses
pembelajaran dapat ditingkatkan.
h. Peran siswa berubah ke arah yang positif.

2) Kekurangan model Learning Start With A Question


a. Beberapa siswa yang malu untuk bertanya sehingga guru tidak
mengetahui kesulitan yang dialami siswa.
b. Siswa sulit untuk membentuk kelompok sendiri.
c. Siswa kurang antusias dalam proses pembelajaran kelompok
dikarenakan siswa masih bingung dengan diadakannya
pembelajaran kelompok yang mengakibatkan siswa terkesan pasif
(Muchlinarwati, 2021:147).
Berdasarkan beberapa pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa

kelebihan model Learning Start With A Question adalah siswa akan lebih aktif

bertanya, materi yang dipelajari lebih dikuasai, kemampuan berpikir kritis dapat

diasah melalui kegiatan bertanya dan mengemukakan pendapat saat pembelajaran

berlangsung. Sedangkan kelemahan model Learning Start With A Question adalah

dibutuhkan waktu yang lama dalam pelaksanaannya, guru dituntut untuk

menciptakan suasana yang variatif agar siswa lebih tertarik selama proses

pembelajaran berlangsung, serta tingkat kecerdasan siswa berbeda-bedaa akan

menghambat proses pemaham materi terhadap materi pembelajaran yang akan

dipelajari.
13

2.2 Media Game Wordwall

a) Pengertian game wordwall

Salah satu pendekatan paling efektif dalam pembelajaran adalah mengenal

peserta didik dengan lebih dekat. Pada zaman saat ini, peserta didik cenderung lebih

dekat dengan yang digital, seperti media sosial dan game. Oleh karena itu, tenaga

pendidik dapat memanfaatkan game edukasi sebagai “alat” untuk mendekati peserta

didik. Menurut Handriyantini dalam Chidlir (2022), game edukasi adalah salah satu

jenis media yang digunakan dalam memberikan pengajaran berupa permainan

dengan tujuan untuk merangsang daya pikir dan meningkatkan konsentrasi melalui

media yang unik dan menarik. Seperangkat game edukasi tersebut tercermin dalam

aplikasi Wordwall.

Gambar 1 aplikasi wordwall


(Sumber: Erickunto (2020) diakses pada tanggal 6 desember 2023)
Menurut Chidlir, Y. (2022) menyatakan bahwa wordwall merupakan aplikasi

berbasis website yang dapat dimanfaatkan sebagai media pembelajaran seperti kuis

interaktif, memasangkan pasangan, acak kata, dan anagram. Ada banyak fitur yang
14

dapat Anda pilih sehingga memberikan banyak kemungkinan variasi dalam

penyampaian materi ajar. Aplikasi ini menyediakan 18 template yang dapat diakses

secara gratis. Menurut (P. M. Sari & Yarza, 2021), Wordwall adalah aplikasi yang

dapat digunakan baik sebagai media pembelajaran maupun sebagai alat evaluasi

yang menarik bagi siswa pembelajaran online.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa media game

wordwall adalah media pembelajaran game edukasi yang didalamnya memuat fitur

atau template untuk membuat sebuah game yang akan diterapkan pada saat

pembelajaran berlangsung. Media game wordwall ini dapat membuat variasi yang

berbeda pada saat guru menyampaikan materi pelajaran.

b) Kelebihan dan kekurangan game wordwall

Menurut Indrawati dalam blog Kompasiana (2022) menyatakan bahwa

kelebihan dan kekurangan wordwall adalah :

1. Kelebihan media game wordwall

a. Media bersifat fleksibel, dapat digunakan untuk berbagai tingkatan

pada siswa

b. Menarik dan tidak monoton

c. Bersifat kreatif dan mampu meningkatkan motivasi belajar peserta

didik.

2. Kekurangan media game wordwall

a. Membutuhkan waktu yang lebih lama untuk membuatnya

b. Media ini bersifat online

c. Media ini hanya dapat dilihat karena berupa media visual.


15

c) Cara menggunakan game wordwall

Berikut merupakan tahapan memanfaatkan aplikasi ini.

1. Buatlah akun terlebih dahulu melalui laman https://wordwall.net/id ,

masukkan nama, email, kata sandi, dan informasi lainnya.

2. Pilihlah menu “Buat Aktivitas atau Create Activity” lalu pilihlah

salah satu template aktivitas yang disediakan.

3. Tulislah judul dan deskripsi permainan pada bagian

4. Masukkanlah konten materi ajar yang sesuai dengan tipe permainan

yang Anda inginkan.

5. Klik "Done" jika telah selesai. Aplikasi siap digunakan dan dibagikan

kepada peserta didik.

6. Jika tidak paham dengan langkah-langkah di atas lihatlah simulasi ini

https://youtu.be/lO_Z7C2qyd0?si=-FdevKoZ6GVGg0De

d) Penerapan game wordwall dalam pembelajaran IPAS

Cara yang dilakukan untuk menerapkan media game wordwall (matching pairs)

ini adalah :

1. Sebelum pembelajaran berlangsung didalam kelas guru sudah

menyiapkan game wordwall yang didalamnya memuat gambar

kekayaan alam yang ada di daerah tempat tinggal.

2. Setelah itu nama siswa diacak menggunakan random wheel untuk

menentukan siapa yang memainkan game tersebut.

3. Nama siswa yang terpilih akan bermain game matching pairs dengan

mencocokkan salah satu tulisan yang sesuai dengan gambar kekayaan

alam yang ada.


16

4. Siswa akan membuka satu persatu kartu-kartu yang ada dan mencocok

kartu tersebut.

5. Jika siswa tidak dapat menemukan pasangan yang cocok didalam game

tersebut maka langsung digantikan dengan siswa yang lain.

6. Siswa bergilir untuk mencocokkan gambar dan tulisan dari kekayaan

alam tersebut sesuai dengan nama yang keluar pada saat pemutaran

random wheel.

7. Setiap siswa di berikan waktu 1-5 menit dalam bermain game.

Cara yang dilakukan untuk menerapkan media game wordwall (open the box) ini

adalah :

1. Guru memindahkan pertanyaaan telah ditulis oleh siswa kedalam aplikasi

game wordwall.

2. Setelah itu nama siswa diacak menggunakan random wheel untuk

menentukan siapa yang memainkan game tersebut.

3. Nama siswa yang terpilih akan bermain game open the box yang dimana

dalam setiap box telah tersedia pertanyaan dan box kosong.

4. Ketika siswa mendapatkan box yang berisi pertanyaan maka siswa tersebut

akan menjawab pertanyaan yang ada di dalam box yang telah dibuka,

sedangkan siswa yang mendapatkan box kosong siswa tersebut tidak perlu

menjawab pertanyaan.

5. Ketika siswa yang mendapatkan pertanyaan tidak dapat menjawab

pertanyaan tersebut maka akan dilakukan diskusi dengan teman dan guru.

6. Siswa bergiliran maju kedepan sesuai dengan nama yang keluar pada

pemutaran random wheel.


17

2.3 Hasil Belajar

a) Pengertian hasil belajar

Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah mengikuti

kegiatan belajar, dan juga anak-anak yang berhasil dalam belajar adalah anak yang

berhasil mencapai tujuan-tujuan pembelajaran atau tujuan instruksional

(Abdurrahman dalam Nunzairina, 2023:162). Dalam pendapat lain hasil belajar ialah

kemampuan yang diperoleh individu setelah proses pembelajaran berlangsung, yang

dapat memberikan perubahan tingkah laku baik pengetahuan, pemahaman, sikap dan

keterampilan siswa sehingga menjadi lebih baik dari sebelumnya (Purwanto dalam

Nunzairina, 2023:162). Hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak

belajar dan tindak mengajar. Dari guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses

evaluasi hasil belajar. Sedangkan sisi siswa, hasil belajar ialah puncak dari proses

belajar.

Hasil belajar adalah kompetensi atau kemampuan tertentu baik kognitif,

afektif, maupun psikomotorik yang dicapai atau dikuasai siswa setelah proses

pembelajaran (Kunandar dalam Lamba, 2022:15). Hasil belajar adalah hasil belajar

merupakan tingkat penguasaan yang dicapai oleh siswa dalam mengikuti program

belajar mengajar, sesuai dengan tujuan yang ditetapkan (Dimyati & Mudjiono dalam

Nunzairina, 2021:162). Dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah bukti

pencaapaian pemahaman siswa setelah mengikuti serangkaian kegiatan belajar, yang

bertujuan untuk mengukur tercapaianya tujuan pembelajaran yang telah ditentukan

baik kognitif, afektif maupun psikomotorik.


18

Menurut Bloom hasil belajar di bagi menjadi tiga ranah yaitu :


1) Ranah kognitif yang berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang
terdiri dari enam aspek yaitu pengetahuan, ingatan, pemahaman,
aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi.
2) Ranah afektif yang berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima
aspek yakni penerimaan, jawaban atau reaksi, penelitian, organisasi,
dan internalisasi.
3) Ranah psikomotorik yang berkenaan dengan hasil belajar
keterampilan dan kemampuan bertindak. Ada enam aspek ranah
psikomotorik, yakni gerakan refleks, keterampilan gerakan dasar,
kemampuan perceptual, keharmonisan atau ketepatan, gerakan
keterampilan kompleks, dan gerakan ekspresif dan interpretatif
(Sudjana dalam Lamba, 2022:16).
Dalam ketiga ranah yang telah disebutkan diatas adalah ranah yang dapat

dilakukan oleh siswa. Ketiga ranah tersebut dapat diperoleh oleh siswa melalui

proses belajar mengajar. Pada penelitian ini yang diukur hanya pada ranah kognitif

saja yang dimana ranah ini berguna untuk mengukur kemampuan siswa dalam

menguasai materi pelajaran.

b) Faktor yang mempengaruhi hasil belajar

Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki oleh siswa setelah proses

pembelajaran baik berupa kemampuan kognitif, afektif maupun psikomotorik. Hasil

belajar memiliki peranan penting dalam proses pembelajaran karena akan

memberikan informasi kepada guru tentang sejauh mana kemajuan yang dialami oleh

siswa untuk mencapai tujuan-tujuan pembelajaran. Setelah mendapatkan informasi

guru dapat menyusun dan membina kegiatan-kegiatan siswa lebih lanjut baik

individu maupun kelompok belajar.

Hasil belajar siswa dalam kegiatan pembelajaran bukan hanya disebabkan

oleh kecerdasan siswa saja, akan tetapi ada hal lain yang juga bisa menjadi faktor-
19

faktir penentu yang tidak dapat dipisahkan dalam mencapai keberhasilan belajar.

Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar adalah sebagai berikut.

1) Faktor yang ada pada diri individu itu sendri (intern) yang meliputi
faktor kematangan atau pertumbuhan, kecerdasan, latihan, motivasi
dan faktor pribadi.
2) Faktor yang ada di luar individu (ekstern) yang meliputi faktor
keluarga/keadaan rumah tangga, guru dan cara mengajar, alat-alat
yang digunakan dalam belajar-mengajar, lingkungan dan kesempatan
yang tersedia (Purwato dalam Nunzairina, 2023:163)
Sejalan dengan pendapat di atas, faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar

ada dua yaitu :

1) Faktor yang ada pada diri individu yang sedang belajar (intern)
a. Faktor jasmaniah (faktor kesehatan, cacat tubuh)
b. Faktor psikologis (intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif,
kematangan, kesiapan)
c. Faktor kelelahan
2) Faktor yang ada di luar individu yang sedang belajar (ekstern)
a. Faktor keluarga (cara orang tua mendidik, keadaan ekonomi
keluarga, suasana rumah)
b. Faktor sekolah (metode mengajar, disiplin sekolah, kurikulum)
c. Faktor masyarakat (bentuk kehidupan masyarakat, teman
bergaul) (Slameto dalam Nunzairina, 2023:163)
Oleh karena itu, faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar adalah faktor

yang berasal dari diri individu itu sendiri dan faktor yang ada di luar individu. Faktor

yang berasal dari individu seperti kesehatan, minat, bakat , kematangan dan kesiapan

untuk belajar sedangkan faktor yang berasal dari luar individu meliputi keadaan

keluarga, cara mendidik, lingkungan belajar, metode mengajar serta alat-alat yang

digunakan pada saat pembelajaran.

2.4 Materi Daerahku dan Kekayaan Alamnya Pada Pembelajaran IPAS

a) Pengertian mata pelajaran IPAS


20

Ilmu pengetahuan adalah gabungan dari berbagai pengetahuan yang disusun

secara logis dan bersistem dengan menghitungkan sebab akibat (Kamus Besar

Bahasa Indonesia, 2016). Pengetahuan yang dimaksud melingkupi dari pengetahuan

alam dan pengetahuan sosial. Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS) merupakan

ilmu yang mengenai makhluk hidup dan benda mati yang ada di alam semesta serta

interaksinya, dan mengkaji kehidupan manusia yang sebagai makhluk sosial yang

berinteraksi dengan lingkungannya (Kemendikbud, 2022:4). Pendidikan IPAS

memiliki peran dalam mewujudkan profil pelajar pancasila. IPAS membantu siswa

untuk mengembangkan rasa ingin tahunya terhadap fenomena yang terjadi

disekitarnya. Rasa ingin tahu tersebut dapat menggugah siswa untuk memehami

bagaimana alam semesta bekerja dan berinteraksi dengan kehidupan manusia di

bumi. Pemahaman ini dapat digunalan untuk mengidentifikasi masalah-masalah yang

dihadapi dan mencari solusi.

Indonesia merupakan negara yang kaya akan budaya dan kearifan lokal

dengan itu melalui IPAS diharapkan siswa menggali kekayaan kearifan lokal yang

terkait dengan IPAS yang digunakan dalam proses pemecahan masalah. Oleh sebab

itu, fokus utama yang ingin dicapai pada pembelajaran IPAS ini bukan pada seberapa

banyak konten materi yang dapat diserap oleh siswa, akan tetapi seberapa besar

kompetensi siswa dalam memanfaatkan pengetahuan yang sudah dimiliki. Pada anak

usia SD/MI masih melihat segala sesuatu secara apa adanya, untuk dan terpadu serta

cara berfikir mereka masih dalam tahap konkrit/sederhana, holistik, komprehensif,

dan tidak detail.

b) Tujuan mata pelajaran IPAS


21

Dalam mempelajari IPAS, siswa mengembangkan dirinya sesuai dengan

profil pelajar pancasila dan dapat:

1) Mengembangkan ketertarikan serta rasa ingin tahu siswa sehingga


tertarik untuk mengkaji fenomena yang ada disekitar manusia,
memahami alam semesta dan kaitannya dengan kehidupan manusia.
2) Berperan aktif dalam memelihara, menjaga, melestarikan lingkungan
alam, mengelola sumber daya alam dan lingkungan dengan bijak.
3) Mengembangkan keterampilan inkuiri untuk mengidentifikasi,
merumuskan hingga menyelesaikan masalah melalui aksi nyata.
4) Mengerti siapa dirinya, memahami bagaimana lingkungan sosial dia
berada, memaknai bagaimanakah kehidupan manusia dan masyarakat
berubah dari waktu ke waktu.
5) Memahami persyaratan yang diperlukan siswa untuk menjadi anggota
suatu kelompok masyarakat dan bangsa serta memahami arti menjadi
anggota masyarakat bangsa dan dunia, sehingga dia dapat berkontribusi
dalam menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan dirinya dan
lingkungan di sekitarnya.
6) Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep di dalam IPAS
serta menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari (Kemendikbud,
2022:5-6).

c) Materi daerahku dan kekayaan alamnya

Materi yang disajikan dalam penelitian ini adalah materi yang diambil dari

buku IPAS untuk SD kelas IV yang ditulis oleh Amalia Fitri, dkk (2021) yaitu

Daerahku dan Kekayaan Alamnya. Berikut merupakan pemaparan materi Daerahku

dan Kekayaan Alamnya.

Topik : Daerahku dan Kekayaan Alamnya

Tahukah kalian bahwa setiap daerah di Indonesia memiliki ragam bentang

alam yang berbeda-beda? Lalu, tahukah kalian, bahwa hal ini pun berpengaruh

terhadap potensi sumber daya yang dimiliki oleh masing-masing daerah?

Kabupaten Bima, misalnya, memiliki bentang alam yang terdiri dari dataran

tinggi, dataran rendah, dan beberapa daerahnya berbatasan langsung dengan lautan.

Curah hujan yang rendah juga, di dataran Kabupaten Bima yang dimana bawang
22

merah dapat tumbuh dan berkembang dengan baik


23

Bambu juga termasuk sumber daya alam yang banyak dimanfaatkan.

Perabotan rumah tangga, perabotan dapur, dan dinding rumah terbuat dari bambu.

Bukan hanya itu, bambu juga digunakan sebagai alat musik dan bahan membuat

mainan.

Gambar 2 Alat musik tradisional Aceh Singkil Canang Kayu


(Sumber :Tribunnews (2013) diakses pada tanggal 6 Desember 2023)

Di daerah kalian, pasti ada sesuatu yang bisa dan biasa dimanfaatkan

penduduknya. Bisa berupa tumbuhan atau hewan. Bisa juga sungai, danau, rawa,

gunung, dan sebagainya.

Gambar 3 waduk Sianjo-anjo


(Sumber : Direktori pariwisata (2020) diakses pada tanggal 6 Desember 2023)

Indonesia memiliki beragam jenis biji kopi. Ada kopi aceh gayo, kopi toraja,

kopi papua wamena, kopi kintamani bali, kopi flores bajawa, kopi java ijen raung,

kopi rangsang meranti riau, dan masih banyak lagi. Hal yang paling luar biasa, kopi

dari Aceh hingga Papua memiliki karakteristik dan cita rasa yang
24

berbeda-beda. Wah, bagaimana bisa? Ternyata hal ini dipengaruhi dari tanah serta

ketinggian tempat kopi tersebut ditanam.

Gambar 4 Biji Kopi Gayo


(Sumber : diKemas (2022) diakses pada tanggal 6 Desember 2023)

Tidak hanya tumbuhan. Ternyata beberapa hewan pun memiliki lingkungan-

lingkungan tertentu untuk tumbuh dan berkembangbiak. Itu sebabnya, di beberapa

daerah kita mudah menemukan ikan mas, tetapi di daerah lainnya kita hanya

menemukan ikan bandeng.

Gambar 4 Ikan Gurame


(sumber : Wikipedia (2013) diakses pada tanggal 6 Desember 2023)

Lalu bagaimana suatu daerah tetap menyediakan produk-produk yang tak

tersedia dari kekayaan alam daerahnya ? Kita dapat mendatangkan yang kita
25

butuhkan dari daerah lain, loh begitupun sebaliknya. Bahkan , kita juga banyak

mendatangkan bahan pokok dari luar negara Indonesia, begitupun sebaliknya.

2.5 Kerangka Berfikir

Kerangka berpikir adalah model konseptual tentang bagaimana teori

berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah yang

penting (Sekaran dalam Sugiyono (2021:95).

Siswa tidak ikut berperan aktif dalam proses


pembelajaran dikarenakan tidak adanya
motivasi dari guru sehingga lingkungan kelas
yang kaku dan bosan yang menyebabkan
hasil belajar siswa rendah

Model pembelajaran Learning Start


With A Question (LSQ) berbantu
media game wordwall

Langkah-langkah model Learning Start With A Question (LSQ):


1. Pilih bahan bacaan yang sesuai dengan siswa kemudian
bagikan bahan bacaan tersebut.
2. Mintalah siswa untuk mempelajari sendiri atau dengan teman.
3. Mintalah kepada siswa untuk memberi tanda pada bahan
bacaan tersebut yang tidak dipahami.
4. Mintalah siswa untuk menuliskan pertanyaan baik secara
mandiri atau dengan teman.
5. Kumpulkan pertanyaan yang telah ditulis oleh siswa.
6. Sampaikan materi pelajaran dengan menjawab pertanyaan
yang telah ditulis siswa.

Materi daerahku dan kekayaan


alamnya

Peningkatan hasil belajar


26

2.6 Hipotesis

Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap

permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data yang terkumpul (Abubakar,

2021:40). Berdasarkan urairan diatas hipotesis pada penelitiam ini adalah : Terdapat

Pengaruh Model Learning Start With A Question (LSQ) Berbantu Media Game

Terhadap Hasil Belajar Materi Daerahku dan Kekayaan Alamnya di Kelas IV UPTD

SPF SD Negeri 1 Rimo.


26

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Metode penelitian

kuantitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme,

digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data

menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik, dengan

menguji hipotesis yang telah ditetapkan (Sugiyono, 2021:16). Metode penelitian

kuantitatif adalah metode yang juga sering dinamakan dengan metode tradisional

dikarenakan metode ini sudah cukup lama digunakan sehingga sudah mentradisi

sebagai metode untuk penelitian. Berdasarkan pendapat ahli diatas dapat disimpulkan

metode peelitian kuantitatif adalah sebuah metode penelitian yang sudah dikenal

banyak orang dengan menggunakan populasi dan sampel yang telah ditentukan yang

bertujuan untuk mengumpulkan data dengan menggunakan instrument penelitian

yang akan dianalisis menggunakan statistik yang dapat menguji hipotesis penelitian

yang telah ditetapkan.

Pendekatan penelitian ini termasuk dalam penelitian eksperimen. Penelitian

eksperimen adalah metode penelitian dilakukan dengan percobaan yang digunakan

untuk mengetahui pengaruh variabel independent (perlakuan) terhadap variabel

dependen (hasil) dalam kondisi yang terkendalikan (Sugiyono, 2021:111).

Sedangkan jenis penelitian pada kali ini adalah penelitian eksperimen semu (quasi

experimental design). Penelitian eksperimen semu adalah penelitian yang dimana

variabelnya tidak dipilih secara random atau acak (Sugiyono, 2021:118). Penelitian

ini akan memberikan perlakuan terhadap kelas eksperimen dengan menggunakan


27

model learning start with a question, sedangkan untuk kelompok kontrol atau kelas

non eksperimen tidak ada diberi perlakuan dan hanya dilakukan kegiatan

pembelajaran dengan sebagai mana mestinya. Desain penelitian ini menggunakan

nonequivalent control group design yang dimana kedua tersebut akan diberikan

pretest dan posstest untuk melihat perubahan hasil belajar yang terjadi pada kedua

kelas tersebut, akan tetapi hanya ada 1 kelas yang diberi perlakuan yaitu kelas

eksperimen. Kedua kelas tersebut tidak dipilih secara random atau acak yang dapat

digambarkan sebagai berikut (Sugiyono, 2021:120) :

O1 X O2
……………………………
O3 O4

Keterangan:
O1 : nilai pretest kelas eksperimen
O2 : nilai posttest kelas eksperimen
O3 : nilai pretest kelas non eksperimen
O4 : nilai posttest kelas non eksperimen
X : perlakuan penggunaan model pembelajaran aktif tipe learning start with a
question

3.2 Tempat dan waktu penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di UPTD SPF SD Negeri I Rimo yang beralamatkan

di Jl. Iskandar Muda Rimo, Kecamatan Gunung Meriah, Kabupaten Aceh Singkil,

Aceh. Penelitian ini direncanakan pada pembelajaran semester genap kelas IV UPTD

SPF SD Negeri 1 Rimo Tahun Pelajaran 2023/2024.


28

No Kegiatan Tahun 2023-2024


Oktobe November Desember Januari Februari Maret
r
1. Penyusunan
proposal
2. Bimbingan
proposal
3. Seminar
proposal
4. Penyusunan
instrumen
penelitian
4 Pelaksanaan
penelitian
5. Laporan
penelitian
6. Perbaikan
dan
bimbingan
skripsi
7. Sidang
skripsi
8. Perbaikan
skripsi

3.3 Populasi dan sampel

a. Populasi

Keseluruhan objek yang akan diamati dan diukur oleh peneliti disebut populasi.

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek/subjek yang mempunyai

kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh seorang peneliti dan

kemudian menarik kesimpulan dari ketetapan tersebut (Sugiyono, 2021:126).

Adapun populasi pada peneltian ini adalah siswa kelas IV UPTD SPF SD Negeri 1

Rimo yang berjumlah 60 orang dengan rincian sebagai berikut.


29

No Kelas ∑ Siswa

1. Kelas A 30 orang

2. Kelas B 30 orang

∑ 60 orang

Sumber : data UPTD SPF SDN 1 Rimo

b. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi

tersebut (Sugiyono, 2021:127). Sampel dapat diartikan sebagai anggota populasi

yang diambil menggunakan teknik tertentu. Sedangkan dipengertian lain sampel

adalah Sebagian atau wakil populasi yang diteliti dan apabila subjeknya < 100, maka

sebaiknya diambil secara keseluruhan sehingga penelitiannya merupakan penelitian

populasi (Rukajar, 2018:110). Berdasarkan pendapat para ahli diatas sampel

merupakan sebagian dari anggota populasi yang dapat mewakili untuk

dilaksanakannya sebuah penelitian.

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sensus

atau sampling total. Sensus atau sampling total adalah teknik pengambilan sampel

yang dimana seluruh anggota populasi dijadikan sampel semua (Sugiyono,

2021:134). Penelitian yang dilakukan pada populasi di bawah 100 sebaiknya

dilakukan sensus, sehingga seluruh anggota populasi tersebut dijadikan sampel

semua sebagai subyek di pelajari atau sebagai responden pemberi informasi.

Adapun sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kelas IV A yang

berjumlah 30 siswa dan IV B yang berjumlah 30 siswa. Jadi, jumlah sampel yang

digunakan dalam penelitian ini adalah 60 siswa.


30

3.4 Instrumen penelitian

Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur

fenomena alam maupun sosial yang diamati (Sugiyono , 2021:156). Dalam penelitian

ini penulis menggunakan bentuk instrument penelitian yaitu instrument tes yang

berupa soal pilihan ganda yang berjumlah 10 soal yang nantinya digunakan untuk

mengetahui perbedaan hasil belajar siswa antara kelas kontrol dengan kelas

eksperimen.

3.5 Teknik pengumpulan data

Pengumpulan data dilakukan dengan tujuan untuk mengumpulkan informasi

yang diperlukan untuk mencapai tujuan penelitian. Pemilihan teknik dan alat

pengumpulan data harus disesuaikan dengan metode yang akan digunakan dalam

penelitian. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknis tes.

Teknis tes adalah teknik yang digunakan untuk menguji kemampuan atau

pengetahuan suatu topik atau variabel yang diteliti (Saat & Mania, 2020:98)). Teknik

pengumpulan data dalam menggunakan teknis tes yang dilaksanakan pada awal

sebelum pembelajaran (pretest) dan kemudian memberikan tes kembali pada akhir

kegiatan pembelajaran (posttest).

3.6 Teknik analisis data

Teknik analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau

sumber data lain terkumpul (Sugiyono, 2021:206). Untuk mendapatkan data hasil

perhitungan yang berguna untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis

yang telah dibuat oleh penulis, maka penelitian ini menggunakan IBM SPSS

STATISTIC version 26 for windows. SPSS atau Statistical Product and Servis
31

Solutions adalah sebuah aplikasi yang digunakan untuk melakukan perhitungan

statistic dengan menggunakan program komputer (Sarwono dalam blog Muhammad

Furqon, 2021: -).

Teknik analisis data yang digunakan dalam proposal penelitian ini adalah sebagai

berikut :

a. Uji prasyarat

 Uji Normalitas

 Uji Homogenitas

b. Uji hipotesis

Analisis yang digunakan yaitu uji paired sampel t-test, tujuan dilakukannya

uji paired sampel t-test adalah untuk menguji apakah ada pengaruh penggunaan

model learning start with a question (LSQ) dalam hasil belajar IPAS materi daerahku

dan kekayaan alamnya pada siswa kelas IV UPTD SPF SD Negeri 1 Rimo.

Kriteria uji hipotesis untuk paired sampel t-test :

Jika t tabel > t hitung = Ho diterima atau Ha ditolak

Jika t tabel < t hitung = Ho ditolak atau Ha diterima

Hipotesis yang akan di uji pada penelitiam ini adalah :

Ho : Sig (1- tailed) > 0,05 : tidak terdapat pengaruh model learning start with a

question berbantu media game dalam hasil belajar materi

daerahku dan kekayaan alamnya di kelas IV UPTD SPF

SD Negeri 1 Rimo
32

Ha : Sig (1- tailed) < 0,05 : terdapat pengaruh model learning start with a question

berbantu media game dalam hasil belajar materi

daerahku dan kekayaan alamnya di kelas IV UPTD SPF

SD Negeri 1 Rimo
33

DAFTAR PUSTAKA

Abubakar, R. (2021). Pengantar Metodologi Penelitian. Yogyakarta: SUKA-Press


UIN Sunan Kalijaga.

Arischa, S. (2019). Analisis Beban Kerja Bidang Pengelolaan Sampah Dinas


Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Pekanbaru. JOM FISIP, 6(1), 1–
15.

Badriah, L. (2018). Model Learning Start with a Question (LSQ) untuk


Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SD pada Pokok Bahasan Sistem
Reproduksi. Jurnal Bio Educatio, 3(2), 22-28.

Chidlir, Y. (2022). Game edukasi wordwall, solusi mengatasi kejenuhan dalam


pembelajaran. https://guruinovatif.id/@redaksiguruinovatif/game-edukasi-
wordwall-solusi-mengatasi-kejenuhan-dalam-pembelajaran

Departemen Pendidikan Nasional. (2006). Permendiknas No 22 Tahun 2006 Tentang


Standar Isi. Jakarta : Depdiknas

Fitri, A., Anggayudha, A.R., Aldilla, K., Kinkin, K.N., Kristianti, F., & Nur, I.S.
(2021). Capaian Pembelajaran Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam
dan Sosial (IPAS) Fase A – Fase C. Jakarta Pusat: Pusat Kurikulum dan
Perbukuan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.

Fitri, A., Anggayudha, A.R., Aldilla, K., Kinkin, K.N., Kristianti, F., & Nur, I.S.
(2021). Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial. Jakarta Pusat: Pusat
Kurikulum dan Perbukuan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset,
dan Teknologi.

Furqan, M. (2021). Pengertian SPSS, Fungsi, Kegunaan, Serta Kelebihan dan


Kekurangan. [Online]. https://www.sijenius.com/2021/07/pengertianspss-
fungsi-kegunaan-kelebihan-dan-kekurangan.html/?m=1. (Diakses tanggal
20 November 2022 pukul 21.45).

Hikmawati, R. & Devi, A. Y. (2022). Keterkaitan motivasi belajar siswa dan hasil
belajar IPA di sekolah dasar. Journal Of Biology Education, 1(2), 22-27.

Gulo, N. (2018). Penerapan Learning Start with a Question Menggunakan Media


Handout dan Peta Konsep Pada Materi Hidrolisis Garam di SD Prayatna
Medan. Journal of Chemistry, Education, and Science, 2(1), 22-35.
https://doi.org/10.30743/cheds. v2i1.694

KBBI, 2016. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). [Online] Available at:
http://kbbi.web.id/pusat, [Diakses 1 Oktober 2023].
34

Lamba, R. N. (2022). Pengaruh Metode Learning Start With A Question Terhadap


Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Kelas IV SD Negeri
Batulaccu Makasar. [Skripsi, Universitas Bosowa], Makasar.

Nunzairina. (2023). Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: K-Media

Qolbiyyah, S. (2019). Penerapan Metode LSQ (Learning Start with a Question)


dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa. Jurnal Sumbula, 4(1),
149-162.
Rukajar, A. (2018). Pendekatan Penelitian Kuantitatif. Deepublisher Publisher,
Sleman

Saat, S., & Mania, S. (2020). Pengantar Metodologi Penelitian. Sulawesi Selatan:
PUSAKA ALMAIDA

Sadikin, A. & Hamidah, A. (2020). “Pembelajaran Daring Di Tengah Wabah Covid-


19.” Jurnal Ilmiah Pendidikan Biologi 6(2):214–24.

Salamun, Ana W., Syawaluddin, Rini N.A.I., Janner S., Ester J.S., Yurfiah N.S.,
Christa L., & M. Habibullah A. (2023). Model -Model Pembelajaran
Inovatif. Lampung : Yayasan Kita Menulis.

Silberman. (2016). Active Learning (101 Cara Belajar Siswa Aktif). Bandung:
Nuansa Cendekia.

Sugiyono. (2021). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945, Batang Tubuh (pasal 31


ayat 2). https://www.dpr.go.id/jdih/uu1945

Yuveta, M. (2023). Pengaruh Model Learning Start With A Question Terhadap


Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik Kelas V Sekolah Dasar Pada
Mata Pelajaran Matematika. [Skripsi, Universitas Lampung], Bandar
Lampung.
35

LAMPIRAN I

MODUL AJAR KURIKULUM MERDEKA IPAS SD KELAS 4

INFORMASI UMUM
A. IDENTITAS MODUL
Penyusun : Nofitri Aisah
Instansi : UPTD SPF SD Negeri 1 Rimo
Tahun Penyusunan : Tahun 2023
Jenjang Sekolah : SD
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS)
Fase / Kelas : B/4
BAB 5 : Cerita Tentang Daerahku
Topik : Daerahku dan Kekayaan Alamnya
Alokasi Waktu : 2 Pertemuan
B. KOMPETENSI AWAL
Mengidentifikasi dan menunjukkan kekayaan alam yang ada di daerah tempat tinggal

C. PROFIL PELAJAR PANCASILA


1) Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia,
2) Bergotong-royong,
3) Kreatif.
D. SARANA DAN PRASARANA
 Sumber Belajar : Fitri, A., Anggayudha, A.R., Aldilla, K., Kinkin, K.N., Kristianti,
F., & Nur, I.S. (2021). Buku Guru dan Siswa Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial.
Jakarta Pusat: Pusat Kurikulum dan Perbukuan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi.

Topik B. Daerahku dan Kekayaan Alamnya


 Aplikasi Wordwall
 Kartu soal

Perlengkapan peserta didik:


 Alat tulis;, buku tulis.,
Persiapan lokasi:,
 Pengaturan tempat duduk berkelompok;
E. TARGET PESERTA DIDIK
 Peserta didik reguler/tipikal: umum, tidak ada kesulitan dalam mencerna dan memahami
materi ajar.
 Peserta didik dengan pencapaian tinggi: mencerna dan memahami dengan cepat, mampu
mencapai keterampilan berfikir aras tinggi (HOTS), dan memiliki keterampilan memimpin
36

F. MODEL PEMBELAJARAN
 Pembelajaran Tatap Muka
 Model Learning Start With A Question
KOMPONEN INTI
A. CAPAIAN PEMBELAJARAN
 Peserta didik mampu mendeskripsikan keanekaragaman hayati, keberagaman budaya,
kearifan lokal dan Upaya pelestariannya
B. TUJUAN KEGIATAN PEMBELAJARAN
 Tujuan Pembelajaran :
1. Peserta didik dapat menjelaskan kekayaan alam yang ada di daerah tempat tinggalnya.
2. Peserta didik dapat mengaitkan pengaruh geografis dengan kekayaan alam di daerah
tempat tinggalnya.
3. Peserta didik dapat memberikan contoh cara yang bijak untuk memanfaatkan kekayaan
alam di daerah tempat tinggalnya.

C. PEMAHAMAN BERMAKNA
 Meningkatkan kemampuan peserta didik dalam menemukan kekayaan alam yang ada di
daerah tempat tinggalnya. mengorelasikan pengaruh geografis dengan kekayaan alam di
daerah tempat tinggalnya. dan memberikan contoh cara yang bijak untuk memanfaatkan
kekayaan alam di daerah tempat tinggalnya.

D. PERTANYAAN PEMANTIK
1. Apa saja kekayaan alam di daerah tempat tinggalku?
2. Bagaimana pengaruh geografis daerah tempat tinggalku terhadap kekayaan alamnya?
3. Bagaimana cara bijak untuk memanfaatkan kekayaan alam di daerah tempat tinggalku?
E. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan 1
Kegiatan Pendahuluan
1. Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam dan mengecek kondisi fisik dan
mental peserta didik dengan menanyakan kabar peserta didik .
2. Guru bersama peserta didik membaca doa sebelum belajar (orientasi).
3. Guru memberi acuan dengan menyampaikan Bab atau Topik pembelajaran.
4. Melakukan tanya jawab dengan pertanyaan pemantik agar menarik keingintahuan siswa
terhadap materi pelajaran yang akan berlangsung (apersepsi).
5. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
6. Guru memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari kekayaan alam yang ada di daerah
tempat tinggal dalam kehidupan sehari-hari (motivasi).

Kegiatan Inti
Fase 1 : Memilih dan menyajikan teks bacaan
1. Guru memilih bahan bacaan tentang kekayaan alam yang ada di daerah tempat tinggal
dengan mempertimbangkan informasi yang di sajikan dalam teks diusahakan hanya
informasi yang bersifat umum yang dilakukan sebelum pembelajaran berlangsung.
2. Guru menampilkan bahan bacaan yang bercerita tentang kekayaan alam yang ada di daerah
tempat tinggal untuk peserta didik
37

3. Peserta didik membaca dengan seksama bahan bacaan yang ditampilkan oleh guru melalui
infokus.
Fase 2 : Mempelajari bahan bacaan
4. Guru memberikan LKPD 1 kepada peserta didik yang didalamnya memuat bahan bacaan
tentang kekayaan yang ada di Aceh Singkil yang telah ditampilkan.
5. Peserta didik membaca bahan bacaan kembali tentang kekayaan yang ada di Aceh Singkil
yang tertera di dalam LKPD 1.
Fase 3 : Menandai bahan bacaan
6. Guru memberi intruksi kepada peserta didik agar memberi tanda pada bagian atau materi
mana yang belum di pahami.
7. Peserta didik menandai bagian tersebut di dalam LKPD 1 masing-masing.
8. Guru membagi peserta didik kedalam pasangan kelompok untuk membahas poin-poin apa
saja yang tidak diketahui
9. Peserta didik bersama pasangan kelompoknya berdiskusi tentang bahan bacaan ‘’kekayaan
yang ada di Aceh Singkil’’ yang tidak di ketahui oleh pasangan tersebut.
Fase 4 : Menuliskan pertanyaan
10. Guru memberikan kesempatan kepada setiap pasangan kelompok untuk menuliskan
pertanyaan yang sangat sulit dan yang tidak dipahami oleh peserta didik setelah berdiskusi
maksimal 2 pertanyaan di tempat yang telah disediakan di dalam LKPD 1 masing-masing.
11. Peserta didik menuliskan pertanyaan mengenai materi yang belum dipahami pada bahan
bacaan tentang kekayaan yang ada di Aceh Singkil yang telah ditampilkan yang ditulis pada
kartu soal yang ada di dalam LKPD 1.
12. Guru mengawasi peserta didik pada saat menuliskan soal agar tidak ada diskusi antar
pasangan kelompok pada saat proses penulisan pertanyaan.
Fase 5 : Mengumpulkan pertanyaan
13. Guru meminta peserta didik untuk menggunting kartu soal yang ada di LKPD 1
14. Masing-masing pasangan kelompok peserta didik mengumpulkan pertanyaan yang ditulis
kepada guru.
Fase 6 :Penguatan materi (menjawab pertanyaan)
15. Guru menyampaikan materi tentang apa saja kekayaan alam yang ada di daerah tempat
tinggal dengan berbantuan aplikasi wordwall (matching pairs)
16. Peserta didik bermain game untuk menjawab pertanyaan yang ada di dalam matching pairs
yang telah dibuat oleh guru.
17. Masing-masing peserta didik mendapat giliran untuk menjawab pertanyaan yang ada
matching pairs.
18. Guru menjelaskan materi Pelajaran dengan menjawab pertanyaan yang telah dituliskan oleh
masing-masing pasangan kelompok peserta didik.

Kegiatan Penutup
1. Bersama dengan peserta didik, guru mengadakan refleksi pembelajaran
2. Peserta didik bersama guru menyimpulkan materi pembelajaran.
3. Mengadakan tindak lanjut berupa informasi tema/subtema hari berikutnya.
4. Mengajak semua peserta didik berdo’a untuk mengakhiri pembelajaran
5. Peserta didik memberi salam kepada guru dengan melakukan “sikap duduk tegak,
Tangan di atas, kaki di bawah, tangan dilipat senyum yang lebar.
38

6. Guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam

Pertemuan 2
Kegiatan Pendahuluan
1. Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam dan mengecek kondisi fisik dan
mental peserta didik dengan menanyakan kabar peserta didik .
2. Guru bersama peserta didik membaca doa sebelum belajar (orientasi).
3. Guru memberi acuan dengan menyampaikan Bab atau Topik pembelajaran.
4. Melakukan tanya jawab dengan pertanyaan pemantik agar menarik keingintahuan siswa
terhadap materi pelajaran yang akan berlangusng (apersepsi).
5. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
6. Guru memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari hubungan kekayaan alam dengan
bentang alam dalam kehidupan sehari-hari (motivasi).

Kegiatan Inti
Fase 1 : Memilih dan menyajikan teks bacaan
1. Guru memilih bahan bacaan tentang kekayaan alam yang ada di daerah tempat tinggal
dengan mempertimbangkan informasi yang di sajikan dalam teks diusahakan hanya
informasi yang bersifat umum yang dilakukan sebelum pembelajaran berlangsung.
2. Guru menampilkan bahan bacaan yang bercerita tentang hubungan kekayaan alam dengan
bentang alam untuk peserta didik yang ditampilkan melalui infokus.
3. Peserta didik membaca dengan seksama bahan bacaan yang ditampilkan oleh guru melalui
infokus
Fase 2 : Mempelajari bahan bacaan
4. Guru menginstruksikan kepada peserta didik untuk membentuk kelompok kecil yang terdiri
dari 4-5 orang.
5. Peserta didik mempelajari bahan bacaan tentang hubungan kekayaan alam dengan bentang
alam dengan kelompok kecil yang sudah di bentuk.
6. Guru membagikan LKPD 2 kepada setiap kelompok.
7. Setiap kelompok membaca bersama-sama kembali bahan bacaan yang ada tertera pada
LKPD 2.
Fase 3 : Menandai bahan bacaan
8. Pada saat proses membaca bahan bacaan tentang hubungan kekayaan alam dengan bentang
alam guru memberi intruksi kepada setiap kelompok untuk menandai bagian mana yang
belum dipahami setelah di diskusikan bersama dengan teman satu kelompoknya.
9. Setiap kelompok menandai bahan bacaan tentang hubungan kekayaan alam dengan bentang
alam pada LKPD 2.
Fase 4 : Menuliskan pertanyaan
10. Guru memberikan kesempatan kepada setiap kelompok untuk menulis 3-4 pertanyaan yang
dianggap sangat sulit untuk dimengerti dari bahan bacaan tentang hubungan kekayaan alam
dengan bentang alam
11. Setiap kelompok menuliskan pertanyaan tersebut pada tempat yang tersedia pada LKPD 2.
12. Guru mengawasi setiap kelompok pada saat penulisan pertanyaan agar semua anggota
kelompok ikut berpartisipasi.
Fase 5 : Mengumpulkan pertanyaan
13. Guru meminta setiap perwakilan kelompok untuk mengemukakan ke depan kelas
39

pertanyaan yang telah dituliskan.


14. Setiap perwakilan kelompok mengemukakan pertanyaan yang telah ditulis di dalam LKPD
2.
15. Bersama dengan perwakilan kelompok mengemukakan pertanyaan guru juga
memindahkan pertanyaan tersebut kedalam aplikasi wordwall
Fase 6 : Penguatan materi (menjawab pertanyaan)
16. Guru memberikan game kepada peserta didik.
17. Guru menyampaikan peraturan game yang akan dilaksanakan.
18. Masing-masing peserta didik diberikan kesempatan untuk bermain dan memilih box yang
ada di infokus.
19. Setiap box berisi pertanyaan yang harus dijawab oleh peserta didik.
20. Peserta didik yang tidak bisa menjawab maka peserta didik lain membantu menjawab
pertanyaan yang telah dipilih.
21. Guru memberikan contoh mind mapping
22. Setelah itu, peserta didik membuat mind maping atau peta konsep dari pembelajaran.
23. Peserta didik mengumpulkan hasil mind maping berdasarkan kreativitas mereka.

Kegiatan Penutup
1. Bersama dengan peserta didik, guru mengadakan refleksi pembelajaran
2. Peserta didik bersama guru menyimpulkan materi pembelajaran.
3. Mengadakan tindak lanjut berupa informasi tema/subtema hari berikutnya.
4. Mengajak semua peserta didik berdo’a untuk mengakhiri pembelajaran
5. Peserta didik memberi salam kepada guru dengan melakukan “sikap duduk tegak” Tangan di
atas, kaki di bawah, tangan dilipat senyum yang lebar.
6. Guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam

F. REFLEKSI
Topik B: Daerahku dan Kekayaan Alamnya
1. Menurut kalian, apa kekayaan daerah kalian yang paling penting? Mengapa?
2. Menurut kalian, adakah keterkaitan antara kenampakan alam/bentang alam daerah tempat
tinggalmu dengan potensi kekayaan alam yang dimiliki daerah kalian? Coba ceritakan dengan
singkat.
3. Apa saja yang sudah dilakukan masyarakat daerah kalian untuk memanfaatkan kekayaan alam
di daerah tempat tinggal kalian?
4. Menurut kalian, seberapa penting mengelola kekayaan alam dengan bijak?
Mengapa?
5. Apakah menurut kalian masyarakat di daerah tempat tinggalmu sudah bijak dalam mengelola
kekayaan alamnya dengan baik?
6. Menurut kalian, apa hal yang dapat diupayakan untuk menjaga kelestarian kekayaan alam yang
dimiliki daerahmu, hingga dapat terus dinikmati oleh generasi berikutnya?

Refleksi Guru
Agar proses belajar selanjutnya lebih baik lagi, mari lakukan refleksi diri dengan
menjawab pertanyaan berikut.
1. Apa yang sudah berjalan baik di dalam kelas? Apa yang saya sukai dari kegiatan pembelajaran
kali ini? Apa yang tidak saya sukai?
40

2. Pelajaran apa yang saya dapatkan selama pembelajaran?


3. Apa yang ingin saya ubah untuk meningkatkan/memperbaiki pelaksanaan/hasil pembelajaran?
4. Dengan pengetahuan yang saya dapat/miliki sekarang, apa yang akan saya lakukan jika harus
mengajar kegiatan yang sama di kemudian hari?
5. Kapan atau pada bagian mana saya merasa kreatif ketika mengajar? Mengapa?
6. Pada langkah ke berapa peserta didik paling belajar banyak?
7. Pada momen apa peserta didik menemui kesulitan saat mengerjakan tugas akhir mereka?
8. Bagaimana mereka mengatasi masalah tersebut dan apa peran saya pada saat itu?

G. ASESMEN / PENILAIAN
Penilaian
Rubrik Penilaian Mind Mapping
Kriteria
Sangat Baik Baik Cukup Perlu Perbaikan
penilaian
Konten Memenuhi Memenuhi dua Memenuhi satu Tidak memenuhi
semua dari ketentuan dari ketentuan ketentuan
ketentuan konten. konten. konten
konten
Desain Warna Memenuhi dua Memenuhi satu Seluruh kriteria
tidak terpenuhi
menarik, poster kriteria desain kriteria desain
proporsional, yang baik. yang baik.
teks mudah
terbaca
Kreativitas Memanfaatkan Memanfaatkan Memanfaatkan Tidak terlihat
menggunakan
banyak barang dua jenis barang satu jenis
barang bekas
bekas. bekas. barang bekas
Penyelesaian Aktif mencari Bisa mencari Memerlukan Tidak terlihat
masalah dan ide atau mencari solusi namun bantuan setiap ada inisiatif
kemandirian solusi jika ada dengan arahan menemukan untuk meminta
hambatan. sesekali. kesulitan, bantuan.
namun terlihat
ada inisiatif
untuk meminta
bantuan.

H. KEGIATAN PENGAYAAN DAN REMEDIAL


Pengayaan
 Peserta didik dengan nilai rata-rata dan nilai diatas rata-rata mengikuti pembelajaran dengan
pengayaan.
41

Remedial
 Diberikan kepada peserta didik yang membutuhkan bimbingan untuk memahami materi atau
pembelajaran mengulang kepada siswa yang belum mecapai CP.
LAMPIRAN
A. LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
42
43
44
45

B. BAHAN BACAAN GURU & PESERTA DIDIK


46
47

C. GLOSARIUM
Peserta didik diharapkan dapat menemukan hubungan potensi kekayaan alam dengan kenampakan
alam daerahnya, serta upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga kekayaan alam daerahnya tersebut
dengan belajar mengenai potensi kekayaan alam khas daerahnya. Selain itu, peserta didik diharapkan
mampu menemukan pengaruh masyarakat pendatang terhadap kehidupan masyarakat di daerah
tempat tinggalnya, serta menemukan hubungan antara kenampakan alam dengan mata pencaharian
masyarakat di daerah tempat tinggalnya.
D. DAFTAR PUSTAKA
 Fitri, A., Anggayudha, A.R., Aldilla, K., Kinkin, K.N., Kristianti, F., & Nur, I.S. (2021).
Buku Guru Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial. Jakarta Pusat: Pusat Kurikulum dan
Perbukuan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
 Fitri, A., Anggayudha, A.R., Aldilla, K., Kinkin, K.N., Kristianti, F., & Nur, I.S. (2021).
Buku Siswa Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial. Jakarta Pusat: Pusat Kurikulum dan
Perbukuan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
48

LAMPIRAN II
Kisi-Kisi Soal Hasil Belajar IPAS Materi Daerahku dan Kekayaan Alamnya (Pretest)

Capaian Tujuan Indikator Soal Nomor Jenjang


Pembelajaran Soal Soal
Peserta didik Peserta didik dapat Dari gambar di atas 3 (d) C2
mampu menjelaskan peserta didik dapat
mendeskripsikan kekayaan alam yang menjelaskan di daerah 5 (a) C2
keanekaragaman ada di daerah tempat mana kekayaan alam
hayati, tinggalnya tersebut terdapat. 8 (d) C2
keberagaman
budaya, kearifan Peserta didik dapat Dari gambar dan 2 (c) C4
lokal dan Upaya memberikan contoh uraian di atas, peserta
pelestariannya cara yang bijak untuk didik dapat 4 (c) C2
memanfaatkan memberikan contoh
kekayaan alam di cara memanfaatkan 6 (a) C4
daerah tempat kekayaan alam
tinggalnya. tersebut. 9 (d) C2

Peserta didik dapat Berdasarkan tempat 1 (b) C4


mengaitkan tinggal, peserta didik
pengaruh geografis dapat mengaitkan 7 (c) C2
dengan kekayaan pengaruh tempat
alam di daerah tinggal dengan potensi 10 (a) C4
tempat tinggalnya. sumber daya alam
yang ada pada setiap
daerah.
49

Posttest

Capaian Tujuan Indikator Soal Nomor Jenjang


Pembelajaran Soal Soal
Peserta didik Peserta didik dapat Dari gambar di atas 1 (a) C2
mampu menjelaskan peserta didik dapat
mendeskripsikan kekayaan alam yang menjelaskan di daerah 3 (a) C2
keanekaragaman ada di daerah tempat mana kekayaan alam
hayati, tinggalnya tersebut terdapat. 4 (a) C2
keberagaman
budaya, kearifan Peserta didik dapat Dari gambar di atas, 6 (d) C2
lokal dan Upaya memberikan contoh peserta didik dapat
pelestariannya cara yang bijak untuk memberikan contoh 7 (c) C2
memanfaatkan cara memanfaatkan
kekayaan alam di kekayaan alam 8 (a) C4
daerah tempat tersebut.
tinggalnya. 9 (a) C4

Peserta didik dapat Berdasarkan tempat 2 (b) C4


mengaitkan tinggal, peserta didik
pengaruh geografis dapat mengaitkan 5 (b) C2
dengan kekayaan pengaruh tempat
alam di daerah tinggal dengan potensi 10 (b) C4
tempat tinggalnya. sumber daya alam
yang ada pada setiap
daerah.

LAMPIRAN III
50

INSTRUMEN SOAL PRETEST


Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS)
Nama :
Kelas / Semester :
Pilihlah jawaban yang paling tepat dengan memberikan tanda silang (x) pada
salah satu huruf a,b,c dan d!
1. Lani tinggal di Berastagi (Sumatera Utara), sedangkan Dewi tinggal di
Gosong Telaga (Aceh Singkil). Potensi sumber daya alam di daerah tempat
tinggal Lani dan Dewi berbeda karena dipengaruhi oleh …..
a. Pergantian musim
b. Bentang alam
c. Kenampakan buatan
d. Pemimpin daerah

2. Perhatikan pernyataan dibawah ini!


1) Penanaman kembali hutan-hutang yang gundul
2) Menebang pohon sembarangan
3) Membuang limbah plastik ke Sungai
4) Melakukan sistem tebang pilih
5) Membatasi pengambilan kekayaan alam yang berlebihan
Dari pernyataan di atas, manakah yang termasuk perilaku pelestarian
kekayaan alam dengan benar...
a. 1), 2) dan 3)
b. 2), 3) dan 4)
c. 1), 4) dan 5)
d. 1), 3) dan 5)

3. Perhatikan gambar di bawah ini!

Sumber : Blog Sahabat Pedalaman.com


51

Indonesia memiliki beragam kekayaan alam. Salah satu kekayaan alamnya


ditunjukkan oleh gambar di atas. Lokasi dari kekayaan alam tersebut yaitu...
a. Aceh Tamiang
b. Aceh Singkil
c. Aceh Selatan
d. Sabang

4. Berikut yang buka merupakan dampak positif sikap-sikap yang bijaksana


terhadap tumbuhan adalah ....
a. Kelestarian tumbuhan terjaga
b. Lingkungan menjadi asri
c. Kelangkaan tumbuhan
d. Air bersih tetap bersedia

5. Perhatikan gambar di bawah ini!

Sumber : Serambinews.com
Gambar diatas merupakan gambar air terjun yang sangat asri yang dimana
Ketika kita ingin melihat dan menikmati air terjun tersebut harus menempuh
perjalanan yang cukup Panjang. Dimanakah air terjun tersebut berada ……..
a. Suro
b. Rimo
c. Gunung Lagan
d. Siatas

6. Perhatikan kenampakan alam berikut!


1) Sungai
2) Waduk
3) Dataran rendah
4) pegunungan
Kenampakan alam yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat setempat untuk
PLTA ditunjukkan oleh nomor...
52

a. 1 dan 2
b. 2 dan 3
c. 3 dan 4
d. 1 dan 4

7. Perhatikan gambar di bawah ini!

Sumber : Katadata.com
Sumber daya alam yang ditunjukkan oleh gambar di atas banyak diperoleh
dari daerah yang...
a. Dekat dengan pantai
b. Subur dan bersuhu tinggi
c. Suhu rendah dan curah hujan tinggi
d. Permukaannya datar dan gambut

8. Perhatikan gambar di bawah ini!

Sumber : Good News.com


Gambar di atas memperlihatkan bahwa suaka margasatwa rawa yang dimana
rawa tersebut masih asri. Di dalam rawa tersebut banyak spesies seperti
hewan-hewan unik yang mendiami rawa tersebut. Coba perhatikan gambar
diatas dimanakah rawa tersebut berada…….
53

a. Aceh Tamiang
b. Banda Aceh
c. Meulaboh
d. Aceh Singkil

9. Kuala Baru yang terletak di Kabupaten Aceh Singkil merupakan daerah


penghasil kayu madu. Berikut upaya pemanfaatan sumber daya alam tersebut
secara bijak yaitu. . .
a. Menebang pohon yang muda
b. Mengekploitasi pohon
c. Membuat terasering
d. Menerapkan tebang pilih

10. Tina Perhatikan pernyataan berikut


(1) Jenis iklim dan cuaca
(2) Bentuk relief
(3) Tipe tanah
(4) Perkembangan masyarakat
(5) Jumlah penduduk
Faktor geografis yang memengaruhi kekayaan alam adalah ….
a. (1), (2), dan (3).
b. (1), (2), dan (4).
c. (1), (3), dan (5).
d. (2), (4), dan (5).
54

INSTRUMEN SOAL POSTTEST


Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS)
Nama :
Kelas / Semester :
Pilihlah jawaban yang paling tepat dengan memberikan tanda silang (x) pada
salah satu huruf a,b,c dan d!

1. perhatikan gambar di bawah ini!

Sumber : Kompasiana.com
Berdasarkan gambar di atas ini adalah pemukiman disekitar pegunungan
yang berada di Berastagi, Sumatera Utara. Daerah ini memiliki alam yang
masih asri dengan suasana sejuk. Potensi sumber daya alam yang terletak di
pemukiman Pegunungan Berastagi yaitu...
a. Lahan strawberry
b. Perkebunan sawit
c. Pantai
d. Irigasi

2. Perhatikan pernyataan berikut


(1) Jenis iklim dan cuaca
(2) Bentuk relief
(3) Tipe tanah
(4) Perkembangan masyarakat
(5) Jumlah penduduk
Faktor geografis yang memengaruhi kekayaan alam adalah ….
55

a. (1), (2), dan (3).


b. (1), (2), dan (4).
c. (1), (3), dan (5).
d. (2), (4), dan (5).

3. Perhatikan gambar di bawah ini!

Sumber : Lentera24.com
Indonesia memiliki beragam kekayaan alam. Salah satu kekayaan alamnya
ditunjukkan oleh gambar di atas. Lokasi dari kekayaan alam tersebut yaitu...
a. Pulau Banyak (Aceh Singkil)
b. Gosong Telaga (Aceh Singkil)
c. Bakongan (Aceh Selatan)
d. Tapaktuan (Aceh Selatan)

4. Perhatikan gambar di bawah ini!

Sumber : Direktori Partiwisata.com


Kekayaan alam pada gambar di atas adalah waduk yang dimanfaatkan
sebagai irigasi. Waduk di atas terletak di daerah …….
56

a. Sianjo-anjo
b. Sukarejo
c. Lipat Kajang
d. Silatong

5. Perhatikan gambar di bawah ini!

Sumber : NUSABALI.com
Gambar di atas menunjukkan salah satu kekayaan alam yang diperoleh dari
kenampakan alam berupa....
a. Pegunungan
b. Dataran rendah
c. Pantai
d. Waduk

6. Rumah Dimas dekat dengan pantai yang asri dan indah. Salah satu upaya
yang dapat dilakukan Dimas untuk menfaatkan kenampakan alam di sekitar
rumahnya yaitu kecuali . .
a. Membuat tambak udang
b. Membangun sarana pariwisata
c. Membuat garam dapur
d. Membuat perkebunan sawit
57

7. Perhatikan gambar di bawah ini!

Sumber : CNN Indonesia.com


Berikut contoh pemanfaatan sumber daya alam yang bijak berdasarkan
gambar di atas yaitu...
a. Menggunakan pukat harimau
b. Menggunakan aliran listrik
c. Menggunakan mata jaring yang besar
d. Menggunakan bahan-bahan peledak

8. Perhatikan kenampakan alam berikut!


1) Sungai
2) Laut
3) Dataran rendah
4) Pegunungan
Kenampakan alam yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat setempat untuk
PLTA ditunjukkan oleh nomor...
a. Nomor 1
b. Nomor 2
c. Nomor 3
d. Nomor 4

9. Perhatikan pernyataan dibawah ini!


1) Penanaman kembali hutan-hutang yang gundul
2) Menebang pohon sembarangan
3) Membuang limbah plastik ke Sungai
4) Melakukan sistem tebang pilih
5) Membatasi pengambilan kekayaan alam yang berlebihan
Dari pernyataan di atas, manakah yang termasuk perilaku pelestarian
kekayaan alam dengan benar...
58

a. 1), 2) dan 3)
b. 2), 3) dan 4)
c. 1), 4) dan 5)
d. 1), 3) dan 5)

10. Kekayaan alam harus kita jaga kelestariannya, agar tidak terjadi bencana
alam.
(1) Memberi pengarahan kepada warga akan pentingnya menggunakan
kekayaan alam
(2) Memberi penyuluhan kapada warga untuk mengadakan penghijauan
(3) Mengajak warga harus membangun tanggul Sungai
(4) Menyadarkan warga akan pentingnya gotong royong
Upaya yang harus kita lakukan untuk melestarikan kekayaan alam adalah …
a. (1) dan (4)
b. (1) dan (2)
c. (1) dan (3)
d. (2) dan (4)

Anda mungkin juga menyukai