Anda di halaman 1dari 10

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

BERBANTUAN MEDIA POWERPOINT GUNA MENINGKATKAN MOTIVASI

BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS XI IPS 2

SMA NEGERI 5 TAKENGON

PROPOSAL

diajukan untuk melengkapi tugas-tugas mata kuliah Penelitian Pendidikan

Oleh

Farida Julinda

1906101020033

JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SYIAH KUALA

BANDA ACEH

2021
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pendidikan merupakan hak setiap warga Negara dan kebutuhan bagi insan yang

hidup di dunia. Pendidikan merupakan suatu keharusan bagi manusia karena dengan

pendidikan manusia akan memiliki kemampuan dan kepribadian yang berkembang.

Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab II

pasal 3 menyatakan:

“ pendidikan nasional berfungsi mengembangakan kemampuan dan

membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi

peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan

Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan

menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.”

Dalam sejarahnya, pendidikan diberikan dalam bentuk yang beragam baik itu

secara formal maupun informal. Pemikir-pemikir memiliki anggapan bahwa pendidikan

adalah upaya sadar manusia untuk mengeksplorasi intelektual dan pengalaman diri.

Tanpa pendidikan, manusia tidak akan bisa berkembang dan mengembangkan

kebudayaan secara sempurna. Dalam pewarisan nilai-nilai secara massal melalui media

yang di anggap paling penting yaitu lembaga pendidikan formal atau sekolah. Sampai

saat ini sekolah sebagai lembaga pendidikan terus di anggap penyedia terbaik untuk

generasi yang akan datang.

Dalam penyelenggaraan setiap jenis pendidikan unsur utama merupakan belajar

dan pembelajaran. Lembaga formal yang menyediakan proses belajar dan pembelajaran
yang terdiri dari berbagai pelajaran salah satunya pelajaran sejarah. Mempelajari sejarah

mampu membentuk watak dan perilaku manusia yang cinta akan tanah air dan

menjunjung tinggi persatuan bangsa. Pembelajaran di sekolah merupakan alternatif

terbaik untuk mencapai tujuan tersebut. Dewasa ini, siswa mengalami penurunan

motivasi dalam mempelajari dan memahami pelajaran sejarah dengan sungguh-

sungguh. Pelajaran sejarah dikatakan sebagai pelajaran yang paling membosankan, hal

ini disebabkan pemikiran peserta didik yang mengutarakan bahwa pelajaran sejarah

hanya merupakan hafalan saja dari tahun ke tahun.

Selain itu, factor pemicu kebosanan adalah guru kurang menarik dalam

mengajar di kelas dan jarang menggunakan media mengajar yang bervariasi sehingga

kurang menarik perhatian siswa. Dilihat dari aspek siswa itu sendiri, dalam proses

belajar mengajar kinginan siswa untuk berhasil memahami pelajaran sejarah juga sangat

melemah. Semangat belajar dan berfikir kritis tidak menjadi hal yang diutamakan.

Siswa-siswa cenderung terdiam dan tidak ikut aktif dalam pembelajaran. Penggunanan

media pengajaran sejarah biasanya juga hanya terbatas pada pembelajaran seperti foto,

dan video. Ketika menjelaskan pun guru lebih cenderung melakukan metode ceramah

dengan menceritakan materi sejarah didepan ruang kelas.

Berdasarkan observasi awal yang dilakukan di kelas XI IPS 2 SMA Negeri 5

Takengon didapati suasana kelas dimana terdapat beberapa siswa yang kurang

memperhatikan penjelasan guru, masing-masing sibuk dengan aktivitas lain. Kondisi ini

seharusnya menjadi perhatian guru untuk menciptakan suasana kelas yang

menyenangkan.

Berdasarkan data-data di atas, model pembelajaran Problem Based Leraning

menjadi model pembelajaran yang mampu membangun pengetahuan siswa lewat


keterlibatan dalam proses pembelajaran sehingga proses pembelajaran lebih berpusat

kepada siswa. Selain menjadi pembangkit motivasi penggunaan model pembelajaran

Problem Based Learning membuat suasana kelas menjadi lebih menyenangkan dan

tidak terasa membosankan. Pembelajaran dengan model Problem Based Learning

mempunyai berbagai keunggulan dari pada model pembelajaran lain. Keunggulan

dengan penerapan model Problem Based Learning bagi siswa, antara lain (1) lebih

memahami isi pelajaran; (2) menantang untuk menemukan pengetahuan baru, (3)

meningkatkan aktivitas pembelajaran; (4) memahami masalah dalam dunia nyata; (5)

lebih menyenangkan; (6) mengembangkan berpikir kritis; (7) mengaplikasikan

pengetahuan (Sanjaya, 2014:220² 221).

Didukung dengan penggunaan media dalam pembelajaran dapat meningkatkan

motivasi-motivasi siswa hingga terciptanya optimalisasi proses belajar mengajar.

Metode dan media pengajaran harus disesuaikan dengan tepat supaya terwujudnya

proses pembelajaran yang efektif salah satunya menggunakan media pembelajaran yang

dikemas dalam bentuk yang lebih modern dan berbasis peningkatan teknologi.

Pemanfaatan multimedia yang dimaksud adalah multimedia yang bersifat edukatif yang

mampu merangsang daya pikir, kemampuan memecahkan masalah, meningkatkan

konsentrasi baik secara individu maupun kelompok. Media digital berupa Powerpoint

merupakan media pembelajaran sederhana berbasis template menarik yang disajikan

dalam microsoft, canva, design presentation dll yang dikembangkan menggunakan

prinsip visual dan audio. Media mengajak siswa menjelajahi sejarah dari berbagai sudut

pandang dengan cara yang menyenangkan. Hal ini juga mengajak siswa berfikir mandiri

terhadap permasalahan yang ada.


Pengembangan media Powerpoint membantu guru dalam menyajikan informasi

yang dikemas secara menarik. Selanjutnya media juga mampu meningkatkan peserta

didik untuk berani tampil dan lebih aktif di dalam kelas. Berdasarkan urain di atas,

maka peneliti tertarik mengadakan penelitian dengan judul “Penerapan Model

Pembelajaran Problem Based Learning Berbantuan Media Powerpoint Terhadap

Motivasi Belajar Sejarah Siswa Kelas XI IPS 2 SMA Negeri 5 Takengon.

1.2. Rumusan Masalah

Rumusan masalah merupakan suatu bentuk pertanyaan yang akan dicari

jawabannya melalui teknik pengumpulan data secara sistematis untuk mendukung

pemecahan suatu pokok permasalahan. Berdasarkan latar belakang masalah di atas,

maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana penerapan model pembelajaran problem based learning (PLB)

berbantuan media Powerpoint terhadap motivasi belajar siswa Kelas XI IPS 2

SMA Negeri 5 Takengon?

2. Apakah penerapan model pembelajaran problem based learning (PLB)

berbantuan media Powerpoint meningkatkan motivasi belajar sejarah siswa

Kelas XI IPS 2 SMA Negeri 5 Takengon?

1.1 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang sudah dipaparkan di atas, maka penelitian

yang dilakukan bertujuan untuk:

1. Untuk mengetahui penerapan model pembelajaran problem based learning

(PLB) berbantuan media powerpoint terhadap motivasi belajar sejarah siswa

Kelas XI IPS 2 SMA Negeri 5 Takengon.


2. Untuk mengetahui Apakah penerapan model problem based learning (PLB)

berbantuan Powerpoint putar dapat meningkatkan motivasi belajar siswa kelas

XI IPS 2 SMA Negeri 5 Takengon.

1.2 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat baik secara teoritis

maupun secara praktis, yaitu:

1. Manfaat Teoritis

Secara teoretis hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya

khazanah ilmu pengetahuan pendidikan pada umumnya, khususnya pada mata

pelajaran sejarah dengan menerapkan model pembelajaran Problem Based

Learning (PLB) berbantuan Powerpoint putar diharapkan akan menambah

model pembelajaran di SMA Negeri 5 Takengon, umumnya Kabupaten Aceh

Tengah dan penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar untuk penelitian

selanjutnya.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi peneliti, sebagai bekal untuk menjadi calon guru mata pelajaran

sejarah dan dapat memperoleh pengalaman langsung dalam menerapkan

model pembelajaran Problem Based Learning (PLB) berbantuan media

Powerpoint di SMA Negeri 5 Takengon.

b. Bagi peneliti lain, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan

referensi untuk penelitian selanjutnya.

c. Bagi guru, sebagai masukan untuk memilih model pembelajaran dalam

melaksanakan proses belajar dan mengajar yang berkualitas.


d. Bagi siswa, dapat memaksimalkan motivasi belajar sejarah.

1.3 Anggapan Dasar

Anggapan dasar menjadi pangkal dalam usaha untuk melakukan penelitian.

Anggapan dasar adalah sesuatu yang diyakini kebenarannya oleh peneliti yang

berfungsi sebagai hal-hal yang dipakai untuk tempat berpijak bagi peneliti di dalam

melaksanakan penelitiannya (Arikunto, 2010:63). Adapun yang menjadi anggapan

dasar dalam penelitian ini adalah model pembelajaran Problem Based Learning (PLB)

berbantuan media Powerpoint salah satu model yang efektif dalam meningkatkan

motivasi belajar siswa.

1.4 Hipotesis

Hipotesis semacam asumsi sementara dalam sebuah penelitian. Hipotesis

merupakan jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian sampai

terbukti melalui data yang terkunpul dalam bentuk pertanyaan. Dikatakan sementara

karena jawaban yang diberikan masih berdasarkan pada teori yang relavan belum

berdasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data

(Sugiyono, 2017:63). Berdasarkan pengertian tersebut maka yang menjadi hipotesis

dalam penelitian ini diduga model pembelajaran Problem Based Learning (PLB)

berbantuan Powerpoint efektif dalam meningkatkan motivasi belajar siswa kelas XI IPS

2 SMA Negeri 5 Takengon.

Model pembelajaran Problem Based Learning (PLB) mampu meningkatkan

semangat belajar siswa dikarenakan teknik pembelajaran yang memusatkan perhatian

siswa, dimana siswa tidak dibatasi dalam kebebasan mengeluarkan pendapat dan

cenderung berusaha memecahkan masalah baik secara kelompok maupun individu.

Media PowerPoint juga dapat menjadi jawaban terkait dengan konten masalah yang
kemungkinan kecil untuk dibawa ke ruang kelas. Duch (2001:50) menyatakan "the

generally are not found in traditional texts, so the search for material for a problem-

based course takes a certain amount of creativity". Permasalahan yang sulit untuk

ditemukan pada buku sumber belajar, menjadi masalah tersendiri. Integrasi PowerPoint

yang bersifat multimedia dalam model Problem Based Learning diharapkan hal tersebut

dapat diatasi. Pada akhirnya akan mampu membawa siswa untuk dapat aktif dalam

memecahkan suatu permasalahan. Selain itu, siswa memperoleh pengetahuan konsep

dasar dari materi pokok yang diajarkan.

1.5. Ruang Lingkup Penelitian dan Keterbatasan Penelitian

Setiap penelitian yang dilakukan harus memiliki ruang lingkup dan batasan yang

jelas, guna mencegah luasnya materi dan kegagalan dalam memahami maksud dan

tujuan penelitian. Penelitian ini dilakukan pada kelas XII.IPS.2 di SMA Negeri 5

Takengon. Penelitian yang dilakukan sebatas mengetahui keberhasilan metode

Problem Based Learning dengan model Powerpoint di SMAN 5 Takengon.

1.6. Kerangka Pemikiran

Rendahnya motivasi belajar peserta didik dewasa ini adalah sebuah masalah

yang harus di pecahkan solusinya oleh lembaga pendidikan. Salah satu alternatif

pemecahan masalah dan upaya meningkatkan motivasi belajar sejarah siswa adalalah

dengan menggunakan metode dan model pembelajaran interaktif yang menarik dan

melibatkan langsung secara kompleks peserta didik dalam prosesnya.

Mewujudkan mindset siswa tentang belajar bermakna dan sepanjang hayat

merupakan keharusan guru pada era sekarang. Pembiasaan tersebut dapat dilakukan

melalui sebuah pembelajaran yang bermuara dari sebuah permasalahan. Cara yang

paling tepat yaitu mengimplementasikan model Problem Based Learning. Akan tetapi,
salah satu tantangan dalam mengimplementasikan Problem Based Learning yaitu

masalah minat siswa dalam memecahkan sebuah permasalahan. Membangkitkan

minat siswa dalam proses pemecahan masalah merupakan langkah yang penting untuk

dilakukan dalam sebuah proses pembelajaran. Penggunaan media dan teknologi dalam

proses pembelajaran mengakibatkan potensi indera pembelajar dapat diakomodasi

sehingga hasil belajar akan meningkat. Integrasi PowerPoint yang bersifat multimedia

dalam model Problem Based Learning diharapkan hal tersebut dapat diatasi. Pada

akhirnya akan mampu membawa siswa untuk dapat aktif dalam memecahkan suatu

permasalahan.

1.5 Sistematika Penulisan

Dalam penulisan penelitian ini disusun terdiri atas lima bab dengan rincian

sebagai berikut:

1. Bab satu yaitu pendahuluan yang berisi tentang latar belakang masalah, rumusan

masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan.

2. Bab dua yaitu kajian teori yang berisi tentang persepsi, kurikulum 2013, dan

pembelajaran sejarah.

3. Bab tiga yaitu metode penelitian yang berisi tentang tempat penelitian,

pendekatan penelitian, jenis penelitian, teknik pengumpulan data, analisis data,

dan keabsahan data.

4. Bab empat yaitu hasil penelitian dan pembahasan yang berisi tentang deskripsi

lokasi penelitian, deskripsi hasil penelitian, dan pembahasan.

5. Bab lima yaitu penutup yang berisi tentang kesimpulan dan saran.

Anda mungkin juga menyukai