PROPOSAL
Oleh
Farida Julinda
1906101020033
BANDA ACEH
2021
BAB I
PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan hak setiap warga Negara dan kebutuhan bagi insan yang
hidup di dunia. Pendidikan merupakan suatu keharusan bagi manusia karena dengan
pasal 3 menyatakan:
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
Dalam sejarahnya, pendidikan diberikan dalam bentuk yang beragam baik itu
adalah upaya sadar manusia untuk mengeksplorasi intelektual dan pengalaman diri.
kebudayaan secara sempurna. Dalam pewarisan nilai-nilai secara massal melalui media
yang di anggap paling penting yaitu lembaga pendidikan formal atau sekolah. Sampai
saat ini sekolah sebagai lembaga pendidikan terus di anggap penyedia terbaik untuk
dan pembelajaran. Lembaga formal yang menyediakan proses belajar dan pembelajaran
yang terdiri dari berbagai pelajaran salah satunya pelajaran sejarah. Mempelajari sejarah
mampu membentuk watak dan perilaku manusia yang cinta akan tanah air dan
terbaik untuk mencapai tujuan tersebut. Dewasa ini, siswa mengalami penurunan
sungguh. Pelajaran sejarah dikatakan sebagai pelajaran yang paling membosankan, hal
ini disebabkan pemikiran peserta didik yang mengutarakan bahwa pelajaran sejarah
Selain itu, factor pemicu kebosanan adalah guru kurang menarik dalam
mengajar di kelas dan jarang menggunakan media mengajar yang bervariasi sehingga
kurang menarik perhatian siswa. Dilihat dari aspek siswa itu sendiri, dalam proses
belajar mengajar kinginan siswa untuk berhasil memahami pelajaran sejarah juga sangat
melemah. Semangat belajar dan berfikir kritis tidak menjadi hal yang diutamakan.
Siswa-siswa cenderung terdiam dan tidak ikut aktif dalam pembelajaran. Penggunanan
media pengajaran sejarah biasanya juga hanya terbatas pada pembelajaran seperti foto,
dan video. Ketika menjelaskan pun guru lebih cenderung melakukan metode ceramah
Takengon didapati suasana kelas dimana terdapat beberapa siswa yang kurang
memperhatikan penjelasan guru, masing-masing sibuk dengan aktivitas lain. Kondisi ini
menyenangkan.
Problem Based Learning membuat suasana kelas menjadi lebih menyenangkan dan
dengan penerapan model Problem Based Learning bagi siswa, antara lain (1) lebih
memahami isi pelajaran; (2) menantang untuk menemukan pengetahuan baru, (3)
meningkatkan aktivitas pembelajaran; (4) memahami masalah dalam dunia nyata; (5)
Metode dan media pengajaran harus disesuaikan dengan tepat supaya terwujudnya
proses pembelajaran yang efektif salah satunya menggunakan media pembelajaran yang
dikemas dalam bentuk yang lebih modern dan berbasis peningkatan teknologi.
Pemanfaatan multimedia yang dimaksud adalah multimedia yang bersifat edukatif yang
konsentrasi baik secara individu maupun kelompok. Media digital berupa Powerpoint
prinsip visual dan audio. Media mengajak siswa menjelajahi sejarah dari berbagai sudut
pandang dengan cara yang menyenangkan. Hal ini juga mengajak siswa berfikir mandiri
yang dikemas secara menarik. Selanjutnya media juga mampu meningkatkan peserta
didik untuk berani tampil dan lebih aktif di dalam kelas. Berdasarkan urain di atas,
1. Manfaat Teoritis
Tengah dan penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar untuk penelitian
selanjutnya.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi peneliti, sebagai bekal untuk menjadi calon guru mata pelajaran
b. Bagi peneliti lain, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan
Anggapan dasar adalah sesuatu yang diyakini kebenarannya oleh peneliti yang
berfungsi sebagai hal-hal yang dipakai untuk tempat berpijak bagi peneliti di dalam
dasar dalam penelitian ini adalah model pembelajaran Problem Based Learning (PLB)
berbantuan media Powerpoint salah satu model yang efektif dalam meningkatkan
1.4 Hipotesis
terbukti melalui data yang terkunpul dalam bentuk pertanyaan. Dikatakan sementara
karena jawaban yang diberikan masih berdasarkan pada teori yang relavan belum
dalam penelitian ini diduga model pembelajaran Problem Based Learning (PLB)
berbantuan Powerpoint efektif dalam meningkatkan motivasi belajar siswa kelas XI IPS
siswa, dimana siswa tidak dibatasi dalam kebebasan mengeluarkan pendapat dan
Media PowerPoint juga dapat menjadi jawaban terkait dengan konten masalah yang
kemungkinan kecil untuk dibawa ke ruang kelas. Duch (2001:50) menyatakan "the
generally are not found in traditional texts, so the search for material for a problem-
based course takes a certain amount of creativity". Permasalahan yang sulit untuk
ditemukan pada buku sumber belajar, menjadi masalah tersendiri. Integrasi PowerPoint
yang bersifat multimedia dalam model Problem Based Learning diharapkan hal tersebut
dapat diatasi. Pada akhirnya akan mampu membawa siswa untuk dapat aktif dalam
Setiap penelitian yang dilakukan harus memiliki ruang lingkup dan batasan yang
jelas, guna mencegah luasnya materi dan kegagalan dalam memahami maksud dan
tujuan penelitian. Penelitian ini dilakukan pada kelas XII.IPS.2 di SMA Negeri 5
Rendahnya motivasi belajar peserta didik dewasa ini adalah sebuah masalah
yang harus di pecahkan solusinya oleh lembaga pendidikan. Salah satu alternatif
pemecahan masalah dan upaya meningkatkan motivasi belajar sejarah siswa adalalah
dengan menggunakan metode dan model pembelajaran interaktif yang menarik dan
merupakan keharusan guru pada era sekarang. Pembiasaan tersebut dapat dilakukan
melalui sebuah pembelajaran yang bermuara dari sebuah permasalahan. Cara yang
paling tepat yaitu mengimplementasikan model Problem Based Learning. Akan tetapi,
salah satu tantangan dalam mengimplementasikan Problem Based Learning yaitu
minat siswa dalam proses pemecahan masalah merupakan langkah yang penting untuk
dilakukan dalam sebuah proses pembelajaran. Penggunaan media dan teknologi dalam
sehingga hasil belajar akan meningkat. Integrasi PowerPoint yang bersifat multimedia
dalam model Problem Based Learning diharapkan hal tersebut dapat diatasi. Pada
akhirnya akan mampu membawa siswa untuk dapat aktif dalam memecahkan suatu
permasalahan.
Dalam penulisan penelitian ini disusun terdiri atas lima bab dengan rincian
sebagai berikut:
1. Bab satu yaitu pendahuluan yang berisi tentang latar belakang masalah, rumusan
2. Bab dua yaitu kajian teori yang berisi tentang persepsi, kurikulum 2013, dan
pembelajaran sejarah.
3. Bab tiga yaitu metode penelitian yang berisi tentang tempat penelitian,
4. Bab empat yaitu hasil penelitian dan pembahasan yang berisi tentang deskripsi
5. Bab lima yaitu penutup yang berisi tentang kesimpulan dan saran.