Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) telah

membuat perubahan yang sangat signifikan dalam berbagai aspek

kehidupan manusia, baik dalam bidang ekonomi, sosial, budaya, maupun

pendidikan. Oleh karena itu, agar dunia pendidikan tidak tertinggal dari

perkembangan teknologi perlu adanya upaya penyesuaian yang terkait

dengan faktor-faktor pengajaran dalam kelas, dan salah satu faktor dan

salah satu faktornya adalah media pembelajaran.

Sekolah adalah lembaga pendidikan yang selalu berupaya untuk

meningkatkan kualitas pendidikan. Salah satu upaya peningkatan mutu

pendidikan adalah meningkatkan mutu pembelajaran. Dalam suatu

pendidikan selalu melibatkan guru dan siswa. Guru sangatlah berperan

penting dalam proses belajar mengajar karena kreatifitas guru dalam

merancang, memilih, melakukan pendekatan teknik mengajar dan

pemanfaat media atau alat bantu yang mampu merangsang pembelajaran

secara efektif dan efisien sangat diperlukan.

Peran guru dalam proses pembelajaran di kelas sangat penting dalam

merangsang motivasi, minat, kreativitas dalam pembelajaran dan

senantiasa menduduki posisi yang sangat menentukan tercapainya tujuan

pembelajaran. Guru juga harus berani mempunyai kemauan kuat untuk

berubah, terbuka terhadap ide-ide baru darimana pun datangnya, toleran


terhadap perbedaan pendapat sehingga berbagai gagasan dari masyarakat

memperoleh tempat yang terhormat, ada rasa aman untuk

mengekspresikan pikiran tanpa merasa takut salah dan mempunyai

motivasi kuat untuk berprestasi serta dapat menumbuhkan etos kerja yang

bagus.

Masalah yang dihadapi dalam pembelajaran di sekolah seperti pada

umumnya adalah rendahnya hasil belajar siswa. Hasil belajar akan

dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik itu berupa faktor internal yang

berasal dari dalam diri siswa sendiri maupun berupa faktor eksternal yang

berasal dari luar diri siswa. Para guru dituntut agar mampu menggunakan

alat-alat yang disediakan oleh sekolah, guru setidaknya dapat

menggunakan alat yang murah dan efisien yang meskipun sederhana dan

bersahaja, tetapi merupakan keharusan dalam upaya mencari tujuan

pengajaran yang diharapkan. Disamping mampu menggunakan alat-alat

yang tersedia, guru juga dituntut untuk dapat mengembangkan

keterampilan membuat media pembelajaran yang akan digunakannya

apabila media tersebut belum tersedia.

Rendahnya motivasi dan minat siswa dalam proses pembelajaran

sehingga membuat proses pembelajaran menjadi pasif. Hal itu terlihat

ketika kegiatan pembelajaran dimulai justru siswa lebih menampakkan

sikap tidak antusias terhadap pembelajaran yang sedang dilaksanakan.

Pembelajaran yang ada di SMK Muhammadiyah Purwodadi masih

terpusat pada guru dan pada umumnya pembelajaran masih bersifat


konvensional. Metode yang digunakan dalam proses belajar mengajar

tidak terlalu sering menggunakan metode video bassed learning, sehingga

siswa tidak begitu aktif pada saat perkuliahan berlangsung.

Belum maksimalnya pemanfaatan media pembelajaran jenis audio

video di SMK Muhammadiyah Purwodadi sebagai suatu permasalahan

yang harus dicarikan alternative solusi tindakan yang tepat. Maka

penggunaan media pembelajaran diharapkan proses pembelajaran lebih

bermakna sehingga siswa dapat lebih memahami. Pembelajaran ini

berhubungan dengan keterampilan proses yang diperagakan agar

pembelajaran lebih menarik. Dalam pendidikan teknik otomotif,

kemampuan memecahkan masalah adalah salah satu faktor yang menjadi

tujuan pembelajaran.

Kompetensi produktif otomotif pada pendidikan teknik otomotif

banyak memuat materi yang berkaitan dengan pemecahan masalah. Materi

sistem rem merupakan pembelajaran yang harus dikuasai siswa, dengan

harapan siswa mendapatkan nilai yang memuaskan dan dapat

memecahkan masalah kerusakan pada sistem rem. Berdasarkan fakta

masalah yang telah diuraiakan diatas, maka peneliti merasa perlu adanya

penelitian yang dapat memperlihatkan bahwa media pembelajaran sangat

penting dalam proses pembelajaran khususnya untuk pendidikan teknik

otomotif. Penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul

“Penerapan Media Audio Vidio Sistem Rem Cakram Sepeda Motor Untuk

Meningkatkan Minat Belajar Siswa”


B. Identifikasi Masalah

Sesuai dengan latar belakang masalah diatas, permasalahan terkait

penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Kurangnya minat dan gairah dari siswa untuk mengikuti pembelajaran

2. Proses pembelajaran yang kurang menarik bagi siswa dan kurang

maksimal

3. Terbatasnya penyampaian materi yang guru berikan kepada siswa.

C. Pembatasan Masalah

Dari identifikasi masalah diatas, penulis membatasi masalah hanya

pada pengembangan media pembelajaran berupa media audio video sistem

rem cakram sepeda motor. Ruang lingkup penelitian di lakukan pada siswa

di kelas XI TSM SMK Muhammadiyah Purwodadi dan penelitian

dilaksanakan pada tahun ajaran 2021/2022.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah dan batasan masalah maka rumusan

masalahnya adalah :

1. Apakah penerapan media audio video sistem rem cakram dapat

meningkatkan pemahaman siswa terhadap mata pelajaran sistem rem

cakram di kelas XI TSM SMK Muhammadiyah Purwodadi?

2. Bagaimana minat siswa terhadap pembelajaran setelah menggunakan

media pembelajaran audio video sistem rem cakram sepeda motor


E. Tujuan Penelitian

1. Untuk memudahkan siswa memahami materi yang disampaikan

oleh guru mapel tersebut

2. Dengan adanya media pembelajaran audio video sistem rem

cakram sepeda motor diharapkan dapat menambah minat belajar

siswa

F. Manfaat Penelitian

1. Bagi siswa

a. Menambahkan minat bagi siswa untuk lebih memperhatikan

materi saat kegiatan belajar mengajar.

b. Memudahkan siswa memahami materi yang disampaikan oleh

guru mapel tersebut

2. Bagi guru

Mempermudah guru dalam penyampaian materi sistem rem

cakram

3. Bagi Peneliti

Sebagai sumber masukkan bagi penelitian sejenis dengan

materi dan jenjang pendidikan yang berbeda.

Anda mungkin juga menyukai