Anda di halaman 1dari 15

Penggunaan Media Power Point dalam Meningkatkan

Proses Pembelajaran Pendidikan


Agama Islam

Diajukan oleh :
Nama : sri vega wahyuni
Nim : 112019004
Semester : 7 (tujuh)
PRODI : pendidikan agama islam (PAI)

KEMENTRIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
TENGKU DI RUNDENG MEULABOH
TAHUN 2022/2023
A. Latar Belakang
Perkembangan teknologi yang begitu pesatnya telah memberikan berbagai perubahan
dalam bidang kehidupan khususnya dalam dunia pendidikan. Pendidikan merupan peroses
perubahan atau penyesuaian yang terjadi secara terus menerus untuk perkembangan
kopentensi yang dimiliki oleh setiap orang, dalam peroses ini siswa akan mendapatkan
pengalaman untuk mengembangkan kreatifitasnya.
Proses pembelajaran yaitu suatu kegiatan yang dilakukan untuk menyampaikan materi
dari seorang guru untuk siswa. “Proses pembelajaran juga merupakan proses komunikasi
antara guru dan siswa melalui verbal sebagai media utama penyampaian materi
pembelajaran” (Adam, 2012:1). Untuk mewujudkan tujuan pembelajaran sangat membutukan
peranan guru untuk menggali potensi yang dimiliki siswa. Guru sebagai pendidik sangat
berperan penting di lingkungan sekolah terutama dalam proses pembelajaran, guru dituntut
agar dapat menciptakan siswa yang berkualitas. Selain guru, media pembelajaran juga
berperan penting dalam proses pembelajaran.
Dalam proses pembelajaran guru dituntut agar dapat memanfaatkan alat-alat yang
telah disediakan oleh sekolah untuk dijadikan sebagai media pembelajaran. Namun dalam
proses pembelajaran guru lebih cenderung menggunakan metode ceramah tanpa berusaha
menggunakan media pembelajaran untuk dapat merangsang aktivitas belajar sehingga siswa
cenderung bosan dan tidak aktif. Beberapa faktor yang dapat menyebabkan rendahnya hasil
belajar siswa diantaranya adalah kurangnya pemahaman siswa dalam pembelajaran PAI dan
faktor lainnya yaitu dalam penyajian materi guru kurang memanfaatkan media pembelajaran
terutama dengan menggunakan media Power Point.
Kenyataan yang ada bahwa di sekolah itu memiliki LCD, laptop, dan computer akan
tetapi guru kurang memanfaatkan sarana dan prasarana yang ada. Oleh karena itu guru harus
bisa menciptakan pembelajaran yang menggunakan media yang menarik. misalnya Media
Power Point, agar siswa tertarik mengikuti pembelajaran yang diberikan oleh guru.
Media pembelajaran merupakan suatu teknologi pembawa pesan yang dapat
digunakan untuk keperluan pembelajaran, media pembelajaran merupakan sarana fisik untuk
menyampaikan materi pembelajaran. Salah satu faktor yang mempengaruhi tidak efektifnya
proses pembelajaran karena guru kurang kreatif dalam proses pembelajaran dan tidak
menggunakan media pembelajaran yang menarik perhatian siswa. Ada beberapa media
pembelajaran yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran. Salah satunya adalah media
Power Point media tersebut dapat menarik perhatian siswa. Karena Pada Media Power Point
terdapat fasilitas yang menganimasikan sebuah objek, sehingga objek tersebut dapat muncul,
bergerak, berpindah dan menghilang.
Power Point cocok untuk mata pelajaran PAI khususnya pada mata pelajaran
tayamum. PAI adalah ilmu yang mempelajari tentang agama islam.
Berdasarkan observasi awal di SMPs Darul Aitami bahwa pembelajaran PAI di kelas
IX diperoleh informasi bahwa penggunaan media power poin masih sangat kurang.
Dengan permasalahan di atas maka peneliti termotivasi untuk melakukan suatu penelitian
yang di formulasikan dengan judul: Penggunaan Media Power Point dalam Meningkatkan
Proses Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di kelas IX SMPs Darul Aitami.

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka
penulis dalam penelitian ini merumuskan masalah sebagai berikut:
a. Bagaimana Penggunaan Media Pendidikan (Power Point) Dalam
Meningkatkan Proses Belajar Mengajar Pendidikan Agama Islam Pada Siswa
Kelas IX SMPs Darul Aitami”.
b. Apa sajakah faktor pendukung dan penghambat penggunaan media Power
Point dalam kegiatan belajar PAI?

C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka masalah penelitian dapat
diidentifikasi sebagai berikut:
a. Bagaimana Penggunaan Media Power Point dalam pembelajaran PAI di
SMPs Darul Aitami. ?
b. Apa sajakah faktor pendukung dan penghambat penggunaan media Power
Point dalam kegiatan belajar PAI?

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

a. Tujuan penelitian
Tujuan dari penelitian yang dilakukan penulis adalah:
1. Untuk mengetahui Penggunaan Media Pendidikan (Power
Point) Dalam Meningkatkan Proses Belajar Mengajar
Pendidikan Agama Islam Pada Siswa Kelas IX SMPs Darul
Aitami”.
2. Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat
penggunaan media Power Point dalam kegiatan belajar PAI.

b. Manfaat Penelitian
Penelitian ini memiliki arti yang penting karena mempunyai manfaat
bagi berbagai pihak antara lain:
a. Bagi Sekolah
Penelitian ini diharapkan dapat memberi sumbangan pemikiran
dalam meningkatkan pembelajaran Pendidikan Agama Islam di
SMPs Darul Aitami dalam rangka mengembangkan usaha-usaha
untuk meningkatkan kualitas pendidikan yang diselenggarakan.

b. Bagi Guru
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang
nantinya dapat dijadikan percontohan terhadap lembaga pendidikan
dalam hal penggunaan media Power Point sebagai media dalam
proses pembelajaran.

c. Bagi Peserta Didik


Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu peserta didik dalam
usaha pemahaman materi yang disampaikan oleh guru dan
meningkatkan prestasi belajar PAI terutama peserta didik di SMPs
Darul Aitami.

d. Bagi Peneliti lain


Hasil penelitian ini diharapkan menjadi alternatif referensi bagi
peneliti berikutnya sebagai kemungkinan dilakukannya
pengembangan penelitian yang serupa namun pada kajian materi
yang berbeda.
E. Landasan Teori
1. Media Pembelajaran
a. Pengertian Media
Media pembelajaran adalah segala bentuk alat komunikasi yang
dapat digunakan untuk menyampaikan informasi dari sumber ke
peserta didik secara terencana sehingga tercipta lingkungan belajar
yang konduktif dimana penerimanya dapat melakukan peroses belajar
secara efisien dan efektif.1
Menurut Briggs media pembelajaran adalah sarana fisik untuk
menyampaikan isi/materi pembelajaran seperti: buku, film, video dan
sebagainya. Menurut National Education Associaton mengungkapkan
bahwa media pembelajaran adalah sarana komunikasi dalam bentuk
cetak maupun pandang-dengar, termasuk teknologi perangkat keras.2
Dari pengertian diatas tentang pengertian media pembelajaran,
penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa media pembelajaran
adalah segala sesuatu yang di gunakan sebagai alat ataupun sarana
komunikasi antara pendidik dan peserta didik untuk menyalurkan
pesan serta dapat merangsang pikiran, perhatian dan minat peserta
didik sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar yang
bertujuan, menarik dan efesien.
2. Fungsi Media Pembelajaran
Dalam suatu proses pembelajaran ada dua unsur yang amat penting
adalah metode mengajar dan media pembelajaran. Kedua aspek ini saling
berkaitan. Pemilihan salah satu metode mengajar tertentu akan mempengaruhi
jenis media pembelajaran yang sesuai, meskipun masih ada berbagai aspek
lain yang harus diperhatikan dalam memilih media, antara lain tujuan
1
Hamzah,Nina Lamatenggo, Op. Cit h. 122.
2
Ibid., h. 4
pembelajaran, jenis tugas dan respon yang diharapkan peserta didik kuasai
setelah pembelajaran berlangsung, dan konteks pembelajaran termasuk
karakteristik peserta didik. Meskipun demikian, dapat dikatakan bahwa salah
satu fungsi utama media pembelajaran adalah sebagai alat bantu mengajar
yang turut mempengaruhi iklim, kondisi dan lingkungan belajar yang ditata
dan diciptakan oleh guru.3
Fungsi media pembelajaran sebagia alat bantu pembelajaran, adalah
sebagai berikut:
a) Mempermudah proses pembelajaran dikelas
b) Meningkatkan efesiensi proses pembelajaran
c) Menjaga relevansi antara materi pelajaran dengan tujuan
belajar
d) Membantu kosentrasi peserta didik dalam proses
pembelajaran4.
Jadi fungsi media pembelajaran ini merupakan sarana alat bantu
mempermudah guru dalam menyampaikan pesan (bahan ajar) kepada peserta
didik, serta membantu kosentrasi peserta didik dalam memahami bahan ajar
yang disampaikan oleh guru, meningkatkan efesiensiproses pembelajaran dan
tercipta pembelajaran yang effective. Media pembelajaran Power Point ini
akan membantu peserta didik lebih mudah memahami materi pembelajaran,
karena merupakan media yang interaktif.
3. Jenis-Jenis Media Pembelajaran
Perkembangan media pembelajaran mengikuti perkembangan
teknologi. Cikal bakal tentang penggunaan teknologi dalam komunikasi
termasuk komunikasi dalam pembelajaran.Penggunaan teknologi dalam
pembelajaran pada masa sekarang (modern), tentunya mempunyai perbedaan
dalam wujudnya. Media pembelajaran berbasis teknologi dewasa ini sangat
maju dan cukup variatif, masih terbuka untuk lebih canggih masa pada yang
akan datang.
Berdasarkan perkembangan teknologi. Seels dan Richey membagi media
pembelajaran dalam empat kelompok, yaitu:
a) Media hasil teknologi cetak
Media hasil teknologi cetak adalah cara untuk menghasilkan atau
menyampaikan materi melalui proses pencetakan mekanis atau
fotografis. Kelompok media hasil teknologi cetak meliputi teks,grafik,
foto dan representasi fotografik. Materi cetak dan visual merupakan
pengembangan dan penggunaan kebanyakan materipengajaran lainnya.
Teknologi ini menghasilkan materi dalam bentuk salinan tercetak,
contohnya buku teks, modul, majalah, hand-out dan lain-lain.
b) Media hasil teknologi audio-visual

3
Azhar Arsyad, op. Cit, h, 19.
4
hujair AH Sanaky, media pembelajaran (yokyakarta : Kaukaba, 2011)
Media hasil teknologi audio-visual menghasilkan atau menyampaikan
materi dengan menggunakan mesin-mesin mekanis dan elektronik
untuk menyajikan pesan-pesan audio dan visual. Contohnya proyektor
film, televisi, video dan sebagainya.
c) Media hasil teknologi berbasis komputer
Media hasil teknologi berbasis komputer merupakan cara
menghasilkan atau menyampaikan materi dengan menggunakan
sumber-sumber yangberbasis mikro-prosesor. Berbagai jenis aplikasi
teknologi berbasis komputer dalam pengajaran umumnya dikenal
sebagai computer-assisted instruction (pengajaran dengan bantuan
komputer).
d) Media hasil teknologi gabungan
Media Media hasil teknologi gabungan adalah cara untuk
menghasilkan atau menyampaikan materi yang menggabungkan
beberapa bentuk media yang dikendalikan oleh komputer. Perpaduan
beberapa teknologi ini dianggap teknik yang paling canggih.5
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa media Power Point
termasuk dalam jenis media pembelajaran hasil teknologi gabungan, karena
Power Point adalah sebuah softwere yang dikembahkan oleh perusahaan
microsoft dalam penggunaannya dikendalikan oleh komputer dan
diproyeksikan melalui LCD proyektor.

4. Kriteria Pemilihan Media Pembelajaran


Dalam pemilihan media pembelajaran sebaiknya memperhatikan
kriteria-kriteria sebagai berikut :
a. Keterampilannya dengan tujuan pengajaran, media pembelajaran
dipilih atas dasar tujuan instruksional yang telah ditetapkan.
b. Dukungan terhadap isi bahan pelajaran
c. Kemudahan dalam memperoleh media
d. Keterampilan guru dalam menggunakan media
e. Tersedia waktu untuk menggunakan media
f. Sesuai dengan taraf berpikir peserta didik.6
5. Manfaat Media Pembelajaran
Media pembalajaran diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat
digunakan untuk menyalurkan pesan atau isi pelajaran, merangsang pikiran,
perasaan, perhatian dan kemampuan peserta didik sehingga dapat mendorong
tercapainya proses belajar mengajar.
Berbagai manfaat media pembelajaran telah dibahas oleh banyak ahli.
Menurut kemp dan Dauton mengemukakan beberapa hasil penelitian yang
menunjukan dampak positif dari penggunaan media pembelajaran di kelas
adalah sebagai berikut:
a. Penyampaian pelajaran menjadi lebih baku
5
Azhar Arsyad, Op. Cit., h. 31 et seqq
6
Nana Sudjana, Media Pengajaran (Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2009), h. 3 et seq.
b. Pembelajaran bisa lebih menarik
c. Pembelajaran menjadi lebih interaktif
d. Waktu pembelajaran dapat lebih singkat
e. Kualitas hasil belajar dapat ditingkatkan bilamana terdapat
integrasi didalamnya
f. Pembelajaran dapat diberikan kapanpun dan dimanapun
g. Dapat meningkatkan sikap positif siswa
h. Peran guru dapat berubah ke arah yang lebih positif.7
Sudjana dan Rivai mengemukakan manfaat media pembelajaran dalam
proses belajar peserta didik, diantaranya:
i. Pembelajaran akan lebih menarik perhatian peserta didik;
j. Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya;
k. Metode pembelajaran akan lebih bervariasi;
l. Serta peserta didik dapat lebih banyak melakukan kegiatan
belajar karena tidak hanya mendengarkan guru menerangkan
saja.8

6. Media Presentasi Powerpoint


a. Pengertian Media Presentasi Powerpoint
Power Point merupakan sebuah software yang dibuat dan
dikembangkan oleh perusahaan microsoft dan merupakan salah satu
program berbasis multi media. Didalam komputer, biasanya program
ini sudah dikelompokkan dalam program microsoft office. Program ini
dirancang khusus untuk menyampaikan presentasi, baik yang
diselenggarakan oleh perusahaan, pemerintahan, pendidikan, maupun
perorangan, dengan bebagai fitur menu yang mampu menjadikannya
sebagai media komunikasi yang menarik.9
Pengertian Power Point dalam buku Pembelajaran Berbasis
Teknologi Informasi dan Komunikasi, adalah salah satu software yang
dirancang khusus untuk mampu menampilkan program multimedia
dengan menarik, mudah dalam pembuatan, mudah dalam penggunaan
dan relatif murah, karena tidak membutuhkan bahan baku selain alat
untuk menyimpan data.10
Dari berbagai definisi di atas, jadi dapat disimpulkan bahwa
media presentasi Power Point adalah usaha memberikan gambaran
umum dengan bantuan media komunikasi berupa aplikas perangkat
lunak yang dirilis oleh pengembang software terkemuka Microsoft
7
Azhar Arsyad, Op. Cit., h. 25. mengutip Kemp, J.E. dan Dautn, D.K. Planning and Producing Instrutional
Media (New York: Harper & Row, Publishers, 1985), h. 3 et seqq.
8
Ibid., h. 28. mengutip N. Sudjana dan A. Rivai, Media Pengajaran (Bandung: Sinar Baru Bandung, 1990), h.
2.
9
Ibid., h. 163.
10
Rusman, Deni kurniawan, Riyana, Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (Jakarta:
Raja Grafindo Persada, 2011), h. 301.
yang menyediakan layanan untuk menampilkan sebuah ide, gagasan,
materi dan lain-lain kedalam beberapa slide yang dapat digunakan
dalam sebuah presentasi.

b. Keunggulan dan Kelemahan Media Presentasi Power Point


Faktor keunggulan dalam media power point sebagai berikut:
1. Memberikan pengalaman lebih nyata. Peristiwa-peristiwa
penting atau objek dapat disajikan atau ditampilkan dengan
jelas, bahkan dapat disajikan dengan lebih mudah dipahami.
Media pembelajaran Power Point digunakan tidak hanya
memberikan kemudahan tetapi juga objek yang nyata dapat
dipelajari dan sebagai alat bantu yang praktis dan menarik.
Dengan menggunakan media pembelajaran seperti inipun guru
dan peserta didik dapat memiliki pengalaman yang baru dan
nyata, yang mana peserta didik dapat memahami materi dengan
konsep yang nyata sehingga tujuan dalam pembelajaran dapat
tercapai dengan mudah.
2. Belajar dengan menggunakan media pembelajaran komputer
sangatlah menarik bagi peserta didik karena dengan
menggunakan komputer apalagi program Power Point peserta
didik dapat mengingat pelajaran yang telah diajarkan oleh
bapak ibu guru dengan mudah.
3. Semua indera peserta didik dapat diaktifkan. Dengan adanya
penggunaan media seperti ini, sebagian peserta didik tidak
sepenuhnya konsen terhadap slide namun mereka masih
mendapatkan informasi dari guru, ataupun sebaliknya ketika
mereka fokus terhadap slide dan kurang mendengarkan guru,
mereka tetap mendapatkan informasi. Selain itu tampilan
Power Point yang berupa slide yang berupa point-point penting
dari materi dapat membuat pembelajaran lebih komunikatif dan
memberikan peluang bagi guru dan peserta didik untuk
mengembangkan proses pembelajaran menjadi hal yang
menyenangkan dan penuh informasi (pengalaman serta
pengetahuan baru).
4. Lama waktu pengajaran yang diperlukan dapat dipersingkat.
Sebelum pembelajaran berlangsung guru sudah mempersiapkan
media pembelajaran, sehingga pemanfaatan waktu lebih
maksimal.
C. Faktor penghambat penggunaan pembelajaran Power Point dalam
kegiatan belajar PAI pada kelas IX A di SMPs Darul Aitami:
1. Kurangnya ketersediaan LCD Proyektor dalam menggunakan
Power Point. Sedikitnya ketersediaan fasilitas membuat guru
harus bergantian dalam menggunakan LCD Proyektor.
2. Faktor perbedaan peserta didik dalam memahami program
Power Point. Hal ini karena ada sebagian peserta didik yang
terbiasa belajar dengan Power Point dan ada sebagian yang
belum terbiasa.
3. Kurang maksimalnya anak dalam menangkap materi yang
disajikan dengan menggunakan Power Point, sehingga guru
perlu menjelaskan kembali mengenai materi yang tengah
dipelajari.
Dari uraian beberapa ahli di atas tentang keunggulan media
presentasi Power Point, dapat disimpulkan bahwa penggunaan
media presentasi Power Point mendukung untuk pembelajaran,
khususnya dalam Pembelajaran PAI pokok bahasan shalat,
walaupun masih ada kelemahan dari penggunaan media presentasi
Power Point, maka guru harus bisa menutupi kelemahan tersebut.
7. Pembelajaran PAI
a. Pengertian Pembelajaran PAI
Pembelajaran adalah suatu upaya yang direncanakan oleh
pendidik untuk menyampaikan ilmu pengetahuan, mengatur dan
menciptakan lingkungan belajar dengan menggunakan metode tertentu
sehingga dapat mendukung kegiatan pembelajaran peserta didik secara
efektif dan efisien serta dengan hasil optimal.11
Pembelajaran menurut Oemar Hamalik: “Sebagai suatu
kombinasi yang tersusun, meliputi unsur-unsur manusiawi, fasilitas,
perlengkapan dan prosedur yang saling mempengaruhi untuk mencapai
tujuan pembelajaran12”.Proses pembelajaran pada hakekatnya
merupakan interaksi peserta didik dengan lingkungan sehingga terjadi
perubahan perilaku yang baik. Dalam
interaksi tersebut banyak diketahui oleh faktor internal yang
dipengaruhi oleh diri sendiri maupun faktor eksternal yang berasal dari
lingkungan pembelajaran, tugas seorang guru yang utama adalah
mengkondisikan lingkungan agar menunjang perubahan perilaku
peserta didik.13
Sedangkan Pendidikan agama Islam merupakan salah satu ilmu
pengetahuan yang sangat penting bagi kehidupan sehari-hari.
Pendidikan agama Islam berisikan tuntunan bagi peserta didik dalam
menjalani hidup. Agar memiliki pribadi yang soleh atau solehah.
Pendidikan agama Islam, merupakan pendidikan dengan melalui
ajaran-ajaran agama Islam, yaitu berupa bimbingan dan asuhan
terhadap anak didik agar nantinya setelah selesai dari pendidikan ia

11
Sugihartono, et. al. Psikologi Pendidikan (Yogyakarta: UNY Press, 2007), h. 81.
12
Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran (Jakarta: Bumi Aksara, 2011), h. 57.
13
E. Mulyasa, Implementasi Kurikulum 2004 Panduan Pembelajaran KBK (Bandung: Remaja Rosda Karya,
2004), h.100.
dapat memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran agama
Islam yang telah diyakininya secara menyeluruh, serta menjadikan
ajaran agama Islam itu sebagai suatu pandangan hidupnya demi
keselamatan dan kesejahteraan hidup di dunia maupun di akhirat
kelak.14
Sebagai salah satu mata pelajaran yang mengandung muatan
ajaran Islam dan tatanan nilai kehidupan islami, pembelajaran PAI
perlu diupayakan melalui perencanaan yang baik agar dapat
mempengaruhi pilihan, putusan dan pengembangan kehidupan peserta
didik. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pembelajaran
PAI yaitu:
1) Pendidikan Agama Islam sebagai usaha sadar, yakni
suatu kegiatan bimbingan, pengajaran dan atau latihan
yang dilakukan secara berencana dan sadar atas tujuan
yang hendak dicapai.
2) Peserta didik disiapkan untuk mencapai tujuan, dalam
arti dibimbing, diajari atau dilatih dalam meningkatkan
keyakinan, pemahaman, penghayatan dan pengamalan
terhadap ajaran agama Islam.
3) Pendidik melakukan kegiatan bimbingan dan latihan
secara sadar terhadap peserta didik untuk mencapai
tujuan Pendidikan Agama Islam.
4) Kegiatan pembelajaran PAI diarahkan untuk
meningkatkan keyakinan,pemahaman,penghayatan, dan
pengamalan ajaran agama Islam peserta didik.15
Jadi dapat disimpulkan bahwa pembelajaran PAI merupakan
suatu usaha sadar yang dilakukan pendidik dalam rangka
mempersiapkan peserta didik untuk meyakini, memahami dan
mengamalkan ajaran Islam melalui kegiatan bimbingan, pengajaran,
atau pelatihan yang telah ditentukan untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.

8. Tujuan pembelajaran PAI


Pada dasarnya melalui proses pendidikan akan membentuk
kepribadian seseorang. 84 Tujuan pembelajaran pendidikan agama Islam di
sekolah, khususnya SMP adalah peserta didik memahami dan menghayati
konsep-konsep dan hukum-hukum agama Islam dan mampu menerapkannya
dalam prilaku khidupan sehari-hari. Sehingga mampu menjadi generasi muda
yang cerdas dan berakhlak mulia sebagaimana tujuan pendidikan yang
tercantum dalam pembukaan UUD 1945.16
14
Zakiah Daradjat, et. al. Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), h. 86.
15
Muhaimin et. al. Paradigma Pendidikan Islam Upaya Mengefektifkan Pendidikan Agama Di Sekolah
(Bandung: Remaja Rosda Karya, 2002), h. 76
16
Ramayulis, “Ilmu Pendidikan Islam” (Jakarta: Kalam Mulia, 2002), h. 66 et seqq, mengutip Abu Achmadi,
Islam Sebagai Paradigma Ilmu Pendidikan (Yogyakarta: Aditya Media, 1921), h. 65.
9. Prinsip Pembelajaran PAI
Prinsip pembelajaran PAI yang harus diperhatikan guru yaitu:
a. Berpusat pada peserta didik (kegiatan pembelajaran yang
menempatkan peserta didik sebagai subyek belajar dan mendorong
mereka untuk mengembangkan segenap bakat dan potensinya secara
optimal)
b. Belajar dengan melakukan. Belajar bukan hanya sekedar
mendengarkan,mencatat sambil duduk di bangku, akan tetapi belajar
adalah proses beraktivitas, belajar adalah berbuat (learning by doing).
c. Mengembangkan kecakapan sosial. Maksudnya strategi pembelajaran
diarahkan kepada hal yang memungkinkan peserta didik terlibat
dengan pihak lain
d. Mengembangkan fitrah ber-Tuhan. Pembelajaran yang mengarahkan
pada pengasahan rasa dan penghayatan agama sesuai dengan tingkatan
usia peserta didik.
e. Mengembangkan ketrampilan pemecahan masalah
f. Mengembangkan kreativitas peserta didik
g. Mengembangkan pemanfaatan ilmu dan teknologi
h. Menumbuhkan kesadaran sebagai warga negara yang baik
i. Belajar sepanjang hayat. Mendorong peserta didik mencari ilmu
dimanapun berada
j. Perpaduan kompetisi, kerjasama dan solidaritas.17

10. Fungsi Pembelajaran PAI


Kurikulum Pendidikan Agama Islam untuk sekolah/madrasah
berfungsi sebagai berikut:
a. Pengembangan, yaitu meningkatkan keimanan dan ketaqwaan peserta
didik kepada Allah SWT yang telah ditanamkan dalam lingkungan
keluarga.
b. Penanaman nilai sebagai pedoman hidup untuk mencarikebahagiaan
hidup di dunia dan di akhirat.
c. Penyesuaian mental, yaitu untuk menyesuaikan diri dengan
d. lingkungannya dan dapat mengubah lingkungannya sesuai dengan
ajaran agama Islam.
e. Perbaikan, yaitu untuk memperbaiki kesalahan, kekurangan dan
kelemahan peserta didik dalam keyakinan, pemahaman pengalaman
ajaran dalam kehidupan sehari-hari.
f. Pencegahan, yaitu untuk menangkal hal-hal negatif dari lingkungannya
atau budaya lain yang dapat membahayakan dirinya.
g. Pengajaran, tentang ilmu pengetahuan keagamaan secara umum (alam
nyata dan nir-nya), sistem dan fungsi nasionalnya.

17
Wina Sanjaya, Pembelajaran dalam Implementasi KBK (Jakarta, Kencana, 2006), h. 30 et seqq
h. Penyaluran, yaitu untuk menyalurkan anak-anak yang memiliki bakat
khususnya di bidang agama Islam.18

11. Kaitannya Media Power Point dengan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam.
Hasil teknologi telah sejak lama dimanfaatkan dalam pendidikan,
penemuan kertas, mesin cetak, radio, film, komputer, dll. Banyak yang
diharapkan dari alat-alat teknologi pendidikan untuk membatu mengatasi
berbagai masalah pendidikan, misalnya untuk membantu pelajar menguasai
pengetahuan yang sangat pesat berkembang sehingga disebut ekplorasi
pengetahuan dengan lebih efektif dan lebih efisien.
Alat-alat teknologi dapat mengubah peranan guru, namun peranan guru
tidak dapat ditiadakan dan akan selalu diperlukan. Mengawinkan “teknologi”
dengan “pendidikan” dapat mengejutkan profesi guru, sebab teknologi
diasosiasikan sebagai “mesin” yang dapat menimbulkan bahaya
“dehumanisasi” pendidikan, yaitu pendidikan yang “mechanical” yang serba
mesin, yang menghilangkan unsur manusiawi yang selalu terdapat dalam
interaksi sosial antara guru dan murid, murid dengan murid. Pengalaman
dengan alat teknologi membuktikan bahwa dalam proses belajar belajar guru
tetap memegang peranan yang sangatpenting tidak didominasi oleh teknologi.
Dengan menggunakan media dalam pembelajaran pendidikan agama
Islam maka akan lebih efisien dan efektif yang menghasilkan belajar
bermanfaat dan bertujuan bagi peserta didik. Perkembangan yang terjadi
adalah untuk fokus dalam usaha meningkatkan efektifitas pembelajaran.
Adapun manfaatnya teknologi terhadap proses pembelajaran adalah:
1) Mempercepat proses pembelajaran
Peserta didik mampu menghadapi perubahan yang cepat,satu-
satunya cara adalah “belajar secara cepat”. Dengan adanya
perubahan yang cepat (accelerated change) itu perlu diimbangi
dengan kecepatan di dalam belajar (accelerated learning)
2) Meningkatkan kualitas pembelajaran
Dengan diadakannya media berbasis komputer dapat mempercepat
proses kegiatan pembelajaran. Kegiatan pembelajaran dirancang
untuk memberikan pengalaman belajar yang melibatkan proses
mental dan fisikmelalui interaksi peserta didik dengan guru,
lingkungan dan sumber belajar lainnya dalam rangka pencapaian
kompetensi dasar. Pengalaman belajar yang dimaksud dapat
terwujud melalui penggunaan pendekatan pembelajaran yang
bervariasi dan berpusat pada peserta didik (student centred).
Pengalaman belajar membuat kecakapan hidup yang perlu dikuasai
peserta didik.
F. Metodologi Penelitian

18
Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi: Konsep Dan Implementasi
Kurikulum 2004 (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2005), h. 134 et seq
Secara umum metode penelitian diartikan “sebagai cara ilmiah untuk
mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu19”.Dengan demikian, yang
dimaksud dengan metodologi penelitian disini merupakan cara atau jalan yang
dipergunakan dalam suatu penelitian dalam rangka mencari pemecahan masalah yang
diteliti sehingga mencapai tujuan penelitian. Untuk memperoleh gambaran dilapangan
tentang efektivitas penggunaan media Power Point dalam pembelajaran PAI di SMPs
Darul Aitami dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, maka penelitian ini
menggunakan metode penelitian dengan pendekatan kualitatif.
a. Jenis dan sifat penelitian
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research),
yaitu penelitian yang pengumpulan datanya dilakukan di
lapangan, seperti di lingkungan masyarakat, lembaga-lembaga
dan organisasi kemasyarakatan, dan lembaga pendidikan, baik
formal maupun informal. 20Ide pentingnya adalah bahwa
peneliti berangkat ke lapangan untuk mengadakan pengamatan
tentang suatu fenomena dalam keadaan alamiah. Penelitian ini
dilakukan di SMPs Darul Aitami.
2. Sifat Penelitian
Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif kualitatif, yaitu
penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi
mengenai status suatu gejala yang ada, yaitu keadaan gejala
menurut apa adanya pada saat penelitian dilakukan. 21Data yang
diteliti tentang penggunaan media Power Point dalam
pembelajaran PAI dikelas IX SMPs Darul Aitami dan faktor-
faktor yang mempengaruhinya.

G. Waktu Penelitian
Penulis telah diberi izin oleh kepala sekolah SMPs Darul Aitami, yang terletak
diUjong Tanjong, Kecamatan Meurebo, Kabupaten Aceh Barat dari bulan
Semptember 2020 untuk melakukan penelitian sesuai persetujuan pembimbing
akademik serta Ketua Fakultas Tarbiyah dan Keguruan.

H. Sistematika Penelitian
Adapun sistematika penelitian ini sebagai berikut :
a. Bab I pendahuluan dalam bab ini berisikan tentang latar belakang masalah,
identitas masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian dan manfaat penelitian.
b. Bab II Landasan teori dalam Bab ini membahas tentang Media Pembelajaran,
Fungsi Media Pembelajaran, Jenis-jenisMedia Pembelajaran, Kriteria
Pemilihan Media Pembelaran, Manfaat Media Pembelajaran, Media Presentasi

19
Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan “Pendekatan Kuantitatif, kualitatif dan R & D” (Bandung: Alfabeta,
2014), h. 3.
20
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2011), h.
21
Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian (Jakarta: Rieneka Cipta, 2007), h. 234.
Powerpoint, Pembelajaran PAI, Tujuan Pembelajaran PAI, Prinsip
Pembelajaran PAI, Fungsi Pembelajaran PAI, PerananPembelajaran PAI dan
Kaitannya Media Power Point dengan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam.
c. Bab III Meteodologi Penelitian dalam Bab ini membahas tentang Jenis dan
Sifat Penelitian.

DAFTAR PUSTAKA
Hamzah,Nina Lamatenggo, Op. Cit h. 122.

Ibid., h. 4

Azhar Arsyad, op. Cit, h, 19.

hujair AH Sanaky, media pembelajaran (yokyakarta : Kaukaba, 2011)

Azhar Arsyad, Op. Cit., h. 31 et seqq

Nana Sudjana, Media Pengajaran (Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2009), h. 3 et seq.

Arief S. Sadiman, Op. Cit., h. 85.

Azhar Arsyad, Op. Cit., h. 25. mengutip Kemp, J.E. dan Dautn, D.K. Planning and Producing
Instrutional Media (New York: Harper & Row, Publishers, 1985), h. 3 et seqq.

Ibid., h. 28. mengutip N. Sudjana dan A. Rivai, Media Pengajaran (Bandung: Sinar Baru
Bandung, 1990), h. 2.

Ibid., h. 163.

Rusman, Deni kurniawan, Riyana, Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan


Komunikasi (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2011), h. 301.

Sugihartono, et. al. Psikologi Pendidikan (Yogyakarta: UNY Press, 2007), h. 81.

Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran (Jakarta: Bumi Aksara, 2011), h. 57.

E. Mulyasa, Implementasi Kurikulum 2004 Panduan Pembelajaran KBK (Bandung: Remaja


Rosda Karya, 2004), h.100.

Zakiah Daradjat, et. al. Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), h. 86.

Muhaimin et. al. Paradigma Pendidikan Islam Upaya Mengefektifkan Pendidikan Agama Di
Sekolah (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2002), h. 76
Ramayulis, “Ilmu Pendidikan Islam” (Jakarta: Kalam Mulia, 2002), h. 66 et seqq, mengutip
Abu Achmadi, Islam Sebagai Paradigma Ilmu Pendidikan (Yogyakarta: Aditya Media, 1921),
h. 65.

Wina Sanjaya, Pembelajaran dalam Implementasi KBK (Jakarta, Kencana, 2006), h. 30 et


seqq

Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi: Konsep
Dan Implementasi Kurikulum 2004 (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2005), h. 134 et seq

Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan “Pendekatan Kuantitatif, kualitatif dan R & D”


(Bandung: Alfabeta, 2014), h. 3.

Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2011), h.

Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian (Jakarta: Rieneka Cipta, 2007), h. 234.

Anda mungkin juga menyukai