Pembelajaran adalah suatu yang dilakukan oleh siswa, bukan dibuat untuk siswa.
Pembelajaran pada dasarnya merupakan upaya untuk membantu peserta didik melakukan
kegiatan belajar. Tujuan pembelajaran adalah terwujudnya efisiensi dan efektivitas kegiatan
belajar yang dilakukan peserta didik.[2] Media adalah berbagai komponen pada
lingkungakupan belajar yang membantu pemebelajar untuk belajar.
Berdasarkan pengertian diatas ,media pembelajaran dapat di pahami sebagai salah satu yang
dapat meyampaikan atau menyalurkan pesan dari suatu sumber secara terencana sehingga
terjadi lingkungan belajar yang kondusif di mana penerimanya dapat di lakukan proses secara
efektif dan efisien. Memang sumber belajar memiliki makna yang sangat berdekatan dengan
media pemebelajaran[3]
Sumber belajar bisa di pakai sebagai media belajar dan sebaliknya media pembelajaran juga
dapat di jadikan sebagai sumber belajar. Sumber belajar memiliki cakupan (ruang
lingkup),sumber belajar memiliki cakupan yang lebih luas di bandingkan media
pembelajaran. Apabila media pembelajaran kita pahami dalam arti penyalur pesan,maka tidak
semua sumber belajar dapat menjadi media pembelajaran.
Didalam buku berjudul Intuctional Tecnologies :The Definition and Domains of the
field(1994) AECT membedakan lima jenis sumber belajar yang dapat digunakan dalam
proses pembelajaran yaitu:
1. Pesan (message)
Pesan baik formal maupun informal dapat di manfaatkan sebagai bahan atau sumber
belajar. Pesan-pesan formal ini bisa dalam bentuk verba/lisan dan bisa pula berbentuk
dokumen seperti peraturan perundang-undangan ,kurikulum,silabus RPP dan lain-lain.
2. Orang
pada dasarnya setiap orang dapat berperan sebagai sumber belajar dan bahan
pembelajaran karena dari seorang kita dapat memperoleh informasi dan pengetahuan-
pengetahuan baru.
5. Metode
Metode merupakan cara atau langkah-langkah yang digunakan pengajar(guru) dalam
menyampaikan materi pembelajaran yang di harapkan ada beberapa metode pembelajarn
sebagai berikut demonstrasi, diskusi,ceramah praktikum dan sebagainya .
Berbagai hasil survei nasional dan internasional menunjukan bahwa pencapaian prestasi
belajar di Indonesia sangat rendah di bawah Negara-negara tetangga seperti
malasiya,singapura,dan Negara tetatngga lainya.
Faktro utama yang menyebabkan rendahnya pencapaian prestasi belajar di Indonesia adalah
kurangnya ketrampilan tenaga pendidik dalam pengelolaan pembelajaran(Dikti,2007) pada
umumnya ,tenaga pendidik di indonesia menggunakan pembelajaran konvesional yang
bersifat verbalistik dan proses pembelajaran sangat terpusat pada pengajar. Kualitas
pembelajaran memerlukan berbagai upaya untuk mewujudkannya upaya tersebut terkait
dengan berbagai komponen yang terlibat media pembelajaran .di antaranya adalah
pemanfaatan media pembelajaran.
Hasil penelitian felton , et al(2001) menunjukan bahwa penggunaan media dalam proses
pembelajaran secara segnifikan mampu meningkatkan pencapaian hasil belajar.di samping itu
metode pembelajaran juga menentukan pencapaian prestasi(Asyhar,2009)
Berdasarkan latar belakang di atas, pengembangan media dalam pembelajaran akan
membuat siswa terlibat aktif dan siswa mampu menyelesaikan masalah secara sistematis dan
logis karena siswa dituntut untuk mengkonstruksi sendiri pengetahuannya berdasarkan
pengalamannya, dan mencari penyelesaian masalah yang dihadapinya, sehingga tercipta
pembelajaran yang tidak hanya berpusat pada guru tetapi juga berpusat pada siswa, dan pada
akhirnya diharapkan akan meningkatkan hasil belajar siswa tersebut.
Esensi dari teori konstruktivis adalah ide bahwa siswa harus menemukan dan
mentransformasikan suatu informasi kompleks ke situasi lain, dan apabila dikehendaki,
informasi itu menjadi milik mereka sendiri. Dengan demikian diharapkan dalam
pengembangan media dalam pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Oleh
karena itu penulis merasa tertarik untuk melakukan pengkajian secara teoretis maupun praktis
permasalahan ini dengan judul: “PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN DALAM
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SDN 102 INP BONTOKADATTO”
B. Identifikasi Masalah
Dari uraian latar belakang di atas maka ada beberapa masalah yang dapat penulis
identifikasi yaitu sebagai berikut:
1. Sumber belajar tidak terbatas hanya pada buku-buku di perpustakaan dan guru di sekolah.
2. Paradigma baru dalam pembelajaran untuk meningkatkan imajinasi siswa dalam meng
apersepsikan pelajaran
C. Pembatasan Masalah
Untuk menghindari agar masalah tidak terlalu meluas dan menyimpang, maka penulis
membatasi masalah sebagai berikut:
1. Obyek penelitian
Obyek dalam penelitian ini dibatasi adalah pengembangan media dalam pembelajaran dalam
meningkatkan hasil belajar di SDN 102 INP BONTOKADATTO
2. Subyek penelitian
a. Proses pembelajaran difokuskan pada keterlibatan dan suasana kelas dalam pembelajaran
siswa
b. Hasil pembelajaran siswa SDN 102 INP BONTOKADATTO meliputi 3 aspek yaitu
kogmnitif, afektif dan psikomotorik.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah Pengembangan Media Pembelajaran Dapat Meningkatkan hasil Belajar Siswa di
SDN 102 INP BONTOKADATTO
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan penelitian
a. Untuk mengetahui apakah proses pembelajaran dengan pengembangan media dapat
meningkatkan hasil belajar siswa.
b. Untuk meningkatkan mutu pendidikan dan hasil belajara siswa dengan pengembangan media
pembelajaran
2. Manfaat Penelitian
a. Membuka cakrawala yang luas terhadap materi pelajaran yang di berikan peserta didik dan
memudahkan persepsi peserta didik dalam proses belajar
b. Memberikan pengalaman belajar yang konkret langsung terhadap peserta didik
F. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini dibatasi pada ruang lingkup sebagai berikut:
1. Pengembangan media pembelajaran ini, merupakan konsep belajar yang membantu guru
mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong
siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam
kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat.
2. Hasil belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah suatu bukti keberhasilan siswa dalam
mempelajari materi yang di ajarkan dengan memngembangkan media dalam pemebelajaran
yang di lakukan oleh guru.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pusataka
1. Pengertian Pengembangan Media Pembelajaran
Pembelajaran adalah suatu yang dilakukan oleh siswa, bukan dibuat untuk siswa.
Pembelajaran pada dasarnya merupakan upaya untuk membantu peserta didik melakukan
kegiatan belajar. Tujuan pembelajaran adalah terwujudnya efisiensi dan efektivitas kegiatan
belajar yang dilakukan peserta didik.[4] Media adalah berbagai komponen pada
lingkungakupan belajar yang membantu pemebelajar untuk belajar.
Berdasarkan pengertian diatas ,media pembelajaran dapat di pahami sebagai salah satu yang
dapat meyampaikan atau menyalurkan pesan dari suatu sumber secara terencana sehingga
terjadi lingkungan belajar yang kondusif di mana penerimanya dapat di lakukan proses secara
efektif dan efisien. Memang sumber belajar memiliki makna yang sangat berdekatan dengan
media pemebelajaran[5]
Sumber belajar bisa di pakai sebagai media belajar dan sebaliknya media pembelajaran juga
dapat di jadikan sebagai sumber belajar. Sumber belajar memiliki cakupan (ruang
lingkup),sumber belajar memiliki cakupan yang lebih luas di bandingkan media
pembelajaran. Apabila media pembelajaran kita pahami dalam arti penyalur pesan,maka tidak
semua sumber belajar dapat menjadi media pembelajaran.
Didalam buku berjudul Intuctional Tecnologies :The Definition and Domains of the
field(1994) AECT membedakan lima jenis sumber belajar yang dapat digunakan dalam
proses pembelajaran yaitu:
1. Pesan (message)
Pesan baik formal maupun informal dapat di manfaatkan sebagai bahan atau sumber
belajar. Pesan-pesan formal ini bisa dalam bentuk verba/lisan dan bisa pula berbentuk
dokumen seperti peraturan perundang-undangan ,kurikulum,silabus RPP dan lain-lain.
2. Orang
pada dasarnya setiap orang dapat berperan sebagai sumber belajar dan bahan
pembelajaran karena dari seorang kita dapat memperoleh informasi dan pengetahuan-
pengetahuan baru.
DAFTAR PUSTAKA
1. Arikunto Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka
Cipta
2. Sujana Nana, Metode Statistik. 2001. Bandung: Tarsito
3. Isjoni. 2009. Cooperative Learning. Bandung: Alfabeta
4. Dr.rer.nat.H.Rayandra Asyhar, M.Si.2005.kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran,
Jakarta Gp PRESS
5. Trianto. 2006. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana
6. Pranata http : // Puslit.Petra.ac.id/journals/interior/.
https://syeharifin.blogspot.com/2015/06/pengembangan-media-pembelajaran.html
DAFTAR PUSTAKA
1. Arikunto Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka
Cipta
2. Sujana Nana, Metode Statistik. 2001. Bandung: Tarsito