PENDAHULUAN
1
1.2. TUJUAN PENULISAN
Tujuan yang ingin dicapai adalah :
1. Untuk mengetahui apa itu media belajar mengajar.
2. Untuk mengetahui manfaat dari media belajar mengajar.
3. Untuk mengetahui fungsi dan peranan dari media belajar mengajar.
4. Untuk mengetahui macam-macam dari media belajar mengajar.
2
BAB II
KAJIAN TEORI
3
2.2. MANFAAT MEDIA BELAJAR
10. Meyakinkan diri bahwa urutan dan kejelasan pikiran yang siswa butuhkan
jika mereka membangun struktur konsep dan system gagasan yang bermakna.
Sudjana dan Rivai (1992;2) mengemukakan manfaat media pembelajaran
dalam proses belajar siswa, yaitu:
1. Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat
menumbuhkan motivasi belajar;
4
2. Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih
dipahami oleh siswa dan memungkinkannya menguasai dan mencapai tujuan
pembelajaran;
4. Siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya
mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati,
melakukan, mendemonstrasikan, memerankan, dan lain-lain.
Encyclopedei of Educational Research dalam Hamalik (1994:15)
merincikan manfaat media pendidikan sebagai berikut:
1. Meletakkan dasar-dasar yang konkret untuk berpikir, oleh karena itu
mengurangi verbalisme.
2. Memperbesar perhatian siswa.
5
Media mempunyai beberapa fungsi. Nana Sudjana ( 1991), merumuskan
fungsi media pengajaran menjadi enam kategori, sebagai berikut:
1. Penggunaan media dalam prose belajar mengajar bukan merupakan fungsi
tambahan, tetapi mempunyai fungsi sendiri sebagai alat bantu untuk
mewujudkan situasi belajar mengajar yang efektif.
2. Penggunaan media pengajaran merupakan bagian yang integral dari
keseluruhan situasi mengajar. Ini berarti bahwa media pengajaran merupakan
salah satu unsur yang harus dikembangkan oleh guru.
3. Media pengajaran dalam pengajaran, penggunaanya integral dengan tujuan dari
isi pelajaran. Fungsi ini mengandung pengertian bahwa penggunaan
(pemanfaatan) media harus melihat kepada tujuan dan bahan pelajaran.
4. Penggunaan media dalam pengajaran bukan semata-mata alat hiburan, dalam
arti digunakan hanya sekedar melengkapi proses belajar supaya lebih menarik
perhatian siswa.
5. Penggunaan media dalam pengajaran lebih diutamakan untuk mempercepat
proses belajar mengajar dan membantu siswa dalam menangkap pengertian
yang diberikan guru.
6. Penggunaan media dalam pengajaran diutamakan untuk mempertinggi mutu
belajar mengajar. Dengan kata lain, menggunakan media, hasil belajar yang
dicapai siswa akan tahan lama diingat siswa sehingga mempunyai nilai tinggi.
Ketika fungsi – fungsi media pelajaran itu diaplikasikan kedalam proses
belajar mengajar, maka terlihatlah peranannya sebagai berikut:
1.Media yang digunakan guru sebagai penjelasan dari keterangan terhadap suatu
bahan yang disampaikan guru.
2.Media dapat memunculkan permasalahan untuk dikaji lebih lanjut dan
dipecahkan oleh para siswa dalam proses belajarnya. Paling tidak guru dapat
memperoleh media sebagai sumber pertanyaan atau stimulasi belajar siswa.
3.Media sebagai sumber belajar bagi siswa. Media sebagai bahan konkret
berisikan bahan-bahan yang harus dipelajari oleh para siswa, baik individual
maupun kelompok.
6
2.4. MACAM-MACAM MEDIA BELAJAR
A. Media Auditif
Media auditif adalah media yang hanya mengandalkan kemampuan suara
saja, seperti radio, cassette recorder, piringan hitam. Media ini tidak cocok untuk
orang tuli atau mempunyai kelainan dalam pendengaran.
B. Media Visual
Media visual adalah media yang hanya mengandalkaan indra penglihatan.
Media visual ini ada yang menampilkan gambar diam seperti film strip (film
rangkai), slides (film bingkai) foto, gambar atau lukisan, dan cetakan.
C. Media Audiovisual
Media audiovisual adalah media yang mempunyai unsur suara dan unsur
gambar. Jenis media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik, karena meliputi
kedua jenis media yang pertama dan kedua. Media ini dibagi lagi ke dalam:
1. Audivisual Diam, yaitu media yang menampilkan suara dan gambar diam
seperti film bingkai suara (sound slides), film rangkai suara, dan cetak
suara.
2. Audiovisual Gerak, yaitu media yang dapat menampilkan unsur suara dan
gambar yang bergerak seperti film suara dan video cassette.
Pembagian lain dari media ini adalah:
1. Audiovisual Murni, yaitu baik unsur suara maupun unsur gambar berasal
dari satu sumber seperti film video-cassette, dan
2. Audiovisul Tidak Murni, yaitu yang unsur suara dan unsur gambarnya
berasal dari sumber yang berbeda, misalnya film bingkai suara yang unsur
gambarnya bersumber dari slides proyektor dan unsurnya bersumber dari
tape recorder.
7
A. Media dengan Daya Liput Luas dan Serentak
Penggunaan media ini tidak terbatas oleh tempat dan ruang serta dapat
menjangkau jumlah anak didik yang banyak dalam waktu yang sama.
Contoh: Radio dan televisi.
B. Media dengan Daya Liput yang Terbatas oleh Ruang dan Tempat
Media ini dalam penggunaannya membutuhkan ruang dan tempat yang
khusus seperti film, sound slide, film rangkai, yang harus menggunakan tempat
yang tertutup dan gelap.
A. Media Sederhana
Media ini bahan dasarnya mudah diperoleh dan harganya murah, cara
pembuatannya mudah, dan penggunaannya tidak sulit.
B. Media Kompleks
Media ini adalah media yang bahan dan alat pembuatannya sulit diperoleh
serta mahal harganya, sulit membuatnya, dan penggunannya memerlukan
keterampilan yang memadai.
8
BAB III
METODE PENELITIAN
Lokasi yang kami gunakan pada saat penelitian untuk mini research adalah
sekolah SMK Negri 1 Medan Jln.Sindoro No.1 Medan. Waktu kami melakukan
mini research tersebut pada:
9
1. Penelitian Deskriptif yang yang bertujuan untuk membuat deskripsi
secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta dan sifat populasi atau
daerah tertentu.
2. Penelitian Perkembangan yang bertujuan untuk menyelidiki pola dan
urutan pertumbuhan dan/atau perubahan sebagai fungsi waktu.
10
Variabel yang kami gunakan adalah variabel bebas. Variabel bebas sering
pula disebut sebagai variabel penyebab atau independent variables. Variabel bebas
yaitu variabel yang mempengaruhi atau yang menyebabkan terjadinya perubahan.
Dengan bahasa lain yang lebih mudah, variabel bebas yaitu faktor-faktor yang
nantinya akan diukur, dipilih, dan dimanipulasi oleh peneliti untuk melihat
hubungan di antara fenomena atau peristiwa yang diteliti atau diamati.
Kami menggunakan variabel bebas karena dengan media sebagai alat
belajar akan membuat perubahan dalam proses belajar mengajar. Proses belajar
mengajar akan lebih menyenangkan dan juga tidak membosankan dikarenakan
adanya media yang digunakan sebagai alat belajar.
BAB IV
PEMBAHASAN
11
Informasi yang kami dapatkan juga secara factual yaitu kami mendapatkan
informasi langsung dari guru yang mengajar di SMK Negeri 1 yaitu Ibu Risma
Simanjuntak dan siswa SMK Negeri 1.
4.2. PEMBAHASAN
Hasil dari observasi selama penelitian bahwa di sekolah SMK Negeri 1
media yang digunakan sebagai alat belajar siswa-siswa SMK Negeri 1 yaitu
infocus. Mereka hanya menggunakan alat media infocus dan komputer sebagai
media belajar. Media tersebut termasuk ke dalam media untuk pengajaran
individual. Sehingga siswa SMK Negeri 1 juga menjadi bosan selama pelajaran
berlangsung.
Itu sebabnya sebagai guru perlu membuat media yang sederhana untuk
membantu siswa agar mereka bisa cepat untuk memahami pelajaran dan mereka
juga tidak bosan selama pelajaran berlangsung. Guru juga bisa menyediakan video
sebagai alat belajar agar proses belajar mengajar lebih hidup.
BAB V
PENUTUP
5.1. KESIMPULAN
Dalam suatu proses belajar mengajar, ada unsur yang amat penting yaitu
media pembelajaran. Pemilihan media pembelajaran tertentu akan mempengaruhi
jenis media pembelajaran yang sesuai, meskipun masih ada berbgai apek lain
yang harus diperhatikan dalam memilih media.
Media merupakan suatu perantara (alat) untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Penggunaan media yang tepat dapat menunjang keberhasilan dalam
proses pembelajaran. Jenis-jenis media di atas dapat diaplikasikan ke dalam
pelajaran di sekolah sehingga membantu siswa untuk cepat memahami pelajaran
dan pelajaran itu bisa lebih menarik lagi untuk dikuti oleh siswa.
12
5.2. SARAN
Kami menyadari bahwa penulisan mini research ini masih banyak
kekurangannya, baik dari sisi penulisan, penyajian maupun dari sisi bahan yang
menjadi pembahasan. Untuk melengkapi kekurangan itu, maka bagi para pembaca
yang ingin lebih mendalami tentang Mini Research Media Belajar, kami
menyarankan untuk mencari sumber lain sebagai referensi tambahan pembaca.
DAFTAR PUSTAKA
Lubis, Aswita Effi. 2015. Strategi Belajar Mengajar. Medan: Perdana Publishing.
13
LAMPIRAN FOTO
14
15
16