Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN


TEMATIK

Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


“Inovasi Pembelajaran Tematik”

Dosen Pengampu:
Ika Setiawati, M.Pd.I

Oleh:
Marta Eka Cahaya Putri
Ribut Budiana

PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH (STIT) AL-MUSLIHUUN
TLOGO KANIGORO
BLITAR
2021

i
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan Rahmat, Hidayah, dan Inayah-Nya sehingga kami dapat
merampungkan penyusunan makalah Inovasi Pembelajaran Tematik dengan judul
“Pengembangan Media Pembelajaran Tematik" tepat pada waktunya.
Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah
membantu dalam penyelesaian tugas  ini. Semoga tugas yang penulis buat dapat
bermanfaat bagi penulis pribadi maupun pihak yang membaca.
Penulis menyadari bahwa makalah ini sangat jauh dari sempurna, masih
banyak kelemahan dan kekurangan. Kritik dan saran yang bersifat membangun
dari pembaca sangat penulis harapkan untuk meningkatkan kualitas dan
menyempurnakan makalah ini.

Blitar, 01 April 2021

Penulis

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR 2
DAFTAR ISI 3
BAB I PENDAHULUAN 4
A. Latar Belakang Masalah 4
B. Rumusan Masalah 4
C. Tujuan 5
BAB II PEMBAHASAN 6
A. Pengertian Media pembelajaran 6
B. Karakteristik Media Pembelajaran Tematik 7
C. Pemilihan Media Pembelajaran Tematik 10
D. Jenis-jenis Media Pembelajaran Tematik 12
E. Cara Membuat Media Pembelajaran Tematik 14
F. Pedoman Mengembangkan Media Pembelajaran atau Bahan Ajar 16
G. Manfaat Media Pembelajaran 17
BAB III PENUTUP 18
A. Kesimpulan 18
DAFTAR PUSTAKA 20

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembelajaran adalah suatu kegiatan yang bernilai edukatif. Nilai
edukatif mewarnai interaksi yang terjadi antara guru dan anak didik.
Interaksi yang bernilai edukatif dikarenakan kegiatan pembelajaran yang
dilakukan diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu yang telah
dirumuskan sebelum pengajaran dilakukan. Guru dengan sadar melakukan
kegiatan pengajarannya secara sistematis dengan memanfaatkan segala
sesuatunya guna kepentingan pengajaran. Harapan yang tidak pernah sirna
dan selalu guru tuntut adalah bagaimana bahan pelajaran yang
disampaikan guru dapat dikuasai anak didik secara tuntas.
Ini merupakan masalah yang cukup sulit yang dirasakan oleh guru.
Kesulitan itu dikarenakan anak didik bukan hanya sebagai individu dengan
segala keunikannya, tetapi mereka juga sebagai makhluk social dengan
latar belakang yang berbeda. Keluhan-keluhan guru sering terlontar hanya
karena masalah sukarnya mengelola kelas. Akibat kegagalan guru
mengelola kelas,tujan pengajaran pun sukar untuk dicapai. Hal ini kiranya
tidak perlu terjadi, karena usaha yang dapat dilakukan masih terbuka lebar.
Salah satu caranya adalah dengan meminimalkan jumlah anak didik di
kelas. Mengaplikasikan beberapa prinsip pengelolaan kelas. Kelas adalah
upaya lain yang tidak bisa diabaikkan begitu saja.
Pendekatan terpilih mutlak dilakukan guna mendukung
pengelolaan kelas. Disamping itu juga, perlu memanfatkan beberapa
media pendidikan yang telah ada dan mengupayakan pengadaan media
pendidikan baru demi terwujudnya tujuan bersama.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan media pembelajaran?
2. Bagaimana karakteristik media pembelajaran tematik?
3. Bagaimana pemilihan media pembelajaran tematik?
4. Apa sajakah jenis-jenis media pembelajaran tematik?
5. Bagaimana cara membuat media pembelajaran tematik?

4
6. Bagaimana pedoman mengembangkan media pembelajaran atau
bahan ajar?
7. Apakah manfaat dari media pembelajaran?
C. Tujuan Masalah
1. Dapat mengetahui apa yang dimaksud dengan media pembelajaran.
2. Dapat mengetahui bagaimana karakteristik media pembelajaran
tematik.
3. Dapat mengetahui cara memilih media pembelajaran tematik.
4. Dapat mengetahui apa saja jenis-jenis media pembelajaran tematik.
5. Dapat mengetahui cara membuat media pembelajaran tematik.
6. Dapat mengetahui pedoman mengembangkan media pembelajaran
atau bahan ajar.
7. Dapat mengetahui manfaat dari media pembelajaran.

5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Media Pembelajaran
Kata media berasal dari bahasa Latin medio. Dalam bahasa Latin
media merupakan bentuk jamak dari medium, yang secara harfiah berarti
perantara atau pengantar. Secara khusus, kata tersebut dapat diartikan
sebagai alat komunikasi yang digunakan untuk membawa informasi dari
satu sumber kepada penerima.
Dikaitkan dengan pembelajaran, media dimaknai sebagai alat
komunikasi yang digunakan dalam proses pembelajaran untuk membawa
informasi berupa materi ajar dari pengajar kepada peserta didik sehingga
peserta didik menjadi lebih tertarik untuk mengikuti kegiatan
pembelajaran. Satu hal yang perlu diingat bahwa peranan media tidak akan
terlihat apabila penggunaannya tidak sejalan dengan isi dan tujuan
pembelajaran yang telah dirumuskan. Secanggih apa pun media tersebut,
tidak dapat dikatakan menunjang pembelajaran apabila keberadaannya
menyimpang.
Dari isi dan tujuan pembelajarannya media adalah segala sesuatu
yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke
penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan
minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi
, menyatakan bahwa media pembelajaran adalah bahan, alat, atau teknik
yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar dengan maksud agar
proses interaksi komunikasi edukasi antara guru dan siswa dapat
berlangsung secara tepat guna dan berdaya guna.1
Berdasarkan definisi tersebut, media pembelajaran memiliki
manfaat yang besar dalam memudahkan siswa mempelajari materi
pelajaran. Media pembelajaran yang digunakan harus dapat menarik
perhatian siswa pada kegiatan belajar mengajar dan lebih merangsang
kegiatan belajar siswa.
1
Siti Jumairah, PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN
TEMATIK, http://sitijumairiapgmi.blogspot.com/2010/07/pengembangan-media-
pembelajaran-tematik.html, diakses pada Senin 30 Maret 2021, jam 11:03.

6
B. Karakteristik Media dan Sumber Pembelajaran Tematik
Strategi Penyampaian mengacu kepada cara-cara yang dipakai
untuk menyampaikan pembelajaran kepada peserta didik, dan sekaligus
untuk menerima serta merespon masukan masukan dari peserta didik. Oleh
karena itu, media merupakan komponen strategi penyampaian
pembelajaran yang mengacu kepada apa yang dilakukan oleh si pelajar
dan bagaimana peranan media dalam merangsang kegiatan belajar itu.
Sebagaimana dikemukakan oleh Dengeng dalam bukunya Trianto, bahwa
media pembelajaran adalah komponen strategi penyampaian yang dapat
dimuati pesan yang akan disampaikan kepada si pelajar, apakah itu orang,
alat, atau bahan.2
Dengan memperhatikan karakteristik dan kemampuan masing-
masing media, guru dapat membangkitkan minat belajar siswa. Adapun
kriteria atau karakter yang perlu diperhatikan oleh guru dalam memilih
media, adalah:3
a. Ketepatan dengan tujuan pengajaran, artinya media pengajaran dipilih
atas dasar tujuan-tujuan instruksional yang telah ditetapkan. Tujuan
intruksional yang berisikan unsur pemahaman, aplikasi, sinteis, lebih
memungkinkan digunakannya media pengajaran.
b. Dukungan terhadap isi bahan pelajaran, artinya bahan pelajaran yang
bersifat fakta, prinsip, konsep, dan generalisasi sangat memerlukan
bantuan media, agar lebih mudah di pahami siswa.
c. Kemudahan memperoleh media.
d. Keterampilan guru dalam menggunakannya, adapun jenis media yang
diperlukan, syarat utamanya adalah guru dapat menggunakannya
dalam proses pengajaran.
e. Tersedia waktu untuk menggunakannya, sehingga media tersebut dapat
bermanfaat bagi siswa selama pengjaran berlangsung.

2
Trianto, Pengembangan Model Pembelajaran Tematik, PT. Prestasi
Pustakaraya, Jakarta, 2009, hal 199.
3
Herman Firdaus, Pengembangan Media Pembelajaran Tematik,
https://www.blogbarabai.com/2015/03/pengembangan-media-pembelajaran-tematik.html?
m=1, diakses pada Rabu, 31 Maret 2021, jam 20.28.

7
f. Sesuai dengan taraf berfikir siswa, sehingga makna yang terkandung
didalamnya, dapat dipahami oleh para siswa.
Menurut Dengeng dalam bukunya Trianto, sekurang-kurangnya
ada lima cara dalam mengklasifikasikan media pembelajaran untuk
keperluan merumuskan keperluan strategi penyampaian, yaitu:4
a. Tingkat kecermatan representasi
Tingkat kecermatan representasi suatu media bisa diletakkan dalam
suatu garis kontinum, seperti: kongkrit, media pandang dengar,
seperti: film bersuara; media pandang, seperti gambar diagram; media
dengar, seperti rekaman suara dan simbol-simbol tertulis. Kontinum
ini bisa bervariasi untuk suatu pembelajaran, dan akan memiliki
variasi kontinum yang berbeda menurut tingkat kecermatan
representasinya.
b. Tingkat interaktif yang mampu ditimbulkannya
Tingkat interaktif yang mampu ditimbulkan oleh suatu media juga
dapat dibentangkan dalam suatu kontinum, tetapi titik-titik dalam
kontinum itu ditunjukkan oleh jenis media yang berbeda, seperti:
computer, guru, buku kerja/Lembar Kegiatan Siswa (LKS), buku teks,
rekaman, siaran radio dan televisi.
c. Tingkat kemampuan khusus yang dimilikinya
Tingkat kemampuan khusus yang dimiliki oleh media juga dapat
dipakai untuk mendiskripsikan stategi penyampaian. Tiap media dapat
diidentifikasikan karakteristik khusus yang dimilikinya. Karakteristik
yang dimaksud adalah kemampuannya dalam menyajikan sesuatu
yang tidak dapat disajikan oleh media lain. Media-media yang
mempunyai kemampuan khusus inilah yang amat berpengaruh dalam
menetapkan strategi penyampaian. Kemampuan-kemampuan khusus
ini dapat dilihat dari kemampuan kemampuan dalam menyajikan
sesuatu, kemampuan simulatif, dan kemampuan kecermatan
representasinya.
d. Tingkat motivasi yang mampu ditimbulkannya
4
Trianto, Pengembangan Model Pembelajaran Tematik, PT. Prestasi
Pustakaraya, Jakarta, 2009, hal 199.

8
Tingkat pengaruh motivasional yang dimiliki suatu media juga
penting artinya untuk perlawanan mendeskripsikan strategi
penyampaian, namun perlu diingat bahwa pengaruh motivasional ini
seringkali amat bervariasi sejalan dengan perseorangan di antara
siswa-siswi. Suatu media pembelajaran bisa memberi pengaruh
motivasional yang berbeda, dan perbedaan ini lebih banyak dapat
dikaitkan dengan perbedaan karakteristik siswa dengan media yang
dipakai. Makin dekat kesamaan karakteristik siswa-siswi dengan
media yang dipakai, makin tinggi pengaruh motivasional yang
ditimbulkan oleh media itu.
e. Tingkat biaya yang ditimbulkannya
Tingkat biaya yang diperlukan dalam menyiapkan/membuat atau
membeli media juga penting untuk memdiskripsikan strategi
penyampaikan. Mulai dari perancanagan sampai pada pembuatannya,
kalau media itu dikembangkan sendiri. Nilai suatu strategi
penyampaian dapat ditaksir dari jenis dan satuan media yang dipakai.
Makin tepat dan lengkap media yang dipakai, maka besar keefektifan
dari strategi penyampaian.
Usaha pengklasifikasian di atas mengungkapkan bahwa
karakteristik atau ciri-ciri khas suatu media berbeda menurut tujuan atau
maksud pengelompokannya. Bentuk interaksi antara siswa dengan media
merupakan komponen penting karna uraian mengenai strategi
penyampaian tidaklah lengkap tanpa memberi gambaran tentang pengaruh
apa yang dapat ditimbulkan oleh suatu media pada kegiatan belajar siswa.
Kehadiran guru, untuk mengarahkan kegiatan belajar, buku teks sebagai
sumber informasi : komputer, VCD, TV, dan LCD untuk menampilkan
film dan media lainnya amat diperlukan merangsang kegiatan belajar
siswa. Interaksi siswa dengan media inilah yang sebenarnya merupakan
wujud nyata dari tidak belajar. Belajar terjadi dalam diri siswa ketika
mereka berinteraksi dengan media, dan karna itu tanpa media, belajar tidak
akan pernah terjadi.5
5
Herman Firdaus, Pengembangan Media Pembelajaran Tematik,
https://www.blogbarabai.com/2015/03/pengembangan-media-pembelajaran-tematik.html?

9
C. Pemilihan Media Pembelajaran Tematik
1. Pemilihan Media Pembelajaran Tematik
Prinsip-prinsip dalam pemilihan media pembelajaran tematik
meski caranya dapat berbeda, yaitu:
a. Harus ada kejelasan tentang maksud dan tujuan pemilihan tersebut.
Tujuan ini misalnya: apakah untuk keperluan pembelajaran, belajar
kelompok, belajar individul, sasaran anak-anak, dan lain-lain.
b. Kedekatan dengan media. Media yang akan dipilih harus dikenal
sifat dan ciri-ciri.
c. Adanya sejumlah media yang dapat diperbandingkan, karena
pemilihan media pada dasarnya adalah proses pengambilan
keputusan adanya alternatif pemecahan yang dituntut oleh tujuan.6
d. Sebagai bagian dari sistem pembelajaran, media mempunyai nilai-
nilai praktis berupa kemampuan untuk: (a) membuat konkret
konsep abstrak (b) menampilkan objek yang tidak dapat diamati
dengan mata telanjang (c) mengamati gerakan yang cepat (d)
memungkinkan siswa untuk berinteraksi langsung dengan
lingkungannya (e) memungkinkan keseragaman dan persepsi antar
peserta didik (f) menyajikan informasi belajar secara konsisten dan
dapat diulang ataupun disimpan menurut kebutuh g) menyajikan
pesan atau informasi belajar secara serempak, mengatasi batasaan
ruang dan waktu.7
2. Faktor dalam Memilih Media Pembelajaran
Faktor lain yang juga harus dipertimbangkan dalam memilih media
adalah apakah media yang diperlukan merupakan media jadi atau
media yang harus dikembangkan dan dipersiapkan sendiri, media juga
harus menarik minat anak, berkaitan langsung dengan tujuan
pembelajaran yang harus dicapai.

m=1, diakses pada Rabu, 31 Maret 2021, jam 20.28.


6
Siti Jumairah, PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN
TEMATIK, http://sitijumairiapgmi.blogspot.com/2010/07/pengembangan-media-
pembelajaran-tematik.html, diakses pada Senin 30 Maret 2021, jam 11:03.
7
Herman Firdaus, Pengembangan Media Pembelajaran Tematik,
https://www.blogbarabai.com/2015/03/pengembangan-media-pembelajaran-tematik.html?
m=1, diakses pada Rabu, 31 Maret 2021, jam 20.28.

10
Untuk media rancangan terdapat beberapa langkah yang perlu
diperhatika sebelum memilih dan merancangnya, yaitu:
a. Menentukan apakah pesan yang akan disampaikan merupakan
tujuan pembelajaran atau hanya sekedar informasi / hiburan.
b. Menetapkan apakah media ini dirancang untuk keperluan
pembelajaran atau alat bantu mengajar (peraga)
c. Menentukan apakah dalam usaha mendorong kegiatan belajar
tersebut akan digunakan strategi afektif, kognitif atau
psikomotorik.
d. Menentukan media yang sesuai untuk strategi yang dipilih dengan
mempertimbangkan ketentuan kebijakan, fasilitas yang ada,
kemampuan produksi dan biaya.
e. Mereview kembali kelemahan dan kelebihan media yang dipilih
f. Perencanaan pengembangan dan produksi media tersebut.
Dalam hubungan ini Dick dan Carey (1978) menyebutkan bahwa
disamping kesesuaian dengan tujuan perilaku belajaranya, setidaknya
masih ada 4 faktor lagi yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan
media, yaitu:8
a. Ketersediaan sumber setempat mengenai sumber-sember yang ada.
b. Keluwesan, kepraktisan, dan ketahanan media yang bersangkutan
untuk waktu yang lama.
c. Serta efektifitas dan efisiensi.
Dari beberapa pendapat ahli diatas dapat disimpulkan bahwa dalam
memilih sebuah media seorang guru harus mempertimbangkan
beberapa aspek, yaitu:
a. Sesuai dengan tujuan yang dicapai.
b. Sesuai dengan bahan yang akan disajikan.
c. Sesuai dengan kemampuan guru yang bersangkutan.
d. Sesuai dengan kematangan berfikir anak.
e. Kemudahan dalam memperolehnya

8
Siti Jumairah, PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN
TEMATIK, http://sitijumairiapgmi.blogspot.com/2010/07/pengembangan-media-
pembelajaran-tematik.html, diakses pada Senin 30 Maret 2021, jam 11:03.

11
f. Sesuai dengan situasi dan kondisi.
g. Kualitas alat/teknik dapat dipertangung jawabkan.
h. Efektif dan efisien dalam penggunaannya.
D. Jenis-jenis Media Pembelajaran Tematik
Dengan melihat perkembangan teknologi, Seels & Glasgow
mengelompokan jenis media dalam dua kategori luas, yaitu media
tradisional dan media teknologi mutakhir.9
1. Media Tradisional mencangkup:
a. Visual diam yang diproyeksikan: proyeks opaque, proyeksi
operhead, slides, filmstrips.
b. Visual yang tidak di proyeksikan: gambar, poster, foto, chart,
grafik, diagram, pameran, papan info, papan-bulu.
c. Audio: rekaman piring, pita kaset, reel, cartridge.
d. Penyajian multimedia: slide plus suara (tapel), multi-image.
e. Visual dinamis yang diproyeksiakan: film, televisi, video.
f. Cetak: buku teks, modul, teks terprogram, workbook, majalah
ilmiah.
g. Permainan: teka-teki, simulasi, pemainan papan.
h. Realia: model, specimen (contoh), manipulatif (peta, boneka).
2. Sedangkan media teknologi mutakhir mencangkup:
a. Media berbasis telekomunikasi: telekonferen, kuliah jarak jauh.
b. Media berbasis mikroprosesor: computer-asisted instruction,
permainan komputer, sistem tutor intelijen, interaktif, hypermedia,
compact (video) disc.
c. Blended Learning adalah sebuah kemudahan pembelajaran yang
menggabungkan berbagai cara penyampaian, model pengajaran,
dan gaya pembelajaran, memperkenalkan berbagai pilihan media
dialog antara fasilitator dengan orang yang mendapat pengajaran.
Blended learning juga sebuah kombinasi pengajaran langsung
(face to face) dan pelajaran online.
9
Syamsyul Bhari, Media dan Sumber Belajar,
https://atibilombok.blogspot.com/2014/06/makalah-media-dan-sumber-belajar-
tematik.html?m=1, diakses pada Rabu, 31 Maret 2021, jam 21.48.

12
Berbagai cara dapat digunakan untuk mengidetifikasi dan
mengklasifikasi media, Rudi dan Bretz (1971) dalam bukunya Trianto 10,
misalnya mengklasifikasi media pembelajaran, yaitu:
1. Media Audio
Media audio berfungsi untuk menyalurkan pesan audio dari sumber
pesan ke penerima pesan. Media audio berkaitan erat dengan indra
pendengaran.contoh media yang dapat dikelompokkan dalam media
audio diantarany : radio, tape recorder, telepon, laboratorium bahasa,
dll.
2. Media Visual
Media visual yaitu media yang mengandalkan indra penglihat.
Media visual dibedakan menjadi dua yaitu media grafis dan media
cetak. Media grafis meliputi foto, gambar, sketsa, bagan, grafik,
poster, papan tulis, flannel, peta dan globe. Media cetak meliputi
transparansi (HOT) dan modul.11
3. Media Audio Visual
Media audiovisual merupakan media yang mampu menampilkan
suara dan gambar.
4. Media Serbaneka
Media serbaneka merupakan suatu media yang disesuaikan dengan
potensi di suatu daerah, di sekitar sekolah atau di lokasi lain atau di
masyarakat yang dapat dimanfaatkan sebagai media pengajaran.
Contoh media serbaneka diantaranya : Papan tulis, media tiga dimensi,
realita, dan sumber belajar pada masyarakat.
a) Papan (board) yang termasuk dalam media ini diantaranya : papan
tulis, papan buletin, papan flanel, papan magnetik, papan listrik,
dan papan paku.
b) Media tiga dimensi diantaranya : model, mock up, dan diorama.
c) Realita adalah benda-benda nyata seperti apa adanya atau
aslinya . contoh pemanfaatan realit misalnya guru membawa

10
Ruswandi Uus, Dkk, Media Pembelajaran, CV. Insani
Mandiri :Bandung, 2011, hal : 35.
11
Nana Sujana dan Ahmad Rifai, Media Pembelajaran, hal 277.

13
kelinci, burung, ikan atau dengan mengajak siswanya langsung ke
kebun sekolah atau ke peternakan sekolah.
d) Sumber belajar pada masyarakat diantaranya dengan karya wisata
dan berkemah.12
E. Cara Membuat Media Pembelajaran Tematik
Sebelum membuat media pembelajaran tematik, langkah kritis
pertama yang perlu dilakukan guru adalah mencari, menemukan dana
memilih media yang memenuhi kebutuhan belajar anak, menarik minat
anak, sesuai dengan perkembangan kematangan dan pengalaman dengan
sendirinya sesuai dengan subyek yang dipelajari. Oleh karena itu, prinsip
utama pemilihan media harus didasarkan pada tujuan pembelajaran.
1. Tujuan pembelajaran yang baik harus memenuhi beberapa kriteria,
seperti:
a. Harus dinyatakan dalam bentuk tingkah laku yang dapat diamati
b. Harus dapat diketahui atau nilai tingkat-tingkat pencapaian
2. Tahapan Membuat Media Pembelajaran Tematik
a. Penyusunan Rancangan.
b. Penulisan Naskah
Supaya materi pembelajaran dapat disampaikan melalui
media itu, materi perlu dituangkan dalam tulisan dan atau gambar
yang disebut dengan naskah program media.
Naskah program media itu ada bermacam-macam; tiap-tiap
jenis mempunyai bentuk naskah yang berbeda-beda. Tetapi pada
dasarnya maksudnya sama, yaitu sebagai penuntun dalam
memproduksi program media itu. Naskah ini berisi teks, urutan
gambar dan grafis yang perlu diambil dengan alat perekam audio-
visual.
Pada umumnya lembaran naskah dibagi menjadi dua
kolom. Kolom sebelah kiri dituliskan nama pelaku, dan jenis suara
atau gambar yang harus direkam. Sedangkan kolom sebelah kanan

12
Anonim, Macam-macam Media Pembelajaran,
https://www.google.com/amp/s/silabus.org/macam-macam-media-pembelajaran/, diakses
pada Rabu, 31 Maret 2021, jam 21:55.

14
berisi narasi yang harus dibaca para pelaku, nama lagu dan suara-
suara yang harus direkam.
Dalam menuliskan naskah itu semua informasi yang tidak
akan disuarakan (dibaca bersuara) oleh pelaku harus ditulis dengan
huruf besar, sedangkan narasi dan percekapan yang akan dibaca
oleh pelaku ditulis dengan huruf kecil.
c. Produksi Media
Dalam kegiatan produksi ini ada tigak kelompok personil
yang terlibat, sutradara atau pemimpin produksi, kerabat kerja, dan
pemain. Ketiga kelompok personil itu mempunyai tugas dan
tanggungjawab yang berbeda namun semuanya menuju satu tujuan
yaitu dihasilkannya program media pembelajaran yang bermutu,
dengan kualitas teknis yang baik.
1) Evaluasi Program Media
a) Evaluasi formatif adalah proses yang dimaksudkan untuk
mengumpulkan data tentang efektifitas dan efisiensi media
pembelajaran yang telah diproduksi untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan. Ada tiga tahap evaluasi formatif,
antara lain:
- Evaluasi satu lawan satu
Pada tahap ini, dipilih dua orang atau lebih orang
yang dapat mewakili popolasi target dari media yang
telah dibuat. Media kemudian disajikan kepada mereka
secara individual, satu orang berasal dari beberapa target
yang kemampuan umumnya sedikit dibawah rata-rata
dan lainya diatas rata-rata.
- Evaluasi kelompok kecil
Pada tahap ini, media di ujicobakan pada kelompok
kecil (10-20 orang) yang dapat mewakili populasi target.
Siswa yang dipilih dalam kegiatan ini hendaknya
mencerminkan karekteristik populasi.
- Evaluasi lapangan

15
Evaluasi lapangan adalah tahap akhir dari evaluasi
formatif yang perlu dilakukan dengan menusahakan
situasi yang semirip mungkin dengan situasi sebenarnya.
Pada tahap ini, dipilih sekitar 30 orang siswa dengan
beberapa karakteristik sesuai karakteristik populasi
sasaran.
2) Evaluasi sumatif dimaksudkan mengumpulkan data untuk
menentukan apakah media yang telah dibuat patut
digunakan dalam stuasi-situasi tertentu atau apakah media
tersebut benar-benar efektif seperti yang anda laporkan.13
3. Dalam pembuatan media pembelajaran tematik memerlukan urutan
penyusunan sebagai berikut:
a. Menganalisis kebutuhan dan karakteristik siswa.
b. Merumuskan tujuan pembelajran.
c. Merumusakan tema-tema dan butir-butir secara terperinci yang
mendukung tercapainya tujuan pembelajaran.
d. Mengembangkan alat pengukur keberhasilan.
e. Menulis naskah media.
f. Mengadakan test dan revisi.
F. Pedoman Mengembangkan Media Pembelajaran Atau Bahan Ajar
Media pembelajaran atau bahan ajar perlu dikembangkan guru
guna menunjang pencapaian kompetensi peserta didik. Pemilihan media
pembelajaran atau bahan ajar yang efektif harus sesuai dengan tuntutan
indikator sehingga dapat meningkatkan pencapaian kompetensi secara
maksimal.14
G. Manfaat Media Pembelajaran
1. Menyeragamkan penyampaian materi,
2. Pembelajaran lebih jelas dan menarik.
3. Proses pembelajaran lebih interaktif.
4. Efesiensi waktu dan tenaga.
13
Siti Jumairah, PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN
TEMATIK, http://sitijumairiapgmi.blogspot.com/2010/07/pengembangan-media-
pembelajaran-tematik.html, diakses pada Senin 30 Maret 2021, jam 11:03.
14
Ditjen Pembinaan Pendidikan Dasar dan Menengah Kemendikbud.

16
5. Meningkatkan kualitas hasil belajar.
6. Belajar dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja.
7. Menumbuhkan sikap positif belajar terhadap proses dan materi belajar.
8. Meningkatkan peran guru kearah yang lebih positif dan produktif.15

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Media pembelajaran adalah bahan, alat, atau teknik yang
digunakan dalam kegiatan belajar mengajar dengan maksud agar proses
interaksi komunikasi edukasi antara guru dan siswa dapat berlangsung
secara tepat guna dan berdaya guna.

15
Zainal Aqib, Elham Romanto, Membangun Profesionalisme Guru dan
Pengawas Sekolah, CV Yrama Widya, 2008.

17
Kriteria atau karakter yang perlu diperhatikan oleh guru dalam
memilih media, adalah: Ketepatan dengan tujuan pengajaran; Dukungan
terhadap isi bahan pelajaran; Kemudahan memperoleh media;
Keterampilan guru dalam menggunakannya; Tersedia waktu untuk
menggunakannya; Sesuai dengan taraf berfikir siswa.
Prinsip-prinsip dalam pemilihan media pembelajaran tematik
meski caranya dapat berbeda, yaitu: Harus ada kejelasan tentang maksud
dan tujuan pemilihan tersebut; Kedekatan dengan media; Adanya sejumlah
media yang dapat diperbandingkan; Media mempunyai nilai-nilai praktis.
Faktor lain yang juga harus dipertimbangkan dalam memilih media adalah
apakah media yang diperlukan merupakan media jadi atau media yang
harus dikembangkan dan dipersiapkan sendiri, media juga harus menarik
minat anak, berkaitan langsung dengan tujuan pembelajaran yang harus
dicapai.
Dengan melihat perkembangan teknologi, Seels & Glasgow
mengelompokan jenis media dalam dua kategori luas, yaitu media
tradisional dan media teknologi mutakhir. Berbagai cara dapat digunakan
untuk mengidetifikasi dan mengklasifikasi media, Rudi dan Bretz (1971)
dalam bukunya Trianto, misalnya mengklasifikasi media pembelajaran,
yaitu: Media audio; Media visual; Media audiovisual; Media serbaneka.
Dalam pembuatan media pembelajaran tematik memerlukan urutan
penyusunan sebagai berikut: Menganalisis kebutuhan dan karakteristik
siswa; Merumuskan tujuan pembelajran; Merumusakan tema-tema dan
butir-butir secara terperinci yang mendukung tercapainya tujuan
pembelajaran; Mengembangkan alat pengukur keberhasilan; Menulis
naskah media; Mengadakan test dan revisi.
Media pembelajaran atau bahan ajar perlu dikembangkan guru
guna menunjang pencapaian kompetensi peserta didik. Pemilihan media
pembelajaran atau bahan ajar yang efektif harus sesuai dengan tuntutan
indikator sehingga dapat meningkatkan pencapaian kompetensi secara
maksimal.

18
Manfaat media pembelajaran: Menyeragamkan penyampaian
materi; Pembelajaran lebih jelas dan menarik; Proses pembelajaran lebih
interaktif; Efesiensi waktu dan tenaga; Meningkatkan kualitas hasil
belajar; Belajar dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja;
Menumbuhkan sikap positif belajar terhadap proses dan materi belajar.
Meningkatkan peran guru kearah yang lebih positif dan produktif.

DAFTAR PUSTAKA
Anonim. Macam-macam Media Pembelajaran,.
https://www.google.com/amp/s/silabus.org/macam-macam-
media-pembelajaran/.

Aqib, Zainal, Elham Romanto. 2007. Membangun Profesionalisme Guru dan


Pengawas Sekolah. Cet. 1. CV Yrama Widya.

19
Bhari, Syamsyul. Media dan Sumber Belajar.
https://atibilombok.blogspot.com/2014/06/makalah-media-
dan-sumber-belajar-tematik.html?m=1.

Ditjen Pembinaan Pendidikan Dasar dan Menengah Kemendikbud.

Jumairah, Siti. PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN TEMATIK,.


http://sitijumairiapgmi.blogspot.com/2010/07/pengembangan
-media-pembelajaran-tematik.html.

Sujana, Nana dan Ahmad Rifai. Media Pembelajaran.

Triant. 2009. Pengembangan Model Pembelajaran Tematik. Jakartra: PT. Prestasi


Pustakaraya.

Uus, Ruswandi Dkk. 2011. Media Pembelajaran. Bandung: CV. Insani Mandiri.

20

Anda mungkin juga menyukai