Anda di halaman 1dari 22

MEDIA PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK DI MI/SD

Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah


Pembelajaran Aqidah Akhlak MI/SD

Dosen Pengampu: Kunkun Syaeful Millah, M.Pd.

Disusun oleh PGMI/V:

Ai Ripatul Adawiyah (20204001)

Ana Maria Noviana (20214001)

Miftah Ali Sadikin (20224013)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM AL-MA’ARIF CIAMIS
Jl. Umar Sholeh Imbanagara Raya Telp./Fax. (0265) 77258 Ciamais Jawa Barat
46211
TAHUN AKADEMIK 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan nikmat sehat
wal’afiyat lahiriyah dan batiniah sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
ini untuk memenuhi tugas mata kuliah Pembelajaran Aqidah Akhlak MI/SD
dengan judul “Media Pembelajaran Aqidah Akhlak di MI/SD”. Shalawat
beserta salam semoga selalu tercurah limpahkan kepada Rasulullah SAW. kepada
para keluarga, para sahabat, tabi’in, tabi’at serta kepada kita selaku umatnya
semoga mendapat syafa’at dari beliau.
Pada makalah ini kami persembahkan beberapa pembahasan,
diantaranya: Pengertian Media Pembelajaran; Prinsip Media Pembelajaran;
Tujuan dan Fungsi Media Pembelajaran; Kedudukan dan Urgensi Media
Pembelajaran; Jenis-jenis Media Pembelajaran; Pemilihan dan Penentuan Media
Pembelajaran; dan Media Pembelajaran Aqidah Akhlak.
Kami sebagai penyusun makalah sangat berterimakasih atas bimbingan
dan support dari seluruh pihak yang membantu baik secara materi ataupun non
materi, kepada:

1. Bapak Kunkun Saeful Millah, M.Pd. selaku dosen pengampu mata kuliah
pembelajaran aqidah akhlak MI/SD.
2. Kepada keluarga dan orang tua para penyusun serta rekan-rekan
seperjuangan PGMI semester V yang memberi semangat kepada kami.

Penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan


bagi seluruh pembaca. Dalam proses penyusunan, kami berusaha semampu dan
sebisa kami. Namun, kami menyadari belum dapat sempurna membuat makalah
ini. Untuk itu memohon kritik dan saran yang bersifat membangun untuk
memperbaiki kekurangan kami dalam penulisan.

Ciamis, Oktober 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ii

DAFTAR ISI iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 2
C. Tujuan 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Media Pembelajaran 3


B. Prinsip Media Pembelajaran 4
C. Tujuan dan Fungsi Media Pembelajaran 5
D. Kedudukan dan Urgensi Media Pembelajaran 7
E. Jenis-jenis Media Pembelajaran 7
F. Pemilihan dan Penentuan Media Pembelajaran 9
G. Media Pembelajaran Aqidah Akhlak MI/SD 17

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan 18
B. Saran 18

DAFTAR PUSTAKA 19

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Media pembelajaran merupakan penunjang yang sangat penting


dalam menyampaikan sebuah materi kepada siswa. Khusus pada sekolah
dasar dan madrasah ibtidayah, guru perlu memahami materi dengan baik
serta pemakaian alat bantu yang tepat untuk menyampaikan isi materi
ajar yang dapat menarik pemikiran siswa, perasaan, perhatian dan minat
siswa dalam proses pembelajaran di dalam maupun luar kelas. Media
pemebelajaran merupakan suatu hal yang sangat urgent untuk
diperhatikan oleh guru maupun calon guru, karena media pembelajaran
merupakan salah satu langkah yang dapat membuat siswa aktif dan lebih
memahami materi.
Media pembelajaran memiliki begitu banyak manfaat apabila
dipergunakan secara baik, namun dalam pemilihan media pembelajaran
harus memperhatikan kecocokan atau kesesuaian dengan banyak aspek
sehingga guru dan murid dapat merasakan langsung esensi dari adanya
media pembelajaran tersebut. Media pembelajaran sejatinya memiliki
karakteristik yang berbeda dalam setiap mata pelajaran, seperti satu mata
pelajaran cocok menggunakan media pembelajaran visual, dan pelajaran
lain mungkin tidak akan cocok menggunakan media pembelajran
tersebut.
Pembelajaran akidah akhlak di MI haruslah memiliki dan
menerapkan media pembelajaran yang cocok. Sehingga siswa dapat
menyerap nilai-nilai dalam proses pembelajaran menggunakna media
pembelajaran tersebut. Adapun makalah ini akan menguraikan beberapa
pembahasan penting yang berkenaan dengan media pebelajaran.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan media pembelajaran ?
2. Bagaimana prinsip media pembelajaran ?
3. Bagaimana tujuan dan fungsi media pembelajaran ?
4. Bagaimana kedudukan dan urgensi dari media pembelajaran ?
5. Jelaskan jenis-jenis media pembelajaran ?
6. Bagaimana cara memilih dan menentukan media pembelajaran ?
7. Bagaimana penerapan media pembelajaran pada materi aqidah akhlak ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui maksud dari media pembelajaran.
2. Untuk mengetahui prinsip media pembelajaran.
3. Untuk mengetahui dan memahami tujuan dan fungsi media
pembelajaran.
4. Untuk mengetahui kedudukan dan urgensi dari media pembelajaran.
5. Untuk mengetahui dan memahami jenis-jenis media pembelajaran.
6. Untuk mengetahui cara memilih dan menentukan media pembelajaran.
7. Untuk mengetahui dan memahami penerapan media pembelajaran pada
materi aqidah akhlak.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Media Pembelajaran

Media pembelajaran yakni berupa alat bantu yang digunakan


dalam pembelajaran. Bermacam-macam media yang dapat dipakai sebagai
alat bantu pembelajaran, dapat di beli di toko-toko maupun dibuat sendiri.
Media Pembelajaran berasal dari dua kata kunci, yakni media dan
pembelajaran. Kata kunci pertama yakni media, yang menurut Sadiman
dkk, dkk (2002) asal-usul kata “media” itu sendiri berasal dari bahasa
Latin, yang mana ia sebenarnya merupakan bentuk jamak dari kata
“medium” dengan arti harfiahnya “perantara” atau “pengantar”. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa media merupakan sesuatu yang dapat
menjadi perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan
(dalam Rusydiyah, 2020: 3).

Sedangkan untuk pengertiannya, Rohani (1997:2) mengungkapkan


beberapa pengertian media sebagaimana uraian berikut ini:

1. Media merupakan segala bentuk perantara yang dapat digunakan oleh


seseorang untuk menyebarkan ide, sehingga ide tersebut dapat sampai
pada penerima (Santoso S. Hamijaya).
2. Media merupakan medium yang fungsinya adalah membawa atau
menyampaikan suatu pesan, dan melalui medium inilah suatu pesan
dapat berjalan dari komunikator ke komunikan (Blake & Haralsen).
3. Media merupakan alat yang dapat menyajikan pesan dimana dalam
waktu bersamaan dapat pula merangsang penerima pesan untuk
tertarik kepada pesan tersebut (Brigg).

Kata kunci kedua yang mengiringi istilah media pembelajaran


adalah kata pembelajaran (instruction). Pembelajaran berarti peristiwa
yang terencana dan berorientasi untuk mencapai hasil belajar (Gagne et al.,

3
2005). Pembelajaran merupakan suatu interaksi antara murid dan guru
dengan bahan ajar dalam suatu proses.

Media pembelajaran merupakan perantara untuk menyampaikan


informasi (materi ajar) dari seorang guru kepada murid. Media
pembelajaran dapat berupa alat visual, audio dan sebagainya. Media
pembelajaran menurut paha ahli adalah:

1. Menurut Kustandi dan Stjipto, media pembelajaran adalah alat yang


membantu proses belajar mengajar sehingga dapat mencapai tujuan
pembelajaran dengan lebih baik dan sempurna (Kustandi dan Sutjipto
2011:9).
2. Menurut Mashuri, media pembelajaran adalah sesuatu yang
menyalurkan materi pelajaran, merangsang pikiran, perasaan, minat,
dan perhatian siswa (Mashuri 2019:4).

Dari penjelasan di atas, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa


media pembelajaran merupakan segala bentuk perantara yang dapat
digunakan pendidik atau guru untuk menyampaikan informasi berupa
materi ajar agar bisa memberikan stimulus kepada siswa.

B. Prinsip Media Pembelajaran

Adapun prinsip-prinsip penggunaan media dalam pembelajaran


terdapat sejumlah prinsip. Guru perlu memperhatikan beberapa hal dalam
penggunaan media pada komunikasi pembelajaran (Sanjaya, 2012:75).

a. Media digunakan dan diarahkan untuk mempermudah siswa belajar


dalam upaya memahami meteri pelajaran. Dengan demikian,
penggunaan media harus dipandang dari sudut kebutuhan siswa, bukan
dipandang dari sudut kepentingan guru.
b. Media yang akan digunakan oleh guru harus sesuai dan diarahkan
untuk mencapai tujuan pembelajaran. Media tidak digunakan sebagai
alat hiburan, atau tidak semata-mata dimanfaatkan untuk
mempermudah guru menyampaikan materi, akan tetapi benar-benar

4
untuk membantu siswa belajar sesuai dengan tujuan yang ingin
dicapai.
c. Media yang digunakan harus sesuai dengan materi pembelajaran.
Setiap materi pembelajaran memiliki kekhasan dan kekompleksan.
Media yang
akan digunakan harus sesuai dengan kompleksitas meteri
pembelajaran. Contohnya, untuk membelajarkan siswa memahami
pertumbuhan jumlah penduduk Indonesia, maka guru perlu
mempersiapkan semacam grafik yang mencerminkan pertumbuhan
pendidik.
d. Media pembelajaran harus sesuai dengan minat, kebutuhan, dan
kondisi siswa. Siswa yang memiliki kemampuan mendengar yang
kurang baik,
akan sulit memahami pelajaran manakah digunakan media yang
bersifat auditif. Demikian pula sebaliknya, siswa yang memiliki
kemampuan penglihatan yang kurang, akan sulit menangkap bahan
pembelajaran yang disajikan melalui media visual.
e. Media yang akan digunakan harus memperhatikan efektivitas dan
efesiensi. Media yang memerlukan peralatan yang mahal belum tentu
efektif untuk mencapai tujuan tertentu. Demikian juga media yang
sangat murah belum tentu tidak memiliki nilai. Setiap media yang
dirancang guru perlu memperhatikan efektivitas penggunaannya.
f. Media yang digunakan harus sesuai dengan kemampuan guru dalam
mengoperasikannya. Sering media yang kompleks terutama media-
media mutakhir seperti media computer, LCD, dan media elektronik
lainnya memerlukan kemampuan khusus dalam mengopersikannya.
C. Tujuan dan Fungsi Media Pembelajaran

Menurut Sumantri (1999:178) yang dikutip oleh Fikri & Madona


(2018: 12) menyatakan bahwa tujuan media pembelajaran di antaranya
sebagai berikut. Pertama, memberikan kemudahan kepada siswa untuk
memahami konsep, prinsip, sikap, dan keterampilan tertentu. Melalui

5
media pembelajaran, guru dapat mengkonkretkan dan memberikan contoh
konsepk, prinsip, dan sikap yang abstrak serta menunjukkan langkah
konkret dan contoh keterampilan yang akan dibentuk pada siswa.

Kedua, memberikan pengalaman belajar yang berbeda dan


bervariasi sehingga lebih merangsang minat siswa untuk belajar. Melalui
media pembelajaran, guru tidak hanya menjelaskan pembelajaran secara
verbal, tetapi dapat dilakukan atau disertai dengan gambar, video, teks,
dan suara. Di samping itu, media juga dapat digunakan siswa dalam
pembelajaran mandiri, baik di sekolah maupun di luar sekolah.

Ketiga, menumbuhkan sikap dan keterampilan tertentu dalam


teknologi. Media dapat menyajikan bentuk konkret atau contoh dari sikap-
sikap atau keterampilan yang hendak ditanamkan kepada siswa. Di
samping itu, siswa tertarik untuk menggunakan atau mengoperasikan
media sehingga secara tidak langsung juga akan bersikap positif terhadap
perkembangan sekaligus terampil dalam menggunakan teknologi.

Keempat, menciptakan situasi belajar yang tidak dapat mudah


dilupakan oleh siswa. Karena media memberikan pengalaman belajar yang
mengaktifkan beberapa alat indra secara bersamaan atau berturunan, maka
hasil belajarnya dapat bertahan lebih lama daripada sekedar menggunakan
satu atau beberapa alat indra. Apalagi dalam multimedia interaktif, siswa
berkesempatan mengoperasikan sendiri dan belajar sendiri dari media.

Menurut Suprihati, Ningrum (2016:320-321) yang dikutip oleh


Ramayulis (2021:16-17) bahwasannya media pembelajaran memiliki
enam fungsi utama sebagai berikut:
a. Fungsi etensi, menarik perhatian peserta didik dengan menampilkan
sesuatu yang menarik dari media tersebut.
b. Fungsi motivasi, menumbuhkan kesadaran peserta didik untuk giat
dalam belajar.

6
c. Fungsi efektif, menumbuhkan kesadaran emosi dan sikap terhadap
materi pembelajaran dan orang lain.
d. Fungsi kompensatoris, mengkomodasikan peserta didik yang lemah
dalam menerima dan memahami pelajaran yang disajikan secara teks
atau verbal.
e. Fungsi psikomotorik, mengkomodasikan peserta didik untuk
melakukan suatu kegiatan secara motorik.
f. Fungsi evaluasi, mampu menilai kemampuan peserta didik dalam
merespons pembelajaran
D. Kedudukan dan Urgensi Media Pembelajaran

Kedudukan media dalam pembelajaran sangat penting. Sebab


media dapat menunjang keberhasilan pembelajaran. Bahkan kalau dikaji
lebih jauh, media tidak hanya sebagai penyalur pesan yang harus
dikendalikan sepenuhnya oleh sumber berupa orang, tetapi dapat juga
menggantikan sebagian tugas guru dalam penyajian materi pelajaran.
Kedudukan media yang telah menjadi bagian integral dalam pembelajaran
ini sangat dipengaruhi oleh kemampuan guru dalam memilih dan
mendesain media yang sesuai (Nurdyansyah, 2019: 54).

Ibrahim dalam Azhar Arsyad (1997:16) menyatakan pentingnya


media pembelajaran karena media pembelajaran membawa dan
membangkitkan rasa senang dan gembira bagi peserta didik dan
memperbarui semangat mereka, membantu memantapkan pengetahuan
pada benak para peserta didik serta menghidupkan pelajaran.

E. Jenis-jenis Media Pembelajaran

Jenis-jenis media pembelajaran sangat banyak, dapat digunakan


oleh guru sebagai alat pembantu dalam menjelaskan materi Aqidah
Akhlak, misalnya gambar, foto, benda di sekitar, boneka, permainan, dan
alam sekitar. Macam-macam media pembelajaran dapat diklasifikasikan
menjadi beberapa, yakni dapat dipandang dari berbagai sudut diantaranya:

7
a. Dilihat dari sifatnya:
1) Media auditif, yaitu media yang hanya dapat didengar saja, atau
media yang hanya memiliki unsure suara, seperti radio dan rekaman
suara.
2) Media visual, yaitu media yang hanya dapat dilihat saja, tidak
mengandung unsur suara. Yang termasuk kedalam media ini adalah
flim slide, foto, ransparansi,lukisan, gambar, dan berbagai bentuk
bahan yang di cetak seperti media media grafis dan lain sebagainya.
3) Media audiovisual, yaitu jenis media yang selain mengandung unsure
suara juga mengandung unsur gambar yang bisa dilihat, misalnya
rekaman vidio, berbagai ukuran flim, slide suara, dan lain
sebagainnya. Kemampuan media ini dianggap lebih baik dan lebih
menarik, sebab mengandung kedua unsur jenis media pertama dan
kedua (Sanjaya, 2006:172).
b. Dilihat dari kemampuan jangkauannya:
1) Media yang memiliki daya liput yang luas dan serentak seperti radio
dan televisi. Melalui media ini siswa dapat mempelajari hal-hal atau
kejadian yang actual secara serentak tanpa harus menggunakan
ruangan khusus.
2) Media yang mempunyai daya liput yang terbatas oleh ruang dan
waktu seperti film slide, flim, radio, dan lain sebagainnya.
c. Dilihat dari cara atau teknik pemakainnya:
1) Media yang diproyeksikan seperti film, slide, flim strip, transparansi,
dan lain sebagainya. Jenis media yang dimikian memerlukan alat
proyeksi khusus seperti flim projector untuk memproyeksikan flim,
slide projector untuk memproyeksikan flim slide, operhead projector
(OHP) untuk memproyeksikan transparasi. Tanpa dukungan alat
proyeksi semacam ini, maka media semacam ini tidak akan berfungsi
apa-apa.
2) Media yang tidak diproyeksikan seperti gambar, foto, lukisan,
radio,dan lain sebagainya.

8
Media berhubungan erat dengan teknik, metode, dan pendekatan.
Guru menentukan pendekatan, dari pendekatan akan menentukan metode.
Secara teknik pelaksanaan metode membutuhkan alat dan media (Sulhan,
2015:45). Media sangat penting dan dibutuhkan dalam mencapai
kesuksesan belajar juga metode yang digunakan.

F. Pemilihan dan Penentuan Media Pembelajaran

Heinich, dan kawan-kawan (1982) (dalam Arsyad, 2017:67-69),


mengajukan model perencanaan penggunaan media yang efektif yang
dikenal dengan istilah ASSURE. Model ASSURE (Analyze learner
characteristics, State objective, Select, or modify media, Utilize, Require
learner response, and Evaluate) menyarankan enam kegiatan utama dalam
perencanaan pembelajaran sebagai berikut.

1. Analyze learner characteristics

Menganalisis karakteristik umum kelompok sasaran apakah


mereka siswa sekolah lanjutan atau perguruan tinggi, anggota organisasi
pemuda, perusahaan, usia, jenis kelamin, latar belakang budaya dan sosial
ekonomi, serta menganalisis karakteristik khusus mereka yang meliputi
antara lain pengetahuan, keterampilan, dan sikap awal mereka.

2. State objective

Menyatakan atau merumuskan tujuan pembelajaran, yaitu perilaku


atau kemampuan baru apa yang diharapkan siswa miliki dan kuasai setelah
proses belajar-mengajar selesai. Tujuan ini akan mempengaruhi pemilihan
media dan urut-urutan penyajian dan kegiatan belajar.

3. Select or modify media

Memilih, memodifikasi, atau merancang dan mengembangkan


materi dan media yang tepat. Apabila materi dan media pembelajaran yang
telah tersedia akan dapat mencapai tujuan, materi dan media itu sebaiknya
digunakan untuk menghemat waktu, tenaga, dan biaya. Namun, perlu

9
diperhatikan apakah materi dan media itu akan mampu membangkitkan
minat siswa, memiliki ketepatan informasi, memiliki kualitas yang baik,
memberikan kesempatan bagi siswa untuk berpartisipasi, telah terbukti
efektif jika pernah diuji cobakan, dan menyiapkan petunjuk untuk
berdiskusi atau kegiatan follow-up. Apabila materi dan media yang ada
tidak cocok dengan tujuan atau tidak sesuai dengan sasaran partisipan,
materi dan media itu dapat dimodifikasi. Jika tidak memungkinkan untuk
memodifikasi yang telah tersedia, barulah memilih alternatif ketiga yaitu
merancang dan mengembangkan materi dan media yang baru. Tentu saja
kegiatan ini jauh lebih mahal dari segi biaya, waktu, dan tenaga. Namun
demikian, kegiatan ini memungkinkan untuk menyiapkan materi dan
media yang tepat dan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.

4. Utilize

Menggunakan materi dan media. Setelah memilih materi dan


media yang tepat, diperlukan persiapan bagaimana dan berapa banyak
waktu diperlukan untuk menggunakannya. Di samping praktik dan latihan
menggunakannya, persiapan ruangan juga diperlukan seperti tata letak
tempat duduk siswa, fasilitas yang diperlukan seperti meja peralatan,
listrik, layar, dan lain-lain harus dipersiapkan sebelum penyajian.

5. Require learner response

Meminta tanggapan dari siswa. Guru sebaiknya mendorong siswa


untuk memberikan respons dan umpan balik mengenai keefektivan proses
belajar mengajar. Respons siswa dapat bermacam-macam, seperti
mengulangi fakta-fakta, mengemukakan ikhtisar atau rangkuman
informasi/pelajaran, atau menganalisis alternatif pemecahan
masalah/kasus. Dengan demikian, siswa akan menampakkan partisipasi
yang lebih besar.

6. Evaluate

10
Mengevaluasi proses belajar. Tujuan utama evaluasi di sini untuk
mengetahui tingkat pencapaian siswa mengenai tujuan pembelajaran,
keefektifan media, pendekatan, dan guru sendiri.

Pada tingkat yang menyeluruh dan umum pemilihan media dapat


dilakukan dengan mempertimbangkan faktor-faktor berikut (Arsyad,
2017:69):

1. Hambatan pengembangan dan pembelajaran yang meliputi faktor-faktor


dana, fasilitas dan peralatan yang telah tersedia, waktu yang tersedia
(waktu mengajar dan pengembangan materi dan media), sumber-
sumber yang tersedia (manusia dan material).
2. Persyaratan isi, tugas, dan jenis pembelajaran. Isi pelajaran beragam
dari sisi tugas yang ingin dilakukan siswa, misalnya penghafalan,
penerapan keterampilan, pengertian hubungan-hubungan, atau
penalaran dan pemikiran tingkatan yang lebih tinggi. Setiap kategori
pembelajaran itu menuntut perilaku yang berbeda-beda, dan dengan
demikian akan memerlukan teknik dan media penyajian yang berbeda
pula.
3. Hambatan dari siswa, dengan mempertimbangkan kemampuan dan
keterampilan awal, seperti membaca, mengetik dan menggunakan
komputer, dan karakteristik siswa lainnya.
4. Pertimbangan lainnya adalah tingkat kesenangan (preferensi lembaga,
guru, dan pelajar) dan keefektivan biaya.

Tuntutan Isi Kategori Indikator Perilaku


Pelajaran Pembelajaran
Menghafal atau -> Menghafal Mengenal atau mengingat
mengidentifikasi * asosiasi
informasi * daftar
* daftar berurut
* daftar asosiasi

11
Menunjukkan -> Menerapkan Mengidentifikasi/mengelompokkan
suatu keterampilan keterampilan * konsep menghasilkan/ menunjukkan
pada kondisi yang * prosedur memperkirakan/menyelesaikan
beragam * prinsip

Menggunakan -> Mengerti Membandingkan/mengontraskan;


pengetahuan hubungan- Menganalisis jenis/bagian-bagian;
kognitif khusus hubungan Menggunakan nalar.
yang kompleks
untuk
penyelesaian atau
perkiraan
Menunjukkan -> Berpikir Problem-solving:
suatu keterampilan tingkat lebih * analisis
yang digunakan tinggi * sintesis
dalam beberapa * evaluasi
domain isi yang Strategi Belajar
berbeda

5. Pemilihan media sebaiknya mempertimbangkan pula:


a. Kemampuan mengakomodasikan penyajian stimulus yang tepat
(visual dan/atau audio);
b. Kemampuan mengakomodasikan respons siswa yang tepat (tertulis,
audio, dan/atau kegiatan fisik);
c. Kemampuan mengakomodasikan umpan balik;
d. Pemilihan media utama dan media sekunder untuk penyajian
informasi atau stimulus, dan untuk latihan dan tes (sebaiknya latihan
dan tes menggunakan media yang sama). Misalnya, untuk tujuan
belajar yang melibatkan penghafalan.
6. Media sekunder harus mendapat perhatian karena pembelajaran yang
berhasil menggunakan media yang beragam. Dengan penggunaan
media yang beragam, siswa memiliki kesempatan untuk

12
menghubungkan dan berinteraksi dengan media yang paling efektif
sesuai dengan kebutuhan belajar mereka secara perorangan.

Dari segi teori belajar berbagai kondisi dan prinsip-prinsip


psikologis yang perlu mendapat pertimbangan dalam pemilihan dan
penggunaan media yaitu sebagai berikut:

1. Motivasi: Siswa harus memiliki kebutuhan, minat atau keinginan untuk


belajar sebelum meminta perhatiannya untuk mengerjakan tugas dan
latihan. Maka, perlu untuk melahirkan minat itu dengan perlakuan yang
memotivasi dari informasi yang terkandung dalam media pembelajaran.
2. Perbedaan individual: Siswa belajar dengan cara dan seperti tingkat
kecepatan yang berbeda-beda. Faktor-faktor seperti kemampuan
inteligensia, tingkat pendidikan kepribadian, dan gaya belajar
mempengaruhi kemampuan dan kesiapan siswa untuk belajar. Tingkat
kecepatan penyajian informasi melalui media harus berdasarkan kepada
tingkat pemahaman.
3. Tujuan pembelajaran: Pernyataan mengenai tujuan belajar yang ingin
dicapai pada siswa melalui media pembelajaran akan berpeluang besar
untuk keberhasil pembelajaran. Tujuan ini akan menentukan bagian isi
yang mana yang harus mendapatkan perhatian pokok dalam media
pembelajaran.
4. Organisasi isi: Pembelajaran akan lebih mudah jika isi dan prosedur atau
keterampilan fisik yang akan dipelajari diatur dan diorganisasikan ke
dalam urut-urutan yang bermakna. Siswa akan memahami dan mengingat
lebih lama materi pelajaran yang secara logis disusun dan diurut-urutkan
secard teratur. Di samping itu, tingkatan materi yang akan disajikan
ditetapkan berdasarkan kompleksitas dan tingkat kesulitan isi materi.
5. Persiapan sebelum belajar: Siswa sebaiknya telah mengetahui secara baik
pelajaran dasar atau memiliki pengalaman yang diperlukan secara
memadai yang mungkin merupakan prasyarat untuk penggunaan media

13
dengan sukses. Dengan kata lain, ketika merancang materi pelajaran,
perhatian harus ditujukan kepada sifat dan tingkat persiapan siswa.
6. Emosi: Media pembelajaran adalah cara yang sangat baik untuk
menghasilkan respons emosional seperti takut, cemas, empati, cinta kasih,
dan kesenangan. Maka perhatian khusus harus ditujukan kepada elemen-
elemen rancangan media, jika hasil yang diinginkan berkaitan dengan
pengetahuan dan sikap.
7. Partisipasi: Partisipasi artinya kegiatan mental atau fisik yang terjadi
dalam penyajian materi pelajaran, dengan partisipasi kesempatan lebih
besar terbuka bagi siswa untuk memahami dan mengingat materi
pelajaran.
8. Umpan balik: Pengetahuan, tentang hasil belajar, pekerjaan yang baik atau
kebutuhan untuk perbaikan pada sisi-sisi tertentu akan memberikan
sumbangan terhadap motivasi belajar yang berkelanjutan.
9. Penguatan (reinforcement): Pembelajaran yang didorong oleh
keberhasilan amat bermanfaat dapat membangun kepercayaan diri dan
secara positif mempengaruhi perilaku di masa masa yang akan datang.
10. Latihan dan pengulangan: Agar suatu pengetahuan atau terampil dapat
menjadi bagian kompetensi atau kecakapan intelektual seseorang haruslah
pengetahuan atau keterampilan itu sering diulangi dan dilatih dalam
berbagai konteks.
11. Penerapan: Siswa mesti telah pernah dibantu untuk mengenali atau
menemukan generalisasi konsep, prinsip atau kaidah yang berkaitan
dengan tugas. Kemudian siswa diberi kesempatan untuk bernalar dan
memutuskan dengan menerapkan generalisasi atau prosedur terhadap
berbagai masalah atau tugas baru.

Adapun kriteria pemilihan media bersumber dari konsep bahwa


media merupakan bagian dari sistem instruksional secara keseluruhan
bentuk itu ada beberapa kriteria yang patut diperhatikan dalam memilih
media (Arsyad, 2017:74:75).

14
1. Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
2. Tepat untuk mendukung isi pelajaran yang sifatnya fakta, konsep,
prinsip, atau generalisasi.
3. Praktis, luwes, dan bertahan.
4. Guru terampil menggunakannya.
5. Pengelompokan sasaran.
6. Mutu teknis pengembangan visual baik gambar maupun fotografi
harus memenuhi persyaratan teknis tertentu, misalnya visual pada
slide harus jelas dan informasi atau pesan yang ditonjolkan dan ingin
disampaikan tidak boleh terganggu oleh elemen lain yang berupa latar
belakang.
Contoh pemilihan media menurut sifat tugas pembelajaran, yakni
dalam pemilihan media menurut sifat tugas pembelajaran sebagai berikut.
Media
Gambar Ilustrasi
Guru Instruktur

Transparansi

Video Kaset
Audio-Tape

Tujuan/ Tugas/

Permainan
Komputer

Videodisc
Simulasi

Televisi
Isi
Radio
Cetak

Slide

Film

Sifat Tugas
o Menghafal v v v v v v v
o Memerlukan
penerapan
prinsip-prinsip v v v V v v v v v v v v V
o Pemahaman
konsep-konsep
dan hubungan- v v v V v v v v v v V
hubungan
o Memerlukan
pemikiran
tingkat lebih v v v V v v v v v
tinggi

15
Sifat Respons
o Memerlukan v v v v v v V
respon lisan
o Memerlukan
peralatan v v v V v v v v v v v v V
teknis
o Suara penting
untuk
mempelajari/ v v v v v v v v v
menguasai
tugas

Konteks
Pembelajaran
o Memerlukan v v v V v v v
revisi dan
update
o Kelompok v v v V v v v v V
besar (kurang
dari sama
dengan 50)
o Kelompok v v v V v v v v v V
sedang (10-50)
o Kelompok v v v V v v v v v v v v v
kecil (2-10)
o Latihan/tutor v v V v v v v v v v v
perorangan

16
G. Media Pembelajaran Aqidah Akhlak MI/SD

Secara umum karakteristik mata pelajaran Akidah Akhlak lebih


menekankan pada pengetahuan, pemahaman dan penghayatan peserta
didik terhadap keyakinan / kepercayaan (iman); serta mewujudkan
keyakinan (iman) dalam bentuk sikap hidup siswa, baik perkataan maupun
amal perbuatan, dalam berbagai aspek kehidupannya sehari-hari
(Muhaimin, 2004:309).

Banyak jenis media pembelajaran yang dapat membantu guru


dalam menjelaskan materi Akidah Akhlak, misalnya gambar, foto, benda
di sekitar, boneka, permainan dan alam sekitar. Semua media pembelajaran
yang bisa diupayakan oleh guru, baik itu membeli maupun membuat
sendiri. Selain itu, siswa dapat membawa dari rumah, misalnya gambar,
foto atau benda-benda di rumah. Dengan media pembelajaran ini,
pembelajaran akan menjadi lebihhidup (Sulhan, 2015:45).

Guru yang kreatif lebih suka membuat media pembelajaran sendiri


dibandingkan membeli. Keuntungan jika media pembelajaran dibuat
sendiri adalah sesuai dengan kebutuhan materi pembelajaran. Selain itu,
hal tersebut akan mengasah keterampilan dalam membuat media sendiri.
Kelemahannya adalah bagi yang tidak terbiasa mebuat media akan banyak
kendala karena bentuknya mungkin tidak sesuai dengan yang diharapkan.
Tetapi percayalah jika terus diasah akan semakin baik dan sempurna.
Untuk itu berusahalah membuatmedia pembelajaran sendiri (Sulhan,
2015:45)

17
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa media


pembelajaran merupakan segala bentuk alat yang dapat digunakan oleh
guru untuk menyampaikan informasi (bahan ajar) kepada siswa untuk
memberikan stimulus. Prinsip media pembelajaran salah satunya ialah
mempermudah siswa dalam memhamai materi pelajaran, untuk mencapai
tujuan dan fungsi dari media pembelajaran itu sendiri, alah memberikan
kemudahan, pengalaman belajar, menumbuhkan sikap dan keterampilan
tertentu bagi siwa, serta memberikan kesan bermakna pada siswa. Media
pembelajaran dibagi ke dalam tiga klasifikasi, yakni 1) Dilihat dari
sifatnya, seperti media audio, visual dan audio visual. 2) Dilihat dari
kemampuan jangkauannya, seperti media yang memiliki daya liput yang
luas dan serentak. 3) Dilihat dari cara atau teknik pemakauannya seperti
media yang diproyeksikan, contohnya slide, film strip.

Dalam pemilihan media pembelajaran harus memperhatikan


faktor-faktor, yakni 1) Hambatan pengembangan dan pembelajaran,
contohnya dana, waktu, situasi dsb. 2) Persyaratan isi, tugas dan jenis
pembelajaran. 3) Hambatan dari siswa. 4) Hambatan lainnya.
Pembelajaran akidah akhlak menekankan pada hal penghayatan siswa
terhadap keyakinanya, sehingga media yang dapat digunakan ialah media
yang mampu membuat siswa meningkankan keimanan dan keyakinan
pada Allah SWT. Adapun jenis media yang dapat digunakan seperti
media audio visual berupa proyektor dan benda-benda lainnya tersedia.
B. Saran
Saran kami kepada pembaca, khususnya mahasiswa yang hendak
menjadi guru untuk mengembangkan daya kreativitas dalam menciptakan
media-media pembelajaran yang berguna untuk siswa.

18
DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, Azhar. 2017. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Press.

Batubara, H. H. 2020. Media Pembelajaran Efektif. Semarang: Fatawa


Publishing.

Fikri, Hasnul & Madona, Sri. 2018. Pengembangan Media Pembelajaran


Berbasis Multimedia Interaktif. Yogyakarta: Penerbit Samudra
Biru.

Muhaimin. 2004. Wacana Pengembangan Pendidikan Islam, Surabaya:


PustakaPelajar.

Nurdyansyah. 2019. Media Pembelajaran Inovatif. Sidoarjo: UMSIDA


Press.

Rusydiyah, Evy Fatimatur. 2020. Media Pembelajaran Problem Based


Learning. Surabaya: UIN Sunan Ampel Press.

Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses


Pendidik. Jakarta: Kencana.

Sanjaya, Wina. 2012. Media Komunikasi Pembelajaran. Jakarta: Kencana.

Sulhan, Najib, Agus Salim dan Moh. Miftahussirojudin. 2015. Panduan


Mengajar Akidah Akhlak Madrasah Ibtidaiyah. Jakarta: Zikrul
Hakim.

Ramayulis, Rita. 2021. Pengembangan Media Pembelajaran Plifchart Pada


Materi Sistem Pernafasan di Kelas VIII smpn 6 Simeuleu Timur
Kabupaten Simeuleu. Skripsi.

19

Anda mungkin juga menyukai