PEMBELAJARAN IPA DI SD
MEDIA PEMBELAJARAN
Oleh:
Kelompok 1
Dosen Pengampu:
Dr. Yanti Fitria, M.Pd
Puji syukur kepada Tuhan yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat
menyusun makalah “Pengembangan Media Literasi Pembelajaran IPA di SD” ini dengan
baik dan tepat pada waktunya.
Terima kasih penulis ucapkan kepada dosen pembimbing yang telah mempercayakan
makalah ini pada penulis, sehingga makalah ini dapat di selesaikan. Penulis menyadari
kekurangan dalam pembuatan makalah ini baik materi yang di sampaikan maupun sistematis
penulisan makalah ini. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun demi penyempurnaan makalah ini.
Semoga makalah yang penulis buat dapat di manfaatkan sebagaimana mestinya. Atas
perhatiannya penulis ucapkan terima kasih
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam dunia pengajaran, untuk mencapai agar terdapat efektivitas dan effesiensi,
maka diperlukan suatu alat bantu yang dikenal dengan istilah “Media Pembelajaran” Media
adalah perantara atau pengantar dari pengirim (guru) kepenerima pesan (siswa). Media
pengajaran diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan,
merangsang fikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong
proses belajar mengajar yang efektif. Media pengajaran harus benar-benar dikuasai dan
dipahami oleh guru agar dapat memudahkan pemahaman siswa terhadap materi
yang akan disampaikannya. Dengan demikian penggunaan media pembelajaran sangat
penting, karena pada hakekatnya media pembelajaran adalah segala bentuk wujud yang
digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi dalam kegiatan pembelajaran. Maka
dari itu dapat disimpulkan bahwa media merupakan bagian yang tidak dipisahkan dari proses
belajar mengajar demi tercapainya tujuan pendidikan pada umumnya dan tujuan
pembelajaran disekolah pada khususnya.
Pemilihan media pembelajaran merupakan harga mati yang harus dilakukan seorang
guru sebelum proses belajar mengajar dimulai, agar pembelajaran lebih menarik. Seorang
guru harus mampu memilih dan menentukan jenis media apa yang tepat, supaya selaras
dengan materi yang disajikan. Guru juga harus mampu membuat media pembelajaran
tersebut dengan kreatif dan semenarik mungkin tetapi mudah dipahami oleh siswa sehingga
anak-anak tertarik untuk mengikut pembelajaran.
B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi dari media pembelajaran IPA?
2. Apa saja tujuan dari media pembelajaran?
3. Apa saja jenis-jenis media pembelajaran?
4. Apa saja fungsi dari media pembelajaran?
5. Apa saja manfaat dari media pembelajaran?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui definisi dari media pembelajaran IPA.
2. Untuk mengetahui tujuan dari media pembelajaran.
3. Untuk mengetahui jenis-jenis media pembelajaran.
4. Untuk mengetahui fungsi dari media pembelajaran.
5. Untuk mengetahui manfaat dari media pembelajaran.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Media Pembelajaran IPA
Belajar adalah menjembatani antara konsepsi konsep yang telah dimiliki siswa dan
konsep baru yang dipelajari atau lebih di kenal dengan nama paham konstruktivis. Guru
penganut paham konstruktivis akan meninggalkan metode ceramah, dan beralih pada metode
yang dapat mengaktifkan siswa untuk memperoleh pengetahuan atau informasi sendiri. Hal
ini hanya dapat terlaksana dengan baik bila tersedia media pembelajaran yang sesuai dengan
kebutuhan siswa.
Media berasal dari bahasa latin yaitu medius yang arti secara harfiah berarti tengah,
perantara, atau pengantar. Secara khususnya, pengertian media dalam proses pembelajaran
dapat diartikan sebagai alat-alat grafis, fotografis, atau elektronis untuk menangkap,
memproses, dan menyusun kembali informasi yang berupa visual maupun verbal.
Menurut Donald P. Ely & Vernon S. Gerlach, pengertian media terbagi menjadi dua
bagian, yaitu media dalam arti sempit dan media arti luas. Media dalam arti sempit adalah
media yang berwujud grafik, foto, alat mekanik, dan elektronik yang berguna untuk
menangkap, memproses serta menyampaikan informasi. Media dalam arti luas adalah suatu
kegiatan yang dapat menciptakan kondisi tertentu, sehingga peserta didik dapat memperoleh
pengetahuan, keterampilan,dan sikap yang baru.
Media pembelajaran yang dikemas dengan baik dapat menarik perhatian siswa dan
memotivasi siswa untuk belajar serta mengingatkan kembali akan pengetahuan dan
keterempilan yang sudah dipelajari. Media pembelajaran pun dapat menghubungkan kembali
antara konsep-konsep yang sudah diketahui dengan konsep-konsep ayang akan dipelajari.
Dengan demikian keberadaan media pembelajaran berfungsi sebagai alat bantu maupun
media pengajaran dapat bermanfaat bagi siswa untuk memperoleh informasi dan memperjelas
informasi.
Media pembelajaran IPA merupakan segala sesuatu yang sangat dibutuhkan oleh guru
IPA untuk membantu siswa dalam memahami suatu konsep saat belajar IPA, terutama media
yang dapat dioperasionalkan sendiri oleh siswa. Sebagai alat bantu, keefektivitasan dalam
penggunaan media itu sendiri sangat tergantung pada kemampuan guru dalam menggunakan
dan memfasilitasi media itu sendiri. Media pembelajaran digunakan untuk menggantikan
sebagian besar dari peran guru sebagai pemeberi informasi atau pemberi materi pelajaran.
8. Globe
Globe adalah bola dunia, globe ini merupakan bentuk bumi yang diperkecil dan
digunakan untuk membantu siswa dalam mempelajari ilmu pengetahuan bumi dan antariksa
(IPBA). Selain itu globe memiliki manfaat yang lain seperti siswa mengerti posisi dan
kesatuan politik, perbedaan ras dan budaya antar bangsa benua dan pulau. Selain itu globe
untuk merangsang minat siswa untuk mengetahui tentang penduduk dan pengaruh-pengaruh
geografis terhadap manusia.
9. Infokus dan reflector
Peralatan ini sering digunakan guru untuk membesarkan gambar dari benda
transparant atau buku dan menjadi kamera yang dapat menggambarkan suasana dalam kelas.
Selain itu guru dapat mempertunjukan segala sesuatu yang terdapat dalam layar komputer
atau video disk ke layar lebar.
10. Komputer
Komputer adalah alat elektronik yang saling berhubungan, komputer ini dapat
digunakan untuk membantu siswa mencari informasi dari internet. Selain internet komputer
dapat digunakan siswa untuk mengerjakan tugas termasuk tugas mata pelajaran IPA.
Komputer ini dapat digunakan mencari bahan serta informasi tentang sains dari seluruh
dunia. Komputer juga dapat mempermudah siswa dalam mempelajari pembelajaran IPA dan
lain sebagainnya.
11. Mikroskop dan kaca pembesar
Mikroskop adalah alat yang digunakan untuk mempermudah mengamati objek-objek
yang sulit diamati oleh mata telanjang. Mikroskop biasanya untuk melihat sel-sel tumbuhan
maupun hewan. Sedangkan pada kaca pembesar, kaca pembesar tersebut untuk melihat
benda-benda yang kurang jelas jika dilihat dengan mata telanjang seperti spora.
Fungsi atensi media visual merupakan inti, yaitu menarik dan mengarahkan perhatian
siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang
ditampilkan atau menyertai teks materi pelajaran. Seringkali pada awal pelajaran siswa tidak
tertarik dengan materi pelajaran atau mata pelajaran itu merupakan salah satu pelajaran yang
tidak disenangi oleh mereka sehingga mereka tidak memperhatikan. Media gambar
khususnya gambar yang diproyeksikan melalui overhead projector dapat menenangkan dan
mengarahkan perhatian mereka kepada pelajaran yang akan mereka terima. Dengan
demikian, kemungkinan untuk memperoleh dan mengingat isi pelajaran semakin besar.
2. Fungsi Afektif
Media visual dapat terlihat dari tingkat kenikmatan siswa ketika belajar (atau
membaca) teks yang bergambar. Gambar atau lambang visual dapat menggugah emosi dan
sikap siswa, misalnya informasi yang menyangkut masalah social atau ras.
3. Fungsi Kognitif
Fungsi kognitif media visual terlihat dari temuan-temuan penelitian yang
mengungkapkan bahwa lambang visual atau gambar memperlancar pencapaiaan tujuan untuk
memahami dan mengingat informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar.
4. Fungsi Kompensatoris
Fungsi kompensatoris media pembelajaran terlihat dari hasil penelitian bahwa media
visual yang memberikan konteks untuk memahami teks membantu siswa yang lemah dalam
membaca untuk mengorganisasikan informasi dalam teks dan mengingatnya kembali.
Dengan kata lain, media pembelajaran berfungsi untuk mengakomodasikan siswa yang lemah
dan lambat menerima dan memahami isi pelajaran yang disajikan dengan teks atau disajikan
secara verbal.
5. Fungsi Psikomotoris
Fungsi ini diberikan dengan maksud untuk menggerakkan siswa melakukan suatu kegiatan,
terutama yang berkenaan dengan hafalan-hafalan.
6. Fungsi Evaluasi
Fungsi evaluasi dimaksudkan agar segala kegiatan belajar mengajar yang telah dilaksanaka
dapat dilakukan penilaian kemampuan siswa dalam merespon pembelajaran.
Media pembelajaran, menurut Kemp & Dayton (1985:28), dapat memenuhi tiga fungsi utama
apabila media itu digunakan untuk perorangan, kelompok, atau kelompok pendengar yang
besar jumlahnya, yaitu :
1. Memotivasi minat atau tindakan,
Untuk memenuhi fungsi motivasi, media pembelajaran dapat direalisasikan dengan
teknik drama atau hiburan. Hasil yang diharapkan adalah melahirkan minat dan merangsang
para siswa atau pendengar untuk bertindak (turut memikul tanggung jawab, melayani secara
sukarela, atau memberikan subangan material). Pencapaian tujuan ini akan memperngaruhi
sikap, nilai, dan emosi.
2. Menyajikan informasi.
Untuk tujuan informasi, media pembelajaran dapat digunakan dalam rangka penyajian
informasi dihadapan sekelompok siswa. Isi dan bentuk penyajian bersifat amat umum,
berfungsi sebagai pengantar, ringkasan laporan, atau pengetahuan latar belakang. Penyajian
dapat pula berbentuk hiburan, drama, atau teknik motivasi. Ketika mendengar atau menonton
bahan informasi, para siswa bersifat pasif. Partisipasi yang diharapkan dari siswa hanya
terbatas pada persetujuan atau ketidaksetujuan mereka secara mental, atau terbatas pada
perasaan tidak/kurang senang, netral, atau senang.
3. Memberi instruksi.
Media berfungsi untuk tujuan instruksi di mana informasi yang terdapat dalam media
itu harus melibatkan siswa baik dalam benak atau mental maupun dalam bentuk aktivitas
yang nyata sehingga pembelajaran dapat terjadi. Materi harus dirancang secara lebih
sistematis dan psikologis dilihat dari segi prinsip-prinsip belajar agar dapat menyiapkan
instruksi yang efektif. Di samping menyenangkan, media pembelajaran harus dapat
memberikan pengalaman yang menyenangkan dan memenuhi kebutuhan perorang siswa.
Menurut Hamalik sebagaimana dikutip oleh Rusman dalam bukunya yang berjudul
“Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi Mengembangkan
Profesionalitas Guru” fungsi media pembelajaran, yaitu:
1. Untuk mewujudkan situasi pembelajaran yang efektif
2. Penggunaan media merupakan bagian integral dalam sistem pembelajaran
3. Media pembelajaran penting dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran
4. Penggunaan media dalam pembelajaran adalah untuk mempercepat proses pembelajaran dan
membantu siswa dalam upaya memahami materi yang disajikan oleh guru dalam kelas
5. Penggunaan media dalam pembelajaran dimaksudkan untuk mempertinggi mutu pendidikan.
Mengenai fungsi media itu sendiri pada mulanya kita hanya mengenal media sebagai alat
bantu dalam kegiatan belajar mengajar yakni yang memberikan pengalaman visual pada anak
dalam rangka mendorong motivasi belajar, memperjelas dan mempermudah konsep yang
kompleks dan abstrak menjadi lebih sederhana, konkret, mudah dipahami. Dewasa ini dengan
perkembangan teknologi serta pengetahuan, maka media pengajar berfungsi sebagai berikut:
1. membantu memudahkan belajar bagi siswa dan juga memudahkan pengajaran bagi guru
2. memberikan pengalaman lebih nyata (abstrak menjadi kongkret)
3. menarik perhatian siswa lebih besar (jalannya tidak membosankan)
4. semua indera murid dapat diaktifkan
5. lebih menarik perhatian dan minat murid dalam belajar
6. dapat membangkitkan dunia teori dengan realitanya.
Secara khusus media pembelajaran memiliki fungsi dan berperan untuk:
1. Menangkap suatu objek atau peristiwa-peristiwa tertentu. Misalkan guru dapat menjelaskan
proses terjadinya gerhana matahari yang langka melalui hasil rekaman video.
2. Memanipulasi keadaan, peristiwa, atau objek tertentu. Misalkan untuk menyampaikan bahan
pelajaran tentang sistem peredaran darah pada manusia dapat disajikan melalui film.
3. Menambah gairah dan motivasi belajar siswa. Sebagai contoh, sebelum menjelaskan materi
pelajaran tentang polusi, untuk dapat menarik perhatian siswa terhadap topik terebut, maka
guru memutar film terlebih dahulu tentang banjir atau tentang kotoran limbah industri dan
lain sebagainya.
Fungsi media pembelajaran IPA di SD antara lain :
1. Membangkitkan keinginan dan minat baru
Anak-anak SD akan merasa senang jika melihat gurunya melakukan percobaan dengan
menggunakan media. Penggunaan media dalam pembelajaran IPA di SD membuat siswa
dapat membangkitkan atau meningkatkan ide-ide/gagasanya untuk mempelajarinya.
2. Membangkitkan motivasi dan ransangan kegiatan belajar IPA
Secara tidak langsung siswa termotifasi/terangsang untuk belajar lebih mandiri dan mencoba
sendiri percobaan IPA dengan penggunaan media menjadikan pembelajaran menjadi lebih
menarik, terutama pada pelajaran IPA di SD.
3. Membawa pengaruh psikologis terhadap siswa.
Penggunaan media pembelajaran IPA berpengaruh pada sikap siswa dalam belajar, nilai-nilai,
dan perkembangan psikologi pada peserta didik. Pembelajaran IPA di SD tanpa
menggunakan media akan terasa membosankan dan minat siswa dalam mempelajari pelajaran
tersebut sangatlah sedikit.
4. Penggunaan media pembelajaran IPA dapat membuat siswa aktif dan mengikuti
pembelajarannya dengan senang hati. Jadi. dengan penggunaan media pembelajaran secara
tidak langsung meningkatkan kemampuan siswa dalam berfikir, bernalar, psikologis, sikap,
dan mental.
5. Penggunaan media pembelajaran IPA juga bermanfaat bagi guru yaitu guru akan lebih
mudah menyampaikan materi pelajaran yang sulit dimengerti oleh anak, dengan begitu guru
dapat mempersingkat waktu untuk pembelajarannya. Dengan demikian guru tidak melakukan
tambahan jam pelajaran untuk membuat siswa paham tentang materi yang diajarkan.
6. Penggunaan media pembelajaran IPA di SD dapat membuat guru dan siswa menjadi lebih
interaktif dalam pembelajaran, dengan interaksi yang aktif membuat pembelajaran menjadi
menyenangkan dan secara tidak langsung juga dapat meningkatkan kedekatan siswa dengan
guru tersebut.
7. Pembelajaran IPA di SD tanpa menggunakan media pembelajaran berdampak pada minat
siswa, motivasi untuk belajar, prestasi dalam bidang IPA, sikap, dan psikologis akan
menurun/buruk. Akibat dari hal tersebut siswa kurang peduli dengan lingungannya, akibat
lebih lanjut adalah kerusakan lingkungan yaitu mengali sumber daya tanpa bisa
meminimalisir kerusakan yang ditimbulkan pada lingkungan sekitar.