Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH PENGEMBANGAN MEDIA LITERASI

PEMBELAJARAN IPA DI SD

MEDIA PEMBELAJARAN

Oleh:

Kelompok 1

Rizka Oktarina 21124022


Thariq Al Ayubi 21124024

Dosen Pengampu:
Dr. Yanti Fitria, M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DASAR


PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat
menyusun makalah “Pengembangan Media Literasi Pembelajaran IPA di SD” ini dengan
baik dan tepat pada waktunya.

Terima kasih penulis ucapkan kepada dosen pembimbing yang telah mempercayakan
makalah ini pada penulis, sehingga makalah ini dapat di selesaikan. Penulis menyadari
kekurangan dalam pembuatan makalah ini baik materi yang di sampaikan maupun sistematis
penulisan makalah ini. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun demi penyempurnaan makalah ini.

Semoga makalah yang penulis buat dapat di manfaatkan sebagaimana mestinya. Atas
perhatiannya penulis ucapkan terima kasih

Padang, Oktober 2021

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam dunia pengajaran, untuk mencapai agar terdapat efektivitas dan effesiensi,
maka diperlukan suatu alat bantu yang dikenal dengan istilah “Media Pembelajaran” Media
adalah perantara atau pengantar dari pengirim (guru) kepenerima pesan (siswa). Media
pengajaran diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan,
merangsang fikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong
proses belajar mengajar yang efektif. Media pengajaran harus benar-benar dikuasai dan
dipahami oleh guru agar dapat memudahkan pemahaman siswa terhadap materi
yang akan disampaikannya. Dengan demikian penggunaan media pembelajaran sangat
penting, karena pada hakekatnya media pembelajaran adalah segala bentuk wujud yang
digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi dalam kegiatan pembelajaran. Maka
dari itu dapat disimpulkan bahwa media merupakan bagian yang tidak dipisahkan dari proses
belajar mengajar demi tercapainya tujuan pendidikan pada umumnya dan tujuan
pembelajaran disekolah pada khususnya.
Pemilihan media pembelajaran merupakan harga mati yang harus dilakukan seorang
guru sebelum proses belajar mengajar dimulai, agar pembelajaran lebih menarik. Seorang
guru harus mampu memilih dan menentukan jenis media apa yang tepat, supaya selaras
dengan materi yang disajikan. Guru juga harus mampu membuat media pembelajaran
tersebut dengan kreatif dan semenarik mungkin tetapi mudah dipahami oleh siswa sehingga
anak-anak tertarik untuk mengikut pembelajaran.

B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi dari media pembelajaran IPA?
2. Apa saja tujuan dari media pembelajaran?
3. Apa saja jenis-jenis media pembelajaran?
4. Apa saja fungsi dari media pembelajaran?
5. Apa saja manfaat dari media pembelajaran?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui definisi dari media pembelajaran IPA.
2. Untuk mengetahui tujuan dari media pembelajaran.
3. Untuk mengetahui jenis-jenis media pembelajaran.
4. Untuk mengetahui fungsi dari media pembelajaran.
5. Untuk mengetahui manfaat dari media pembelajaran.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Media Pembelajaran IPA
Belajar adalah menjembatani antara konsepsi konsep yang telah dimiliki siswa dan
konsep baru yang dipelajari atau lebih di kenal dengan nama paham konstruktivis. Guru
penganut paham konstruktivis akan meninggalkan metode ceramah, dan beralih pada metode
yang dapat mengaktifkan siswa untuk memperoleh pengetahuan atau informasi sendiri. Hal
ini hanya dapat terlaksana dengan baik bila tersedia media pembelajaran yang sesuai dengan
kebutuhan siswa.
Media berasal dari bahasa latin yaitu medius yang arti secara harfiah berarti tengah,
perantara, atau pengantar. Secara khususnya, pengertian media dalam proses pembelajaran
dapat diartikan sebagai alat-alat grafis, fotografis, atau elektronis untuk menangkap,
memproses, dan menyusun kembali informasi yang berupa visual maupun verbal.
Menurut Donald P. Ely & Vernon S. Gerlach, pengertian media terbagi menjadi dua
bagian, yaitu media dalam arti sempit dan media arti luas. Media dalam arti sempit adalah
media yang berwujud grafik, foto, alat mekanik, dan elektronik yang berguna untuk
menangkap, memproses serta menyampaikan informasi. Media dalam arti luas adalah suatu
kegiatan yang dapat menciptakan kondisi tertentu, sehingga peserta didik dapat memperoleh
pengetahuan, keterampilan,dan sikap yang baru.
Media pembelajaran yang dikemas dengan baik dapat menarik perhatian siswa dan
memotivasi siswa untuk belajar serta mengingatkan kembali akan pengetahuan dan
keterempilan yang sudah dipelajari. Media pembelajaran pun dapat menghubungkan kembali
antara konsep-konsep yang sudah diketahui dengan konsep-konsep ayang akan dipelajari.
Dengan demikian keberadaan media pembelajaran berfungsi sebagai alat bantu maupun
media pengajaran dapat bermanfaat bagi siswa untuk memperoleh informasi dan memperjelas
informasi.
Media pembelajaran IPA merupakan segala sesuatu yang sangat dibutuhkan oleh guru
IPA untuk membantu siswa dalam memahami suatu konsep saat belajar IPA, terutama media
yang dapat dioperasionalkan sendiri oleh siswa. Sebagai alat bantu, keefektivitasan dalam
penggunaan media itu sendiri sangat tergantung pada kemampuan guru dalam menggunakan
dan memfasilitasi media itu sendiri. Media pembelajaran digunakan untuk menggantikan
sebagian besar dari peran guru sebagai pemeberi informasi atau pemberi materi pelajaran.

B. Tujuan Media Pembelajaran


Penggunaan media pembelajaran sangat diperlukan dalam kaitannya dengan peningkatan
mutu pendidikan. Media pembelajaran di sekolah digunakan dengan tujuan antara lain
sebagai berikut :
1. Memberikan kemudahan kepada peserta didik untuk lebih memahami konsep, prinsip, dan
ketrampilan tertentu dengan menggunakan media yang paling tepat menurut sifat bahan ajar.
2. Memberikan pengalaman belajar yang berbeda dan bervariasi sehingga lebih merangsang
minat dan motivasi peserta didik untuk belajar.
3. Menumbuhkan sikap dan ketrampilan tertentu dalam teknologi karena peserta didik tertarik
untuk menggunakan atau mengoperasikan media tertentu.
4. Menciptakan situasi belajar yang tidak dapat dilupakan peserta didik
5. Memperjelas informasi atau pesan pembelajaran.
6. Meningkatkan kualitas belajar mengajar.
Menurut Achsin (1986:17-18) menyatakan bahwa tujuan penggunaan media pengajaran
adalah
1. Agar proses belajar mengajar yang sedang berlangsung dapat berjalan dengan tepat guna dan
berdaya guna
2. Untuk mempermudah bagi guru/pendidik daiam menyampaikan informasi materi kepada
anak didik
3. Untuk mempermudah bagi anak didik dalam menyerap atau menerima serta memahami
materi yang telah disampaikan oleh guru/pendidik
4. Untuk dapat mendorong keinginan anak didik untuk mengetahui lebih banyak dan mendalam
tentang materi atau pesan yang disampaikan oleh guru/pendidik
5. Untuk menghindarkan salah pengertian atau salah paham antara anak didik yang satu dengan
yang lain terhadap materi atau pesan yang disampaikan oleh guru/pendidik.
Sedangkan Sudjana, dkk. (2002:2) menyatakan tentang tujuan pemanfaatan media adalah:
1. Pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menimbulkan motivasi
2. Bahan pelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami
3. Metode mengajar akan lebih bervariasi, dan
4. Siswa akan lebih banyak melakukan kegiatan belajar.
C. Jenis-Jenis Media Pembelajaran
Secara umum media terbagi menjadi 3 macam yaitu:
1. Media auditif adalah media pengajaran yang hanya menggunakan kemampuan dalam bentuk
suara. Media ini sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Contoh media auditif seperti
radio, tape recorder, piringan audio.
2. Media visual adalah media pengajaran yang hanya menggunakan gambar diam, seperti film
strip (film rangkai), slides (film bingkai), foto, gambar, lukisan dan cetakan. Ada juga media
visual yang menampilkan gambar atau simbol yang bergerak seperti film bisu dan film
kartun. Media visual terbagi menjadi dua yaitu Media visual diam dan media visual gerak.
a. Media visual diam contohnya foto, ilustrasi, flashcard,gambar pilihan dan potongan gambar,
film bingkai, film rngkai,OHP, grafik, bagan, diagram, poster, peta, dan lain- lain.
b. Media visual gerak contohnya gambar-gambar proyeksi bergerak seperti film bisu dan
sebagainya.
3. Media audio visual adalah media yang mempunyai dua unsur yaitu suara dan gambar. Jenis
media ini memiliki kemampuan yang lebih baik dari pada media yang lain karena media ini
meliputi suara dan gambar seperti film bingkai, ada suaranya dan ada pula gambar yang
ditampilkannya. Media audio visual juga terbagi menjadi dua macam yaitu media audio
visual diam dan bergerak.
a. Media audiovisual diam diantaranya TV diam, film rangkai bersuara, halaman bersuara,
buku.
b. Media audio visual gerak diantaranya film TV, TV, film bersuara, gambar bersuara, dan lain-
lain.
Jenis media Berdasarkan dimensinya ada dua yaitu :
a. Media Dua Dimensi
b. Media Tiga Dimensi
Berdasarkan perkembangan teknologi :
a. Media Hasil teknologi Teknologi cetak
b. Media hasil teknologi audio-visual.
c. Media hasil teknologi yang berdasarkan komputer.
d. Media hasil gabungan tenologi cetak dan teknologi komputer.
Menurut jenis, daya liput, dan bahannya
1. Berdasarkan jenisnya, media terbagi menjadi :
a. Media auditif
b. Media visual
c. Media audio visual
d. Audio visual murni
e. Audio visual tidak murni
2. Berdasarkan daya liputnya, media terbagi menjadi :
a. Media dengan daya liput luas dan serentak.
b. Media dengan daya liput terbatas oleh ruang dan tempat.
c. Media untuk pembelajaran invidual. Media ini penggunaannya hanya untuk seorang diri.
3. Berdasarkan bahannya, media terbagi menjadi :
a. Media sederhana
b. Media kompleks
Media yang digunakan dalam pembelajaran IPA di SD biasanya menggunakan media seperti
berikut:
1. Media kongkrit/nyata
Media kongkrit adalah benda apa adanya atau benda asli tanpa perubahan. Dengan
penggunaan benda konkrit siswa dapat meningkatkan kualitas pembelajaran IPA karena
siswa tidak hanya belajar produk IPA saja tapi juga memperoleh pengetahuan IPA melalui
keterampilan proses sains. Contoh media benda kongkrit adalah benda gas, rangkaian listrik,
benda padat, pesawat sederhana, dan lain-lain.
2. Lingkungan alam
Lingkungan alam sangat cocok untuk dijadikan tempat rekreasi maupun sebagai
tempat untuk mengamati objek yang akan dipelajari berada atau hidup dalam lingkungan
alam tersebut. Contohnya adalah siswa mengamati bagian-bagian tumbuhan air di danau
toba.
3. Kit IPA
Kit IPA adalah alat bantu belajar IPA yang sering ditemui di laboraturium yang
terdapat dalam peti, dan dapat digunakan oleh guru untuk didemonstrasikan atau dikerjakan
oleh siswa-siswa. Jika siswa akan melakukan pengujian-pengujian maka siswa tersebut
biasanya menggunakan kit IPA untuk mempermudah pengujian tersebut.
Contohnya adalah gelas labu, tabung reaksi, corong, tetes obat,dan lain-lain.
4. Charta, slide film, dan film
Adalah alat bantu guru dalam mempelajari pelajaran tentang benda atau makhluk
hidup yang jauh dari lingkungan siswa, sehingga siswa mudah dalam mempelajari makhluk
hidup tersebut. Film dapat membantu siswa untuk mengetahui ekosistem yang ada didunia
yang letaknya jauh dari lingkungan siswa.
Contohnya adalah film-film binatang diseluruh dunia, tumbuhan, dan lingkungannya
5. Film Animasi
Adalah alat bantu visualisasi tentang konsep-konsep tersebut guna mempermudah
siswa dalam mempelajarinya. Alat bantu ini jika yang dipelajari sulit diamati dengan
penglihatan dan objek yang diteliti sangatlah kecil.
Contohnya adalah film animasi tentang peredaran darah, proses pencernaan makanan, proses
pembuatan enegi, proses pembuatan DNA, dan lain-lain.
6. Model
Model adalah gambaran yang berupa bentuk asli yang berupa benda tiga dimensi yang
dapat dioperasikan oleh siswa agar mengetahui cara kerjanya dan mempermudah dalam
memahami pembelajaran. Contohnya adalah model alat pernafasan manusia
7. Torso
Torso adalah model yang tidak asli berupa potongan tubuh manusia yang digunakan
untuk mempermudah siswa dalam mempelajari anatomi tubuh manusia. Torso ini terbuat dari
bahan selain logam yang tidakberbahaya bagi siswa dalam penggunaannya.

8. Globe
Globe adalah bola dunia, globe ini merupakan bentuk bumi yang diperkecil dan
digunakan untuk membantu siswa dalam mempelajari ilmu pengetahuan bumi dan antariksa
(IPBA). Selain itu globe memiliki manfaat yang lain seperti siswa mengerti posisi dan
kesatuan politik, perbedaan ras dan budaya antar bangsa benua dan pulau. Selain itu globe
untuk merangsang minat siswa untuk mengetahui tentang penduduk dan pengaruh-pengaruh
geografis terhadap manusia.
9. Infokus dan reflector
Peralatan ini sering digunakan guru untuk membesarkan gambar dari benda
transparant atau buku dan menjadi kamera yang dapat menggambarkan suasana dalam kelas.
Selain itu guru dapat mempertunjukan segala sesuatu yang terdapat dalam layar komputer
atau video disk ke layar lebar.
10. Komputer
Komputer adalah alat elektronik yang saling berhubungan, komputer ini dapat
digunakan untuk membantu siswa mencari informasi dari internet. Selain internet komputer
dapat digunakan siswa untuk mengerjakan tugas termasuk tugas mata pelajaran IPA.
Komputer ini dapat digunakan mencari bahan serta informasi tentang sains dari seluruh
dunia. Komputer juga dapat mempermudah siswa dalam mempelajari pembelajaran IPA dan
lain sebagainnya.
11. Mikroskop dan kaca pembesar
Mikroskop adalah alat yang digunakan untuk mempermudah mengamati objek-objek
yang sulit diamati oleh mata telanjang. Mikroskop biasanya untuk melihat sel-sel tumbuhan
maupun hewan. Sedangkan pada kaca pembesar, kaca pembesar tersebut untuk melihat
benda-benda yang kurang jelas jika dilihat dengan mata telanjang seperti spora.

D. Fungsi Media Pembelajaran


Istilah media mula-mula dikenal dengan alat peraga, kemudian dikenal dengan
istilah audio visual aids (alat bantu pandang/dengar). Selanjutnya disebut instructional
materials (materi pembelajaran), dan kini istilah yang lazim digunakan dalam dunia
pendidikan nasional adalah instructional media (media pendidikan atau media pembelajaran).
Dalam perkembangannya, sekarang muncul istilah e-Learning. Huruf “e” merupakan
singkatan dari “elektronik”. Artinya media pembelajaran berupa alat elektronik, meliputi CD
Multimedia Interaktif sebagai bahan ajar offline dan Web sebagai bahan ajar online.
Levie & Lents (1982) mengemukakan enam fungsi media pembelajaran, khususnya
media visual, yaitu:
1. Fungsi Atensi

Fungsi atensi media visual merupakan inti, yaitu menarik dan mengarahkan perhatian
siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang
ditampilkan atau menyertai teks materi pelajaran. Seringkali pada awal pelajaran siswa tidak
tertarik dengan materi pelajaran atau mata pelajaran itu merupakan salah satu pelajaran yang
tidak disenangi oleh mereka sehingga mereka tidak memperhatikan. Media gambar
khususnya gambar yang diproyeksikan melalui overhead projector dapat menenangkan dan
mengarahkan perhatian mereka kepada pelajaran yang akan mereka terima. Dengan
demikian, kemungkinan untuk memperoleh dan mengingat isi pelajaran semakin besar.

2. Fungsi Afektif

Media visual dapat terlihat dari tingkat kenikmatan siswa ketika belajar (atau
membaca) teks yang bergambar. Gambar atau lambang visual dapat menggugah emosi dan
sikap siswa, misalnya informasi yang menyangkut masalah social atau ras.

3. Fungsi Kognitif
Fungsi kognitif media visual terlihat dari temuan-temuan penelitian yang
mengungkapkan bahwa lambang visual atau gambar memperlancar pencapaiaan tujuan untuk
memahami dan mengingat informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar.

4. Fungsi Kompensatoris

Fungsi kompensatoris media pembelajaran terlihat dari hasil penelitian bahwa media
visual yang memberikan konteks untuk memahami teks membantu siswa yang lemah dalam
membaca untuk mengorganisasikan informasi dalam teks dan mengingatnya kembali.
Dengan kata lain, media pembelajaran berfungsi untuk mengakomodasikan siswa yang lemah
dan lambat menerima dan memahami isi pelajaran yang disajikan dengan teks atau disajikan
secara verbal.

5. Fungsi Psikomotoris

Fungsi ini diberikan dengan maksud untuk menggerakkan siswa melakukan suatu kegiatan,
terutama yang berkenaan dengan hafalan-hafalan.

6. Fungsi Evaluasi

Fungsi evaluasi dimaksudkan agar segala kegiatan belajar mengajar yang telah dilaksanaka
dapat dilakukan penilaian kemampuan siswa dalam merespon pembelajaran.

Media pembelajaran, menurut Kemp & Dayton (1985:28), dapat memenuhi tiga fungsi utama
apabila media itu digunakan untuk perorangan, kelompok, atau kelompok pendengar yang
besar jumlahnya, yaitu :
1. Memotivasi minat atau tindakan,
Untuk memenuhi fungsi motivasi, media pembelajaran dapat direalisasikan dengan
teknik drama atau hiburan. Hasil yang diharapkan adalah melahirkan minat dan merangsang
para siswa atau pendengar untuk bertindak (turut memikul tanggung jawab, melayani secara
sukarela, atau memberikan subangan material). Pencapaian tujuan ini akan memperngaruhi
sikap, nilai, dan emosi.
2. Menyajikan informasi.
Untuk tujuan informasi, media pembelajaran dapat digunakan dalam rangka penyajian
informasi dihadapan sekelompok siswa. Isi dan bentuk penyajian bersifat amat umum,
berfungsi sebagai pengantar, ringkasan laporan, atau pengetahuan latar belakang. Penyajian
dapat pula berbentuk hiburan, drama, atau teknik motivasi. Ketika mendengar atau menonton
bahan informasi, para siswa bersifat pasif. Partisipasi yang diharapkan dari siswa hanya
terbatas pada persetujuan atau ketidaksetujuan mereka secara mental, atau terbatas pada
perasaan tidak/kurang senang, netral, atau senang.

3. Memberi instruksi.
Media berfungsi untuk tujuan instruksi di mana informasi yang terdapat dalam media
itu harus melibatkan siswa baik dalam benak atau mental maupun dalam bentuk aktivitas
yang nyata sehingga pembelajaran dapat terjadi. Materi harus dirancang secara lebih
sistematis dan psikologis dilihat dari segi prinsip-prinsip belajar agar dapat menyiapkan
instruksi yang efektif. Di samping menyenangkan, media pembelajaran harus dapat
memberikan pengalaman yang menyenangkan dan memenuhi kebutuhan perorang siswa.

Menurut Hamalik sebagaimana dikutip oleh Rusman dalam bukunya yang berjudul
“Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi Mengembangkan
Profesionalitas Guru” fungsi media pembelajaran, yaitu:
1. Untuk mewujudkan situasi pembelajaran yang efektif
2. Penggunaan media merupakan bagian integral dalam sistem pembelajaran
3. Media pembelajaran penting dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran
4. Penggunaan media dalam pembelajaran adalah untuk mempercepat proses pembelajaran dan
membantu siswa dalam upaya memahami materi yang disajikan oleh guru dalam kelas
5. Penggunaan media dalam pembelajaran dimaksudkan untuk mempertinggi mutu pendidikan.
Mengenai fungsi media itu sendiri pada mulanya kita hanya mengenal media sebagai alat
bantu dalam kegiatan belajar mengajar yakni yang memberikan pengalaman visual pada anak
dalam rangka mendorong motivasi belajar, memperjelas dan mempermudah konsep yang
kompleks dan abstrak menjadi lebih sederhana, konkret, mudah dipahami. Dewasa ini dengan
perkembangan teknologi serta pengetahuan, maka media pengajar berfungsi sebagai berikut:
1. membantu memudahkan belajar bagi siswa dan juga memudahkan pengajaran bagi guru
2. memberikan pengalaman lebih nyata (abstrak menjadi kongkret)
3. menarik perhatian siswa lebih besar (jalannya tidak membosankan)
4. semua indera murid dapat diaktifkan
5. lebih menarik perhatian dan minat murid dalam belajar
6. dapat membangkitkan dunia teori dengan realitanya.
Secara khusus media pembelajaran memiliki fungsi dan berperan untuk:
1. Menangkap suatu objek atau peristiwa-peristiwa tertentu. Misalkan guru dapat menjelaskan
proses terjadinya gerhana matahari yang langka melalui hasil rekaman video.
2. Memanipulasi keadaan, peristiwa, atau objek tertentu. Misalkan untuk menyampaikan bahan
pelajaran tentang sistem peredaran darah pada manusia dapat disajikan melalui film.
3. Menambah gairah dan motivasi belajar siswa. Sebagai contoh, sebelum menjelaskan materi
pelajaran tentang polusi, untuk dapat menarik perhatian siswa terhadap topik terebut, maka
guru memutar film terlebih dahulu tentang banjir atau tentang kotoran limbah industri dan
lain sebagainya.
Fungsi media pembelajaran IPA di SD antara lain :
1. Membangkitkan keinginan dan minat baru
Anak-anak SD akan merasa senang jika melihat gurunya melakukan percobaan dengan
menggunakan media. Penggunaan media dalam pembelajaran IPA di SD membuat siswa
dapat membangkitkan atau meningkatkan ide-ide/gagasanya untuk mempelajarinya.
2. Membangkitkan motivasi dan ransangan kegiatan belajar IPA
Secara tidak langsung siswa termotifasi/terangsang untuk belajar lebih mandiri dan mencoba
sendiri percobaan IPA dengan penggunaan media menjadikan pembelajaran menjadi lebih
menarik, terutama pada pelajaran IPA di SD.
3. Membawa pengaruh psikologis terhadap siswa.
Penggunaan media pembelajaran IPA berpengaruh pada sikap siswa dalam belajar, nilai-nilai,
dan perkembangan psikologi pada peserta didik. Pembelajaran IPA di SD tanpa
menggunakan media akan terasa membosankan dan minat siswa dalam mempelajari pelajaran
tersebut sangatlah sedikit.
4. Penggunaan media pembelajaran IPA dapat membuat siswa aktif dan mengikuti
pembelajarannya dengan senang hati. Jadi. dengan penggunaan media pembelajaran secara
tidak langsung meningkatkan kemampuan siswa dalam berfikir, bernalar, psikologis, sikap,
dan mental.
5. Penggunaan media pembelajaran IPA juga bermanfaat bagi guru yaitu guru akan lebih
mudah menyampaikan materi pelajaran yang sulit dimengerti oleh anak, dengan begitu guru
dapat mempersingkat waktu untuk pembelajarannya. Dengan demikian guru tidak melakukan
tambahan jam pelajaran untuk membuat siswa paham tentang materi yang diajarkan.
6. Penggunaan media pembelajaran IPA di SD dapat membuat guru dan siswa menjadi lebih
interaktif dalam pembelajaran, dengan interaksi yang aktif membuat pembelajaran menjadi
menyenangkan dan secara tidak langsung juga dapat meningkatkan kedekatan siswa dengan
guru tersebut.
7. Pembelajaran IPA di SD tanpa menggunakan media pembelajaran berdampak pada minat
siswa, motivasi untuk belajar, prestasi dalam bidang IPA, sikap, dan psikologis akan
menurun/buruk. Akibat dari hal tersebut siswa kurang peduli dengan lingungannya, akibat
lebih lanjut adalah kerusakan lingkungan yaitu mengali sumber daya tanpa bisa
meminimalisir kerusakan yang ditimbulkan pada lingkungan sekitar.

E. Manfaat Media Pembelajaran


Manfaat media dalam proses pembelajaran adalah memperlancar interaksi antara guru dengan
siswa sehingga kegiatan pembelajaran akan lebih efektif dan efisien. Secara umum media
pendidikan mempunyai kegunaan-kegunaan sebagai berikut:
1. Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis (dalam bentuk kata-kata
tertulis atau lisan belaka).
2. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera, seperti misalnya:
a. Objek yang terlalu besar, bisa digantikan dengan realita, gambar, film bingkai, film, atau
model
b. Objek yang kecil-dibantu dengan proyektor mikro, film bingkai, film, atau gambar
c. Gerak yang terlalu lambat atau terlalu cepat, dapat dibantu dengan timelapse atau high-speed
photography
d. Kejadian atau peristiwa yang terjadi di masa lalu bisa ditampilkan lagi lewat rekaman film,
video, film bingkai, foto maupun secara verbal
e. Objek yang terlalu kompleks (misalnya mesin-mesin) dapat disajikan dengan model,
diagram, dan lain-lain
f. Konsep yang terlalu luas (gunung berapi, gempa bumi, iklim, dan lain-lain) dapat di
visualkan dalam bentuk film, film bingkai, gambar, dan lain-lain.
3. Penggunaan media pendidikan secara tepat dan bervariasi dapat mengatasi sikap pasif anak
didik. Dalam hal ini media pendidikan berguna untuk:
a. Menimbulkan kegairahan belajar
b. Memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara anak didik dengan lingkungan dan
kenyataan
c. Memungkinkan anak didik belajar sendiri-sendiri menurut kemampuan dan minatnya.
4. Dengan sifat yang unik pada tiap siswa ditambah lagi dengan lingkungan dan pengalaman
yang berbeda,, sedangkan kurikulum dan materi pendidikan ditentukan sama untuk setiap
siswa, maka guru banyak mengalami kesulitan bilamana semuanya itu harus diatasi sendiri.
Hal ini akan lebih sulit bila latar belakan lingkungan guru dengan siswa juga berbeda.
Masalah ini dapat diatasi dengan media pendidikan, yaitu dengan kemampuannya dalam:
a. Memberikan perangsang yang sama
b. Mempersamakan pengalaman
c. Menimbulkan persepsi yang sama
Manfaat media pembelajaran secara khusus ada beberapa manfaat media yang lebih rinci.
Kemp dan Dayton (1985) misalnya, mengidentifikasi beberapa manfaat media dalam
pembelajaran, yaitu:
1. Penyampaian materi pelajaran dapat diseragamkan
Setiap guru mungkin mempunyai penafsiran yang berbeda beda terhadap suatu
konsep materi pelajaran tertentu. Dengan bantuan media, penafsiran yang beragam tersebut
dapat dihindari sehingga dapat disampaikan kepada siswa secara seragam. Setiap siswa yang
melihat atau mendengar uraian suatu materi pelajaran melalui media yang sama, akan
menerima informasi yang persis sama seperti yang diterima oleh siswa-¬siswa lain. Dengan
demikian, media juga dapat mengurangi terjadinya kesenjangan informasi diantara siswa di
manapun berada.
2. Proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik
Dengan berbagai potensi yang dimilikinya, media dapat menampilkan informasi
melalui suara, gambar, gerakan dan warna, baik secara alami maupun manipulasi. Materi
pelajaran yang dikemas melalui program media, akan lebih jelas, lengkap, serta menarik
minat siswa. Dengan media, materi sajian bisa membangkitkan rasa keingintahuan siswa dan
merangsang siswa bereaksi baik secara fisik maupun emosional. Singkatnya, media
pembelajaran dapat membantu guru untuk menciptakan suasana belajar menjadi lebih hidup,
tidak monoton, dan tidak membosankan.
3. Proses pembelajaran menjadi lebih interaktif
Jika dipilih dan dirancang secara baik, media dapat membantu guru dan siswa
melakukan komunikasi dua arah secara aktif selama proses pembelajaran. Tanpa media,
seorang guru mungkin akan cenderung berbicara satu arah kepada siswa. Namun dengan
media, guru dapat mengatur kelas sehingga bukan hanya guru sendiri yang aktif tetapi juga
siswanya.
4. Efisiensi dalam waktu dan tenaga
Keluhan yang selama ini sering kita dengar dari guru adalah, selalu kekurangan waktu
untuk mencapai target kurikulum. Sering terjadi guru menghabiskan banyak waktu untuk
menjelaskan suatu materi pelajaran. Hal ini sebenarnya tidak harus terjadi jika guru dapat
memanfaatkan media secara maksimal. Misalnya, tanpa media seorang guru tentu saja akan
menghabiskan banyak waktu untuk mejelaskan sistem peredaran darah manusia atau proses
terjadinya gerhana matahari. Padahal dengan bantuan media visual, topik ini dengan cepat
dan mudah dijelaskan kepada anak. Biarkanlah media menyajikan materi pelajaran yang
memang sulit untuk disajikan oleh guru secara verbal. Dengan media, tujuan belajar akan
lebih mudah tercapai secara maksimal dengan waktu dan tenaga seminimal mungkin. Dengan
media, guru tidak harus menjelaskan materi pelajaran secara berulang ulang, sebab hanya
dengan sekali sajian menggunakan media, siswa akan lebih mudah memahami pelajaran.
5. Meningkatkan kualitas hasil belajar siswa
Penggunaan media bukan hanya membuat proses pembelajaran lebih efisien, tetapi
juga membantu siswa menyerap materi pelajaran lebih mendalam dan utuh. Bila hanya
dengan mendengarkan informasi verbal dari guru saja, siswa mungkin kurang memahami
pelajaran secara baik. Tetapi jika hal itu diperkaya dengan kegiatan melihat, menyentuh,
merasakan, atau mengalami sendiri melalui media, maka pemahaman siswa pasti akan lebih
baik.
6. Media memungkinkan proses pembelajaran dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja
Media pembelajaran dapat dirancang sedemikian rupa sehingga siswa dapat
melakukan kegiatan pembelajaran secara lebih leluasa, kapanpun dan dimanapun, tanpa
tergantung pada keberadaan seorang guru. Program program pembelajaran audio visual,
termasuk program pembelajaran menggunakan komputer, memungkinkan siswa dapat
melakukan kegiatan belajar secara mandiri, tanpa terikat oleh waktu dan tempat. Penggunaan
media akan menyadarkan siswa betapa banyak sumber sumber belajar yang dapat mereka
manfaatkan dalam belajar. Perlu kita sadari bahwa alokasi waktu belajar di sekolah sangat
terbatas, waktu terbanyak justru dihabiskan siswa di luar lingkungan sekolah.
7. Media dapat menumbuhkan sikap positip siswa terhadap materi dan proses belajar
Dengan media, proses pembelajaran menjadi lebih menarik sehingga mendorong
siswa untuk mencintai ilmu pengetahuan dan gemar mencari sendiri sumber sumber ilmu
pengetahuan. Kemampuan siswa untuk belajar dari berbagai sumber tersebut, akan bisa
menanamkan sikap kepada siswa untuk senantiasa berinisiatif mencari berbagai sumber
belajar yang diperlukan
8. Mengubah peran guru ke arah yang lebih positif dan produktif
Dengan memanfaatkan media secara baik, seorang guru bukan lagi menjadi satu
satunya sumber belajar bagi siswa. Seorang guru tidak perlu menjelaskan seluruh materi
pelajaran, karena bisa berbagi peran dengan media. Dengan demikian, guru akan lebih
banyak memiliki waktu untuk memberi perhatian kepada aspek aspek edukatif lainnya,
seperti membantu kesulitan belajar siswa, pembentukan kepribadian, memotivasi belajar, dan
lain-lain.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Media pembelajaran IPA merupakan segala sesuatu yang sangat dibutuhkan oleh guru
IPA untuk membantu siswa dalam memahami suatu konsep saat belajar IPA, terutama media
yang dapat dioperasionalkan sendiri oleh siswa. Sebagai alat bantu, keefektivitasan dalam
penggunaan media itu sendiri sangat tergantung pada kemampuan guru dalam menggunakan
dan memfasilitasi media itu sendiri. Media pembelajaran digunakan untuk menggantikan
sebagian besar dari peran guru sebagai pemeberi informasi atau pemberi materi pelajaran.
Media pembelajaran di sekolah digunakan dengan tujuan antara lain : memberikan
kemudahan kepada peserta didik untuk lebih memahami konsep, prinsip, dan ketrampilan
tertentu dengan menggunakan media yang paling tepat menurut sifat bahan ajar, memberikan
pengalaman belajar yang berbeda dan bervariasi sehingga lebih merangsang minat dan
motivasi peserta didik untuk belajar, dan meningkatkan kualitas belajar mengajar.
Levie & Lents (1982) mengemukakan enam fungsi media pembelajaran, khususnya
media visual, yaitu: fungsi atensi, fungsi afektif, fungsi kognitif, fungsi kompensatoris, fungsi
psikomotoris, dan fungsi evaluasi.
B. Saran
Dengan adanya makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang banyak bagi
kita semua. Penulis menyadari banyak terdapat kekeliruan dalam penulisan maklah ini, maka
penulis mengharapkan masukkan dan kritikan yang membangun dari para pembaca demi
kesempurnaan makalah ini. Atas masukkan dan kritikan dan sarannya, penulis ucapkan
terima kasih.
DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, Ashar. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta : Raja Grafindho Persada


Danim, Sadarbuan. 2010. Media Komunikasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Akhsara
Sadiman, Arief dkk. 1990. Media Pendidikan. Jakarta : CV.Rajawali
Sanjaya, Wina. 2010. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta : Kencana
Prenada Media Goup
Sumiati, dkk. 2009. Fungsi dan Metode Pembelajaran. Bandung : Wahana Prima

Anda mungkin juga menyukai