Disusun oleh:
Kelas: SD-21B
2022
KATA PENGANTAR
Assalamualaiakum wr.wb
Bismillahhirrahmanirrahim
Puja dan puji syukur atas khadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahan rahmat dan
karunianya makalah sederhana ini bisa terselesaikan. Tak lupa juga ucapan terima kasih ditujukan
kepada dosen Pengampu Mata Kuliah Perencanaan pembelajaran, Bapak Aiman Faiz M. Pd, kepada
para referensi e-jurnal dan blog yang dijadikan sebagai sumber resensi. Makalah ini sangat jauh dari
kata sempurna , oleh karena itu kritik dan saran sangat diharapkan dari pembaca. Semoga makalah
ini dapat dimanfaatkan sebagai mana mestinya.
Assalamualaikum wr.wb
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
A. Media Pembelajaran
B. Sumber Pembelajaran
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Proses belajar mengajar pada hakikatnya adalah suatu proses komunikasi, yaitu proses
penyampaian pesan dari sumber pesan melalui saluran/media tertentu ke penerima pesan,
sehingga dalam melaksanakan tugasnya, guru (pengajar) diharapkan dapat menggunakan
alat atau bahan pendukung proses pembelajaran, dari alat yang sederhana sampai alat yang
canggih atau sesuai dengan perkembangan dan tuntutan jaman. Oleh karena itu, guru harus
memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang media pembelajaran, dan
sumber belajar. Di mana sumber belajar merupakan salah satu faktor yang penting dalam
peningkatan kualitas pembelajaran, sehingga pembelajaran dapat dilaksanakan secara
optimal, efektif, dan efisien.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Apa itu media dan sumber pembelajaran?
2. Apa saja jenis-jenis media dan sumber pembelajaran?
3. Bagaimana kriteria pemilihan media dan sumber pembelajaran?
4. Bagaimana cara menentukan media dan sumber pembelajaran?
C. Tujuan
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah tersebut, tujuan disusunnya makalah ini
adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui pengertian media dan sumber pembelajaran;
2. Mengetahui jenis-jenis media dan sumber pembelajaran;
3. Mengetahui kriteria pemilihan media dan sumber pembelajaran; dan
4. Mengetahui penentuan media dan sumber pembelajaran.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Media Pembelajaran
Menurut Jalmur (2016: 4) mengatakan bahwa media selain alat bantu juga
berfungsi sebagai penyalur pesan. Kemudian dengan masuknya pengaruh teori
tingkah laku dari B.F. Skinner, mulai tahun 1960, tujuan pembelajaran bergeser
ke arah perubahan tingkah laku pembelajaran siswa, karena menurut teori ini
membelajarkan orang adalah mengubah tingkah lakunya.
Fungsi media, khususnya media visual juga dikemukakan oleh Levie dan Lentz,
seperti yang dikutip oleh Arsyad (2002) bahwa Levie & Lentz (dalam
Sastromiharjo, 2008; 4) mengemukakan empat fungsi media pembelajaran,
khususnya media visual, yaitu fungsi atensi, fungsi afektif, fungsi kognitif, dan
fungsi kompensatoris. Media pembelajaran berfungsi atensi karena menarik dan
mengarahkan perhatian siswa untuk konsentrasi kepada isi pembelajaran yang
berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan atau menyertai teks materi
pembelajaran, misalnya, gambar yang diproyeksikan melalui OHP dapat
menenangkan dan mengarahkan perhatian siswa pada pembelajaran yang
mereka terima. Media berfungsi afektif dapat dilihat dari tingkat kenikmatan
siswa ketika belajar (membaca) teks yang bergambar. Gambar atau lambang
visual dapat menggugah emosi dan sikap siswa. Media berfungsi kognitif karena
lambang visual atau gambar memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami
dan mengingat informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar. Media
berfungsi kompensatoris karena media visual yang memberikan konteks untuk
memahami teks membantu siswa yang lemah dalam membaca untuk
mengorganisasikan informasi dalam teks dan mengingatnya kembali.
a) Media grafis. Pada prinsipnya, semua jenis media dalam kelompok ini
merupakan penyampaian pesan lewat simbol-simbol visual dan melibatkan
rangsangan indra penglihatan. Karakteristik yang dimiliki, yaitu: bersifat konkret,
dapat mengatasi batasan ruang dan waktu, dapat memper- jelas suatu masalah
dalam bidang masalah apa saja dan pada tingkat usia berapa saja, murah
harganya dan mudah mendapatkan serta menggunakannya, terkadang memiliki
ciri abstrak (pada jenis media diagram), merupakan ringkasan visual suatu
proses, terkadang menggunakan simbol- simbol verbal (pada jenis media grafik),
dan mengandung pesan yang bersifat interpretatif.
b) Media audio. Hakikat dari jenis-jenis media dalam kelompok ini adalah berupa
pesan yang disampaikan atau dituangkan ke dalam simbol-simbol auditif (verbal
dan/atau nonverbal), yang melibatkan rangsangan indra pendengaran. Secara
umum, media audio memiliki karakteristik atau ciri sebagai berikut: mampu
mengatasi keterbatasan ruang dan waktu (mudah dipindahkan dan
jangkauannya luas), pesan/program dapat direkam dan diputar kembali
sesukanya, dapat mengembangkan daya imajinasi dan merangsang partisipasi
aktif pendengarnya, dapat mengatasi masalah kekurangan guru, sifat
komunikasinya hanya satu arah, sangat sesuai untuk pengajaran musik dan
bahasa, dan pesan/ informasi atau program terikat dengan jadwal siaran (pada
jenis media radio).
c) Media proyeksi diam. Beberapa jenis media yang termasuk kelompok ini
memerlukan alat bantu (misal, proyektor) dalam penyajiannya. Adakalanya
media ini hanya disajikan dengan penampilan visual saja, atau disertai rekaman
audio. Karakteristik umum media ini, yaitu: pesan yang sama dapat disebarkan
ke seluruh siswa secara serentak, penyajiannya berada dalam kontrol guru, cara
penyimpanannya mudah (praktis), dapat mengatasi keterbatasan ruang, waktu,
dan indra, menyajikan objek-objek secara diam (pada media dengan penampilan
visual saja), terkadang dalam penyajiannya memerlukan ruangan gelap, lebih
mahal dari kelompok media grafis, sesuai untuk mengajarkan keterampilan
tertentu, sesuai untuk belajar secara berkelompok atau individual, praktis
digunakan untuk semua ukuran ruangan kelas, mampu menyajikan teori dan
praktik secara terpadu, menggunakan teknik-teknik warna, animasi, gerak
lambat untuk menampilkan objek/kejadian tertentu (terutama pada jenis media
film), dan media film lebih realistik, dapat diulang-ulang, dihentikan, dan
sebagainya, sesuai dengan kebutuhan.
d) Media permainan dan simulasi. Ada beberapa istilah lain untuk kelompok media
pembelajaran ini, misalnya simulasi dan permainan peran, atau permainan
simulasi. Meskipun berbeda-beda, semuanya dapat dikelompkkan ke dalam satu
istilah yaitu permainan (Sadiman, 1990). Ciri atau karakteristik dari media ini,
yaitu: melibatkan pebelajar secara aktif dalam proses belajar, peran pengajar
tidak begitu kelihatan tetapi yang menonjol adalah aktivitas interaksi antar
pebelajar, dapat memberikan umpan balik langsung, memungkinkan penerapan
konsep-konsep atau peran- peran ke dalam situasi nyata di masyarakat, memiliki
sifat luwes karena dapat dipakai untuk berbagai tujuan pembelajaran dengan
mengubah alat dan persoalannya sedikit saja, mampu meningkatkan
kemampuan komunikatif pebelajar, mampu mengatasi keterbatasan pebelajar
yang sulit belajar dengan metode tradisional, dan dalam penyajiannya mudah
dibuat serta diperbanyak.
Sementara itu, kriteria khusus yang perlu diperhatikan dalam pemilihan media
pembelajaran yang tepat dapat dirumuskan dalam satu kata ACTION, yaitu akronim
dari Access, Cost, Technology, Interacti- vity, Organization, dan Novelty. Kriteria ini
dapat dijelaskan, sesebagai berikut:
2) Biaya juga harus menjadi bahan pertimbangan. Banyak jenis media yang
dapat menjadi pilihan kita. Media pembelajaran yang canggih biasanya
mahal. Namun biaya itu harus kita hitung dengan aspek manfaat. Sebab
semakin banyak yang menggunakan, maka unit cost dari sebuah media akan
semakin menurun.
3) Teknologi. Mungkin saja kita tertarik kepada satu media tertentu. Tetapi kita
perlu memperhatikan apakah teknisinya tersedia dan mudah
menggunakannya? Katakanlah kita ingin menggunakan media audiovisual
untuk di kelas, perlu kita pertimbangkan, apakah ada aliran listriknya,
apakah voltase listriknya cukup dan sesuai, bagaimana cara
mengoperasikannya?
4) Interaktif. Media yang baik adalah yang dapat memunculkan komu- nikasi
dua arah atau interaktivitas. Semua kegiatan pembe- lajaran yang akan
dikembangkan oleh guru tentu saja me- merlukan media yang sesuai dengan
tujuan pembelajaran tersebut.
6) Novelty. Kebaruan dari media yang akan dipilih juga harus menjadi
pertimbangan. Sebab media yang lebih baru biasanya lebih baik dan lebih
menarik bagi siswa. ( Jalmur, N. (2016). Media dan sumber pembelajaran.
Kencana).
B. Sumber Belajar
BAB III
KESIMPULAN
Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari
pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat serta
perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi. Adapun manfaat media
pembelajaran di dalam proses belajar mengajar adalah sebagai berikut: 1) Memperjelas penyajian
pesan agar tidak terlalu bersifat visual; 2) Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan daya indra,
misal objek yang terlalu besar untuk dibawa ke kelas dapat diganti dengan gambar, slide, dan
sebagainya. Peristiwa yang terjadi di masa lalu bisa ditampilkan lagi lewat film, video, foto atau film
bingkai; 3) Meningkatkan kegairahan belajar, memungkinkan siswa belajar sendiri berdasarkan
minat dan kemampuannya, dan mengatasi sikap pasif siswa; dan 4) Memberikan rangsangan yang
sama, dapat menyamakan pengalaman dan persepsi siswa terhadap isi pelajaran.
Sumber belajar diartikan sebagai segala tempat atau lingkungan sekitar, benda, buku dan orang
mengandung informasi sebagai wahana bagi peserta didik untuk melakukan proses perubahan
tingkah laku. Di dalam sumber belajar terdapat beberapa komponen utama yang mendukung
sumber belajar tersebut yaitu : 1) Pesan yang merupakan pelajaran/informasi yang diteruskan oleh
komponen lain dalam bentuk ide, fakta, arti, data, dan lain-lain. 2) Komponen Orang /manusia
sebagai penyimpan, pengolah, dan penyaji pesan, 3) Komponen Alat sesuatu yang digunakan untuk
menyampaikan pesan yang tersimpan di dalam bahan, 4) Komponen Teknik prosedur rutin atau
acuan yang disiapkan untuk menggunakan bahan, peralatan, orang, dan lingkungan untuk
menyampaikan pesan ( Hafid, A. (2011). Sumber dan Media Pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
Hafid, A. (2011). Sumber dan Media Pembelajaran. Sulesana: Jurnal Wawasan Keislaman, 6(2), 69-
78.
Sastromiharjo, A. (2008). Media dan Sumber Belajar. Bandung: Pendidikan dan Pelatihan Profesi
Guru Universitas Pendidikan Indonesia. Dari
http://file.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS._DAN_SASTRA_INDONESIA/196109101986031-
ANDOYO_SASTROMIHARJO/MEDIA_DAN_SUMBER_PEMBELAJARAN.pdf
Suherman, Y. (2009). Pengembangan Media Pembelajaran bagi Anak Berkebutuhan Khusus. dari
http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/196610251993031
YUYUS_SUHERMAN/I._Makalah/Pengembangan_media_Pembelajaran.pdf