Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Pembelajaran Bahasa
Indonesia Di Kelas Tinggi

Dosen Pengampu:Sri Wulan Anggraeni, S.Pd. M.Pd

Disusun Oleh :
Kelompok 10 Kelas SD17D
1. Eka setianingsih(17416286206020)
2. Diana amelia (17416286206053)
3. Lela verawati(17416286206068)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS BUANA PERJUANGAN
KARAWANG
2019

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa karena telah
memberikan kami waktu dan kesempatan untuk menyelesaikan makalah Media
Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia ini tepat waktu. Makalah ini disusun
dengan tujuan untuk memenui salah satu tugas mata kuliah Pembelajaran Bahasa
Indonesia di Kelas Tinggi Semester 5 program studi Pendidikan Guru Sekolah
Dasar Universitas Buana Perjuangan karawang.

Judul makalah Media Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia disusun


dengan menggunakan berbagai sumber literasi serta kesimpulan dari tim penyusun,
sehingga diharapkan makalah ini mampu memberikan pemahaman yang lebih luas
serta komprehensif bagi para pembaca.

Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah
mendukung kami dalam penyusunan makalah ini. Kami menyadari bahwa
penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna, karena itu kami harapkan saran,
ide, kritik, gagasan ataupun pendapat yang membangun sebagai bahan perbaikan di
masa yang akan datang.

Karawang, September 2019

i
DAFTAR ISI

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Agar penyampaian materi pelajaran dapat diterima dengan baik serta
menarik bagi peserta didik, tidak cukup dengan hanya memanfaatkan indra
pendengaran saja yaitu dengan metode ceramah, melainkan memanfaatkan alat
peraga yang dapat dirasakan oleh indra manusia. Ada beberapa macam media
pembelajaran berupa alat bantu yang sangat praktis yang mampu menunjang
kegiatan belajar mengajar di kelas.
Tujuan pembelajaran adalah adanya perubahan tingkah laku ke arah yang
lebih baik lagi baik secara kognitif, afektif maupun psikomotorik. Namun hal
tersebut tidak akan dicapai apabila cara penyampaian tidak tepat. Meskipun
materi pelajaran menarik siswa atau situasi lingkungan sangat mendukung,
semuanya bisa saja menemui kegagalan apabila cara penyampaian materi
tersebut tidak menarik. Maka dari itu seorang guru dituntut harus kreatif dan
inovatif dalam menciptakan media pembelajaran guna memudahkan peserta
didik memahami materi yang disampaikan guru. Dalam proses pembelajaran
ini terjadi interaksi antara berbagai komponen, komponen-komponen
pembelajaran itu dapat dikelompokkan dalam 3 kategori yaitu: guru, materi
ajar, dan peserta didik.
Media sebagai alat bantu dalam proses pembelajaran adalah suatu kenyataan
yang tidak dapat dipungkiri karena dengan adanya media dapat membantu tugas
guru dalam menyampaikan pesan-pesan dari bahan pelajaran yang diberikan
oleh guru kepada anak didik. Selain itu media juga dapat mewakili apa yang
kurang mampu guru ucapkan melalui kata-kata atau kalimat tertentu. Media
pendidikan merupakan sarana dan prasarana untuk menunjang terlaksananya
kegiatan pembelajaran. Untuk itu dari semua pihak yang terlibat dalam proses
pembelajaran perlu memberikan perhatian yang memadai untuk masalah ini.
Keberadaan media tidak dapat diabaikan begitu saja dalam proses pembelajaran
hal ini dikarenakan tanpa adanya media pendidikan, pelaksanaan pembelajaran
tidak akan berjalan dengan baik termasuk dalam proses pembelajaran bidang
studi. Media pendidikan diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat digunakan

1
untuk menyalurkan pesan atau isi pelajaran, merangsang pikiran, perasan,
perhatian dan kemampuan siswa. Setiap materi pelajaran tentu memiliki tingkat
kesukaran yang bervariasi, pada satu sisi ada bahan pelajaran yang tidak
memerlukan alat bantu tetapi di lain pihak ada bahan pelajaran yang sangat
memerlukan alat bantu berupa media pembelajaran. Bahkan pelajaran dengan
tingkat kesukaran yang tinggi tentu sukar diproses oleh anak-anak didik, apalagi
bagi anak didik yang kurang menyukai bahan pelajaran yang disampikan itu.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud media pembelajaran?
2. Apa manfaat media pembelajaran?
3. Apa saja jenis-jenis media pembelajaran?
1.3 Tujuan Makalah
1. Mampu memahami media pembelajaran
2. Mampu memahami manfaat media pembelajaran
3. Mampu mengetahui jenis-jenis mediapembelajaran

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Media Pembelajaran

Media pembelajaran bahasa dan sastra indonesia pada dasarnya adalah


segala sesuatu yang dipergunakan dalam pembelajaran bahasa dan sastra
bahasa indonesia yang mempermudah pencapaian tujuan pembelajaran
tersebut.

Media pembelajaran menurut Oemar ialah sebuah alat dan bahan yang bisa
berupa manusia atau benda mati yang memiliki manfaat sebagai alat bantu
komunikasi belajar peserta didik dengan pendidik di dalam kelas untuk
mempermudah dalam memahami suatu materi pelajaran. Dalam kegiatan
belajar mengajar sebuah media sering diartikan hanya sebagai suatu benda atau
alat yang digunakan untuk memudahkan siswa dalam memahami suatu materi
pelajaran1.

Menurut Gerlach yang dikutip dalam Cecep media pembelajaran itu bukan
hanya benda dan alat saja akan tetapi bisa berupa manusia atau suatu
pengalaman pribadi. Dengan hal tersebut siswa bisa belajar melalui
pengalamannya sendiri sehingga siswa meningkatkan kemampuan dan
merubah perilakunya lebih baik melalui pengalamannya sendiri.2 Jadi dapat
dipahami bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang bisa
membantu untuk mempermudah dalam mendapatkan suatu informasi serta
meningkatkan semangat belajar. Sehingga media ini bisa mewujudkan tujuan
pendidik untuk melakukan pembelajaran secara efektif. Pengertian media
diatas dapat disimpulkan bahwa proses belajar mengajar lebih membutuhkan
adanya komunikasi antara pendidik dan peserta didik. Di dalam komunikasi

1
Oemar Hamalik. (1989). Media Pendidikan. Bandung: Citra Aditya. hal 12
2
CecepKustandi&BambangSutjipto. (2016). Media Pembelajaran Manual dan Digital. Bogor:
Ghalia Indonesia. Hal 7

3
tersebut ada yang ceramah (guru), pendengar ceramah (murid), dan tanya
jawab (murid dan guru).

2.2 Media Pembelajaran dan Teori Belajar Bahasa

Ada dua teori yang dapat dihubungkan dengan media pembelajaran, yakni
teori akomodasi dan hipotesis sarin2gan afektif.

1. Teori Akomodasi Ellis dan Media Pembelajaran

Dalam pembelajaran bahasa, motivasi merupakan penentu utama kemahiran


berbahasa kedua (Ellis, 1986:255). Teori ini memberikan penjelasan bahwa
motivasi yang tinggi pada diri pembelajar akan menghasilkan kemahiran
berbahasa yang lebih dibandingkan dengan motivasi yang rendah.

2. Hipotesis Saringan Afektif Krashen dan Media Pembelajaran

Menurut Krashen (1985:3), saringan afektif yang dimiliki pembelajar


bahasa akan menentukan seberapa banyak pembelajar bisa berhubungan
dengan input bahasa dan bagaimana pembelajar dapat mengubah input menjadi
iptek.3

2.3 Pemilihan Media Pembelajaran

Setelah mengetahu pengertian media kita juga harus mengetahui pengertian


pemilihan media yaitu memilih atau memilah bahan ajar mana yang sesuai dan
mana yang tidak sesuai.24 Setelah mengetahui arti pemilihan menia kita juga
harus mengetahui bagaimana cara memilih media yang sesuai dengan tema
materi yang akan dipelajari, sehingga pembelajaran bisa berjalan dengan baik.
Dalam pemilihan kita harus memperhatiakn beberapa faktor-faktor sebagai
berikut :

3
Ian muhammad. media pembelajaran bahasa dan sastra indonesia (2015)
http://www.sribd.com/doc/28968/media pembelajaran dan sastra indonesia diakses pada
19 september 23.00 WIB

4
a) Dana / Material

Kebanyakan guru di sekolah tidak menggunakan media untuk


mempermudah siswa dalam mempelajari suatu materi pelajaran, di
karenakan dana yang dibutuhkan cukup mahal, sedangkan sekolah tidak
memfasilitasi dengan baik. maka guru harus benar-benar pandai dalam
membuat media agar tidak menghabiskan dana yang mahal, seperti guru
memanfaatkan barang-barang bekas dalam pembuatan media.

b) Materi Pelajaran

Selain dana disini guru juga harus memperhatikan materi pembelajaran,


karena setiap materi itu beda maka penggunaan medianyapun juga berbeda.
Sebelum menentukan media, guru harus mengurutkan materi dan
menggabungkan materi agar saling berkesinambungan. Dengan demikian
guru bisa memakai satu media untuk beberapa materi.

c) Peserta Didik

Faktor selanjutnya yang harus di perhatikan yaitu dari peserta didiknya.


Pemahaman setiap individu dengan individu lainnya itu berbeda, ada siswa
yang gemar menggambar, menulis, mendengarkan dsb. Dari data tersebut
guru harus membuat media semenarik mungkin agar perhatian semua
siswa yang memiliki karakter yang berbeda-beda itu tertuju pada media
tersebut dengan rasa senang dan gemira4.

5
d) Jenis-jenis Media

Pendidik dalam memilih media harus menentukan jenis media yang akan
digunakan itu yang mana. Jenis-jenis media antara lain ada audio, visual,
audio visual dan alat peraga. Dengan adanya jenis media seperti itu itu yang
mana. Jenis-jenis media antara lain ada audio, visual, audio visual dan alat
peraga.

Dengan adanya jenis media seperti itu pendidik bisa melakukan stimulus
respon dengan peserta didik dengan baik

2.4 Kriteria Pemilihan Media

Menurut Musfiqon yang dikutip dalam Fauziyah dalam Kriteria pemilihan


media terdapat beberapa prinsip sebagai beriku: efisien, relevan serta
produkti.Sebelum melakukan kegiatan belajar mengajar, pendidik harus
mempersiapkan semuanya terlebih dahulu terutama media. Media ini sangat
penting dan sangat berperan baik untuk mencapai tujuan pembelajaran. Dengan
adanya media peserta didik bisa lebih memahami suatu materi.5

Pembelajaran yang sulit untuk di nalar. Ketika pendidik membuat media


harus benar-benar menentukan media mana yang cocok untuk suatu materi
agar bisa terlaksana pembelajaran yang efisien. Apabila pendidik memilih
medianya salah, sangatlah berakibat fatal bagi peserta didiknya, bukannya
peserta didik faham dengan materi tersebut malah peserta didik semakin
bingung. Agar guru tidak salah dalam memilih media, ada beberapa kriteria
dalam pemilihan media yaitu:

6
a) Kesesuaian

Ketika memilih media harus disesuaikan dengan materinya. Seperti


pendidik mengingkinkan peserta didiknya untuk menyalakan komputer,
maka pendidik harus mempersiapkan media yang menunjukkan langkah-
langkah untuk menyalakan komputer.

b) Tingkat Kesulitan

Media yang disediakan oleh sekolah hanya buku dan papan tulis.
Sedangkan di dalam buku biasanya gambarnya tidak jelas, kalimatnya
terlalu panjang jadi susah untuk difahami oleh peserta didik. Terutama
dalam pembelajaran TIK, di buku TIK biasanya ada gambar dan di lingkari
langkah-langkah untuk menyalakan komputer, tetapi gambar dan d)
Ketersediaan. Biasanya masalah ketersidaan ini terjadi di sekolah yang
fasilitasnya rendah. Ketika guru ingin menunjukkan cara menyalakan
komputer tetapi sekolahnya tidak memiliki komputer, maka guru harus
memilih media lain seperti menggambarkan langkah-langkah untuk
menyalakan komputer di papan tulis.

e) Kualitas Teknis

Media yang sangat baik dan sangat bermanfaat ketika media itu memiliki
kualitas teknis yang baik pula. Apabila media memiliki kualitas teknis yang
bisa digunakan untuk segalanya, untuk beberapa materi, maka media itu
bisa dikatakan media yang memiliki kualitas teknis baik untuk
memahamkan siswa dalam belajar6.

7
2.5 manfaat media pembelajaran

Manfaat Media Pembelajaran Brown (1983:17) menyatakan bahwa


“educational media of all types incresaingly important roles in enablingstudents
to reap benefits from individualized learning”, semua jenis media pembelajaran
akan terus meningkatkan peran untuk memungkinkan siswa memperoleh
manfaat dari pembelajaran yang berbeda. Menggunakan media pembelajarn
secara efektif, akan menciptakan suatu proses belajar mengajar yang optimal.
Pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran merupakan
salah satu bagian penting dari proses pembelajaran. Media pembelajaran
memberikan manfaat dari pendidik maupun peserta didik. Arsyad (2002 : 26)
mengemukakan manfaat media media pengajaran dalam proses belajar mengajar
sebagai berikut.

1. Media pengajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi


sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil belajar.
2. Media pengajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak
sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang lebih
langsung antara siswa dengan lingkungannya, dan memungkinkan siswa
untuk belajar sendiri-sendiri sesuai dengan kemampuan dan minatnya.
3. Media pengajaran dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang, dan waktu.
4. Media pengajaran dapat memberikan kesamaan pengalaman kepada siswa
tentang peristiwa-peristiwa di lingkungan mereka, serta memungkinkan
terjadinya interaksi langsung dengan guru, masyarakat, dan
lingkungan.Pendapat Arsyad tentang manfaat media pembelajaran di atas
dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran dapat membantu proses
belajar mengajar. Penyampaian pesan dan isi pelajaran dapat diterima baik
oleh siswa7.

8
Menurut Latuheru (1988: 23) manfaat media pembelajaran yaitu:

1) Media pembelajaran menarik dan memperbesar perhatian anak-anak didik


terhadap materi pengajaran yang disajikan.
2) Media pembelajaran mengurangi, bahkan dapat menghilangkan adanya
verbalisme.
3) Media pembelajaran mengatasi perbedaan pengalaman belajar berdasarkan
latar belakang sosial ekonomi dari anak didik.
4) Media pembelajaran membantu memberikan pengalaman belajar yang sulit
diperoleh dengan cara yang lain.
5) Media pembelajaran dapat mengatasi masalah batas-batas ruang dan waktu.
6) Media pembelajaran dapat membantu perkembangan pikiran anak didik
secara teratur tentang hal yang mereka alami.
7) Media pembelajaran dapat membantu anak didik dalam mengatasi hal yang
sulit nampak dengan mata.
8) Media pembelajaran dapat menumbuhkan kemampuan berusaha sendiri
berdasarkan pengalaman dan kenyataan.
9) Media pembelajaran dapat mengatasi hal/peristiwa/kejadian yang sulit
diikuti oleh indera mata.
10) Media pembelajaran memungkinkan terjadinya kontak langsung antara anak
didik, guru, dengan masyarakat, maupun dengan lingkungan alam di sekitar
mereka8.

Paparan tentang manfaat media oleh Latuheru dapat disimpulkan bahwa media
bermanfaat untuk mengatasi permasalan yang dialami guru dan siswa dalam
pembelajaran.Berdasarkan penjelasan di atas, dapat dikatakan bahwa
memanfaatkan media pembelajaran adalah membantu dalam penyampaian
bahan pengajaran kepada siswa untuk meningkatkan kualitas siswa yang aktif
dan interaktif sehingga dapat mendukung kelancaran kegiatan pembelajaran
disekolah.

9
2.6 Jenis-jenis Media

Media Pembelajaran menurut taksonomi Leshin, dkk (dalam Arsyad, 2002: 79-
101) adalah sebagai berikut.

a. Media berbasis manusia

Media berbasis manusia merupakan media yang digunakan untuk mengirim


dan mengkomunikasikan peran atau informasi

b. Media berbasis cetakan

Media pembelajaran berbasis cetakan yang paling umum dikenal adalah


buku teks, buku penuntun, buku kerja atau latihan, jurnal, majalah, dan
lembar lepas.

c. Media berbasis visual

Media berbasis visual (image) dalam hal ini memegang peranan yang sangat
penting dalam proses belajar. Media visual dapat memperlancar pemahaman
dan memperkuat ingatan. Visual dapat pula menumbuhkan minat siswa dan
dapat memberikan hubungan antara isi materi pelajaran dengan dunia nyata.

d. Media berbasis audiovisual

Media visual yang menggabungkan penggunaan suara memerlukan


pekerjaan tambahan untuk memproduksinya. Salah satu pekerjaan penting
yang diperlukan dalam media audio-visual adalah penulisan naskah dan
storyboadr yang memerlukan persiapan yang banyak, rancangan dan
penelitian.

e. Media berbasis komputer

Komputer memilih fungsi yang berbeda-beda dalam bidang pendidikan dan


latihan komputer berperan sebagai manajer dalam proses pembelajaran yang
dikenal dengan nama Computer Managed Instruction (CMI). Modus ini

10
dikenal sebagai Computer Assisted Instruction (CAI). CAI mendukung
pembelajaran dan pelatihan, akan tetapi ia bukanlah penyampai utama materi
pelajaran.

Jenis-jenis media menurut Bretz (dalam Widyastuti dan Nurhidayati, 2010:


17-18) mengklasifikasikan media ke dalam tujuh kelompok yaitu.

1. Media audio, seperti: siaran berita bahasa Jawa dalam radio,


sandiwara bahasa Jawa dalam radio, tape recorder beserta pita audio
berbahasa Jawa.
2. Media cetak, seperti: buku, modul, bahan ajar mandiri
3. Media visual diam, seperti: foto, slide, gambar
4. Media visual gerak, seperti: film bisu, movie maker tanpa suara,
video tanpa suara
5. Media audio semi gerak, seperti: tulisan jauh bersuara
6. Media audio visual diam, seperti: film rangkai suara, slide rangkai
suara
7. Media audio visual gerak, seperti: film dokumenter tentang kesenian
Jawa atau seni pertunjukan tradisional, video kethoprak, video
wayang, video campursari.

Henich (dalam Widyastuti dan Nurhidayati, 2010: 19)


mengklasifikasikan media secara lebih sederhana, yaitu:

1. Media yang tidak diproyeksikan


2. Media yang diproyeksikan
3. Media audio
4. Media video
5. Media berbasis komputer
6. Multimedia kit9.

11
Berdasarkan beberapa pandangan di atas mengenai jenis-jenis media pengajaran
maka dapat disimpulkan bahwa media dapat dikategorikan menjadi tujuh jenis
media yaitu media audio, media visual, media audio visual dan multimedia.

2.7 Prinsip-Prinsip Pemilihan Media

Menghasilkan suatu produk media pembelajaran yang baik maka diperlukan


prinsip dalam pemilihan media. Setyosari (2008: 22) mengidentifikasi prinsip-
prinsip media sebagai berikut:

1. Identifikasi ciri-ciri media yang diperhatikan sesuai dengan kondisi


unjukkerja (performance) atau tingkat setiap tujuan pembelajaran,
2. Identifikasi kerakteristik siswa (pembelajar) yang memerlukan media
pembelajaran khusus
3. Identifikasi karakteristik lingkungan belajar berkenaan dengan media
pembelajar yang akan digunakan,
4. Identifikasi pertimbangan praktis yang memungkinkan media mana yang
mudah dilaksanakan,
5. Identifikasi faktor ekonomi dan organisasi yang menentukan kemudahan
penggunaan media pembelajaran.

Menggunakan media harus memperhatikan prinsip pemilihan media terlebih


dahulu. Prinsip-prinsip dalam pemilihan media pembelajaran menurut Saud
(2009: 97) adalah sebagai berikut:

a. Tepat guna, artinya media pembelajaran yang digunakan sesuai dengan


kompetensi dasar,
b. Berdaya guna, artinya media pembelajaran yang digunakan mampu
meningkatkan motivasi siswa,
c. Bervariasi, artinya media pembelajaran yang digunakan mampu mendorong
sikap aktif siswa dalam belajar10.

10

12
Selain pendapat diatas, berikut juga dapat digunakan sebagai bahan
pertimbangan dalam memilih dan menentukan media pembelajaran bahasa dan
sastra Indonesia:

7. Fungsional

Media pembelajaran yang baik adalah media pembelajaran yang benar-


benar fungsional dalam arti cocok dengan tujuan pembelajaran dan benar-
benar berfungsi untuk menunjang ketercapaian tujuan pembelajaran.

8. Tersedia

Pertimbangan lain dalam pemilihan dan penentuan media pembelajaran


adalah ketersediaan media itu. Artinya pada saat kita perlukan dalam
pembelajaran, media itu dapat kita dapatkan.

9. Murah

Pada dasarnya segala sesuatu yang ada di lingkungan siswa, sekolah dan
lingkungan kita dapat kita gunakan untuk media pembelajaran bahasa dan
sastra.

10. Menarik

Media pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran adalah media


yang menarik bagi siswa sehingga termotivasi untuk terlibat dalam proses
pembelajaran secara lebih intens.

2.8 Penggunaan Media Pembelajaran

Dalam pembelajaran kita dapat mengembangkan media berbasis manusia,


media berbasis cetakan, media berbasis audio-visual dan media berbasis
komputer.

13
1. Media berbasis manusia

Salah satu factor penting dalam pembelajaran dengan media berbasis


manusia ialah rancangan pembelajaran yang interaktif. Jenis pembelajaran
yang mengoptimalkan media berbasis manusia meliputi:

a) Pembelajaran partisipatori (pembelajaran yang dimulai dengan tahap


curah pendapat dari seluruh siswa).
b) Pembelajaran bermain peran (jenis pembelajaran yang dimulai dengan
bermain peran yang diberi tahapan dengan pelaku dari siswa secara
sukarela).
c) Pembelajaran kuis tim (jenis pembelajaran yang dimulai dengan
mengumumkan bahwa aka nadakuis pada akhir pembelajaran).
d) Pembelajaran kooperatif (jenis pembelajaran yang menciptakan tim-
tim atau kelompok-kelompok yang bertanggung jawab untuk saling
mengajar pengetahuan atau keterampilan khusus).
e) Pembelajaran 99 detik (rancangan pembelajaran yang membantu siswa
merespon informasi dengan meminta siswa mengorganisasikan secara
singkat informasi ke dalam penyajian yang tidak lebih dari 99 detik).

2. Media berbasis cetakan

Yang termasuk media berbasis cetakan antara lain buku teks, buku
penuntun, jurnal,majalah dan lembaran lepas. Teks berbasis cetakan
menuntut enam elemen yang perlu diperhatikan pada saat merancang:
konsistensi, format, organisasi, daya tarik, ukuran huruf dan penggunaan
spasi kosong.

3. Media berbasis visual

Bentuk visual dapat berupa gambar representasi seperti (a) gambar, lukisan
atau foto yang menunjukkan bagaimana tampaknya suatu benda, (b)
diagram yang melukiskan hubungan-hubungan konsep, organisasi dan
struktur isi materi, (c) peta yang menunjukkan hubungan-hubungan ruang

14
antara unsur-unsur dalam isi materi, (d) grafik, seperti table, grafik dan
bagan yang menyajikan gambaran/kecenderungan data atau antarhubungan
seperangkat gambar atau angka-angka.

4. Media berbasis komputer

Komputer merupakan jenis media yang secara virtual dapat menyediakan


respon yang segera terhadap hasil belajar yang dilakukan oleh siswa. Lebih
dari itu, komputer memiliki kemampuan menyimpan dan memanipulasi
informasi sesuai dengan kebutuhan. Perkembangan teknologi yang pesat
saat ini telah memungkinkan komputer memuat dan menayangkan beragam
bentuk media di dalamnya.Penggunaan komputer sebagai media
pembelajaran dikenal dengan nama “pembelajaran dengan bantuan
komputer “Computer-Assisted Instruction disingkat CAI atau Computer-
Assisted Learning disingkat CAL. Dalam pelaksanaan CAI dapat berbentuk
tutorial, drills and practise, simulasi dan permainan.

KEGIATAN BELAJAR 2 Media Pembelajaran Keterampilan Berbahasa Lisan

1. Media Pembelajaran Menyimak

Terdapat empat media belajar yang dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran


keterampilan menyimak, yakni:

1) Media dengar
2) Lagu
3) Manusia
4) Teknik drama

2. Media Pembelajaran Berbicara

Terdapat tiga media yang dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran keterampilan


berbicara, yakni:

15
a. Gambar

Media pembelajaran yang dapat dipilih untuk pengembangan keterampilan


berbicara adalah gambar. Terdapat dua macam gambar yakni gambar asli
dan gambar ilustrasi. Gambar asli adalah hasil foto dari media kamera.
Ilustrasi adalah gambar dari hasil karya seseorang.

b. Peraga bercerita

Peraga bercerita dapat berupa boneka, wayang atau media lainnya.

c. Teks

Teks yang dimaksud adalah bahan bacaan yang harus dibaca oleh siswa.dari
hasil membaca, guru selanjutnya member tugas kepada siswa untuk
menyampaikan apa yang dibacanya secara lisan.

KEGIATAN BELAJAR 3 Media Pembelajaran Keterampilan Berbahasa Tulisan

1. Media Pembelajaran Keterampilan Membaca

Macam-macam media yang dapt dipergunakan dalam pembelajaran keterampilan


berbahasa tulis (membaca), antara lain:

a. Teks

Media pembelajaran yang berupa teks dapat dimanfaatkan dalam membaca


pemahaman, membaca teknik, membaca cepat dan membaca indah.

b. Manusia

Media yang berbasis manusia dihadirkan dalam pembelajaran khususnya


untuk kompetensi dasar membaca nyaring, membaca indah, membaca
teknik dan membaca cepat/memindai.

16
c. Audio-visual

Media audio-visual dihadirkan dalam pembelajaran terkait dengan


kompetensi dasar membaca indah (membaca puisi, membaca cerita pendek
dan membaca drama).

2. Media Pembelajaran Keterampilan Menulis

Beberapa media yang dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran keterampilan


menulis adalah:

a. . Gambar

Gambar menjadi media pembelajaran yang efektif dalam pembelajaran


keterampilan menulis. Menurut Oemar Hamalik (1986:43) berpendapat
bahwa “ Gambar adalah segala sesuatu yang diwujudkan secara visual
dalam bentuk dua dimensi sebagai curahan perasaan atau pikiran”.

17
BAB III

KESIMPULAN

3.1 KESIMPULAN

3.2 SARAN

18
DAFTAR PUSTAKA

19
20

Anda mungkin juga menyukai