Pd
PEMBELAJARAN BERBASIS
MULTIMEDIA
1
Kegiatan Belajar 3
Storyboard dan Struktur Menu
Pendahuluan___________________________________________________
Karakteristik peserta didik menjadi salah satu topik dari pembahasan
buku ini, karena menentukan media pembelajaran tidak terlepas dari
bagaimana karaktersitik siswa-siswi di Sekolah Dasar (SD). Karakteristik
anak usia Sekolah Dasar adalah unik. Mereka berbeda dengan kakak-
kakaknya di SLTP dan S MA. Anak usia Sekolah Dasar lebih suka pada
pembelajaran yang aplikatif, menyenangkan, dan mudah ditiru. Aplikatif
adalah materi pembelajaran bersifat terapan, yang berkaitan dengan
kegiatan rutin anak sehari-hari dan sangat dibutuhkan untuk kepentingan
aktivitas anak, serta yang dapat dilakukan anak dalam kehidupannya.
Enjoyable adalah pengajaran materi dan materi yang dipilih diupayakan
mampu membuat anak senang, menikmati dan mau mengikuti dengan
antusias. Sedangkan mudah ditiru adalah materi yang disajikan dapat
dipraktekkan sesuai dengan kemampuan fisik dan karakter lahiriah anak.
Pada kegaiatn belajar 3 ini, Karakteristik anak di Sekolah Dasar (SD)
akan membahas tentang pengertian karaktersistik anak di SD, pola
pembelajaran untuk anak di SD, dan macam-macam karaktersitik anak di
SD. Oleh karena itu dalam paket ini secara fokus akan membahas pada 3
pokok pembahasan yang sudah disebutkan di depan. Paket ini akan
membantu mahasiswa-mahasiswi dalam mengidentifikasi karakteristik
siswa-siswi dan dapat menentukan bagaimana media pembelajaran dibuat
berdasarkan karakteristik anak di SD.
Kegiatan perkuliahan dengan fokus materi diatas akan didesain
perkuliahan secara inovatif dan aktif. Desain perkuliahan ini akan lakukan
dengan menggunakan perpaduan multistrategi antara small group discussion,
the power of two, dan snowballing. Penggunaan multistrategi ini akan
meminta mahasiswa-mahasiswi tidak hanya aktif dalam belajar melalui
berbagai macam aktivitas, namun juga meminta mahasiswa-mahasiswi
untuk berfikir kritis untuk mengidentifikasi media yang tepat yang sesuai
dengan karaktersitik anak di SD.
70
Rencana Pelaksanaan Perkuliahan
Kompetensi Dasar
Mahasiswa-mahasiswi memahami Storyboard Dan Struktur Menu
Indikator
Pada akhir perkuliahan mahasiswa-mahasiswi diharapkan mampu:
1. Memahami storyboard dan struktur menu dalam multimedia
interaktif;
2. Menjelaskan mampu menerapkan konsep, aturan, strategi
penyusunan storyboard dan struktur menu dalam sebuah
perancangan multimedia interaktif.
Waktu
2x50 menit (Pertemuan Ke-5 dan Ke-6 dengan metode pembelajaran
Ceramah Plus & Eksperimental.
Materi Pokok
Storyboard Dan Struktur Menu
1. Storyboard Dan Struktur Menu (Komponen story board, Template);
2. Storyboard Dan Struktur Menu (Flowchart, Struktur Linier, Struktur
Hierarchical, Struktur Non-Linier, Struktur Composite);
3. Praktikum membuat Storyboard dan Struktur Menu.
Langkah-Langkah Perkuliahan
Kegiatan Awal (15 menit)
1. Menjelaskan kompetensi dasar dan indikator.
2. Melakukan brainstorming tentang apa saja Storyboard Dan Struktur
Menu.
3. Menjelasan langkah kegiatan perkuliahan kegiatan belajar 3.
72
Lembar Kegiatan Mahasiswa (LK 1)
Mengidentifikasi Storyboard Dan Struktur Menu dengan kesesuaian
media pembelajaran
Tujuan
Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian Storyboard Dan Struktur
Menu dan mengaplikasikan Storyboard Dan Struktur Menu dalam memilih
media pembelajaran.
Tabel 3
LK 3. Identifikasi Storyboard Dan Struktur Menu dan
Kesesuain Pemilihan Media Pembelajaran
Macam-Macam Storyboard
NO Media yang Sesuai
Dan Struktur Menu
1
dst
Langkah-langkah kegiatan
1. Setiap mahasiswa-mahasiswi diminta untuk berpasangan dengan
temannya mengerjakan tabel LK 3
2. Setelah setiap pasangan selesai mengerjakan tabel LK 3 pasang
mahasiswa bertemu menjadi satu kelompok.
3. Kelompok tersebut bertemu dengan kelompok yang lain untuk
mendiskusikan tabel LK 3 tersebut.
4. Demikian juga seterusnya, sampai akhirnya dalam satu kelas menjadi 2
kelompok.
5. Tabel LK 3 di salin dalam kertas plano.
6. Masing-masing perwakilan kelompok presentasi, kelompok yang lain
menanggapi.
7. Dosen memberi penguatan
73
Uraian Materi
STORYBOARD DAN STRUKTUR MENU
A. Storyboard
Storyboard merupakan sebuah dokumen yang penting dalam produksi
multimedia interaktif. Storyboard memuat instruksi untuk
pemrograman, script audio, dan deskripsi detail element-elemen visual
seperti teks, video, gambar dan animasi. Sebelum membuat Storyboard,
disarankan untuk membuat cakupan storyboard terlebih dahulu dalam
bentuk rincian naskah yang kemudian akan dituangkan detail grafik dan
visual untuk mempertegas dan memperjelas tema. Untuk mempermudah
membuat proyek, maka harus dibuat sebuah rencana kasar sebagai dasar
pelaksanaan. Outline dijabarkan dengan membuat point-point pekerjaan
yang berfungsi membantu untuk mengidentifikasi material apa saja yang
harus dibuat, didapatkan, atau disusun.
Terdapat beberapa ketentuan umum dalam pembuatan storyboard
multimedia interaktif :
- Bentuk-bentuk gambar yang disiapkan disertai dengan penjelasan-
penjelasan atau narasi.
- Penulisan storyboard ini sebaiknya diisi unsur visual terlebih dahulu.
- Narasi biasanya disusun kemudian untuk melengkapi hal-hal yang
sulit diungkapkan dalam bentuk visual.
- Bahasa yang digunakan adalah bahasa lisan bukan bahasa
tulisan (terutama yang harus dibacakan oleh narrator)
- Struktur kalimat sederhana, hindari kalimat-kalimat yang panjang
dan berbelit.
- Simbol dalam bentuk yang sederhana, jelas maknanya serta sudah
diketahui oleh siswa.
- Gambar dalam bentuk yang menarik, warna kontras (kecuali
untuk background) komposisi yang tepat dan sederhana, mudah dibaca
dan dipahami.
74
Terdapat beberapa format yang biasa digunakan dalam membuat
storyboard multimedia interaktif, yaitu format kartu, double coloum dan
landscape.
a. Kartu
b. Double Coloum
No Keterangan Visual Deskripsi
..... ................ ........... ..........
Keterangan:
No : Nomor Frame
Keterangan : Berisi keterangan yang menunjukkan posisi frame,
menu, sub menu, uraian menu dan lainnya.
Visual : Berisi semua unsur yang divisualkan meliputi teks,
gambar, video, animasi.
Audio : Berisi semua unsur audio termasuk narasi.
Penggunaan Storyboard jelas akan mempermudah pelaksanaan dalam
proses produksi nantinya. Format apapun yang dipilih untuk storyboard,
informasi berikut harus dicantumkan:
• Sketsa atau gambaran layar, halaman atau frame.
• Warna, penempatan dan ukuran grafik, jika perlu.
• Teks asli, jika ditampilkan pada halaman atau layar.
75
• Warna, ukuran dan tipe font jika ada teks.
• Narasi jika ada.
• Animasi jika ada.
• Video, jika ada.
• Audio, jika ada.
• Interaksi dengan pengguna, jika ada.
• Dan hal-hal yang perlu diketahui oleh staf produksi.
Storyboard dibuat oleh desainer instruksional dengan memperhatikan
masukan dari anggota pengembang produk yang lain misal videographer,
animator, programmer. Storyboard menjadi dokumen utama desain yang
menjadi acuan bagi seluruh anggota tim dalam membuat produk multimedia
interaktif.
Berikut ini beberapa panduan di dalam menyusun sebuah
storyboard dalam membuat produk multimedia interaktif.
1. Panduan untuk interaktivitas
Interaktivitas adalah interaksi yang dibentuk oleh pengguna dan
komputer. Kuantitas dari interaksi tergantung pada beberapa kriterian
yaitu jenis input yang dibutuhkan oleh pengguna, bagaimana sebuah respon
dianalisis, dan bagaimana komputer memberikan respons balik pada
pengguna. Berikut ini beberapa panduan untuk meningkatkan interaktifitas
dalam aplikasi multimedia interaktif.
Sediakan kesempatan untuk berinteraksi setiap tiga atau empat
halaman, atau satu interaksi per menit.
Pecah materi menjadi beberapa bagian dan buatlah dalam bentuk
pertanyaan dan umpan balik, review secara berkala dan rangkuman dari
setiap bagian.
Sediakan sebanyak mungkin pertanyaan tanpa menganggu kelangsungan
aliran instruksi pembelajaran.
Berikan pertanyaan diakhir setiap bagian materi
Berikan pertanyaan dapat dijawab oleh pengguna berdasarkan materi
yang telah dipelajarinya
Berikan pertanyaan pada pengguna agar mereka mengaplikasikan apa
yang telah dipelajari, bukan sekedar mengingat dan mengulang
jawabannya
Gunakan pertanyaan retorika untuk memicu pengguna berpikir
tentang materi yang dipelajarinya.
76
Disarankan membuat desain agar pengguna bukan menemukan
informasi dalam bentuk linear namun memungkinkan pengguna
untuk mengeksplorasi keseluruhan aplikasi.
77
Untuk jawaban yang salah, sediakan “hint” dan biarkan pengguna
mencoba menjawab lagi
Berikut ini adalah contoh storyboard dari sebuah multimedia interaktif
tentang
Title : Buku Ini aku pinjam Model :-
Categori : Video Klip dan Karaoke Duration : 04.45
No Keterangan Visualisasi Deskripsi
1 Splash Lokasi : Waduk
Screen Kembangan
Penyenyi menyanyikan
lirik lagu
78
4 Lokasi : - Mukti memukul
SMK Negeri lonceng sebagai
Sambirejo tanda pembelajaran
dimulai
79
8 Lokasi : - Bayu dan Tiwik
Halte Balong bergandengan
Jenawi tangan
80
12 Lokasi : - Penyangi bernyannyi
Waduk dipinggir waduk
Kembangan kembangan
13 Lokasi : - Penyannyi
Waduk menyanyikan lirik (Biar
Kembangan tau, biar rasa)
Maka tersenyumlah
sayang
(tetap langkah, jangan
hentikan)
Cinta ini milik kita
81
16 Lokasi : - Bayu dan Tiwi
Waduk bercanda dibawah
Kembangan pohon dipinggir
waduk kembangan
82
c. Landscape
83
• Struktur Navigasi Non Linear
Struktur navigasi non linear ( tidak berurut ) merupakan
pengembangan dari struktur navigasi linear. Pada struktur ini
diperkenankan membuat navigasi bercabang. Percabangan yang
dibuat pada struktur linear ini berbeda dengan percabangan pada
struktur hierarki, karena pada percabangan non linear ini walaupun
terdapat percabangan, tetapi tiap-tiap tampilan mempunyai
kedudukan yang sama tidak ada master page dan slave page.
REFERENSI
Wibawanto, Wandah. (2017). Desain dan Pemrograman Multimedia
Pembelajaran Interaktif. Jakarta : Penerbit Cerdas Ulet Kreatif
86