Anda di halaman 1dari 3

Bermain Gembira Tanpa Gawai

Denta berlibur ke rumah pamannya di desa dan diajak oleh pamannya pergi ke
hutan untuk melihat keindahan alam yang belum pernah denta lihat sebelumnya, di
tengah perjalanan menuju hutan denta melihat masih banyak ibu dan bapak tani yang
sedang memanen hasil kebunnya dan juga banyak delman-delman yang sedang
berjalan membawa hasil kebun pak tani. Disepanjang perjalanan Denta terdiam kagum
melihat keindahan desa pamannya yang sanagat indah dan jalan yang berkelok-kelok
yang tidak pernah dia jumpai di kota. Saat melintasi sungai denta berdecak kagum
menyaksikan derasnya aliran sungai dan jernihnya waduk yang diapit oleh perbukitan
hijau.
Namun ditengah perjalanan mobil paman kehabisan bensin dan paman tidak membawa
cadangan bensin di mobilnya, kami semua turun dari mobil dan kebingungan karena
pom bensin masih sangat jauh
“aduhhh bagaimana ini ya den, mobil paman kehabisan bensin sedangkan paman tidak
membawa cadangan” kata paman Dito
“yahh pamannn, kenapa tadi tidak isi bensin dulu”gumam Denta
“maafkan paman deh, paman lupa karena sudah tua hehehehe” jawab paman Dito
Tak lama kemudian ada pak tani yang sedang memikul rumput di pundaknya dan
mendekati mobil paman
“ada yang bisa saya bantu pak?” tanya si pak tani
“mobil kami kehabisan bensin dan kami tidak membawa cadangan bensin di dalam
mobil” jawab paman Dito
“Oh kalau begitu menepilah dan singgah sebentar di rumah saya nanti saya dan warga
akan membantu bapak membelikan bensin untuk mobil bapak” jawab si pak tani baik
hati
“terimakasih hatimu sangat baik pak tani” seru paman dito
Akhirnya Denta dan paman Dito menepikan mobil mereka dan singgah sebentar di
rumah pak tani baik hati itu.
Sesampainya di rumah pak tani denta melihat banyak anak sesusianya yang sedang
bermain permainan tradisional yang jarang sekali di temui di kota tidak ada sama sekali
gawai yang mereka pegang hmmm menarik. Mereka bermain dengan riang gembira.
“elsa, thariq kemarila dan ajaklah teman baru kalian ini bermain bersama” ucap pak
tani baik hati itu
“ayo kemarilah teman main bersama kami, kami sangat senang kalau kamu mau
bergabung bersama kami” ucap elsa
Denta menghampiri dan ikut main bersama mereka namun denta tidak mau lepas dari
gawainya dari gengagam tangannya.
“denta ayo simpan dulu gawai kamu bermain lah dengan teman-temanmu”ucap paman
dito
“tapi paman...” jawab denta
“ayo simpanlah” jelas paman dito
Denta menuruti kata pamannya itu dan menyimpan gawainya ke dalam tas. Dan
bermain bersama mereka
“hai aku elsa dan ini thariq, siapa namamu?” tanya elsa
“aku denta senang berkenalan dengan kalian” jawab denta
Tak butuh waktu lama mereka sudah akrab dan bermain bersama itu karena kecriaan
elsa yang membuat denta tidak mersa canggung. Mereka bermain dengan riang
gembira
“ayo denta sekarang giliranmu naik enggrang ini”seru thariq
“aa..aa..ku tidak bisa main ini, ini terlalu tinggi bagiku” jawab denta
“mari aku bantu sampai kamu bisa” jawab thariq
Denta tersenyum dan berterimakasih karena thariq anak yang baik
Di sisi lain juga banyak anak yang sedang main congklak, lompat karet, bermain gala
asin dan sebagainya, suasana di tempat itu begitu ramai.
Setelah bermain enggrang denta juga mencoba permainan lain, kali ini denta mencoba
bermain lempar sarung permainan khas sunda. Denta sangat senang karena ini
merupakan pengalaman baru bagi dia.
Hari berlalu begitu cepat tak terasa hari sudah menjelang sore waktunya Denta dan
paman Dito pamit untuk pulang. Dan pak tani baik hati itu sudah membantu paman
untuk membelikan bensin, paman dan denta berpamitan pada pak tani pada elsa thariq
dan teman-teman lainnya.
Dalam perjalanan pulang dalam mobil Paman Dito berkata ”nah seru kan denta bermain
permainan tradisional selain seru dan menyenangkan permainan tradisional juga
membuat badan kita menjadi lebih sehat loh karena badan kita bergerak seperti
olahraga dan mendapat teman-teman baru yang lebih beragam.”
“betul sekali paman hari ini badanku lebih terasa segar walau capek tapi aku senang
bertemu teman-teman baru dan pengalaman yang tidak akan aku upakan” ucap denta
“maka dari itu kita harus melestarikan budaya bermain permainan tradisional ini agar
tidak punah apalagi direbut pihak asing, tentunya tidak mau kan kalau permainan-
permainan ini jatuh ke tangan yang salah” ucap paman dito
Mendengar hal itu denta bertekad akan melestarikan permianan dan berakata “ugghhh
tidak mau paman, aku berjanji akan melestarikan permainan tradisional ini agar tidak
jatu ke tangan asing dan aku juga akan mengajak teman-teman lainnya agar mau ikut
menjaga kelestarian ini, kalau bukan kita siapa lagi” jawab denta dengan penuh
semangat
Nahh setelah liburan sekolah selesai, denta menceritakan pengalamannya ke teman-
temannya di kelas dengan semanagat denta mengatakan bahwa “kita harus menjaga
kelestarian permainan tradisional kita agar tidak punah dan menagajak teman-teman
lainnya bermain permainan tradisional itu di sela-sela waktu istirahat, semua temannya
senang bermain bersama denta dan mereka ingin sekali pergi ke daerah paman denta
tinggal.

Anda mungkin juga menyukai