PROJEK BUKU
APRIL 2021
KATA PENGANTAR
Ucapan terimakasih kepada para pendukung penulis dalam menyelesaikan Tugas ini,
khususnya kepada Bapak Prof. Dr. Sahyar, MS., MM. Selaku dosen mata kuliah Media
Pendidikan Fisika yang telah memberikan bimbingan kepada kami dalam mengerjakan tugas ini.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan masih banyak terdapat kekurangan, baik dari segi
susunan kalimat maupun tata bahasanya.Oleh sebab itu kami sangat mengharapkan kritik dan
saran yang membangun untuk dapat kami gunakan sebagai masukan pada karya kami
berikutnya,dan semoga makalah laporan kegiatan project kami ini dapat bermanfaat bagi
pembaca.
Kelompok`1
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
1. Pengertian Media...............................................................................................................
2. Perbedaan media,sumber belajar, dan bahan ajar.........................................................
3. Peranan media dalam pembelajaran..........................................................................
4. Jenis – jenis media.....................................................................................................
1. Teori Piaget.................................................................................................................
2. Teori Edgar Dale.......................................................................................................
3. George Wilson dan Harginson.......................................................................................
4. Magnesen..............................................................................................................
2
BAB I
PENGANTAR MEDIA
1. Pengertian/defenisi Media
Secara etimologis kata “media” berasal dari bahasa Latin, yaitu “medius” yang berarti
tengah, perantara atau pengantar. Istilah kata media, umumnya mengacu pada
sesuatu yang digunakan sebagai wadah, alat, atau sarana untuk berkomunikasi.
Namun, secara umum pengertian media adalah alat penghantar atau perantara yang
berfungsi untuk menyampaikan pesan atau informasi dari suatu sumber kepada
penerima pesan. Pandangan lain mengatakan bahwa definisi media adalah segala
bentuk saluran yang dapat digunakan untuk menyampaikan informasi atau pesan.
Dengan kata lain, media dapat diartikan sebagai sarana untuk menyampaikan suatu
pesan.
3
komunikasi. Karena pembelajaran biasanya bergantung pada penyerapan informasi
baru, pengajaran yang efektif tidak akan terlaksana kecuali terjadi komunikasi. Oleh
karena itu kita perlu mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan komunikasi sehingga
media pengajaran dapat digunakan secara efektif.Banyak model visual dan
matematis telah dikembangkan untuk menjelaskan proses komunkasi. Model yang
disederhanakan berguna untuk mengidentifikasi dan menganalisis tahap-tahap
penting komunikasi pengajaran.
Selain itu, media pembelajaran dapat melampaui batasan ruang kelas. Banyak
hal yang tidak mungkin dialami secara langsung di dalam kelas oleh para peserta
didik tentang suatu obyek, yang disebabkan, karena : (a) obyek terlalu besar; (b)
obyek terlalu kecil; (c) obyek yang bergerak terlalu lambat; (d) obyek yang bergerak
terlalu cepat; (e) obyek yang terlalu kompleks; (f) obyek yang bunyinya terlalu halus;
(f) obyek mengandung berbahaya dan resiko tinggi. Melalui penggunaan media yang
tepat, maka semua obyek itu dapat disajikan kepada peserta didik.
5. Jenis-Jenis Media
a. Media Audio
Jenis media pembelajaran audio biasanya digunakan pendidik untuk
menyalurkan pesan audio ke penerima pesan. Media audio ini berkaitan erat
dengan indra pendengaran.Dilihat dari sifat pesan yang diterima, media
audio dapat menyampaikan pesan verbal (bahasa lisan) maupun non-verbal
(bunyi-bunyian dan vokalisasi). Contoh media audio seperti; radio, telepon,
laboratorium bahasa, tape recorder, dan lainnya.
4
b. Media Visual
Jenis media pembelajaran visual adalah media yang mengandalkan
indra penglihatan. Pada media ini biasanya pendidik akan memanfaatkan
berbagai macam teknologi berupa; alat proyeksi atau proyektor.Kelebihan
dari media visual adalah; lebih mudah untuk menarik perhatian, memperjelas
sajian materi, menggambarkan fakta, dan yang pasti mudah untuk dicerna
dan diingat.
Jenis media pembelajaran visual dibedakan menjadi dua yaitu; media visual
diam dan media visual gerak.
Media visual diam (foto, ilustrasi, flashcard, gambar pilihan dan
potongan gambar, film bingkai, film rangkai, OHP, grafik, bagan,
diagram, poster, peta, dan lain-lain).
Media visual gerak (proyeksi gerak seperti film bisu dan
sebagainya).
d. Media Serbaneka
Jenis media pembelajaran serbaneka merupakan instrumen pengajaran
yang disesuikan dengan kondisi/ potensi suatu daerah, di sekitar sekolah
atau di lokasi lain.
Contoh media pembelajaran serbaneka yaitu:
Papan (board) yang termasuk dalam media ini diantaranya; papan
tulis, papan buletin, papan flanel, papan magnetik, papan listrik, dan
papan paku.
Media tiga dimensi diantaranya; model, mock up, dan diorama.
Realita adalah benda-benda nyata seperti apa adanya atau aslinya.
Contohnya; seorang guru membawa kelinci, burung dan ikan lalu
mengajak siswanya langsung ke kebun sekolah atau ke peternakan
sekolah.
f. Gambar Fotografi
5
Jenis media pembelajaran gambar fotografi adalah media pengajaran
sederhana, tanpa memerlukan perlengkapan, dan tidak perlu diproyeksikan
untuk mengamatinya.
Gambar fotografi yang kerap digunakan oleh pendidik, di
antaranya adalah; surat kabar, kartun, lukisan, dan ilustrasi.
Dalam proses pembelajaran jenis ini ada beberapa hal yang harus
diperhatikan pendidik, antara lain:
Gambar fotografi harus cukup memadai.
Gambar yang digunakan harus memenuhi persyaratan artistik
yang bermutu.
Validitas gambar, maksudnya “apakah gambar itu benar atau
tidak”.
Gambar fotografi yang digunakan harus cukup besar dan jelas.
Gambar yang digunakan harus memikat perhatian anak, misalnya;
binatang, kereta api, kapal terbang, dan sebagainya.
BAB II
TEORI PENTINGNYA MEDIA PEMBELAJARAN
1. Teori Piaget
Teori Piaget Piaget (Restian, 2015) mengemukakan bahwa pengetahuan tidak
diperoleh secara pasif oleh seseorang, melainkan melalui tindakan. Jadi menuru
Piaget ketika sesorang tersebut memperoleh suatu pengetahuan maka orang
tersebut dapat memperolehnya dengan tindakan atau pengalaman. Karena dari
tindakan itulah seseorang dapat memperoleh pengetahuan yang sangat bermakna
dan efektif. Pengetahuan dapat diperoleh di lingkungan sekitar dengan cara
berinteraksi. Dari situlah sesorang dapat berubah baik dalam tingkah laku maupun
berpikirnya. Menurut Jean Piaget ( (Ratnawati, 2012) proses belajar harus
disesuaikan dengan tahap perkembangan kognitif yang dilalui siswa, yang dalam hal
ini Piaget membaginya menjadi 4 tahap : yaitu tahap sensory motor (1,5 – 2 tahun),
tahap pra operasional ( 2- 7 tahun), tahap operasional konkret (7 -11 tahun) dan
operasional formal 14 tahun atau lebih).
2. Teori Edgar Dale
Teori adalah alur logika atau penalaran, yang merupakan seperangkat konsep,
defenisi, dan proposi yang disusun secara sistematis. Berdasarkan yang
dikemukakan oleh Hoy dan Miskel bahwa; teori itu berkenaaan dengan konsep,
asumsi dan generalisasi yang logis, berfungsi untuk mengungkapkan, menjelaskan
dan memprediksikan perilaku yang memiliki keteraturan, sebagai stimulan dan
panduan untuk mengembangkan pengetahuan. Jadi, teori berarti konsep yang
digunakan untuk mengungkapkan dan menjelaskan sesuatu yang telah diprediksikan
sebagai asumsi yang akan dibuktikan kebenarannya.
Edgar Dale merupakan tokoh paling berjasa dalam pengembangan teknologi
pembelajaran modern. Ia berpendapat bahwa pembelajaran sebaiknya
diselenggarakan dengan memperhatikan unsur-unsur yang mempengaruhi
pencapaian tujuan. Dalam studinya, Edgar menemukan pencapaian tujuan
berhubungan dengan cara manusia melakukannya. Edgar Dale meyakini bahwa
proses dan hasil belajar akan dipengaruhi oleh cara belajar mereka. Berikut uraian
6
pandangan Edgar Dale mengenai pengaruh cara belajar terhadap kemapuan
mengingat dan hasil belajar.
3. George Wilson dan Harginson
Menurut George Wilson, pengalaman belajar seseorang 82% diperoleh melalui
indra penglihat (mata), 12% diperoleh dari indra pendengar (telinga) dan 8%
diperoleh melalui indra yang lain. Sedangkan menurut Harginson, pengalaman
belajar seseorang 50% diperoleh melalui indra penglihat (mata), 10% diperoleh dari
indra pendengar (telinga), 60% diperoleh dari yang dikatakan, 90% diperoleh dari
yang dilakukan. Menurut Magnesen, pengalaman belajar seseorang 10% diperoleh
melalui membaca, 20% diperoleh melalui mendengar, 30% diperoleh dengan
melihat, 50% diperoleh dengan mendengar dan melihat, 70% diperoleh dengan
mengatakan, dan 90% diperoleh dengan mengatakan sambil mengerjakan.
4. Magnesen
Menurut Magnesen (Dryden & Vos, 1999 dalam Dewi Salma Prawiradilaga,
2008: 24) belajar terjadi dengan: a. Membaca sebanyak 10%, b. Mendengar
sebanyak 20%, c. Melihat sebanyak 30%, d. Melihat dan mendengar sebanyak 50%,
e. Mengatakan sebanyak 50%, f. Mengatakan sambil mengerjakan sebanyak 90%.
Berdasar hal tersebut, dalam pembelajaran sebaiknya siswa mengerjakan sendiri
supaya pemahamannya dapat bertahan lama.
BAB III
MEDIA TEKS
1. Pengertian Media Teks
Pengertian media pembelajaran adalah media yang digunakan untuk membantu
merangsang pikiran, perasaan, kemampuan dan perhatian siswa dalam proses
belajar mengajar di kelas. Media tersebut dapat berupa alat ataupun bahan
mengajar.Dalam pengertian lain, media pembelajaran adalah bahan, alat atau segala
sumber daya yang digunakan dalam proses penyampaian informasi guru kepada
murid. Baik berbentuk fisik ataupun piranti lunak
Teks adalah segala yang tertulis, segala yang dituturkan (wacana).
Teks adalah fiksasi atau pelembagaan sebuah peristiwa wacana lisan dalam
bentuk tulisan. Teks juga berarti seperangkat tanda yang ditransmisikan dari
seorang pengirim kepada seorang penerima melalui medium tertentu dan
dengan kode-kode tertentu.
7
Terkadang siswa kurang tertarik atau antusias terhadap suatu pelajaran
dikarenakan materi pelajaran yang sulit dan susah dicerna. Dengan media
pembelajaran, suasana kelas akan lebih fresh dan siswa dapat lebih
berkonsentrasi, terlebih ketika media pembelajaran yang digunakan bersifat
unik dan menarik
Kekuranganya adalah :
Mata cepat lelah ketika harus menyerap materi melalui teks yang panjang dan
padat pada layar computer.
8
Teks bersifat kurang interaktif sehingga dapat menimbulkan efek bosan ketika
harus membaca teks yang panjang dan padat.
Dalam pembelajaran tentu saja memiliki tujuan yang hendak dicapai. Oleh
sebab itu, dengan kehadiran media teks maka diharuskan agar dapat
mendukung ketercapaian atas tujuan itu sebagai media teks modern . Media
teks diharapkan mampu membawa proses pembelajaran kepada tujuannya.
Dengan demikian maka tidak akan ada tumpang tindih atau kepentingan
lain yang kemudian dapat mempengaruhi dalam pencapaian tujuan .
Tentu saja hal ini malah akan menjadi kerugian dalam proses belajar itu
sendiri, sebab waktu yang barusnya langsung bisa dipakai untuk belajar
malah termakan oleh persiapan media yang lama
9
Efektifitas Penggunaan Media teks dalam Pembelajaran
Berikut adalah contoh media teks dalam pokok bahasan Hukum Newton :
1.
10
2.
3.
4.
11
5.
BAB IV
12
Media gambar ialah suatu media visual yang hanya dapat dilihat saja,
akan tetapi tidak mengandung unsur suara atau audio. Atau definisi Media
Gambar yang lainnya ialah segala sesuatu yang dapat diwujudkan secara
visual kedalam bentuk 2 ( dua ) dimensi sebagai curahan ataupun pemikiran
yang bermacam-macam misalnya seperti: potret, slide, lukisan, film, strip,
opaque proyektor dan sebagainya. Sedangkan pengertian media gambar seri
ialah suatu urutan dari gambar yang mengikuti suatu percakapan dalam hal
memperkenalkan ataupun menyajikan arti yang terdapat pada gambar
tersebut.
Disebut dengan gambar seri, sebab gambar satu dengan gambar lainnya
mempunyai hubungan atau saling berkaitan. Tujuannya ialah supaya media
gambar tersebut dapat membantu dalam menyajikan kejadian atau peristiwa
yang kronologisnya dengan menghadirkan benda, orang dan juga latar.
Secara umum fungsi media gambar yaitu sebagai alat bantu dalam
kegiatan belajar yang memberikan pengalaman visual pada anak guna
mendorong motivasi belajar dan mempermudah konsep yang kompleks dan
abstrak menjadi lebih sederhana, konkret dan mudah dipahami.
13
Adapun fungsi media gambar dalam proses pembelajaran, yaitu sebagai
berikut:
Fungsi Kompensatoris
Menurut hasil penelitian bahwa media gambar atau visual memberikan
konteks untuk memahami teks dan membantu siswa yang lemah dalam
membaca untuk mengorganisasikan informasi dalam teks serta mengingatnya
kembali. dengan kata lain media pembelajaran berfungsi untuk
mengakomodasi siswa yang lambat dan lemah dalam memahami atau
menerima isi pelajaran yang disajikan dengan teks atau disajikan secara
verbal.
Fungsi Kognitif
Media visual atau gambar dapat memperlancar pencapaian tujuan dalam
memahami dan mengingat informasi atau pesan yang terkandung dalam
gambar.
Fungsi Afektif
Media visual atau gambar dapat terlihat dari tingkat kenikmatan siswa saat
belajar atau membaca teks yang bergambar.
Fungsi Atensi
Media visual atau gambar dapat menarik dan memacu perhatian siswa untuk
berkonsentrasi pada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang
ditampilkan atau yang menyertai teks materi pelajaran.
Sederhana
Komposisinya sebaiknya cukup jelas menunjukkan poin-poin pokok dalam
gambar, jangan sampai berlebihan sehingga bisa membuat siswa kesulitan
untuk memahaminya.
Harus Autentik
Gambar tersebut haruslah secara jujur melukiskan situasi seperti kalau orang
melihat benda sebenarnya. Membicarakan atau menyampaikan suatu
kejadian sesuai dengan kenyataan yang sebenarnya, seperti saat
menemukan pensil tiga buah, sampaikanlah sesuai dengan banyak benda
yang ditemukannya.
Gambar sebaiknya mengandung perbuatan atau gerak untuk mencapai
tujuan pembelajaran.
14
Gambar yang baik menunjukkan objek dalam keadaan memperlihatkan
aktivitas tertentu sesuai dengan tema pembelajaran
Gambar hendaknya bagus dari sudut seni dan sesuai dengan tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai
Contoh kedua
Contoh ketiga
15
Contoh keempat
Contoh kelima
16