Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA

Disusun Oleh :

Kelompok 3

1. Muhammad Ilham (A1D120080)


2. Ardi Nur Hanafi (A1D120083)

2. Putri Afdiya (A1D120097)

3. Fuji Pramulia (A1D120098)

4. Fatimah Zahara (A1D120100)

5. Yunsa Citra (A1D120106)

Dosen Pengampu:

- Dr. Yantoro, M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya sehingga kami
dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Media Pembelajaran Matematika”.
Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas yang diberikan dalam mata kuliah
Pembelajaran Matematika di SD.

Dalam Penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan baik pada teknis
penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki. Untuk itu, kritik dan
saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.

Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini, khususnya
kepada Dosen kami yang telah memberikan tugas dan petunjuk kepada kami, sehingga kami
dapat menyelesaikan tugas ini.

Muara Bulian, 24 Februari 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang..........................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan Makalah.............................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Media Pembelajaran..............................................................................................3
2.2 Jenis-Jenis Media Pembelajaran..............................................................................................4
2.3 Ciri-Ciri Media Pembelajaran..................................................................................................6
2.4 Fungsi Media Pembelajaran.....................................................................................................8
2.5 Kegunaan dan Manfaat Media Pembelajaran.......................................................................11
2.6 Alat Peraga dalam Pembelajaran Matematika.....................................................................16
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan....................................................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Media pembelajaran matematika adalah alat untuk menunjang proses pembelajaran
khususnya matematika. Sekarang, disetiap jenjang sekolah media sudah banyak digunakan
untuk membantu para guru dalam menyampaikan materi yang akan disampaikan. Selain
membantu para guru dalam menyampaikan materi, media juga mempermudah siswa dalam
memahami materi yang mungkin lumayan susah diserap jika tanpa menggunakan media. Media
yang digunakan juga semakin bervariasi, berbeda dengan pada tahun-tahun sebelumnya dimana
media yang digunakan hanya berupa media cetak yang kemudian berkembang mejadi media
audio visual dan terus berkembang menjadi multimedia yang benar-benar sesuai dengan
perkembangan zaman dan pola pikir siswa.

Seiring perkembangannya jenis media yang digunakan juga semakin meningkat,


khususnya dibidang matematika. Media yang digunakan dalam pembelajaran matematika juga
semakin inovatif sesuai dengan kreatifitas seorang guru dalam menyesuaikan materi yang akan
disampaikan dalam kelasnya yang mampu membuat siswa lebih mudah memahami materi yang
maungkin sulit jika dijelaskan hanya melalui metode ceramah. Selain alat peraga, media yang
dapat digunakan dalam pembelajaran matematika dapat berupa slide atau media berbasis
komputer yang dikemas secara menarik, sehingga murid bisa tetap paham dengan materi yang
disajikan dalam bentuk slide.

Namun, masih banyak yang belum mengetahui tentang media dan segala manfaatnya
dalam proses belajar mengajar siswa, sehingga mereka enggan untuk menggunakan media dalam
kelas mereka, khususnya dalam pembelajaran mtematika yang menurut penulis bisa sangat baik
jika menggunakan media atau alat peraga yang dapa mmbantu daya serap siswa. Maka dari itu
penulis mencoba untuk menyajikan segala hal yang berkenaan dengan media dan segala
keuntungan yang didapat dengan menggunakan media dalam pembelajaran matematika.

1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan media pembelajaran?
2. Apa saja jenis-jenis media pembelajaran?
3. Bagaimana ciri-ciri media pembelajaran?
4. Bagaimana fungsi, kegunaan serta manfaat media pembelajaran?
5. Bagaimana konsep alat peraga dalam pembelajaran matematika?

1.3 Tujuan Penulisan Makalah


Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu:

1. Untuk menjelaskan apa itu media pembelajaran.


2. Untuk menjelaskan apa saja jenis-jenis media pembelajaran.
3. Untuk menjelaskan ciri-ciri media pembelajaran.
4. Untuk menjelaskan fungsi, kegunaan, serta manfaat media pembelajaran.
5. Untuk menjelaskan konsep alat peraga dalam pembelajaran matematika.

2
BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Media Pembelajaran
Dalam proses pembelajaran, terjadi komunikasi antara guru dan siswa. Guru
berperan sebagai pengirim informasi sedangkan siswa berperan sebagai penerima
informasi. Proses ini akan berhasil dengan baik jika antara keduanya berjalan dengan
lancar, dimana guru mampu menyampaikan informasi dengan baik kepada siswa dan
siswa mempunyai kemampuan menerima informasi tersebut dengan baik pula. Untuk
menyempurnakan komunikasi antara pemberi dan penerima informasi agar tercipta
komunikasi yang efektif diperlukan alat komunikasi atau media.

Kata media berasal dari bahasa Latin yang secara harfiah berarti perantara atau
pengantar (Sardiman, dkk., 2011: 6). Dalam perspektif belajar mengajar, media adalah
pengantar informasi dari guru kepada siswa untuk mencapai pembelajaran yang efektif
(Naz & Akbar, 2008). Secara lebih khusus, pengertian media dalam proses belajar
mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis, atau elektronis untuk
menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal (Arsyad,
2005:3). Musfiqon (2012: 28) mengungkapkan bahwa media pembelajaran dapat
digunakan sebagai perantara antara guru dan siswa dalam memahami materi
pembelajaran agar efektif dan efisien. Berdasarkan pendapat yang dipaparkan
menunjukkan bahwa media merupakan sarana untuk menyampaikan informasi dalam
proses pembelajaran.

Menurut azikiwe (2007: 46) media pembelajaran mencakup apa saja yang
digunakan guru untuk melibatkan semua panca indera penglihatan, pendengaran, peraba,
penciuman dan pengecapan saat menyampaikan pelajarannya. Media pelajaran adalah
pembawa informasi yang dirancang khusus untuk memenuhi tujuan dalam situasi belajar-
mengajar. Latuheru (1988: 14) mengemukakan bahwa media adalah bahan, alat, dan
metode atau teknik yang digunakan untuk kegiatan belajar mengajar, dengan maksud
agar proses interaksi komunikasi edukatif antara guru dan siswa dapat berlangsung secara

3
tepat dan berguna. Sudjana (2001: 1) mengatakan bahwa media pembelajaran sebagai alat
bantu mengajar dalam komponen metodologi yang diatur oleh guru untuk menata
lingkungan belajarnya. Sedangkan Aqib (2010: 58) menuturkan bahwa media
pembelajaran sebagai segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan,
merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong
proses belajar siswa. Mudhofir (1993: 81) menambahkan bahwa media belajar, selain
sebagai sumber belajar juga dapat diartikan dengan manusia, benda atau juga peristiwa
yang membuat kondisi siswa untuk lebih memungkinkan mendapat sikap dan
keterampilan.

Berdasarkan pendapat yang telah dipaparkan menunjukkan bahwa media


pembelajaran adalah segala sesuatu yang digunakan sebagai perantara atau penghubung
dari pemberi informasi yaitu guru kepada penerima informasi atau siswa yang bertujuan
untuk menstimulus para siswa agar termotivasi serta bisa mengikuti proses pembelajaran
secara utuh dan bermakna. Artinya, terdapat lima komponen dalam pengertian media
pembelajaran. Pertama, sebagai perantara pesan atau materi dalam proses pembelajaran.
Kedua, sebagai sumber belajar. Ketiga, sebagai alat bantu untuk untuk menstimulus
motivasi siswa dalam belajar. Keempat, sebagai alat bantu yang efektif untuk mencapai
hasil pembelajaran yang utuh dan bermakna. Kelima, alat untuk memperoleh dan
meningkatkan skill. Kelima komponen tersebut berkolaborasi dengan baik akan
berimplikasi kepada berhasilnya pencapaian pembelajaran sesuai dengan target yang
diharapkan.

2.2 Jenis-Jenis Media Pembelajaran


Berikut ini jenis-jenis media pembelajaran yang digunakan :
1. Media visual dua dimensi tidak transparan
Yaitu media yang dapat dilihat tetapi tidak dapat disentuh dan bersifat semu. Adapun
contoh media visual dua dimensi tidak transparan antara lain: a) Grafik , b) Chart atau
bagan, c) Peta, d) Diagram, dan e) Poster.

4
Kelemahan dari media visual tidak transparan adalah media tersebut disajikan tidak
bergerak sehingga daya tariknya tidak sekuat dengan jenis media audio visual.
Sedangkan kelebihan dari media visual tidak transparan adalah dapat menambah daya
tarik, serta dapat memperlancar pemahaman informasi yang disajikan dalam dua format,
verbal dan visual.

2. Media visual dua dimensi yang transparan


Yaitu media yang dapat dilihat dan dapat disentuh. Adapun contoh media visual dua
dimensi transparan antara lain:
 Film slide / bingkai (film transparan yang umumnya berukuran 35 mm)
 OHP (Overhead projector )/OHT(Overhead transparancy)
 Film strip
 Micro film

Kelemahan dari media visual dua dimensi transparan diantaranya adalah tidak cocok
digunakan bagi orang yang memiliki kelainan pada penglihatan, tidak semua orang bisa
menggunakan media ini. Sedangkan kelebihannya adalah pantulan proyeksi gambar
dapat terlihat jelas pada ruangan yang terang sehingga guru dan murid dapat saling
melihat.

3. Media visual tiga dimensi


Yaitu media yang dapat dilihat. Adapun contoh media visual tiga dimensi antara lain:
a) Benda sesungguhnya, b) Model, c) Specimen, dan d) Diorama

Kelemahannya adalah media tersebut tidak dapat disajikan dalam buku (tulisan).
Sedangkan kelebihan dari media visual tiga dimensi adalah media tersebut bisa dilihat
dan dapat dipindah-pindahkan (dimanipulasikan).

4. Media audio

5
Yaitu suatu media yang dapat digunakan melalui indra pendengaran. Adapun contoh
media audio antara lain : a) Radio, b) Audio tape recorder, c) Alat music modern /
tradisional, dan d) CD player

Kelemahan dari media audio adalah tidak semua orang bisa mendengarnya, bagi orang
yang mempunyai kelainan pada pendengaran tidak cocok menggunakan media ini.
Sedangkan kelebihan dari media ini adalah media audio telah menjadi peralatan yang
sangat lumrah dan mudah didapat oleh seluruh lapisan masyarakat, ketersediaannya
dapat diandalkan dan tidak menyita banyak waktu.

5. Media audio visual


Yaitu media yang dapat digunakan melalui indra pendengaran dan indra penglihatan.
Adapun contoh audio visual antara lain : a) Televisi, b) Video system, c) Sinema film,
dan d) VCD

Kelemahan dari audio visual adalah media ini hanya mampu menyajikan komunikasi
satu arah dan tidak mampu menjangkau kelas besar sehingga sulit bagi semua siswa
untuk melihat secara rinci gambar yang disiapkan. Sedangkan kelebihan dari audio
visual adalah media ini bisa menampilkan langsung apa yang ingin ditampilkan atau
yang diajarkan.

6. Multimedia
Adalah media yang mempunyai multifungsi artinya multimedia ini merupakan suatu
media yang dapat dilihat, didengar, dan dapat diotak-atik sesuai dengan keinginan
penggunanya. Adapun contoh multimedia antara lain: a) Computer, dan b) Laptop

Kelemahan pada multimedia diantaranya adalah penggunaannya masih dianggap mahal.


Sedangkan kelebihan pada multimedia adalah mampu menjangkau objek yang jauh.
Media ini memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk belajar perorangan sesuai
dengan tingkat kemampuan yang dimilikinya.

6
2.3 Ciri-Ciri Media Pembelajaran
Gerlach & Ely mengemukakan tiga ciri media yang dikutip oleh Arsyad (2005: 12) antara
lain:
1) Ciri Fiksatif (Fixative Property)
Ciri ini menggambarkan kemampuan media merekam, menyimpan, melestarikan, dan
merekonstruksi suatu peristiwa atau objek. Dengan ciri fi ksatif ini, media
memungkinkan suatu rekaman kejadian atau objek yang terjadi pada satu waktu tertentu
ditransportasikan tanpa mengenal waktu. Contohnya adalah peristiwa tsunami, gempa
bumi, banjir, dan sebagainya diabadikan dengan rekaman video. Ciri fi ksatif ini amat
penting bagi guru karena kejadiankejadian atau objek yang telah direkam atau disimpan
dengan format media yang ada dapat digunakan setiap saat.

2) Ciri Manipulatif (Manipulative Property)


Transformasi suatu kejadian atau objek dimungkinkan karena media memiliki ciri
manipulatif. Kejadian yang memakan waktu berhari-hari atau bahkan berbulanbulan
dapat disajikan kepada peserta didik dalam waktu yang lebih singkat lima sampai sepuluh
menit. Misalnya, bagaimana proses pelaksanaan ibadah haji dapat direkam dan
diperpendek prosesnya menjadi lima sampai sepuluh menit. Di samping dapat dipercepat,
suatu kejadian dapat pula diperlambat pada saat menayangkan kembali hasil suatu
rekaman video. Misalnya, proses terjadinya gempa bumi yang hanya kurang dari satu
menit dapat diperlambat sehingga lebih mudah dipahami oleh peserta didik bagaimana
proses terjadinya gempa tersebut.

3) Ciri Distributif (Distributive Property)


Ciri distributif dari media memungkinkan suatu objek atau kejadian ditransportasikan
melalui ruang, dan secara bersamaan kejadian tersebut disajikan kepada sejumlah besar
peserta didik dengan stimulus pengalaman yang relatif sama mengenai kejadian itu.
Contohnya, rekaman video, audio yang disebarkan melalui flashdisk atau link yang bisa
diakses menggunakan internet. Sekali informasi direkam dalam format media apa saja, ia
dapat direproduksi seberapa kali pun dan siap digunakan secara bersamaan di berbagai

7
tempat atau digunakan secara berulangulang di suatu tempat. Konsistensi informasi yang
telah direkam akan terjamin sama atau hampir sama dengan aslinya.

2.4 Fungsi Media Pembelajaran


Munadi (2010: 37-48) dalam bukunya yang berjudul “Media Pembelajaran: Sebuah
Pendekatan Baru” mengungkapkan fungsi media pembelajaran secara lebihh komplek
yaitu:

1. Fungsi Media pembelajaran sebagai sumber belajar


Fungsi media pembelajaran sebagai sumber belajar artinya media pembelajaran dapat
berfungsi untuk menggantikan fungsi guru dalam proses pembelajaran dengan pendekatan
teacher center. Contohnya, jika pelaksanaan permbelajaran guru menggunakan metode
ceramah, maka guru dapat menggantinya dengan menggunakan media berupa video untuk
menyampaikan materi pelajaran.

2. Fungsi Semantik
Fungsi semantik adalah kemampuan media pembelajaran menambah perbendaharaan arti
atau makna dalam pembelajaran. Semantik adalah kajian tentang symbol-simbol
kebahasaan dengan benda-benda yang lain selain dirinya dengan merujuk pada apa yang
dimaksud dan pada apa yang dirujuk (Rosda, 1995:297). Contoh semantik seperti gambar
harimau yang dipakai sebagai simbol keberanian. Dalam hal pembelajaran, gurulah yang
mampu memecahkan makna dari simbol-simbol yang ada dalam proses pembelajaran.
Penggunaan media seringkali mempermudah pemberian dan pemahaman makna dalam
pembelajaran.

3. Fungsi Manipulatif
Fungsi manipulatif pada media pembelajaran yaitu kemampuan merekam, menyimpan,
meletarikan, merekonstruksi, dan mentransportasi suatu peristiwa atau objek. Contohnya
pada media pembelajaran berbasis teknologi, yang mampu merekam sebuah gambar,
suara, kemudian menyimpannya, dan bisa melestarikan materi pelajaran dengan
memfotokopi serta mendokumenkan materi baik berupa file atau fisik. Merekonstruksi

8
bisa dilakukan dengan mengedit atau merevisi hasil data atau materi pelajaran yang sudah
diolah, untuk dikembangkan, mentransformasikan suatu peristiwa atau objek seperti objek
yang nyata, didokumentasikan dalam bentuk digital untuk membantu pengamatan mudah
dibawa kemana-mana dan di transformasikan. Singkatnya, fungsi manipulatif media
pembelajaran yaitu memiliki kemampuan mengatasi keterbatasan inderawi (contoh:
melihat sel), keterbatasan ruang dan keterbatasan waktu. Fungsi manipulatif ini sejalan
dengan ilustrasi dari fungsi media pembelajaran yang diungkapkan oleh Mufarrokah
(2009: 110-111) dalam bukunya yang berjudul “Strategi Belajar Mengajar”. Menurutnya,
penggunaan media pembelajaran dapat membuat siswa memiliki kesempatan
menyaksikan objek atau benda yang sukar diamati karena objek tersebut tidak mungkin
diamati oleh siswa dikarenakan lokasinya terlalu jauh untuk dapat dikunjungi maka media
visual seperti gambar atau fotolah yang dapat membantu mereka melihat objek atau benda
yang akan diamati tersebut. Tidak hanya itu, objek yang terlalu kecil tidak dapat diihat
dengan mata secara langsung juga terbantu dengan media visual berupa gambar atau
dengan audiovisual (video). Media pembelajaran juga memungkinkan untuk menjangkau
suara yang besar jumlahnya. Media juga dapat memperlihatkan secara cepat suatu proses
yang berlangsung lama dan lambat, serta memungkinkan siswa untuk dapat mengamati
langsung objek yang terlalu kompleks. Sederhananya, fungsi media pembelajaran yang
diilustrasikan oleh Mufarrokah dapat disimpulkan sebagai alat efektif untuk membantu
mengatasi keterbatasan inderawi manusia dalam mendengar dan melihat. Menanggapi hal
tersebut, guru dapat menggunakan media yang efektif namun ekonomis sesuai
kemampuan dari pihak sekolah.

4. Fungsi Psikologis
Fungsi psikologis dalam media pembelajaran yaitu kemampuan media pembelajaran
untuk mempengaruhi kondisi mental, pikiran dan perilaku manusia. Dengan menggunakan
media pembelajaran yang tepat dan berdayaguna, dapat membuat siswa lebih tertarik,
fokus dan termotivasi terhadap materi ajar. Selain itu, media pembelajaran mampu
mempengaruhi emosi siswa dalam penerimaan dan penolakan terhadap sesuatu dalam
konteks pembelajaran serta membantu siswa untuk melakukan pengamatan kepada objek.
Media pembelajaran juga dapat meningkatkan daya imaginasi siswa karena daya

9
stimulusnya yang tinggi sehingga keterampilan siswa lebih berkembang. Levie dan Lentz
(1982) mengilustrasikan fungsi psikologis media pembelajaran seperti kebosanan siswa
terhadap materi pelajaran yang mereka rasa sulit atau tidak menarik sehingga
menyebabkan mereka tidak menyimak dengan baik. Penggunaan media visual dapat
menenangkan dan mengarahkan perhatian mereka kepada pelajaran yang akan mereka
terima. Hal tersebut memiliki kemungkinan yang lebih besar untuk mereka memperoleh
dan mengingat isi materi pelajaran. Dengan tampilan visual yang menarik perhatian
mereka tersebut, para siswa akan menikmati proses pembelajaran dan akan menggugah
emosi dan sikap para siswa.

5. Fungsi Sosio-Kultural
Fungsi sosio-kultural dalam media pembelajaran yaitu kemampuan media pembelajaran
dalam mengatasi hambatan sosiokultural antar peserta didik dalam berkomunikasi pada
proses pembelajaran. Sosio-kultural sendiri berkaitan dengan segi sosial dan budaya
masyarakat. Seperti yang kita ketahui, Indonesia dengan wilayah yang luas dan suku yang
beragam, memiliki tingkat sosiokultural yang tinggi. Dan media pembelajaran membantu
untuk mengatasi hambatan tersebut.

Levie dan Lentz (1982) mengemukakan empat fungsi media pembelajaran,


khususnya media visual yaitu :
a. Fungsi atensi media visul merupakan inti, yaitu menarik dan mengarahkan perhatian
siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna visual
yang ditampilkan atau menyertai teks materi pelajaran.
b. Fungsi afektif media visual dapat terlihat dari tingkat kenikmatan siswa ketika belajar
(atau membaca) teks yang bergambar.
c. Fungsi kognitif media visual terlihat dari temuam-temuan penelitian yang
mengungkapkan bahwa lambang visual atau gambar memperlancar pencapaian tujuan
untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar.
d. Fungsi kompensatoris media pembelajaran terlihat dari hasil penelitian bahwa media
visual yang memberikan konteks untuk memahami teks membantu siswa yang lemah

10
dalam membaca untuk mengorganisasikan informasi dalam teks dan mengingatnya
kembali.

Fungsi Media dalam Pembelajaran Matematika:


1. Dengan adanya media pembelajaran, anak-anak akan lebih banyak mengikuti
pelajaran matematika dengan gembira sehingga minatnya dalam mempelajari
matematika semakin besar.
2. Dengan disajikannya konsep abstrak matematika dalam bentuk konkret, maka siswa
pada tinngkat-tingkat yang lebih rendah akan lebih mudah memahami dan mengerti.
3. Media pembelajaran dapat membantu daya titik ruang karena anak tidak dapat
membayangkan bentuk-bentuk geometri ruang sehingga gambar dan benda-benda
nyata menjadi media pemahamannya tentang ruang.
4. Anak akan menyadari adanya hubungan antara pembelajaran dengan benda-benda
yang ada disekitarnya.
5. Konsep-konsep abstrak yang tersajikan dalam bentuk konkret, yaitu dalm bentuk
model matematika dapat dijadikan objek penelitian dan dapat pula diajadikan alat
untuk penelitian ide-ide baru dan relasi-relasi baru.

Dari pendapat diatas, kita dapat menyimpulkan bahwa media pembelajaran dalam bidang
matematika memiliki dampak yang baik bagi para siswa dalam mempelajari matematika.
Dan media pembelajaran juga bisa menghilangkan image menakutkan pada pelajaran
matematika yang terkadang menjadi salah satu faktor sulitnya siswa dalam memahami
pelajaran matematika. Dengan adanya media pembelajaran dlam bidang matematika, juga
membuat guru bisa mengajar dengan baik karena adanya ketertarikan siswa terhadap media
pembelajaran sehingga siswa tidak akan merasa bosan dan tegang didalam kelas. Namun,
media pembelajran yang digunakan selama pembelajaran sebaiknya sesuai dengan materi
pelajaran matematika yang akan dibahas sehingga selain membuat siswa merasa nyaman
namun juga dapat memahami materi.

11
2.5 Kegunaan dan Manfaat Media Pembelajaran
Penggunaan media di dalam proses pembelajaran bukan bermaksud mengganti
cara mengajar guru, melainkan utuk melengkapi dan membantu para pengajar dalam
menyampaikan materi atau informasi. Dengan menggunakan media yang diharapkan
terjadi interaksi antar pembelajar maupun antara pembelajar dengan pengajar.
Sebenarnya tidak ada ketentuan kapan suatu media pembelajaran harus digunakan, tetapi
para pengajar harus memiliki kemampuan dalam memilih dan menggunakan media
pembelajaran yang tepat dan berdayaguna.

Secara umum tujuan penggunaan media pembelajaran adalah membantu


pengiriman informasi berupa materi dari pengajar kepada pembelajar, agar materi
tersebut mudah dimengerti, lebih menarik, dan lebih menyenangkan bagi siswa. Sadiman,
dkk (2011: 17) menyatakan bahwa penggunaan media pendidikan secara tepat dan
bervariasi dapat mengatasi sikap pasif peserta didik. Karena variasi dan ketepatan
penggunaannya, dapat meningkatkan gairah belajar yang mendorong peserta didik untuk
belajar mandiri, memungkinkan interaksi langsung peserta didik dengan lingkungan
sekitar.

Sadiman, dkk. (2005: 17-18) menyatakan kegunaan-kegunaan media pembelajaran


sebagai berikut:

a) Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu monoton dengan hanya menampilkan
kata-kata tertulis atau lisan belaka.
b) Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan daya indera. Seperti materi tentang tata
surya, yang tidak mungkin dilihat dengan indera manusia dan perbedaan ruang, dapat
diganti dengan gambar. Atau video untuk melihat komponen tata surya tersebut.
Sedangkan objek yang terbatas dengan waktu seperti peristiwa masa lalu, terjadinya
letusan gunung merapi. Hal tersebut bisa dilihat oleh siswa melalui foto atau video
yang merekam kejadian tersebut.

12
c) Memberikan stimulus yang sama, dapat menyamakan pengalaman dan persepsi
peserta didik terhadap isi pelajaran.
d) Media pembelajaran dapat memberikan kesamaan pengalaman kepada peserta didik
tentang peristiwa peristiwa di lingkungan mereka, serta memungkinkan terjadinya
interaksi langsung dengan guru, masyarakat, dan lingkungannya misalnya melalui
karyawisata, kunjungan-kunjungan ke museum atau kebun binatang.

Adapun kegunaan media pembelajaran menurut Rahadi (2003: 15) yaitu:


 untuk menyeragamkan penyampaian materi;
 membuat proses pembelajaran lebih jelas dan menarik sehingga proses pembelajaran
menjadi efisien, efektif dalam waktu dan tenaga;
 dapat meningkatkan hasil belajar; memungkinkan proses belajar dilakukan dimana
saja dan kapan saja;
 dan menumbuhkan sikap positif siswa terhadap materi dan proses belajar; dan
mampu merubah peran guru kearah yang lebih positif dan produktif.

Menurut Ramli (2012: 7) penggunaan media pembelajaran saat ini semakin maju,
seiring dengan kecanggihan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,
sehingga manfaatnya sangat dirasakan oleh pelaksana pembelajaran, antara lain:

a) Memberikan feed back untuk penyempurnaan pembelajaran yang telah berlangsung


atau yang akan direncanakan.
b) Pokok bahasan bagi pebelajar yang lebih fungsional dan terasa manfaatnya bagi
mereka.
c) Memberikan pengalaman pengayaan (enrichment) secara langsung kepada pebelajar
terhadap apa yang telah disampaikan oleh pembelajar.
d) Membiasakan pebelajar untuk lebih meyakinkan terhadap pembelajaran yang
diajarkan, sehingga akan menimbulkan rasa hormat dan kagum terhadap pembelajar.
e) Perasaan pembelajar akan terasa mendalam dalam dirinya dengan bertemunya
konsep yang diajarkan pembelajar dengan yang didapatnya di luar sekolah.

13
f) Secara tidak langsung pebelajar membiasakan mengadakan studi komparasi terhadap
materi yang diberikan guru dengan yang diperolehnya dari media pembelajaran di
luar sekolah.

Menurut Sudjana (2001: 2) manfaat media pembelajaran dalam proses belajar


peserta didik, yaitu:

a) Pembelajaran akan lebih menarik perhatian peserta didik sehingga dapat


menumbuhkan motivasi belajar;
b) Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh
peserta didik dan memungkinkannya menguasai dan mencapai tujuan pembelajaran;
c) Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal
melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga peserta didik tidak bosan dan guru
tidak kehabisan tenaga, apalagi kalau guru mengajar pada setiap jam pelajaran;
d) Peserta didik dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya
mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan,
mendemonstrasikan, memerankan, dan lain-lain.

Menurut Kemp & Dayton (Azhar Arsyad, 2005: 21-22) beberapa hasil penelitian
yang menunjukkan dampak positif dari penggunaan media pembelajaran antara
lain:
1. Penyampaian pelajaran menjadi lebih baku
Setiap pelajar yang melihat atau mendengar penyajian melalui media akan menerima
pesan yang sama. Meskipun para guru menafsirkan isi pelajaran dengan cara yang
berbeda-beda, dengan penggunaan media ragam hasil penafsiran itu dapat dikurangi
sehingga informasi yang sama dapat disampaikan kepada peserta didik sebagai landasan
untuk pengkajian, latihan, dan aplikasi lebih lanjut.
2. Pembelajaran dapat menjadi lebih menarik
Media dapat diasosiasikan sebagai penarik perhatian dan peserta didik tetap terjaga dan
memperhatikan. Kejelasan dan keruntutan pesan, gambaran daya tarik yang berubah-
ubah, penggunaan efek khusus yang dapat menimbulkan keingintahuan menyebabkan

14
peserta didik tertawa dan berpikir, yang kesemuanya menunjukkan bahwa media
memiliki aspek motivasi dan meningkatkan minat.
3. Pembelajaran menjadi lebih interaktif
Dengan diterapkannya teori belajar dan prinsip-prinsip psikologis yang diterima dalam
hal partisipasi peserta didik, umpan balik, dan penguatan, akan membuat pembelajaran
lebih interaktif.
4. Efisiensi waktu
Lama waktu pembelajaran yang diperlukan dapat dipersingkat karena kebanyakan media
hanya memerlukan waktu singkat untuk mengantarkan. Pesan-pesan dan isi pelajaran
dalam jumlah yang cukup banyak dan kemungkinannya dapat diserap oleh peserta didik.
5. Meningkatkan kualitas hasil belajar
Kualitas hasil belajar dapat ditingkatkan bilamana integrasi kata dan gambar sebagai
media pembelajaran dapat mengkomunikasikan elemen-elemen pengetahuan dengan cara
yang terorganisasikan dengan baik, spesifik, dan jelas.
6. Fleksibilitas waktu dan lokasi
Pembelajaran dapat diberikan kapan dan di mana saja. Kemudahan ini semakin
berkembang seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, dimana guru
bisa memberikan materi yang dapat diakses oleh siswa meskipun keberadaan mereka
berbeda lokasi dan bisa di akses kapan saja.
7. Meningkatkan sikap positif peserta didik
Dengan adanya stimulus dari media pembelajaran, siswa akan lebih tertarik dalam
belajar. Sehingga, siswa belajar lebih tenang dan dapat meningkatkan sikap positif
peserta didik terhadap apa yang mereka pelajari dan terhadap proses belajar.
8. Peran guru dapat berubah ke arah yang lebih positif
Beban guru untuk penjelasan yang berulang-ulang mengenai isi pelajaran dapat dikurangi
bahkan dihilangkan sehingga ia dapat memusatkan perhatian kepada aspek penting lain
dalam proses belajar mengajar, misalnya sebagai konsultan atau penasihat peserta didik.

Dari pendapat beberapa ahli yang telah diuraikan di atas, dapat disimpulkan
kegunaan praktis dari penggunaan media dala proses pembelajaran antara lain:

15
 Media pembelajaran membuat penyajian pesan menjadi lebih jelas dan mudah
tersampaikan oleh pengajar sehingga penerimaan lebih mudah pula diperoleh oleh
siswa yang berimplikasi kepada meningkatkan hasil belajar siswa.
 Media pembelajaran dapat menarik fokus perhatian siswa terhadap materi ajar,
sehingga menumbuhkan motivasi belajar dalam diri siswa.
 Media pembelajaran dapat mengatasi permasalahan dalam keterbatasan indera
manusia, serta ruang dan waktu.
 Media pembelajaran dapat lebih meminimalisir keberagaman siswa dalam menerima
pelajaran karena stimulus yang terdapat pada media pembelajaran akan mengaktifkan
indera-indera pada tubuh agar lebih optimal dalam penerimaan pembelajaran.
 Media pembelajaran dapat menimbulkan kebiasaan belajar mandiri dalam diri siswa.
Hal ini dikarenakan dewasa ini banyak media pembelajaran yang bisa diakses
dimana dan kapan saja, sehingga menjadi kemudahan siswa untuk menyempatkan
waktunya untuk belajar sembari menunggu sesuatu atau menyempatkan belajar
sejenak sebelum melakukan aktivitas lain.

2.6 Alat Peraga dalam Pembelajaran Matematika


Pada dasarnya peserta didik belajar melalui yang konkrit. Untuk memahami konsep
abstrak, anak memerlukan benda-benda konkrit (riil) sebagai perantara. Selanjutnya
konsep abstrak yang baru dipahami akan mengendap, melekat, dan tahan lama bila ia
belajar melalui berbuat dan memahami pengertian, bukan hanya melalui mengingat fakta.

Dengan demikian alat peraga dalam pembelajaran matematika berfungsi sebagai :


1) Motivasi dalam proses belajar mengajar, khususnya bagi peserta didik akan dapat
timbul minat belajar sehingga tercapainya tujuan belajar
2) Konsep abstrak matematika tersajikan dalam bentuk konkrit sehingga lebih mudah
untuk dipahami dan dimengerti serta dapat ditanamkan pada tingkat yang lebih
rendah
3) Hubungan antara konsep abstrak matematika dengan bendabenda di alam sekitar
akan lebih dapat dipahami dengan jelas

16
4) Konsep-konsep abstrak yang disajikan dalam bentuk konkrit yaitu dalam bentuk
model matematika yang dapat dipakai sebagai objek penelitian maupun sebagai alat
untuk meneliti ide-ide baru dan relasi baru.

Adapun jenis-jenis alat peraga dalam pembelajaran matematika antara lain :


1. Alat peraga kekekalan luas: Luas daerah persegi panjang, luas daerah bujur
sangkar, luas permukaan balok, tangram, luas permukaan kubus, dan lain-lainnya.
2. Alat peraga kekekalan panjang: Tangga garis bilangan, neraca bilangan, mistar
hitung, batang Coisenaire.
3. Alat peraga kekekalan volume: Blok Dienes, volume kubus, volume balok,
volume bola, volume kerucut, volume limas.
4. Alat peraga kekekalan banyak: Abacus Biji (Romawi, Rusia, dan Cina/Jepang),
lidi dan kartu nilai tempat.
5. Alat peraga untuk pengukuran dalam matematika: Meteran, busur derajat,
klinometer, jangka sorong, roda meteran, hypsometer, jepit bola, dan lain-lainya.
6. Bangun-bangun geometri: Macam-macam daerah segitiga, pengubinan daerah
segitiga, pengubinan daerah lingkaran, pengubinan daerah ellips, pengubinan daerah
segi banyak, kerangka benda ruang dan benda-benda ruang.
7. Alat peraga untuk permainan dalam matematika: Mesin fungsi, menara
Hanoi, mobiles, kartu domino, kartu penebak angka, nomograf, dan lain-lainnya.

Di bawah ini akan dijelaskan beberapa contoh alat peraga yang biasa digunakan
dalam pembelajaran matematika:
1. Tangram
Tangram ini berasal dari Cina kuno. Tangram dapat dibeli di pasaran, tetapi dapat
juga dengan mudah dibuat sendiri. Biasanya, tangram ini terdiri dari 7 buah potongan
yang terdiri dari 5 buah segitiga, 1 persegi, dan 1 jajargenjang. Penyusunan tangram
ini terdapat 13 bentuk yang mungkin terdiri dari 1 segitiga, 6 segiempat, 2 segilima,
dan 4 segienam. Aktivitas tangram ini untuk melatih anak-anak dalam pemecahan
masalah tertentu seperti cara coba-coba.

17
2. Menara Hanoi
Fungsi atau kegunaan dari menara Hanoi adalah untuk menemukan barisan bilangan
dengan cara bermain. Cara penggunaanya adalah: Pindahkan susunan cakram dari
satu tiang ke tiang yang lain dengan susunan seperti semula dengan aturan:
Pindahkan hanya satu cakram pada setiap pemindahan Cakram yang lebih besar tidak
boleh diletakkan di atas cakram yang lebih kecil.

3. Batu
Batu adalah alat peraga paling sederhana yang dapat digunakan dalam operasi
bilangan dan peluang.

4. Kuadrat Jumlah
Kuadrat jumlah berfungsi membantu siswa dalam memahami pengertian jumlah
kuadrat dua variabel dengan menggunakan luasan bangun datar. Kuadrat jumlah
digunakan sebagai alat peraga pada materi persamaan kuadrat.

Cara penggunaanya adalah:


1) Susun dan letakkan bangun yang terdiri dari persegi dan persegi panjang papan
persegi yang panjang sisinya a+b
2) Tunjukkan bahwa panjang sisi persegi dari bingkai tersebut adalah (a+b) dengan
melihat batasan-batasan dari potongan
3) Tunjukkan bahwa luas dari binkai adalah (a+b)(a+b)
4) Kemudian amati luasan bingkai yang terbentuk dari potonganpotongan: a2, ab,
ab dan b2
5) Dari pengamatan dapat disimpulkan bahwa (a+b)(a+b) = a2+2ab+b2
6) (a+b)2 = a2+2ab+b2

5. Model Phytagoras
Alat peraga yang di gunakan untuk menunjukkan kebenaran rumus phytagoras
bahwa kuadrat sisi miring sama dengan jumlah kuadrat siku-sikunya.

18
Cara penggunaannya adalah :
1) Buatlah potongan-potongan tripleks kemudian translasikan potongan-potongan
tripleks tersebut pada bujur sangkar kecil dan sedang ke bujur sangkar besar (sisi
miring segitiga)
2) Setelah potongan-potongan tersebut tepat memenuhi luasan bujur sangkar sisi
miring maka telah terbukti kebenaran rumus phytagoras.

6. Volume Kubus
Volume kubus berfungsi untuk membantu siswa dalam memahami konsep volume
kubus dan menunjukkan bagaimana cara memperoleh volum kubus.

Cara penggunaannya :
1) Mula-mula isikan satu persatu kubus-kubus kecil ke dalam kubus besar sehingga
penuh sambil membilang, ternyata kubus besar dapat dipenuhi oleh 27 buah
kubus kecil.
2) Hitunglah banyaknya kubus kecil pada bagian panjang, bagian lebar, dan pada
bagian tinggi.
3) Ternyata banyaknya kubus kecil untuk ketiga bagian tersebut sama yaitu
masing-masing 3 buah dan jika dikalikan 3 x 3 x 3 = 27. Hasilnya sama dengan
jumlah kubus-kubus kecil yang memenuhi kubus besar.

7. Klinometer
Klinometer merupakan alat pengukur sudut. Dengan bantuan peraga klinometer, kita
dapat mengukur tinggi suatu benda di sekitar kita, misalnya pohon, gedung, tiang,
dll. Klinometer sendiri berfungsi dalam membantu menentukan besarnya sudut
elevasi dan klinometer dapat digunakan sebagai alat peraga pada materi trigonometri.
Cara penggunaannya adalah: Penggunaan klinometer sebaiknya dilakukan oleh dua
orang, satu orang memegang dan membidik sasaran yang akan di ukur dan satu orang
yang lain melakukan pengamatan dengan membaca sudut dan mencatat hasilnya.

Adapun kelebihan dan kekurangan penggunaan alat peraga antara lain :

19
A. Kelebihan
 Menumbuhkan minat belajar peserta didik karena pelajaran menjadi lebih
menarik.
 Memperjelas makna bahan pelajaran sehingga peserta didik lebih mudah
memahaminya.
 Metode mengajar akan lebih bervariasi sehingga peserta didik tidak akan mudah
bosan.
 Membuat lebih aktif melakukan kegiatan belajar seperti : mengamati,
melakukan, mendemonstrasikan dan sebagainya.
B. Kekurangan
 Mengajar dengan memakai alat peraga lebih banyak menuntut guru.
 Banyak waktu yang diperlukan untuk persiapan.
 Perlu kesediaan berkorban secara materi.

20
BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan

21
DAFTAR PUSTAKA
Nasaruddin. 2015. “Media Dan Alat Peraga Dalam Pembelajaran Matematika”. Sulawesi
Selatan: Prodi Tadris Matematika FTIK IAIN Palopo.

Hasan, Muhammad dkk. 2021. “Media Pembelajaran”. Jawa Tengah: Tahta Media Grub.

Anda mungkin juga menyukai