Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN HASIL DISKUSI KELOMPOK 5

KONSEP DAN STARTEGI INTERNALISASI SIKAP ISLAH

MATA KULIAH INTERNALISASI NILAI AGAMA

Anggota Kelompok : Ady Setiawan A1D120079

Muhammad Ilham A1D120080

Yusuf Andreansyah A1D120081

Dimas Dwi Dinata A1D120089

Argi Eko Siswanto A1D20093

Dosen Pengampu : Dr. Ahmad Hariandi, S.Pdi., M.Ag.

Ruang/Semester : R003/4

Moderator : Muhammad Ilham A1D120080

Penanya 1 : Elsa Rahayu Setianingsih A1D120109

Perbedaan pendapat dapat menimbulkan konflik antar individu atau kelompok bahkan bisa
saja terjadi tawuran, lalu bagaimana cara kita menyikapi hal tersebut? Serta adakah dalil yang
dapat menjelaskannya?

Penjawab : Dimas Dwi Dinata A1D120089

Seperti yang kita tahu, islam adalah agama yang membawa kedamaian dan menyerukan pada
penganutnya untuk senantiasa menginformasikan islah/perdamaian dalam kehidupan. Islam
tidak sekalipun menginginkan penganutnya menjadi sumber perselisihan dan hilangnya
kerukunan. Bahkan islam memerintahkan kepada penganutnya agar senantiasa
mengedepankan islah sebagai solusi utama jika mendapati perselisihan.
Hal ini sebagaimana ditemukan pada Q.S. Al-Hujurat [49:9] yang berarti dan apabila ada dua
golongan orang-orang mukmin yang berperang, maka damaikanlah antara keduanya. Jika
salah satu dari keduanya berbuat dzalim terhadap golongan yang lain, maka perangilah
golongan yang berbuat dzalim itu, sehingga golongan itu kembali kepada perintah Allah.
Maka damaikanlah antara keduamya dengan adil, dan berlakulah adil. Sungguh Allah
mencintai orang-orang yang berlaku adil.

Kemudian menurut saya, cara mengatasi perbedaan pendapat antara dua individu/kelmpok
kita dapat melakukan musyawarah agar mendapatkan mufakat atau keputusan bersama dari
permasalahan tersebut.

Penanya 2 : Riski Seprianto A1D120091

Bagaimana mengajarkan sikap islah kepada anak usia sekolah dasar dan contoh penerapan
islah pada anak usia sekolah dasar?

Penjawab : Yusuf Andreansyah A1D120081

Sikap islah merupakan sikap yang harus dimiliki oleh setiap peserta didik sekolah dasar.
Dalam pembelajaran di sekolah dasar, sikap islah termasuk ke dalam kompetensi inti 1 yang
merupakan sikap spiritual sehingga diajarkan secara tidak langsung di dalam pembelajaran
(indirect learning).

Penerapan sikap islah di sekolah dasar dapat dilakukan dengan cara menguatkan pemahaman
dan konsep islah kepada anak mengenai apa itu sikap islah yang menjunjung tinggi
perdamaian. Kemudian guru harus menekankan kepada peserta didik untuk senantiasa untuk
menerapkan dan mengimplementasikan sikap islah dalam kehidupan sehari-hari, baik di
lingkungan sekolah, keluarga, maupun lingkungan masyarakat.
Penanya 3 : Afifa Hana Fitria A1D120095

Menurut kelompok penyaji mengenai konflik dan fenomena yang terjadi di tanah air tepatnya
di Papua. Bagaimana islah di Papua tersebut?

Penjawab : Argi Eko Siswanto A1D20093

Konflik yang berkepanjangan di Papua sebenarnya lebih kepada rasa ketidakadilan, ada
penilaian dari masyarakat Papua akan kesan adanya ketidakadilan dari pemerintah pusat
dengan daerah, dalam hal ini Papua.

Papua yang memiliki tambang emas dan tembaga terbesar di Indonesia bahkan di dunia
dimana hasilnya sangat besar akan tetapi manfaatnya bagi masyarakat Papua sangat sedikit.
Sarana, prasarana, dan infrastruktur yang ada tidak mencerminkan kesuksesan dari hasil
tambang tersebut. Hal ini menjadi persoalan bagi warga Papua karena mereka merasa
provinsi Papua berbeda dengan daerah lain yang kemudian menyebabkan konflik yang
berkepanjangan di bumi Papua.

Kondisi ini dapat diatasi dengan melakukan komunikasi yang intens, musyawarah harus
dilakukan mulai dari atas hingga bawah. Hal yang paling utama adalah bagaimana
pemerintah harus mampu menghilangkan anggapan ketidakadilan yang dirasakan oleh
masyarakat Papua selama ini yang memang secara sengaja dihembuskan oleh pihak-pihak
tertentu yang ingin memecah belah bangsa Indonesia.
Penanya 4 : Vika Notalia Isa A1D120104

Bagaimana konteks pencegahan terjadinya konflik dan anjuran mempererat ukhuwah


islamiyah melalui penafsiran islah?

Penjawab : Muhammad Ilham A1D120080

Dalam upaya mewujudkan ukhuwah ini, terdapat beberapa hal yang harus kita bina bersama,
yaitu :

1. Bersikap husnuzon terhadap sesama kita. Selama ini kita sering menggunakan prasangka
dan praduga yang tidak menggunakan akal sehat dan cenderung mengarah kepada sikap
suuzon kepada orang lain. Bila sikap ini dibiarkan, sulit menaruh kepercayaan walaupun
kepada orang yang seiman.
2. Berpegang teguh pada tali Allah (Al-Islam) secara kaffah, dalam pergaulan hendaknya
berpedoman dan mengacu pada syariat islam.bersikaplah sebagai seorang pemaaf, sikap
yang disukai oleh Allah SWT: “Yaitu orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di
waktu lapang maupun di waktu sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan
memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.”
Q.S. Ali-Imran:12
3. Laksanakan hak dan kewajiban kita sebagai muslim dalam kehidupan bermasyarakat
seperti tercantum dalam hadist yang bersumber dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW
bersabda “Hak seorang muslim atas muslim lainnya ada lima yaitu: menjawab salam,
menengok orang sakit, mengantarkan jenazah, mendatangi undangan, mendoakan orang
yang bersin jika mengucapkan alhamdulillah dengan ucapan yarhamukallah.”
4. Jaga dan perbanyak ikatan tali silaturahmi. Ibadah vertikal/hablumminallah dan ibadah
horizontal/habulumminannas.
5. Tumbuhkan sikap saling percaya. Kita hendaklah selalu percaya kepada kemampuan
saudara kita untuk membina, mendidik, dan memimpin jamaahnya. Kita seringkali ikut
campur dalam urusan rumah tangganya walaupun tidak diminta. Parahnya lagi, kita
memvonis ‘salah’ akan pemahaman agama saudara kita yang berbeda yang berujung pada
permusuhan diantara umat islam.

Anda mungkin juga menyukai