Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

MEDIA PEMBELAJARAN

DOSEN PEMBIMBING :
Eka Wahyu Hidayati, M.Pd.I

Disusun Oleh Kelompok 9 :


Galang Teguh Imani Muslim
Nur Lailiyah
Muhammad Almayda

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM DARUTTAQWA


PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)
TAHUN AKADEMIK 2022-2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan pada kehadirat tuhan yang maha esa yang telah
memberikan berkat serta karunia-nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah  yang
berjudul “Media Pembelajaran” ini tepat pada waktunya.
            Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Seperti halnya
pepatah “ tak ada gading yang tak retak “, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran
dari semua kalangan yang bersifat membangun guna kesempurnaan makalah kami selanjutnya.
          Akhir kata, penyusun ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah ikut serta
berperan dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Kami berharap agar makalah ini
dapat bermanfaat bagi semua kalangan.

Gresik, 20 Mei 2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................i
DAFTAR ISI ............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
1. Latar Belakang ........................................................................................................1
2. Rumusan Masalah ...................................................................................................2
3. Tujuan .....................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN ..........................................................................................................3
A. Pengertian Media Pembelajaran .............................................................................3
B. Fungsi Media Pembelajaran ....................................................................................4
C. Prinsip Pemilihan Media Pembelajaran ..................................................................5
D. Macam-Macam Media Pembelajaran .....................................................................10
BAB III PENUTUP ..................................................................................................................14
A. Kesimpulan .............................................................................................................14
B. Saran .......................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................................15
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam sebuah proses pembelajaran, peran media cukup penting jika ingin memudahkan
proses belajar. Untuk menyampaikan pesan pembelajaran kepada siswa, biasanya guru
menggunakan alat bantu mengajar (teaching aids) berupa gambar, model, atau alat-alat lain yang
dapat memberikan pengalaman konkrit, motivasi belajar, serta mempertinggi daya serap dan
retensi belajar. Inilah yang disebut dengan media pembelajaran.

Pengertian media pembelajaran secara umum bisa diartikan sebagai alat bantu proses belajar
mengajar. Segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk merangsang pikiran, perasaan,
perhatian dan kemampuan atau ketrampilan. Salah satu fungsi media pembelajaran agar dapat
mendorong terjadinya proses belajar yang efektif. Batasan ini cukup luas dan mendalam
mencakup pengertian sumber, lingkungan, manusia dan metode yang dimanfaatkan untuk tujuan
pembelajaran atau pelatihan.

Media pembelajaran juga merupakan komponen intruksional yang meliputi pesan, orang,
dan peralatan. Yaitu wahana penyalur informasi belajar atau informasi pesan. Media
pembelajaran banyak sekali jenis dan macamnya. Kita bisa memanfaatkan berbagai jenis media
yang ada untuk menunjang proses belajar, apalagi di zaman sekarang ini peran teknologi sudah
terasa dan telah masuk ke berbagai aspek, termasuk dunia pendidikan. Tak heran jika sekarang
banyak ditemui para pendidik dan guru mengajar siswanya menggunakan bermacam macam
media pembelajaran, contoh media pembelajaran yang biasa ditemui misalnya proyektor, video,
DVD dan lain sebagainya.

Seseorang guru harus dapat memilih salah satu media pembelajaran yang akan digunakan
dalam proses pembelajaran. Penggunaan atau pemilihan media harus disesuaikan dengan materi
dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar
mengajar dapat membangkitkan minat dan keinginan yang baru, motivasi dan rangsangan
kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa.
Penggunaan media pembelajaran dalam tahap orientasi pengajaran akan sangat membanti
keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi pelajaran pada saat itu, sehingga
menjadi target dari pembelajaran bisa tercapai secara maksimal.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud media pembelajaran ?
2. Apa fungsi media pembelajaran ?
3. Bagaimana prinsip pemilihan media pembelajaran ?
4. Berapa macam media pembelajaran ?

C. Tujuan
1. Untuk memahami pengertian media pembelajaran
2. Untuk mengetahui fungsi media pembelajaran
3. Untuk mengetahui prinsip pemilihan media pembelajaran
4. Untuk mengetahui macam-macam media pembelajaran
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Media Pembelajaran


Media adalah bentuk jamak dari medium yang berasal dari bahasa latin medius yang berarti
tengah. Dalam bahasa Indonesia kata medium diartikan sebagai “antara’ atau “sedang”
(Latuheru, 1988: 14). Pengertian media pembelajaran menurut Latuheru (1988: 14) media
pembelajaran adalah semua alat (bantu) atau benda yang digunakan untuk kegiatan belajar
mengajar, dengan maksud menyampaikan pesan (informasi) pembelajaran dari sumber (guru
maupun sumber lain) kepada penerima (dalam hal ini anak didik atau warga belajar).
Berdasarkan pendapat ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran alat bantu
untuk menyampaikan pesan dari sumber kepada penerima. Sadiman (2008: 7) menjelaskan
media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari
pengirim ke penerima pesan. Dalam hal ini adalah proses merangsang pikiran, perasaan,
perhatian, dan minat serta perhatian siswa sehingga proses belajar dapat terjalin. Berdasarkan
pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah alat bantu yang
digunakan oleh guru sebagai alat bantu mengajar. Dalam interaksi pembelajaran, guru
menyampaikan pesan ajaran berupa materi pembelajaran kepada siswa.
Selanjutnya Schramm (dalam Putri, 2011: 20) media pembelajaran adalah teknologi
pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran. Jadi media
pembelajaran adalah alat bantu yang dapat digunakan untuk pembelajaran. Gagne dan Briggs
(1975) dalam Arsyad (2013:4) secara eksplisit mengatakan bahwa media pembelajaran
mencakup alat-alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi bahan ajar. Dari kedua
pengertian tersebut, media merupakan alat yang digunakan untuk menyampaikan materi
pembelajaran. Alat ini dapat berupa alat grafik, visual, elektronik dan audio yang digunakan
untuk mempermudah informasi yang disampaikan kepada siswa. Berdasarkan beberapa pendapat
di atas, dapat disimpulkan pengertian media pembelajaran sebagai alat bantu mengajar untuk
menyampaikan materi agar pesan lebih mudah diterima dan menjadikan siswa lebih termotivasi
dan aktif.
B. Fungsi Media Pembelajaran
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong upaya-upaya
pembaharuan dalam pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam proses belajar. Para guru dituntut
agar mampu menggunakan alat-alat yang dapat disediakan oleh sekolah, dan tidak tertutup
kemungkinan bahwa alat-alat tersebut sesuai dengan perkembangan dan tuntutan zaman. Untuk
itu guru harus memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang media pembelajaran.
Sudrajat (dalam Putri, 2011: 20) mengemukakan fungsi media diantaranya yaitu:
1. Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki oleh para
siswa
2. Media pembelajaran dapat melampaui batasan ruang kelas
3. Media pembelajaran memungkinkan adanya interaksi langsung antara siswa dengan
lingkungan
4. Media menghasilkan keseragaman pengamatan
5. Media dapat menanamkan konsep dasar yang benar, kongkrit , dan realistis
6. Media membangkitkan motivasi dan merangsang anak untuk belajar
7. Media memberikan pengalaman yang integral/menyeluruh dari yang kongkrit sampai
dengan abstrak.
Hamalik (dalam Arsyad, 2002: 15) mengemukakan bahwa pemakaian media pengajaran
dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru,
membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-
pengaruh psikologis terhadap siswa. Penggunaan media pembelajaran pada tahap orientasi
pembelajaran akan sangat membantu keefektifan proses pembalajaran dan penyampaian pesan
dan isi pelajaran pada saat itu. Di samping membangkitkan motivasi dan minat siswa, media
pembelajaran juga dapat membantu siswa menigkatkan pemahaman, menyajikan data dengan
menarik dan terpercaya, memudahkan penafsiran data dan memadatkan informasi. Paparan
fungsi media pengajaran Hamalik di atas menekankan bahwa penggunaan media pembelajaran
dalam kegiatan belajar mengajar dapat meningkatkan motivasi dan keinginan belajar siswa serta
siswa dapat tertarik dan lebih mudah memahami materi yang disampaikan.
Derek Rowntree (dalam Rohani, 1997: 7-8) memaparkan media pembelajaran berfungsi
membangkitkan motivasi belajar, mengulang apa yang telah dipelajari, menyediakan stimulus
belajar, mengaktifkan respon peserta didik, memberikan balikan dengan segera dan
menggalakkan latihan yang serasi. Pendapat Derek Rowntree di atas tentang fungsi media
pembelajaran dapat diketahui bahwa media pembelajaran memiliki fungsi untuk meningkatkan
keinginan dan memberikan rangsangan kepada siswa untuk belajar
Media pengajaran, menurut Kemp dan Dayton (dalam Arsyad, 2002: 20-21) dapat
memenuhi tiga fungsi utama apabila media itu digunakan untuk perorangan, kelompok atau
kelompok pendengar yang besar jumlahnya, yaitu:
a) memotivasi minat dan tindakan adalah melahirkan minat dan merangsang para siswa atau
pendengar untuk bertindak.
b) menyajikan informasi berfungsi sebagai pengantar ringkasan laporan, atau pengetahuan latar
belakang.
c) memberi instruksi dimana informasi yang terdapat dalam bentuk atau mental maupun dalam
bentuk aktivitas yang nyata sehingga pembelajaran dapat terjadi.
Pendapat Kemp dan Dayton (dalam Arsyad, 2002: 20-21) tentang fungsi media pengajaran
menekankan bahwa media pengajaran dapat memberikan motivasi dan merangsang siswa untuk
belajar, memberikan informasi, memberikan instruksi untuk menarik siswa agar bertindak dalam
suatu aktivitas.
Dengan demikian, dapat dinyatakan bahwa media dapat membantu mengatasi hambatan
yang terjadi saat pembelajaran didalam kelas. Media merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari proses belajar mengajar demi tercapainya tujuan pendidikan pada umumnya dan tujuan
pembelajaran di sekolah pada khususnya.

C. Prinsip Pemilihan Media Pembelajaran


Setyosari (2008: 22) mengidentifikasi prinsip-prinsip media sebagai berikut:
1. Identifikasi ciri-ciri media yang diperhatikan sesuai dengan kondisi, unjuk kerja
(performance) atau tingkat setiap tujuan pembelajaran,
2. Identifikasi kerakteristik siswa (pembelajar) yang memerlukan media pembelajaran
khusus,
3. Identifikasi karakteristik lingkungan belajar berkenaan dengan media pembelajar yang
akan digunakan,
4. Identifikasi pertimbangan praktis yang memungkinkan media mana yang mudah
dilaksanakan,
5. Identifikasi faktor ekonomi dan organisasi yang menentukan kemudahan penggunaan
media pembelajaran.

Berikut ini beberapa prinsip yang harus diperhatikan saat guru memilih media untuk
pembelajaran yang akan dilaksanakannya:
1. Efektivitas Media Pembelajaran.
Prinsip utama pemilihan media pembelajaran adalah efektivitas media pembelajaran
dalam mencapai tujuan pembelajaran serta efektivitasnya dalam membantu siswa
memahami materi pembelajaran yang akan disajikan. Guru harus menimbang-nimbang
apakah suatu media pembelajaran yang akan digunakan lebih efektif bila dibandingkan
dengan media yang lain. Misalnya, pada pembelajaran IPA di SD tentang terjadinya
gerhana matahari dan gerhana bulan, siswa perlu memahami posisi matahari, bumi, dan
bulan saat melalukan peredaran. Contoh media dalam pembelajaran pada materi ini yang
tersedia di sekolah misalnya media pembelajaran berupa gambar dalam bentuk charta dan
alat peraga 3 dimensi berupa model peredaran matahari, bumi dan bulan. Guru dalam hal
ini memperhitungkan sejauh dan sedalam apa siswa akan belajar jika menggunakan
media pembelajaran berupa gambar, dan sejauh serta sedalam apa siswa akan belajar bila
media yang digunakan adalah model peredaran matahari, bumi dan bulan. Media dalam
pembelajaran yang seharusnya dipilih dapat dilihat dari tujuan pembelajaran yang ingin
dicapai serta materi pembelajaran yang diajarkan. Bila guru hanya menginginkan siswa
mengetahui posisi matahari, bumi, dan bulan yang segaris, maka media pembelajaran
berupa gambar mungkin akan lebih mudah dipahami siswa. Tetapi jika guru ingin siswa
mengetahui proses terjadinya gerhana, maka model peredaran matahari, bumi dan bulan
tentau lebih baik untuk digunakan. Selain itu makna efektivitas juga berkaitan dengan
biaya yang harus dikeluarkan saat sebuah media pembelajaran dipilih untuk digunakan.
Guru bisa mempertimbangkan, apakah biaya yang digunakan untuk menggunakan media
pembelajaran tertentu sebanding dengan hasil pembelajaran yang akan diperoleh siswa.
2. Taraf Berpikir Siswa.
Media pembelajaran juga harus dipilih berdasarkan prinsip taraf berpikir siswa.
Bendabenda yang bersifat konkret lebih baik digunakan sebagai media pembelajaran bila
dibandingkan media yang lebih abstrak. Demikian pula media pembelajaran yang
kompleks dari segi struktur atau tampilan akan lebih sulit dipahami dibanding media
pembelajaran yang sederhana. Contoh media pembelajaran di SD untuk struktur organ-
organ dalam tubuh manusia haruslah tidak serumit media pembelajaran untuk siswa SMP
dan SMA. Media pembelajaran yang sering digunakan untuk materi ini misalnya torso
(model 3 dimensi) atau gambar. Walaupun sama-sama menggunakan gambar atau torso,
tetapi tingkat kerumitan (kompleksitas) gambar dan torso harus dibedakan. Media
pembelajaran di SD tentunya tidak boleh serinci media pembelajaran untuk siswa SMP
dan SMA. Jika tingkat kerumitan dan kompleksitas media pembelajaran tidak disesuaikan
dengan taraf berpikir siswa maka bisa berakibat siswa bukannya makin mudah
memahami, alih-alih semakin bingung dan tidak fokus pada tujuan dan materi
pembelajaran hingga tidak dapat memperoleh hasil pembelajaran yang diharapkan.
3. Interaktivitas Media Pembelajaran.
Prinsip ketiga yang harus diperhatikan dalam pemilihan media dalam pembelajaran di
kelas adalah interaktivitas. Seberapa besar kemungkinan siswa dapat berinteraksi dengan
media pembelajaran? Makin interaktif media, makin bagus media pembelajaran itu
karena lebih mendorong siswa untukterlibat aktif dalam belajar.. Misalnya, saat mengajar
materi tentang operasi hitung bilangan bulat, contoh media dalam pembelajaran di SD
yang dapat digunakan adalah video tentang bagaimana cara melakukan operasi hitung
bilangan bulat atau guru dapat juga menggunakan media pembelajaran multimedia
interaktif pembelajaran mandiri tentang operasi hitung bilangan bulat. Bila siswa
diberikan tontonan video, tentunya interaksi yang terjadi antara siswa dengan media
pembelajaran hanya satu arah saja: dari media ke siswa. Sedangkan bila menggunakan
media pembelajaran berbentuk multimedia interaktif yang dioperasikan pada sebuah
komputer, maka interaksi siswa dengan media tentu lebih tinggi. Dalam hal ini, maka
media yang paling cocok untuk dipilih adalah media pembelajaran dalam bentuk
multimedia interaktif.
4. Ketersediaan Media Pembelajaran.
Guru boleh saja berangan-angan menggunakan media pembelajaran yang sangat efektif
untuk mencapai tujuan pembelajaran, sesuai dengan materi pelajaran, dan
interaktivitasnya tinggi. Tetapi jika media yang sedemikian tidak tersedia, tentu juga sia-
sia. Media yang dipilih saat merancang pembelajaran secara logis sudah tersedia di
sekolah, atau paling tidak bila tidak dimiliki masih dapat diperoleh dengan mudah,
misalnya dengan meminjam atau membuat sendiri. Jumlah media yang akan digunakan
juga harus diperhitungkan dengan jumlah siswa di kelas. Bila media pembelajaran
digunakan bukan secara klasikal, tetapi secara berkelompok atau individual, maka jumlah
media pembelajaran yang tersedia harus mencukupi.
5. Minat Siswa Terhadap Media Pembelajaran.
Penting sekali bagi guru untuk memperhatikan prinsip pemilihan media yang satu ini:
minat siswa. Sebuah media pembelajaran sangat berpengaruh pada minat siswa. Ada
mediamedia pembelajaran yang dapat membangkitkan minat siswa jauh lebih baik bila
dibanding menggunakan media pembelajaran lain. Misalnya, pada pembelajaran Bahasa
Indonesia contoh media pembelajaran di SD yang digunakan untuk mengajarkan jenis-
jenis kata (kata sifat, kata benda dan kata kerja) guru dapat menggunakan kartu-kartu
berukuran 10 x 8 cm. Kartu-kartu yang hanya memuat contoh kata yang harus
diidentifikasi siswa apakah merupakan kata kerja, kata benda, atau kata sifat tentu kurang
menarik bila dibandingkan dengan kartu-kartu serupa tetapi memiliki variasi berupa
ditambahkannya gambar-gambar kartun yang familiar dengan siswa terkait kata yang
ditulis pada kartu tersebut dengan warnawarna yang semarak. Kartu mana yang lebih
menarik buat siswa?
6. Kemampuan Guru Menggunakan Media Pembelajaran.
Sebagus apapun media, misalnya media pembelajaran interaktif berbasis komputer, tentu
tidak akan efektif bila guru sendiri memiliki keterbatasan dalam hal kemampuan
menggunakannya. Media pembelajaran yang dipilih harus dapat digunakan oleh guru
dengan baik. Sebenarnya kendala kemampuan guru dalam mengoperasikan suatu media
pembelajaran dapat saja diatasi apabila guru yang bersangkutan memiliki kemauan untuk
belajar menggunakan media pembelajaran tersebut.
7. Alokasi Waktu.
Isu ketersediaan waktu dalam pembelajaran memang sangat krusial. Guru selalu dikejar
waktu untuk menyelesaikan tuntutan kurikulum. Oleh karena itu, penggunaan media
pembelajaran yang notabene efektif untuk mencapai tujuan pembelajaran, mempunyai
relevansi yang baik dengan materi pelajaran, dan berbagai kelebihan lainpun kadang-
kadang terpaksa harus dikesampingkan bilamana alokasi waktu menjadi pertimbangan
yang penting. Akan tetapi ketersediaan waktu seringkali bisa disiasati dengan berbagai
cara berdasarkan pengalaman yang telah dimiliki oleh guru.
8. Fleksibelitas (kelenturan) Media Pembelajaran.
Prinsip pemilihan media pembelajaran berikutnya adalah fleksibelitas. Media
pembelajaran yang dipilih oleh guru untuk kegiatan belajar mengajar di kelasnya
seharusnya memiliki fleksibelitas yang baik. Media pembelajaran itu dikatakan
mempunyai fleksibelitas yang baik apabila dapat digunakan dalam berbagai situasi.
Kadangkala, saat proses pembelajaran berlangsung terjadi perubahan situasi yang
berakibat tidak dapat digunakannya suatu media pembelajaran. Contoh media
pembelajaran yang menggunakan sumber energi untuk pengoperasiannya kadangkala
justru dapat menghambat kegiatan pembelajaran yang sedang berlangsung bila aliran
listrik mati.
9. Keamanan Penggunaan Media Pembelajaran.
Bagi anak-anak SD atau TK, kadangkala guru harus hati-hati memilih media
pembelajaran. Ada media pembelajaran yang kalau tidak hati-hati dalam penggunaannya
dapat mengakibatkan kecelakaan atau siswa terluka. Media pembelajaran yang dipilih
haruslah media pembelajaran yang aman bagi mereka sehingga hal-hal yang tidak
diinginkan saat kegiatan pembelajaran sedang berlangsung tidak terjadi. Contoh media
pembelajaran di SD yang kurang aman misalnya penggunaan alat-alat yang mudah
terbakar, tajam (mudah melukai) atau panas, atau bahan-bahan kimia bersifat korosif.
10.Kualitas Teknis Media Pembelajaran Media pembelajaran, seringkali harus dirawat
dengan dengan baik. Perawatan media pembelajaran dapat mempengaruhi kualitas teknis
media. Kualitas teknis media pembelajaran juga dapat ditentukan oleh kualitas produksi
media oleh suatu produsen. Jika di sekolah tersedia media pembelajaran yang sejenis
tetapi diproduksi oleh beberapa produsen, maka sebaiknya guru memilih yang sekiranya
memiliki kualitas teknis terbaik, misal dari segi keterbacaan tulisan atau gambar,
komposisi warna, ketelitian alat, dan sebagainya.

Prinsip-prinsip dalam pemilihan media pembelajaran menurut Saud (2009: 97) adalah
sebagai berikut:
a. Tepat guna, artinya media pembelajaran yang digunakan sesuai dengan kompetensi dasar,
b. Berdaya guna, artinya media pembelajaran yang digunakan mampu meningkatkan
motivasi siswa,
c. Bervariasi, artinya media pembelajaran yang digunakan mampu mendorong sikap aktif
siswa dalam belajar.
Prinsip-prinsip media yang dipaparkan oleh Saud tersebut mengidentifikasikan bahwa media
yang tepat guna, berdaya guna, dan bervariasi dapat menjadi suatu media pembelajaran yang
baik. Isi media yang dirancang sesuai dengan desain pembelajaran dapat menjadikan media
berkualitas. Media yang berkualitas akan menumbuhkan ketertarikan bagi peserta didik untuk
belajar menggunakan media.
Berdasarkan pendapat para ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa prinsip-prinsip pemilihan
media harus diperhatikan dengan baik, sehingga dapat menghasilkan suatu media pembelajaran
yang menarik dengan materi yang tepat. Belajar menggunakan media pembelajaran menjadi
optimal. Media pembelajaran yang baik adalah media pembelajaran yang mampu membantu
siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran.

D. Macam-Macam Media Pembelajaran


Kalisifikasi dan pengelompokan media pembelajaran ini sangat beragam dan berbeda beda
antar ahli. Untuk lebih jelasnya simak berikut ini jenis-jenis media pembelajaran menurut para
ahli dan contohnya :

1. Menurut Djamarah, 2002:140)


a) Media auditif, yaitu media yang mengandalkan kemampuan suara saja (radio, kaset
rekorder).
b) Media visual, yaitu media yang hanya mengandalkan indera penglihatan karena hanya
menampilkan gambar diam (film, bingkai, foto, gambar, atau lukisa).
c) Media audiovisual yaitu media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar. Jenis
media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik.

2. Menurut Sadiman, (2008:28)


a) Media Grafis (media visual seperti gambar/foto, sketsa, diagram, bagan/chart, grafik,
kartun, poster, peta, dan globe.
b) Media Audio yang berkaitan dengan indera pendengaran (radio, alat perekam piata
magnetik, piringan laboratorium bahasa).
c) Media Proyeksi Diam (film bingkai (slide), film rangkai (film strip), media transparan,
film, televisi, video).

3. Menurut Heinich (dalam Widayastuti dan Nurhidayati, 2010)


a) Media cetak/teks
b) Media pameran/display
c) Media audio
d) Gambar bergerak/motion pictures
e) Multimedia
f) Media berbasis web atau internet

4. Menurut rudy Bretz (1971)


a) Media audio
b) Media cetak
c) Media visual diam
d) Media visual gerak
e) Media audio semi gerak
f) Media visual semi gerak
g) Media audio visual diam
h) Media audio visual gerak

5. Menurut Kemp dan Dayton dalam Kemendikbud (2013:3)


a) Media cetak
b) Media yang dipamerkan (displayed media)
c) Overhead transparency (OHP)
d) Rekaman suara
e) Slide suara dan film strip
f) Presentasi multi gambar
g) Video dan film
h) Pembelajaran berbasis komputer (computer based instruction)

6. Menurut Anderson (1976)


a) Audio (Kaset audio, siaran radio, CD, telepon)
b) Cetak (buku pelajaran, modul, brosur, leaflet, gambar)
c) Audio-cetak (kaset audio yang dilengkapi bahan tertulis)
d) Proyeksi visual diam : Overhead transparansi (OHT), film bingkai (slide)
e) Proyeksi audio visual diam (film bingkai slide bersuara)
f) Visual gerak (film bisu)
g) Audio visual gerak (film gerak bersuara, Video/VCD, Televisi)
h) Objek fisik (Benda nyata, model, spesimen)
i) Manusia dan lingkungan (guru, pustakawan, laboran)
j) Komputer (CAI)

Dengan melihat jenis jenis media pembelajaran menurut para ahli diatas, maka dapat
dismipulkan bahwa ada beberapa macam media pembelajaran seperti berikut ini :

1. Media Audio
Media audio berfungsi untuk menyalurkan pesan audio dari sumber pesan ke penerima pesan.
Media audio berkaitan erat dengan indra pendengaran. Dilihat dari sifat pesan yang diterima,
media audio dapat menyampaikan pesan verbal (bahasa lisan atau kata-kata) maupun non verbal
(bunyi-bunyian dan vokalisasi). Contoh media : radio, tape recorder, telepon, laboratorium
bahasa, dll.

2. Media Visual
Media visual adalah media yang hanya mengandalkan indra penglihatan. Media visual
menampilan materialnya dengan menggunakan alat proyeksi atau proyektor, karena melalui
media ini perangkat lunak (software) yang melengkapi alat proyeksi ini akan dihasilkan suatu
bias cahaya atau gambar yang sesuai dengan materi yang diinginkan. Pesan yang akan
disampaikan dituangkan kedalam bentuk-bentuk visual. Selain itu fungsi media visual juga
berfungsi untuk menarik perhatian, memperjelas sajian ide, menggambarkan fakta yang mungkin
dapat mudah untuk dicerna dan diingat jika disajikan dalam bentuk visual.
Media visual dibedakan menjadi dua yaitu media visual diam dan media visual gerak :

a) Media visual diam contohnya foto, ilustrasi, flashcard,gambar pilihan dan potongan
gambar, film bingkai, film rngkai, OHP, grafik, bagan, diagram, poster, peta, dan lain-
lain.
b) Media visual gerak contohnya gambar-gambar proyeksi bergerak seperti film bisu dan
sebagainya.

3. Media audio visual


Media audio visual merupakan media yang mampu menampilkan suara dan gambar. Ditinjau
dari karakteristiknya media audio visual dibedakan menjadi 2 yaitu:
a) Media audiovisual diam diantaranya TV diam, film rangkai bersuara, halaman
bersuara, buku bersuara.
b) Media audio visual gerak diantaranya film TV, TV, film bersuara, gambar bersuara,
dll.

4. Media serbaneka
Media serbaneka merupakan suatu media yang disesuaikan dengan potensi di suatu daerah, di
sekitar sekolah atau di lokasi lain atau di masyarakat yang dapat dimanfaatkan sebagai media
pengajaran.Contoh media serbaneka di antaranya adalah papan tulis, media tiga dimensi, realita,
dan sumber belajar pada masyarakat.
a) Papan (board) yang termasuk dalam media ini diantaranya : papan tulis, papan buletin,
papan flanel, papan magnetik, papan listrik, dan papan paku.
b) Media tiga dimensi diantaranya : model, mock up, dan diorama.
c) Realita adalah benda-benda nyata seperti apa adanya atau aslinya . contoh
pemanfaatan realita misalnya guru membawa kelinci, burung, ikan atau dengan
mengajak siswanya langsung ke kebun sekolah atau ke peternakan sekolah.
d) Sumber belajar pada masyarakat diantaranya dengan karya wisata dan berkemah

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Media pembelajaran adalah alat yang dapat membantu proses belajar mengajar sehingga
makna pesan yang disampaikan menjadi lebih jelas dan tujuan pendidikan atau pembelajaran
dapat tercapai dengan efektif dan efisien. Media pembelajaran sangat penting dalam proses
pembelajaran karena guru dapat menyampaikan materi kepada siswa menjadi lebih bermakna.
Guru tidak hanya menyampaikan materi berupa kata-kata dengan ceramah tetapi dapat
membawa siswa untuk memahami secara nyata materi yang di sampaikan tersebut.

Dengan adanya kemajuan teknologi informasi dan komunikasi maka guru dalam
memberikan materi pelajaran harus mengikuti kemajuan tersebut. Guru harus dapat
menggunakan media pembelajaran yang menarik, menyenangkan dan sesuai dengan kebutuhan
belajar siswa. Sehingga siswa dapat dengan mudah menerima pelajaran yang di berikan oleh
guru. tinjauan tentang landasan penggunaan media pembelajaran, antara lain landasan filosofis,
psikologis, teknologi, dan empiris.

B. Saran
Kami selaku penulis merasa bahwa makalah ini masih memiliki sangat banyak kekurangan,
baik dalam segi penulisan maupun dalam segi yang lainnya. Jadi kami sangat mengharapkan
kritik dan saran yang membangun dari teman-teman sekalian selaku pembaca. Dengan
menyelesaikan makalah ini semoga menambah keilmuan dalam beragama terlebih khusus
dengan materi “Media Pembelajaran”, semuanya membutuhkan proses agar lebih baik untuk
membangun dan menunjang keilmuan di masa mendatang.
DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, Ashar. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta : Raja Grafindo Persada

Asnawir dan Basyiruddin Usman, 2002. Media Pembelajaran Jakarta: Ciputat Pers.

Azhar. 2006. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Danim, Sudarbuan. 1995. Media Komunikasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Djamarah,  Syaiful Bahri dan Aswan Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:  Rineka
Cipta

Harjanto. 2002. Perencanaan pengajaran. Rineka cipta

Sudjana, Nana dan Ahmad Rivai. 2002. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo.

Sumiati, dkk. 2009. Metode Pembelajaran.  Bandung : Wahana Prima

Sundayana, Rustina. 2013. Media Pembelajaran Matematika Bandung : Alfabeta

S. Sadiman, Arie,. 2003. Media Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers

Sanjaya, Wina . 2010. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada
Media Group

Anda mungkin juga menyukai