Anda di halaman 1dari 23

PENGEMBANGAN MEDIA DAN SUMBER BELAJAR PKN

Diajukan untuk memenuhi Tugas Terstruktur


Mata Kuliah : Pembelajaran PKN di MI
Dosen Pengampu : Dr. H. Tamsik Udin, M.Pd

Disusun oleh :

Kelompok 10

Ayun Ainul Widad (2008107030)

Atiya Ningsih ( 2008107035 )

Kelas : PGMI B/6

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

IAIN SYEKH NURJATI CIREBON

2023 M/ 1444 H
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
kami Rahmat serta Hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini.
Sholawat serta salam selalu tercurah limpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW
yang telah menunjukan kita ke jalan yang benar.

Kami sangat bersyukur karena kami dapat menyelesaikan tugas terstruktur ini dalam
Mata Kuliah Pembelajaran di MI dengan tema “Pengembangan Media dan Sumber Belajar
PKN” dan di bimbing oleh Dosen pengampu kita bapak Dr. H. Tamsik Udin, M.Pd dengan
semaksimal mungkin.

Kami ucapkan terimakasih kepada semuanya yang telah ikut berperan dalam penulisan
makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semuanya.

Kami mengharapkan kritik dan saran agar kami bisa memperbaiki untuk tugas yang akan
datang. Kami mohon maaf jika banyak terjadi kesalahan dan kekurangan dalam penyusunan
makalah ini.

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................................ii

DAFTAR ISI..................................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................1

A. Latar Belakang......................................................................................................................1

B. Rumusan Masalah.................................................................................................................1

C. Tujuan Masalah....................................................................................................................2

BAB II.............................................................................................................................................3

PEMBAHASAN..............................................................................................................................3

A. Pengertian PKN....................................................................................................................3

B. Pengertian Media Pembelajaran...........................................................................................3

C. Sejarah Perkembangan Media Pembelajaran........................................................................5

D. Kedudukan Media dalam Proses Pembelajaran....................................................................6

E. Kriteria Pemilihan Media.....................................................................................................7

F. Klasifikasi Media Pembelajaran...........................................................................................8

G. Pentingnya Sumber Belajar................................................................................................12

H. Jenis-jenis Sumber Belajar PKN........................................................................................14

BAB III..........................................................................................................................................16

HASIL OBSERVASI....................................................................................................................16

BAB IV..........................................................................................................................................18

PENUTUP.....................................................................................................................................18

A. Kesimpulan.........................................................................................................................18

B. Saran...................................................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................19
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dengan seiring perkembangan zaman ilmu pengetahuan dan teknologi semakin
mendorong upaya pembaharua ndalam pemanfaatan hasil teknologi dalam proses
belajar. Oleh karena itu, tugas yang dilakukan oleh seorang guru atau pembelajar adalah
mampu menggunakan alat.
Alat yang disediakan oleh sekolah atau bahkan secara kreatif dan inovatif
mampu menggunakan alat yang murah dan efisien dalam pembelajaran. Kenyataan di
atas menuntut guru di dalam melaksanakan tugasnya sebagai perancang maupu pengelola
pembelajaran untuk memiliki keterampilan dalam menyusun rencana pengajaran maupun
melakukan interaksi dengan anak didik, mengelola kelas, menggunakan sumber belajar
termasuk di dalamnya menggunakan media pembelajaran. Untuk itu, guru yang
profesional memerlukan pemahaman mengenai ilmu yang mendasari profesinya.Sumber
belajar dan media belajar yang baik itu dapat bermafaat bagi peserta didik yang menuju
kearah yang positif. Sebagai seorang pendidik kita harus bisa menggunakan sumber dan
media pembelajarnyang baik agar sumber dan media dapat berjalan dengan baik sesuai
dengan tujuan pembelajaran. Sumber belajar dan media belajar yang baikterlalu
berlebihan, karena sumber belajar dan media pembelajaran yang baik dapat mendukung
proses pembelajaran agar berjalan sesuai yang diharapkan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari PKN?
2. Apa yang dimaksud dengan media pembelajaran?
3. Bagaimana kedudukan media pembelajaran dalam proses pembelajaran?
4. Apa saja kriteria media pembelajaran ?
5. Apa saja klasifikasi media pembelajaran ?
6. Bagaimana peran pentingnya sumber belajar ?
7. Apa saja jenis-jenis sumber belajar dalam PKN ?

1
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui pengertian dari PKN?
2. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan media pembelajaran?
3. Untuk mengetahui bagaimana kedudukan media pembelajaran dalam proses
pembelajaran?
4. Untuk mengetahui apa saja kriteria media pembelajaran ?
5. Untuk mengetahui apa saja klasifikasi media pembelajaran ?
6. Untuk mengetahui bagaimana peran pentingnya sumber belajar ?
7. Untuk mengetahui apa saja jenis-jenis sumber belajar dalam PKN ?

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian PKN
Menurut Nu‟man Somantri dalam Dikti (2014:7), pendidikan kewarganegaraan
adalah program pendidikan yang berintikan demokrasi politik yang diperluas dengan
sumber-sumber pengetahuan lainnya, pengaruhpengaruh positif dari pendidikan sekolah,
masyarakat, dan orang tua, yang kesemuanya itu diproses guna melatih para siswa untuk
berfikir kritis, analitis, bersikap, dan bertindak demokratis dalam mempersiapkan hidup
demokratis yang berdasarkan pancasila dan UUD 1945.
Menurut kurikulum berbasis kompetensi, PKn adalah mata pelajaran yang
memfokuskan pada pembentukan diri yang beragam dari segi agama, sosio-kultural,
bahasa, usia, dan suku bangsa untuk menjadi warga Negara yang cerdas terampil, dan
berkarakter yang diamanatkan oleh (Nurrita, 2018) pancasila dan UUD 1945 (Latifah,
2019)
B. Pengertian Media Pembelajaran

Pembelajaran merupakan proses komunikasi antara guru sebagai fasilitator


dengan siswa sebagai pembelajaran. Dalam komunikasi ada proses penyampaian pesan
(Message) dari komunikator kepada komunikan Dalam penyampaian pesan dari
komunikator kepada komunikan diperlukan saluran (media), agar Message trsebut dapat
tersalurkan secara efektif dan efisien.
Media berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk jamak dari kata medium,
yang berarti perantara atau pengantar, dengan kata lain media adalah perantara atau
pengatur pesan dari pengirim ke penerima. Media yang dirancang dengan baik dapat
merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan peserta didik sehingga dapat
mendorong terjadinya proses belajar pada diri peserta didik.
Terdapat beberapa pengertian mengenai media pembelajaran menurut para ahli
(dalam Sapriya, dkk. 2009, hlm. 132):
a. Schram (1977): teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan
pembelajaran.

3
b. Aect (1977); segala bentuk dan saluran yang dapat diperlukan untuk proses
penyaluran pesan.
c. Miraso (1989): segala sesuatu yang dapat diperlukan untuk menyalurkan pesan yang
dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian. dan kemauan siswa untuk belajar.
Pada dasarnya media pembelajaran merupakan segala bentuk atau saluran yang
dipergunakan untuk proses penyaluran informasi. Bahkan media pembelajaran dapat
berupa sesuatu yang dapat dipergunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian
dan kemampuan atau ketrampilan pebelajar sehingga dapat mendorong terjadinya proses
belajar.
Dengan menerapkan suatu media dalam pembelajaran bukan hanya akan
memudahkan guru dalam menyampaikan pembelajaran, namun juga akan membantu
siswa dalam menerima atau memahami suatu pembelajaran dengan mudahnya. Media
pembelajaran ini sangat mempengaruhi pembelajaran, siswa akan lebih tertarik dan
antusias ketika guru membawa atau menggunakan media pembelajaran, berbeda apabila
guru dalam meberikan penjelasan hanya dengan kotekstual dan lebih meminta siswa
untuk membayangkan apa yang sedang dipelajarinya.
Apalagi dalam suatu media pembelajaran tersebut siswa yang lebih dominan
dalam proses pembelajaran (Student Center), karena jika siswa yang mengalami sendiri
pembelajarannya maka siswa akan lebih mudah paham dan mengigat apa yang telah
dipelajarinya.
Media pembelajaran yang disusun dengan baik, memiliki manfaat atau nilai
praktis, yaitu:
1. Memvisualkan yang abstrak (animasi peredaran darah).
2. Membawa objek yang sukar didapat (binatang buas berbahaya).
3. Membawa objek yang terlal besar (gunung/pasar).
4. Menampilkan objek yang tidak dapat diamati mata (mikro organisme).
5. Mengamati gerakan yang terlalu cepat (jalannya peluru).
6. Memungkinkan berinteraksi dengan lingkungan.
7. Membangkitkan motvasi belajar.
8. Dapat disajikan dalam bentuk yang menarik dan variatif.
9. Mengatasi keterbatasan ruang dan waktu.

4
C. Sejarah Perkembangan Media Pembelajaran
Pada awal sejarah pendidikan, guru adalah satu-satunya sumber untuk
memperoleh pelajaran. Namun dalam perkembangan selanjutnya, sumber belajar itu
kemudian berkembang dengan adanya buku. Pada masa itu seorang tokoh bernama Johan
Amos Comenius yang tercatat sebagai orang pertama yang menulis buku bergambar yang
ditujukan untuk anak sekolah. Buku tersebut berjudulOrbis Sensualium Pictus (Dunia
Tergambar) yang diterbitkan pertama kali pada tahun 1657. Penulisan buku itu dilandasi
oleh suatu konsep dasar bahwa tidak ada sesuatu dalam akal pikiran manusia, tanpa
terlebih dahulu melalui penginderaan. Dari sinilah para pendidik mulai menyadari
perlunya sarana belajar yang dapat memberikan rangsangan dan pengalaman belajar
secara menyeluruh bagi siswa melalui semua indera, terutama indera penglihatan dan
pendengaran.
Pada mulanya media hanya dianggap sebagai alat bantu mengajar (teaching aids).
Alat bantu yang dipakai merupakan alat bantu visual, misalnya model, objek dan alat-alat
lain yang dapat memberikan pengalaman kongkrit, motivasi belajar serta mempertinggi
daya serap atau retensi belajar. Namun karena terlalu memusatkan perhatian pada alat
bantu visual kurang memperhatikan aspek desain, pengembangan pembelajaran
(instruction) produksi dan evaluasinya. Jadi dengan masuknya pengaruh teknologi audio
pada sekitar abad ke-20, alat visual untuk mengkongkritkan ajaran ini dilengkapi dengan
alat audio sehingga kita kenal dengan audio visual atau audio visual aids (AVA). Untuk
memahami peranan media dalam proses mendapatkan pengalaman belajar bagi siswa,
Edgar Dale melukiskannya dalam sebuah kerucut yang kemudian dinamakan Kerucut
Pengalaman Edgar Dale (Edgar Dale cone of experience).
Pada akhir tahun 1950 teori komunikasi mulai mempengaruhi penggunaan alat
bantu audio visual, yang berguna sebagai penyalur pesan atau informasi belajar. Pada
tahun 1960-1965 orang mulai memperhatikan siswa sebagai komponen yang penting
dalam proses belajar mengajar. Pada saat itu teori tingkah-laku (behaviorism theory) dari
B.F Skinner mulai mempengaruhi penggunaan media dalam pembelajaran. Dalam
teorinya, mendidik adalah mengubah tingkah-laku siswa. Teori ini membantu dan
mendorong diciptakannya 9 media yang dapat mengubah tingkah-laku siswa sebagai
hasil proses pembelajaran.

5
Pada tahun 1965-1970 pendekatan system (system approach) mulai
menampakkan pengaruhnya dalam kegiatan pendidikan dan kegiatan pembelajaran.
Pendekatan system ini mendorong digunakannya media sebagai bagian integral dalam
proses pembelajaran. Setiap program pembelajaran harus direncanakan secara sistematis.
Sekitar pertengahan abad ke–20, usaha pemanfaatan visual dilengkapi dengan
digunakannya alat audio, sehingga lahirlah alat bantu audio-visual. Sejalan dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), khususnya dalam bidang
pendidikan, saat ini penggunaan alat bantu atau media pembelajaran menjadi semakin
luas dan interaktif, seperti adanya komputer dan internet. Teknologi komputer adalah
sebuah penemuan yang memungkinkan menghadirkan beberapa atau semua bentuk
stimulasi di atas sehingga pembelajaran akan lebih optimal (Rohani, 2019).
D. Kedudukan Media dalam Proses Pembelajaran
Sumber belajar yang digunakan pengajar dan anak adalah buku- buku dan sumber
informasi, tetapi akan lebih jelas dan efektif jika mengajar menyertai dengan berbagai
media pembelajaran. Dalam pembelajaran PKN, mencari pentingnya adalah mencari dan
menentukan media pembelajaran. Dalam pembelajaran PKN, mencari dan menentukan
media dan sumber belajar sangat penting sebab bahan ajarnya sangat dinamis.
Dalam pembelajaran Kewarganegaraan dapat menggunakan berbagai macam
media yang mempunyai potensi untuk menambah wawasan dan konteks belajar serta
meningkatkan hasil belajar. Media pembelajaran memiliki fungsi yang sangat penting
karena media bisa dijadikan sebagai alat bantu yang dapat mempermudah proses
penerimaan materi pelajaran yang disampaikan pendidik dan sudah barang tentu akan
mempermudah pencapaian keberhasilan tujuan pembelajaran. Dalam hal ini peserta didik
lebih termotivasi dalam mempelajari materi bahasanMedia pengajaran yang dirancang
dengan baik dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan siswa, sehingga
dapat mendorong terjadinya proses kegiatan pada diri siswa. Disamping itu media dapat
membawakan pesan atau informasi belajar dengan keandalan yang tinggi yaitu dapat
diulang tanpa mengalami perubahan isi. Dengan begitu media sangat berpngaruh dan
penting sekali dalam proses pmbelajaran, dengan adanya media akan memudahkan siswa
dan guru ketika belajar, guru akan lebih mudah meaparkan suatu pembelajarannya,
sedangkan siswa akan lebih mudah memahami dan mengingat pembelajaran. Berbeda

6
dengan pembelajaran yang kontekstual atau tidak menggunakan media, siswa cenderung
lebih pasif dan guru hanya meminta siswa untuk membayangkan materi yang sedang ia
pelajari, dengan kelemahan bahwa setiap siswa memiliki karakteristik pemikiran yang
berbeda.
E. Kriteria Pemilihan Media

Media pembelajaran sangat berperan untuk keberhasilan proses belajar mengajar.


Peranan media pembelajaran terutama adalahuntuk membantu penyampaian materi
kepada siswa dalam proses pembelajaran. untuk mendapatkan kualitas media yang baik
agar dapat pengaruh yang signifikan dalam proses belajar mengajar, maka diperlukan
pemilihan dan perencanaan penggunaan media pembelajaran yang baik dan tepat.
Pemilihan media pembelajaran yang tepat ini menjadikan media pembelajaran efektif
digunakan dan tidak sia-sia jika diterapkan.
Menurut Wilkinson (dalam Nelly, 2011) ada beberapa kriteria yang perlu
diperhatikan dalam memilih media pemmbelajaran:
1. Tujuan pembelajaran
Media yang dipilih hendaknya menunjang tujuan pembelajaran yang
dirumuskan. Tujuan yang dirumuskan ini adalah kriteria yang paling cocok,
sedangkan tujuan pembelajaran ang lain merupakan kelenkapan dari kriteria utama.
2. Ketepatgunaan dalam memilih media
Jika materi yang akan dipelajari adalah bagian-bagian penting dari benda
makagambar seperti bagan dan slide yang akan digunakan. Apabila yang akan
dipelajari dalah aspek-aspek yang menyangkut gerak, maka media film atau video
akan lebih tepat. Menurut Wilkinson (dalam Nelly, 2011) mengemukakan bahwa
penggunaan bahan-bahan yang bervariasi menghasilkan dan meningkatkan
pencapaian akademik.
3. Keadaan siswa
Media akan efektif digunakan apabila tidak tergantung dari benda interindividual
antara siswa. Misalnya kalau siswa tergolong tipe auditif atau visual maka siswa yang
tergolong auditif dapat belajar dengan media visual sedangkan siswa yang tergolong
visual dapat juga belajar dengan menggunakan media auditif.
4. Ketersediaan waktu
7
Suatu media dinilai sangat tepat untuk mencapai tujuan pembelajaran,media
tersebut tidak dapat digunakan jika tidak tersedia Menurut Wilkinson (dalam
Nelly.2011) mengemukakan media merupakan alat mengajar dan belajar, peralatan
tersebut harus tersedia ketika dibutuhkan untuk memenuhi keperluan siswa dan guru
dalam proses pembelajaran.
5. Biaya
Biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh dan menggunakan media, hendaknya
benar-benar seimbang dengan hasil yang akan dicapai Dalam kaitannya dengan
pemilihan media pembelajaran yang sesuai dan tepat guna, kriteria yang paling utama
adalah media harus disesuaikan dengan tujuan pembelajaran atau kompetensi yang
ingin dicapai.Contohnya adalah bila tujuan atau kompetensi peserta didik bersifat
menghafalkan kata kata tentunya media audio yang tepat untuk digunakan. Jika
tujuan atau kompetensi yang dicapai bersifat memahami isi bacaan maka media cetak
yeng lebih tepat digunakan. Bila tujuan pembelajaran bersifat motorik (gerak dan
aktivitas), maka media film dan video bisa digunakan (Falahudin, 2014).

F. Klasifikasi Media Pembelajaran

Burton (dalam Nasution (dalam Sundawa, D., dkk. 2009. hlm. 138) "membagi
media berdasarkan pengalaman langsung dan pengalaman tak langsung." Pengalaman
langsung adalah sesuatu yang dialami oleh siswa secara langsung. Sedangkan
pengalaman tak langsung ialah pengalaman yang di dapat melalui pengamatan langsung
(suatu peristiwa yang dipentaskan), gambar (melihat video atau film, foto), lukisan (peta,
grafik, dll), berdasarkan bahasa dan berdasarkan lambang Jenis media yang dapat
dikembangkan dalam pembelajaran PKn (Pendidikan Kewarganegaraan) diantaranya:

1. Hal-hal yang bersifat visual, seperti diagram, matrik, gambar, flip chart, flannel, data
dan lain-lain.
2. Suara (audio) baik suara guru ataupun suara kaset.
3. Suara yang disertai visualisasi (audio-visual) seperti tayangan televisi, film, video,
dan sebagainya.
4. Hal-hal yang bersifat materil, seperti model-model, benda contoh dan lain-lain.

8
5. Gerak, sikap dan perilaku seperti simulasi, bermain peran, dan lain-lain.
6. Barang cetakan seperti buku, surat kabar, majalah, jurnal, dan brosur
7. Peristiwa atau cerita kasus yang mengundang dilema moral (Nurrita, 2018).

Media-media di atas dapat dijelaskan sebagai berikut.


1. Media visual.
Media visual merupakan media yang dapat dilihat oleh indera penglihatan.
Secara garis besar media dikelompokkan sebagai berikut. Media visual diam, yang
digolongkan menjadi:
a. Media gambar datar, misalnya foto, buku, ensiklopedia, majalah, surat kabar,
buku referensi dan hasil cetakan lain, gambar ilustrasi, gambar,kliping.
b. Media proyeksi diam, misalnya film bingkain/slides, film rangkai film strip,
transparansi, mikrofis, overhead projector.
c. Media grafis atau carta, misalnya grafik, bagan, diagram, sketsa, poster, gambar
kartun, peta dan globe.
d. Media visual yang bergerak, misalnya film bisu. Unduh
Adapun penjelasan beberapa media visual yaitu:
a. Gambar
Gambar adalah media yang sering digunakan karena mudah didapatkan. Media
gambar ini akan lebih menarik jika berwarna. Pemilihan gambar disesuaikan dengan
materi dan tujuan pembelajaran. Ukuran gambar pun harus diperkirakan agar efektif.
b. Foto
Media foto tidak jauh berbeda dengan gambar. Foto digunakan untuk
mendapatkan gambaran yang nyata, menjelaskan ide, dan menunjukkan objek
(benda) yang sebenarnya. Foto ini media yang lebih konkret daripada buku bacaan.
c. Slide, film strip, film gerak
Slide dan film strip adalah gambar film transparan yang ditayangkan secara
"diam" dengan menggunakan proyektor film slide dan film strip. Media ini sangat
mudah pengoperasiannya. Kesulitan yang biasa dihadapi dalam penggunaan media ini
adalah ruang kelas yang tidak mendukung penggunaan media ini sebab dibutuhkan
ruang yang gelap.
d. Media diagram, chart, grafis

9
Diagram dapat disusun untuk menjelaskan suatu peristiwa tertentu. Akan
banyak petunjuk tentang hubungan antar peristiwa serta distribusinya. Jika dalam
chart dapat digambarkan berupa gambaran tentang silsilah suatu tokoh atau alur
waktu suatu periode pemerintahan dan suatu "flow chart" untuk memberikan petunjuk
suatu alur organisasi suatu pemerintahan yang pernah berlaku. Chart yaitu gambar
yang menginformasikan hubungan, misalnya kronologis, jumlah, hierarki. Sedangkan
grafis biasanya menyajikan bentuk visual dari sejumlah angka yang diwakili oleh
bentuk visualnya seperti garis, batang, gambar orang. dsb.
e. Transparansi dan Overhead Projector (OHP)
Transparansi dibuat dengan cara menulisis plastik transparansi. Transparansi
juga memerlukan proyektor, sebagaimana film bingkai dan film strip. Proyektor yang
digunakan disebut overhead projector.
f. Kliping
Guntingan potongan gambar atau tulisan yang diperoleh dari berbagai sumber
seperti dari majalah, surat kabar, buku, kalender,katalog, iklan dan poster disebut
dengan kliping.
g. Poster
Poster pada dasarnya bersifat simbolik dan dirancang untuk memberi pesan
dengan cepat dan ringkas Poster yang baik biasanya berwarna, menyajikan ide
tunggal, tulisan jelas, kaya dengan variasi, lugas, dan terkadang mengandung
pernyataan yang berlebihan. Guru dapat menggunakan media ini untuk
menyimpulkan suatu unit bahasan tertentu ataupun pembahasan unit tertentu.
Misalnya poster tentang dampak pelanggaran HAM, ajakan memilih calon partai
politik tertentu, dan sebagainya.
h. Gambar kartun dan karikatur
Gambar kartun dan karikatur adalah gambar imajinatif yang menggunakan
simbol-simbol tertentu dan terkadang agak berlebihan untuk menggambarkan orang
atau situasi tertentu Gambar kartun biasanya memuat esensi pesan dalam gambar
yang sederhana, tidak rinci, menggunakan simbol-simbol dan karakter yang mudah
dikenal. Pembelajaran yang dapat menggunakan gambar karikatur, misalnya

10
pembahasan tentang hutan yang gundul, korupsi kolusi dan nepotisme (KKN),
kegiatan pedagang asongan atau petani pada waktu musibah banjir, dan sebagainya
2. Media Audio
Media Audio berfungsi untuk menyalurkan pesan audio dari sumber ke
penerima pesan. Media audio ini berkaitan erat dengan indera pendengaran. Macam-
macam media yang termasuk ke dalam media audio ialah:
a. Radio
Siaran audio dapat membantu siswa untuk meningkatkan komunikasi audio,
membuat suasana belajar lebih hidup dan meningkatkan kemampuan siswa dalam
mengapresiasi kejadian yang disiarkan. Apabila jadwal siaran acara radio sesuai
dengan jadwal jam pelajaran PKn, acara tersebut dapat langsung dimanfaatkan.
Misalnya pembacaan tentang prosentase perolehan suara dalam pemilu atau
pemilihan kepala daerah secara langsung, nama-nama menteri yang baru dilantik
nama-nama partai politik peserta pemilu, dan sebagainya
b. Tape Recorder, Pita Suara, dan Piringan Hitam
Kegunaan media ini hampir sama dengan media radio, yaitu meningkatkan
komunikasi audio, meningkatkan suasana belajar dan melatih daya apresiasi siswa
Pita suara (kaset audio) dapat dipakai untuk merekam suara khas. Misalnya untuk
menggambarkan hiruk pikuk di pasar, keramaian waktu panen di suatu daerah
atau upacara tradisional yang khas.
3. Media Audio-Visual
Media Audio-Visual merupakan gabungan antara media audio dan media visual,
misalnya slide, dan film rangkai yang disertai dengan suara. Media ini lebih efektif
dibandingkan dengan kedua media sebelumnya. Ditinjau dari sifatnya, media audio
visual dibedakan menjadi dua yaitu:
a. Media audio visual diam: televisi diam, slide dan suara, film rangkai dan suara,
buku dan suara.
b. Media audio visual gerak: video, CD, film rangkai dan suara, televisi.
Beberapa media audio visual dapat dijelaskan sebagai berikut.
1) Siaran televisi

11
Televisi di Indonesia sudah digunakan untuk pendidikan. Tinggal memilih
acara yang relevan dengan PKn. Pada saat ini guru dihadapkan pada berbagai
pilihan stasiun televisi yang masing-masing mempunyai jenis acara yang berbeda-
beda, yaitu TVRI, TV swasta, dan jaringan TV luar negeri. Dengan demikian guru
mempunyai kesempatan sekaligus tantangan untuk dapat memilih dan
memanfaatkan program siaran yang relevan dengan tujuan pembelajaran yang
hendak dicapai.
2) Film
Film memberikan sumbangan yang besar bagi pembelajaran PKn Film
memberikan kepada siswa pengalaman belajar dan dapat membantu menampilkan
waktu berabad-abad (film sejarah atau peristiwa bersejarah) dan tempat yang
berjarak ribuan kilometer di mana siswa dapat melihat tempat, orang peristiwa
yang tidak mungkin dilihatnya dengan cara lain.
3) Video dan Compact Disc
Seperti halnya film dan televisi, video tape atau pita video dan CD dapat
pula menyajikan pesanaudio visual gerak untuk hal-hal yang nyata maupun fiktif.
Dalam penggunaannya video dan CD memerlukan player dan televisi. Itu
sebabnya mengapa banyak guru yang belum menggunakan video dan CD karena
jangkauannya terbatas, peralatannya cukup mahal, dan kurang praktis.
G. Pentingnya Sumber Belajar

Seorang guru harus memiliki kompetensi yang utama yaitu pedagogik,


kepribadian, sosial, dan kepribadian. Salah satu yang harus dikuasai dalam kompetensi
yang mendukung mata pelajaran yang diampu. Untuk menguasai hal tersebut khususnya
menguasai materi pembelajaran guru dituntut mahir memilih dan menggunakan sumber
belajar yang bervariasi dan memadai.
Dengan demikian berkembangnya berbagi pendekatan dan model pembelajaran
yang pada intinya menekan pada aktivitas dan kreativitas siswa, guru dituntut untuk
memfasilitasi berbagai kemudahan belajar siswa diantaranya memberikan informasi dan
menggunakan sumber belajar baik buku cetak maupun sumber belajar lainnya seperti
media massa dan media elektronik. Kekeliruan yang sering dilakukan guru dilapangan
adalah hanya menggunakan buku teks atau paket yang hanya satu-satunya dijadikan
12
sumber bahan ajar Padahal realitas kehidupan dimasyarakat dan berita media cetak dan
elektronik merupakan sumber belajar yang lebih aktual dibandingkan dengan isi buku
teks atau paket. Buku teks atau paket akan mudah ketinggalan informasi baru khususnya
informasi yang berkenaan dengan politik ketatanegaraan yang saat ini sedang mengalami
perubahan yang mendasar. Oleh karena itu, kita dituntut untuk aktif dan kreatif mencari
informasi baru yang diperoleh dariberbagai media massa baik media cetak Maupun
elektronik yang relevan dengan materi pokok yang akan disampaikan. Misalnya ketika
akan membahas materi pokok kedaulatan rakyat dan system politik khususnya yang
berkaitan dengan contoh-contoh pemyimpangan pelaksanaan pemilihan umum atau
pemilihan kepala daerah yang sedang terjadi, kita dapat mengkaji dari berita surat kabar
dan siaran atau diskusi dalam televise. Demikian pula dalam membahas budaya
demokrasi dapat diperkaya dengan mengambil sumber dari kehidupan masyarakat.
Dengan demikian sumber belajar tidak cukup hanya dari buku teks atau paket,
tetapi harus dilengkapi dengan sumber-sumber lain. Bahkan nasution (1992)
mengemukakan bahwa sumber-sumber belajar bisa diperoleh dari masyarakat dan
lingkungan berupa manusia, museum, organisasi, dan lain-lain bahan cetakan,
perpustakaan, alat audio visual. dan sebagainya.
PKN merupakan mata pelajaran yang digunakan Sebagai wahana untuk
mengembangkan dan melestarikan nilai-nilai luhur dan moral tersebut diwujudkan dalam
bentuk prilaku kehidupan sehari-hari siswa, baik sebagai individu maupun sebagai
anggota masyarakat dan mahluk ciptaan tuhan yang maha esa. Melihat kenyataan tersebut
sudah barang tentu tekanan mata pelajaran pkn ini bukan hanya pada aspek kognitif
(civic knowledge) belaka, akan tetapi justru harusmemperhatikandimensiketerampilan
(civic skill) dan pembinaan watak kewarganegaraan (civic diposition). Namun demikian
dengan pelaksanaannya tidak berarti meninggalkan aspek kognitif karena sebagaimana
dinyatakan oleh A.Azis wahab (1989) bahwa ketgamatra itu tidaklah berdiri sendiri
Selain itu hubungan ketiga matra tersebut sangatlah crat, karena saling berinteradiasi,
sebab yang satu tidak dapat terjadi tanpa adanya unsur kedua lainnya.
Untuk terjadinya saling keterkaitan dan interaksi tersebut. Model komunikasi
PKN bukan hanya sekedar satu atau dua arah Tetapi harus multiarah, dalam arti pada saat
pembelajaran berlangsung peserta didik diberi kesempatan untuk saling menanggapi

13
terhadap materi yang diberikan guru juga terhadap masukan-masukanyang berupa
pertanyaan pendapat dan sanggahan peserta didik lainnya. Dengan demikian suasana
kelas akan benar-benar hidup.
Dalam pembelajaran PKN tidak kalah pentinya mencari dan menentukan sumber
belajar sebab bahan ajarnya sangat dinamis sesuai dinamika perkembangan kehidupan
sosial politik yang terjadi saat ini.
H. Jenis-jenis Sumber Belajar PKN

Dalam pembelajaran PKN kita dapat menggunakan sumber belajar yang diperoleh
dari media cetak seperti buku, majalah, surat kabar, jurnal, media elektronik seperti
internet, siaran TV, radio, film dan manusia (narasumber) baik tokoh masyarakat dan
pakar di bidang tertentu maupun pejabat di suatu instansi/organisasi. Pemanfaatan
sumber-sumber belajar tersebut akan lebih memperkaya bahan ajar yang diuraikan dalam
buku paket tersebut. Disamping akan meningkatkan gairah belajar siswa, A.Kosasih
Djahiri (1990) menegaskan bahwa diantara sumber belajar penting dalam PKN adalah:
1. Buku paket/ acuan resmi
2. Sumber formal perundangan
3. Bahan/publikasi / informasi instansi resmi (deppen, perpustakaan, dan lain-lain)
4. Buku / literatur keilmuan
5. Kitab suci
6. Kehidupan rill, adat, ipolek sosbud hankam, lingkungan sekitar, daerah, nasional dan
internasional.
Sumber belajar lain yang tidak lepas dari kehidupan siswa adalah sumber
masyarakat. Menurut nasution (didaktik. 1986:133) sekolah tidak lepas dari masyarakat,
karena sekolah didirikan oleh masyarakat untuk mendidik anak menjadi warganegara
yang berguna dalam masyarakat. Disamping itu masyarakat atau lingkungan dapat pula
merupakan laboratorium dan sumber yang penuh kemungkinan untuk memperkaya
pembelajaran.
Ada beberapacara yang dapat dilakukan guru untuk menggunakan sumber
masyarakat setempat dalam pembelajaran pendidikan kewarganegaraan yaitu:

14
1. Membawa sumber lain dari masyarakat kedalam kelas untu kepentingan
pembelajaran. Sumber-sumber tersebut dapat berupa narasumber atau benda-benda
yang berkaitan dengan bahan ajar.
2. Mengunjungi langsung anggota anggota atau tokoh-tokoh masyarakat ditempat
mereka tinggal.
Untuk itu siswa diberi penjelasan lebih dahulu tentang tujuan kunjungan itu dan mereka
harus menyiapkan sejumlah pertanyaan pertanyaan yang bisa mereka ajukan
(wawancara) Pertimbangan yang perlu diperhatikan dalam pemilihan narasumber yaitu:

1. Narasumber perlu mempunyai sesuatu pesan bagi anak-anak


2. Narasumber diundang karena pengetahuan khusus yang dimilikinya
3. Narasumber diundang menyampaikan sajian secara jelas. Sejalan yang efektif dapat
mendorong tumbuhnya perhatian.
4. Narasumber adalah mereka yang tertarik pada anak-anak

I.

15
BAB III

HASIL OBSERVASI

Nama nara sumber : Ibu H. Rosmiyasih, M.Pd

Tempat wawancara : Ruang Kantor Guru SDN Palandakan 2

Guru kelas : kelas 4

Hari, tanggal : Jum’at, 8 April 2023

No Pertanyaan Jawaban

1. Materi apa saja yang ibu ajarakan di kelas 4? Di kelas 3 itu tentang pemerintahan
pusat dan tema dua tentang
globalisasi

2. Metode apa yang ibu gunakan ? Untuk metodenya menggunakan


metode ceramah, diskusi dan
sebagainya.

3. Apakah dalam pembelajaran menggunakan media? Dalam pembelajaran menggunakan


media seperti peta, globe.

4. Bagaimana hasil pembelajaran dengan Untuk pembelajaran menggunakan


menggunakan media? media hasil pembelajarannya berhasil
dan siswa mudah paham.

5. Apakah ada perbedaan pembelajaran tentunya ada karena menggunakan


menggunakan media dan tidak menggunakan media siswa itu selalu aktif dalam
media? pembelajaran sedangkan kalo tidak
pake media siswa mudah bosan

16
6. Apakah ada siswa yang mengeluh dengan tidak ada,karena yaitu kita pake
pembelajaran PKN? media dan anak anak juga mengikuti
pembelajaran dengan baik.

7. Apakah pembelajaran itu penting bagi peserta Penting, karena belajar PKN itu
didik? mencakup banyak pembelajaran
seperti norma norma,Pancasila dan
lain lain

8 Sumber belajar apa yang digunakan ibu dalam Sumber belajar PKN menggunakan
melakukan pembelajaran PKN buku pegangan guru dan siswa serta
dari internet.

17
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan
Seorang guru harus memiliki kompetensi yang utama yaitu pedagogik,
kepribadian, sosial, dan kepribadian. Salah satu yang harus dikuasai dalam kompetensi
yang mendukung mata pelajaran yang diampui.
Dengan demikian sumber belajar tidak cukup hanya dari buku teks atau paket,
tetapi harus dilengkapi dengan sumber- sumber lain. Bahkan nasution (1992)
mengemukakan bahwa sumber-sumber belajar bisa diperoleh dari masyarakat dan
lingkungan berupa manusia, museum, organisasi, dan lain-lain bahan cetakan,
perpustakaan, alat audio visual, dan sebagainya.
Pada dasarnya media pembelajaran merupakan segala bentuk atau saluran yang
dipergunakan untuk proses penyaluran informasi. Bahkan media pembelajaran dapat
berupa sesuatu yang dapat dipergunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian
dan kemampuan atau ketrampilan pebelajar sehingga dapat mendorong terjadinya proses
belajar.
B. Saran
Sebagai calon guru, kita dituntut untuk bisa melatih kreatifan diri untuk membuat
media-media berdasarkan materi yang diajakarkan pada siswa.

18
DAFTAR PUSTAKA

Sapriya, dkk. (2009). Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Bandung: UPI PRESS.


Wedya, N. (2011), Kriteria Pemilihan Media dalam Proses Pembelajaran. [Online].
Diakses dari: https://nellywedya.wordpress.com/bahan- ajar praktek-media-
pembelajaran/kriteria-pemilihan-media-dalam-proses- pembelajaran/

Falahudin, I. (2014). Pemanfaatan Media dalam Pembelajaran. 4, 104–117.

Latifah, N. U. R. (2019). PKn SD P E M B E L A J A R A N.

Nurrita. (2018). Pengembangan Media Pembelajaran untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa.
Misykat, 03(01), 171–187.

Rohani. (2019). media pembelajaran.

19

Anda mungkin juga menyukai