Anda di halaman 1dari 26

MEDIA GRAFIS

Disusun untuk memenuhi tugas kelompok

Mata Kuliah : Sumber dan Media Pembelajaran AUD

Dosen Pengampu : Rohani, S.Ag, M.Pd

Rizky Fadila (0308192067)

Yuliana Andini (0308191020)

Sindi Fauziah (0308193142)

Pendidikan Islam Anak Usia Dini

Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan keguruan

Universitas Islam Negeri Sumatera Utara

MEDAN

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT. Atas segala rahmatnya sehingga makalah ini
tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami juga mengucapkan terimakasih atas bantuan dari Ibu
Rohani, S.Ag, M.Pd yang telah memberikan bantuan kepada kami baik materi maupun
pemikirannya.

Dan harapan kami sehingga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca, untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi
makalah agar menjadi isi lebih baik lagi.

Karena keterbasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Medan, 8 Juli 2021

Pemakalah

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................1
A. Latar Belakang........................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...................................................................................................................1
C. Tujuan Masalah.......................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................................3
A. Pengertian Media Grafis.........................................................................................................3
B. Klasifikasi Media Grafis.........................................................................................................4
C. Kelebihan dan Kekurangan Media Grafis...............................................................................6
D. Fungsi dan Tujuan Media Grafis.............................................................................................7
BAB III PENUTUP.........................................................................................................................9
A. Kesimpulan.............................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................10

ii
iii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong upaya-upaya


pembaharuan dalam pemanfaat hasil-hasil teknologi dalam proses belajar. Para pendidik dituntut
agar mampu menggunakan media yang dapat disediakan oleh sekolah dan tidak tertutup
kemungkinan bahwa media tersebut sesuai dengan perkembangan dan tuntutan zaman.

Berbagai macam media pembelajaran merupakan salah satu faktor penunjang yang penting
dalam proses peningkatan belajar. Ada dua unsur yang amat penting dalam pembelajaran yaitu
metode mengajar dan media pengajaran. Perkembangan teknologi juga sangat berperan penting
dalam proses pembelajaran serta penggunaan alat bantu sangat membantu aktivitas proses belajar
mengajar di kelas terutama peningkatan prestasi belajar siswa atau mahasiswa. Penggunaan
media pengajaran turut menentukan keberhasilan dan meningkatkan kualitas pembelajaran.
Media memiliki kekuatan positif yang mampu membuat proses pembelajaran lebih kreatif dan
dinamis.

Saat ini peran media sangat dibutuhkan dalam proses pembelajaran, media bukan hanya
sekedar alat bantu tetapi sudah merupakan bagian yang penting dalam sistem pendidikan dan
pembelajaran. Untuk itu para guru dituntut agar mampu menggunakan alat-alat yang dapat
disediakan oleh sekolah, dan tidak tertutup kemungkinan bahwa alat-alat tersebut sesuai dengan
perkembangan dan tuntutan zaman.

Tujuan pembelajaran tidak akan berjalan baik tanpa adanya penilaian hasil pembelajaran
yang tepat dan sesui dengan karakter materi ajar. Karena sebuah penilaian yang baik
memerlukan sebuah analisis yang akurat dan pengolahan yang tepat dan efektif.

Untuk dapat menjalankan proses pembelajarn dengan baik sampai dengan penilaian dan
evaluasi memerlukan media yang tepat dalam pelaksanaanya. Salah satu media yang digunakan
adalah media grafis. Media grafis termasuk media visual. Sebagaimana media lain media grafis
juga mempunyai beberapa fungsi diantaranya menyalurkan pesan dari sumber ke penerima
pesan. Dalam penerima pesan, banyak di tuangkan dalam bentuk simbol-simbol komunikasi
visual. Simbol-simbol tersebut perlu dipahami benar artinya agar proses penyampaian pesan
dapat berhasil dan efisien, serta untuk definisi tersebut dipadukan dengan pengertian praktis,

1
maka grafis sebagai media, dapat mengkomunikasikan fakta-fakta dan gagasan-gagasan secara
jelas.

Pengungkapan itu bisa berbentuk diagram, sketsa atau grafik. Kata-kata dan angka-angka
dipergunakan sebagai judul dan penjelasan kepada grafik, bagan, diagram, poster kartun dan
komik. Sedangkan sketsa, lambang, dan bahkan foto dipergunakan pada media grafis untuk
mengartikan fakta, pengertian dan gagasan yang pada hakikatnya penyampaian presentasi grafis.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Media pembelajaran atau alat pembelajaran ?
2. Apa saja Media dan Alat Pembelajaran Matematika Anak Usia Dini ?
3. Apa saja Media dan Alat Pembelajaran Sains Anak Usia Dini ?
4. Apa yang dimaksud dengan Media Grafis ?
5. Bagaimana klasifikasi Media Grafis ?
6. Bagaimana kelebihan dan kekurangan Media Grafis ?
7. Bagaimana fungsi dan tujuan Media Grafis ?

C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui pengertian media pembelajaran atau alat pembelajaran
2. Untuk mengetahui apa saja Media dan Alat Pembelajaran Matematika Anak Usia Dini
3. Untuk mengetahui apa saja Media dan Alat Pembelajaran Sains Anak Usia Dini
4. Untuk mengetahui pengertian Media Grafis
5. Untuk mengetahui klasifikasi Media Grafis
6. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan Media Grafis
7. Untuk mengetahui fungsi dan tujuan Media Grafis

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Media Pembelajaran dan Alat Pembelajaran


Kata "media" adalah bentuk jamak dari "medium", yang berasal dari bahasa latin "medius",
yang berarti "tengah". Dalam bahasa Indonesia, kata "medium" bisa diartikan sebagai "antara"
atau "medium". Jadi pengertian media cenderung berarti menyampaikan atau meneruskan
informasi (pesan) dari sumber informasi (penyedia pesan) kepada penerima pesan atau informasi
tersebut. Pengertian ini berarti sama dengan pernyataan yang diungkapkan dalam AECT Task
Force (1977) yaitu media adalah segala bentuk dan saluran yang dapat digunakan dalam suatu
proses penyajian informasi. Alat peraga atau alat peraga dalam penggunaannya masih menuntut
manusia (guru) untuk menyampaikan pesan atau informasi dengan mengikuti tujuan
pembelajaran sedangkan media pembelajaran dapat digunakan secara mandiri karena memuat
pesan atau mengandung informasi dengan mengikuti tujuan pembelajaran yang ditentukan tanpa
harus melibatkan manusia (guru) lagi. Dengan kata lain, alat bantu merupakan bagian dari media

3
pembelajaran. Roza dkk. (2018) mengemukakan bahwa alat peraga merupakan media
pembelajaran yang memuat atau mengusung ciriciri konsep yang dipelajari.1

Proses pendidikan dan pembelajaran anak usia dini harus dilaksanakan untuk memberikan
makna, konsep melalui pengalaman nyata (Dhieni, Hartati, & Wulan, 2019). Pengalaman nyata
memungkinkan anak-anak untuk melakukan aktivitas secara maksimal, rasa ingin tahu dan
pendidik sebagai fasilitator. Posisi guru dalam PAUD lebih mengarah pada pembinaan, tidak
hanya sekedar mengajar, khususnya di bidang media komputer. Orang tua juga harus memiliki
keyakinan positif tentang penggunaan komputer, terutama untuk meningkatkan perkembangan
pendidikan dan kesadaran teknologi serta mempengaruhi hubungan antara penggunaan komputer
anak dan karakteristik diri anak (Hadzigianni & Margetts, 2014; Davis, 2014). Di negara-negara
Eropa, anak-anak lebih banyak menggunakan teknologi digital seperti komputer, tablet, dan
gadget lainnya (Palaiologou, 2016).2

Menurut Hamidjojo yang dimaksud media ialah semua bentuk perantara yang dipakai orang
penyebar ide, sehingga gagasan itu sampai kepada penerima. Sedangkan, McLuhan memberikan
batasan yang intinya bahwa media sarana yang disebut saluran, karena pada hakekatnya media
telah memperluas dan memperpanjang kemampuan manusia untuk merasakan, mendengar dan
melihat dalam batas jarak dan waktu tertentu, kini dengan bantuan media batas-batas itu hampir
menjadi tidak ada.

Dan selanjutnya Blacks dan Horalsen berpendapat, media adalah saluran komunikasi atau
medium yang digunakan untuk membawa atau menyampaikan suatu pesan, di mana medium itu
merupakan jalan atau alat dengan mana suatu pesan berjalan antara komunikator ke komunikan.3

Beberapa pengertian media menurut para ahli akan diberikan sebagai berikut:

 Gerlach dan Ely mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah
manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu
memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Dalam pengertian ini guru, teks, dan
lingkungan sekolah merupakan media. Secara lebih khusus pengertian media dalam proses
belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, fotografis, atau elewktronis
untuk menangkap, memproses dan menyusun kembali informasi visual atau verbal.
 AECT memberikan batasan tentang media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan
untuk menyampaikan pesan atau informasi.
 Menurut Fleming ( 1987: 234 ) adalah penyebab atau alat yang turut campur tangan dalam
dua pihak dan mendamaikannya. Dengan istilah mediator media menunjukkan fungsi atau

1
Zuhri D, Maimunah, Putri Yuanita, The Development of Math Learning Tools for Elementary Based on 2013
Curriculum in Coastal Area, Journal of Educational Science Vol. 4 No.1, 2020, hlm 135
2
Ali Taufik, dkk, Parental Perspectives on the Excellence of Computer Learning Media in Early Childhood
Education, Journal Pendidikan Usia Dini Vol.13 No. 2 2019, hlm 356
3
Glenda Anthony, Mathematics Education in the Early Years, Journal Contemporary Issue in Early Childhood
Vol.10 No. 2, 2—9, hlm 109

4
perannya, yaitu mengatur hubungan yang efektif antara dua pihak utama dalam proses
belajar- siswa dan isi pelajaran. Ringkasnya, media adalah alat yang menyampaikan atau
menghantarkan pesan-pesan pengajaran.
 Heinich dan kawan-kawan (1982) mengemukakan istilah medium sebagai perantara yang
mengantar inforamasi antara sumber dan penerima. Apabila media itu membawa pesan-pesan
atau informasi yang bertujuan instruksional atau mengandung maksud-maksud pengajaran
maka media itu disebut media pengajaran.
 Hamidjojo dalam Latuheru (1993) memberi batasan media sebagai semua bentuk perantara
yang digunakan oleh manusia untuk menyampaikan atau meyebar ide, gagasan atau pendapat
yang dikemukakan itu sampai kepada penerima yang dituju.
 Gagne dan Brigs (1975) secara implisit mengatakan bahwa media pembelajaran meliputi alat
yang secara fisik digunakan untuk meyampaikan isi materi pengajaran, yang terdiri dari
buku, tape-recorder, kaset, video camera, video recorder, film, slide (gambar bingkai), foto,
gambar, grafik, televisi, dan komputer.
 National Education Association memberikan definisi media sebagai bentu-bentuk
komunikasi baik tercetak maupun audio-visual dan peralatannya. Dengan demikian media
dapat dimanipulasi, dilihat, didengar atau dibaca.4

Media pembelajaran adalah segala alat pengajar yang digunakan untuk membantu
menyampaikan materi pelajaran dalam proses mengajar sehingga memudahkan mencapai tujuan
pembelajaran yang sudah dirumuskan. Media pembelajaran merupakan bagian yang tidak dapat
dipisahkan dari kegiatan belajar disekolah.5

Alat pembelajaran dalam pendidikan adalah alat yang mempermudah dalam penyampaian
bahan pendidikan atau pengajaran. Alat bantu ini sering juga disebut dengan alat peraga. Alat
peraga disusun berdasarkan prinsip bahwa pengetahuan yang ada pada setiap manusia diterima
atau ditangkap oleh panca indera.6

Menurut Elly Estiningsih (1994) alat peraga merupakan media pembelajaran yang
mengandung atau membawakan ciri-ciri dari konsep yang dipelajari. Alat peraga adalah suatu
benda asli dan benda tiruan yang digunakan dalam proses belajar mengajar yang menjadi dasar
bagi tumbuhnya konsep berfikir abstrak bagi peserta didik.

4
Arsyad Azhar, Media Pembelajaran, Jakarta: PT Grafindo Persada, hlm 26-27
5
Susmiyatim, S.Pd, Kumpulan Materi Ajar Kreatif, hlm
6
Ahmad Suryadi, S.Pd., Teknologi dan Media Pembelajaran Jidil 1, ( Jawa Barat: CV Jejak, 2020) hlm 41

5
Namun media dan alat peraga memiliki perbedaan yaitu, perbedaan media dengan alat peraga
terletak pada fungsinya dan bukan pada substansinya. Suatu sumber bealajar disebut alat peraga
bila hanya berfungsi sebagai alat bantu pembelajaran saja dan sumber belajar disebut media bila
merupakan bagian integral dari seluruh proses atau kegiatan.

Media memiliki tugas sebagai guru dan menjadi sumber belajar bagi peserta didiknya.
Dengan demikian media memiliki peran utama dalam keberhasilan pendidikan sedangkan alat
peraga hanya menjadi perantara dalam memudahkan penyampaian informasi dari pendidik.7

Media diperlukan untuk memudahkan anak dalam proses pembelajaran. Media berperan
penting dalam pembelajaran, karena dapat menciptakan interaksi antara anak dengan materi yang
akan dipelajari. Penggunaan media dapat meningkatkan motivasi belajar anak, sehingga
perhatian anak terhadap materi pembelajaran meningkat. Penggunaan media akan membantu
pendidik dan anak dalam proses pembelajaran. Melalui penggunaan media yang tepat dan sesuai
dengan kebutuhan pembelajaran maka tujuan pembelajaran akan mudah tercapai. Tantangan bagi
pendidik adalah mampu memberikan sentuhan pendidikan yang kreatif, inovatif, cerdas, dan
menyenangkan sehingga dapat mengembangkan kecerdasan anak secara optimal. Sehingga
kebutuhan akan media yang menarik dan menyenangkan bagi anak-anak di Taman Kanak-kanak
sangat tinggi. Membaca buku dapat menjadi media untuk membangkitkan motivasi belajar anak
dan dapat menyajikan informasi belajar yang dapat diulang-ulang sesuai kebutuhan. Penggunaan
buku bacaan akan membantu anak dalam proses pembelajaran. Melalui penggunaan buku bacaan
yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan anak, tujuan akan mudah tercapai.8

Kurikulum 2013 PAUD dengan tematik integrative dan pendekatan saintifik sangat cocok
untuk memadukan pembelajaran berbasis STEAM, karena pembelajaran dilaksanakan dengan
menggunakan berbagai konteks dapat mendekatkan materi pelajaran dengan kehidupan sehari-
hari atau tema yang dekat dengan dunia anak. Pendekatan inilah yang saat ini sedang dibangun
kembali dinegara-negara maju, salah satunya yaitu pendekatan STEAM (science, technology,
engineering, art and mathematics).9

Proses pembelajaran pada anak usia dini harus selaras dengan perkembangan anak-anak,
program pendidikan harus disesuaikan kepada anak-anak, bukan anak-anak yang harus
menyesuaikan dengan program pendidikan (Bradekamp dalam Rukiyah, 1999). Anak-anak
belajar secara bertahap dan Oleh karena itu, pendidikan tematik atau yang dikenal dengan
pembelajaran berbasis tema dilaksanakan secara rutin. Anak-anak pada umumnya merupakan
pembelajar aktif yang memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, para ahli PAUD percaya bahwa
bermain adalah sarana belajar yang terbaik untuk anak usia dini. pembelajaran masa kanak-

7
Dwi Agustin Irmawati, S.Pd.I, Media Pelajaran Matematika: Cara Gembira Belajar Matematika
8
Novi Engla Sari, Dadan Suryana, Thematic Pop-Up Book as a Learning Media for Early Childhood Language
Development, Journal Pendidikan Usia Dini Vol. 13 No. 1 2019, hlm 44
9
Muniroh Munawar, dkk, IMPLEMENTATION OF STEAM (Science Technology Engineering Art Mathematics)-
BASED EARLY CHILDHOOD EDUCATION LEARNING IN SEMARANG CITY, Journal Ceria Vol. 2 No. 5 2019,
hlm 277

6
kanak karena dengan cara itu anak-anak mendapatkannya pengalaman langsung (bermain sambil
belajar).10

B. Media dan Alat Pembelajaran Matematika Anak Usia Dini


Dalam pembelajaran anak usia dini, media pembelajaran sangat diperlukan, karena anak usia
dini berada pada tahap pra operasional, dimana anak sudah mulai menggunakan symbol. Suyanto
(2005) mengemukakan bahwa cara terbaik anak belajar pada tahap pra perasional melalui benda-
benda. Anak berfikir berdasarkan pada pengalaman akan benda konkret. Untuk memfasilitasi
perkembangan pada anak dalam pembelajaran dapat dilakukan menggunakan media
pembelajaran.11

Levie & Lentz yang dikutip oleh Guslinda dan Kurnia (2018: 9) mengemukakan empat
fungsi media pembelajaran, yaitu:

1. Fungsi atensi
Yaitu menarik dan mengarahkan perhatian anak pada isi pelajaran.
2. Fungsi afektif
Yaitu muncul ketika belajar dengan teks bergambar, sehingga dapat menggugah
emosi dan sikap anak.
3. Fungsi kognitif
Yaitu mengungkapkan gambar memperlancar pencapaian tujuan memahami dan
mengingat informasi yang terkandung.

4. Fungsi kompensatoris
Yaitu mengakomodasikan murid yang lemah dan lambat menerima dan memahami
isi pelajaran yang disajikan dengan teks.12

Media pembelajaran memiliki beberapa ciri-ciri, ciri-ciri tersebut menggambarkan


bagaimana media pembelajaran tersebut digunakan. Menurut Hamdani (2011) ada tiga ciri media
pembelajaran, yaitu:

1. Ciri fiksatif (fixative property)

10
Akaat Hasjiandito, dkk, Presenting Religious Topics: The Effectivesness of Microsoft Powerpoint, Indonesian
Journal of Early Childhood Education Studies, hlm 112
11
Zaman, B., et al. (2010). Bahan Ajar Pendidikan dan Profesi Guru, Media Pembelajaran Anak Usia Dini.
Bandung: UPI.
12
Dra. Syafdaningsih, dkk, Pembelajaran Matematika Anak Usia Dini, ( Jawa Barat: Edu Publisher, 2020) hlm 182-
183

7
Ciri ini menggambarkan kemampuan media dalam merekam, menyimpan,
melestarikan dan merekonstruksi suatu peristiwa atau objek. Dengan ciri ini media
mampu mengartikan suatu kejadian tertentu.
2. Ciri manipulatif ( manipulatif property)
Media harus mampu memanipulasi atau mengubah suatu objek. Transformasi suatu
kejadian atau objek dimungkinkan karena media memiliki ciri manipulative, sehingga
media dituntut keefektifan untuk mengoptimalkan waktu.
3. Ciri distributif (distributive property)
Ciri ini media menggunakan suatu objek atau kejadian ditransformasikan melalui
ruang dan secara bersamaan, kejadian tersebut disajikan kepada sejumlah besar siswa,
stimulus pengalaman yang relative sama mengenai kejadian tersebut.13

Pada dunia pendidikan, guru dituntut agar mampu menggunakan media pembelajaran,
yang mengikuti perkembangan zaman, dan sesuai dengan kondisi siswa. Oleh karena itu,
pendidik harus memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang media pembelajaran.
Dasar penggunaan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar juga dapat kita temukan
dalam Alquran. Firman Allah Swt. dalam surah al-Naḥl ayat 44, yaitu:
“Kami turunkan kepadamu Alquran, agar kamu menerangkan pada umat manusia apa yang
telah diturunkan kepada mereka dan supaya mereka memikirkan”.

Demikian pula dalam masalah penerapan media pembelajaran, pendidik harus


memerhatikan perkembangan jiwa keagamaan anak didik, karena faktor inilah
yang justru menjadi sasaran media pembelajaran. Tanpa memerhatikan serta memahami
perkembangan jiwa anak atau tingkat daya pikir anak didik, guru akan sulit diharapkan untuk
dapat mencapai sukses. Firman Allah Swt. dalam surah al-Naḥl ayat 125 yaitu:
“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan
bantahlah mereka dengan cara yang baik”.14
Beberapa contoh media pembelajaran Matematika antara lain yaitu :

 Media pembelajaran ular tangga sudut istimewa trigonometri.


 KOMIK sebagai media pembelajaran etnomatematika.
 Galaksi matematika (Perpangkatan)
13
Dr. Teguh Wibowo, M.Pd., Media Pembelajaran Matematika, (Yogyakarta: Magnum Pustaka Utama, 2019) hlm
2-3
14
Abdul Haris Pito, “Media Pembelajaran Dalam Perspektif Al-Qur’an”, Jurnal Diklat Teknis Vol. VI No. 2, 2018,
hlm 102-103

8
 Persegi pintar.

Terdapat beberapa alasan pentingnya media dalam pembelajaran matematika, yaitu :

 Objek matematika itu abstrak sehingga memerlukan peragaan


 Sifat materi matematika tidak mudah dipahami
 Hirarki matematika ketat dan kaku.
 Aplikasi matematika kurang nyata
 Belajar matematika perlu fokus
 Citra pembelajaran matematika kurang baik
 Kemampuan kognitif siswa masih konkret15

Macam-Macam Alat Peraga Pembelajaran Matematika:

1. Alat Peraga Kekekalan Luas

Luas daerah persegi panjang, luas daerah bujursangkar, luas daerah jajaran genjang, luas
daerah segitiga, luas daerah trapesium, luas daerah belah ketupat, luas daerah layang-layang,
luas daerah segienam beraturan, luas daerah lingkaran, dalil phytagoras, luas permukaan
kubus, luas permukaan balok, luas permukaan limas luas permukaan prisma, luas permukaan
kerucut, luas permukaan tabung, luas permukaan bola, uraian a(b+c), uraian (x + a) (x + b),
uraian (a+b)2, uraian a2 – b2,  jumlah ukuran sudut dalam segitiga, jumlah ukuran sudut
dalam segiempat, jumlah ukuran sudut dalam segi-n, tanggram, linggram mini, pentamino,
dan kartu nilai tempat.

2. Alat Peraga Kekekalan Panjang

Tangga garis bilangan, pita garis bilangan, neraca bilangan, mistar hitung, dan batang
Cuisenaire.

3. Alat Peraga Kekekalan Volume

Uraian (a+b)3, blok Dienes, volume kubus, volume balok, volume prisma segitiga,
volume tabung, volume limas segiempat beraturan, volume kerucut, dan volume bola.

4. Alat Peraga Kekekalan Banyak

Abacus biji (Romawi, Rusia dan Cina/Jepang) lidi, dan kartu nilai tempat

5. Alat Peraga untuk Percobaan dalam Teori Kemungkinan

Uang logam, dadu (bermata dan berwarna), bidang empat ( bermata dan berwarna)
bidang delapan (bermata dan berwarna), gangsingan (segitiga, bujursangkar, segilima,

15
Suherman,Erman. 2001. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung : JICA.

9
segienam, dan segi-n), paku payung, kartu (domino dan bridge), bola berwarna dan distribusi
Galton (sesatan Hexagon).

6. Alat Peraga untuk Pengukuran dalam Matekatika

Meteran, busur derajat, roda meteran, kapak tomahawk, jepit bola, sperometer, jangka
sorong (segmat), hypsometer, dan klinometer.

7. Bangun-bangun Geometri                          

Macam-macam daerah segitiga, macam-macam daerah segiempat, pengubahan daerah


segibanyak, daerah ellips, pengubinan daerah segitiga, pengubinan daerah segiempat,
pengubinan daerah segi banyak, pengubinan daerah lingkaran, pengubinan daerah ellips,
pengubinan huruf abjad latin, kerangka benda ruang, dan benda-benda ruang.

8. Alat Peraga untuk Permainan dalam Matematika

Mesin fungsi, saringan Eratosthenes, bujursangkar ajaib, menara Hanoi, mobiles,


perkalian tulang Napier (bermacam – macam basis) nomograf, kartu domino, pita mobius,
aritmetika jam, blok logic, kode rahasia, menyusun kartu, kartu penebak angka, kartu
penebak bulan, kartu penebak “hati”, alat kalkulasi, pita gulung dan perkalian dengan jari
(untuk fakta dasar 9, untuk perkalian dua bilangan antara 6 dan 10, dan untuk perkalian
bilangan puluhan dengan angka 9).16

C. Media dan Alat Pembelajaran Sains Anak Usia Dini


Kata sains berasal dari bahasa latin “scientia” yang memiliki arti pengetahuan.
Menurut Webster new collegiate dictionary makna sains ialah “pengetahuan yang didapati
dari pembelajaran serta pembuktian” atau pengetahuan yang melikupi kebenaran umum dari
hukum alam yang terjadi. Menurut Dodge, Colker dan Heroman, 2000 sains adalah
kombinasi antara kemampuan proses bagaimana anak belajar dan isi apa yang anak-anak
pelajari (Jackman, 2009).

Carin & Sund (dalam Widowati, 2008) mengartikan sains sebagai suatu sistem untuk
memahami alam semesta dengan melakukan observasi serta eksperimen terkontrol.
Pembelajaran sains untuk anak usia dini harus melibatkan aspek pengetahuan, afektif dan
psikomotor pengetahuan didapat dengan proses berfikir dengan memiliki keterampilan
proses serta sikap ilmiah.17

Beberapa hal yang dapat menjadi acuan guru dalam menunjang keberhasilan
pembelajaran sains untuk anak usia dini, antara lain:

16
Ibid
17
Ajeng Rizki Safira, M.Pd. dan Ayunda Sayyidatul Ifadah, M.Pd., Pembelajaran Sains dan Matematika Anak Usia
Dini, ( Jawa Timur: Caramedia Communication, 2020) Hlm 2

10
1. Mengenali nilai dan menyadari pentingnya memelihara rasa keingintahuan anak serta
menyediakan pengalaman belajar yang terfokus pada konten dan kegiatan praktis.
2. Memahami bahwa pengalaman belajar sains dapat menjadi bagian dari kegiatan sehari-
hari.
3. Memanfaatkan, memandu, dan memfokuskan minat dan kemampuan alami anak-anak
melalui eksplorasi terbuka atau kegiatan inkuiri berbasis penyelidikan.
4. Memahami banyak kesempatan setiap hari bagi anak untuk terlibat dalam penyelidikan
dan pembelajaran sains dengan cara merancang lingkungan belajar yang kaya, aman
untuk eksplorasi dan penemuan.
5. Menekakan pembelejaran pada kegiatan praktek sains
6. Mengenali bahwa sains memberi konteks yang syarat akan tujuan dalam
mengembangkan keterampilan literasi.
7. Mengenali bahwa sains dapat memfasilitasi pengembangan keterampilan dan konsep
matematika.18

Menurut Yuliyanti (2010:24), Pendekatan pembelajaran sains pada anak Taman Kanak-
Kanak dan Raudlatul Athfal hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip yang berorientasi pada
kebutuhan anak dengan memperhatikan hal-hal berikut:

a) Berorientasi pada Kebutuhan dan Perkembangan Anak


Salah satu kebutuhan perkembangan anak adalah rasa aman. Oleh karena itu jika
kebutuhan fisik anak terpenuhi dan merasa aman secara psikologis, maka anak akan
belajar dengan baik. Dengan demikian berbagai jenis kegiatan pembelajaran hendaknya
dilakukan melalui analisis kebutuhan yang disesuaikan dengan berbagai aspek
perkembangan dan kemampuan pada masing-masing anak. Tak terkecuali dalam
pembelajaran sains, minat sains anak dapat dibangkitkan melalui bermain sains yang
dirancang agar anak bisa bersosialisasi dengan teman, membangkitkan motivasi dan rasa
ingin tahu.
b) Bermain Sambil Belajar
Melalui kegiatan bermain anak diajak untuk bereksplorasi, menemukan dan
memanfaatkan obyek-obyek yang dekat dengannya, sehingga pembelajaran menjadi lebih
bermakna. Bermain bagi anak juga merupakan suatu proses kreatif untuk bereksplorasi,
mempelajari ketrampilan yang baru dan bermain dapat menggunakan symbol untuk
menggambarkan dunianya.
c) Selektif, Kreatif, dan Inovatif
18
Dr. Suci Utami Putri, M.Pd., Pembelajaran sains untuk anak usia dini, (Bandung: UPI Sumedang Press, 2019)
Hlm 11-12

11
Materi sains yang disajikan dipilih sedemikian rupa sehingga dapat disajikan
melalui bermain. Proses pembelajaran dilakukan melalui bermain. Proses pembelajaran
dilakukan melalui kegiatan-kegiatan yang menarik, membangkitkan rasa ingin tahu,
memotivasi anak untuk berpikir kritis dan menemukan hal-hal baru. Pengelolaan
pembelajaran hendaknya juga dilakukan secara dinamis. Artinya anak tidak hanya
dijadikan sebagai obyek, tetapi juga subyek dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu
dibutuhkan kreativitas dan inovasi guru dalam menyusun kegiatan pembelajaran sains.19

Ruang lingkup sains dalam pembelajaran sains anak usia dini, anatar lain:
1. Sains fisik
Anak dapat diajak untuk mengenal wujud fisik dari benda. Melalui eksplorasi,
anak belajar mengenai ciri benda, cara benda bergerak, perubahan pada benda,
berat.
2. Sains makhluk hidup
Anak mengekplorasi tentang makhlk hidup seperti manusia, hewan dan tanaman.
3. Sains bumi dan lingkungan
Topic alam semesta untuk anak usia dini meliputi lingkungan alam sekitar yang
dapat dialami langsung oleh anak.20

D. Pengertian Media Grafis


Media berasal dari Bahasa latin yaitu “medium” yang artinya perantara atau pengantar pesan
dari pengirim ke penerima pesan. Sedangkan istilah grafis berasal dari Bahasa Yunani yaitu
“grafikos” yang artinya melukiskan atau menggambarkan dengan garis-garis. Media grafis
merupakan salah satu jenis media visual untuk melakukan komunikasi antara guru dan siswa
dalam proses pembelajaran.21

Berikut beberapa definisi media grafis dari beberapa ahli, sebagai berikut:

19
Embun Salim, Dwi Prasetiyawati Diyah Hariyanti, “ upaya meningkatkan kemampuan sains anak melalui metode
inkuiri pada kelompok B di TK Mojokerto 3 Kedawung Sragen Tahun Ajaran 2013-2014”, Jurnal penelitian Paudia.
20
Hamid Muhammad, Ph.D., Bermain Sains, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, hlm 3-4
21
Yusfita Yusuf, M.Pd, dkk, Call For Book Tema 3 (Media Pembelajaran), (Surabaya: CV. Jakad Media Publishing,
2020), hlm 81

12
1. Menurut Purwani, Fridani & Fahrurrozi, 2019: media grafis merupakan media pembelajaran
yang dirancang untuk mengomunikasikan fakta, gagasan, dan informasi serta jelas dan kuat.
2. Media grafis adalah media visual yang menyajikan, fakta, ide, gagasan melalui kata-kata,
angka, symbol, dan gambar untuk memperjelas informasi yang akan disajikan dan menarik
perhatian agar mudah diingat orang (Sumiharson & Hasanah, 2017)
3. Media grafis merupakan media yang dapat digunakan secara langsung dan tidak bergantung
pada pengoperasian perangkat elektronik atau teknologi yang kompleks(Ardhana, 2016)

Menurut (Arsyad, 2019) sebelum menggunakan media di kelas, guru harus memahami
karakteristik dari media tersebut dan memiliki keyakinan bahwa media yang akan digunakan
memberikan nilai positif terhadap kualitas pembelajaran yang akan dilaksanakan.

Dari beberapa pendapat diatas dapaat di pahami bahwa media grafis adalah semua media
visual yang menyajikan fakta, gagagsan atau kejadian melalui kombinasi pengungkapan kata,
kalimat, angaka,gambar, ataupun simbol-simbol visual yang lain. Media grafis ini
mengutamakan indera penglihatan dengan menuangkan simbol omunikasi visual dan simbol
pesan yang harus dipahami.22

E. Klasifikasi Media Grafis


Menurut Arief (2009:29) media grafis dapat berupa ragam media seperti komik, peta konsep,
gambar, kartun, peta dan lain-lain, antara lain:

1. Gambar

Gambar merupakan alat pencitraan yang dihasilkan melalui proses fotografi. Dimana bisa
digunakan kapanpun lewat foto atau media elektronik. Media ini cukup umum dipakai dalam
dunia akademik, karena kelebihannya yang mengdeskripsikan lebih detail ketimbang deskripsi
bahasa latin dan lisan.

Pergunakanlah gambar sesuai kebutuhannya tidak terlalu banyak, namun memiliki relevansi
tinggi dengan materi yang sedang diajarkan. Jumlah gambar yang sedikit namun terpilih akan
lebih baik dari pada gambar yang banyak tetapi kurang memberikan makna.23

22
Maisaroh, Siti. Penggunaan Media Grafis Pada Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dikelas Iva. 2013.
Hlm 17
23
Kustiawan Usep, Pengembangan Media Pembelajaran Anak Usia Dini, Gunung Samudra, Malang, 2016. Hlm 31

13
2. Ilustrasi/Sketsa

Media ilustrasi sering terdiri atas konsep kasar dari sebuah gambar yang berusaha
menerangkan setiap detail bagiah sebuah konsep.

3. Diagram

Dalam diagram menunjukkan pola hubungan antara objek satu dengan objek yang lain.
Diagram dimanfaatkan pola garis untuk mendiskripsikan suatu konsep serta hubungannya
dengan objek yang lain. Diagram dapat diterjemahkan sebagai media pembelajaran yang
memanfaatkan garis dan symbol untuk menjelaskan hubungan objek yang satu dengan objek
yang lain untuk menunjukkan proses interaksi beberapa objek.

4. Bagan/Charts

Dalam bagan terkandung konsep atau materi yang diungkapkan lewat visual sebagai
pengganti penyampaian materi lewat lisan dan tulis. Dengan bagan siswa dapat mengamati
keadaan dari suatu objek.

Pemilihan Bagan. Bagan yang akan disajikan di kelas tentu saja harus berkaitan dengan
materi yang akan disampaikan. Guru yang kreatif dapat merancang bagan sendiri dengan terlebih
dahulu menganalisis materi dan mempersiapkannya untuk dibuat dalam bentuk bagan. Bagan
yang baik haruslah memiliki kesesuaian dengan materi tidak miss concept atau tidak terdapat
kesalahan-kesalahan konsep, data atau informasi. Selain itu harus menarik yang ditandai dengan
pemilihan warna yang tepat, harmonis dan tidak terkesan terlalu rame. Informasi yang disajikan
dalam bentuk teks memiliki keterbacaan tinggi (visual literacy) sehingga dalam jarak agak jauh
masih terbaca dengan baik.

5. Grafik

Grafik melibatkan gambar sederhana yang menunjukka kualitas suatu objek melalui garis
yang melewati satu titik ke titik yang lain. Grafik bertujuan untuk melihat perbandingan atau
kualitas dari beberapa objek yang memanfaatkan perumusan secara matematis. Oleh karena itu
pembuatan grafik membutuhkan data yang tepat.

14
Memperoleh grafik sekarang ini bukanlah sesuatu yang sulit. Sekedar mencarikan contoh
grafik guru dengan mudah dapat memperolehnya di majalah, koran, dan internet. Jika grafik
ingin disesuaikan dengan materi, maka dengan mudah guru dapat membuatnya sendiri. Terdapat
beberapa program aplikasi melalui komputer untuk membuat grafik dengan mudah. Guru tinggal
memasukan data, memilih bentuk grafik yang dikehendaki, memilih warna dan langsung dapat
memiliki grafik yang menarik. Misalnya membuat grafik mellaui program Microsoft Word,
Excel dan powerpoint.24

6. Kartun

Kartun merupakan media yang biasa digunakan dengan anak-anak. Sebuah kartun dapat
memberikan gambaran suatu objek manusia, hewan tumbuhan atau benda mati dengn kualitas
warna yang menarik.

7. Poster

Poster merupakan kombinasi antara tulisan dan gambar dalam menyampaikan suatu maksud
dan gagasan tertentu. Gagasan tersebut dapat berupa peringatan, informasi dan lain-lain.

Digunakan sebagai bagian dari kegiatan belajar mengajar, dalam hal ini poster digunakan
saat guru menerangkan sebuah materi kepada siswa, begitu halnya siswa dalam mempelajari
materi menggunakan poster yang disediakan oleh guru. Poster yang digunakan ini harus relevan
dengan tujuan dan materi. Poster disediakan guru baik dengan cara membuat sendiri maupun
dengan cara membeli/menggunakan yang sudah ada. Misalnya guru membelajarkan siswa
tentang teknik menulis karangan naratif tentang pentingnya buang sampah pada tempatnya.
Kemudian guru memasang sebuah poster tentang akibat membuang sampah sembarangan. Guru
menugaskan siswa untuk mengamati poster tersebut lalu kemudian siswa diperintahkan untuk
membuat karangan berdasarkan poster tersebut.

8. Peta dan Globe

24
Kustiawan Usep, Pengembangan Media Pembelajaran Anak Usia Dini, Gunung Samudra, Malang, 2016. Hlm 39

15
Media ini digunakan untuk pembelajaran ilmu sosial, lewat media ini siswa dapat memahami
keadaan demografi, luas wilayah, jalan dan lain-lain. Peta dan globe memanfaatkan symbol,
garis, dan tulisan untuk mempermudah pemahaman.25

F. Kelebihan dan Kekurangan Media Grafis


Berikut akan dijelaskan mengenai kelebihan dan kekurangan dari media grafis adalah,
sebagai berikut:

a. Kelebihan media grafis:


1. Dapat menerjemahkan ide-ide yang abstrak ke dalam bentuk yang lebih realistic
2. Dapat ditemukan dalam buku-buku pelajaran, majalah, surat kabar, kalender dan
perpustakaan
3. Mudah menggunakannya
4. Dapat digunakan pada semua jenis dan jenjang pendidikan
5. Menghemat waktu dan tenaga juga menarik perhatian siswa
6. Harga relative lebih murah
7. Dapat mengatasi keterbatasan waktu dan ruang
8. Dapat mengatasi kekuatan daya maupun panca indra
9. Bersifat konkret dan lebih realistis
10. Dapat memperjelas suatu masalah
b. Kekurangan media grafis:
1. Kadang-kadang ukuran yang terlalu kecil uu
2. Pada umumnya hanya dua dimensi yang tampak jelas, sedangkan dimensi lain tidak jelas
3. Tidak dapat memperlihatkan suatu pola gerakan secara utuh
4. Tanggapan bisa berbeda-beda dari gambar yang sama
5. Sulit dipahami
6. Membutuhkan pengetahuan yang cukup dan keterampilan yang khusus dari guru
7. Tidak cocok untuk kelas yang luas serta pembelajaran kelompok besar
8. Sukar untuk melukiskan bentuk sebenarnya yang berdimensi 3 dan tidak memperhatikan
gerak seperti halnya gerakan hidup
9. Terlalu menekankan pada persepsi mata

25
Dr. Muhammad Hasan, S.Pd., M.Pd, dkk, Media Pembelajaran, (Tahta Media Group, 2021), hlm 162-167

16
10. Gambar benda terlalu kompleks kurang efektif untuk kegiatan pembelajaran26

G. Fungsi dan Tujuan Media Grafis


a. Fungsi Media Grafis
1. Fungsi dari media grafis adalah menarik perhatian, memperjelas sajian pelajaran, dan
mengilustrasikan suatu fakta atau konsep yang mudah terlupakan jika hanya dilakukan
melalui penjelasan verbal.

2. Media grafis berfungsi menyalurkan pesan dari sumber ke penerima. Saluran yang
dipakain menyangkut indera penglihatan. Pesan yang akan dismapaikan dituangkan ke
dalam simbol-simbol komunikasi visual.

3. Membantu mengembangkan dan meningkatkan penguasaan anak terhadap peristiwa yang


tidak mungkin dihadirkan didalam kelas atau hal-hal yang abstrak.

4. Mengembangkan daya kreatifitas siswa.

5. Mengembangkan daya imajinasi anak

6. Mengembangkan kemampuan visual27

b. Tujuan Media Grafis

 dapat meningkatkan ketertarikan siswa untuk belajar suatu materi. Karena hal tersebut
maka sangat dianjurkan untuk para pendidik bisa mengoptimalkan media grafis sehingga
proses pembelajran akan lebih interaktif dan akan mempermudahkan siswa dalam
pemahaman materi sehingga standar kompetensi tercapai, mempermudah siswa untuk
memahami pesan pembelajaran yang telah disampaikan.

BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Media pembelajaran adalah segala alat pengajar yang digunakan untuk membantu
menyampaikan materi pelajaran dalam proses mengajar sehingga memudahkan mencapai tujuan

26
Safei, “Penggunaan Media Grafis dalam Proses Pembelajaran”, Lentera pendidikan edisi X, No 1, 2017hlm 12
121
27
Rudi Susiana dan Cepi Riyana. 2011. Media Pembelajaran. Bandung: CV. Wacana Prima, h. 15.

17
pembelajaran yang sudah dirumuskan. Media pembelajaran merupakan bagian yang tidak dapat
dipisahkan dari kegiatan belajar disekolah.
Alat pembelajaran dalam pendidikan adalah alat yang mempermudah dalam penyampaian
bahan pendidikan atau pengajaran. Alat bantu ini sering juga disebut dengan alat peraga. Alat
peraga disusun berdasarkan prinsip bahwa pengetahuan yang ada pada setiap manusia diterima
atau ditangkap oleh panca indera.
Beberapa contoh media pembelajaran Matematika antara lain yaitu :

 Media pembelajaran ular tangga sudut istimewa trigonometri.


 KOMIK sebagai media pembelajaran etnomatematika.
 Galaksi matematika (Perpangkatan)
 Persegi pintar.

Ruang lingkup sains dalam pembelajaran sains anak usia dini, anatar lain:
1. Sains fisik, Anak dapat diajak untuk mengenal wujud fisik dari benda. Melalui
eksplorasi, anak belajar mengenai ciri benda, cara benda bergerak, perubahan pada
benda, berat.
2. Sains makhluk hidup, Anak mengekplorasi tentang makhlk hidup seperti manusia, hewan
dan tanaman.
3. Sains bumi dan lingkungan, Topic alam semesta untuk anak usia dini meliputi
lingkungan alam sekitar yang dapat dialami langsung oleh anak.

Media grafis adalah media visual yang menyajikan fakta, ide atu gagasan melalui
penyajian kata-kata, kalimat angka-angka, dan simbol atau gambar. Grafis biasanya
digunakan untuk menarik perhatian, memperjelas sajian ide, dan mengilustrasikan fakta-fakta
sehingga menarik dan diingat orang.

Macam-macam media grafis terdiri dari grafik, diagram, bagan, siklus, poster, komik,
media foto,papan fallanel dan bulettin board.

Kelebihan media grafis yaitu Dapat mempermudah dan mempercepat pemahaman siswa
terhadap pesan yang di sampaikan, memperbesar perhatian siswa, dan harga yang terjangkau.
Sedangkan kelemahan media grafis yaitu Membutuhkan keterampilan khusus dalam

18
pembuatannya, terutama untuk grafis yang lebih kompleks dan penyajian pesan hanya berupa
unsur visual.

Kegunaan media grafis dalam pembelajaran yaitu sebagai media yang mudah digunakan
dan bertujuan mempermudah siswa untuk memahami pesan pembelajaran yang telah
disampaikan.

19
DAFTAR PUSTAKA
Zuhri D, Maimunah, Putri Yuanita, The Development of Math Learning Tools for
Elementary Based on 2013 Curriculum in Coastal Area, Journal of Educational Science Vol. 4
No.1, 2020
Ali Taufik, dkk, Parental Perspectives on the Excellence of Computer Learning Media in
Early Childhood Education, Journal Pendidikan Usia Dini Vol.13 No. 2 2019
Glenda Anthony, Mathematics Education in the Early Years, Journal Contemporary Issue
in Early Childhood Vol.10 No. 2, 2—9
Arsyad Azhar, Media Pembelajaran, Jakarta: PT Grafindo Persada
Susmiyatim, S.Pd, Kumpulan Materi Ajar Kreatif
Ahmad Suryadi, S.Pd., Teknologi dan Media Pembelajaran Jidil 1, ( Jawa Barat: CV
Jejak, 2020)
Dwi Agustin Irmawati, S.Pd.I, Media Pelajaran Matematika: Cara Gembira Belajar
Matematika
Novi Engla Sari, Dadan Suryana, Thematic Pop-Up Book as a Learning Media for Early
Childhood Language Development, Journal Pendidikan Usia Dini Vol. 13 No. 1 2019
Muniroh Munawar, dkk, IMPLEMENTATION OF STEAM (Science Technology
Engineering Art Mathematics)- BASED EARLY CHILDHOOD EDUCATION LEARNING IN
SEMARANG CITY, Journal Ceria Vol. 2 No. 5 2019
Akaat Hasjiandito, dkk, Presenting Religious Topics: The Effectivesness of Microsoft
Powerpoint, Indonesian Journal of Early Childhood Education Studies
Zaman, B., et al. (2010). Bahan Ajar Pendidikan dan Profesi Guru, Media Pembelajaran
Anak Usia Dini. Bandung: UPI.
Dra. Syafdaningsih, dkk, Pembelajaran Matematika Anak Usia Dini, ( Jawa Barat: Edu
Publisher, 2020)
Dr. Teguh Wibowo, M.Pd., Media Pembelajaran Matematika, (Yogyakarta: Magnum
Pustaka Utama, 2019)
Abdul Haris Pito, “Media Pembelajaran Dalam Perspektif Al-Qur’an”, Jurnal Diklat
Teknis Vol. VI No. 2, 2018
Suherman,Erman. 2001. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung :
JICA.
Ajeng Rizki Safira, M.Pd. dan Ayunda Sayyidatul Ifadah, M.Pd., Pembelajaran Sains dan
Matematika Anak Usia Dini, ( Jawa Timur: Caramedia Communication, 2020)

20
Dr. Suci Utami Putri, M.Pd., Pembelajaran sains untuk anak usia dini, (Bandung: UPI
Sumedang Press, 2019)
Embun Salim, Dwi Prasetiyawati Diyah Hariyanti, “ upaya meningkatkan kemampuan
sains anak melalui metode inkuiri pada kelompok B di TK Mojokerto 3 Kedawung Sragen
Tahun Ajaran 2013-2014”, Jurnal penelitian Paudia.
Hamid Muhammad, Ph.D., Bermain Sains, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan.
Hasan, Muhammad. Dkk. 2021. Media Pembelajaran, (Tahta Media Group) Kustiawan
Usep. 2016. Pengembangan Media Pembelajaran Anak Usia Dini, Gunung Samudra, Malang.
Maisaroh, Siti. 2013. Penggunaan Media Grafis Pada Pembelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan dikelas Iva.
Rudi Susiana dan Cepi Riyana. 2011. Media Pembelajaran. Bandung: CV. Wacana Prima
Safei, “Penggunaan Media Grafis dalam Proses Pembelajaran”, Lentera pendidikan edisi
X, No 1, 2017
Yusuf, Yusfita, dkk. 2020. Call For Book Tema 3 (Media Pembelajaran), (Surabaya: CV.
Jakad Media Publishing).

21

Anda mungkin juga menyukai